Perangkat Hubung Bagi Materi Pembelajaran
Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun Adapun bentuknya dapat dapa t berupa box, panel, atau lemari. Perangkat Perangkat hubung bagi ini merupakan merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator, transmisi (penghantar, pemindahan da ya (transform (transformator ator.. Sebelum tenaga listrik listrik sampai ke peralatan peralatan konsumen konsumen seperti seperti motor!mot motor!motor, or, katup solenoid, pemanas, lampu!lampu penerangan, A" dan sebagainya, biasanya melalui P#$ terlebih dahulu. %i dalam pembahasan selan&utnya pada modul ini hanya akan dibahas tentang P#$ tegangan rendah. %i dalam memilih P#$ yang akan dipakai dalam sistem, terdapat empat katagori yang dapat dipakai sebagai kriteria dalam pemilihan yaitu :
a. Arus 'ang dimaksud dengan arus ini adalah erat kaitannya dengan kapasitas P#$ itu sendiri yang dipakai untuk melayani se¨ah beban yang sudah diperhitungkan sebelumnya, sehingga dalam pemilihan P#$ itu perlu mempertimbangkan besarnya besarn ya arus yang akan mengalir di P#$ tersebut. 'ang berkaitan dengan arus ini hal!hal yang perlu dipertimbangkan adalah: •
ating arus rel
•
ating arus saluran masuk
•
ating arus saluran keluar
•
ating kemampuan rel dalam menahan arus hubungan singkat
b. Proteksi dan Instalasi %i dalam memilih P#$ perlu dipertimbangkan pula kriteria pengaman dan pemasangannya yaitu antara lain :
•
)ingkat pengamanan
•
*etode instalasinya
•
+umlah muka operasinya
•
Peralatan ukur untuk proteksi
•
$ahan selungkupnya
c. Pemasangan Komponen PHB )erdapat beberapa maam pemasangan dalam pemasangan komponen P#$ yaitu : •
Pemasangan tetap (non!-ithdra-able
•
Pemasangan yang dapat dipindah!pindah (remoable
•
Pemasangan sisttem lai (-ithdra-able
d. Aplikasi $ent $entuk uk dan kons konstr truk uksi si P#$ P#$ yang yang ada ada dipas dipasar aran an sanga sangatt bany banyak ak,, sehi sehing ngga ga susa susah h untu untuk k membedakan P#$ &ika dilihat dari bentuk fisiknya sa&a. Untuk membedakan P#$ yang &enisnya sangat berariasi akan lebih tepat &ika ditin&au dari aplikasinya. $erikut adalah ontoh dari beberapa pemakaian P#$ yang la/im ditemui di lapangan : •
P#$ untuk penerangan dan daya
•
P#$ untuk unit konsumen
•
P#$ untuk distribusi sistem saluran penghantar (trunking
•
P#$ untuk perbaikan faktor daya
•
P#$ untuk distribusi di Industri
•
)ingkat pengamanan
•
*etode instalasinya
•
+umlah muka operasinya
•
Peralatan ukur untuk proteksi
•
$ahan selungkupnya
c. Pemasangan Komponen PHB )erdapat beberapa maam pemasangan dalam pemasangan komponen P#$ yaitu : •
Pemasangan tetap (non!-ithdra-able
•
Pemasangan yang dapat dipindah!pindah (remoable
•
Pemasangan sisttem lai (-ithdra-able
d. Aplikasi $ent $entuk uk dan kons konstr truk uksi si P#$ P#$ yang yang ada ada dipas dipasar aran an sanga sangatt bany banyak ak,, sehi sehing ngga ga susa susah h untu untuk k membedakan P#$ &ika dilihat dari bentuk fisiknya sa&a. Untuk membedakan P#$ yang &enisnya sangat berariasi akan lebih tepat &ika ditin&au dari aplikasinya. $erikut adalah ontoh dari beberapa pemakaian P#$ yang la/im ditemui di lapangan : •
P#$ untuk penerangan dan daya
•
P#$ untuk unit konsumen
•
P#$ untuk distribusi sistem saluran penghantar (trunking
•
P#$ untuk perbaikan faktor daya
•
P#$ untuk distribusi di Industri
•
P#$ untuk distribusi motor!motor
•
P#$ utama
•
P#$ untuk distribusi
•
P#$ untuk sub distribusi
•
P#$ untuk sistem kontrol
e. Bentuk Konstruksi PHB P#$ &ika ditin&au dari segi bentuk konstruksinya, dapat dibedakan sebagai berikut : 0 1onstruksi )erbuka Pada &enis P#$ dengan konstruksi terbuka ini pada bagian!bagian yang aktif atau bertegangan seperti rel beberapa peralatan, terminal dan penghan tar dapat terlihat dan ter&angkau dari segala sisi. Pemasangan P#$ sistem terbuka ini hanya dii&inkan pada ruangan yang tertutup dan hanya operator atau orang yang profesional yang boleh masuk dalam ruangan tersebut. 2 1onstruksi Semi !)ertutup
3ambar Panel Semi )ertutup )ertutup P#$ &enis ini berupa panel yang dilengkapi dengan pengaman yang dapat menegah ter&adi kontak dengan bagian!bagian yang bertegangan pada P#$. Pengaman ini pada umumnya dipasang pada bagian sakelar4tombol operasi muka, sehingga
operator tidak mempunyai akses menyentuh bagian!bagian yang bertegangan pada P#$ dari arah muka. 5amun demikian pada panel &enis ini tidak semua sisi tertutup seperti ontohnya pada bagian belakang dan sampingnya. Untuk itu P#$ &enis ini pula hanya dii&inkan dipasang pada ruangan tertutup dan hanya operator atau orang yang profesional yang boleh masuk ruangan tersebut.
6 1onstruksi Lemari
1onstruksi Lemari P#$ &enis konstruksi ubile ini adalah tertutup pada semua sisinya, sehingga tidak ada akses untuk kontak dengan bagian yang bertegangan selama pengoperasian, karena konstruksi tertutup pada setiap sisinya, maka pemasangan P#$ &enis ini tidak harus di tempat yang tertutup dan terkuni, atau dengan kata lain dapat dipasang pada tempat!tempat umum pengoperasian listrik. P#$ &enis ini ada yang dibuat dengan sistem lai, yaitu komponen atau perlengkapan P#$ ini dapat dapat ditari ditarik k atau atau dilepa dilepas4u s4untuk ntuk keperlu keperluan an perbai perbaikan kan atau atau pemeli pemelihar haraan. aan. Untuk Untuk memasa memasang ng kembali dalam sistem, kita ukup mendorong ke dalam seperti kita mendorong lai. Pada P#$ sistem lai ini bagian atau komponen yang bisa dilepas dan dipasang kembali, biasanya berupa sakelar pemisah atau pemutus tenaga untuk saluran masuk, saluran keluar dan sakelar penggandeng. 7 1onstruksi 1otak ($ox P#$ &enis kotak (box ini ada yang yan g terbuat dari bahan isolasi, plat logam, ba &a tuang, dsb. %i
dalam kotak tersebut sudah dilengkapi dengan tempat untuk pengikat pemasangan rel, sekering, sakelar kontraktor dsb.
+enis $ox
PEMILIHAN PANEL
Untuk memudahkan dalam pemilihan Panel yang akan dipakai dalam sistem, ada beberapa pedoman yang dapat dipakai, yaitu :
Membuat Panel induk : ating arus peralatan harus sampai dengan 7888A. $ahan selungkup dari plat ba&a. )inggi 2288 mm. *etode pemasangan peralatan PA59L dengan sistem pemasangan tetap atau tidak tetap (it!draable . 1emampuan menahan arus hubungan singkat sampai dengan 0; kA. )ingkat pengamanan untuk selungkup IP 78 atau IP <7.
"ntuk PANEL distribusi : ating arus peralatan sampai dengan 2888 A. $ahan selungkup berupa bahan isolasi, plat logam dan ba&a tuang. Penggunaan PA59L box tinggi = 0888 mm. Pemasangan peralatan dalam panel dipasang seara tetap. 1emampuan menahan arus hubungan singkat sampai dengan #$kA. )ingkat pengaman sampai dengan IP ;<. Untuk mendapatkan keterangan yang lengkap data!data teknis yang diperlukan dalam pemilihan PA59L dapat diperoleh dari buku katalog pabrik pembuat komponen PA59L 0 1emampuan *enahan Arus #ubung Singkat Arus hubung singkat prospektif yang mengalir pada instalasi antara saluran masuk menu&u PA59L induk atau PA59L distribusi dan kabel yang menu&u ke beban tidak boleh melebihi kemampuan menahan arus hubung singkat dari peralatan yang terpasang di PA59L. 2 %era&at Pengamanan %era&at pengamanan ini tergantung oleh kondisi lokasi pe masangan dan kondisi sekelilingnya. PA59L harus dilengkapi dengan pengaman yang dapat menegah ter&adinya tegangan sentuh, benturan benda asing dan air. Pemasangan PA59L di ruangan dimana orang dapat dengan mudah men&angkaunya, PA59L harus didesain dengan pengaman untuk menegah ter&adinya tegangan sentuh oleh karena keelakaan maupun saat pengoperasian, untuk itu dera&at pengamannya paling sedikit adalah IP
28. %era&at pengaman ini seperti telah disinggung di atas dinyatakan dalam IP (Indeks Protetion. 6 Selungkup dari bahan penyekat. Selungkup yang digunakan untuk PA59L harus diproteksi terhadap korosi dan tegangan sentuh. Pada umumnya dipasaran dita-arkan dua maam bahan yaitu bahan metal dan bahan penyekat, seperti polyester yang diampur dengan fiberglass atau bahan penyekat lainnya. 7 Permukaan selungkup logam Semua &enis konstruksi PA59L baik selungkup maupun struktur untuk pemasangan komponen yang terbuat dari logam harus diproteksi dengan finishing permukaan yang baik. Pada umumnya selungkup PA59L diat dengan menggunakan >Polyester 9poxy Po-der?, sehingga mempunyai sifat mekanik yang ukup baik. < Pemasangan Sebelum menentukan &enis PA59L yang akan dipakai perlu pula dipertimbangkan ara pemasangannya. Ada beberapa ara dalam pemasangan PA59L yaitu : @ %i lantai dekat dinding @ %i lantai, berdiri bebas di ruangan @ *enempel tetap di dinding @ %igantung di langit!langit @ %ipasang di rak
%enis Bagian PHB Setiap P#$ dibuat satu atau beberapa bagian yang mana untuk mengakomodasi ¨ah item dari peralatan. $eberapa bagian P#$ itu dibuat untuk memudahkan dalam perenanaan, dan ran ang bangun. 3ambar dib-ah ini menun&ukkan ontoh dari tiga maam metode pemasangan perlengkapan bagian P#$, yaitu pemasangan dengan ara tetap (fix mudah dipindah!pindah (remoable dan sistem lai (-ithdra-able, yang diontohkan oleh diagram satu garis dari unit pensuplai motor. Pada pemasangan dengan sistem tetap (fix unit saluran keluar seara permanen dihubungkan ke rel melalui kabel atau penghantar rel. Untuk mengganti perlengkapan maka perlu diisolasi terhadap rel, kabel yang menu&u ke motor dan kabel untuk kontrol, dan pengukuran yang dihubungkan seara langsung maupun melalui terminal harus diputuskan.
Sistem Pemasangan fix 3ambar diatas adalah ontoh dari bagian P#$ dengan pemasangan tetap (fix dengan menggunakan sekring #" tegangan rendah yang dilengkapi dengan sakelar pemisah. Untuk sistem yang dapat dipindah!pindah input diperoleh melalui sebuah kotak isolasi 6 fasa yang memberikan daya listrik dari rel ke perlengkapan dengan menggunakan tusuk kontak 6 fasa. Perbedaan dengan dua sistem yang telah
di&elaskan di atas, pada sistem lai ini mempunyai keunggulan yaitu mudah dalam pelayanan dan keamanan operatornya lebih ter&amin. Pada sistem ini baik untuk saluran masuk dan keluar penyambungannya dengan sistem kontak tusuk, sehingga kita tidak perlu melepas kabel yang menu&u ke motor, keuali itu &uga pada sistem lai (-ithdra-able ini dilengkapi den gan sakelar pembatas pada rangkaian penguni kumparan kontaktor yang berfungsi sebagai sakelar interlok
mekanik untuk menegah agar unit tidak bisa diaktifkan sebelum posisi dari unit pada -aktu memasukkan betul!betul telah tersambung sempurna.
Sistem lai 3ambar diatas menun&ukkan ontoh dari unit perlengkapan sistem lai (-ithdra-able bagian dari P#$ yang dipakai untuk motor serta rangkaian dasarnya.
&angkuman %easin konstruksi dan spesifikasi dari berbagai &enis P#$ adalah sangat penting untuk diketahui dan diidentifikasi dengan benar, dengan demikin tidak akan ter&adi kesalahan dalam pimilihan P#$
yang
akan
dipasang
dalam
sistem
tenaga
listrik.
%alam memilih P#$ perlu dipertimbangkan hal!hal, seperti : dimana P#$ tersebut akan dipasang, berapa kapasitas yang diperlukan, alat ukur dan proteteksi yang dibutuhkan, dsb. 'est (ormati)
+a-ablah pertanyaan!pertanyaan berikut seara singkat dan &elas 0. +elaskan apa yang dimaksud dengan P#$ dan sebutkan &enis!&enisnya berdasarkan aplikasinya. 2. Apa yang dimaksud dengan indeks proteksi IP ;6 6. Sebutkan bentuk kosntruksi P#$ yang saudara ketahui dan &elaskan seara singkat dari setiap &enis konstruksi tersebut. 7. Sebutkan beberapa metoda pemasangan P#$ dan &elaskan seara singkat ara! ara pemasangannya. <. Apa yang dimaksud dengan kemampuan menahan arus hubung singkat pada P#$.
Kunci %aaban
P#$ adalah suatu perlengkapan yang digunakan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik, adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari. 0. 'ang dimaksud dengan IP ;6, adalah dera&ad pengamanan suatu peralatan listrik dimana peraltan tersebut diamankanatau terlindungi terhadap debu sekeil apapun dan air yang &atuh membentuk sudut ;8 B. 2. $entuk dan &enis desain konstruksi dari P#$, d iantranya : a. 1onstruksi )erbuka pada &enis P#$ dengan konstruksi terbuka ini pada bagian!bagian yang aktif atau bertegangan seperti rel beberapa peralatan, terminal dan penghan tar dapat terlihat dan ter&angkau dari segala sisi. b. 1onstruksi Semi !)ertutup P#$ &enis ini berupa panel yang dilengkapi dengan pengaman yang dapat menegah ter&adi kontak dengan bagian!bagian yang bertegangan pada P#$. Pengaman ini pada umumnya dipasang pada bagian sakelar4tombol operasi muka, sehingga operator tidak mempunyai akses menyentuh bagian!bagian yang bertegangan pada P#$ dari arah muka. 5amun demikian pada panel &enis ini tidak semua sisi tertutup seperti ontohnya pada bagian belakang dan sampingnya. . 1onstruksi Lemari P#$ &enis konstruksi ublie ini adalah tertutup pada semua sisinya, sehingga tidak ada akses untuk kontak dengan bagian yang bertegangan selama pengoperasian, karena konstruksi tertutup pada setiap sisinya, maka pemasangan P#$ &enis ini tidak harus di tempat yang tertutup dan terkuni, atau dengan kata lain dapat dipasang pada tempat!tempat umum pengoperasian listrik.
d. 1onstruksi 1otak ($ox P#$ &enis kotak (box ini ada yang terbuat dari bahan isolasi, plat logam, ba &a tuang, dsb. %i dalam kotak tersebut sudah dilengkapi dengan tempat untuk pengikat pemasangan rel, sekering, sakelar kontraktor dsb. 6. "ara!ara pemasangan pemasangan P#$, yaitu :
•
%i lantai dekat dinding
•
%i lantai, berdiri bebas di ruangan
•
*enempel tetap di dinding
•
%igantung di langit!langit
•
%ipasang di rak
7. 'ang dimaksud dengan kemampuan menahan arus hubung singkat pada P#$ adalah, arus hubung singkat prospektif yang mengalir pada instalasi antara saluran masuk menu&u P#$ induk atau P#$ distribusi dan kabel yang menu&u ke beban tidak boleh melebihi kemampuan menahan arus hubung singkat dari peralatan yang terpasang di P#$.
1alian pasti sudah mendengar tentang rangkaian panel Listrik kanB Pada edisi ini saya akan memberikan dan meluaskan pengetahuan anda )entang Panel Listrik sebenarny berikut Pengertiannya. Panel Lisrik atau P#$ Panel #ubung $agi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya berupa box, maupun lemari. Perangkat Panel #ubung $agi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator, transmisi(penghantar, pemindahan daya (transformator. Sebelum tenaga listrik sampai keperalatan konsumen seperti motor!motor, katup solenoid, pemanas, lampu!lampupenerangan, A" dan sebagainya, biasanya melalui P#$ ini terlebih dahulu.. $erikut beberapa komponen!komponen yang sering digunakan dan &uga fungsinya : *. M+B ( *iniature "iruit $oard yang berfungsi sebagai s-ith pembatas arus akibat dari kenaikan daya 4tegangan yg melebihi batas dan atau hubung singkat. 1omponen panel listrik ini biasanya terbatas pada arus nominal keil sampai dgn kurang dari 088 Ampere. $entuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output, ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole. ,. M++B (*oulded "ase "iruit $reaker. "iruit $reaker pembatas arus apabila terdapat arus beban yg melebihi batas!batasnya. *""$ ini dipakai hampir sama dgn *"$ tetapi dgn batas arus beban yg lebih besar dari 088 Ampere sampai dgn 0;88 Ampere. -. (+I/ &++B/ EL+B , 3round Coult "iruit Interruption ialah semaam "iruit $reaker yg bereaksi lebih epat dari *"$. 1omponen panel listrik ini akan memantau listrik lebih rini dan &ika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian. 0. rounding , 3rounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel !kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selan&utnya mengenai orang. %gn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan 1. 2arna kabel. Darna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. )uk Indonesia, -arna kabel listrik ditentukan menurut standard S5I atau standatd I9": a. -arna merah, kuning, hitam berfungsi untuk fase b. -arna biru muda (biru laut berfungsi untuk netral
. -arna kuning !hi&au berfungsi untuk ground
3. +', ") merupakan suatu komponen panel listrik dari bahan ba&a 4 metal dalam bentuk lingkaran (ring atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Cungsi dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel . 4. 5urge Arrest , peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari ke&utan listrik yg berlebihan. "ontohnya apabila ada ke&adian tiba!tiba aliran listrik men&adi lebih tinggi akibat dari penambahan energi .
%emikian yang saya berikan beberapa informasi sebagai penambahan ilmu pengetahuan sa&a. +ika ada kesalahan4kekurangan4kesamaan kata dan gambar saya minta maaf
%e 26
'ugas Ak!ir 6Perencanaan Panel Hubung Bagi 7PHB8 Pada edung +on9ention +entral ra!a 5erambi Mekka! Padang Panjang6. BAB I
PENAH"L"AN
A. Latar Belakang
1ebutuhan akan energi listrik meningkat seiring dengan pesatnya kema&uan teknologi, de-asa ini listrik telah digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga sampai ke dunia industri. Untuk itu, kontinuitasnya perlu mendapat perhatian. Untuk men&aga kontinuitas pernyalurannya, suatu sistem kelistrikan yang handal mutlak di perlukan. Sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan, mulai dari proses pembangkitan sampai pada proses pemakaiannya. %an berbagai ara dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut.
3angguan!gangguan yang ter&adi akan berdampak langsung pada beban (konsumen. +ika ter&adi gangguan, maka penyaluran listrik kebeban &uga akan terputus. 1ebakaran yang ter&adi sering kali disebabkan oleh listrik dikarenakan pemakaian listrik yang melebihi kapasitas instalasi yang telah ditentukan, dan &uga disebabkan karena penambahan pemasangan instalasi yang tidak mengikuti prosedur dan dilakukan sendiri tanpa sepengetahuan instalatur resmi. Selain itu alat pengaman yang tidak berfungsi ketika ter&adi gangguan beban lebih dan gangguan hubung pendek. Selan&utnya gangguan listrik yang disebabkan umur instalasi yang sudah lama atau kadarluasa. *aka untuk menghindari agar gangguan tersebut tidak membahayakan peralatan dan manusia gangguan tersebut harus dipisahkan dari beban. Untuk memisahkan gangguan tersebut dari beban dan untuk menghindari segala resiko pemutusan listrik seara tiba!tiba serta untuk mempertahankan kontinuitas pelayanan maka perlu diranang sebuah sistem penyalur yang handal. %alam hal ini penulis tertarik untuk membuat perenanaan Panel #ubung $agi (P#$ yang sesuai dengan Standar 5asional Indonesia (S5I dan PUIL 2888. Aktiitas pengontrolan penyaluran listrik tentunya membutuhkan komponen!komponen kontrol yang mampu melakukan kegiatan tersebut, dan komponen!komponen tersebut tentunya &uga perlu ditempatkan pada tempat yang layak (panel sehingga pelayanannya bisa dilakukan dengan mudah dan aman. Panel #ubung $agi (P#$ merupakan sarana ital dalam men&aga kelanaran penyaluran listrik dari åan PL5 ke konsumen atau beban. %an untuk itu dalam meranang sebuah panel harus mengikuti aturan!aturan yang telah dibakukan dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Ukuran dari Panel #ubung $agi (P#$ di ranang sedemikian rupa, yang artinya pan&ang, lebar dan tingginya di buat sedemikian rupa agar semua komponen yang diperlukan
dalam sebuah panel terpasang sempurna sesuai fungsi dan kegunaannya serta memudahkan dalam penggunaan serta pera-atan komponen Panel #ubung $agi (P#$ itu sendiri. Sebagian besar box (lemari Panel #ubung $agi (P#$ terbuat dari bahan yang tahan lembab, kokoh dan tidak dapat terbakar seperti besi dan logam dengan ketebalan yang sudah di ranang sesuai kebutuhan sehingga ketahanannya terhadap gaya mekanis memenuhi persyaratan serta memperhatikan kondisi iklim di Indonesia. Panel #ubung $agi (P#$ harus dipasang pada tempat yang sesuai, kering dan berentilasi ukup dengan ketinggian sekurang!kurangnya 0,2 m dari lantai sampai alas box (lemari hubung bagi dan dapat di operasikan tanpa alat bantu misalnya tangga atau me&a. )idak di perbolehkan pemasangan box (lemari Panel #ubung $agi (P#$ di E kamar mandi, kamar keil, tempat ui, tangga atau di ruangan lembab lainnya. %isekitar Panel hubung $agi (P#$ harus terdapat ruang yang ukup sehingga pemeliharaan, pemeriksaan, perbaikan, pengoperasian dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah dan aman. Pada gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang, terdapat paralatan listrik yang digunakan langsung oleh penggunanya dimana penggunaanya akan berhubungan langsung dengan peralatan tersebut. *aka seharusnya gedung ini dilengkapi dengan pentanahan yang standar dengan resistansi minimal sehingga saat pengoperasian peralatan tidak membahayakan &ika ter&adi arus boor pada peralatan dan instalasi yang ada di gedung Serambi *ekkah tersebut. Untuk pangaman arus boor (pembumian digunakan elektroda pentanahan dengan besar tahanannya ditentukan sesuai dengan standar ranting pengaman yang diperbolehkan dan di lihat &uga dari resistansi &enis tanah yang ada di gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang,
$ertitik tolak dari permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan perenanaan Panel Hubung Bagi (PHB) pada gegung tersebut yang sesuai dengan standar nasional Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2888. 1emudian akan penulis tuangkan dalam bentuk penulisan proyek akhir dengan &udul :
6 Perencanaan Panel Hubung
Bagi (PHB) Pada Gedung Convention Central Graha Serambi Mekkah Padang Panjang”.
B. Batasan Masala!
$atasan masalah dalam perenanaan Panel #ubung $agi hanya dibatasi pada beberapa aspek yaitu: 0.
*enentukan berapa besarnya arus berdasarkan ranangan gambar rekapitulasi daya yang telah ada.
2. *enentukan &enis komponen!komponen panel yang akan digunakan. 6. *enentukan kemampuan hantar arus komponen!komponen panel yang akan digunakan. 7.
*embuat layout dan tata letak komponen pada panel. <. *embuat desain kotak P#$ sesuai dengan ranangan yang diinginkan.
+. &umusan Masala!
$ertitik tolak dari batasan masalah di atas, penulis tertarik untuk melan&utkan perenanaan instalasi listrik dengan merumuskan
pada masalah : bagaimanan merenanaan
Panel #ubung $agi (P#$ utama dan panel abang yang sesuai dengan Standar 5asional Indonesia (S5I pada gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang.
. 'ujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tu&uan yang ingin diapai adalah: 0.
*eranang P#$ dan sistem proteksi instalasi listrik dengan pengamanan sesuai dengan daya terpasang pada gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang.
2.
*enghitung serta menentukan pembagian daya listrik untuk instalasi penerangan maupun tenaga.
6.
*enghitung 1uat #antar Arus (1#A untuk pengaman dan penghantar yang digunakan Panel #ubung $agi (P#$ di tiap lantainya.
7.
*enentukan &enis komponen!komponen dan pengaman yang digunakan pada Panel #ubung $agi (P#$ utama maupun Panel #ubung $agi (P#$ abang.
E. Man)aat
0.
Perenanaan Panel #ubung $agi (P#$ yang diharapkan dapat meningkatkan kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke konsumen (beban. 1hususnya pada gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang,
2. Auan bagi pi!ak +;. BAHA& <"5"( dalam peranangan instalasi serta panel listrik. 6.
Penggunaan peralatan yang tepat dan penempatan komponen yang sesuai, akan memudahkan menanggulangi gangguan pada gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang.
7.
Agar sekiranya dapat men&adi sumbangan pemikiran dalam ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang teknik 9lektro.
BAB II
LANA5AN 'E=&I
A. PENE&'IAN PANEL H"B"N BAI
Panel adalah suatu lemari hubung atau suatu kesatuan dari alat penghubung, pengaman, dan pengontrolan untuk suatu instalasi kelistrikan yang ditempatkan dalam suatu kotak tertentu sesuai dengan banyaknya komponen yang digunakan. Panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PL5 dan selan&utnya mendistribusikan dan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan abang ke P#$ abang atau langsung melalui sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa titik lampu dan melalui kotak!kontak ke peralatan pemanfaatan listrik yang berada di dalam bangunan. Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam peranangannya harus sesuai dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada. Untuk penempatan panel listrik hendaknya disesuaikan dengan situasi bangunan dan terletak ditempat yang mudah di&angkau dalam memudahkan pelayanan. Panel harus mendapatkan ruang yang ukup luas sehingga pemeliharaan, perbaikan, pelayanan dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah dan a man. %alam penempatan panel ini sangat mempengaruhi proses kelangsungan penyaluran
energi listrik, karena apabila penempatan dari panel
tersebut tidak diperhatikan maka
kontinitas pelayanan panel tersebut tidak akan bertahan lama dan dapat mengurangi keandalan dalam penyaluran energi listrik.
B. ("N5I PANEL
Cungsi panel dapat diklasifikasikan men&adi beberapa ma am yaitu (%rs.Aslimeri,*.): 0FF0: F2 : *. Peng!ubung
Panel berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik lainnya pada suatu operasi ker&a. Panel menghubungkan suplay tenaga listrik dari panel utama sampai ke beban!beban baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga. ,. Pengaman
Suatu panel akan beker&a seara otomatis melepas sumber atau suplay tenaga listrik apabila ter&adi gangguan pada rangkaian. 1omponen yang berfungsi sebagai pengaman pada panel listrik ini adalah *""$ dan *"$. -. Pembagi
Panel membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada instalasi tenaga. Panel dapat memisahkan atau membagi suplay tenaga listrik berdasarkan ¨ah beban dan banyak ruangan yang merupakan pusat beban. Pembagian tersebut dibagi men&adi beberapa
group beban dan &uga untuk membagi fasa , fasa S, fasa ) agar mempunyai beban yang seimbang antar fasa. 0. Pen>uplai
Panel menyuplai tenaga listrik dari sumber ke beban. Panel sebagai penyuplai, dan mendistribusikan tenaga listrik dari panel utama, panel abang sampai ke pusat beban baik untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga. 1. Pengontrol
Cungsi panel sebagai pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel tersebut masing!masing rangkaian beban dapat dikontrol. Seluruh beban pada bangunan baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu tempat.
%ENI5 AN 'IPE PANEL
*enurut PUIL 2888 E ;.6.2 @ ;.7.6 &enis panal hubung bagi terdiri!dari: ung $agi tertutup pasang dalam Panel #ubung $agi tertutup pasang dalam adalah panel yang sudah komponen!komponennya ditempatkan didalam kotak panel yang tertutup dan terpasang didalam ruangan. 2. Panel #ubung $agi tertutup pasang luar Panel #ubung $agi tertutup pasang luar adalah panel yang seluruh komponen!komponen ditempatkan didalam kotak panel yang tertutup dan dipasang diluar ruangan. $ahan yang digunakan harus tahan uaa.
ung $agi terbuka pasang dalam Panel #ubung $agi terbuka pasang dalam tidak boleh ditempatkan dekat saluran gas, saluran uap, saluran air atau saluran lainnya yang tidak ada kaitannya dengan Panel #ubung $agi (P#$ tersebut. ung $agi terbuka pasang luar )ampat pemasangan Panel #ubung $agi (P#$ terbuka pasang luar harus merupakan perlengkapang yang tahan uaa. Perlengkapan atau harus mempunyai saluran air sehingga dapat diegah ter&adinya genangan air.
Pada gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang, &enis dan tipe panel yang digunakan adalah panel hubung bagi tertutu asang dalam, yaitu panel yang seluruh komponen!komponennya ditempatkan di dalam kotak panel yang tertutup dan dipasang di dalam ruangan. Panel #ubung $agi (P#$ tertutup pasang dalam banyak di&umpai pada konsumen atau pemakai yang digunakan sebagai tempat untuk menampung energi listrik dari åan PL5 dan sebagai penyalur energi listrik ke pusat beban serta untuk menempatkan pengaman!pengaman instalasi listrik. Penempatan panel harus memenuhi syarat!syarat berikut ini sesuai dengan PUIL 2888 (;.6!;.7 yaitu : 0. 2. 6.
)inggi maksimal dari lantai 0,2 @ 2m. %i depan panel harus memiliki ruang bebas yang ukup luas. Saat membuka panel ini tidak terganggu oleh benda apapun.
7. <.
Pintu harus bisa terbuka penuh. Panel dipasang pada tempat yang sesuai, kering dan berentilasi ukup.
. K=MP=NEN?K=MP=NEN PANEL H"B"N BAI
%alam suatu panel listrik terdapat komponen!komponen listrik yang diantaranya adalah *"$, *""$, saklar4pemutus, sarana pengontrol ( ush button, kontaktor, transformator arus,
alat ukur dan lampu indikator, penghantar (ka-at, kabel busbar dan terminal blok serta komponen pendukung lainnya. *.
M+B 7 Miniature Circuit Breaker 8
*iniature "iruit $reaker atau yang dikenal dengan *"$ pada dasarnya adalah suatu alat yang beker&a dengan ara semi otomatis yang dapat digunakan untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat. *"$ dapat memutuskan rangkaian arus listrik dengan ara mekanis ataupun seara otomatis.
Gambar !. Pandangan Luar "CB ( htt# $$ images. Google.%o.id) Prinsip ker&a dari *"$ adalah a/as ker&a termis (panas dengan menggunakan bi!metal. $ila ka-at resistansi yang terdapat pada bi!metal dialiri arus yang melebihi harga nominalnya, maka bimetal akan bergerak atau melengkung akibat panas. 3erakan atau lengkungan ini akan menolak bagian mekanis dari *"$ yang akan menyebabkan tuas *"$ terlepas sehingga *"$ dalam posisi GCC.
*"$ terdiri dari *"$ 0 pole dan 7 pole yang masing!masingnya mempunyai ukuran arus nominal yang berbeda!beda. ,. M++B 7 Mould Case Circuit Breaker 8
*ould "ase "iruit $reaker adalah salah satu pemutus rangkaian udara dalam bentuk kontak etakan. Pemutus ini dirakit dalam unit terpadu dalam kotak bahan isolator.
Gambar 2. Pandangan Luar "CCB &iga Pole ( htt# $$ images. Google.%o.id) Pada dasarnya *""$ fungsi dan kegunaannya sama dengan *"$ tiga pole, yakni menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada rangkaian tiga fasa. Perbedaannya adalah pemutusan arus pada *""$ dapat diatur dengan persentase 088 H sampai dengan 2<8 H dari arus nominal beban penuh sedangkan pada *"$ rating arusnya tidak dapat diatur. $esarnya rating nominal sebagai pengaman motor untuk *""$ adalah 2,< x In beban dan untuk *"$ adalah sebesar 0,2< x In beban. Pada gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang berdasarkan daya yang terpakai menggunakan *""$ 0<8 Amper. *""$ ini sangat dibutuhkan karena pada peranangan ini menggunakan panel utama.
-. 5aklar dan Pemutus
*enurut PUIL 2888 : ;.2.7 @ ;.2.< saklar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a.
Pada sisi penghantar masuk dari P#$ yang berdiri sendiri harus dipasang satu saklar, sedangkan pada setiap penghantar keluar setidak!tidaknya dipasang satu proteksi arus. b. Saklar masuk untuk memutuskan aliran suplay P#$ tegangan rendah harus mempunyai batas kemampuan minimum 08 amper, dan arus minimum sama besar dengan arus nominal penghantar masuk tersebut. . Saklar keluar harus dipasang &ika sirkit tersebut menyuplai tiga atau lebih P#$ lain. d. Saklar keluar dihubungkan ke tiga buah motor4 perlengkapan listrik yang lain. #al ini tidak berlaku &ika motor atau perlengkapan listrik tersebut masing!masing keil atau sama dengan 0,< 1- dan letaknya dalam ruang yang sama.
e. f.
0.
2. 6. 7.
<. ;.
Saklar keluar dihubungkan ke tiga buah kotak!kontak yang masing!masing mempunyai arus nominal lebih dari 0; Amper. Saklar keluar mempunyai arus nominal 088 A atau lebih. Persyaratan untuk pemutus, harus memenuhi aturan yang ada pada (PUIL 2888: <.<..6 ! <.<..7: Sarana pemutus harus dapat memutuskan hubungan antara motor serta kendali dan semua penghantar suplai yang telah dibumikan, dan diranang sedemikian rupa sehingga tidak ada kutub yang dapat dioperasikan tersendiri. Sarana pemutus harus dapat menun&ukkan dengan &elas apakah sarana pemutus tersebut pada kedudukan terbuka atau tertutup. Sarana pemutus harus mempunyai kemampuan arus sekurang!kurangnya 00< H dari arus beban penuh. Sarana pemutus yang melayani beberapa motor atau melayani motor dan beban lainnya, harus mempunyai kemampuan arus sekurang!kurangnya 00< H dari ¨ah arus beban pada keadaan beban penuh. Sarana pemutus harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tampak dari tempat kendali. +ika sarana pemutus yang letaknya &auh dari motor, maka harus dipasang sarana pemutus lain berdekatan dengan motor, atau sebagai
gantinya. Sarana pemutus yang letaknya &auh harus dapat dikuni pada kedudukan terbuka. . +ika motor menerima daya listrik lebih dari satu sumber, maka harus dipasang sarana pemutus tersendiri untuk setiap sumber daya. Setiap saklar 4 pemutus sirkit harus mampu menyambung dan memutuskan arus yang dapat mengalir dalam keadaan penggunaan alat tersebut dan harus berfungsi sedemikian hingga tidak membahayakan operator. Syarat dari pemakaian saklar dan pemutus (PUIL 2888: 7.02.0.2 ! 7.02.0.6: *. Kutub 'unggal.
Setiap saklar atau pemutus sirkit kutub tunggal harus beroperasi pada penghantar aktif dari sirkit yang dihubungkan padanya. ,. 5irkit (ase Ban>ak
Setiap saklar atau pemutus sirkit harus beroperasi pada semua penghantar aktif sirkit yang dihubungkan padanya. 1utub tunggal atau pemutus sirkit kutub tunggal harus beroperasi pada penghantar aktif dari sirkit. 0. 5arana pengontrol
Sarana pengontrol atau pengendali adalah sarana yang mengatur tenaga listrik, yang dialirkan ke motor dengan ara yang sudah ditentukan. %i dalamnya termasuk &uga sarana yang biasa digunakan untuk mengasut
dan menghentikan motor maupun beban listrik lainnya. #al ini digunakan untuk memperlanar kelangsungan penyaluran sumber energi listrik. a.
Saklar tombol tekan ( Push button Saklar
tombol
tekan
merupakan
alat
pembuka
atau
penutup
rangkaian
yang
pengoperasiannya dilakukan dengan menekan tombol tersebut. Saklar ini berfungsi sebagai saklar bantu untuk pengoperasian kontaktor ataupun *""$. Push button ini terdiri dari 2 tipe, yaitu normall' oen (5G dimana dalam keadaan normal berada pada posisi terbuka, dan normall' %lose (5" dimana dalam keadaan normal berada pada posisi tertutup. Pengoperasian antara 5G dengan 5" saling bertolak belakang.
Normal switch
Push to make
Push to Break
3ambar 6. 1onstruksi Push Button
b. 1ontaktor 1ontaktor merupakan se&enis saklar4kontak yang beker&a dengan bantuan daya magnet listrik dan mampu melayani arus beban listrik yang besar dan mampu menyambung ataupun membuka rangkaian listrik seara berulang!ulang.
Gambar . Pandangan Luar kontaktor . ( htt# $$ images. Google.%o.id) 3aya magnet yang beker&a pada kontaktor dibangkitkan oleh kumparan. 1umparan kontaktor mempunyai se¨ah lilitan ka-at berisolasi untuk memberikan belitan amper yang diperlukan untuk beroperasi pada arus keil. 1umparan dibuat untuk operasi di atas kisaran 8 ! 008 H ukuran ker&a tegangan arus bolak!balik a tau arus searah. 1. 'rans)ormator Arus .
Pada panel listrik trafo arus berfungsi untuk mengontrol besar arus yang mengalir pada rangkaian. )ransformator arus dibuat dengan perbandingan tertutup, karana tidak tersedianya ampermeter yang dapat mengukur arus yang sangat besar. %engan adanya perbandingan antara arus primer dan arus sekunder pada transformator arus, pada diukur berapapun besar arus yang mengalir dengan membuat perbandingan lilitan trafo yang sesuai dengan besar arus yang akan diukur.
3. Alat "kur dan Lampu Indikator
Alat ukur dan lampu indikator yang dipasang pada panel harus terlihat &elas dan harus ada petun&uk tentang besaran yang diukur dan ge&ala apa yang ditun&ukkan. Untuk piranti ukur digunakan beberapa alat ukur yaitu:
a. Alat Ukur Ampermeter Ampermeter digunakan untuk mengukur arus yang disuplai beban. Alat ukur ini pemasangannya seri.
Gambar . *lat ukur *mermeter ( htt# $$ images. Google.%o.id)
Gambar +. ,angkaian *meremeter Pada Panel Listrik ( htt# $$ images. Google.%o.id)
Sebelum dihubungkan langsung ke ampermeter piranti ukur ini biasanya menggunakan trafo ") ("urrent )ransformer. )ratb arus ini digunakan untuk menyesuaikan arus yang diukur dengan alat ukur yang kita gunakan. *isalnya arus yang mengalir pada rangkaian instalasi sebesar 088 A maka akan terbaa pada ampermeter mungkin 0 atau 08 tergantung trafo yang dipasang. b. Alat Ukur Joltmeter Joltmeter adalah alat ukur yang mengukur besaran tegangan yang mengalir pada suatu rangkaian instalasi listrik. *aksud pengukuran ini adalah untuk mengetahui besaran tegangan yang mengalir pada rangkaian tersebut, apakah mengalami penurunan (drop oltega ataupun naik (oer oltege.
Gambar -. *lat ukur oltmeter ( htt# $$ images. Google.%o.id) $esaran tegangan yang diukur adalah besaran tegangan fase dengan fase dan fase dengan netral. 1arena pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali maka diperlukan suatu media perantara untuk mengalihkan satu pengukuran ke pengukuran yang lain yaitu menggunakan
saklar rotasi s-ith. Pemasangan alat ukur ini paralel dengan sumber tegangan seperti gambar di ba-ah ini :
Gambar /. Pemasangan oltmeter ( htt# $$ images. Google.%o.id) .
Lampu Indikator Lampu indikator atau lampu tanda merupakan sebuah tanda yang menggambarkan bah-asanya aliran arus listrik pada panel dalam keadaan beker&a atau mengalir. $iasanya terdiri dari tiga -arna lampu yaitu -arna merah (fase , kuning (fase S, dan hi&au (fase ) yang dipasang pada pintu panel.
Gambar . Lamu Indikator. ( htt# $$ images. Google.%o.id) 4. Peng!antar.
Penghantar yang akan digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat serta sesuai dengan tu&uan penggunaannya, dan telah dikeluarkan atau
telah diakui oleh instansi yang ber-enang, dalam hal ini adalah L*1 (Lembaga *eterologi 1elistrikan. $erdasarkan dari bahan pembuatnya penghantar dapat dibagi atas dua bagian yaitu yang dibuat dari tembaga dan aluminium, dimana masing!masing mempunyai keuntungan dan kerugian. $erikut identifikasi penghantar dengan -arna berdasarkan (PUIL 2888: a. Pengunaan Darna Loreng #i&au!1uning Darna loreng!hi&au hanya boleh digunakan untuk menandai penghantar pembumian, dan penghantar pengaman. b. Penggunaan Darna $iru Darna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau ka-at tengah pada instalasi listrik. Untuk menghindari kesalahan, -arna tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai -arna penghantar lainnya. Darna biru hanya dapat digunakan untuk maksud lain, &ika pada instalasi tersebut tidak terdapat penghantar netral atau ka-at tengah. Darna biru tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar pembumian.
.
Penggunaan Darna Untuk Penga-atan %engan 1abel $erinti )unggal. Untuk penga-atan di dalam perlengkapan listrik disarankan agar hanya menggunakan satu -arna, khususnya -arna hitam, selama tidak bertentangan dengan dua poin di atas.
d. Pengenal Untuk Inti Atau el Sebagai pengenal untuk inti atau rel digunakan -arna, lambang, atau huruf seperti pada tabel berikut :
'abel *.2arna dan lambang pengenal peng!antar 7P"IL ,$$$:-$$8 Inti atau &el
0 A. Instalasi arus bolak!balik:
%engan
Pengenal %engan
%engan
#uruf
Lambang
Darna
2
6
7
fasa satu
Ll4
*erah
fasa dua
L24S
1uning
fasa tiga
L64)
#itam
5asional
$iru
fasa satu
U4K
*erah
fasa dua
J4'
1uning
D4
#itam
netral $. Instalasi perlengkapan listrik:
fasa tiga ". Instalasi arus searah: positif
LM
M
negatif
L @
!
ka-at tengah %. Penghantar netral 9. Penghantar pembumian
* 5 P9
$iru $iru Loreng hi&au! kuning
Selain berdasarkan bahannya, penghantar dapat dibedakan &uga atas: a.
1a-at 1a-at adalah penghantar listrik yang berpenampang lingkaran tanpa isolasi penyekat, besar keilnya penampang ka-at menentukan kepada kemampuan hantar arus maksimum yang diperbolehkan mengalir. 1a-at ini terdiri dari ka-at berinti tunggal dan ka-at berinti banyak.
b. 1abel 1abel adalah semua &enis hantaran berisolasi atau berselubung baik berbentuk solid atau berserabut. Penyatuan atau penyambungan satu atau lebih inti umumnya dilengkapi dengan selebung. %alam kotak panel hubung bagi kabel digunakan untuk menghubungkan satu komponen dengan komponen lain. $iasanya dipakai kabel &enis 5'A dan 5'*. %an untuk menentukan besar penampang kabel disesuaikan besar arus yang mele-ati kabel serta &enis penghantar. %. Busbar Busbar merupakan penghantar listrik yang berbentuk empat persegi pan&ang tanpa isolasi. Busbar biasanya ditempatkan di dalam panel yang bersifat menampung tenaga listrik guna menyalurkannya ke komponen lainnya. Pada penggunaanya busbar dipasang untuk keperluan fasa, netral, dan pembumian. Untuk membedakan antara fasa dan netral, busbar diberi at dengan -arna yang berbeda yakni: 0 Casa (LI diat dengan -arna merah 2 Casa S (L2 diat dengan -arna kuning 6 Casa ) (L6 diat dengan -arna hitam 7 5etral (5 diat dengan -arna biru Busbar yang digunakan pada P#$ harus terbuat dari tembaga atau logam yang memenuhi persyaratan sebagai penghantar listrik. $esar arus yang mengalir dalam rel tersebut harus diperhitungkan sesuai kemampuan rel sehingga tidak akan menyebabkan suhu rel lebih dari ;
Pemasangan busbar untuk keperluan fasa dan netral di dalam sebuah panel listrik dipasang dengan menggunakan penyangga dari bahan isolasi, sedangkan untuk arde4pembumian langsung dihubungkan dengan bodi panel tersebut. d. )erminal $lok )erminal blok merupakan sederetan terminal yang berguna untuk penyambungan dari rangkaian panel ke pemakaian. )erminal blok ini dapat dikategorikan sebagai pelengkap dan merupakan tempat penampungan. ?)erminal ini harus terbuat dari paduan tembaga atau logam lain yang memenuhi persyaratan yang berlaku serta mempunyai kemampuan sekurang! kurangnya sama dengan kemampuan saklar dari sirkit yang bersangkutan. %udukan terminal harus terbuat dari bahan isolator yang tidak mudah peah,rusak oleh gaya mekanis dan termis dari penghantar yang disambung pada terminal tersebut? (PUIL 2888 : ;.;.; @ ;.;.;.6
E. PE&EN+ANAAN PANEL H"B"N BAI
*elihat dari kondisi yang ada pada 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah, &enis P#$ yang akan digunakan adalah P#$ &enis tertutup pasang dalam. %alam pembuatan panel listrik perlu diperhatikan beberapa faktor yakni mengetahui berapa banyak rangkaian akhir yang akan dilayaninya, besar rating pengaman yang akan digunakan, besar box panel yang akan diranang disesuaikan dengan dimensi dari komponen! komponen yang akan dipasang pada panel dan penempatan panel yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pada 3edung "onention "entral 3raha Serambi *ekkah Padang Pan&ang. Adapun tahap!tahap dalam perenanaan sebuah panel listrik, yaitu: 0. *enentukan +umlah angkaian Akhir
+umlah maksimum titik beban yang boleh dihubungkan paralel pada sebuah rangkaian akhir dengan pengaman pemutus daya atau pengaman lebur harus seperti pada tabel di ba-ah ini:
'abel ,. %umla! 'itik 5ambung untuk 5atu Ak!ir untuk Penggunaan 'unggal dalam Instalasi Bukan &uma! 7P"IL ,$$$: 0.0.,8 0
2
6
%iamankan dengan pemutus sirkit atau pengaman lebur kemampuan tinggi +enis Sirkit
+enis Penerangan (
11$ atau 11 fase tunggal atau fase banyak (b 08A
)anpa pengasut udara permanen %engan pengasut uadara permanen (f
11 fase tunggal atau fase banyak 0
5ilai pengenal dari ga-ai proteksi (a A 08 0; 28 O2<
+umlah titik sambung maksimum 28 2< 78
0; 28 2< 62 0; 28 2< 62
)idak terbatas 08 02 0; 0< 28 2< 6<
0; 28 2< 62 28
0 0 2 7 0
7
<
%iamankan dengan pengaman lebur yang dapat dika-ati kembali 5ilai pengenal dari ga-ai proteksi (a A 02 0; 28 O2< 0; 28 2<
28 28 2< 78 )idak terbatas 6 7 ;
0; 28 2<
6 7 ;
0; 28 2< 62 28
0 0 2 7 0
+umlah titik sambung maksimum
11 fase tunggal atau fase banyak 28A
2< 62
0 2
2< 62
0 2
+umlah maksimum titik beban yang dapat dihubungkan paralel pada suatu sirkit akhir harus sesuai dengan tabel 2, dan ¨ah titik beban yang dapat dihubungkan pada suatu sirkit akhir tergantung pada nilai pengenal ga-ai proteksi, yang nilai maksimumnya tidak boleh melebihi 1#A penghantar sirkit (PUIL: 2888: 7.7.0.0. 2. *enghitung Arus 5ominal $eban Untuk menentukan arus nominal beban digunakan rumus sebagai
berikut:
..( 0 %imana: In
: arus yang mengalir pada rangkaian (A
P
: daya pada beban (D
J
: tegangan beban (J
"os ϕ
: faktor daya (8.
6. *enentukan 1#A Penghantar 1emampuan #antar Arus (1#A sirkit akhir yang menyuplai beban tunggal tidak boleh mempunyai 1#A kurang dari 02< H arus pengenal beban penuh. %i samping itu, untuk &arak &auh perlu digunakan penghantar yang ukup ukurannya hingga tidak ter&adi susut tegangan ya ng berlebihan. Sedangkan untuk penghantar sirkit akhir yang menyuplai dua buah beban atau lebih, tidak boleh mempunyai 1#A kurang dari ¨ah arus beban penuh semua beban itu ditambah 02< H dari arus dari arus beban yang terbesar dalam kelompok tersebut.
Setelah dapat besar kemampuan hantar arus penghantar, maka kita dapat menentukan kabel &enis apa yang akan dipakai dan berapa besar penampang kabel tersebut. 1#A penghantar utama dan busber ditentukan dengan ru mus: 1#A Q 1#A panghantar abang dengan rangting arus beban tertiggi M In beban pada abang lainnnya( 2 7. *enentukan 1#A Pengaman *"$ 4 *""$ Pengaman beban lebih yang akan digunakan pada tiap beban direnanakan menggunakan *"$. Penentuan rating *"$ untuk satu beban pada satu rangkaian akhir dihitung menggunakan rumus: ating *"$ Q 0,2< x In beban( 6 (PUIL 2888:08 Untuk rating *"$ pada penghantar abang dilakukakan dengan metode yang sama dengan penentuan 1#A. Untuk pengaman beban beban lebih dan arus hubung singkat pada panel direnanakan menggunakan *""$ yang pemakaiannya disesuaikan besar arus yang mengalir ke beban.
<. *enentukan 1#A Saklar *asuk "ara menentukan kemampuan arus saklar yang digunakan adalah 0,0
Q 0,0< H x In beban atau Q 0,0< x In beban.( 7 .
(PUIL 2888:02. ;. *enentukan %rop )egangan
Adapun faktor yang mempengaruhi ter&adinya drop tegangan adalah: a.
Pemakaian penghantar yang terlalu pan&ang dari &arak pusat beban yang sebenarnya.
b. 1eilnya luas penampang kabel yang digunakan. %rop tegangan yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL tahun 2888 yaitu untuk penerangan sebesar 2 H sedangkan untuk tenaga sebesar < H. +adi drop tegangan yang dii/mkan sebesar 2 1 228 J Q 7,7 Jolt dan untuk tenaga sebesar < 1 x 228 J ! 00 Jolt. . *enentukan +enis Pengaman Arus $oor (Pembumian Untuk pengaman arus boor (pembumian digunakan elektroda pentanahan dengan besar tahanannya ditentukan dengan formula berikut: .......( <
0a Q 1 x ln....( ; %imana: p Ia
: tahanan pentanahan badan peralatan4instalasi (Ω
:
nilai nominal arus yang menyebabkan beker&anya
pengaman arus lebih pada -aktu <
detik (A
1
In
: arus nominal pengaman arus lebih (A
:
faktor yang nilainya tergantung pada karakteristik pengaman arus lebih. Untuk
pengaman arus lebih nilai 1 berkisar antara 2,< dan <, sedangkan untuk pengaman lainnya antara 0,2< dan 6,<. Untuk menentukan besar tahanan pentanahan yang diinginkan, dapat ditentukan dengan ara sebagai berikut:
%imana: R0 R
: tahanan &enis tanah ( : tahanan &enis pembumian ( !m . 'abel -. 'a!anan Pembumian pada 'a!anan %enis @* *$$
?m
7P"IL: ,$$$: #*8
+enis elektroda
Pita atau penghantar pilin
$atang atau pipa
Pelat ertial dengan sisi atas M4! 0m di ba-ah permukaan tanah
Pan&ang (m
Pan&ang (m
Ukuran (m2
)ahanan pembumian
08
2<
<8
088
0
2
28
08
<
6
8
78
6
<
8,
0x0
28
6<
2<
Sedangkan resistansi &enis tanah mempunyai nilai yang berbeda!bada seperti terliat pada tabel: 'abel 0. resistansi %enis 'ana! 7 Ija arman : ,$$4 : 0.1.* 8
5
1lasifikasi 4 +enis )anah
esistansi +enis ( Ghm!m
o 0
)anah a-a
68
2
)anah Liat dan tanah Ladang
088
6
)anah $asah
288
7
1erikil $asah
<88
<
Pasar dan 1erikil 1ering
0.888
;
)anah $erbatu
6.888
Seperti ontoh : Utama *enapai resitansi pembumian sebesar < Ghm pada tanah liat atau tanah ladang dengan resistansi &inis 088 Ghm! meter, diperlukan sebuah elektroda pita yang pan&angnya <8 atau 7 buah elektroda batang yang pan&angnya masing!masing < *. %an &arak elektroda!elektroda tersebut menimum harus dua kali pan&angnya elektroda. Semua $1) P#$ harus dibumikan ( bodi P#$, pintu P#$, rel netral yang tidak dilengkapi dengan ga-ai arus sita @ 3PAS, rel proteksi yang terpisah dari rel netral . el pembumian harus di beri tanda &elas sepertiE 04! atau -arna hi&au!kuming.
. *erenanakan 1onstruksi Panel #ubung $agi 1onstruksi panel listrik ini dibuat sesuai dengan dengan uaa dan lingkungan setempat dan dengan ketebalan dindingnya tertentu, hingga ketahanannya terhadap gaya mekanis memenuhi persyaratan (9. Setia-an: 0FF0: <2. Selain itu panel ini dibuat sedemikian rupa, artinya pan&ang, lebar, dan tingginya agar semua komponen yang diperlukan dapat terpasang dengan sempurna sebagaimana fungsi dan keguanaannya. Lemari hubung bagi &uga harus di pasang pada tempat yang sesuai , kering dan berentilasi ukup. Sebagai finising tentunya dilakukan pengeatan untuk menambah keindahan sehingga tidak merusak suasana ruangan tempat pemasang. Panel #ubung $agi (P#$ pada gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang, dibuat 7 buat dan di pasng pada tiap lantai. pada lantai 0 dipasang panel utama dan panel abang. Pada lantai 2 dan lantai 6 dipasang panel abang.
BAB III ME'=E PE&EN+ANAAN
Proyek akhir ini bersumber dari pengumpulan data!data yang bersifat analisis, dimana hasilnya berupa perenanaan panel instalasi listrik untuk gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang yang sesuai dan ideal serta memenuhi standar yang berlaku dalam PUIL 2888. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam analisis penulis terlebih dahulu melakukan surey ke 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang.
A. P&=5E"& %alam pengumpulan data!data diatas penulis melalui beberap a prosedur diantaranya: 0.
*engurus surat i/in untuk melakukan penelitian mulai dari &urusan, fakultas, sampai ke gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang.
2.
*engambil data yang diperlukan berupa gambar denah bangunan dan beban terpasang pada gedung Convention Gentral Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang.
6.
*embuat ranangan panel instalasi listrik untuk gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang.
7.
*embuat ranangan tata letak panel instalasi listrik gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang .
B. A'A
Untuk memudahkan penulis dalam peranangan panel instalasi listrik pada gedung Convention Central Graha Serambi *ekkah
ini, maka diperlukan beberapa data yang
mendukung penulisan proyek akhir ini diantaranya: 0. %ata gambar situasi dan gambar denah bangunan beserta ranangan instalasi penerangan gedung %onvention %entral graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang lengkap. 2.
%ata total beban terpasang pada 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang.
6.
%ata gambar rekapitulasi daya pada 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang.
+. 'EKNI5 ANALI5A A'A %ata yang diperoleh dari hasil surey lapangan di analisis menurut ketentuan!ketentuan dan standar yang berlaku, sehingga panel listrik yang direnanakan dapat difungsikan sebagaimana mestinya dan memenuhi standar yang berlaku di Indonesia. Adapun pengolahan data sebagai berikut: 0. *enentukan ¨ah rangkaian akhir. 2.
*enghitung arus nominal beban.
6. *enentukan 1#A penghantar pengaman abang. 1#A utama Q 0,2< x arus beban terbesar M arus beban lainnya. 7. *enentukan 1#A pengaman *"$ 4 *""$.
ating *"$ Q 0,2< x In beban terbesar M In lainnya. ating *""$ Q 0,2< x In beban terbesar M In lainnya. <. *enentukan &enis pengaman arus boor (pembumian. IA Q 1 x ln
;. *erenanakan konstruksi Panel #ubung $agi. . *erenanakan konstruksi Panel #ubung $agi
BAB I; ANALI5I5 A'A AN PE&EN+ANAAN PANEL H"B"N BAI
A. E5K&IP5I A'A
%eskripsi data yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data yang dapat mendukung penulis dalam merenanakan panel listrik pada 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang. Adapun data yang dimbil yaitu denah ruangan, daftar beban terpasang, rekapitulasi daya listrik yang akan dibangun pada 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang. Surey yang penulis lakukan untuk mengetahui beban!beban apa sa&a yang akan dipasang atau digunkan dapat dilihat pada table di ba-ah ini:
'able 1. ata Hasil Perancangan Instalasi Beban 'erpasang pada lantai satu edung Convention Central Graha 5erambi Mekka! Padang Panjang.
No
0
%enis
a>a
%umla!
Beban Penerangan lampu )L!"
728 6;
'itik 7
Stop 1ontak . Selasar 0 Penerangan lampu )L!" . Selasar 2 Penerangan lampu )L!" . )amu M 1amar Penerangan lampu )L!"
288 6; 6; 6;
0 ; 7
*andi . Pantry
288 6;
0
. Pelayan
Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!"
6;
0
. Shalat
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!"
288 6;
0 0
. Serie M
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!"
288 6;
0 7
%enis &uangan
. Lobby
Stop 1ontak 6;
1amar *andi . )idur )amu M
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!"
288 6;
0 2
1amar *andi . )adur M 1amar
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!"
288 6;
0 6
*andi 0 ! 0F
Stop 1ontak
288
0F
uangan . 1eluarga
Penerangan lampu )L!"
6;
. *akan
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!"
288 6;
2 7
)eras 0 )eras 2 )eras 6 %apur 3udang Lorang )angga 0 Lorang )angga 2
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!"
288 6; 6; 6; 6; 6; 6; 6;
2 ; 2 2 7 0 2 2
'able 3. ata Hasil Perancangan Instalasi Beban 'erpasang pada lantai dua edung Convention Central Graha 5erambi Mekka! Padang Panjang.
No
0 2 6
%enis
a>a
. Serbaguna
Beban Penerangan lampu )L%
728 00;
. Persiapan
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!"
288 6;
08 7
. ias
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!"
288 6;
2 0
Stop 1ontak
288
0
%enis &uangan
%umla! 'itik
78
7 <
. Shalat . )idur M 1amar *andi 0!F uangan
;
Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!"
6; 6;
0 0
Pentas
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!"
288 6;
F 08
3udang
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!"
288 6;
; 0
Stop 1ontak
288
I
$alkon
Penerangan lampu )L!"
6;
0
F
Salasar 0
Penerangan lampu )L!"
6;
;
08
Salasar 2
Penerangan lampu )L!"
6;
7
00
Lorong )angga 0
Penerangan lampu )L!"
6;
7
02
Lorong )angga 2
Penerangan lampu )L!"
6;
2
06
)empat Dudhu
Penerangan lampu )L!"
6;
2
Penerangan lampu )L!"
6;
2
)oilet 0< Pria 2
Penerangan lampu )L!"
6;
2
)oilet 0; Danita 2
Penerangan lampu )L!"
6;
2
Pria 2 07
)empat Dudhu Danita 2
'able 4. ata Hasil Perancangan Instalasi Beban 'erpasang pada lantai tiga edung Convention Central Graha 5erambi Mekka! Padang Panjang.
No
%enis &uangan
%enis
a>a
%umla!
728 6;
'itik 0
288 6; 6; 6; 6; 6;
F ; 6 2 0 2
0
. )idur M 1amar
Beban Penerangan lampu )L!"
2 6 7 < ;
*andi 0!F uangan Salasar 0 Salasar 2 Lorong )angga 0 Lorong )angga 2 $alkon
Stop 1ontak Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!" Penerangan lampu )L!"
%ari table!tabel di atas dapat di hitung total beban terpasang pada 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang untuk beban penerangan dan beban tenaga lantai satu, lantai dua, laintai tiga
27.;8 kD.
B. MENHI'"N KEMAMP"AN HAN'A& A&"5 7KHA8 PAA 5E'IAP &ANKAIAN AKHI& AN +ABAN PANEL H"B"N BAI
Perenanaan Panel #ubung $agi (P#$ ini dirananakan untuk dapat menampung, mengamankan dan melayani kebutuhan listrik tiap ruang yang ada di tiap lantai
3edung
Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang. $erdaasarkan teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pada tiap lantai. %alam menentukan ¨ah maksimum titik sambung tiap rangkaian akhir beban penulis meru&uk pada tabel 6, sedangkan untuk menentukan ¨ah rangkaian akhir intalasi penerangan disesuaikanmenurut kelompok beban penerangan masing!masing ruangan. Panel yang akan direnanakan terdiri dari satu panel utama yng terletak pada lantai satu, serta tiga panel abang yaitu terdiri dari panel abang tiap!tiap lantai (lantai 0, lantai 2, lantai 6, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap lantai, seperti penguraian di ba-ah ini : *. Pengaman Panel Hubung Bagi 7PHB8 +abang Lantai I
Cassa
5o. 0. 2. 6. 7. <. ;
+umlah )itik 3roup Lampu PL!" S. 1ontak 288 6;D D 0 00 2 00 6 08 7 7 < 6 ; 6 )alal %aya 1useluruhan
+umlah %aya (D 6F; 6F; 6;8 88 ;88 ;88 6.0<2
%ari data table atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap rangkaian akhir pada fasa lantai 0, seperti penguraian di ba-ah ini :
0 3roup 0 In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
x 2,00A Q 2,;6 A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
2 3roup 2
x 2,00A Q 2,;6 A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q7 A
6 3roup 6
x 0,F2A Q 2,7 A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2 re 7 3roup 7
Q 7A
In *"$
x 7,2A Q <,66 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q 08 A
< 3roup < In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
; 3roup < In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
b. Cassa S
5o.
3roup
0. 2.
0 2
+umlah )itik Lampu PL!" S. 1ontak 288 6;D D 00 00
+umlah %aya (D 6F; 6F;
Q 0,2<
6. 7. <. ;
6 00 7 < ; )alal %aya 1useluruhan
6F; ;88 ;88 ;88 2.F
6 6 6
%ari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap rangkaian akhir pada fasa S, seperti penguraian di ba-ah ini :
0 3roup S0 In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
x 2,00A Q 2,;6 A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q A
2 3roup S2
x2,00A Q 2,;6 A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
6 3roup S6
x 2,00 A
Q 2,;6 A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
7 3roup S7 In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
x 6,28 A Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
< 3roup S< In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
; 3roup S7
x 6,28 A Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
.
Q ;A
Cassa )
5o.
3roup
0.
0
+umlah )itik Lampu PL!" S. 1ontak 288 6;D D 00
+umlah %aya (D 6F;
2. 6. 7. <. ;
2 00 6 00 7 < ; )alal %aya 1useluruhan
6F; 6F; ;88 ;88 ;88 2.F
6 6 6
%ari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap rangkaian akhir pada fasa ), seperti penguraian di ba-ah ini : 0 3roup )0 In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
x 2,00A Q 2,;6 A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
2 3roup )2
x 2,00 A Q 2,;6 A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
6 3roup )6
x 2,00 A Q 2,;6 A
1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
7 3roup )7 In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
x 6,28 A Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
< 3roup )< In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
; 3roup S7
x 6,28 A Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
$erdasarkan rinian diatas yang mana semua pengaman pada masing!masing fassa yang dibagi pada bagian rangkaian akhir, maka dapat dihitung pengaman abang pada setiap fassa lantai 0 seperti berikut : Cassa Q 0,2< x 2,;6 M 2,;6 M 2,7 M <,66 M 7M7
Q 2;,26 A Q 6; A 1#A kabel 5'* 6 x 08 mm2 Cassa S Q 0,2< x 2,;6 M 2,;6 M 2,;6 M 7 M 7 M7 Q 27,; A Q 6; A 1#A kabel 5'* 6 x 08 mm2 Cassa ) Q 0,2< x 2,;6 M 2,;6 M 2,;6 M 7 M 7 M7 Q 27,; A Q 6; A 1#A kabel 5'* 6 x 08 mm2 Penghantar 4 kabel yang digunakan pada panel lantai 0 ini adalah 1#A kabel &inis 5'* 2 x 2,< mmT untuk beban penerangan dan 5'* 6 x 2,< mmT untuk beban tenaga atau kontak! kontak..
*. Pengaman Panel Hubung Bagi 7PHB8 +abang Lantai II
a.
Cassa
5o.
3roup
0. 2. 6. 7 < ;
0 2 6 7 < ;
+umlah )itik Lampu Lampu )L% PL!" 28 78 D D < 7 < 02 08
S. 1ontak 088 D
6 6 6 )alal %aya 1useluruhan
+umlah %aya (D <8 7;7 <8 762 6;8 ;88 ;88 ;88 7.20;
%ari data tabek di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap rangkaian akhir pada fasa lantai 0 seperti penguraian di ba-ah ini : 0 Cassa 0 In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
x 6,08A Q 6, A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
2 Passa 2
x 2,7 A Q 6,0 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q; A
6 Cassa 6
x 6,08 A Q 6, A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2 7 3roup 7
Q7 A
In *"$
x 2,60A Q 2, A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q 7A
< 3roup < In *"$ Q 0,2< x 0,F2 A
Q 2,7 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
; 3roup ; In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q 7 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
3roup In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q 7 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
3roup In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q 0,2<
Q 7 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
b. Cassa S
5o.
3roup
0. 2. 6. 7 < ;
0 2 6 7 < ;
+umlah )itik Lampu Lampu )L% PL!" 28 78 D D 7 < 7 08 F
S. 1ontak 088 D
7 6 6 )alal %aya 1useluruhan
+umlah %aya (D 7;7 <8 7;7 6;8 627 88 ;88 ;88 7.0F2
%ari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap rangkaian akhir pada fasa S, seperti penguraian di ba-ah ini : 0 3roup S0 In *"$
Q 0,2<
x 6,08A Q 6, A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
2 3roup S2 In *"$
x 2,7 A Q 6,0A
Q 0,2<
1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
6 3roup S6 In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
x 6,08 A Q 6, A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
7 3roup S7
x 2,60A Q 2, A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q ;A
< 3roup S<
x 0,F2A Q 2,7 A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
; 3roup S6
x 6,28 A
Q 7A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
3roup S7 In *"$
x 6,28 A Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
3roup S< In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
.
Q ;A
Cassa ) 5o.
3roup
+umlah )itik Lampu )L% Lampu
+umlah S. 1ontak %aya (D
Q 0,2<
78 D 0. 2. 6. 7 < ;
0 2 6 7 < ;
PL!" 28 D
088 D
< 7 < F 7 6 6 )alal %aya 1useluruhan
<8 <8 7;7 2 627 88 ;88 ;88 7.26;
%ari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap rangkaian akhir pada fasa ), seperti penguraian di ba-ah ini : 0 3roup )0 In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
x 6,08A Q 6, A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2 re
Q;A
2 3roup )2
x 6,08 A Q 6, A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
6 3roup )6
Q; A
In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
In *"$
Q 0,2<
x 2,7 A Q 6,0 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
7 3roup )2
x 0,<7 A Q 0,F2A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
< 3roup )6
x 0,6 A Q 2,0; A 1#A kabel 5'* 2 x 2,< mm2
Q 7A
; 3roup )7
x 7,2 A Q <,66 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q 08 A
3roup )< In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
3roup S7 In *"$
Q 0,2<
x 6,28 A Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
$erdasarkan data di atas yang mana pengaman pada masing fassa yang dibagi ditiap rangkaian akhir, maka dapat di hitung pengaman abang pada setiap fassa seperti penguraian di ba-ah ini : Cassa Q 0,2< x 6, M 6,0 M 6, M 2, M 2,7 M 7 M 7 M 7 Q 6<,0< A Q <8 A 1#A kabel 5'* 6 x 08 mm2 Cassa S Q 0,2< x 6,0 M 6, M 6,0 M 2,7 M 2,0; M <,66 M 7 M 7 Q 67,7< A Q <8 A 1#A kabel 5'* 6 x 08 mm2 Cassa ) Q 0,2< x 6, M 6,F M 6,0 M 0,F2 M 2,0; M <,66 M 7 M 7
Q 6<,2 A Q <8 A 1#A kabel 5'* 6 x 08 mm2
,. Pengaman Panel Hubung Bagi 7PHB8 +abang Lantai III
a.
Cassa
5o. 0. 2.
+umlah )itik 3roup Lampu PL!" S. 1ontak 288 6;D D 0 00 2 6 )alal %aya 1useluruhan
+umlah %aya (D 6F; ;88 FF;
%ari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap rangkaian akhir pada fasa , seperti penguraian di ba-ah ini : 0 3roup 0 In *"$
x 200 A Q 2,;6 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q 7A
2 3roup 2 In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
Q 0,2<
b. Cassa S
5o. 0. 2.
+umlah )itik 3roup Lampu PL!" S. 1ontak 288 6;D D 0 00 2 6 )alal %aya 1useluruhan
+umlah %aya (D 6F; ;88 FF;
%ari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap rangkaian akhir pada fasa S, seperti penguraian di ba-ah ini : S0 In *"$
x 200 A Q 2,;6 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q 7A
2 3roup S2 In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2 .
Q ;A
Cassa )
5o. 0. 2.
+umlah )itik 3roup Lampu PL!" S. 1ontak 288 6;D D 0 00 2 6 )alal %aya 1useluruhan
+umlah %aya (D 6F; ;88 ;F8
Q 0,2<
%ari data di atas, maka dapat ditentukan kemampuan hantar arus pengaman pada setiap rangkaian akhir pada fasa ), seperti penguraian di ba-ah ini : 0 3roup )0 In *"$
Q 0,2<
x 0,F2A Q 2,7 A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q7A
2 3roup S2 In *"$ Q 0,2< x 6,28 A
Q7A 1#A kabel 5'* 6 x 2,< mm2
Q ;A
$erdasarkan data di atas yang mana pengaman pada masing fassa yang dibagi ditiap rangkaian akhir, maka dapat di hitung pengaman abang pada setiap fassa seperti penguraian di ba-ah ini : Cassa Q 0,2< x 2,;6 M 7 Q ,2 A Q 02 A 1#A kabel 5'* 6 x 08 mm2
Cassa S Q 0,2< x 2,;6 M 7 Q ,2 A
Q 02 A 1#A kabel 5'* 6 x 08 mm2 Cassa ) Q 0,2< x 2,7 M 7 Q A Q 02 A 1#A kabel 5'* 6 x 08 mm2
+. MENHI'"N KEMAMP"AN HAN'A& A&"5 PENAMAN "'AMA
*enhitung pengaman panel abang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : In *"$ Q 0.2< x In terbesar M In lainnya. 0. Pengaman Panel #ubung $agi (P#$ "abang Lantai I In *"$
Q
0,2< x 2;,26 M 27,; M 27,;
Q
F7,F6 A
Q
028 A
1#A kabel 5'C3b' < x 2< mm2
2. Pengaman Panel #ubung $agi (P#$ "abang Lantai II In *"$
Q
0,2< x 6<,0< M 67,7< M 6<,2
Q
060,8 A
Q
0;8 A
1#A kabel 5'C3b' < x 2< mm2 6. Pengaman Panel #ubung $agi (P#$ "abang Lantai III In *"$
Q
0,2< x ,2 M ,2 M
Q
68, A
Q
6;A
1#A kabel 5'C3b' < x 2< mm2 Pengantar 4 kabel yang digunakan pada Panek #ubung $agi (P#$ abang adalah 1#A kabel &enis 5'C3b' 7 x 08 mm2 %ari data di atas, dapat dihitung pengaman Panel #ubung $agi (P#$ *""$ Utama dengan rumus yang sama dengan penghiyungan pengaman Panel #ubung $abi (P#$ abang yaitu 0.2< x In arus yang mengalir pada rangkai. +adi utama sebagai berikut: In *""$ Q 0,2< x F7,F6 M 060,8 M 68, Q 6,28, A Q <88 A 1#A kabel 5'C3b' < x 2< mm2
. MENHI'"N &=P 'EANAN AN'A&A PANEL KE PANEL
%rop tegangan yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL tahun 2888 yaitu untuk penerangan sebesar 2 H sedangkan untuk tenaga sebesar < H. %alam proyek akhir ini penulis menghitung drop tegangan dari panel utama ke panel abang digunakan persamaan: atau
(9. Setia-an: 0FF2:07< %imana: A
: luas penampang kabel (mm2
L
: pan&ang penghantar (*
I
: besar arus yang mengalir pada penghantar (A
R
: tahanan &enis kabel (
"GS ϕ : faktor daya (8. +adi drop tegangan yang dii/mkan sebesar 2 1 228 J Q 7,7 Jolt dan untuk tenaga sebesar < 1 x 228 J Q 00 Jolt. *aka %rop )egangan dapat ditentukan yaitu :
0. rop 'egangan Pada Panel "tama engan Panel I
%iketahui &arak antara keduanya adalah 2 m dengan penghantar yang digunakan adalah &enis 5'C3b' dengan ukuran < x 2< mm2 sedangkan arus yang akan mengalir sebesar F7,F6 A, maka drop tegangannya adalah:
Q 8,62 Jollt. 2. rop 'egangan Pada Panel "tama engan Panel II
%iketahui &arak antara keduanya adalah ; m dengan penghantar yang digunakan adalah &enis 5'C3b' dengan ukuran < x 2< mm2 sedangkan arus yang akan mengalir sebesar 060,8 A, maka drop tegangannya adalah
Q 2,<2 Jollt.
6. rop 'egangan Pada Panel "tama engan Panel III
%iketahui &arak antara keduanya adalah 08 m dengan penghantar yang digunakan adalah &enis 5'C3b' dengan ukuran < x 2< mm2 sedangkan arus yang akan mengalir sebesar 08,;8 A, maka drop tegangannya adalah:
Q 8,F Jollt
E. MENEN'"KAN %ENI5 PENAMAN A&"5 B=+=& 7PEMB"MIAN8
Untuk pengaman arus boor (pembumian digunakan elektroda pentanahan dengan besar tahanannya ditentukan dengan formula berikut: 0a Q 1 x ln
(9. Setia-an, 2882:26;
%imana: p :tahanan pentanahan badan peralatan4instalasi (Ω Ia
:nil :nilai ai nomi nominal nal arus arus yang yang menye menyebab babka kan n beke beker& r&any anyaa In
1
peng pengam aman an arus arus lebi lebih h pad padaa -akt -aktu u < deti detik k (A (A
:arus nom nomiinal nal pe pengam gaman ar arus le lebih (A (A
:fakt :faktor or yang yang nil nilai ainya nya ter terga gant ntun ung g pada pada karak karakte teri rist stik ik peng pengam aman an arus arus lebi lebih. h. Untu Untuk k pengam pengaman an arus arus lebih nilai 1 berkisar antara 2,< dan <, sedangkan untuk pengaman lainnya antara 0,2< dan 6,<. *aka dapat ditentukan tahanan pembumian seperti diba-ah ini :
%ari hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan elektroda &enis stingrod dengan pan&ang 0.2< m didapat tahanan pentanahannya (g 2.2< maka untuk penambahan pan&ang < m elektroda didapatberkurangnya tahanan pentanahan sebesar :
Ini berarti dengan pan&ang elektroda ;.2< m akan mendapatkan tahanan pentanahan sebesar: 2.2
, Q 8,222<
(. IMEN5I K=MP=NEN?K=MP=NEN PANEL PANEL H"B"N BAI
1ompone 1omponen n pengam pengaman an yang yang diguna digunakan kan harus harus &elas &elas dan dapat dapat beker&a beker&a sebaga sebagaima imana na fungsi dan kegunaannya. Pengaman yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : 0. %imensi *""$ 4 *"$ <88 A !
*erk
: *erlin 3erin
!
)egangan 1er&a
: 68 4 ;88 Jolt 6 fase
!
%imensi :
P : 028 mm L : < mm ) : F< mm
2. %imensi *"$ 6 φ !
*erk
: *erlin 3erin
!
)egangan 1er&a
: 228 ! 2<8 Jolt 0 fase
!
%imensi :
P : F< mm
L : 8 mm
) : 8 mm 6. %imensi *"$ 0φ 0φ !
*erk
: *erlin 3erin
!
)egangan 1er&a
: 228 ! 2<8 Jolt 0 fase
!
%imensi :
P : 8 mm
L : 0 mm
) : 8 mm 7. %imensi 1ontaktor !
*erk
: *erlin 3erin
!
)egangan 1er&a
: 68 Jolt 6 fase
!
)eganagan "oil
: 68 Jolt
!
%imensi :
P : 08 m
L : 08 m
) : 0< m
<. %imensi Puss $otton !
*erk
: 5ational
!
)egangan 1er&a
: 228 ! 2<8 Jolt 0 fase
!
%imensi : % : F,< m
) : <,< m
;. %imensi Lampu Indikator !
)egangan 1er&a
: 228 ! 2<8 Jolt 0 fase
!
Arus 5ominal
:
!
%imensi : % : 2 m
) : < mm
. %imensi Alat Ukur Ampermeter dan Joltmeter !
)egangan 1er&a
: 228 ! 2<8 Jolt 0 fase
!
Arus 5ominal
: Untuk Ampere *eter : <8 A Untuk Joltmeter Joltmeter : 228 @ 788 J
!
%imensi :
P : < m L : < m
) : ;,< m
. %imensi Saklar otasi S-ith !
)egangan 1er&a
: 228 ! 2<8 Jolt 0 fase
!
%imensi :
P : ;, < m
L : <,< m ) : ;,< m
F. %imensi el 4 $ustbar !
)egangan 1er&a
: 228 ! 2<8 Jolt 0 fase
!
%imensi :
P : 68 m
L : 6 m ) : 0<8 mm
08. %imensi Saklar *asuk )PS) !
)egangan 1er&a
: 228 ! 2<8 Jolt 0 fase
!
Arus Perbandingan
: 0 : <8 A
!
%imensi :
P : m
L : 6 m
) : F m
. PE&EN+ANAAN K=N5'&"K5I PANEL PANEL H"B"N BAI
1onstru 1onstruksi ksi panel panel listr listrik ik ini penuli penuliss renan renanakan akan menggun menggunaka akan n plat plat ba&a ba&a dengan dengan ketebalan 6 mm, karena panel tersebut harus kuat dan kokoh serta tahan terhadap perubahan uaa dan tahan terhadap gaya mekanis. Panel yang dibuat harus disesuaikan dengan dimensi komponen!komponen kelengkapan dalam panel sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Semua komponen yang akan ditempatkan dalam panel maupun yang akan dipasang pada pintu panel diatur sedemikian rupa sehingga aman dari terganggunya komponen yang sedang beroperasi dan persinggungan antar komponen. Selain itu sedapat mungkin panel mudah dalam pengoperasian dan pemasangan. el utama ak panel Panel utama ini terbuat dari bahan plat ba&a dengan ketebalan 6 mm, komponen yang dipasang pada panel ini adalah komponen utama sa&a, diantaranya )PS), )P%), rotari s-ith, kontaktor, kontaktor, *""$ *""$ 6W, *"$ 6 W dan busbar. busbar. *aka penulis penulis merenanakan merenanakan dimensi dimensi panel ini dengan ukuran lebar 8 m, pan&ang ;8 m, dengan ketebalan 28 m seperti pada gambar terlampir pada lampiran. tu dan tutup panel
)utup panel dimaksudkan adalah menutup bagian yang bertegangan, agar tidak membahayakan. Selain itu tutup panel ini &uga berfungsi untuk menutup komponen!komponen yang ada didalam panel agar panel terlihat rapi. Penutup panel ini memiliki ukuran pan&ang F m. lebar
BAB ; PEN"'"P
LAN
a.
b.
.
d.
a.
b. .
d.
e.
%idalam membuat perenanaan panel hubung bagi 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang yang bergerak di bidang &asa pelayanan pendidikan ini penulis dapat menarik beberapa kesimpulan tentang hasil ranangan yang penulis renanakan yaitu : Perenanaan untuk total daya yang terpasang pada 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang adalah sebesar 27.;8 kD yang merupakan pen¨ahan dari beban penerangan dan beban peralatan yang akan di p asang dari lantai satu,dua dan tiga. Pengamanan yang di pakai adalah *"$ 0 fasa untuk rating pengaman 7!08 A pada pengaman rangkaian akhir pada masing!masing panel,*"$ 6 fasa 6;!0<8 A untuk pengaman pada masing! masing panel,sedangkan pengaman panel utama adalah *""$ 6fasa <88 A. Sistem pengaman panel yang di harapkan pada 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang adalah pengaman panel yang memenuhi standarisasi yang berlaku di Indonesia. %alam perenanaan sebuah panel aspek yang perlu di perhatikan adalah bahan!bahan yang akan di gunakan untuk komponen, kontruksi rangka supaya ketahanan panel sesuai dengan yang di renanakan.
$erdasarkan hasil perenanan panel hubung bagi 3edung Convention Central Graha Serambi *ekkah Padang Pan&ang terdapat beberapa kendala yang penulis temui, maka penulis menyarankan: Perenanaan yang telah panulis lakukan hanya sebatas perenanaan panel hubung bagi selan&utnya dapat di kembangkan dengan perenanaan system pentahanan dan penangkal petir dari gedung tersebut. %ari perenanaan yang penulis lakukan hasil ranangan masih bersifat semi otomatis,selan&utnya dapat di kembangkan dengan perenanaan menggunakan program *" atau PL". %alam merenanakan panel hubung bagi suatu gedung sebaiknya harus di perhitungkan ketersediaan daya adangan,hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perluasan pemakaian beban atau adanya perubahan dan perbaikan. Untuk meningkatkan keterandalan sistem sebaiknya panel hubung bagi untuk penerangan di pisah dengan tenaga,hal ini di maksudkan apabila ter&adi kerusakan pada salah satu rangkaian tidak mengganggu pada rangkaian lain. Untuk ter&aminnya kelanaran pasokan listrik dari sumber ke beban peranan panel hubung bagi sangat penting di perhatikan. %iposkan 26rd %eember 2800 oleh *.idho 8
'amba!kan komentar
M.&id!os Blog????????????????????? • • • • • • •
•
$eranda
5o 07
Packaging / Kemasan Pakaging (pengemasan merupakan -adah atau pembungkus yang dapat membantu menegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya penemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran.
&esume %urnal : Analisa 5tatistical Cualit> +ontrol dalam Penentuan Pengaasan Kualitas Produk esume +urnal : Analisa Statistial uality "ontrol dalam Penentuan Penga-asan 1ualitas Produk Penulis 9nlik 1resnaini
Penga-asan kualitas merupakan salah satu aktiitas produksi perusahaan yang dapat digunakan untuk identifikasi masalah!masalah dalam keandalan kualitas dan memberikan pemeahann
+onto! Laporan Praktikum Manajemen Katering $A$ II )I5+AUA5 PUS)A1A 2.0 1onsep 1atering "atering management is the art of proiding food and drink aesthetially and sientifially to a large number of people in a satisfatory and o st effetie manner.
+onto! Perancangan Produk $A$ II )I5+AUA5 PUS)A1A 2.0 Peranangan Produk Peranangan dan pembuatan produk merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang ada.
+onto! 5truktur =rganisasiD Perencanaan 'enaga Kerja Langsung dan 'ak Langsung $A$ II )I5+AUA5 PUS)A1A 2.0 Struktur Grganisasi Grgani/ational struture is partly affeted by the XrmYs external enironment. esearh suggests that Xrms organi/ed to deal -ith reliable and stable markets ma y not be as effetie in a omplex, rapidly hanging enironment.
%I' and %ob 5atis)action +I) and +ob Satisfation %alam )oyota Prodution System @ the ne- -ay of looking and the ne- -ay of thinking, +ob satisfation adalah adalah landasan untuk "ustomer Satisfation.