Pengertian perkembangan Remaja awal A. Pengertian perkembangan Remaja awal
1.
#.
&.
.
1.
#.
&.
Masalah remaja adalah masa datangnya pubertas (sebelas sampai empat belas bela s tahu tahun) n) samp sampai ai usia sekitar dela delapan pan bela belas-mas s-masa a tran tranisisi isisi dari kan kanakakkanak ke dewasa. Masa ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Ada sejumlah alasan untuk ini: Rema majja mula laii menyampaik ika an kebebasanya dan haknya untuk meng me ngem emuk ukak akan an pe pend ndap apat atny nya a se send ndir iri. i. id idak ak te terrhi hind ndar ark kan an!! in inii bi bisa sa men"ip men "iptak takan an kete etegan ganga gan n da dan n per persel selisi isihan han!! dan bis bisa a men menjau jauhk hkan an ia da dari ri keluarganya. $a lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada ketika masih lebih muda. $ni berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak remaja berperilaku berperilaku dan memp mempunya unyaii ke kesena senangan ngan yang berb berbeda eda bahk bahkan an berte bertentan ntangan gan deng dengan an perilaku dan kesenangan keluarga. %ontoh-"ontoh yang umum adalah mode pakaian! potongan rambut atau musik! yang semuanya harus mutakhir. Remaja mengalami perubahan 'sik yang luar biasa! baik pertumbuhannya maup ma upun un sek eksu sual alit itas asny nya. a. Per eras asaa aan n se seks ksua uall ya yang ng mu mula laii mu mun" n"ul ul bi bisa sa menak men akutk utkan! an! mem membin bingu gungk ngkan an da dan n men menjad jadii sum sumber ber per perasa asaan an sa salah lah da dan n rustasi. Remaja sering menjadi terlalu per"aya diri dan ini bersama-sama dengan emosin emo sinya ya ya yang ng bia biasan sanya ya men mening ingka kat! t! men mengak gakiba ibatk tkan an ia su suka karr men meneri erima ma nasihat orang tua. Ada sejumlah kesulitan yang sering dialami kaum remaja yang betapapun menjemukan bagi mereka dan orang tua mereka! merupakan bagian yang normal dari perkembangan ini. *ebera *eb erapa pa kesu esulit litan an ata atau u bah bahaya aya ya yang ng mun mungk gkin in dia dialam lamii ka kaum um re remaj maja! a! antara lain : +ariasi kondisi kejiwaan! suatu saat mungkin ia terlihat pendiam! "emberut! dan da n men menga gasin singk gkan an dir dirii tet tetapi api pa pada da saa saatt yan yang g lai lain n ia ter terlih lihat at seb sebali alikny knyaaperiang berseri-seri dan yakin. Perilaku Perilaku yang sukar ditebak dan berubah-ub berubah-ubah ah ini bukanlah abnormal. abnormal. $tu hanya perlu diprihatinkan diprihatinkan bila ia terjerumus dalam kesulitan! kesulitan di sekolah atau kesulitan dengan teman-temannya. Rasa ingin tahu seksual dan "oba-"oba! hal ini normal dan sehat. Rasa ingin tahu seksual dan bangkitnya birahi adalah normal dan sehat. $ngat! bahwa perilaku tertarik pada seks sendiri juga merupakan "iri yang normal pada perk pe rkem emba bang ngan an ma masa sa rem emaj aja. a. Ra Rasa sa in ingi gin n ta tahu hu se seks ksua uall da dan n bi bira rahi hi je jela las s menimbulkan bentuk-bentuk perilaku seksual. Membolos
. Perilaku anti sosial! seperti suka mengganggu! berbohong! kejam dan agresi. ,ebabnya mungkin berma"am-ma"am dan banyak tergantung pada budayanya. Akan tetapi! penyebab yang mendasar adalah pengaruh buruk teman! dan kedisiplinan yang salah dari orang tua terutama bila terlalu keras atau terlalu lunak-dan sering tidak ada sama sekali . Penyalahgunaan obat bius . Psikosis! bentuk psikosis yang paling dikenal orang adalah ski/orenia. Apa yang harus anda lakukan bila anda merasa "emas terhadap anak remaja anda0 angkah pertama adalah bertanya kepada diri sendiri apakah perilaku yang men"emaskan itu adalah perilaku yang normal pada anak remaja. Misalnya adalah pemurung! suka melawan! lebih senang sendiri atau bersama teman-temannya dari pada bersama anda. Anak remaja anda ingin menunjukan bahwa ia berbeda dengan anda. 2al ini dilakukan dengan berpakaian menurut mode mutakhir! begitu pula dengan kesenanganya pada potongan rambut dan musik. ,emua itu sangat normal! asal perilaku tersebut tidak membahayakan! anda tidak perlu prihatin. indakan selanjutnya adalah menetapkan batas dan mempertahankannya. Menetapkan batas itu sangatlah penting! tetapi batas-batas itu haruslah "ukup lebar untuk memungkinkan eksplorasi yang sehat. 1. *ila perilaku anak anda membahayakan atau melampaui batas-batas yang anda harapkan! langkah berikutnya adalah memahami apa yang tidak beres. #. 3epresi dan perilaku yang membahayakan diri selalu merupakan respon terhadap stres yang tidak dapat diatasinya. &. Anak remaja yang berperilaku atau suka membolos seringkali akibat meniru dan mengikuti teman-temannya! dan merupakan respon dari sikap orang tua yang terlalu ketat atau terlalu longgar. . Minum-minuman alkohol dan menghisap ganja biasanya merupakan respon terhadap stres dan akibat meniru teman. Masalah seksual paling sering men"erminkan adanya kesulitan diri didalam proses pendewasaan. ,e"ara umum masalah yang terjadi pada remaja dapat diatasi dengan baik jika orang tuanya termasuk orang tua yang 4"ukup baik5. 3onald winni"ott! seorang psikoanalisis dari $nggris memperkenalkan istilah 4good enough mothering5 ia menggunakan istilah ini untuk menga"u pada kemampuan seorang ibu untuk mengenali dan memberi respon terhadap kebutuhan anaknya! tanpa harus menjadi ibu yang sempurna. ,ekarang lakilaki pun telah 4diikutsertakan5! sehingga "ukup beralasan untuk membi"arakan tentang 4menjadi orang tua yang "ukup baik5 ugas-tugas yang dilakukan oleh orang tua yang "ukup baik! se"ara garis besar adalah:
1. Memenuhi kebutuhan 'sik yang paling pokok6 sandang! pangan dan kesehatan #. Memberikan ikatan dan hubungan emosional! hubungan yang erat ini merupakan bagian penting dari perkembangan 'sik dan emosional yang sehat dari seorang anak. &. Memberikan sutu landasan yang kokoh! ini berarti memberikan suasana rumah dan kehidupan keluarga yang stabil. . Membimbing dan mengendalikan perilaku. . Memberikan berbagai pengalaman hidup yang normal! hal ini diperlukan untuk membantu anak anda matang dan akhirnya mampu menjadi seorang dewasa yang mandiri. ,ebagian besar orang tua tanpa sadar telah memberikan pengalaman-pengalaman itu se"ara alami. . Mengajarkan "ara berkomunikasi! orang tua yang baik mengajarkan anak untuk mampu menuangkan pikiran kedalam kata-kata dan memberi nama pada setiap gagasan! mengutarakan gagasan-gagasan yang rumit dan berbi"ara tentang hal-hal yang terkadang sulit untuk dibi"arakan seperti ketakutan dan amarah. 7. Membantu anak anda menjadi bagian dari keluarga. 8. Memberi teladan. B. Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja Perkembangan fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. ubuh rema!a mulai beralih dari tubuh kanak-kanak "ang #irin"a adalah pertumbuhan men!adi tubuh orang de$asa "ang #irin"a adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturn"a semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan Kognitif
%enurut Piaget (dalam antro#k, 2001), seorang rema!a termoti'asi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi se#ara biologis mereka. alam pandangan Piaget, rema!a se#ara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi "ang didapatkan tidak langsung diterima begitu sa!a ke dalam skema kognitif mereka. ema!a sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide "ang lebih penting dibanding ide lainn"a, lalu rema!a !uga menghubungkan ide-ide tersebut. eorang rema!a tidak sa!a mengorganisasikan apa "ang dialami dan diamati, tetapi rema!a mampu mengolah #ara berpikir mereka sehingga memun#ulkan suatu ide baru. Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti bela!ar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bah$a pada masa rema!a ter!adi kematangan kognitif, "aitu interaksi dari struktur otak "ang telah sempurna dan lingkungan sosial "ang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan
rema!a untuk berpikir abstrak. Piaget men"ebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal (dalam Papalia & Olds, 2001). ahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir se#ara abstrak. eorang rema!a tidak lagi terbatas pada hal-hal "ang aktual, serta pengalaman "ang benar-benar ter!adi. engan men#apai tahap operasi formal rema!a dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. eorang rema!a mampu menemukan alternatif !a$aban atau pen!elasan tentang suatu hal. *erbeda dengan seorang anak "ang baru men#apai tahap operasi konkret "ang han"a mampu memikirkan satu pen!elasan untuk suatu hal. +al ini memungkinkan rema!a berpikir se#ara hipotetis. ema!a sudah mampu memikirkan suatu situasi "ang masih berupa ren#ana atau suatu ba"angan (antro#k, 2001). ema!a dapat memahami bah$a tindakan "ang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa "ang akan datang. engan demikian, seorang rema!a mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakann"a, termasuk adan"a kemungkinan "ang dapat membaha"akan dirin"a. Pada tahap ini, rema!a !uga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai memba"angkan sesuatu "ang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif "ang ter!adi pada rema!a !uga dapat dilihat dari kemampuan seorang rema!a untuk berpikir lebih logis. ema!a sudah mulai mempun"ai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu peren#anaan untuk men#apai suatu tu!uan di masa depan (antro#k, 2001). alah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak "ang belum sepenuhn"a ditinggalkan oleh rema!a adalah ke#enderungan #ara berpikir egosentrisme (Piaget dalam Papalia & Olds, 2001). Yang dimaksud dengan egosentrisme di sini adalah ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain (Papalia dan Olds, 2001). lkind (dalam *e"th-%arom et al., 1// dalam Papalia & Olds, 2001) mengungkapkan salah satu bentuk #ara berpikir egosentrisme "ang dikenal dengan istilah personal fabel. Personal fabel adalah suatu #erita "ang kita katakan pada diri kita sendiri mengenai diri kita sendiri, tetapi 3#erita4 itu tidaklah benar . 5ata fabel berarti #erita rekaan "ang tidak berdasarkan fakta, biasan"a dengan tokoh-tokoh he$an. Personal fabel biasan"a berisi ke"akinan bah$a diri seseorang adalah unik dan memiliki karakteristik khusus "ang hebat, "ang di"akini benar adan"a tanpa men"adari sudut pandang orang lain dan fakta sebenarn"a. Papalia dan Olds (2001) dengan mengutip lkind men!elaskan personal fable sebagai berikut 6 Personal fable adalah ke"akinan rema!a bah$a diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. *elief egosentrik ini mendorong perilaku merusak diri 3self-destru#ti'e4 oleh rema!a "ang berpikir bah$a diri mereka se#ara magis terlindung dari baha"a. %isaln"a seorang rema!a putri berpikir bah$a dirin"a tidak mungkin hamil 3karena perilaku seksual "ang dilakukann"a4, atau seorang rema!a pria berpikir bah$a ia tidak akan sampai meninggal dunia di !alan ra"a 3saat mengendarai mobil4, atau rema!a "ang men#oba-#oba obat terlarang 3drugs4 berpikir bah$a ia tidak akan mengalami ke#anduan. ema!a biasan"a menganggap bah$a hal-hal itu han"a ter!adi pada orang lain, bukan pada dirin"a.
Pendapat lkind bah$a rema!a memiliki sema#am perasaan in'ulnerabilit" "aitu ke"akinan bah$a diri mereka tidak mungkin mengalami ke!adian "ang membaha"akan diri, merupakan kutipan "ang populer dalam pen!elasan berkaitan perilaku berisiko "ang dilakukan rema!a (*e"th-%arom, dkk., 1//). 7mumn"a dikemukakan bah$a rema!a biasan"a dipandang memiliki ke"akinan "ang tidak realistis "aitu bah$a mereka dapat melakukan perilaku "ang dipandang berbaha"a tanpa kemungkinan mengalami baha "a itu. *e"th-%arom, dkk (1//) kemudian membuktikan bah$a tern"ata baik rema!a maupun orang de$asa memiliki kemungkinan "ang sama untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku "ang berisiko merusak diri (self-destru#ti'e). %ereka !uga mengemukakan adan"a dera!at "ang sama antara rema!a dan orang de$asa dalam mempersepsi self-in'ulnerabilit". engan demikian, ke#enderungan melakukan perilaku berisiko dan ke#enderungan mempersepsi diri in'ulnerable menurut *e"th-%arom, dkk., pada rema!a dan orang de$asa adalah sama. Perkembangan kepribadian dan sosial
Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan #ara indi'idu berhubungan dengan dunia dan men"atakan emosi se#ara unik sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian "ang penting pada masa rema!a adalah pen#arian identitas diri. Yang dimaksud dengan pen#arian identitas diri adalah proses men!adi seorang "ang unik dengan peran "ang penting dalam hidup (rikson dalam Papalia & Olds, 2001). Perkembangan sosial pada masa rema!a lebih melibatkan kelompok teman seba"a dibanding orang tua (8onger, 1//1 Papalia & Olds, 2001). ibanding pada masa kanakkanak, rema!a lebih ban"ak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman (8onger, 1//1 Papalia & Olds, 2001). engan demikian, pada masa rema!a peran kelompok teman seba"a adalah besar. Pada diri rema!a, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui #ukup kuat. 9alaupun rema!a telah men#apai tahap perkembangan kognitif "ang memadai untuk menentukan tindakann"a sendiri, namun penentuan diri rema!a dalam berperilaku ban"ak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman seba"a (8onger, 1//1). 5elompok teman seba"a diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang rema!a tentang perilakun"a (*e"th-%arom, et al., 1// 8onger, 1//1 eau:, et al, 1// Papalia & Olds, 2001). 8onger (1//1) dan Papalia & Olds (2001) mengemukakan bah$a kelompok teman seba"a merupakan sumber referensi utama bagi rema!a dalam hal persepsi dan sikap "ang berkaitan dengan ga"a hidup. *agi rema!a, teman-teman men!adi sumber informasi misaln"a mengenai bagaimana #ara berpakaian "ang menarik, musik atau film apa "ang bagus, dan sebagain"a (8onger, 1//1). C. Ciri-ciri Masa Remaja
%asa rema!a adalah suatu masa perubahan. Pada masa rema!a ter!adi perubahan "ang #epat baik se#ara fisik, maupun psikologis. ;da beberapa perubahan "ang ter!adi selama masa rema!a.
1. Peningkatan emosional "ang ter!adi se#ara #epat pada masa rema!a a$al "ang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon "ang ter!adi pada masa rema!a. ari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bah$a rema!a berada dalam kondisi baru "ang berbeda dari masa sebelumn"a. Pada masa ini ban"ak tuntutan dan tekanan "ang ditu!ukan pada rema!a, misaln"a mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung !a$ab. 5emandirian dan tanggung !a$ab ini akan terbentuk seiring ber!alann"a $aktu, dan akan nampak !elas pada rema!a akhir "ang duduk di a$ala$al masa kuliah. 2. Perubahan "ang #epat se#ara fisik "ang !uga disertai kematangan seksual. erkadang perubahan ini membuat rema!a merasa tidak "akin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik "ang ter!adi se#ara #epat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pen#ernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri rema!a. . Perubahan dalam hal "ang menarik bagi dirin"a dan hubungan dengan orang lain. elama masa rema!a ban"ak hal-hal "ang menarik bagi dirin"a diba$a dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik "ang baru dan lebih matang. +al ini !uga dikarenakan adan"a tanggung !a$ab "ang lebih besar pada masa rema!a, maka rema!a diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal "ang lebih penting. Perubahan !uga ter!adi dalam hubungan dengan orang lain. ema!a tidak lagi berhubungan han"a dengan indi'idu dari !enis kelamin "ang sama, tetapi !uga dengan la$an !enis, dan dengan orang de$asa. <. Perubahan nilai, dimana apa "ang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak men!adi kurang penting karena sudah mendekati de$asa. =. 5eban"akan rema!a bersikap ambi'alen dalam menghadapi perubahan "ang ter!adi. i satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung !a$ab "ang men"ertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung !a$ab tersebut.
D. Tugas perkembangan remaja •
ugas perkembangan rema!a menurut +a'ighurst dalam >unarsa (1//1) antara lain 6 %emperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi se#ara lebih de$asa dengan ka$an seba"a, baik laki-laki maupun perempuan
•
%emperoleh peranan sosial
•
%enerima kebutuhann"a dan menggunakann"a dengan efektif
•
%emperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang de$asa lainn"a
•
%en#apai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
•
%emilih dan mempersiapkan lapangan peker!aan
•
%empersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
•
%embentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup rikson (1/?@, dalam Papalia, Olds & Aeldman, 2001) mengatakan bah$a tugas utama rema!a adalah menghadapi identit" 'ersus identit" #onfusion, "ang merupakan krisis ke-= dalam tahap perkembangan psikososial "ang diutarakann"a. ugas perkembangan ini bertu!uan untuk men#ari identitas diri agar nantin"a rema!a dapat men!adi orang de$asa "ang unik dengan sense of self "ang koheren dan peran "ang bernilai di mas"arakat (Papalia, Olds & Aeldman, 2001). 7ntuk men"elesaikan krisis ini rema!a harus berusaha untuk men!elaskan siapa dirin"a, apa perann"a dalam mas"arakat, apakah nantin"a ia akan berhasil atau gagal "ang pada akhirn"a menuntut seorang rema!a untuk melakukan pen"esuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat "ang dimilikin"a.