MAKALAH “Ketenagakerjaan”
Pembimbing : Ibu Endah Zulfah Nama Kelomok ! : !" #agu$ %omaruadli *" #agu$ +hof N" A" -" #rilliant. /ita K" 1" 2e 2e$ita I$na Nuram. 3" E$ti 4rihani5ah 6" 7i 7i$ki Maulana I$hak (" 7i 7i8ke Noor Khari$ma
&'() &',) &'0) &!!) &!-) &*() &*0)
9leh: I MIA +MA NE/E7I ! #9;9NE/979 ;l" Panglima Panglima +udirman +udirman No" *, 4l &'-3-) &'-3-) ,,!3(1< #ojonegoro #ojonegoro
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji Puji syuk syukur ur kami kami panj panjat atka kan n kepa kepada da Tuhan uhan Yang Maha Maha Esa Esa yang yang tela telah h memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentan tentang g Ketena Ketenagak gakerja erjaan. an. Dan tidak tidak lupa lupa pula pula puji puji syukur syukur kehadi kehadirat rat ALLAH ALLAH !T, yang telah senantiasa melimpahkan "ahmat dan Hidayah#$YA sehingga kita semua dalam keadaan sehat %ala&iat dalam menjalankan akti&itas sehari#hari.
Kami berterima kasih kepada 'bu Endah yang telah mengajar kami dengan senang hati, memberi kami ilmu yang berman&aat. Dan kepada teman#teman satu kelas kami yang telah membuat kami bersemangat untuk belajar.
Kami menyadari bah%a masih sangat banyak kekurangan kekurangan yang mendasar pada makalah kami ini. (leh karena itu kami mengundang pemba)a untuk memberikan kritik dan saran yang bersi&at membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. H*rmat Kami
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................ ................................................................... ........................................ ................. KATA KATA PENGANTAR PENGA NTAR .............................................. ..................................................................... .................................... ............. i DAFTAR ISI .............................................. ...................................................................... ............................................... ........................... .... ii BAB I PENDAHULUAN++++...................... ++++............................................. .......................................... ...................
a. Lata Latarr -el -elak akan ang g Pembahasan................................................................. Pembahasan.......................................... ............................................... ........................... ... b. "umusan Pembahasan................................... Pembahasan.......................................................... ........................................ ................. ). Tujuan Tujuan Pembahasan+ Pembahasan+..... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..... / ..................................................................... ................................... ............ 0 BAB II PEMBAHASAN.............................................. .................................................................... ......................................... .................. 1 BAB III HAND OUT............................................. ..................................................................... ............................... ........ /2 BAB IV HASIL DISKUSI.............................................. ..................................................................... ............................................ ..................... 0 BAB V PENUTUP.............................................. a. Kesimpulan................... Kesimpulan.......................................... .............................................. .............................................. .......................... ... 0 b. aran ............................................. .................................................................... .............................................. ................................ ......... 0/
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
'nd*nesia memiliki jumlah penduduk sebesar 3 juta ji%a, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terpadat
ke#0 di dunia. Masalah
ketenagakerjaan di 'nd*nesia sekarang ini sudah men)apai k*ndisi yang )ukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relati& rendah dan kurang merata. ebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan %arga negaranya. Terlebih pada negara # negara yang memiliki
jumlah
penduduk
yang
tinggi
seperti
'nd*nesia.
Masalah
ketenagakerjaan, pengangguran, dan kemiskinan 'nd*nesia sudah menjadi masalah p*k*k bangsa ini dan membutuhkan penanganan segera supaya tidak semakin membelit dan menghalangi langkah 'nd*nesia untuk menjadi mengara yang lebih maju. K*ndisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemb*r*san sumber daya dan p*tensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mend*r*ng peningkatan keresahan s*sial dan kriminal4 dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Permasalahan pengangguran dan setengah pengguran ini merupakan pers*alan serius karena dapat menyebabkan tingkat pendapatan $asi*nal dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak men)apai p*tensi maksimal. 5ntuk itu perlu adanya upaya untuk menanggulangi masalah ketenagakerjaan yang berkaitan dengan banyaknya jumlah pengangguran.
B. RUMUSAN PEMBAHASAN
Dalam pembahasan tentang ketenagakerjaan yang luas maka diperlukan pembatasan dalam rumusan pembahasan yang akan kami bahas dalam makalah ini. Adapun beberapa pertanyaan6 1. Apakah pengertian tenaga kerja7 2. Apa sajakah klasi&ikasi tenaga kerja7 3. -agaimanakah )ara mengitung tingkat partisipasi angkatan kerja7 4. Apakah pengertian kesempatan kerja7 5. Apakah saja klasi&ikasi kesempatan kerja7 6. Apakah &ungsi hukum ketenagakerjaan 7 7. Apakah saja yang menjadi hak#hak pekerja 7 8. -agaimanakah dampak rendahnya kualitas tenaga kerja 7 9. -agaimanakah usaha meningkatkan kualitas tenaga kerja di 'nd*nesia 7 1. Apa sajakah jenis#jenis pengangguran7 . 8akt*r#&akt*r apakah yang dapat di timbulkan dari pengangguran7 . Masalah apa sajakah ketenagakerjaan di 'nd*nesia7 /. *lusi apakah yang di lakukan dalam meme)ahkan pers*alan
pengangguran dan ketenagakerjaan di 'nd*nesia7 0. -agaimanakah sistem upah di 'nd*nesia7 !. TUJUAN PEMBAHASAN Tujuan kami membuat pembahasan ini adalah sebagai berikut 6 1. Kami ingin mengetahui pengertian tenaga kerja 2. Kami ingin mengetahui klasi&ikasi tenaga kerja 3. Kami ingin mengetahui bagaimana )ara mengitung tingkat partisipasi
4. 5. 6. 7. 8. 9.
angkatan kerja Kami ingin mengetahui pengertian kesempatan kerja Kami ingin mengetahui klasi&ikasi kesempatan kerja Kami ingin mengetahui &ungsi hukum ketenagakerjaan Kami ingin mengetahui hak#hak pekerja Kami ingin mengetahui dampak rendahnya kualitas tenaga kerja Kami ingin mengetahui usaha meningkatkan kualitas tenaga kerja di 'nd*nesia
1. Kami ingin mengetahui jenis#jenis pengangguran . Kami ingin mengetahui &akt*r#&akt*r timbulnya pengangguran . Kami ingin mengetahui masalah ketenagakerjaan di 'nd*nesia /. Kami ingin mengetahui s*lusi dalam meme)ahkan
pers*alan
pengangguran dan ketenagakerjaan di 'nd*nesia. 0. Kami ingin mengetahui bagaimana sistem upah di 'nd*nesia
BAB II PEMBAHASAN II. 1. P"#$"%&'(# ) D"*'#'+' T"#($( K"%,(
9 Te*ri Klasik Adam mith :1;#1;<9 Dalm hal ini te*ri klasik Adam mith juga melihat bah%a al*kasi sumber daya manusia yang e&ekti& adalah pemula pertumbuhan ek*n*mi. 9 Te*ri Malthus Th*mas "*bert Malthus mengungkapkan bah%a manusia berkembang jauh lebih )epat dibanding dengan pr*duksi hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. /9 Te*ri Keynes :22/#;0=9 >*hn Maynard Keynes berpendapat bah%a dalam kenyataan pasar tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik. 09 Te*ri Harr*d#d*mar Menurut te*ri ini in?estasi tidak hanya men)iptakan permintaan tapi juga memperbesar kapasitas pr*duksi.
Dari pendapat#pendapat yang dikemukakan t*k*h#t*k*h diatas, menurut kami, Tenaga kerja adalah penduduk yang siap melakukan pekerjaan, penduduk yang telah memasuki usia kerja :%*rking age p*pulati*n9, Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 3 sampai dengan =3 tahun yang sedang bekerja atau men)ari pekerjaan usunan penduduk menurut umurnya dapat dikel*mp*kkan sebagai berikut 6 a9. Penduduk pr*dukti& :usia kerja96 umur 3 @ =3 tahun b9. Penduduk n*npr*dukti& :diba%ah usia kerja96 umur 0 tahun keba%ah )9. Penduduk n*npr*dukti& :diatas usia kerja 6 umur =3 tahun keatas
II. 2. K-(+'*'(+' T"#($( K"%,( (. 9
T"#($( "%,( /"%0(+(%(# "#00#( Tenaga kerja :Man P*%er9 merupakan penduduk dalam usia kerja yang siap
melakukan pekerjaan, yaitu mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang men)ari pekerjaan, mereka yang bersek*lah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. 9 -ukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut 5ndang#5ndang Tenaga Kerja $*. / Tahun <, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di ba%ah 3 tahun dan berusia di atas =0 tahun. *nt*h kel*mp*k ini adalah para pensiunan, para lansia :lanjut usia9 dan anak#anak. /. 9
T"#($( "%,( /"%0(+(%(# (-'&(+#( Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan )ara sek*lah atau pendidikan &*rmal dan n*n&*rmal. *nt*hnya6 penga)ara, d*kter , guru, dan lain#lain. 9 Tenaga kerja terampil Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan se)ara berulang#ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. *nt*hnya6 ap*teker , ahli bedah, mekanik , dan lain#lain. /9 Tenaga kerja tidak terdidik Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. *nt*h6 kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
II. 3. !(%( "#$'&#$ &'#$(& (%&'+'(+' (#$(&(# "%,(
Angkatan kerja dibagi menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. a.
Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti petani yang sdang menunggu panenB hujan, pega%ai yang sedang )uti, sakit, dan
sebagainya. b. -ukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersek*lah, mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, )a)at jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dimasukkan kedalam kateg*ri bekerja, sementara tidak bekerja atau men)ari pekerjaan.
-eberapa ukuran dasar dalam angkatan kerja6
a. Tingkat partisipasi angkatan kerja yaitu menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu kel*mp*k umur sebagai persentase penduduk dalam kel*mp*k umur itu. 'ni dapat juga merupakan tingkat partisipasi t*tal dari seluruh penduduk dalam usia kerja : tingkat akti?itas umum9. b. Tingkat Akti?itas umum adalah tingkat akti?itas untuk seluruh penduduk dalam usia kerja. 5ntuk 'nd*nesia adalah labor force dibagi seluruh penduduk berumur < tahun keatas. ). "asi* beban ketergantungan dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai berapa persen penduduk yang dianggap mempunyai akti?itas k*nsumti& harus ditanggung *leh penduduk usia 3#=0 tahun yang dianggap sebagai penduduk yang se)ara p*tensial disebut pr*dukti&. "umus 6
Tingkat partisipasi angkatan kerja
C
Angkatan Kerja ################### << Pddk usia Kerja
>umlah pengangguran C Angktn Kerja # Pengguna tenaga kerja yang sebenarnya
Tingkat pengangguran
C
>ml pengangguran ###################### << Angkatan Kerja
*nt*h 6 Dalam suatu daerah jumlah *rang yang terg*l*ng sebagai penduduk usia kerja berjumlah <.<<<.<<< ji%a tetapi hanya sebanyak 1.3<<.<<< ji%a yang terg*l*ng sebagai angkatan kerja. Diantara angkatan kerja tersebut sebanyak 1.<<<.<<< *rang mempunyai pekerjaan, berapa tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkat penganggurannya 7 >a%ab 6
Diketahui 6 Penduduk usia kerja
C <.<<<.<<< ji%a
Angkatan kerja
C
1.3<<.<<< ji%a
Pengguna kerja sebenarnya
C
1.<<<.<<< ji%a
Maka, 1.3<<.<<< ji%a Tingkat partisipasi angkatan kerja
C
################### << <.<<<.<<< ji%a
C >umlah pengangguran
13
C
1.3<<.<<< @ 1.<<<.<<<
C
3<<.<<< ji%a 3<<.<<< ji%a
Tingkat pengguran
C
###################### << 1.3<<.<<< ji%a
C
=,=
Dalam prakteknya suatu negara dianggap sudah men)apai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh :atau kesempatan kerja penuh9 apabila dalam perek*n*mian tingkat penganggurannya adalah kurang dari 0 persen.
II. 4. P"#$"%&'(# K"+"(&(# "%,(
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya lapangan kerja :pekerjaan9 untuk diisi pen)ari kerja. Kesempatan kerja dapat diartikan kembali sebagai permintaan akan tenaga kerja atau seberapa banyak tenaga kerja yang terserap kedalam dunia kerja. II. 5. K-(+'*'(+' "+"(&(# "%,(
a. Kesempatan kerja permanen adalah kesempatan kerja yang menggunakan *ang untuk bekerja se)ara terus#menerus hingga karya%an tersebut pensiun atau tidak mampu lagi bekerja. *nt*h 6 kesempatan kerja permanen antata lain karya%an tetap dan pega%ai negeri sipil :P$9 b. Kesempatan kerja temp*rer adalah kesempatan kerja yang hanya memungkingkan *rang bekerja dalam %aktu relati& singkat. *nt*h kesempatan kerja temp*rer antara lain karya%an k*ntrak, pekerja musiman, dan pekerja pr*yek. II. 6. F#$+' "&"#($("%,((#
>adi hukum ketenagakerjaan dapat diartikan sebagai peraturan#peraturan yang mengatur tenaga kerja pada %aktu sebelum selama dan sesudah masa kerja. edangkan Tenaga kerja adalah setiap *rang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danBatau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Menurut Pr*&es*r M*)htar kusumaatmadja, &ungsi hukum itu adalah sebagai sarana pembaharuan masyarakat. Dalam rangka pembangunan, yang dimaksud dengan sara pembaharuan itu adalah sebagai penyalur arah kegiatan manusia ke arah yang diharapkan *leh pembangunan. ebagaimana halnya dengan hukum yang lain, hukum ketenagakerjaan mempunyai &ungsi sebagai
sarana pembaharuan masyarakat yang mnyalurkan arah kegiatan manusia ke arah yang sesuai dengan apa yang dikehendaki *leh pembangunan ketenagakerjaan. Pembangunan
ketenagakerjaan
sebagai
salah
satu
upaya
dalam
me%ujudkan pembangunan nasi*nal diarahkan untuk mengatur, membina dan menga%asi segala kegiatan yang berhubungan dengan tenaga kerja sehingga dapat terpelihara adanya ketertiban untuk men)apai keadilan. Pengaturan, pembinaan, dan penga%asan yang dilakukan berdasarkan perundang#undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan itu harus memadai dan sesuai dengan laju perkembangan pembangunan yang semakin pesat sehingga dapat mengantisipasi tuntutan peren)anaan tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial dan peningkatan perlindungan tenaga kerja. Masalah k*ntemp*rer ketenagakerjaan 'nd*nesia itu sendiri tidak terlepas dari banyaknya jumlah angkatan kerja yang pengangguran. Masalah tersebut menghadirkan implikasi buruk dalam pembangunan hukum di 'nd*nesia dan bila ditelusuri lebih jauh bah%a akar dari semua masalah itu adalah karena ketidakjelasan p*litik ketenagakerjaan nasi*nal. ekalipun dasar#dasar k*nstitusi 55D ;03 khususnya pasal 1 dan pasal /0 telah memberikan amanat yang )ukup jelas bagaimana seharusnya negara memberikan perlindungan terhadap buruhBpekerja. Mengandalkan terus#menerus industri ke sekt*r padat karya manu&aktur, akan hanya membuat buruh 'nd*nesia seperti hidup seperti dalam an)aman b*m %aktu. "entannya hubungan kerja akibat buruknya k*ndisi kerja, upah rendah. Pemutusan Hubungan Kerja : PHK9 semena#mena dan perlindungan hukum yang tidak memadai, sebenarnya adalah sebuah a%al mun)ulnya rasa
ketidakadilan dan p*tensi mun)ulnya kekerasan. 5saha keras dan pembenahan radikal harus dilakukan untuk menambah per)epatan in?est*r baru. Minimnya perlindungan hukum dan rendahnya upah merupakan salah satu masalah dalam ketenagakerjaan kita. Me'alui undang#undang ketenagakerjaan seharusnya para pekerja akan terlindungi se)ara hukum, mulai dari jaminan negara memberikan pekerjaan yang layak, melindunginya di tempat kerja :kesehatan dan keselamatan kerja dan upah layak9 sampai dengan pemberian jaminan s*sial setelah pensiun. elain itu pekerja dapat juga mendirikan erikat -uruh. ekalipun undang#undang ketenagakerjaan bagus, tetapi buruh tetap memerlukan kehadiran serikat buruh untuk pembuatan Perjanjian Kerja -ersama :PK- 9. PK- adalah sebuah d*kumen perjanjian bersama antara majikan dan buruh yang berisi hak dan ke%ajiban masing#masing pihak. Hanya melalui serikat buruhlah bukan melalui LM ataupun partai p*litik bisa berunding untuk mendapatkan hak#hak tambahan :di luar ketentuan 559 untuk menambah kesejahteraan mereka. Pemerintah harus merubah sistem jaminan s*sial ketenagakerjaan, sehingga buruh k*rban PHK danburuh pensiunan akan mendapat tunjangan layak dari >ams*stek. Pemerintah dilarang mengambil keuntungan apapun dari >ams*stek, bahkan sebaliknya. Pemerintah yang bertanggungja%ab, harus memberikan k*ntribusi setiap tahun, sehingga buruh bisa hidup layak. Dengan sistem >aminan s*sial ketenagakerjaan yang baik akan mengurangi kriminalitas s*sial. II. 7. H(( ""%,(
Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerjaBburuh. Perjanjian kerja dibuat se)ara tertulis atau lisan. Perjanjian kerja yang dipersyaratkan se)ara tertulis dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Perjanjian kerja dibuat atas dasar 6 a. kesepakatan kedua belah pihak4 b. kemampuan atau ke)akapan melakukan perbuatan hukum4 ). adanya pekerjaan yang diperjanjikan4 dan d. pekerjaan
yang
diperjanjikan
tidak
bertentangan
dengan
ketertiban
umum, kesusilaan, dan peraturan perundang undangan yang berlaku. Perjanjian kerja yang dibuat *leh para pihak yang bertentangan dengan ketentuan dapat dibatalkan. etiap pekerjaBburuh mempunyai hak untuk memper*leh perlindungan atas 6 a. keselamatan dan kesehatan kerja4 b. m*ral dan kesusilaan4 dan ). perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai# nilai agama. 5ntuk
melindungi
keselamatan
pekerjaBburuh
guna
me%ujudkan
pr*dukti?itas kerja yang *ptimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang# undangan yang berlaku. etiap
perusahaan
%ajib
menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja diatur dengan Peraturan Pemerintah.
etiap pekerjaBburuh berhak memper*leh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 5ntuk me%ujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan maka pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerjaBburuh. Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerjaBburuh tersebut meliputi 6 a. upah minimum4 b. upah kerja lembur4 ). upah tidak masuk kerja karena berhalangan4 d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya4 e. upah karena menjalankan hak %aktu istirahat kerjanya4 &.
bentuk dan )ara pembayaran upah4
g. denda dan p*t*ngan upah4 h. hal#hal yang dapat diperhitungkan dengan upah4 i.
struktur dan skala pengupahan yang pr*p*rsi*nal4
j.
upah untuk pembayaran pesang*n4 dan
k. upah untuk perhitungan pajak penghasilan. Karena upaya perluasan kesempatan kerja men)akup lintas sekt*ral, maka harus disusun kebijakan nasi*nal di semua sekt*r yang dapat menyerap tenaga kerja se)ara *ptimal. Agar kebijakan nasi*nal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka pemerintah dan masyarakat bersama#sama menga%asinya se)ara terk**rdinasi. Hak#hak pekerja yaitu6 . Hak untuk mendapatkan upah
. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan /. Hak untuk bebas memilih dan pindah pekerjaan sesuai dengan bakat dan kemampuannya. 0. Hak atas pembinaan keahlian, kejuruan, untuk memper*leh serta menambah keahlian dan ketrampilan. 3. Hak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja serta perlakukan yang sesuai dengan martabat manusia dan m*ral agama. =. Hak atas istirahat :)uti9 serta hak atas upah penuh selama menjalaniistirahat. 1. Hak untuk mendirikan dan menjadi angg*ta serikat pekerja. 2. Hak untuk mendapat jaminan s*sial. Ke%ajiban pekerja, yaitu 6 . Melakukan pekerjaan bagi majikanBpengusaha dan perusahaan tempat bekerja. . Mematuhi peraturan pemerintah. /. Mematuhi peraturan perjanjian kerja. 0. Mematuhi peraturan Kesepakatan -ersama :K-9 perjanjian perburuhan. 3. Mematuhi peraturan#peraturan majikan. =. Menjaga rahasia perusahaan. 1. Memakai perlengkapan bagi keselamatan kerja. -agi buruh putusanya hubungan kerja berarti permulaan masa pengangguran dengan segala akibatnya, sehingga untuk menjamin kepastian dan ketentraman hidup kaum buruh seharusnya pemutusan hubungan kerja ini tidak terjadi. Karena itulah pemerintah mengundangkan 5ndang#5ndang $*m*r tahun ;=0 yang dalam
pasal
ayat
:9
se)ara
tegas
menyatakan
bah%a6
F Pengusha harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja jika setelah usaha dilakukan pemutusan hubungan kerja tetap tidak dapat dihindarkan, majikan harus merundingkan maksudnya untuk memutuskan hubungan kerja dengan *rganisasi buruh yang bersangkutan atau dengan buruhnya sendiri jika buruh itu tidak menjadi angg*ta salah satu *rganisai buruhG. II. 8. D(( %"#0(#( (-'&(+ &"#($( "%,(
"endahnya kulitas tenaga kerja di 'nd*nesia dapat mengakibatkan banyaknya pengangguran. Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang sedang men)ari pekerjaan. (rang sema)am ini merugikan negara dan se)ara khusus memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja. 'ndikat*r tingkat beban disebut dependen)y rati* :D"9. II. 9. U+(( "#'#$(&(# (-'&(+ &"#($( "%,( 0' I#0#"+'(
Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas kerja, antara lain sebagai berikut 6 . Magang di suatu lembaga#lembaga atau instansi pemerintah maupun s%asta. . Pelatihan#pelatihan atau j*b training agar mempunyai kesempatan kerja yang baik. /. -elajar di -LK :-alai Latihan Kerja9 di suatu daerah atau k*ta. 0. Kursus#kursus keterampilan. 3. Penataran dan seminar atau l*kakarya. =. Menekuni
ilmu
yang
dipelajari
dengan menekuni bidang yang diminati.
untuk
meningkatkan
kualitas
diri
1. Meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan pendidikan &*rmal maupun in&*rmal bagi setiap penduduk. 2. Mengintensi&kan pekerjaan
di daerah pedesaan yang bersi&at padat
karya untuk mengurangi pengangguran tenaga kerja kasar di pedesaan. ;. Mendirikan
pusat#pusat
atau
balai
latihan
kerja,
untuk
menyapkan
tenaga terampil dan kreati&. <. Meningkatkan transmigrasi untuk mengurangi pengangguran di daerah padat penduduk dan memeratakan tenaga kerja. . 'ndustrialisasi untuk menyerap tenaga kerja. . Menggiatkan
pr*gram
keluarga
atau menghambat
pertambahan
beren)ana,
jumlah
penduduk
untuk
mengurangi
sehingga
pertambahan
jumlah angkatan kerja bisa terkendali. /. Mengadakan pr*yek P/
untuk
menyerap lulusan
perguruan
tinggi
yang diharapkan jadi pel*p*r pembangunan dan pembaharuan di pedesaan. P/ singkatan dari arjana Penggerak Pembangunan Pedesaan. 0. Mend*r*ng pembangunan di daerah pedesaan untuk bisa menyerap tenaga kerja di pedesaan. 3. Penyediaan peningkatan =. Tingkat
dana
kredit
se)ara
lebih
meluas
dan
merata
bagi
memberikan
intensi&
bagi
kegiatan pr*duksi padat karya. kurs
de?isa
yang
realistis
dan
peningkatan eksp*r. 1. Pengeluaran
pemerintah
ditujukan
kerja pr*dukti& sebanyak mungkin.
untuk
memperluas
kesempatan
2. Pendidikan
umum
melalui
pendidikan
&*rmal
guna
meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. ;. Kursus#kursus
keterampilan,
baik
yang
dilaksanakan
pemerintah
atau masyarakat. <. Pelatihan pendidikan . Penataran#penataran, seminar, l*kakarya. . Meningkatkan kegiatan pembangunan yang banyak diserap tenaga kerjadan mendirikan industri di daerah. /. !ajib belajar ; tahun. 0. Men)anangkan gerakan *rang tua asuh. 3. Memberikan beasis%a bagi sis%a yang berprestasi.
II. 1. J"#'+,"#'+ "#$(#$$%(#
9 Menurut jumlah jam kerja a9 Pengangguran terbuka Adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang men)ari pekerjaan baik bagi *rang yang belum penrah bekerja sama sekali maupun yang sudah pernah bekerja.
b9 etengah menganggur Adalah tenaga kerja yang bekerja diba%ah jam n*rmal yaitu bekerja tidak *ptimal yang di tunjukkan lamanya bekerja kurang dari /3 jam seminggu i. etengah menganggur terpaksa Adalah *rang yang bekerja kurang dari /3 jam seminggu dan masih men)ari pekerjaaan atau masih bersedia
menerima pekerjaan lain karena upah yang di per*leh tidak
ii.
sesuai dengan harapan pen)ari kerja. etengah menganggur suka rela Adalah *rang yang bekerja di ba%ah jam kerja n*rmal tetapi tidak men)ari pekerjaan atau tidak bersedia menerima
iii.
pekerjaan lain. Pengangguran terselubung atau tersembunyi Adalah tenaga kerja yang bekerja se)ara tidak *ptimal karena lembaga atau perusahaan tempat ia bekerja
kelebihan tenaga kerja. 9 Menurut penyebab terjadinya pengangguran a9 Pengangguran K*njungturBiklikal Pengangguran ini di sebabkan adanya gel*mbang k*njungtur atau perubahan naik turunya perek*n*mian.
b9 Pengangguran truktural Adalah pengangguran yang di sebabkan *leh perubahan struktur dan )*rak kegiatan ek*n*mi sebagai akibat perkembangan ek*n*mi )9 Pengangguran 8riksi*nal Pengangguran &riksi*nal atau transisi*nal terjadi karena adanya perpindahan tenaga kerja dari satu sekt*r ke sekt*r lain atau dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain . d9 Pengangguran musiman Pengangguran musiman terjadi se)ara berkala karena pengaruh musim e9 Pengangguran tekn*l*gi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekn*l*gi menyebabkan perusahaan berpeluang untuk menggunakan tekn*l*gi m*deren dan )anggih se)ara besar#besaran
II. 11. F(&%*(&% &'/-#( "#$(#$$%(#
Pengangguran merupakan suatu k*ndisi masyarakat dimana mereka tidak dapat bekerja untuk memper*leh pendapatan, banyak &akt*r yang dapat menyebabkan kenapa mereka harus menganggur, diantaranya sebagai barikut6 .
Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang denganKesempatan Kerja Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerjalebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. K*ndisisebaliknya sangat
.
jarang terjadi. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang dalam k*ndisi ini sese*rang yang memiliki kemampuan di salah satu bidang tertentu atau spesi&ik, kini harus rela menunggu lama untuk memasuki dunia usaha yang sama dibidang keahlinnya, sehingga dari hal inilah menyebabkan sese*rang
/.
menganggur. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaantenaga terdidik tidak seimbang Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besardaripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidakterjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antaratingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenagakerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yangtersedia.
0.
Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanitadalam
3.
seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia enyediaan dan emanfaatan Tenaga Kerja antar daerahtidak seimbang
II. 12. M(+(-( "&"#($("%,((# 0' I#0#"+'(
Hampir di semua negara saat ini, pr*blem ketenagakerjaan atau perburuhan selalu tumbuh dan berkembang, baik di negara maju maupun berkembang, baik yang menerapkan ide*l*gi kapitalisme maupun s*sialisme. Hal itu terlihat dari adanya departemen yang mengurusi ketenagakerjaan pada setiap kabinet yang dibentuk. Hanya saja realitas tiap negara memberikan beragam pr*blem riil sehingga terkadang memun)ulkan berbagai alternati& s*lusi. 5mumnya, pr*blem yang terjadi di $egara maju mengenai ketenagakerjaan selalu ada kaitannya dengan mahalnyaI gaji tenaga kerja, bertambahnya pengangguran karena mekanisasi :r*b*tisasi9, tenaga kerja ilegal, serta tuntutan penyempurnaan status ek*n*mi, dan s*sial, bahkan p*litis. Pembiayaan gaji tenaga kerja, memang selalu menjadi &akt*r penyebab dari permasalahan ketenaga kerjaan ini. Tenaga kerja perusahaan :buruh9 sangat menginginkan upah tinggi, sehingga perusahaan )endrung juga akan menuntut kualitas pr*duksi yang tinggi dengan kualitas pr*duksi tinggi maka upah atau gaji karya%an dapat ditambah. disaat perusahaan menuntut kualitas pr*duksi lebih baik lagi dan sistem pemasarannya jauh lebih meningkat dari sebelumnya, maka suatu perusahaan
akan mendapatkan keuntungan dari usahanya. $amun, hal inilah yang akan menjadi permasalahan bagi tenagakerja yang bekerja di perusahaan tersebut. Karena karya%an juga akan dituntut untuk menjadi pekerja yang berkualitas, sehingga akan menyebabkan terjadinya persaingan antar pekerja. Dan pada akhirnya sebuah perusahaan akan mengeluarkan tenagakerjanya yang tidak berkualitas. ehingga tenagakerja tersebut pada a%alanya dapat bekerja dengan baik kini menjadi se*rang pengangguran akibat terseleksinya untuk mendapatkan tenaga kerja yang memang berkualitas untuk &akt*r pr*duksinya. Jaji tenaga kerja sebenarnya juga bukanlah satu#satunya &akt*r penyebab permasalahan ketenagakerjaan di $egara maju, namun disisi lain ada beberapa &akt*r lain penyebab permasalahan tersebut. Diantarnya seperti mekanisme r*b*tisasi yang digunakan *leh sebuah perusahaan. Perusahaan )endrung lebih banyak menggunakan tenaga mesin daripada tenaga manusia yang banyak membutuhkan %aktu dan biaya. Dengan penggunaan mesin atau r*b*tisasi ini maka akan menggeser p*sisi tengakerja manusia yang pada a%alnya bekerja dalam perusahaan tersebut. ehingga tenaga kerja tersebut akan kaluar dari pekerjaan tesebut dan menjadi pengangguran. 'nilah beberapa )*nt*h kasus dari pr*blem ketenagakerjaan dinegara maju sehingga perlu diperhatikan *leh pemerintah agar perek*n*mian dapat berjalan dengan baik dan mengurangi tingkat pengangguran. ementara itu, di negara berkembang umumnya pr*blem ketenagakerjaan berkait dengan sempitnya peluang kerja, tingginya angka pengangguran, rendahnya kemampuan DM tenaga kerja, tingkat gaji yang rendah, serta jaminan
s*sial nyaris tidak ada. Pr*blem yang ada di $egara berkembang sebenarnya tidak jauh beda dengan pr*blem yang terjadi di $egara maju. $amun yang sedikit membedakan dengan $egara maju yaitu pada kemamuan DM tenagakerjanya yang lemah sehingga menyebabkan berbagai pers*alan baru dalam pekerjaanya dan disis lain mereka menuntut hak#haknya dengan peningkatan gaji atau upahnya. Di $egara berkembang juga sering terdapat kasus yang banyak pula dilakukan *leh pengusaha yang mempekerjakannya yang sangat merugikan tenagakerjanya diantarnya seperti . perlakuan buruk, tindak asusila, penghinaan, pele)ehan seksual, larangan berjilbab, beribadah, dan lain#lain. Perlakuan seperti ini sudah banyak kita ketahui bersama dan umunya hal itu terjadi pada tenagakerja dari luar nengeri. eperti )*nt*hnya di $egara ind*nesia, banyak tenaga kerja di ind*nesi yang disiksaBdi aniaya *leh majikannya dan mengalami )edera yang serius hingga sampai merenggut nya%anya sendiri. Kasus ini merupakan kasus yang bukan kali ini saja, melainkan banyak terjadi baik $egara ind*nesia maupun $egara#negara berkembang lainnya.
II.13. S-+' ""((# "%+(-(# "#$(#$$%(# 0(# "&"#($("%,((# 0' I#0#"+'( 1: U(( M"#$(&(+' P"#$(#$$%(# S&%&%(- 0(# T"#-$' Penyebab 6 perubahan struktur ek*n*mi se)ara besar#besaran
5paya 6 #
Menyediakan pendidikan dan pelatihan sebagai bekal bekerja pada struktur ek*n*mi yang baru.
=
Memindahkan tenaga kerja
dari tempat yang kurang
membutuhkan tenaga kerja ke tempat yang membutuhkan tenaga kerja. Mendirikan industri padat karya di daerah yang terdapat
=
banyak pengangguran. 2: U(( M"#$(&(+' P"#$(#$$%(# S'-'(Penyebab 6 kegiatan ek*n*mi yang menurun sebagai akibat terjadinya
resesi dan krisis ek*n*mi dalam suatu negara. 5paya 6 #
Mengadakan pameran#pameran pr*duk barang atau jasa untuk menarik dan meningkatkan permintaan barang atau jasa *leh masyarakat.
= =
Kebijakan m*neter dengan )ara menurunkan suku bunga. Kebijakan &iskal dengan )ara menambah pengeluaran negara dalam bentuk in?estasi -5M$ dan meringankan pajak bagi pelaku usaha.
3: U(( M"#$(&(+' P"#$(#$$%(# M+'(#
5paya 6
#
Mengadakan s*sialisasi in&*rmasi yang jelas tentang l*%*ngan kerja pada bidang lain.
=
Memberi pelatihan di bidang keterampilan tertentu dan dasar# dasar ke%irausahaan untuk mengembangkan p*tensi daerah.
4: U(( M"#$(&(+' P"#$(#$$%(# F%'+'#(Penyebab 6 keinginan pekerja untuk memper*leh pekerjaan yang lebih
baik. 5paya 6 #
Menyediakan in&*rmasi yang lengkap tentang permintaan dan pena%aran tenaga kerja.
-
Membuat regulasi yang me%ajibkan perusahaan men)iptakan suasana kerja yang membangun sehingga pekerja dapat meningkatkan :gaji dan karier9 tanpa harus berpindah ke perusahaan lain.
''.0. istem 5pah di 'nd*nesia . 5pah menurut %aktu Menurut sistem ini besarnya upah didasarkan pada lama bekerja sese*rang. atuan %aktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. *nt*h 6 pekerja bangunan dibayar per hari atau per minggu. . 5pah menurut satuan hasil Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan *leh sese*rang. atuan hasil dihitung per p*t*ng barang, per satuan panjang, atau per satuan barang. *nt*h 6 pemetik daun teh dihitung per kil*gram. /. 5pah b*r*ngan Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. *nt*h 6 upah untuk memperbarui m*bil yang rusak, membangun rumah dll. 5pah m*del ini harus jelas bukan hanya besarnya upah yang disepakati, tetapi juga berapa lama pekerjaaan yang ditugaskan kepada penerima b*r*ngan harus selesai. 0. 5pah b*nus istem b*nus adalah pembayaran tamaahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk merangsang agar pekerja
dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan bertanggung ja%ab dengan harapan keuntunganya lebih tinggi 3. 5pah mitra usaha Dalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada per*rangan melainkan kepada *rganisasi pekerja di perusahaan tersebut. *nt*h 6 K*perasi
BAB III HAND OUT
BAB IV HASIL DISKUSI
Pertanyaan 6 1. P"%&(#((# 0(%' U-- F(';(&' <33: 0(%' "- 6 -agaimana )ara kita sebagai se*rang sis%a untuk ikut serta mengembangkan ketenagakerjaan dan mengurangi pengangguran 7 2. P"%&(((# 0(%' K%#'( D"+ A <18: 0(%' "- 2 Menurut kalian bagaimana )ara mengatasi pekerja yang di PHK7 3. P"%&(#((# 0(%' N(0( N'/%(++(-/'-( R<22:0(%' "- 3 Apakah memungkinkan untuk kita memperlebar lapangan kerja ke luar negeri selain menjadi TK' rumah tangga7 Apa saja &a)t*r yang diperlukan untuk mendapat kesempatan kerja sesuai kemampuan7 4. P"%&(#((# 0(%' S'#&( I%( D <32: 0(%' "- 2 -agaimana menurut anda tentang &akta jika ada anak di usia tidak pr*dukti& FdisuruhG membantu *rang tuannya bekerja karena alas an ek*n*mi7 5. P"%&(#((# 0(%' I+#( =(#0( R <15: 0(%' "- 4 Apa yang menyebabkan kesempatan kerja di 'nd*nesia lebih sedikit sedangkan tenaga kerja di 'nd*nesia sangat banyak7 Hal
itu menimbulkan banyak pengangguran di $egara ini. Dan bagaimana )ara mengatasinya7 6. P"%&(#((# 0(%' N%'# A I <25: 0(%' "- 3 Apa saja &a)t*r yang mempengaruhi TK 'nd*nesia sehingga tak sepadan dengan TK luar negeri7 7. P"%&(#((# 0(%' A(0 F(%(/' ! <2: 0(%' "- 2 Apakah jika ada sese*rang yang di PHK di suatu perusahaan, sese*rang tersebut b*leh melap*rkannya kepada dinas ketenagakerjaan atau *rang tersebut harus menerima kenyataan7 -erikan alasannya 8. P"%&(#((# 0(%' >( M(-(#( F <34: 0(%' "- 3 Apa yang harus kita persiapkan sebagai pelajar untuk menjadi TK yang berkualitas dan menghindari %abah pengangguran7
>a%aban6 1. J(?(/(# 0(%' "%&(#((# U-- F(';(&' Yaitu dengan )ara belajar yang rajin dan meningkatkan
kemampuanBskill sesuai dengan minat dan bakat masing# masing agar nantinya lebih mudah dalam memasuki dunia kerja 2. J(?(/(# 0(%' "%&(#((# K%#'( D"+ A%'&' Yaitu dengan )ara men)iptakan lapangan kerja baru bagi pekerja yang di PHK sehingga tidak menambah angka pengangguran. 3. J(?(/(# 0(%' "%&(#((# N(0( N'/%(++(-/'-( R+(0' Tentu saja bias dan sangat besar kemungkinannya memperlebar lapangan kerja sampai luar negeri 4. J(?(/(# 0(%' "%&(#((# S'#&( I%( D(((#&'
Menurut kami hal ini salah, karena tidak sepantasnya se*rang anak yang masih di usia tidak pr*dukti& tidak seharusnya bekerja dan melanggar undang undang yang ada 5. J(?(/(# 0(%' "%&(#((# I+#( =(#0( R/'--( Dikarenakan lapangan kerja yang sedikit dan )ara mengatasinya adalah memperluas lapangan kerja dan menambah berbagai perusahaan yang padat karya 6. J(?(/(# 0(%' "%&(#((# N%'# A I(#"-' Dikarenakan tenaga kerja 'nd*nesia kalah dalam hal pendidikan dan keahlian, hal ini dapat ditingkatkan dengan bantuan pemerintah dalam hal pemberian sarana dan prasarana pendidikan di 'nd*nesia 7. J(?(/(# 0(%' "%&(#((# A(0 F(%(/' !(-(#0%( >ika karya%an tersebut di PHK tanpa alas an, ia dapat melap*rkan ke dinas tenagakerjaan karena hal tersebut menambah angka pengangguran 8. J(?(/(# 0(%' "%&(#((# >( M(-(#( F'%' Yaitu dengan )ara belajar yang rajin dan meningkatkan kemampuanBskill sesuai dengan minat dan bakat masing# masing agar nantinya lebih mudah dalam memasuki dunia kerja
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN -erdasarkan uraian dalam pembahasan, dapat disimpulkan bah%a6 a9. Tenaga kerja :manp*%er9 adalah penduduk dalam usia kerja
:berusia 3 # =3 tahun9 yang p*tensial dapat mempr*duksi barang dan jasa. ebelumtahun <<<, 'nd*nesia menggunakan pat*kan seluruh penduduk berusia < tahun ke atas :lihat hasil ensus Penduduk ;1, ;2< dan ;;<9. $amun sejak ensus Penduduk <<< dan sesuai dengan ketentuan internasi*nal, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 3#=3 tahun. b9. Pengangguran adalah men)aripekerjaan.
sese*rang
Kebanyakan
yang
tidak
pemgangguran
atau
sedang
terjadi
karena
kurangnya kualitasketerampilan yang dimiliki *leh penduduk sehingga mereka tidak dapat bekerja. )9. 8akt*r yang mempengaruhi kualitas penduduk diantaranya6 . Tingkat pendidikan penduduk Pendidikan merupakan m*dal dasar dalam mengembangkan
kemampuan
intelektual
sese*rang.
Melalui pendidikan sese*rang akan mampu meningkatkan kemampuan k*gniti&, e&ekti&, dan psik*m*t*riknya. . Tingkat kesehatan penduduk