MATERI MATERI PENYULUHAN PE NYULUHAN TETA TE TANUS NUS
Disusun
OLEH:
SITI AMINAH,SKM PUSKESMAS SIMPANG TIGA
A. Definisi
Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan oleh kuman clostridium tetani, tetapi akibat toksin (tetanospasmin) yang dihasilkan kuman. Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium tetani, bermanifestasi sebagai kejang otot paroksismal, diikuti kekakuan otot seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu tampak pada otot masseter dan otototot rangka. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan baha tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh toksin kuman Clostridium tetani,yang ditandai dengan gejala kekakuan dan kejang otot.(!itharan,"##$) Tetanus berdasarkan bentuk klinis dibagi menjadi % yaitu& '.
Tetanus loal& biasanya ditandai dengan otot terasa sakit, lalu timbul rebiditas dan spasme pada bagian paroksimal luar. Gejala itu dapat menetap dalam beberapa minggu dan menghilang.
".
Tetanus general& yang merupakan bentuk paling sering, biasanya timbul mendadak dengan kaku kuduk, trismus, gelisah, mudah tersinggung daan sakit kepala merupakan manifestasi aal. Dalam aktu singkat kontraksi otot somati meluas. Timbul kejang tetanik bermaam grup otot, menimbulkan aduksi lengan dan ekstensi ekstremitas bagian baah. ada mulanya, spasme berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit dan terpisah oleh periode relaksasi.
%.
Tetanus segal& *arian tetanus loal yang jarang terjadi. +asa inkubasi '-" hari terjadi sesudah otitis media atau luka kepala dan muka. aling menonjol adalah disfungsi saraf , , , , dan tersering saraf otak diikuti tetanus umum. /erdasarkan berat gejala dapat dibedakan menjadi % stadium, yaitu&
'.
Trismus (% m) tanpa kejang torik umum meskipun dirangsang.
".
Trismus (% m atau lebih keil) dengan kejang torik umum bila dirangsang.
%.
Trismus (' m) dengan kejang torik umum spontan.
B. Etioloi
enyakit tetanus disebabkan oleh toksin kuman Clostridium tetani yang dapat masuk melalui luka tusuk, gigitan binatang, luka bakar, luka operasi yang tidak diraat dan tidak dibersihkan dengan baik, aries gigi, pemotongan tali pusat yang tidak steril, dan penjahitan luka
robek yang tidak steril. enginfeksian kuman Clostridium tetani lebih mudah bila klien belum terimunisasi.
!. P"tofisioloi
Tetanus disebabkan oleh toksin kuman Clostridium tetani yang masuk melalui luka tusuk, gigitan binatang, luka bakar, luka operasi yang tida diraat dan tidak dibersihkan dengan baik, aries gigi, pemotongan tali pusat yang tidak steril, dan penjahitan luka robek yang tidak steril yang lebih beresiko bagi orang-orang yang belum terimunisasi. Toksin kuman C. tetani berbentuk spora. /entuk spora dalam suasana anaerob dapat berubah menjadi kuman *egetatif yang menghasilkan eksotoksin. Toksin ini menjalar intrakasonal sampai ganglin0simpul saraf dan menyebabkan hilangnya keseimbanngan tonus otot sehingga terjadi kekakuan otot baik lokal maupun mnyeluruh. /ila toksin banyak, selain otot bergaris, otot polos dan saraf otak juga terpengaruh.
D. M"nifest"si Klinis
enyakit ini biasanya terjadi mendadak dengan ketegangan otot yang makin bertambah terutama pada rahang dan leher. Dalam aktu $1 jam penyakit ini menjadi nyata dengan gejala umum& '.
Trismus (kesukaran membuka mulut) karena spasme otot-otot mastikatoris
".
Kaku kuduk sampai epistotonus karena ketegangan otot-otot eretor trunki
%.
Ketegangan otot dinding perut
$.
Kejang tonik terutama bila dirangsang karena toksin terdapat di kornu anterior
2.
!isus sardonikus karena spasme otot muka (alias tertarik ke atas), sudut mulut tertarik ke luar dan ke baah, bibir tertekan kuat pada gigi
3.
Kesukaran menelan, gelisah, mudah terangsang, nyeri anggota badan (sering merupakan gejala dini)
4.
5pasme yang khas, yaitu badan kaku dengan epistotonus, ekstremitas inferior dala keadaan ekstensi, lengan kaku dan tangan mengepal kuat. Keadaan tetap sadar, spasme mula-mula intermitten diselingi periode relaksasi, kemudian tidak jelas lagi dan serangan tersebut disertai rasa nyeri. Kadang-kadang terjadi perdarahan intramusular karena kontraksi yang kuat.
1.
6sfiksia dan sianosis terjadi akibat serangan pada otot pernapasan dan laring. !etensi urine dapat terjadi karena spasme otot uretral. 7raktur kolumna *ertebralis dapat pula terjadi karena kontraksi otot yang sangat kuat.
8.
anas biasanya tidak tinggi dan terdapat pada stadium akhir.
'#./iasanya terdapat leukositosis ringan dan kadang-kadang peninggian tekanan airan otak.
E. Pen"t"l"#s"n""n Tet"nus
enatalaksanaan pada klien dengan tetanus ada " maam yaitu farmakologi dan nonfarmakologi. '.
7armakologi
'.
6ntitoksin& antitoksin "#.### 'u0 '.+02 hari. pemberian baru diberikan setelah dipastikan tidak ada reaksi hipersensiti*itas.
". •
6nti kejang (antikon*ulsan) 7enobarbital (luminal)& % 9 '## mg0'.+. :ntuk anak diberikan mula-mula 3#-'## mg0'.+ lalu dilanjutkan 39%# mg0hari (ma9. "##mg0hari).
•
Klorpromasin& %9"2 mg0'.+0hari. :ntuk anak-anak mula-mula $-3 mg0kg //.
•
Dia;epam& #,2-'# mg0kg //0'.+0$ jam, dll.
'.
6ntibioti& peni;ilin proain 'juta 'u0hari atau tetrasifilin 'gr0hari0'.. Dapat memusnahkan tetani tetapi tidak mempengaruhi proses neurologiknya.
".
'.
+eraat dan membersihkan luka sebaik-baiknya,
".
Diet TKT. emberian tergantung kemampuan menelan. /ila trismus, diberikan leat sonde parenteral.
%.
solasi pada ruang yang tenang, bebas dari rangsangan luar.
$.
+enjaga jalan nafas agar tetap efisien.
2.
+engatur airan dan elektrolit.
$. Pe%e&i#s""n Penun'"n
emeriksaan penunjang pada klien dengan tetanus meliputi& '.
Darah Glukosa darah: hipoglikemia merupakan predisposisi kejang.
BUN: peningkatan /:< mempunyai potensi kejang dan merupakan indikasi nepro toksik akibat dari pemberian obat.
Elektrolit (K, Na): ketidakseimbangan elektroit merupakan predisposisi kejang kalium (normal %,1#-2,## me=0dl).
".
5kull !ay& untuk mengidentifikasi adanya proses desak ruang dan adanya lesi.
%.
>>G& teknik untuk menekan aktifitas listrik otak melalui tengkorak yang utuh untuk mengetahui fous aktifitas kejang, hasil biasanya normal.
G. Ko%(li#"si (")" #lien Tet"nus
'.
5pasme otot faring yang menyebabkan terkumpulnya air liur (sali*a) di rongga mulut. ?al ini memungkinkan terjadinya aspirasi sehingga dapat terjadi pneumonia aspirasi.
".
6sfiksia.
%.
6telektasis karena obstruksi seret.