Suatu kerja toksik pada umumnya adalah hasil dari sejumlah besar proses, sebagiannya sangat kompleks. Pada berbagai kerja toksik, mekanisme kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: 1. Kerja toksik yang dilandasi oleh interaksi kimia antara suatu zat atau metabolitnya dengan substrat biologi dalam pengertian pembentukan suatu ikatan kimia kovalen atau berasaskan suatu perubahan kimia dari substrat biologi sebagai akibat dari suatu perubahan kimia zat. Mekanisme ini jarang terjadi untuk zat yang digunakan sebagai terapeutika. 2. !ek toksik, karena terjadi interaksi yang reversibel antara zat asing dengan substrat biologi. "al ini mengakibatkan suatu perubahan !ungsional, yang lazimnya hilang bila zat tersebut dieliminasi dari plasma. Kerja !armakodinamik kebanyakan obat bertumpu pada interaksi yang reversibel. #at yang bekerja bolak$balik, diutamakan dalam terapi karena mereka kemudian meninggalkan organisme, setelah bekerja tanpa menimbulkan kerusakan kimia yang berlangsung lama. %erlepas %erlepas dari apakah kerja yang terlihat merupakan kerja yang tak bolak$balik atau bolak$balik, pada umumnya kerja ini dilandasi oleh rantai reaksi yang dapat dibagi menjadi tiga !ase: &'S &'S KSP(S)S) *!armaseutika+ ika suatu objek biologis berkontak dengan sesuatu zat, maka ke-uali zat radioakti!, hanya dapat terjadi e!ek biologi atau toksik toksik setelah absorpsi zat tersebut. Pada umumnya hanya bagian zat yang berada dalam bentuk terlarut, terdispersi se-ara molekul, yang dapat diabsorpsi. Penyerapan zat dalam hal ini sangat tergantung pada konsentrasi dan jangka aktu kontak antara zat yang terdapat dalam bentuk yang dapat diabsorpsi dengan permukaan organisme yang berkemampuan untuk mengabsorpsi zat. Pada obat disebut !armaseutik yaitu bagian dari dosis zat akti! yang tersedia untuk diabsorpsi. Pada pen-emaran lingkungan disebut dosis e!ekti!, yaitu bagian dosis yang dapat diabsorpsi yang akan menentukan derajat eksposisi yang e!ekti!. Selama !ase eksposisi, zat bera-un dapat diubah d iubah melalui reaksi kimia menjadi senyaa yang lebih toksik atau lebih kurang toksik dari sen yaa aal. Ketersediaan !armaseutik yaitu bagian dari dosis akti! yang tersedia untuk absorpsi. &'S &'S %(KS)K(K)/%)K %(KS)K(K)/%)K *!armakokinetik+ "anya sebagian dari jumlah zat yang diabsorpsi men-apai tempat kerjanya yang sebenarnya, yaitu jaringan yang sesuai dan reseptor, lokasi kerjanya ditingkat molekul. &ase toksokinetik, bersama bagian prosesnya, yaitu invasi *absorpsi dan distribusi+ distribusi+ dan evasi *biotrans!ormasi dan ekskresi+ sangat turut menentukan daya kerja zat, karena konsentrasi zat dalam berbagai kompartemen organisasi dan dalam jaringan sasaran tergantung pada parameter toksokinetik. 'da dua jenis proses yang memainkan peranan penting pada !ase toksokinetik: 1. Proses transpor, yang meliputi absorpsi, distribusi *termasuk transpor da n !iksasi pada komponen jaringan dalam organ+ dan ekskresi.
2. Perubahan metabolik 0disebut juga biotrans!ormasi$ yang sering menyebabkan ketidakakti!an zat yang diserap *bioaktivasi+. /amun perubahan biokimia dalam organisme dapat mengakibatkan juga pembentukan senyaa akti! dan mengakibatkan bioaktivasi. Ketersediaan biologi adalah bagian dari jumlah zat yang masuk, yang terdapat dalam bentuk akti! di dalam peredaran darah atau yang men-apai tempat kerjanya. Jangka waktu zat asing berada dalam organisme angka aktu zat asing berada dalam organisme ditentukan oleh dua hal, yaitu: *1+ suatu eksposisi selama periode yang lama meningkatkan risiko kerusakan dan karena itu terjadi e!ek toksik *2+ suatu perpanjangan penahanan *retensi+ zat dalam organisme bersama$sama dengan eksposisi ulang dapat menimbulkan kumulasi. kuran untuk aktu suatu zat berada dalam organisme disebut aktu paruh biologi, yaitu aktu yang diperlukan sampai konsentrasi zat tertentu menjadi setengah dari harga asalnya. Selama konsentrasi zat yang dibiotrans!ormasi atau diekskresi se-ara akti!, lebih ke-il dibandingkan dengan konsentrasi yang diperlukan untuk penjenuhan sistem, yaitu jumlah konsentrasi zat yang dimetabolisme atau dieliminasi dalam plasma per satuan aktu seimbang dan bagian zat yang dieliminasi per satuan aktu tetap. ika !armakokinetik suatu zat berdasarkan atas sistem satu kompartemen dan invasi terjadi sangat -epat seperti pada injeksi intravena atau inhalasi singkat, maka kurva konsentrasi plasma$aktu *kurva kadar dalam darah+ hanya tergantung pada ke-epatan eliminasi. Se-ara umum senyaa hidro!il atau metabolit yang -epat larut dalam air mempunyai aktu paruh biologi yang singkat. Sebaliknya, senyaa lipo!il yang lambat dibiotrans!ormasi atau tidak dimetabolisme mempunyai aktu paruh biologi yang panjang bahkan sangat panjang. Senyaa ini ditimbun dalam jaringan lemak dan dari jaringan ini hanya dibebaskan dengan lambat. Maka senyaa ini ditemukan elama aktu yang panjang dalam plasma. Pada penggunaan zat se-ara kronik, adanya kumulasi suatu zat dalam organisme ditentukan oleh dosis, interva dosis dan aktu paruh biologi. ika aktu paruh biologi kurang dari interval d osis, maka zat dalam interval tersebut praktis dieliminasi seluruhnya. Maka se-ara praktis konsentrasi dalam plasma yang ter-apai oleh dosis berikutnya sama dengan kosentrasi yang di-apai oleh dosis sebelumnya. 3ila aktu paruh biologi sama dengan interval dosis pemberian atau lebih tinggi, maka pada akhir setiap interval dosis masioh tersedia suatu jumlah zat. Pemberian dosis selanjutnya mengakibatkan konsentrasi plasma yang lebih tinggi daripada dosis sebelumnya. Pada dosis ulang konsentrasi dalam plasma naik dan pada aktu yang bersamaan terjadi kenaikan jumlah zat yang dieliminasi per satuan aktu sampai jumlah yang keluar sesuai dengan jumlah yang diperoleh dari dosis sebelumnya selama interval dosis. Maka ter-apai suatu kesetimbangan dalam plasma. Kumulasi
3ila suatu zat yang mempunyai aktu paruh biologi yang sangat tinggi diberikan pada organisme dalam jangka aktu yang lama, dengan sendirinya dapat terjadi kumulasi dalam organisme pada konsentrasi zat yang rendah. )ni terjadi terutama untuk zat yang lipo!il yang sulit dibiotrans!ormasi seperti 44%, 'ldrin, 4ieldrin atau turunan di!enil terklorinasi *-ampuran -at kapal+. 3entuk kumulasi yang lain adalah zat lipo!il tersebut di atas hanya dalam konsentrasi yang sangat ke-il larut dalam air, karena si!at lipo!ilnya yang kuat, maka mikroorganisme yang hidup dalam air mengabsorbsi zat tersebut. Mikroorganisme ini akan dimakan kembali o leh plankton, yang selanjutnya udang, kerang, dan beberapa jenis ikan ke-il memakan plankton. Sehingga ter-apai suatu penimbunan baru zat pen-emar dalam ikan ke-il, kerang dan udang. Selanjutnya hean ini merupakan mangsa untuk ikan yang lebih besar, yang memerlukan 15 kali untuk pembentukan jaringan, dan akhirnya zat tersebut akan tertimbun lagi pada berbagai jenis burung dan mamalia pemakan ikan yang lebih besar. 3aha suatu kumulasi seperti itu terjadi sepanjang rantai makanan, yang berjalan dengan suatu kenaikan konsentrasi yang demikian, dalam keadaan yang dapat mematikan untuk spesies yang terletak pada akhir siklus. 4engan demikian konsentrasi zat pen-emar yang relati! rendah yang dapat masuk ke dalam lingkungan, mempunyai akibat yang membinasakan. 4isamping pestisida, jenis kumulasi ini untuk zat lain seperti senyaa organik timah putih dan merkuri. Kerja toksik pada jenis burung adalah memungkinkan melalui pemasukan ke dalam stadium embrio. Kuning telur yang diperlukan oleh embrio selama pengembangan, mengandung lipid dalam jumlah yang relati! besar dan karena itu mengandung zat pen-emar dalam konsentrasi yang besar. &'S %(KS)K(4)/'M)K *!armakodinamik+ &ase toksodinamik meliputi interaksi antara molekul zat ra-un dan tempat kerja spesi!ik yaitu reseptor. "arus dibedakan antara proses untuk pelepasan suatu rangsang pada organ sasaran tempat tokson menyerang dan proses pelepasan rangsang sampai terjadinya suatu e!ek di tempat kerja, tempat e!ek terjadi atau diamati. !ek tersebut adalah hasil sederetan proses yaitu proses kimia biasa yang ter-apai melalui rangsang dan tidak lagi tergantung pada si!at khas rangsang yang diimbas obat. adi pada kondisi tetap, stimulus yang sama, tidak tergantung pada senyaa mana penyebab stimulus, akan menyebabkan e!ek yang tetap. (rgan sasaran dan tempat kerja tidak perlu sama. Konsentrasi zat akti! pada tempat sasaran menentukan kekuatan e!ek biologi yang dihasilkan. ika konsentrasi zat akti! pada jaringan tertentu tinggi, maka berarti dengan sendirinya berlaku sebagai tempat sasaran yang sebenarnya, tempat zat bekerja. Pada umumnya ditemukan konsentrasi zat akti! yang tinggi dalam hati dan ginjal, karena di sini zat itu dimetabolisme dan diekskresi. Interaksi dengan sistem enzim Proses biokimia mendasari semua kehidupan yang terjadi dan enzim yang menyertainya adalah penting, maka kerja sebagian besar zat akti! biologi disebabkan oleh interaksi dengan enzim. )nteraksi dengan sistem enzim antara lain:
•
•
•
• •
•
•
•
)nhibisi enzim tak bolak balik, -ontohnya inhibisi *hambatan+ asetilkolinesterase oleh organo!os!at )nhibisi enzim bolak balik, -ontohnya senyaa antimetabolit yang se-ara mirip dengan substrat normal untuk enzim, sehingga dapat berikatan dengan enzim meskipun nukan tempat yang sebenarnya Pemutusan reaksi biokimia, -ontohnya '%P yang pada proses biokimia, energi yang dibebaskan pada umumnya disimpan dalam bentuk !os!at berenergi tinggi, selanjutnya dapat digunakan untuk semua proses biokimia yang memerlukan energi. )nhibisi !otosintensis pada tanaman, -ontohnya herbisida yang menghamba t !otosintesis Sintesis zat mematikan, suatu proses dimana zat toksik, mirip dengan substrat yang penting untuk reaksi metabolisme tertentu. Pengambilan ion logam yang penting untuk kerja enzim, -ontohnya ditiokarbamat yang digunakan pada vulkanisasi ban dan antioksidan pada industri karet, apabila pekerja yang kontak dengan zat ini meminum alkohol, alaupun dalam jumlah ke-il, akan terjadi intoksikasi. )nhibisi penghantaran elektron dalam rantai pernapasan, -ontohnya kera-unan "6/ yang menghambat pernapasan aerob, karena terjadi as!iksia se-ara biokimia. )nhibisi pada transpor oksigen karena gangguan pada hemoglobin, -ontohnya kera-unan 6(, pembentukan methemoglobin dan sul!hemoglobin, serta proses hemolitik
Interaksi dengan fungsi sel umum )nteraksi dengan !ungsi sel umum, antara lain: •
•
•
• •
Kerja narkose, zat yang mempunyai e!ek narkose misalnya eter, siklopropana, dan halotan. Kerja dimulai jika konsentrasi zat di dalam u dara atau air men-apai konsentrasi tertentu yang menghasilkan konsentrasi tertentu pada suatu !ase lipid. Penimbunan zat ini dalam membran sel akan menghambat transpor oksigen dan zat makanan. Pengaruh penghantaran rangsang neuro$humoral. Kerja sebagian besar obat mempengaruhi sinaps pada penghantaran rangsang dari sel sara! yang satu ke sel sara! yanglain atau mempengaruhi ujung sara! sel e!ektor. 6ontoh: ra-un panah, toksin botulinum, kera-unan ikan dan kerang, opium. 7angguan pada sintesis 4/' dan 8/' Kerja sitostatika, yaitu penghambatan pembelahan sel yang akan mempengaruhi o pertumbuhan jaringan pada perbanyakan sel. 6ontoh: obat tumor ganas. Kerja imunosupresi!, yaitu penghambatan pembelahan sel dengan penekanan o pertahanan imunologi melalui penekanan proli!erasi sel lim!osit. 6ontoh: obat yang digunakan pada transplantasi organ dan penyakit autoimmun. Kerja mutagenik, yaitu zat kimia yang bekerja mengubah si!at genetika sel. o Kerja karsinogenik, yaitu zat kimia yang dapat menyebabkan kanker pada aktu o yang lama. Kerja teratogenik, yaitu obat dan zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan janin. 8eaksi hipersensiti!, yaitu kepekaan suatu objek biologi yang meningkat terhadap zat akti!, yang terjadi akibat kontak ulang dengan zat tertentu. 6ontoh: !otoalergi, sensibilisasi -ahaya, dan !ototoksik
Interaksi kimia langsung pada jaringan Suatu rangsangan kimia langsung pada jaringan disebabkan oleh zat mudah bereaksi dengan berbagai bagian jaringan. 3iasanya zat ini tidak men-apai peredaran darah, karena langsung bereaksi dengan tempat jaringan yang pertama berhubungan. aringan atau organ yang terlibat terutama adalah mata, hidung, tenggorokan, trakhea, bronkus, epitel, alveolus, eso!agus dan kulit. )nteraksi kimia yang langsung pada jaringan, antara lain: • • • • • •
Kerusakan kulit yang disebabkan oleh zat kimia 7as yang merangsang 7as air mata #at yang berbau %oksisitas pada jaringan Penimbunan *sekuestrasi+ zat asing, terdiri dari: Penimbunan dalam jaringan lemak o Penimbunan dalam tulang o pneumokoniosis o
8&8/S) 4es 9. 6onnel 7regory . Miller. 1;;<. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. akarta: Penerbit niversitas )ndonesia .. 'riens, . Muts-hler '.M. Simonis. 1;=>. Toksikologi Umum, Pengantar . %erjemahan oleh ?oke 8.9attimena dkk. ?ogyakarta: 7adjah Mada niversity Press. &rank 6. @u. 1;;<. Toksikologi Dasar . akarta: niversitas )ndonesia Press. . ". Koeman. 1;=>. Pengantar Umum Toksikologi . %erjemahan oleh 8.". ?udono ?ogyakarta: 7adjah Mada niversity Press.
Pestisida telah se-ara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian . Pestisida juga digunakan di rumah tangga untuk memberantas nyamuk, kepinding, ke-oa dan berbagai serangga penganggu lainnya. 4i lain pihak pestisida ini se-ara nyata banyak menimbulkan
kera-unan pada orang. Kematian yang disebabkan oleh keracunan pestisida banyak dilaporkan baik karena ke-elakaan aktu menggunakannya, maupun karena disalahgunakan *untuk bunuh diri+. 4easa ini berma-am$ma-am jenis pestisida telah diproduksi dengan usaha mengurangi e!ek samping yang dapat menyebabkan berkurangnya daya toksisitas pada manusia, tetapi sangat toksik pada serangga. 4iantara jenis atau pengelompokan pestisida tersebut diatas, jenis insektisida banyak digunakan dinegara berkembang, sedangkan herbisida banyak digunakan di negara yang sudah maju. 4alam beberapa data /egara$negara yang banyak menggunakan pestisida adalah sebagai berikut 'merika Serikat A
4ari data tersebut terlihat baha negara berkembang seperti )ndonesia, penggunaan pestisida masih tergolong rendah. 3ila dihubungkan dengan pelestarian lingkungan maka penggunaan pestisida perlu diaspadai karena akan membahayakan kesehatan bagi manusia ataupun makhluk hidup lainnya. Kasus-kasus toksisitas organofosfat: Menurut 9"(, 9"( *9orld "ealth (rganisation+ C juta orang yang bekerja pada sektor pertanian di negara$negara berkembang terkena ra-un pestisida dan sekitar 1=.555 orang diantaranya meninggal setiap tahunnya. Sepanjang kurun aktu 255A$255= terjadi kera-unan !atal insektisida sebanyak 25 orang. Sembilan belas kasus *;
•
Klasifikasi Pestisida Pestisida dapat digolongkan menurut penggunaannya dan disubklasi!ikasi menurut jenis bentuk kimianya. 4ari bentuk komponen bahan akti!nya maka pestisida dapat dipelajari e!ek toksiknya terhadap manusia maupun makhluk hidup lainnya dalam lingkungan yang bersangkutan.
Klasi!ikasi
3entuk Kimia
3ahan akti!
Keterangan
1. )nsektisida
3otani
6arbamat
(rgano!os!at
(rgano-hlorin
"erbisida
&ungisida
'set anilid 'mida 4iazinone 6arbamate
/ikotine Pyrethrine 8otenon 6arbaryl 6arbo!uran Methio-orb %hio-arb 4i-hlorovos 4imethoat Palathion Malathion 4iazinon 6hlorpyri!os 44% @indane 4ieldrin ldrin ndosul!an gamma"6"
'ta-hlor Propa-hlor 3entazaone 6hlorprophan 'sulam %riazine 'thrazin Metribuzine %riazinone Metamitron )norganik 3ordeauD miDture 6opper oDy-hlorid Mer-urous -hloride Sul!ur 3enzimidazole %hiabendazole "ydro-arbon$phenolik %ar oil
%embakau Pyrtrum $ toksik kontak toksik sistemik bekerja pada lambung juga moluskisida toksik kontak toksik kontak, sistemik toksik kontak toksik kontak kontak dan ingesti kontak, ingesti persisten persisten kontak, ingesti kontak, ingesti
Si!at residu Kontak
%oksin kontak Protektan Proteoktan
Protektan, sistemik Protektan, kurati!
Organofosfat @ebih dari <5.555 komponen organofosfat telah disynthesis dan diuji untuk aktivitas insektisidanya. %etapi yang telah digunakan tidak lebih dari <55 jenis saja deasa ini. Semua produk organo!os!at tersebut bere!ek toksik bila tertelan, dimana hal ini sama dengan tujuan penggunaannya untuk membunuh serangga. 3eberapa jenis insektisida digunakan untuk keperluan medis misalnya fisostigmin, edroprium dan neostigmin yang digunakan utuk aktivitas kholinomimetik *e!ek seperti asetyl kholin+. (bat tersebut digunakan untuk pengobatan gangguan neuromuskuler seperti myastinea gravis. Fisostigmin juga digunakan untuk
antidotum pengobatan toksisitas ingesti dari substansi antikholinergik *mis: trisyklik anti depressant, atrophin dan sebagainya+. Fisostigmin, ekotiopat iodide dan organophosphorus juga bere!ek langsung untuk mengobati glau-oma pada mata yaitu untuk mengurangi tekanan intraokuler pada bola mata. a) Struktur Komponen Organofosfat (rganophosphat disintesis pertama di erman pada aal perang dunia ke )). 3ahan tersebut digunakan untuk gas sara! sesuai dengan tujuannya sebagai insektisida. Pada aal synthesisnya diproduksi senyaa tetraethyl pyrophosphate (!PP), parathion, sarin dan schordan yang sangat e!ekti! sebagai insektisida, tetapi juga -ukup toksik terhadap mamalia. Penelitian berkembang terus dan ditemukan komponen yang poten terhadap insekta tetapi kurang toksik terhadap orang *mis: malathion +, tetapi masih sangat toksik terhadap insekta.
struktur komponen organo!os!at b) "ekanisme oksisitas Organosphosfat Organofosfat adalah insektisida yang paling toksik diantara jenis pestisida lainnya dan sering menyebabkan kera-unan pada orang. %ermakan hanya dalam jumlah sedikit saja dapat menyebabkan kematian, tetapi diperlukan lebih dari beberapa mg untuk dapat menyebabkan kematian pada orang deasa. (rgano!os!at menghambat aksi pseudokholinesterase dalam plasma dan kholinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsisnya. nzim tersebut se-ara normal menghidrolisis asetyl-holin menjadi asetat dan kholin. Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin meningkat dan berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada system sara! pusat dan peri!er. "al tersebut menyebabkan timbulnya gejala kera-unan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh.
'-etyl-holine 8e-eptors Penghambatan kerja enzim terjadi karena organo!os!at melakukan fosforilasi en#im tersebut dalam bentuk komponen yang stabil.
abel $ilai %&' nsektisida Organofosfat
c* +eala Keracunan 7ejala keracunan organofosfat sangat bervariasi. Setiap gejala yang timbul sangat bergantung pada adanya stimilasi asetilkholin persisten atau depresi yang diikuti oleh stimulasi.sara! pusat maupun peri!er. abel* !fek muskarinik, nikotinik dan saraf pusat pada toksisitas organofosfat !fek +eala
1. Muskarinik
Salivasi, la-rimasi, urinasi dan diaree *S@4+ Kejang perut /ausea dan vomitus 3radi-ardia Miosis 3erkeringat
2. nikotinik
C. sistem sara! pusat
Pegal$pegal, lemah %remor Paralysis 4yspnea %a-hi-ardia 3ingung, gelisah, insomnia, neurosis Sakit kepala mosi tidak stabil 3i-ara terbata$bata Kelemahan umum 6onvulsi 4epresi respirasi dan gangguan jantung Koma
+eala aal seperti S@4 terjadi pada kera-unan organo!os!at se-ara akut karena terjadinya stimulasi reseptor muskarinik sehingga kandungan asetil kholin dalam darah meningkat pada mata dan otot polos. Penatalaksanaan Penanganan Kasus Keracunan Organofosfat Seperti bahan kimia bera-un lainnya, organofosfat dapat mera-uni orang dengan beberapa -ara: melalui kulit dan mata, melalui mulut *dengan menelan+, atau melalui udara *dengan bernapas+. Setiap kasus kera-unan, tindakan yang diambil untuk orang yang terpapar berbeda tergantung -ara pemaparan. a) .ila kulit terkena organofosfat Kebanyakan keracunan organofosfat terjadi akibat terserapnya organo!os!at melalui kulit. "al ini terjadi ketika organo!os!at dituang dan tumpah, atau ter-iprat ketika -ampuran organo!os!at diaduk sebelum disemprotkan, atau ketika 'nda menyentuh tanaman yang baru saja disemprot. (rgano!os!at juga dapat menyentuh kulit melalui pakaian atau ketika 'nda men-u-i pakaian yang terkena organo!os!at.
Kulit yang ruam dan iritasi adalah geala aal terjadinya kera-unan melalui kulit. Mengingat baha gejala kulit tersebut bisa terjadi karena hal$hal lain, seperti reaksi terhadap tanaman tertentu, gigitan serangga, in!eksi, atau alergi, maka sulit untuk mengetahui apakah gejala yang timbul ini akibat organo!os!at atau reaksi terhadap hal lain. 3i-arakanlah dengan pekerja lainnya untuk mengetahui apakah mereka mengalami reaksi yang serupa saat bekerja dengan tanaman pangan yang sama. ika 'nda bekerja dengan organo!os!at dan mengalami ruam kulit, lebih baik segera ditangani seolah$olah gejala tersebut disebabkan oleh organo!os!at. Peraatan ika tubuh 'nda atau orang lain terkena organo!os!at: (rgano!os!at dapat melekat di kulit, rambut dan pakaian alaupun 'nda tidak dapat melihat atau men-iumnya. •
• • • • • • • • • • •
6u-ilah dengan sabun setiap kali selesai menggunakan organo!os!at. 6epat ganti pakaian yang terkena per-ikan organo!os!at. Segera -u-i bagian tubuh yang terkena organo!os!at dengan sabun dan air dingin. ika organo!os!at masuk ke mata, -u-ilah mata dengan air bersih selama 1< menit. ika kulit 'nda melepuh akibat organo!os!at: 3ersihkan dengan air dingin. angan lepaskan apa pun yang menempel di luka tersebut. angan oleskan salep, minyak, atau mentega. angan pe-ahkan kulit yang melepuh.angan lepaskan kulit yang terkelupas. %utup kulit yang melepuh dengan kasa steril, jika ada. ika rasa sakit tidak hilang, segera -ari bantuan pengobatanE 3aalah adah organo!os!at atau in!ormasi nama organo!os!at yang digunakan. "al ini perlu untuk memberikan pengobatan yang tepat.
b) .ila organofosfat tertelan Organofosfat dapat tertelan jika seseorang makan, minum, atau merokok di kebun sambil bekerja dengan organo!os!at, atau meminum air yang sudah terkontaminasi oleh organo!os!at. 'nak$anak dapat memakan atau meminum organo!os!at terutama jika organo!os!at disimpan dalam adah yang juga digunakan untuk menyimpan makanan, atau dibiarkan di tempat terbuka atau di tempat yang rendah, mudah terjangkau oleh anak$anak. Peraatan 3ila seseorang menelan organo!os!at 3ila orang tersebut tidak sadar, baringkan dalam posisi miring dan pastikan ia tetap bernapas. 3ila orang tersebut tidak bernapas, -epat berikan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut. Memberi pernapasan bantuan dari mulut ke mulut dapat membuat 'nda terpapar organo!os!at juga, jadi gunakan masker saku, sepotong kain, atau kantong plastik tipis yang tengahnya sudah dilubangi sebelum 'nda memberi pernapasan bantuan dari mulut ke mulut. 6ari kemasan organo!os!atnya dan segera ba-a label atau in!ormasi yang tertera. @abel ini akan menjelaskan apakah 'nda harus membuatnya memuntahkan ra-unnya atau tidak. 3ila orang tersebut dapat minum, berikan banyak air bersih untuk diminum. 6arilah pertolongan medis. ika mungkin, baalah selalu label atau nama organo!os!at agar mendapat pertolongan yang paling tepat. angan sampai muntah bila label melarang muntah. 3ila 'nda menelan organo!os!at yang mengandung bensin, minyak tanah, Dylene, atau -airan lain yang mengandung bahan bakar, jangan pernah muntah karena akan memperburuk kondisi. 4isamping itu, jangan biarkan orang tersebut muntah bila ia tidak sadarkan diri, bingung, atau tubuhnya gemetar. 3ila 'nda yakin label menyatakan boleh dimuntahkan, berikan orang tersebut: segelas air garam atau 2 sendok makan tumbukkan daun$daunan beraroma keras *seperti seledri, kemangi, atau daun$daunan lokal lainnya+ dengan 1 atau 2 gelas air hangat. • •
•
•
• •
•
•
•
•
•
'jak penderita bergerak terus ini akan membantu muntah lebih -epat. Setelah muntah, berikan arang akti! atau arang bubuk. "al ini akan membantu menyerap sisa ra-un yang masih ada di dalam perut. 6ampurkan F -angkir arang akti! atau 1 sendok makan arang bubuk dengan air hangat dalam gelas besar. 'rang bubuk dibuat dari kayu yang dibakar, atau bahkan dari roti bakar atau tortilla *roti tipis dari jagung, biasa dimakan orang MeDi-o+ bakar. 'rang akti! lebih baik daripada arang bubuk, namun arang bubuk juga dapat dipakai. /0$+0$ gunakan arang briket karena beracun11 Setelah orang tersebut muntah, atau bahkan bila ia tidak muntah, 'nda dapat memperlambat penyebaran ra-un dalam perjalanan ke dokter dengan memberikannya minuman: 1 butir putih telur, atau segelas susu sapi murni. Minum susu tidak men-egah kera-unan organo!os!at namun dapat memperlambat penyebaran ra-un.
ika seseorang menelan organo!os!at dan tidak mengalami sakit perut hebat, mereka dapat minum sorbitol atau magnesium hidroksida *-ampuran air dengan magnesium hidroksida yang menghasilkan -airan berarna putih susu+. (bat ini akan menyebabkan diare yang mengeluarkan ra-un dari dalam tubuh. Kapan menggunakan atropin 0tropin adalah obat untuk mengatasi kera-unan dari jenis organo!os!at tertentu yang disebut organo!os!at dan karbamat. ika label pada kemasan menyatakan agar menggunakan atropin, atau jika dikatakan baha organo!os!at itu merupakan G-holinesterase inhibitorH *suatu bahan kimia yang menghentikan proses ensim kholinesterase+, gunakan atropin sesuai petunjuk. ika label tidak menganjurkan penggunaan atropin, jangan gunakan.
'tropin hanya digunakan untuk kera-unan organo!os!at atau karbamat. 'tropin &0K dapat men-egah kera-unan tetapi hanya menunda dampak kera-unan. 'tropin sebaiknya tidak digunakan sebelum penyemprotan. P!$$+: angan memberikan obat$obat ini untuk masalah kera-unan organo!os!at: obat tidur *sedati!+, mor!in, barbiturat, phenothiazine, aminophylline, atau obat lain yang memperlambat atau mempersulit pernapasan karena akan membuat orang tersebut berhenti bernapas. c) .ila Organofosfat erhirup 3ila organo!os!at dilepas ke udara, kita menghirupnya melalui hidung dan mulut. 3egitu masuk ke paru$paru, dengan -epat organo!os!at masuk ke dalam darah dan menyebar ra-un ke seluruh tubuh.
3eberapa organo!os!at tidak berbau sehingga sulit diketahui keberadaannya di udara. mumnya bentuk organo!os!at yang menyebar di udara adalah fumigan *pengasap+, aerosol, pengabut, bom asap, pest strips *organo!os!at yang dilekat pada potongan kertas+, penyemprot, dan residu dari penyemprotan. 'nda dapat pula menghirup debu organofosfat di tempat penyimpanan, atau saat sedang digunakan di dalam ruangan tertutup seperti rumah ka-a, atau ketika sedang diangkut ke lahan pertanian.
4ebu yang mengandung organo!os!at di udara dapat menyebar dan mengotori ilayah yang jauh dari tempat dimana bahan ini digunakan. 4engan demikian debu organo!os!at mudah masuk ke dalam rumah$rumah. 3ila 'nda merasa telah menghirup organo!os!at, segeralah menauh dari organofosfat1 angan tunggu sampai kondisi memburuk. Peraatan /ika 0nda atau orang lain menghirup organofosfat: %inggalkan segera daerah di mana ia menghirup ra-un, terutama jika dalam ruangan tertutup. "iruplah udara segar. @onggarkan pakaian untuk memudahkan bernapas. 4uduk dengan posisi kepala diangkat dan bahu ditegakkan. 3ila orang tersebut tidak sadarkan diri, baringkan dalam posisi miring I dan aasi agar ia dapat bernapas dengan lan-ar. 3ila orang tersebut tidak bernapas, segera lakukan pernapasan dari mulut ke mulut 6arilah pertolongan medis. 3aa serta label in!ormasi atau nama organo!os!atnya. ika ragu$ragu, segeralah keluarE •
• • •
• • •
) onJt talk ) onJt breathe ) onJt move till you !inally see that you belong ith me you might think ) donJt look but deep inside in the -orner o! my mind )Jm attat-hed to you mmmm )Jm eak
itJs true -ause )Jm a!raid to kno the anser do you ant me too -ause my heart keeps !alling !aster L-horus )Jve aited all my li!e to -ross this line to the only thing thats true so ) ill not hide iJts time to try anything to be ith you all my li!e )Jve aited this is true you donJt kno hat you do everytime you alk into the room )Jm a!raid to move )Jm eak itJs true )Jm just s-ared to kno the ending do you see me too do you even kno you meant meE L6horus )Jve aited all my li!e to -ross this line to the only thing thats true so ) ill not hide its time to try anything to be ith you all my li!e )Jve aited this is true ) kno hen ) go )Jll be on my ay to you the ay thatJs true L-horus )Jve aited all my li!e to -ross this line to the only thing thats true so ) ill not hide its time to try anything to be ith you all my li!e )Jve aited this is true