MERANCANG HUNIAN DI LAHAN BERKONTUR Mengolah lahan berkontur menja! tantangan ter"en!r! alam mene"a!n hun!an# $!ka te%at %enataann&a' e"tet!ka bentukn&a akan terl!hat menar!k# tanah berkontur berkontur atau atau t!ak rata rata "er!ng k!ta temu! ! (!la&ah %erbuk!tan an %egunungan# bag! "ebag!an orang' kon!"! ter"ebut "ela!n "ul!t %engolahaann&a' kon"truk"! "trukturn& "trukturn&a a haru"lah haru"lah "u%er ek"tra# "!"! la!nn&a' la!nn&a' lahan berkontur berkontur juga mem!l!k! mem!l!k! n!la! %o"!t!) &ang a%at menja! !n"%!ra"! ter"en!r!# hun!an &ang !bangun ! ata" tanah berkontur akan "angat ka&a krea"! ruang' j!ka %enataann&a te%at# Meng!ngat %eman)aatan lahan ! tanah berkontur men*!%takan ruang &ang a%at ter"embun&! ! antara ruang la!nn&a#++M!"aln&a rumah t!nggal berlanta! t!ga' akan terl!hat han&a "atu lanta! ar! "!"! berbea# ,eangkan ar! "!"! "am%!ng' akan terl!hat han&a ua lanta! karena "atu lanta! la!nn&a ber)ung"! "e%ert! ba"em ba"ement ent atau atau lanta! lanta! ba(ah ba(ah tanah tanah## -aaha -aahal' l' ba"eme ba"ement nt !n! meman) meman)aat aatkan kan tanah tanah &ang &ang *ek *ekung ung ar! ar! %ermukaan#
Hun!an ! ata" tanah t!ak rata juga mem!l!k! keun!kan !ban!ngkan engan rumah berlanta! "atu .tan%a lanta! ata"/' &ang beraa ! ata" tanah t!ak berkontur# Rumah berlanta! "atu memang t!ak melet!hkan karena t!ak aa tangga &ang "et!a% "aat akan mengantarkan tubuh k!ta ar! lanta! "atu ke lanta! &ang la!n# Keun!kan la!n &ang t!ak ! a%at lahan atar aalah %emanangann&a# -aa lahan !n! muka bangunan akan a%at terbentuk menja! ua "!"!#
0!e( &ang !ha"!lkan %un jauh leb!h menar!k# Lalu langkah a%a &ang a%at menga(al! "aat mene"a!n hun!an ! lahan berkontur+ Untuk mengha"!lkan e"a!n hun!an &ang ba!k ar! "eg! kon"truk"!' langkah %ertama &ang haru" !ketahu! aalah ke%aatan tanahn&a# ,!a%kan %ena an kerta" untuk "ekear *orat *oret untuk mengetahu! letak ruangan un!k &ang ana !ng!nkan# Kembangkan kreat!)!ta" an keun!kan untuk rumah !m%!an ana#
Mem!l!h lahan berkontur untuk rumah t!nggal' k!ta juga haru" tel!t! mengetahu! kealaman kontur ter"ebut# Hal Hal !n! !n! untu untuk k meng mengh!n h!na ar! r! lant lanta! a! bang bangun unan an &ang &ang t!a t!ak k rata rata## Kon! Kon!"! "! laha lahan n "e%e "e%ert rt!! !n! !n! juga juga akan akan mem%engaruh! ban&ak a"%ek mula! ar! %embag!an ruang' ak"e" an jalur "!rkula"!' bentuk ma""a an ata%' "truktur "am%a! b!a&a kon"truk"! %embangunan#
Namun %erbeaan ket!ngg!an tanah !n! tern&ata a%at menja! n!la! leb!h terhaa% loka"! hun!an a%ab!la karakter!"t!k to%ogra)! tanah menja! bag!an ar! e"a!n bangunann&a "eh!ngga menja! *!r! kha" hun!an# Dalam hal !n! aa bebera%a "olu"! &ang a%at !tera%kan 1 Cara %al!ng muah aalah meratakan lahan engan jalan mengeruk tanah &ang t!ngg! an men!mbun bag!an lahan &ang renah .*ut an )!ll /#
Taha% "elanjutn&a berlang"ung "ebaga!mana %ro"e" membangun rumah ! lahan &ang rata Alternat!) la!n aalah "engaja mengatur ket!ngg!an tanah &ang t!ak "ama rata ! "emua bag!an lahan# Bebera%a bag!an ar! lahan a%at !tata menja! "u"unan lanta! tera"er!ng atau "%l!t le2el &ang *uku% lua" "eh!ngga a%at menam%ung bebera%a ruangan# De"a!n !n! menuntut %erhat!an ek"tra terhaa% hubungan antar lanta! an jalur "!rkula"! &ang akan mengamb!l lua" lahan *uku% ban&ak#
-!l!han %al!ng ek"trem aalah membangun rumah %anggung &ang t!ak mengubah keaaan to%ogra)! tanah# Ran*angan rumah "e%ert! !n! memerlukan %erh!tungan kon"truk"! an bahan bangunan &ang khu"u"# A%a%un "olu"! bangunan &ang !tera%kan' henakn&a ruang3ruang ber)ung"! "ejen!" alam "atu b!ang lanta! !kelom%okkan# Contohn&a ruang tamu engan ruang keluarga' ruang makan engan %antr& an kamar t!ur &ang "ejajarkan# -erh!tungkan %o"!"! ak"e" utama an jalan "am%!ng rumah &ang %al!ng muah !*a%a! an lang"ung !kenal! ar! arah e%an lahan# De"a!n jalan an %!ntu ma"uk "eba!kn&a !buat menar!k# De"a!n %ula alur "!rkula"! %enghun! alam bangunan &ang %al!ng e)!"!en' "eh!ngga t!ak memb!ngungkan an t!ak membuat lelah %enghun!n&a# $!ka langkah3langkah ! ata" a%at !tera%kan an !kembangkan ba!k# Hun!an ! lahan berkontur akan terbentuk menar!k#
Untuk lahan berkontur yang akan di bangun hunian atau rumah tinggal, sebaiknya tetap mempertahankan kondisi eksisting lahan. Hal ini salah satu cara adalah dengan menyesuaikan desain rumah tinggal dengan kondisi lahan.
Penggalian dan pengurugan memang akan diperlukan, namun hanya sebagian kecil, tidak untuk meratakan kondisi lahan berkontur secara keseluruhan. Ketinggian pada desain rumah tinggal akan mengikuti tinggi kontur, sehingga beberapa ruang dalam rumah memiliki kemungkinan berada pada ketinggian yang berbeda. Perbedaan ketinggian dalam ruang ini dikoneksikan atau dihubungkan dengan beberapa anak tangga atau ramp. Desain rumah tinggal di lahan berkontur memiliki nilai seni atau artistik yang tinggi jika didesain secara baik. Fungsi ruang publik dan ruang privat dalam hunian dapat dibatasi melalui perbedaan tinggi ruang, hal ini biasa disebut dengan pembatas imajiner, dimana fisik pembatas tidak selalu terlihat, seperti pembatas menggunakan dinding, namun dapat dilakukan tanpa dinding dengan perbedaan ketinggian lahan. Beberapa ruang dalam rumah mendapatkan view yang berbeda, ini menambah pengalaman pengguna dalam ruang, pengguna dapat menemukan view baru antar ruang sehingga mengurangi rasa bosan ketika seharian berada dalam rumah. DE,AIN
4
anah dengan kontur atau ketinggian yang tidak sama bukan hal yang sulit untuk diolah. !olusi dalam permasalahan ini tidak harus dengan meratakan ketinggian tanah menjadi ketinggian yang sama, memanfaatkan kontur tanah yang tidak sele"el dalam desain hunian menjadi pilihan yang cukup bijak. #nda tidak perlu menambah biaya untuk urugan tanah pada ketinggian yang tidak sama. Begitu pula yang terjadi pada kasus desain berikut dimana lahan yang dipilih memiliki perbedaan ketinggian tanah $ % meter. Perancangan rumah pun bisa mengikuti pola tanah, tinggal penambahan anak tangga di salah satu sisinya.
Hunian % lantai dengan lahan memanjang ini memiliki luas %&'.( m) dan luas bangunan ** m). erdiri dari + kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapur, dan kamar mandi yang berada pada satu ketinggian tanah yang sama pada titik $ &.&&. uang tamu dengan ketinggian -%.&& m, serta carport pada ketinggian -+.&& m. DE,AIN 5
Pada desain kedua ini, lahan berkontur yang dihadirkan memiliki perbedaan ketinggian lahan yang tidak terlalu ekstrim. Posisi terendah lahan berada pada bagian carport , diikuti area publik, dan area privat dengan posisi lahan paling tinggi. !etiap perbedaan ketinggian lahan dihubungkan dengan beberapa anak tangga. Koneksi pertama berada pada teras yang menghubungkan carport dengan area publik, seperti ruang tamu, ruang makan, dan dapur. !edangkan koneksi kedua berada pada ruang makan yang menghubungkan area publik dengan area privat , khusus keluarga, seperti ruang keluarga kamar tidur, dan kamar mandi. Pada bagian fasad atau tampak muka hunian terlihat sangat jelas bagaimana kondisi lahan berkontur dan bagaimana hunian dibangun dengan menyesuaikan kondisi lahan tersebut. anpa perlu meratakan kondisi lahan, hunian tampak berkesan unik dan menarik. DE,AIN 6
Pada desain ketiga ini, lahan berkontur yang dihadirkan memiliki perbedaan ketinggian tanah yang cukup ekstrim. amun, hal ini tidak akan mengurangi fungsi bangunan sebagai hunian, bahkan semakin rumit kontur desainer akan semakin tertantang untuk menghadirkan hunian yang unik yang memiliki nilai estetis cukup tinggi. /ika dilihat dari ketinggian tanah terendah, maka hunian terdiri dari 0 lantai. 1antai paling ba2ah berada pada kontur terendah, dimanfaatkan sebagai tempat parkir kendaraan, jalur menuju garasi dibuat rata untuk mempermudah keluar masuk kendaraan. 1antai dua difungsikan sebagai area publik, baik outdoor , maupun indoor . !edangkan 1antai atas yang terletak pada bagian tanah tertinggi difungsikan sebagai area privat keluarga seperti ruang keluarga, ruang makan, dan dapur. !3!45 D#3#!4 %. /enis Drainase a. 5enurut !ejarah erbentuknya %6. Drainase #lamiah 7 atural Drainase 6 Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu8beton, gorong-gorong dan lain-lain. !aluran ini terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang permanen seperti sungai. +6. Drainase Buatan 7 #rficial Drainage 6 Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan 9 bangunan khusus seperti selokan pasangan batu8beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya. b. 5enurut 1etak Bangunan
%6. Drainase Permukaan anah 7!urface Drainage6 !aluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. #nalisa alirannya merupakan analisa open chanel flo2. +6. Drainase Ba2ah Permukaan anah 7 !ubsurface Drainage 6 !aluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media diba2ah permukaan tanah 7pipa-pipa6, dikarenakan alasan-alasan tertentu. #lasan itu antara lain untutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman dan lain-lain. c. 5enurut Fungsi %6. single purpose, &a!tu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air limbah industri dan lain 9 lain. +6. 5ulti Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian. d. 5enurut Konstruksi %6. saluran terbuka. yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan8 mengganggu lingkungan. +6. !aluran ertutup, yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran kotor 7air yang mengganggu kesehatan8lingkungan6 atau untuk saluran yang terletak di kota8permukiman.
gambar 4# Drana!"e Buatan 5#
-ola $ar!ngan Dra!na"e
a# ,!ku
Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai. !ungai sebagai saluran pembuang akhir berada akhir berada di tengah kota.
Gambar 2. Pola Jaringan Drainase Siku b# -ararel
!aluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang 7sekunder6 yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.
Gambar 3 Pola Jaringan Drainase Pararel *# Gr! Iron
Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan.
Gambar 4. Pola Jaringan Drainase Grid Iron # Alam!ah
!ama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar
Gambar 5. Pola Jaringan Drainase Alamiah e# Ra!al
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah.
%. Perhatikan kondisi sekeliling lahan, taksir kekuatan tanahnya dengan jalan memperhatikan pepohonan yang ada dan pertimbangkan pepohonan tersebut dapat difungsikan tanpa harus ditebang. +. Pilih bagian yang paling landai 7agak datar6 di dalam tapak karena disitulah tempat terbaik untuk mendirikan bangunan utama dan ruang utama, setelah itu baru pilih daerah lain untuk bangunan tambahan lainnya. 0. /ika memungkinkan, bagilah bangunan menjadi beberapa fungsi bagian bangunan yang berdiri sendirisendiri untuk menciptakan suasana resort. :. Perbanyak bukaan yang menghadap ke arah lembah dan puncak agar panorama alam tertangkap secara maksimal. (. Kontur yang terjal dan tak beraturan dapat dimanfaatkan untuk jalur jogging. *. ;unakan bahan-bahan alami baik bahan dasar bangunan maupun finishing. <. #pabila anda mengharapkan singgle building maka panjang dan lebar bangunan jangan dimaksimalkan, sehingga masih ada area terbuka. '. 5anfaatkan beda ketinggian dengan sistem split le"el, keuntungan split le"el anda akan mendapatkan "ie2 yang lebih luas tanpa halangan. Pada artikel lain saya akan mengulas tentang split le"el pada karya arsitektur =. Untuk fasilitas publik sebaiknya gunakan ruangan tanpa dinding ataupun tanpa atap karena anda akan merasa menyatu dengan alam.
Berikut ini tips dari tim #rchira untuk anda yang ingin membangun di atas tanah berkontur > %. !esuaikan bangunan dengan kontur tanah, sebaiknya bangunan yang akan dibangun mengikuti lekukan tanah yang ada. +. ?ek kepadatan tanah untuk membangun pondasi bangunan 0. Penggunaan !plit le"el akan membuat bangunan anda lebih menarik :. @ /ika kontur tajam, ada baiknya memanfaatkan ruang pada kontur menjadi bagian dari bangunan (. @ !esuaikan posisi split le"el untuk mendapatkan "ie2 yang terbaik *. @ Pilihlah material yang kuat secara konstruksi untuk menopang bangunan <. #nalisis kondisi iklim sekitar sebelum menentukan desain bangunan, agar tidak menimbulkan masalah besar nantinya '. Perhatikan jalur buangan air dan sumber air pada site, untuk menjadi pertimbangan dalam membuat sistem drainase
=. /ika menginginkan split level yang landai, sebaiknya menggunakan sistem cut and fill pada kontur, sehingga bisa disesuaikan dengan desain bangunan %&. Pertimbangkan pula posisi dan bentuk sirkulasi agar tidak menyulitkan pengguna bangunan
Dalam memilih material, arsitek mengutamakan kualitas bahan tanpa mengesampingkan unsur keindahan. !truktur yang digunakan adalah beton bertulang dengan fondasi footplate karena kondisi tanah yang sangat keras. 5aterial utama yang digunakan dalam desain hunian ini, antara lain marmer travertine, batu alam andesit, dan batu paras putih yang digunakan sebagai material tampak luar dan interior. 5armer travertine juga dimanfaatkan sebagai material dari dinding tinggi yang terdapat pada fasad bangunan bagian depan. Dinding tinggi ini seolah-olah membagi tampak depan menjadi dua bangunan yang terpisah. Fungsinya adalah melindungi area teras pada ruang keluarga agar terhindar dari sinar matahari secara langsung.
#gar tidak mengubah karakter lahan yang berkontur dan mempertahankan kondisi alam semaksimal mungkin, struktur bangunan dirancang berupa konstruksi panggung dengan lantai yang melayang atau tidak menyentuh tanah untuk memberi ruang pada tanah. Dengan cara ini, permukaan tanah di ba2ah bangunan masih dapat menyerap air dengan baik. umbuh-tumbuhan juga tetap dipertahankan keberadaannya , dan bagunan dirancang di sela-sela pohon yang ada. !elain dipertahankan, "egetasi juga dapat melindungi bangunan dari terik sinar matahari.
7# KE,IM-ULAN
Dari analisa berdasarkan pengamatan kami mengenai atanan 5asa Bangunan, Desain Bangunan, Pemanfaatan !umber Daya #lam dan uang pada Hotel Padma Bandung yang merujuk kepada sustainable design didapat kesimpulan berupa > 4# Tatanan Ma"a Bangunan
#. ata 1etak 5asa Bangunan Hotel Padma memiliki kemiringan kontur yang sangat curam, maka dilakukan grading plan dengan bijak untuk meminimalisir kerusakan ekosistem dan perubahan kontur tanah yang ekstrim. atanan massa Hotel Padma berundak dan memiliki pola linier membentuk huruf U dengan ruang pemersatu ditengahnya. !usunan massa tersebut menyesuaikan kepada fungsi bangunan, bentuk lahan, kondisi kontur, dan proses penguasaan lahan yang bertahap. uang terbuka hijau yang ada pada site sebesar <&A dari keseluruhan site sesuai dengan B? yang ditentukan. B. rientasi Bangunan rientasi bangunan Hotel Padma bandung mengarah ke utara karena mempertimbangkan
beberapa faktor yaitu, "ie2 arah utara sangat potensial sebagai nilai jual, kontur site yang semakin rendah ke arah utara sehingga massa bangunan diarahkan ke utara, dan menyesuaikan dengan orientasi matahari. 5# De"a!n Bangunan
#. Bentuk Bangunan Bentuk bangunan dibuat ramping disesuaikan dengan bentuk site dn fungsi bangunan. B. atanan uang Dalam Bangunan Coning bangunan disesuaikan dengan fungsi dan orientasi bangunan. Bangunan di sisi barat dan timur merupakan massa bangunan sebagai penghalang sinar matahari langsung. !irkulasi bangunan didesain untuk dapat memudahkan mobilitas pengguna terkait dengan lahan yang berkontur sehingga peerlu banyak sirkulasi "ertikal. !irkulasi horiontal berupa koridor 7indoor dan outdoor6. !irkulasi "ertikal berupa tangga 7indoor dan outdoor6 dan lift dengan dinding kaca. ?. Fasad bangunan Fasad bangunan didesain untuk menyikapi arah orientasinya yaitu berupa bukaan yang luas, balkon, !P!5 7sirip penangkal sinar matahari6, dinding yang menjorok kedalam dan keluar. 6# -eman)aatan ,umber Da&a Alam ! Hotel -ama terhaa% A"%ek ,u"ta!nable
#. Pengha2aan dan Pencahayaan #lami Penerapan pengha2aan dan pencahayaan alami diterapkan sebagai 2ujud penghematan energi dalam operasional bangunan. B. Pengolahan 1imbah #ir Kotor !ebelum Dibuang Pengolahan limbah air kotor menggunakan !P 7!e2age reatment Plant6 diterapkan sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan. ?. Eegetasi yang ada berfungsi sebagai "ie2, buffer sinar matahari, menyejukan udara panas, dan soft element pada site. 7# -en&e!aan Ruang Komunal D!t!njau ar! A"%ek ,o"!al 8 Ekonom!
#rena utbound yang ada cukup luas dengan fasilitas dan kapasitas yang memadai namun jaraknya cukup jauh sehingga disediakan sirkulasi berupa jalan setapak menuju arena tersebut. edding ?hapel yang merupakan satu-satunya di Kota Bandung adalah fasilitas yang dise2akan. Kelengkapan fasilitasnya cukup memadai, kapasitas untuk ruang indoor yang tidak terlalu luas di lengkapi dengan ruang terbuka di sisi timurnya.
Beberapa permasalahan yang sering kali muncul di lahan berkontur antara lain>
•
4fisiensi urukan 5eminimalkan jam penggunaan alat berat
•
#ir bersih yang sulit
•
•
5enyalurkan air buangan yang sembarang
•
5engatasi masalah penyelesaian jalan 7tanjakan dan turunan6
•
Dan sebagainya
•
Lahan Kontur Menjadi Mahal Biaya Pengelolaannya
•
Kesalahan perencanaan diawal untuk lahan kontur menjadi biaya yang sangat tinggi, bahkan sering kali diluar dugaan, sehingga menggerus proyeksi proft dari setiap unit yang dijual. Bila biaya mengelolaan lahan dibebankan langsung ke harga jual, dapat menyebabkan unit yang dipasarkan tidak bernilai jual baik.