Patofisiologi Hernia Inguinalis Secara patofisiologi peningkatan tekanan intra abdomen akan mendorong anulus inguinalis internus terdesak. Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena yang didapat faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka, dan kelemahan otot dinding perut karena usia. Lebih banyak pada laki- laki dari pada perempuan. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada
Anulus nternus yang cukup besar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia mele!ati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu. "aktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding perut karena usia. Bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis, kelemahan dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan inguinalis. #anda dan gejala klinis dapat ditentukan oleh keadaan isi hernia, pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada saat bediri, batuk, bersin atau mengejan dan menghilang setelah berbaring. $eluhan nyeri biasanya dirasakan di epigastium atau para umbilical berupa nyeri visceral karena regangan pada mesrentium se!aktu, satu segmen usus halus masuk kedalam kantung hernia. %yeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau terjadi inkarsesari karena ileus atau strangulasi karena nekrosis & '. Sjamsuhidayat,())*+. Bila isi kantong hernia dapat di pindahkan ke rongga abdomen dengan manipulasi hernia disebut redusibel. Hernia irredusibel dan hernia inkarserta adalah hernia yang tidak dapat dipindahkan atau dikurangi dengan manipulasi. %yeri akan terasa jika cincin hernia terjepit, jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan terisi transudat berupa cairan serosangoinus, ini adalah kedaruratan bedah karena usus terlepas, usus ini cepat menjadi gangrene. Patofisiologi Hernia Umbilikalis Patofisiologi Hirchprung stilah megakolon aganglionik menggambarkan adanya kerusakan primer dengan tidak adanya sel-sel ganglion parasimpatik otonom pada pleksus submukosa &eissner+ dan myenterik &Auerbach+ pada satu segmen kolon atau lebih. $eadaan ini menimbulkan tidak adanya gerakan tenaga pendorong &peristaltik+, yang menyebabkan akumulasipenumpukan isi usus dan distensi usus yang berdekatan dengan kerusakan &megakolon+. Selain itu, kegagalan sfingter anus internal untuk berelaksasi berkontribusi terhadap gejala klinis adanya obstruksi, karena dapat mempersulit evakuasi at padat &feses+, cairan, dan gas. /ersarafan parasimpatik yang tidak sempurna pada bagian usus yang aganglionik, mengakibatkan peristaltik abnormal, konstipasi dan obstruksi usus fungsional. 0ibagian proksimal dari daerah transisi terjadi penebalan dan pelebaran dinding usus dengan penimbunan tinja dan gas yang banyak. /enyakit Hirschsprung disebabkan dari kegagalan migrasi kraniokaudal pada prekursor sel ganglion sepanjang saluran gastrointestinal antara usia kehamilan minggu ke-1 dan ke-2(. 0istensi dan iskemia pada usus bisa terjadi sebagai akibat distensi pada dinding usus, yang berkontribusi menyebabkan enterokolitis &inflamasi
pada usus halus dan kolon+, yang merupakan penyebab kematian pada bayianak dengan penyakit Hirschsprung.