Metode Pencampuran Beton ( Mixing ) Perencanaan campuran beton (mix design) adalah suatu langkah yang sangat penting dalam pengendalian pengendalian mutu beton. Campuran yang salah akan mempengaru mempengaruhi hi kemudahan kemudahan pelaksanaan maupun performa beton dalam pemakaian. Makalah yang menarik ini mengungkap mengungkapkan kan pengalaman dan praktek praktek yang dilakukan di Romania Romania dalam merencanakan merencanakan campuran beton untuk berbagai kepentingan. Adukan Beton direncanakan sedemikian rupa sehingga beton yang dihasilkan dapat dengan mudah dikerakan dengan biaya yang sere ndah mungkin tentu saa. Beton harus mempunyai !orkabilitas yang tinggi" memiliki sifat kohesi yang tinggi saat dalam kondisi plastis (belum mengeras)" sehingga beton yang dihasilkan cukup kuat dan tahan lama. Adukan Adukan (campur (campuran) an) beton beton harus harus memper mempertim timban bangk gkan an lingku lingkunga ngan n di mana mana beton beton tersebut akan berdiri" misalnya di lingkungan tepi laut" atau beban#beban yang berat" atau kondisi cuaca yang ekstrim.
PROPORSIONAL
Reminder$ Beton adalah campuran antara semen" agregat kasar dan halus" air" dan %at aditif. &omposisi &omposisi yang berbeda#beda berbeda#beda di antara bahan baku beton mempengaruhi mempengaruhi sifat beton yang yang diha dihasil silka kan n pada pada akhi akhirny rnya. a. Pemba Pembagia gian n ini ini bias biasany anyaa diuk diukur ur dalam dalam satua satuan n berat berat.. Pengukuran berdasarkan 'olume uga sebenarnya bisa" dan lebih banyak dilakukan pada konstruksi skala kecil" misalnya rumah tinggal.
SEMEN
ika ika kada kadarr semen semen dina dinaik ikka kan" n" maka maka keku kekuata atan n dan dan dura durabi bili litas tas beto beton n uga uga akan akan meningkat. emen (bersama dengan air) akan membentuk pasta yang akan mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampai yang paling halus.
AIR
ebalik ebalikny nya" a" penamb penambaha ahan n air ustru ustru akan akan mengur mengurang angii kekuat kekuatan an beton. beton. Air Air cukup cukup digunakan untuk melarutkan semen. Air uga yang membuat adukan menadi kohesif" dan mudah dikerakan (!orkable).
RASIO AIR-SEMEN
Biasa disebut dengan w/c ratio alias water to cement ratio. ika !*c ratio semakin besar" kekuatan dan daya tahan beton menadi berkurang. Pada lingkungan tertentu" rasio air# semen ini dibatasi maksimal +.,+#+.-+ tergantung sifat korosif atau kadar sulfat yang ada di lingkungan tersebut.
AGREGAT
ika agregat halus terlalu banyak" maka adukannya akan terlihat sticky" encer" lunak/" seperti tidak punya kekuatan. 0an setelah pemadatan" bagian atas adukan akan cenderung kosong/ alias tidak ada agregat. ebaliknya" ika agregat kasar terlalu banyak" adukannya akan terlihat kasar" berbatu" kelihatan getas (rapuh). Agregat ini akan muncul di permukaan setelah dipadatkan.
PENAMP!RAN
Beton harus dicampur dan diaduk dengan baik sehingga sement" air" agregat" dan %at tambahan bisa tersebar merata di dalam adukan.
Beton biasanya dicampur dengan menggunakan mesin. Ada yang dicampur di lapangan ( site) ada uga yang sudah dicampur sebelum diba!a ke lapangan" atau istilahnya ready-mix. 1ntuk beton ready-mix" takarannya sudah diukur di batch plant " kemudian dicampur dan dimasukkan ke dalam truk. elama peralanan drum beton tersebut terus diputar agar beton tidak mengalami setting di dalam drum. &an aneh kalau misalnya kena macet trus betonnya sudah mengeras di dalam drum. &adang" di dalam peralanan" bisa adi karena lama di alan" cuaca panas" atau kelamaan diputar" temperatur di dalam drum meningkat sehingga air menguap. &ondisi ini kadang diakali/ dengan memasukkan bongkahan es balok yang besar ke dalam drum" sehingga kadar air bisa tetap dipertahankan. 2mm.. kalo ditambah sedotan" drum truk itu bisa kita beri label "#u$ Beton Segar%&
ementara beton yang dicampur dilapangan biasanya menggunakan mesin yang dinamakan MOLEN (mirip#mirip nama seenis gorengan pisang). e!aktu mencampur di lapangan" agregat terlebih dahulu dimasukkan ke dalam tong (molen)" kemudian diikuti oleh pasir dan terakhir semen. emuanya dalam takaran tertentu sesuai dengan mutu beton yang diinginkan.
&etika semua bahan (kecuali air) sudah masuk" moleh diputar sehingga semua bahan tercampur. &atanya sih" kalau sudah tidak ada pasir yang terlihat secara kasat mata" berarti adukannya itu sudah merata. aat itulah dilakukan penambahan air sedikit demi sedikit.
Molen punya kapasitas ('olume). Mencampur terlalu penuh uga tidak efektif karena proses pencampurannya akan memakan !aktu yang lebih lama. ebaiknya molen diisi secukupnya dulu" kemudian ika sudah adi" seluruh isi molen dituang ke !adah sementara sebelum diangkut atau dicor ke bekisting. e!aktu adukan beton diangkut (dicor)" molen bisa bekera lagi untuk membuat adukan berikutnya. Begitu adukan pertama sudah dituang semua" molen pun sudah selesai membuat adukan kedua" adi tidak ada delay ketika molen bekera.
3ah" untuk skala yang sangat kecil" beton boleh dicampur dengan menggunakan sekop. 2arus dilakukan di tempat yang datar dan bersih (maksudnya bebas dari ranting" daun" sampah" dan material pengganggu lainnya). &erikil" pasir" dan semen diaduk*dicampur dulu" kemudian dibuat seperti gundukan" dan di puncaknya digali dibuat seperti danau untuk menampung air. ika adukan dicampur di !adah yang sisi#sisinya tertutup sehingga air bisa dibendung" nggak usah repot#repot bikin gundukan" langsung saa tuang air ke !adah tersebut.
Proses pencampuran antara bahan 4 bahan dasar beton yaitu semen" air pasir dan kerikil dalam perbandingan yang baik disebut proses pengadukan beton. Pengadukan ini dilakukan sampai !arna adukan tampak rata" kelacakan yang cukup ( tidak cair tidak padat )" dan tampak campurannya uga homogeny. Pemisahan butir seharusnya tidak boleh teradi selama proses pengadukan ini. Cara pengadukan dapat dilakukan dengan mesin atau tangan. 5. Pengadukan dengan tangan Pengadukan dengan tangan biasanya dilakukan apabila umlah beton yang dibuat hanya sedikit. Cara ini uga dilakukan apabila tidak ada mesin aduk beton atau tidak diiringi suara berisik yang ditimbulkan oleh mesin. Mula 4 mula semen dan pasir dicampur secara kering diatas tempat yang rata" bersih" keras dan tidak menyerap air. Pencampuran secara kering ini dilakukan sampai !arnanya sama. Campuran yang kering ini kemudian dicampur dengan kerikil dan diaduk kembali sampai merata. Alat pencampur dapat berupa cangkul" sekup ata u cetok.6
&emudian ditengah adukan dibuat lubang dan ditambahkan air sebanyak 7-8 dari umlah air yang diperlukan" lalu adukan diulangi dan ditambahkan sisa air sampai adukan tampak merata. 9. Pengadukan dengan mesin 1ntuk pekeraan 4 pekeraan besar yang menggunakan beton dalam umlah banyak" pengadukan dengan mesin dapat lebih murah dan memuaskan. Beton yang dibuat dengan mesin dapat lebih homogeny dan dapat dilakukan dengan faktor air semen yang lebih sedikit daripada bila diaduk dengan tangan.
Lang'a Lang'a Pencampuran
etelah ditetapkan unsur 4 unsur campuran" prosedur praktikum untuk pelaksanaan campuran beton adalah sebagai berikut $ 5. Mempersiapkan bahan campuran sesuai dengan rencana berat pada !adah yang terpisah. 9. Mempersiapkan !adah yang cukup menampung 'olume beton basah rencana. :. Memasukkan agregat kasar dan halus dalam !adah. ,. Mencampurkan agregat dengan menggunakan sekop atau alat pengaduk. -.
Menambahkan pada agregat campuran dan mengulangi proses pencampuran sehingga diperoleh adukan kering agregat dan semen merata.
;.
Menambahkan 5*: umlah air total kedalam !adah" dan lakukan pencampuran sampai terlihat konsistensi adukan merata.
7.
Menambahkan kembali 5*: umlah air kedalam !adah dan mengulangi proses untuk mendapatkan konsistensi adukan.
<. Melakukan pemeriksaan =1MP. >.
Apabila nilai =1MP sudah mencapai nilai rencana" lakukan perbuatan benda ui silender beton dan kubus. ika belum tercapai =1MP yang diinginkan" tambahkan sisa air dan lakukan pengadukan kembali.
5+. Menghitung berat enis beton. 55. Membuat empat benda ui silinder dan empat benda ui kubus sesuai petunuk. 59. Mencatat hal 4 hal yang menyimpang dari perencanaan" terutama umlah air dan nilai =1MP.
PENAMP!RAN BETON
Pencampuran beton dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana sampai dengan yang modern" tergantung dari tuntutan mutu beton yang akan diproduksi. ecara garis besar metode pencampuran adalah sebagai berikut$ 5.
Metode sederhana" yaitu pencampuran dengan manusia Metode ini biasanya dipakai untuk beton non struktur dan 'olume kecil
9. Metode pencampuran dengan mesin (Portable Concrete Mixer) M?=@3 Metode ini dipakai pada pencampuran beton mutu sedang dan 'olume yang tidak terlalu banyak :. Metode pencampuran dengan mesin di pabrik produksi beton atau beton pra#campur (Ready Mix) Pencampuran beton dilakukan di pabrik beton pra#campur" proporsi campuran dilaksanakan dalam perbandingan berat. Metode ini merupakan metode yang terbaik dibandingkan dengan metode sebelumnya. adi metode ini sangat baik untuk produksi beton dalam 'olume besar dengan mutu tinggi.
PENGAR!* +A,T! PENGA!,AN BETON SELAMA ./ MENIT TER*AAP ,!AT TE,AN BETON ENGAN 0ARIASI +A,T! PENAMP!RAN BA*AN TAMBA* SI,AMENT 12/ /324 SETIAP 5/ MENIT
0e!asa ini penggunaan beton sebagai material bahan bangunan sering menadi pilihan utama" selain karena mudah dibentuk" mudah diproduksi dan mudah pera!atannya" uga mempunyai kuat tekan yang tinggi. 0alam pelaksanaanya Pekeraan pencampuran dan pengadukan bahan beton sekarang ini tidak hanya dapat dilakukan di areal proyek" namun uga dapat dipesan di pabrik atau sering disebut dengan istilah beton ready mix. 0engan beton ready mix pekeraan menadi lebih mudah dikerakan dan dapat menghemat tenaga kera. aktor arak antara Butching plant dengan lokasi proyek sering menadi kendala" karena pada pengadukan beton yang terlalu lama dapat mengurangi kualitas beton yang dihasilkanya. Penelitian ini bertuuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan penambahan bahan tambah ikament -9+ secara bertahap pada setiap pertambahan !aktu pengadukan dan uga untuk mengetahui angka slump beton segar yang dihasilkanya. Penelitian ini menggunakan mix design metode 3 dan ukuran maksimum agregat kasar maksimal 9+ mm" lama !aktu pengadukan yang digunakan selama >+ menit dengan pemberian ikament -9+ +"98 dan penguian setiap :+ menit. Benda ui yang digunakan berupa silinder dengan diameter 5-+ mm dan :++ mm" masing#masing sebanyak : buah sampel untuk tiap 'ariasinya. Penguian kuat tekan beton dilakukan pada umur beton 9< hari.
2asil
penelitian
menunukan
bah!a
lama penambahan
!aktu
pengadukan
mempengaruhi kualitas beton yang dihasilkanya. &uat tekan tertinggi terdapat pada beton dengan pengadukan selama >+ menit dengan penambahan ikament -9+ +"98 yaitu sebesar ,<";5 Mpa. 3ilai kuat tekan rata#rata beton dari masingmasing 'ariasi (lama pengadukan 8 bahan tambah) ++8" :++8" :++"98" ;++8" ;++"98" >++8" >++"98 berturut#turut sebesar :-"+, Mpa" :>";< Mpa" :>"<5 Mpa" ,+"-:Mpa" ,9"<-Mpa" :>",: Mpa" ,<";5 Mpa. edangkan nilai lump yang dihasilkan adalah berturut#turut sebesar 7cm"
PERA+ATAN PAA BETON (!RING) A&
Pro$e$ uring
Proses curing (pera!atan) pada beton memainkan peran penting pada pengembangan kekuatan dan daya tahan beton" proses curing dilaksanakan segera setelah proses pencetakan selesai. Proses curing ini meliputi pemeliharaan kelembaban dan kondisi suhu" baik dalam beton maupun di permukaan beton dalam periode !aktu tertentu . Proses curing pada beton bertuuan
memberikan kelembaban yang cukup pada proses
hidrasi lanutan dan
pengembangan kekuatan" stabilitas 'olume" ketahanan terhadap pembekuan dan pencairan serta abrasi. =amanya proses curing tergantung pada faktor#faktor sebagai berikut $ 5. enis semen yang digunakan 9. Proporsi dari campuran :. 1kuran dan bentuk daripada beton ,. &ondisi cuaca disekitarnya -. &ondisi cuaca setelahnya Beton di tanah (misalnya trotoar" tempat parkir" alanan" lantai" pelapis saluran) dan beton struktur (misalnya deck embatan" dermaga" kolom" balok" lempengan) membutuhkan !aktu curing minimal tuuh hari dengan suhu sekitar -DC diatas suhu sekitarnya. nstitut Beton Amerika (American Concrete nstitute#AC) merekomendasikan angka !aktu minimum curing" proses curing dilakukan minimum hingga mencapai kekuatan 7+ 8 dari kekuatan yang direncanakan. 7+8 kekuatan dapat dicapai dengan cepat apabila curing
dilakukan pada temperatur yang tinggi dan atau dengan penggunaan bahan kimia tambahan yang digunakan untuk mempercepat perkembangan kuat tekan. &omite nstitut Beton Amerika merekomendasikan !aktu minimum curing sbb $ 5. AEM C 5-+ semen tipe " !aktu minimum curing 7 hari 9. AEM C 5-+ semen tipe " !aktu minimum curing 5+ hari :. AEM C 5-+ semen tipe " !aktu minimum curing : hari ,. AEM C 5-+ semen tipe F atau F minimum curing 5, hari -. AEM C ->-" C <,-" C 55-7 !aktu curing ber'ariasi Berikut adalah grafik pengaruh waktu curing terhadap perkembangan kuat tekan dan grafik pengaruh temperatur curing terhadap perkembangan kuat tekan Eemperatur curing yang tinggi dapat membantu perkembangan kuatan tekan a!al beton tetapi dapat menurunkan kekuatan pada umur 9< hari. B&
A'i6at Beton Tida' Tera7at
Penguapan mengakibatkan kehilangan air" sehingga proses hidrasi terhenti" dengan konsekuensi $ •
Berkurangnya peningkatan kekuatan.
•
Penyusutan kering yg terlalu a!al dan cepat" mengakibatkan timbulnya tegangan tarik yg menyebabkan beton retak.
&
Pengaru uring teradap ,e'uatan Beton
0apat dinyatakan bah!a perkembangan yang baik dari kekuatan beton tidak hanya dipengaruhi keseluruhan semen terhidrasi" dan ini terbukti dalam praktik di lapangan. &ualitas beton uga tergantung kepada gel*space ratio dari pasta semen. ika sekiranya ruang yang terisi air dalam beton segar lebih besar dari 'olume yang dapat diisi oleh produksi dari hidrasi" hidrasi yang lebih banyak akan menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi dan permeabilitas yang lebih rendah (3e'ille" 5><9). ?leh sebab itu kehilangan air dari beton harus diproteksi" dan selanutnya kehilangan air secara internal oleh pengeringan sendiri harus digantikan oleh air dari luar. Gaitu
pemasukan air ke dalam beton harus difasilitasi sebaik mungkin" sehingga proses hidrasi yang teradi pada pengikatan dan pengerasan beton sangat terbantu oleh pengadaan airnya. Meskipun pada keadaan normal" air tersedia dalam umlah yang memadai untuk hidrasi penuh selama pencampuran" perlu adanya aminan bah!a masih ada air yang tertahan atau enuh untuk memungkinkan kelanutan proses hidrasi itu sendiri. Penguapan dapat menyebabkan suatu kehilangan air yang cukup berarti sehingga mengakibatkan terhentinya proses hidrasi" dengan konsekuensi berkurangnya peningkatan kekuatan (3e'ille" 5><9 dan oroka" 5>7>). 0apat ditambahkan uga" bah!a penguapan dapat menyebabkan penyusutan kering yang terlalu a!al dan cepat" sehingga berakibat timbulnya tegangan tarik yang mungkin menyebabkan retak" kecuali bila beton telah mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan tegangan ini. ?leh karena itu direncanakan suatu cara pera!atan untuk mempertahankan beton supaya terus menerus berada dalam keadaan basah selama periode beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. 2al ini termasuk pencegahan penguapan dengan pengadaan beberapa selimut pelindung yang sesuai maupun dengan membasahi permukaannya secara berulang#ulang. ehari setelah pengecoran merupakan saat yang terpenting untuk periode sesudahnya. ?leh sebab itu diperlukan pera!atan dengan air sehingga untuk angka panang" kualitas beton" baik kekuatan maupun kekedapan airnya" dapat lebih baik. Pera!atan dengan cara membasahi menghasilkan beton yang terbaik. emakin erat pendekatan kondisi pera!atan" semakin kuat beton yang dihasilkan. 2al ini diperlihatkan pada Hambar : (Murdock dan Brook" 5>>>). 0alam menafsirkan hasil penguian laboratorium" harus diperhitungkan bah!a bahan yang diui umumnya kecil. ?leh karenanya sifat#sifat bahan ini sangat dipengaruhi oleh perubahan dari lapisan permukaannya. &arena umumnya lapisan permukaan mudah terpengaruh oleh kondisi pera!atan. 2al ini dibuktikan oleh kerusakan tampang melintang yang tebal auh lebih kecil daripada yang ditunukkan oleh contoh bahan ui yang lebih kecil. Penggenangan atau penyiraman secara terus menerus tidak selalu merupakan suatu cara yang praktis" dan akan lebih baik bila disokong dengan penerapan cara#cara lain. Proteksi terhadap penguapan air segera setelah pengecoran yaitu menyelimuti permukaan beton dengan lembaran polythene atau kertas bangunan merupakan cara yang paling efektif pada langkah#langkah berikutnya. Eetapi" karena kurang baiknya daya insulasi bahan#bahan ini" mungkin diperlukan tambahan perlindungan untuk mengurangi pengaruh panas sinar matahari.
ecara alternatif" hessian (seenis karung goni) yang basah dapat ditutupkan langsung pada permukaan" segera setelah beton cukup keras agar hessian tidak menyebabkan kerusakan atau melekat pada permukaan beton. Pasir basah" pada lapisan setebal -+ mm uga dapat digunakan untuk mera!at permukaan hori%ontal yang luas. Baik hessian basah ataupun pasir basah arang dikerakan dengan baik" penyiraman atau pembasahan beton pada inter'al !aktu tertentu siang dan malam hari sering terlupakan. Menggunakan pasir basah mempunyai kelemahan karena akan menambah biaya sehubungan dibutuhkannya tenaga kera tambahan untuk menempatkan dan mengambil kembali pasir itu (=ubis" 5><; dan 5>>-). Permukaan lantai akan mengering lebih cepat sehubungan dengan ketebalannya yang lebih tipis. ?leh karena itu harus diadakan sarana yang memadai untuk mencegah kekeringan dengan menyelimuti dengan kertas atau lembaran polythene yang kedap air. =apisan tipis untuk pera!atan beton" yang harus diterapkan sementara beton masih basah umumnya diterima sebagai suatu sarana yang memuaskan untuk pera!atan beton. Meskipun bukan yang paling efisien" pera!atan yang paling praktis dan ekonomis bentuknya ialah penggunaan senya!a kimia untuk pera!atan beton dengan penyiraman terutama pada permukaan hori%ontal yang luas. &
Si$tem Pera7atan Beton ara ara Pera7atan Beton 8ang !mum iguna'an •
=apisan pasir yang dibasahi dengan tebal tidak kurang dari - cm ditaruh diatas permukaan beton yang sedang kita ra!at.
•
Permukaan beton ditutup dengan karung yang dibasahi ter us menerus.
•
0engan mempergunakan lapisan curing compound.
•
0igenangi air diatas pelat beton" dengan terlebih dahulu membuat tonolan tanah liat sekeliling daerah yang akan digenangi.
•
0itutup dengan membrane kedap air seperti politherene atau kertas berlapis ter
•
Pera!atan dengan uap biasanya untuk beton pracetak.
Pera7atan Beton dengan Air
•
Menggunakan semprotan terus menerus (untuk menahan erosi semprotan air" gunakan karung goni lembab diba!ah semprotan air)"
•
Air yg mengalir atau kolam
•
Penyelimutan dengan pasir" goni atau bahan penyerap lainnya yg lembab secara terus menerus.
Pera7atan Beton dengan Pem6a$aan •
egera setelah pengecoran" beton harus dilindungi dari pengeringan dini" temperatur yg terlalu panas" dan gangguan mekanis.
•
Pera!atan harus segera dimulai setelah beton mulai mengeras (sebelum teradi retak susut basah)" diselimuti dengan bahan yg dapat menyerap air (dalam keadaan basah) paling sedikit selama 7 hari.
•
1ntuk yg mengandung fly Ash minimal 5+ hari
•
emua bahan pera!atan*lembaran bahan penyerap air harus menempel pada permukaan beton yang dira!at.
•
Bilamana acuan kayu tidak dibongkar" maka acuan harus dalam kondisi basah sampai acuan dibongkar" untuk mencegah terbukanya sambungan#sambungan dan pengeringan beton.
•
Permukaan beton yg langsung digunakan sebagai lapis aus harus dira!at setelah permukaannya mulai mengeras (sebelum teradi retak susut basah) dg ditutupi oleh lapisan pasir lembab setebal -+ mm paling sedikit 95 hari.
•
Beton semen yg mempunyai sifat kekuatan a!al yg tinggi" harus dibasahi sampai kuat tekannya mencapai 7+8 dari kekuatan rancangan beton umur 9< hari.
Pera7atan Beton dengan !ap
•
Beton yg dira!at dg uap untuk mendapatkan kekuatan a!al yg tinggi" tidak diperkenankan menggunakan bahan tambahan kecuali atas persetuuan direksi pekeraan
•
Pera!atan dg uap harus dikerakan secara menerus sampai !aktu dimana beton telah mencapai 7+8 dari kekuatan rancangan beton berumur 9< hari.
•
Eekanan uap pada ruang uap selama pera!atan beton tidak boleh melebihi tekanan atmosphir
•
Eemperatur pada ruang uap selama pera!atan beton tidak boleh melebihi :
•
Perbedaan temperatur pada dua tempat didalam ruangan uap tidak boleh melebihi -"-IC
•
Penurunan temperatur selama pendinginan secara bertahap dan tidak boleh lebih dari 55IC per am
•
Perbedaan temperatur beton pada saat dikeluarkan dari ruang penguapan tidak boleh lebih dari 55IC dibanding udara luar
•
elama pera!atan dg uap" ruangan harus selalu enuh dg uap air.
•
emua bagian struktural yg mendapat pera!atan dg uap harus dibasahi selama , hari sesudah selesai pera!atan dg uap tersebut.
•
Pipa uap harus diatur atau beton harus dilindungi agar tidak terkena langsung semburan uap" yg akan menyebabkan perbedaan temperatur pada bagian#bagian beton.
Pera7atan Beton dengan Lem6aran ,edap Air •
=embaran plastik tipis atau kertas kedap air
•
Menahan penguapan air pencampur beton
•
Melindungi beton dari kerusakan selama pelaksanaan
•
2indari plastik ber!arna gelap selama cuaca panas" kecuali untuk bagian dalam
•
Beton harus basah pada saat lembaran kedap air dipasang dan secara berkala dibasahi.
Pera7atan 6eton 8ang dipercepat (acce9erated curing):
0engan kondisi curing normal" beton mengeras secara perlahan. Curing harus dipertahankan minimal 5, hari untuk mendapatkan kekuatan akhir yang mendekati kekuatan beton yang dira!at 9< hari. 0engan mengerasnya pasta beton" akan terbentuk penampang beton sesuai dengan bentuk yang diinginkan. =amanya pencapaian kekuatan beton yang direncanakan supaya dapat memikul beban menyebabkan pembongkaran bekisting dapat dilaksanakan setelah umur beton mencapai empat minggu (9< hari). Pencapaian kekuatan beton dalam !aktu yang lebih singkat dapat dilakukan dengan menambah bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan atau dengan menaikkan temperatur saat curing. Mempersingkat !aktu curing untuk mendapatkan kekuatan umur normal beton 9< hari mempunyai beberapa keuntungan$ # Pembangunan dapat dipercepat. #
Penggunaan cetakan atau bekisting dapat digunakan secara berulang#ulang dengan
frekuensi yang tinggi" sehingga dapat menghemat biaya bekisting. # 0apat mengurangi gudang penyimpanan beton yang telah mengeras" terutama pada produksi beton pracetak. # Mempercepat produksi beton dan mempercepat pengantaran ke lapangan. elain keuntungan di atas" cara curing ini memerlukan biaya yang cukup besar" sehingga perlu dipertimbangan dari segi ekonomisnya. Metode mempercepat pera!atan beton dapat dilakukan dengan pera!atan dengan uap panas. Ada 9 enis pera!atan dengan uap panas$ a.
Pera!atan dengan uap panas tekanan rendah. Pemeliharaan dengan cara ini adalah untuk mempercepat !aktu pemeliharaan yang dapat dilakukan pada tekanan atmosfir dan temperatur di ba!ah 5++DC dan dimaksudkan untuk menghasilkan siklus pekeraan yang pendek pada industri komponen beton (beton prefab*pracetak).
b. Pera!atan dengan uap panas tekanan tinggi. Metode ini sangat berbeda dengan metode pemeliharaan dengan uap bertekanan rendah dan bertekanan atmosfir. Metode ini digunakan bila diperlukan pekeraan beton yang memerlukan persyaratan berikut$ 0iperlukan
kekuatan a!al tinggi dan kekuatan 9< hari dapat dicapai dalam !aktu 9, am.
0iperlukan kea!etan yang tinggi dengan ketahanan terhadap serangan sulfat atau bahan kimia lainnya" uga terhadap pengaruh pembekuan (cold storage) atau temperatur yang tinggi.
0iperlukan
beton dengan susut dan rangkak rendah.
&edua enis pera!atan tersebut memerlukan biaya dan !aktu pera!atan yang tidak sama. Jaktu pera!atan dengan tekanan tinggi lebih cepat dari !aktu pera!atan dengan tekanan rendah. Sen8a7a 'imia untu' pera7atan 6eton:
enya!a kimia untuk pera!atan dengan membentuk lapisan tipis adalah suatu cairan yang disemprotkan pada permukaan beton untuk menghambat penguapan air dari beton. ebuah enis penyemprot kebun yang dapat dipegang dengan tangan sesuai untuk pekeraan ini. 2ampir semua bahan#bahan kimia untuk pera!atan beton yang tersedia di pasaran dan terbukti memuaskan pemakaiannya terdiri dari larutan seenis damar. etelah digunakan" larutan itu menguap dan meninggalkan permukaan beton. =apisan resin (seenis damar) tersebut tinggal dengan sempurna sekitar empat minggu. elanutnya lapisan ini menadi getas dan mulai mengelupas akibat pengaruh sinar matahari dan cuaca. Penguian di laboratorium dan pengamatan di lapangan menunukkan bah!a cara ini telah memberikan pera!atan pada beton yang setara dengan membasahinya secara terus menerus selama 5, hari. Penggunaan curing compound biasanya dilakukan untuk permukaan beton yang 'ertikal dan terkena sinar matahari seperti kolom" balok dan dinding beton. Peme9iaraan dengan $i$tem e9e'tri$:
Pemeliharaan dengan uap bila digunakan untuk komponen yang besar di lapangan tidak praktis untuk diterapkan. 1ntuk tuuan ini" seumlah cara dengan sistem elektris telah dikembangkan oleh berbagai perusahaan. 3amun metode ini kurang banyak digunakan di lapangan pekeraan. Metode ini menggunakan resistor yang berfungsi menyalurkan arus listrik. Gang berfungsi sebagai resistor itu adalah campuran beton itu sendiri" tulangan atau benda#benda yang terdapat di dalam penampang beton. 0i dalam pelaksanaannya ditemui kesukaran
yang membuatnya hampir tidak
mungkin untuk menyalurkan arus listrik pada keseluruhan bahan di lapangan. 2al ini
disebabkan terbatasnya panang penulangan dan besarnya penampang yang harus dialiri" dan hal yang sama uga terlihat bila menggunakan batang tulangan prategang sebagai resistor. 0ari hasil pengamatan" kabel prategang lebih sesuai bila digunakan sebagai resistor. ?leh karena itu pemeliharaan elektrik memberikan hasil yang memuaskan bila menggunakan berkas kabel prategang (3e'ille" 5><9). ,e$impu9an Pe'er;aan Pera7atan (uring)
Banyak penelitian yang dilakukan dalam rangka memperoleh sistem yang terbaik untuk pekeraan curing dari beton" antara lain$ 'ariasi kondisi penyimpanan sampel" apakah basah terus menerus" kering terus menerus" menggunakan curing compound*sealed ataupun 'ariasi a!al basah kemudian terus menerus kering dan a!al kering kemudian terus menerus basah" dan dalam 'ariasi !aktu maupun 'ariasi campuran beton" memakai bahan pengisi*admixture atau beton normal saa (=ubis" 5><; dan 5>>-).
umber $ http$**bayugembell.blogspot.com*9+55*+,*metode#pencampuran#beton#mixing.html www.pu.go.id/satminkal/itjen/peraturan/sni/SNI%2003-2834-1993.pd !ttp"//#i$il10.&logspot.#om/2012/10/tips-#ara-merawat-&eton.!tml