PENGARUH PENGARUH MODEL M ODEL PEMBELAJAR PEM BELAJARAN AN TUT TU TOR SEBA YA TI PE PEER ASS ASSI STE D L EARNI NG STRATEGIES (PALS) PADA KOMUNITAS BELAJAR ONLINE TERHADAP TERHADAP HASIL HAS IL BELAJAR TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI Desy Puspa Puspa Rahayu
Enjang A li Nurdin, Nurdin, Drs.M.Ko m
Rasim, MT
Pendidikan Ilmu Ilmu Ko mput er
Pendidikan Ilmu Ilmu Ko mput er
Pendidikan Ilmu Ilmu Ko mputer put er
FPMIPA FPMIPA UPI
FPMIPA FPMIPA UPI
FPMIPA UPI
[email protected]
[email protected]
[email protected]
ABSTRAK Sebagai upaya untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dengan dengan melihat aspek p sikologi sikologi dan perkemban perkembang gan anak yang menyatakan bahwa sekolah menengah atas (SMA) adalah usia untuk mencari jadi diri. Sehingga pada usia ini siswa dengan cara b erkomuniksasi y ang b erbeda-beda akan mencari komunitasnya sendiri. Model tutor sebaya yang cocok diterapkan untuk meningk meningkatkan atkan ko munikasi munikasi antarsiswa adalah tutor tut or sebaya tipe Peer Peer Assisted Leaning Leaning Strategie Strategiess (PALS). M etode p enelitian enelitian yang digunakan digunakan dalam p enelitian enelitian ini adalah penelitian penelitian tindakan tindakan kelas. kelas. Penentuan metode metode penelitian penelitian ini karena PTK merupakan salah satu cara strategis dalam usaha memperbaiki kualitas pendidikan dan meningkatkan kualitas program program sekolah sekolah secar secar a keseluruhan keseluruhan dalam masyarakat masyarakat yang cepat berubah. Instrumen yang digunakan adalah adalah tes formatif, formatif, lembar lembar observasi, jurnal harian, angket respon s iswa, catatan lapangan lapangan dan format format wawancara. Dari hasil analisis data tes formatif, gain score pada siklus I adalah sebesar 0,23 yang termasuk kedalam kategori rendah, score pada siklus II adalah sebesar 0,30 termasuk ke dalam kategori sedang, Sedangkan gain score pada siklus III adalah 0,19 dan termasuk kedalam kategori rendah. Hal ini disebabkan karena kenaikan nilai rata-rata persiklus tidak terlalu besar. Berdasarkan analisis data penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: 1) model pembelajaran tutor sebaya tipe PALS dapat meningkatkan hasil belajar TIK di SMA pasundan 2 Bandung Bandung.. 2) sebagian sebagian besar siswa yang memperoleh pembelajaran model Tutor sebaya tipe PALS memiliki sikap positif terhadap pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menggunakan model pembelaja pembelajaran ran tersebut.
Kata Kata k un unci ci Model Pembelajaran tutor sebaya tipe PALS, pembelajaran TIK.
masalah yang dihadapi sehingga siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya untuk mempelajari materi ajar dengan baik.[9] baik.[9] Tutor Tut or seba sebaya terdiri dari Cross-Age Tutoring, Tutoring, Peer-Assist Peer-Assist ed Learning Strategies (PALS), dan Reciprocal Peer Tutoring (RPT). Ketiganya memiliki perbedaan pendekatan instruksional. instruksional. Tetapi ketiga ketiga teori teori tersebut memiliki memiliki kesamaan kesamaan yaitu: tutor tut or sebaya memiliki memiliki pengaruh kuat pada motivasi dan prestasi akademik. [4] Model Tutor sebaya yang cocok diterapkan untuk meningkatkan komunikasi antarsiswa adalah peer teaching tipe Peer Assisted Leaning Strategies (PALS). Diskusi kelompok terbimbing dengan model tutur sebaya merupakan kelompok diskusi yang beranggotakan 6-7 siswa pada setiap setiap kelas kelas di bawah bimbing bimbingan an guru mata pelajaran pelajaran dengan menggunakan tutor sebaya. Setiap tutor diberi sebuah modul pembelajaran yang dikirim melalui e-mail oleh guru. Kesulitan yang dialami oleh tutor dalam proses diskusi atau kemajuan ( progress) progress ) dalam setiap pertemuan, di diskusikan dengan guru melalui media online dengan cara mengirim email atau mailing list yang telah disepakati antara guru dan tutor.
2. TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKA PUS TAKA 2.1 KARAKTERIS KARAKTERIS TIK PEER-ASSISTED PEER-ASSISTED L EARNI NG STRATEGI STRATEGI ES Karakteristik berikut ini yang diperlukan untuk keberhasilan PALS[8]: Kegiatan pembelajaran yang jelas dan telah direncanakan terlebih dahulu oleh guru. Prosedur Pros edur belajar belajar berpasangan berpas angan diajark an oleh guru guru di depan teman-teman sekelas. Anggota kelompok belajar berbeda dalam kemampuan akademis akademis , dan Kelompok belajar bersama sekitar 90 menit diskusi.
1. PENDAHULUAN Tutur sebaya adalah siswa di kelas tertentu yang memiliki kemampuan di atas rata-rata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan anggota dalam memahami materi ajar. Dengan menggunakan model tutor sebaya diharapkan setiap anggota lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan
2.2 MANFAAT STRATEGI STRATEGI ES
PEER-ASSISTED PEER-ASSISTED
LEARNI NG
Manfaat Peer Manfaat Peer Assisted Learning Strategies atau PALS sebagai berikut[5]: berikut[5]:
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
memberikan umpan balik dan dukungan terhadap siswa mengatasi isolasi tidak menakutkan (siswa lebih cenderung berani untuk bertanya walaupun walaupun pertanyaan pertanyaan yang “bodoh”) memotivasi dan meyakinkan siswa fleksible dan responsible 2.3 Petunjuk Pelaksanaan model pembelajaran tutor sebaya tipe Peer (PALS) Peer Assi Assi st ed Learn i n g Strategi Strategi es Berikut ini adalah beberapa petunjuk yang harus diikuti saat pembelaja pembelajaran ran tut or sebaya tipe tip e Peer Assisted Learning Learning Strategies Strategies (PALS)[8]: 1. Yang tampil sebagai guru penyaji adalah salah satu siswa sebagai wakil kelompok, kecuali jika kelompok tersebut akan mencobakan team teaching yang akan melibatkan lebih dari satu guru. 2. Anggota kelompok kelompok lain dianggap sebagai siswa. sisw a. 3. Guru penyaji hanya menceriterakan langkah-langkah yang akan dilakukan. 4. Setiap kelompok harus menetapkan anggotanya yang akan menjad menjad i guru guru penyaji dan moderator
3. METODOLOGI PENELITIAN METODE D AN DESAIN P EN ELITIAN ELITIAN 3.1 METODE M etode p enelitian enelitian yang digunakan digunakan dalam p enelitian enelitian ini adalah penelitian penelitian tindakan tindakan kelas (classroom action research) research) model Kemmis dan Mc Taggart. Model Kemmis dan Taggart merupakan suatu sistem spiral refleksi diri yang terdiri atas empat tahapan[3]. Keempat langkah tersebut yakni: rencana, tindakan, tindakan, p engamatan, engamatan, dan refleksi.[2] Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, digambarkan dalam diagram alur sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan antara lain: a) Wawancara terhadap guru tetap untuk mengetahui keaktifan siswa dalam belajar biasa maupun diskusi serta untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran pelajaran TIK. b) Kegiatan observasi terhadap laboratorium komputer yang akan digunakan sebagai tempat pembelajaran dalam penelitiaan. penelitiaan. 2) Persiapan Pra-tindakan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan antara lain: a) Mendiskusikan rencana penelitiaan dengan dosen pembimbing. pembimbing. Selain Selain itu, mendiskusika mendiskusikan n pula bahan bahan ajar ajar dan skenario pembelajaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menggunakan metode tutor sebaya t ipe Pee pe Peerr Assisted Leaeni Leaening ng Solutions Solutions (PALS). b) Membentuk kelompok diskusi. Diskusi kelompok terbimbing dengan model tutor sebaya merupakan kelompok diskusi yang beranggotakan 6-7 siswa. Tutor dipilih melalui melalui 2 t ahap. ahap. Tahap pertama adalah adalah t utor dip ilih ilih berdasarkan berdasarkan nilai yang diperoleh diperoleh dari guru pengajar pengajar T IK. Tutor memiliki nilai diatas 75 dan diurutkan berdasarkan nilai tertinggi. Tahap kedua adalah pendekatan personal ( personal personal approach approach ) terhadap calon tutor. Seorang tutor harus mampu berkomunikasi dengan baik dan mampu memimpin sebuah diskusi. c) Merancang rencana pembelajaran untuk masing-masing siklus. d) M enyusun enyusun bahan ajar ajar yang akan akan di gunakan pada proses pembelaja pembelajaran ran setiap siklus. e) Membuat format observasi dan format wawancara. f) M enyusun enyusun soal tes formatif. formatif. 3) Pelaksanaan tindakan
Pada pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, dimana waktu penelitian untuk setiap siklusnya adalah satu minggu. minggu. Sedangkan Sedangkan waktu pembelajarannya pembelajaranny a adalah 2 jam ( 2 X 40 menit ) dan waktu untuk untuk tes formatifnya formatifnya adalah adalah 30 menit. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan penelitian yang dilakukan dilakukan oleh peneliti dalam setiap siklus adlah sebagai berikut: berikut: a. Melaksanakan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menggunakan model pembelaja pembelajaran ran tut or sebaya sebaya tipe PALS. PALS. b. M emberik emberikan an tes kemampuan kemampuan kompetensi s trategis trategis atau tes siklus. Rangkaian tes ini diberikan pada siswa setelah pembelaja pembelajaran ran berakhir. berakhir. Gambar Alur PTK Men Menggunakan ggunakan Model Model Pembelajaran PALS PALS 3.2 Subjek Peneliti Peneliti an Penelitian ini dilaksanakan di SM A Pasundan 2 Bandung dan dan yang menjadi menjadi subyek dari penelitian ini adalah adalah siswa k elas elas XI IPA 2. Kelas tersebu ters ebutt dip dip ilih sebagai tempat temp at melakukan melakukan penelitian penelitian karena karena di kelas tersebut peneliti menilai menilai keaktifan keaktifan kelas XI IPA 2 dapat membantu mengkomunikasikan materi atau bahan ajar yang akan dipelajari dengan metode tutor
c. Mewawancarai pengamat dan siswa tentang keseluruhan proses pembelaj pembelajaran aran yan g berlangsung di kelas. d. Pengisian angket sikap siswa terhadap pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya tipe PALS dilakukan diakhir p elaksanaan elaksanaan tindakan siklus ketiga. 4)
Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan di akhir proses pembelajaran di setiap
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
5)
Analisis dan Refleksi
Analisis dan refleksi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil evaluasi tindakan. Kegiatan analisis dan refleksi memberikan petunjuk pet unjuk penting bagi tindakan tindakan yang dilakukan dilakukan peneliti. Analisis juga bertujuan untuk meninjau ulang perencanaan tindakan yang telah direncanakan serta dalam merevisi perencanaa perencanaan n yang lebih lebih matang untuk tindakan tindakan selanj selanjutny utny a.
terlebih dahulu kepada siswa. Kemudian soal tes tersebut diolah diolah untuk menentukan validitas butir soal, r eliabilitas, eliabilitas, daya pembeda butir soal, dan dan indeks indeks kesukaran kesukaran butir soal. 3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data hasil penelitian berupa data kuantitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian penelitian adalah adalah sebagai sebagai berikut: berikut: Tabel 1
3.4
Instrumen Peneliti Peneliti an
1)
Instrumen Pembelajaran
Dalam penelitian ini digunakan dua instrumen pembelajaran yang diuraikan sebagai berikut: a. Lembar Observasi Lembar observasi ditujukan untuk mengukur sejauh mana aktifitas atau perilaku siswa yang terjadi selama proses pembelaja pembelajaran ran dengan menggunaka menggunakan n model pembelajaran pembelajaran tutor sebaya tipe PALS berlangsung. Lembar observasi diisi oleh pengamat pengamat yang menjadi menjadi mitra peneliti pada setiap proses pembelaja pembelajaran ran di setiap siklus. b. Tes Kemampuan Kompetensi Strategis ( tes formatif ) Adapun t es yang dipergunakan dipergunakan dalam penelitian ini adalah t es prestasi. “ Tes p restasi restasi atau Achievemen Achievementt test adalah adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu [1]. Tes tertulis ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognituf siswa, Tes kemampuan kompetensi strategis siswa dilaksanakan di setiap siklus (tes formatif siklus). c. Angket Skala Sikap Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap,yakni mendukung (positif), menolak (negative),dan netral. sikap pada hakikatnya hakikatnya adalah adalah kecenderunga kecenderungan n prilaku pada seseorang. Pengisian angket dilakukan setelah berakhirnya pembelaja pembelajaran ran seluruh siklus. siklus.
Teknik Pengumpulan Data No 1.
Sumber Guru dan siswa
2.
Siswa
3. 4. 5. 6.
observer Siswa Siswa Siswa Pengamat/observer
Teknik Wawancara Observasi Tes t ulis Wawancara Observasi Angket Jurnal siswa Wawancara
3.7 Prosedur Pengolahan Data
Data yang diperoleh pada setiap siklus diolah sebagai berikut: 1) Lembar Observasi Lembar observasi diisi oleh pengamat yang menjadi mitra peneliti pada setiap setiap proses proses pembela pembelajaran jaran di setiap setiap siklus. 2) Data hasil tes Menganalisis data berupa tes hasil belajar siswa dari setiap siklus digunakan Perhitungan normalized normalized gain menurut m enurut Hake . Untuk perhitungan gain ternormalisasi dan pengklasi pengklasifikasiannya fikasiannya digunakan digunakan perumusan yang didefinisikan didefinisikan oleh Hake[6].
d. Jurnal Harian Harian Jurnal ini berisi kesan siswa t erhadap erhadap p embelaja embelajaran ran T eknologi eknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menggunakan metode tutor sebaya tipe Peer Assisted Leaening Solutions (PALS). Jurnal ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai tanggapan dan minat siswa terhadap pembelajran dalam upaya perbaikaan pada tahap berikutnya.
Setelah nilai G diperoleh, maka dilakukan penafsiran dengan kriteria sebagai sebagai berikut: berikut: Tabel 2 Interpretasi nilai G Nilai G
e. Format Wawancara Format Wawancara digunakan sebagai pedoman dalam mewawancar mewawancar ai siswa. sisw a. Wawancara Wawancara dengan siswa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa secara lisan terhadap pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya (peer teaching) tipe Peer Assisted Learning Solutions (PALS), dan hasil belajar yang diperoleh siswa yang berkaitan dengan kemampuan kompetensi strategisnya. Hasil wawancara dengan siswa merupakan tanggapan dari beberapa siswa yang sebelumnya dianggap cukup pantas untuk mewakili kelompok siswa lainnya.
G 0.30 G
0.70 G
0.70
0.30
Interpretasi Interpretasi
Tinggi Sedang Rendah
3) Angket skala sikap Kriteria penilaian siswa terhadap suatu pernyataan dalam angket terbagi menjadi 4 kategori jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
siswa. Nilai rata-rata awal sebelum dilakukan tindakan pembelaja pembelajarr an dengan dengan model pembelajaran pembelajaran tut or sebaya tip e PALS adalah adalah 61, 35. Keterangan :
P = persentase pers entase jawaban f = frekuensi jawaban n = banyak responden
Setelah dianalisis, kemudian dilakukan interpretasi data dengan menggunakan kategori persentase berdasarkan pendapat pendapat Kuntjaraningra Kuntjaraningrat[7]. t[7].
Ada peningkatan peningkatan rata-rata rata-rata nilai siswa dari dari nilai awal sebesar 61,35 dan nilai rata-rata siklus I yaitu 70,38. Hal ini disebabkan siswa berdiskusi untuk memecahakan masalah dalam belajar. Kenaikan nilai rata-rata yang cukup signifikan dari nilai rata- rata siklus I dan nilai rata-rata siklus II yang mencapai 79,23. Sedangkan rata- rata siklus III adalah sebesar 83,27. Dari data tersebut dapat dianalisis dalam bentuk diagram sebagai berikut.
Diagram Diagram Nilai Rata Rata - Rata Siswa
Tabel 3 Klasi fikasi Interpretasi Interpretasi Perhitungan Persentase menurut Kuntjaraningrat Besar Persentase
Interpretasi
0%
Tidak ada
1% - 25%
Sebagian kecil
26% - 49%
Hampir seteng set engahnya ahnya
50%
Setengahnya
51% - 75%
Sebagian besar
76% - 99%
Pada umumnya
10 0
s u l k i s r e p a w s i s i a l i n
80 60 40 20
0 siklus 1
1
3
5
7
siklus 2
Kode Siswa
siklus 3
100%
9 1 1 13 13 15 15 17 17 19 19 21 21 23 23 25 25
Seluruhnya Diagram 1
4) Jurnal harian Analisis hasil jurnal siswa meliputi kesan positif yaitu siswa merespon baik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, kesan biasa yaitu respon siswa yang netral atau menganggap bahwa pembelajaran pembelajaran yang dilakukan tidak ada bedanya dengan pmbelajaran lainnya, atau biasa-biasa saja. kesan negatif yaitu siswa menanggapi secara negatif terhadap pembelaja pembelajaran ran yang dilakukan dilakukan atau kesan siswa yang menyatakan ketidaktertarikan terhadap pembelajaran yang dilakukan.
Nilai Hasil Tindakan Pembelajaran Ketiga Siklus
Peningkatan hasil belajar sebelum dan setelah kegiatan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelaja pembelajarr an tutor tut or sebaya tipe tip e PALS dihitung dihitung dengan dengan gain score ternormalisasi .Perhitungan gain score ternormalisasi ketiga siklus disajikan dalam tabel 4 dan diagram 1 dibawah ini.
5) Menganalisis hasil wawancara siswa
Tabel 4
Data yang terkumpul dari hasil wawancara dengan guru dan siswa ditulis dan diringkas berdasarkan permasalahan yang akan akan dijawab dalam p enelitian enelitian ini. D ata ini dapat memperkuat memperkuat hasil temuan dari hasil pengolahan nilai tes dan angket siswa dengan cara mencocokkan data hasil tes, jurnal atau angket dan hasil wawancara.
Tabel Perhitun gan Gain Gain S core core Te rnormalisasi rnormalisasi Ke tiga Siklus
NILAI (%)
GAIN TERNORMALISASI
KATEGORI
1.
70,38
0,23
rendah
6) Catatan Lapangan
2.
79,23
0,30
sedang
Lembar observasi dan catatan lapangan dianalisis untuk memeriksa totalitas penerapan Model pembelajaran tutor sebaya tipe PALS dalam pembelajaran. Hal-hal yang terlewat pada proses pembelaj pembelajaran aran yang telah dilakukan dilakukan dievaluasi dan di refleksikan refleksikan pada p roses pembelaja pembelajarr an berikutnya.
3.
83, 27
0,19
rendah
4. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
SIKLUS
Kemudian dari tabel tabe l p erhitungan gain score scor e ternorma lisasi ketiga siklus diatas dapat dianalisis dan disajikan kedalam diagram diagram dibawah ini.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
GAIN SCORE TERNORMALISASI 0.4
0.2
0 siklus 1
siklus 2
siklus 3
Diagram 2 Perhi tungan Gain S core Ternormalisasi Ketiga Siklus
Dari data tabel 4 dan diagram 2 dapat dianalisis bahwa gain score yang paling tinggi adalah pada siklus II yaitu sebesar 0,30 yang termasuk ke dalam kategori sedang. Sedangkan gain score pada siklus I adalah sebesar 0,23 yang termasuk kedalam kategori rendah, hal ini disebabkan karena kenaikan nilai rata- rata dari nilai awal sebesar 61, 35 menjadi 70,38. Gain score pada siklus II adalah sebesar 0,30 termasuk ke dalam kategori sedang, kenaikan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 79,23. Sedangkan gain score pada siklus III adalah 0,19 dan termasuk kedalam kategori rendah, hal ini disebabkan kenaikan rata-rata nilai yang kecil. 5.
KES KE S IMPULAN IMPULAN DAN S ARAN ARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya dan analisis data y ang diperoleh melalu melaluii tes formatif, jurnal harian , angket , wawancara, serta lembar observasi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1)
2)
Model pembelajaran tutor sebaya tipe PALS dapat meningkatkan hasil belajar TIK di SMA Pasundan 2 Bandung. Hal ini tampak bahwa pada peningkatan ratarata nilai siswa sisw a dari nilai awal siswa sisw a sebelum diadak an tindakan pembelajaran sebesar 61,35 dan nilai rata-rata siklus I y aitu 70,38. Kenaikan Kenaikan nilai rat a-rata yang cukup signifikan dari nilai rata- rata siklus I dan nilai rata-rata siklus II yang mencapai 79,23. Sedangkan rata- rata siklus III adalah adalah seb esar 83,27. Berdasarkan hasil jurnal harian siswa diperoleh data sebesar 53,84 % (sebagian besar) siswa berpendapat positif atau merespons baik terhadap terhadap pembelajaran pembelajaran TIK dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya tipe PALS. Dari hasil analisis angket siswa, Sebagian besar siswa setuju (53,84%) bahwa mereka mereka merasa merasa adanya perbedaan antara metode pembelajaran yang lama dengan pembelajaran tutor sebaya.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dan berdasarkan berdasarkan analisis analisis serta kesimpulan diatas, maka maka saran y
jurnal jurnal dan wawancara siswa, sebagian besar menunjukkan ketertarikannya terhadap model pembelaja pembelajaran ran tut or sebaya sebaya tipe PALS ini. 2) Perlu dikembangkan modul pembelajaran yang menarik dan mengutamakan kemampuan membaca dan story retelling siswa a gar model p embelaja embelajarr an ini semp urna. 3) Dalam membentuk komunitas belajar online disarankankan lebih intensif dan memerlukan waktu yang cukup lama. Karena siswa baru mengenal mailing list , sehingga siswa kesulitan untuk bergabung kedalam suatu komunitas belajar online. 4) Bagi peneliti selanjutnya, model pembelajaran tutor sebaya memerlukan pendekatan khusus kepada siswa yang bertindak sebagai tutor, karena dalam proses belajar, belajar, keberhasilan keberhasilan tutor tut or dalam dalam memmimpin memmimpin diskusi sangat diharapkan. Tutor memegang peranan yang sangat penting dalam model pembelajaran ini. Tutor diharapkan adalah siswa yang tidak ahanya memiliki kemampuan akademik yang bagus, tetapi mampu memimpin sebuah diskusi kelompok kecil dan mampu berkomuni berkomunikasi kasi dengan dengan baik. REFERENSI [1]Arikunto, S. (1991). Prosedur Penelitian, Penelitian, Pendekatan Pendekatan Praktik. Praktik. Jakarta: Jakarta: PT.Rineka Ci Cipt pt a.
Suatu
[2] Aqib, Z. dkk. (2009) Penelit Penelitian ian Tindakan Kelas.Bandung: Kelas. Bandung: Yrama Widdya. [3] Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Panduan Panduan Penyusunan Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Penelitian T indakan Kelas (Classroom Action Research) Tahun Anggaran 2005 . Jakarta: depdiknas. [4] Hughes, Charles A. and Macy, Marisa A. (2008). Research Research Based S trategies trategies for Special Ne eds Students Students - Peer Peer Assisted Learning Strate Strategies gies . Penn State University [5] Huijser, H., et al. (2008). Peer Assisted Learning in Fleximode: Fleximode: Developing Developing an Online Learning Community. Community. University University of Southern Queensland. Queensland. [6] Meltzer, David E. (2002). The Relationship Between Mathematic Mathematicss Preparation and Con ceptual ceptual Learning Gains in Physics: Physics: A Possible "Hidden Variable" in Diagnostic Pretest Scores. Scores . [0nline]. Tersedia: http://www.physics.ia http://www.phy sics.iastat state.ed e.edu/per/doc u/per/docs/AJPDec s/AJPDec ‐2002‐Vol.70 ‐1259‐1268.pdf . [7] Susana, H. (2007). Meningkatkan Hasil Belajar Belajar Matematika Matematika Siswa Dengan Menggunakan Menggunakan Mastery Mastery Learning (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri Negeri 2 plered). plered). Skripsi program Studi Pendidikan M atematika. tematika. U NSWAGAT NSWAGAT I Cirebon. Tidak diterbitkan. [8] The Best Evidence Encyclopedia. Peer-Assisted Learning Strategies (PALS) (Mathematics). Johns Hopkins University School of Education’s Center for Data-Driven Data -Driven Reform in Education (CDDRE) [9] Tuhusetya, S. (2007 ). (2007 ). Diskusi Kelompok Kelompok Terbimbing [online]. Tersedia: Model Model Tutor Sebaya. Sebaya.[online]. http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbingmodel-tutor-sebaya/