Pengertian Mineral Logam Bijih adalah sejenis batu yang mengandung mineral penting, baik itu logam maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis. Kandungan atau kadar mineral, atau logam, juga bentuk keujudannya, secara langsung akan memengaruhi ongkos pertambangan bijih. Ongkos ekstraksi harus diberi pembobotan untuk dibandingkan dengan nilai ekonomis logam yang terkandung untuk menentukan bijih yang mana yang lebih menguntungkan dan bijih yang mana yang kurang atau tidak menguntungkan. Bijih logam secara umum merupakan persenyawaan oksida, sulfida, silikat, atau logam “murni” (misalnya tembaga murni yang biasanya tidak terkumpul di dalam kerak Bumi atau logam “mulia” (biasanya tidak berbentuk persenyawaan) seperti emas. Bijih harus diolah untuk mengekstraksi logam-logam dari “batuan sampah” dan dari mineral bijih. Tubuh bijih dibentuk oleh berbagai macam proses geologis. Di dalam bahasa Inggris, proses “pembentukan bijih” disebut sebagai ore genesis. Mineral Logam Mineral logam adalah mineral yang dari padanya dapat diekstrak untuk dimanfaatkan unsur logamnya. Dalam hal ini mineral logam yang dimaksudkan adalah yang diharapkan bernilai ekonomi. Logam adalah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Jenis-jenis logam logam memiliki sifat dan kegunaanya masing-masing. Sampai saat ini, terdapat 65 logam yang terbentuk secara alami di bumi, namun hanya sedikit yang bisa dimanfaatkan dengan cara yang benar. Logam-logam yang dapat dimanfaatkan ini hanya mencapai 20 buah, baik yang berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari aloi( campuran dari dua buah logam atau lebih dan zat lainnya). Aloi ini dibuat untuk membuat logam yang memiliki sifat berbeda dari sebelumnya, agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Jika sobat semakin penasaran dengan macam-macam logam dan kegunaanya, mari simak yang satu ini, yang akan membahas tentang ke-20 logam yang dapat dimanfaatkan tadi dan ditambah dengan 5 jenis aloi yang paling sering kita jumpai. 1.Alumunium Alumunium adalah logam dengan warna putih keperak-perakan yang memiliki sifat sangat ringan dan tahan terhadap korosi(karat). Logam ini berasal dari bijihnya,
bauksit, dengan proses elektrolisis. Alumunium digunakan dalam kabel-kabel listrik lintas udara, pesawat terbang, kapal, mobil, kaleg minuman, dan foil dapur (pembungkus makanan). 2.Baja Baja merupakan salah satu aloi yang sangat sering kita dengar dan kita jumpai namanya. Baja memiliki perang yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kenapa demikian? Karena Baja merupakan aloi besi dan karbon yang merupakan satu dari sedikit bahan terpenting dalam industri, seperti yang kita ketahui, bisang industri ini mempengaruhi dunia secara global. Baja memiliki sifat tahan karat, dan kegunaanya yang sangat penting adalah untuk bidang industri ruang angkasa. 3.Besi Besi merupakan logam yang memiliki warna abu-abu keputih-putihan. Logam ini dihasilkan terutama dari peleburan biji hematit dalam tanur sembur. Kegunaanya adalah diapakai untuk bangunan dan bidang teknik, juga dapat dimanfaatkan untuk membuat aloi baja. 4.Emas Tentu sobat semua sudah tidak asing lagi dengan logam yang satu ini. Unsur logam emas memiliki sifat yang lunak, dan memiliki warna kuning terang yang digunakan untuk perhiasan dan alat-alat elektronik. Tentunya emas tidak mudah didapat di pasaran, karena memiliki harga yang sangat tinggi dan terus meningkat. 5.Kalium Kalium adalah logam ringan dengan warna keperakan, juga memiliki sifat sangat reaktif. Senyawa-senyawa kalium digunakan dalam pupuk kimia dan untuk pembuatan kaca. 6.Kalsium Logam ini memiliki putih keperak-perakan, sifatnya yang mudah dibentuk sesuai dengan tempat ditemukannya, yaitu di dalam batu kapur dan kapur. Dalam makhluk hidup juga terdapat logam yang satu ini, salah satunya di tulang gigi hewan. Pemanfaatan logam ini biasanya untuk membuat semen dan baja kualitas tinggi.
7.Kuningan Kuningan merupakan sebuah aloi yang terbuat dari tembaga dan seng. Pemanfaatanya sangat banyak terjadi di bumi ini, yaitu untuk, barang-barang hiasan, sekrup, alat-alat musik, dan paku-paku kecil. 8.Kupronikel Merupakan aloi yang terbuat dari tembaga dan nikel yang digunakan untuk membuat uang logam berwarna perak. 9.Kromium Kromium adalah logam yang memiliki warna abu-abu, dan mempunyai sifat yang keras. Sering digunakan untuk membuat baja tahan karat dan melapisi logam-logam lain untuk melindunginya dan memberi penampikan mengkilap yang memantul. 10.Magnesium Logam yang rigan berwarna perak keputih-putihan yang bila terbakar menghasilkan nyala api putih terang, logam ini digunakan dalam suar penyelamatan dan kembang api dalam aloi-aloi ringan. 11.Natrium Natrium merupakan sebuah logam yang sangat reaktif. Memiliki sifat lunak dan berwarna putih keperakan logam ini terdapat dalam garam dapur dan digunakan untuk lampu jalanan dan dalam industri kimia. 12.Perak Perak adalah suatu logam yang mudah dibentuk, berwarna putih abu-abu yang merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Logam ini digunakan untuk membuat perhiasan, peralatan perak ,dan film fotografi. 13.Perunggu Merupakan sebuah aloi dari tembaga dan timah yang dikenal sejak jaman kuno. Aloi ini memilii sifat tahan korosi dan mudah dibentuk. Dibanyak negara perunggu dimanfaatkan untuk membuat uang logam yang bernilai rendah.
14.Platina Logam berwarna putih keperakan, yang mudah dibentuk, digunakan untuk membuat perhiasan, barang elektronik, dan sebagai katalisator. 15.Plutonium Logam radioaktif yang dihasilkan dengan cara membombardir uranium dalam reaktor nuklir dan digunakan dalam senjata nuklir. 16.Raksa Raksa merupakan logam berbentuk cairan yang berat. Logam cair ini memiliki warna putih keperakan , dan juga beracun. Digunakan dalam termometer, tapal gigi dan digunakan dalam beberapa bahan peledak. 17.Seng Suatu logam putih kebiruan yang diambil dari mineral seng blende (sfarelit). Logam ini digunakan untuk melapisi besi agar tidak berkarat (disebut galvanisasi). Logam ini juga digunakan di baterai-baterai listrik tertentu dan dalam aloi-aloi seperti kuningan. 18.Solder Suat aloi dari timah dan timbal yang memiliki titik lebur yang rendah dan digunakan untuk menyambungkan kabel-kabel dalam barang-barang elektronik. 19.Tembaga Logam yang mudah dibentuk, berwarna kemerah-merahan yang digunakan untuk emmbuat kabel listrik, tangki air panas, dan aloi kuningan, perunggu, dan kupronikel. 20.Timah Suatu logam yang lunak, mudah dibentuk, berwarna putih keperakan. Logam ini digunakan untuk menyepuh baja, guna menghentikan korosi dan dalam aloi perunggu, pewter (logam campuran timah dan timbal), dan solder. 21.Timbal
Logam berat berwarna biru keputih-putihan ,mudah dibentuk dan beracaun, diambil dari mineral galena dan digunakan dalam baterai, atap, dan perisai radiasi dari sinar X. 22.Titanium Suatu logam yang kuat, berwarna putih, dan mudah dibentuk. Logam ini sangat tahan terhadap korosi dan digunakan untuk aloi-aloi dalam pesawat luar angkasa, pesawat terbang, dan kerangka sepeda. 23.Uranium Suattu logam putih keperakan, radioaktif yang digunakan sebagai sumber tenaga nuklir dan juga senjata nuklir. 24.Vanadium Suatu logam yang keras, putih beracun, yang digunakan untuk meningkatkan kekerasan aloi-aloi baja. Sebuah senyawa vanadium digunakan sebagai katalisator untuk pembuatan asam sulfat. 25.Wolfram Suatu logam yang keras, berwarna abu-abu keputihan. Logam ini digunakan dalam filamen lampu, dalam barang-barang elektronik, dan dalam aloi-aloi baja untuk membuat alat-alat pemotong bertepi tajam. Mineral Non Logam Mineral non logam adalah kelompok komoditas mineral yang tidak termasuk mineral logam, batubara maupun mineral energi lainnya. Mineral non logam biasa disebut juga sebagai bahan galian non logam atau bahan galian industri atau bahan galian golongan C. Bahan galian non logam mudah dicari dan pengusahaannnyapun tidak membutuhkan modal yang besar, teknologi yang rumit maupun waktu yang lama untuk eskplorasi, sehingga sangat cocok digunakan untuk mendorong perekonomian rakyat. Berdasarkan kegunaannya, SNI 13-4688-1998 membagi mineral non logam menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
A. Bahan Galian Aneka Industri Adalah kelompok komoditas mineral bukan logam dan batuan yang terdiri atas batugamping, dolomit, fosfat, kalsit, zeolit, gipsum, bentonit, diatomea, barit, oker, yarosit, belerang, asbes talk, mika, dan yodium. Bahan galian aneka industri ini dipakai terutama sebagai bahan mentah dalam industri pupuk, kertas, plastik, cat, peternakan, pertanian, kosmetik, farmasi, dan kimia. B. Bahan Galian Keramik Adalah kelompok komoditas mineral bukan logam dan batuan yang terdiri dari lempung, toseki, felspar, kaolin, ballclay, bondclay, pasirkuarsa, batu pasirkuarsa, perlit, batuan kalium-natrium, trakhit, magnesit dan kuarsit. Bahan ini dipakai terutama sebagai bahan mentah dalam industri keramik, refraktori, dan gelas. C. Bahan Galian Bangunan/Konstruksi Adalah kelompok batuan yang terdiri dari: andesit, batugamping, sirtus, tras, onik, marmer, diorit, granit, batuapung, obsidian, dan basal,. Bahan ini dipakai terutama sebagai bahan mentah dalam industri bahan bangunan/konstruksi dan ornamen. D. Bahan Galian Batumulia dan Batuhias Adalah kelompok komoditas mineral dan batuan yang terdiri dari oniks, kalsedon, rijang, kristal, kuarsa, opal, jasper, krisopras, kayu terkersikkan, kokal terkersikkan, garnet, jade, agat, intan, zirkon, dan topas. Bahan ini dipakai terutama dalam industri perhiasan dan kerajinan. Secara individual, kegunaan beberapa bahan galian industri yang umum di jumpai di alam, seperti pasir batu (sirtu), pasir kuarsa, batu camping, dan lain-lainnya akan diuraikan lebih rinci dalam lampiran A. Pembentukan Bahan Galian Non Logam Cikal bakal semua jenis batuan maupun bahan galian (mineral) yang membentuk kerak bumi adalah magma. Magma bersifat cair seperti bubur dan mengandung berbagai unsur kimia. Magma dapat berasal dari mantel bumi, atau berasal dari batuan kerak bumi yang meleleh kembali akibat tekanan dan temperatur tinggi pada kedalaman tertentu.
Karena sifatnya yang cair dan tempatnya yang dalam dengan tekanan dan temperatur tinggi, maka magma mempunyai kecenderungan untuk mengalir naik ke permukaan bumi melalui bagian-bagian bumi yang lemah atau retak, atau jika tekanannya cukup, magma dapat menerobos batuan lain diatasnya. Perjalanan magma ke permukaan menyebabkan magma mengalami berbagai proses, rintangan dan interaksi dengan batuan lain yang telah ada. Proses interaksi tersebut bisa menghasilkan bahan-bahan galian yang berharga bagi manusia. Proses-proses geologis yang terjadi dalam waktu yang singkat maupun dalam waktu yang lama dan bahkan seringkali diikuti oleh kegiatan tektonik yang berulangulang, dapat mengakibatkan terjadinya proses pembentukan mineral atau bahan galian termasuk terutama bahan galian industri. Proses-proses tersebut dapat terjadi secara lokal ataupun meliputi daerah yang sangat luas pada berbagai macam formasi batuan mulai dari yang sederhana seperti pada pembentukan pasir dan batu (sirtu) sungai sampai yang kompleks seperti pembentukan bahan galian karena proses pelapukan, kegiatan magmatis, hidroternal, diagenesis, metamorfisme, sedimentasi dan yang lainnya. Perubahan ini dapat terjadi pada semua jenis batuan, dari yang berumur pra tersier sampai kuarter yang disebut sebagai batuan sumber atau batuan induk atau batuan pengandung bahan galian
Persebaran mineral logam yang dibedakan menjadi logam besi, logam dasar, logam radioaktif, logam mulia, dan logam ringan antara lain sebagai berikut. 1. Logam besi terdiri dari Khrom (Cr), Kobalt (Co), Besi (Fe), Mangan (Mn), Molibdenum (Mo), Nikel (Ni), dan Wolfram (W). Persebaran jenis logam ini antara lain besi anyak dijumpai di Aceh, Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Nikel banyak dijumpai di Sulawesi Tenggara, mangan di P. Timor, Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. 2. Logam dasar terdiri dari Antinom (Sb), Bismut (B), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), Seng (Zn), Air raksa (Hg), Timah putih (Sn). Persebaran jenis logam ini antara lain Timbal banyak ditemukan di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Air raksa banyak ditemukan di Sumatra Barat, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat. Tembaga banyak ditemukan di Aceh, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Timah putih banyak ditemukan di P. Batam, PBintan, Kep. Lingga, P. Bangka, Riau, dan Jambi. 3. Logam radioaktif hanya terdapat di Papua.
4. Logam mulia dibedakan menjadi Emas (Au), Perak (Ag), dan Platina (Pt). Emas banyak ditemukan di P. Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Perak banyak ditemukan di Aceh, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Papua. Platina hanya dapat ditemukan di Riau.
5. Logam ringan dibedakan menjadi Alumunium (Al) yang banyak ditemukan hanya di Kalimantan Tengah dan Magnesium (Mg) yang banyak ditemukan hanya di Lampung.
Mineral bukan logam dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu bahan galian bangunan, bahan galian mineral industri, bahan galian mineral keramik, dan bahan galian batu permata. 1. Bahan galian bangunan meliputi andesit, granit, marmer, onik, batu apung, pasir dan batu, batu bara, serta aspal. Andesit banyak ditemukan di Sumatra Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Marmer banyak ditemukan di Sumatra Barat, Lampung, dan Jawa Timur. Batu apung banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan P. Lombok. Pasir banyak ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. 2. Bahan galian mineral industri meliputi bentonit, barit, diatome, dolomit, magnesit, fosfat, belerang, batu gamping, talk, dan zeolit. Magnesit banyak ditemukan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan P. Flores. Belerang banyak ditemukan Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa timur, dan Sulawesi Utara. Batu gamping banyak ditemukan di Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, P. Jawa, P. Sumba dan Sumbawa, P. Timor, dan Papua. 3. Bahan galian mineral keramik meliputi pasir kuarsa, bond clay, perlif, dan kaolin. Pasir kuarsa banyak ditemukan di Jawa Timur, Kalimantan Barat, Riau, P. Bangka, dan Papua. Perlif banyak ditemukan di P. Sumbawa dan Lampung. Kaolin banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
4. Bahan galian batu permata meliputi intan yang banyak ditemukan di Riau, safir di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, giok di Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, dan P. Halmahera, serta granit banyak ditemukan di Sumatra Barat dan Kalimantan Barat.