:Jumat, 17 Februari 2017 pk 12.00-16.00 : 1. PONEK 2. Instrumen akreditasi 3. Daftar SPO neonates dan anak : 11 Januari 2017 : dr. Christopher : dr. Sylvia
TOPIC
PONEK
PEMBAHASAN
a.
SPO penanganan bayi baru lahir Ruangan Perina RSIA Budhi Jaya adalah level 2B (bisa menangani kasus sepsis, ada CPAP dan blue light). Ketentuan kapan merujuk bayi, ditentukan oleh dokter. Mengukur PB bayi tidak boleh menggunakan meteran kain, gunakan meteran kayu. Dibutuhkan infant warmer untuk di lantai 2 sebanyak 2 buah. Bayi diletakkan ke trolley bayi oleh dokter kebiadanan. Dokter dan tim keperawatan memindahkan bayi ke infant warmer. Perawatan tali pusat neonates menggunakan alcohol. Vaksin Hepatitis B dilakukan segera setelah bayi lahir. Pemasangan umbilical line diganti tiap 7 hari maksimal. Rooming in parsial. Bayi yang rooming in tidak perlu diobservasi tiap 4 jam sekali. Yang diukur pada neonates adalah BB, PB, LK, LD, LP. Vaksin BCG dan Polio oral tidak diberikan selama masa perawatan neonates di RS, diberikan saat control ke poliklinik. b. SPO asfiksia neonatorum Bikarbonat tidak digunakan lagi. c. SPO pemberian ASI pada bayi dengan
PIC
-
dr. Pulung Silalahi, SpA dr. Christopher
ikterus neonatorum Diperiksa biirubin total Bayi diberi rangsang pada telapak kaki. Pemberian ASI dengan feeding cup jika bayi tidak bisa menyusu langsung ke ibu. d. SOP BBLR Bayi tidak dimandikan tapi memakai minyak atau baby oil . Digunakan metode kangguru. Jika ada masalah pada skrining OAE, konsul ke dokter THT. Jika ada kecurigaan kea rah retinopati, konsul ke dokter mata. e. Bagi bayi yang sudah pulang dari RS, jika memerlukan rawat inap kembali, tidak boleh ditempatkan di ruang perinatologi. 2.
Instrumen akreditasi
-
3.
Daftar SPO
a.
SPO ikterus neonatorum Tidak perlu cek Krammer dahulu, langsung cek bilirubin total jika bayi kuning. Pemeriksaan kadar bilirubin selanjutnya tergantung pada kadar bilirubin sebelumnya. b. SPO sepsis neonatorum Cek CRP namun tetap memperhatikan keadaan klinis pasien. Penggunaan antibiotic disesuaikan dengan pola kuman di RS sesuai hasil kultur bakteri. c. SPO sindrom aspirasi mekonium d. SPO HMD-RDS
Jakarta, 17 Februari 2017 Mengetahui,
dr. Sylvia Notulen
dr.Christopher Pimpinan rapat
-
dr. Pulung Silalahi, SpA dr. Christopher dr. Pulung Silalahi, SpA dr. Christopher