I.
PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Tanama Tanaman n karet karet ( Hevea Hevea Brasiliensis) Brasiliensis) merupakan merupakan tanaman tanaman perkebunan perkebunan yang yang bernil bernilai ai ekonom ekonomis is tinggi tinggi.. Tanama Tanaman n tahuna tahunan n ini dapat dapat disada disadap p getah getah karetnya pertama kali pada umur tahun ke-5. Karet merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran yang cukup penting dalam kegiatan kegiatan perekonom perekonomian ian Indonesia Indonesia dan menadi salah satu komoditi komoditi ekspor unggulan Indonesia dalam menghasilkan de!isa negara diluar minyak dan gas. "ekitar #$% produksi karet alam Indonesia diekspor ke mancanegara dan hanya sebagian kecil yang dikonsumsi di dalam negeri. Indone Indonesia sia merup merupaka akan n negara negara dengan dengan kebun kebun karet karet terbesar terbesar di dunia dunia mengungguli produsen utama lainnya yaitu Thailand dan &alaysia. &eskipun demikian produksi karet Thailand per tahun lebih besar dibandingkan dengan hasil hasil produk produksi si karet karet Indone Indonesia. sia. Keadaa Keadaan n ini diseba disebabka bkan n karena karena rendah rendahny nyaa produkti!itas' terutama diperkebunan karet rakyat yang menyumbang % dari total produksi karet nasional serta karet yang dihasilkan dari perkebunan karet rakyat saat ini masih diual dalam bentuk gelondongan dengan mutu rendah karena industri pengolahan karet alam belum berkembang. "aat ini pasar produksi karet dunia didominasi oleh enam negara yaitu Thailand' Indonesia' &alaysia' India' *hina dan +ietnam. ,eningkatan produksi karet dapat dilakukan dengan penerapan teknologi budidaya yang dianurkan' mulai dari pemilihan bibit' penanganan bibit' persiapan lahan' penanaman' pemeliharaan' panen dan pasca panen. &akalah mengenai ,ersemaian dan ,embibitan pada Tanaman Karet ini diharapkan dapa dapatt memb member erik ikan an ino inorm rmasi asi-in -ino orm rmas asii kepa kepada da perk perkeb ebun unan an kare karett baik baik perkebunan karet rakyat maupun perkebunan pemerintah sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas tanaman karet.
B. /umusan &asalah Berdasarkan latar belakang tersebut' dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah mengenai ,ersemaian dan ,embibitan pada Tanaman Karet' yaitu0 . Bagaimana cara melakukan persemaian dan pembibitan hasil perbanyakan generati (benih) pada tanaman karet1 . Bagaimana cara melakukan persemaian dan pembibitan hasil perbanyakan !egetati (klonal) pada tanaman karet1 *. Tuuan . &engetahui
cara
melakukan
persemaian
dan
pembibitan
hasil
pembibitan
hasil
perbanyakan generati (benih) pada tanaman karet. . &engetahui
cara
melakukan
persemaian
dan
perbanyakan !egetati (klonal) pada tanaman karet.
2
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis yang tumbuh antara 53 L" dan 53 L4. Tanaman ini tumbuh optimal di dataran rendah antara $-$$ meter diatas permukaan laut. "emakin tinggi letak tempat' pertumbuhannya semakin lambat dan hasil lateksnya rendah. Ketinggian lebih dari $$ mdpl kurang cocok untuk pertumbuhan tanaman karet (An6ar $$). ,erbanyakan tanaman karet dapat dilakukan secara generati maupun !egetati. 7amun demikian' cara perbanyakan yang lebih menguntungkan adalah secara !egetati yaitu dengan okulasi tanaman. 8kulasi adalah salah satu perbanyakan tanaman secara !egetati yaitu dengan menempelkan mata tunas dari tanaman batang atas ke tanaman batang ba6ah yang keduanya memiliki siat unggul. 9engan cara ini akan teradi penggabungan siat-siat baik dari kedua tanaman tersebut dalam 6aktu yang relati pendek dan dapat memperlihatkan pertumbuhan yang seragam. 9alam budidaya karet ada dikenal 2 macam teknik okulasi yaitu okulasi dini' okulasi hiau dan okulasi cokelat. ,ada dasarnya prinsip okulasi relati sama' yang berbeda adalah umur batang ba6ah dan batang atas yang digunakan ("iregar $$). Bibit stum mata tidur karet diperoleh dari bibit okulasi yang tumbuh di pembibitan selama kurang dari bulan setelah pemotongan. Bibit yang terbentuk berakar tunggang satu. Agar penyerapan unsur hara lebih optimal' sebelum penanaman dilakukan pemotongan akar tunggang hingga 25 cm dan akar lateralnya hanya 5 cm. Bibit stum mata tidur merupakan bibit yang mata tunasnya belum tumbuh ("etyamidada $$:). &enurut An6ar ($$) untuk mendapatkan bahan tanam hasil okulasi yang baik diperlukan entres yang baik' ,ada dasarnya mata okulasi dapat diambil dari dua sumber' yaitu berupa entres cabang dari kebun produksi atau entres dari kebun entres. 9ari dua macam sumber mata okulasi ini sebaiknya dipilih entres dari kebun entres murni' karena entres cabang akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya tidak seragam dan keberhasilan okulasinya rendah.
2
;
Tanaman karet yang ditumbuhkan seragam di lapangan' sangat bergantung pada penggunaan bibit hasil okulasi yang entresnya diambil dari kebun entres yang memiliki klon yang murni. Kegiatan pemuliaan karet di Indonesia sendiri telah menghasilkan klon-klon karet unggul sebagai penghasil lateks dan penghasil kayu. Klon ‐klon unggul baru generasi ‐; pada periode tahun $$ < $$' yaitu klon0 I// 5' I// 2' I// 2#' I// $;' dan I// :. Klon ‐klon tersebut menunukkan produkti!itas dan kinera yang baik pada berbagai lokasi' tetapi memiliki !ariasi karakter agronomi dan siat ‐siat sekunder lainnya. Klon‐klon lama yang sudah dilepas yaitu =T ' A+/8" $2' ,/ 55' ,/ ' ,/ 2$$' ,/ 2$2' //I& $$' //I& ' B,& ' B,& ;' B,& $' B,& $#' ,B $' //I* $$ masih memungkinkan untuk dikembangkan' tetapi harus dilakukan secara hati‐hati baik dalam penempatan lokasi maupun sistem pengelolaannya. Klon =T dan //I& $$ di berbagai lokasi dilaporkan mengalami gangguan penyakit daun Colletotrichum dan Corynespora sedangkan klon B,& ' ,/ 55' ,/ memiliki masalah dengan mutu lateks sehingga pemanaatan lateksnya terbatas hanya cocok untuk enis produk karet tertentu. Klon ,B $ sangat peka terhadap kekeringan alur sadap dan gangguan angin dan kemarau panang' karena itu pengelolaannya harus dilakukan secara tepat (An6ar $$). Teknik okulasi yang umum digunakan adalah okulasi hiau ( green budding ) dan okulasi kon!ensional atau okulasi cokelat (brown budding )' meskipun ada enis lain yaitu okulasi dini. Tabel . Teknik 8kulasi dan ,erbedaannya Teknik 8kulasi 4mur Batang Ba6ah 4mur' 4kuran' dan >arna ?ntres 9ini
-2 bulan
2-; minggu' garis tengah $'5 cm' hiau muda @iau ;- bulan 2-; bulan' garis tengah $.5 < cm' hiau *okelat :-: bulan - tahun' garis tengah .5 < ; cm' cokelat "umber0 www.worldagroforestrycentre.org
III.
PEMBAHASAN
5
,embibitan merupakan tempat penyiapan dan penyediaan bahan tanam (bibit)' baik yang berasal dari hasil perbanyakan generati (benih) maupun !egetati (klonal). Ada beberapa tahapan dalam kegiatan pembibitan karet' yaitu mulai dari pengadaan bii' persemaian bii' persemaian bibit rootstock ' okulasi' pembuatan bibit polibag dan penanaman. ,embibitan sangat diperlukan untuk penyiapan dan penyediaan bibit tanaman perkebunan untuk memenuhi kebutuhan areal pertanaman dalam skala luas dan hanya satu kali dalam setiap satu siklus umur ekonomis tanaman ($ < 5 tahun). ,erbanyakan tanaman karet ( Hevea brasiliensis) dapat dilakukan secara generati melalui benih dan secara !egetati melalui teknik okulasi. ,erbanyakan dengan benih saat ini sudah arang dilakukan kecuali oleh sebagian petani tradisional atau oleh kalangan peneliti guna perbaikan siat geneti selanutnya. Bahan tanam yang digunakan untuk pertanaman karet di Indonesia pada a6alnya berasal dari populasi introduksi berupa bii yang tidak terseleksi. ,enanaman tersebut ternyata memberikan keragaman yang sangat tinggi' sehingga pada tahun #$ mulai dilakukan seleksi a6al untuk mendapatkan pohon induk seleksi.
9engan
didapatkannya
pohon
induk
terseleksi
tersebut
maka
pengembangan karet selanutnya berasal dari pohon induksi terseleksi tersebut. &enurut "iregar ($$) kegiatan pemuliaan sebenarnya sudah dimulai seak tahun #$. Bahan tanaman berupa seedling terseleksi merupakan hasil kegiatan seleksi periode tahun #$ - #25 yang selanutnya dikelompokkan kedalam generasi I. "elanutnya kegiatan pemuliaan beralan terus sampai =enerasi ke I+ dan didapatkan klon-klon unggul yang berpotensi tinggi. A. Cara melakukan persemaian dan pembibian !asil
perban"akan
#enerai$ %beni!& pada anaman kare % Seedling &
,erbanyakan tanaman karet dapat dilakukan secara generati maupun !egetati. 7amun demikian' cara perbanyakan yang lebih menguntungkan adalah secara !egetati yaitu dengan okulasi tanaman. Budidaya tanaman karet yang dilakukan secara generati umumnya dilakukan oleh perkebunan rakyat. Keuntungan perkembangbiakan generati diantaranya adalah biaya yang relati murah' penyimpanan dalam 6aktu lama memuaskan' daya hidupnya 5
tetap tinggi bila disimpan dalam lingkungan yang menghindari kondisi favorable untuk respirasi dan kegiatan enimatik' serta memungkinkan untuk memulai tanaman yang bebas penyakit' khususnya penyakit tertular bii ( seedborne). &eskipun demikian terdapat pula kelemahan pembiakan generati' seperti adanya segregasi siat untuk tanaman-tanaman heteroigot' sehingga dihasilkan beberapa tanaman keturunan yang siatnya tidak sama dengan induknya. ,enguian kemurnian benih perlu dilakukan dengan cara mengambil secara acak $$ butir dari satu karung goni' kemudian dipecah untuk dinilai keseragamannya. Apabila belahan bii tersebut masih putih murni sampai kekuningan-kuningan dinilai baik' apabila ber6arna kekuningan berminyak' kuning kecoklatan sampai hitam atau keriput dinilai elek. 7ilai kesegaran yang baik adalah $% - #$%. &etode pemilihan benih karet adalah lentingan yaitu benih dilentingkandiatuhkan dari ketinggian $ < $$ cm pada kotak kayu berukuran ;$ C ;$ C ;$ cm. Apabila benih melenting keluar mele6ati dinding kotak' dinilai bii tersebut baik. *ara lain adalah dengan merendam di dalam air' apabila 2 bagian bii terendam' maka benih tersebut dianggap baik. Benih karet memiliki kecambah yang tinggi dan !iabilitas yang tinggi tetapi bii karet memiliki cangkang yang kuat membuat perkecambahan agak sulit karena bii yang tumbuh terhalang cangkang keras. Benih karet sebelum ditanam harus diberi perlakuan misalnya pematahan dormansi. 9ormansi benih dibedakan menadi dua' yaitu dormansi primer dan dormansi sekunder. 9ormansi primer adalah siat dormansi yang disebabkan karena siat isik dan isiologis benih. Kulit benih menadi penghalang masuknya air dan atau gas ke dalam benih dalam proses perkecambahan sehingga proses perkecambahan tidak teradi. Tipe dormansi ini dapat dipatahkan dengan memberi perlakuan terhadap kulit benih agar menadi permeable (mudah dilalui) air dan gas' seperti perlakuan kulit dan perendaman dalam air panas (>ira6an dan >ahyuni $$). &enurut "etia6an dan Andoko ($$5)' pematahan dormansi yang baik untuk benih karet adalah dengan skariikasi' mencakup cara-cara
seperti mengikir atau menggosok bii dengan kertas amplas' melubangi kulit bii dengan pisau' perlakuan guncangan untuk benih-benih yang memiliki kulit keras. 9imasa masaknya bertuuan untuk melemahkan kulit bii yang keras sehingga benih permeable terhadap air atau gas. Benih karet dalam bentuk bii memiliki masa dormansi yang sangat pendek' sehingga dalam 6aktu singkat benih akan tumbuh dan atau turun daya tumbuhnya apabila tidak mendapat perlakuan tertentu. "ebelum ditanam di lapangan' benih dikecambahkan dalam bedengan perkecambahan. 9alam bedengan perkecambahan tersebut' benih akan melalui beberapa tahapan stadia sampai akhirnya menadi tanaman seedling. Tahapan stadia kecambah tersebut adalah stadium segitiga' stadium bintang' stadium pancing' stadium arum' dan stadium berdaun.
=ambar . Berbagai Denis "tadia ,erkecambahan ,ada Bii Karet . ,ersiapan Bedengan untuk ,erkecambahan 4kuran bedengan yang digunakan untuk perkecambahan adalah panang 5 meter' lebar ' meter tergantung kondisi tempat. Arah bedengan memanang 4tara < "elatan' diberi naungan dari daun alang-alang atau rumbia. Tinggi tiang sebelah Timur ' meter dan Barat $'#$ meter. 4sahakan bedengan dekat dengan sumber air' sehingga dapat memudahkan penyiraman. Tanah untuk dasar perkecambahan harus bebas dari gulma' batu-batuan' gumpalan tanah dan sisa-sisa akar. ,inggir bedengan diperkuat dengan papan atau bambu' kemudian taburkan pasir sungai merata setebal 5 cm.
:
=ambar . ,ersiapan ,ersemaian dan ,ersemaian benih Karet . ,erkecambahan Benih yang digunakan sebagai bahan tanam merupakan bii yang telah lolos ui kemurnian dan ui pemilihan benih dan berasal dari pohon induk yang berumur minimal $ tahun. Benih ditanam pada bedengan yang telah disiapkan dengan bagian perut menghadap ke ba6ah dan punggungnya terlihat dipermukaannya. Darak antara benih E cm' sehingga dalam m bedengan memuat .$$$ butir. &enurut "ianturi ($$) perkecambahan benih karet adalah dengan meletakkan bii dengan mikroolia (mata lembaga) ke satu arah' biasanya ke arah yang lebih longgar (arak tanam cm). ,erut bii (tuniculus) menghadap ke ba6ah dan ditekan dengan ari tangan sedemikian rupa sehingga bagian punggung bii masih berada di atas permukaan pasir dan mata lembaga telah berada di ba6ah permukaan pasir' atau 2 bagian bii terbenam dalam pasir. 9engan cara meletakkan bii demikian. Bakar akar (radikula) dan bakal batang (plumula) dapat muncul tanpa terganggu oleh bii yang lain. "etelah benih ditanam dilakukan penyiraman dengan inter!al dua kali sehari untuk menaga kelembaban benih akan mulai berkecambah pada hari ke-. Bibit setelah stadia pancing dipindahkan ke pembibitan lapangan dengan menggunakan polybag. Benih yang berkecambah lebih dari hari dibuang. Bii kecambah pada saat akar dalam stadia kaki cicak (bintang) atau stadia pancing segera dipindahkan ke pembibitan lapangan'
#
angan sampai keluar daun kepelnya. &enurut Balai ,enelitian =etas' "alatiga terdapat beberapa cara penyediaan bibit karet melalui benih yaitu0 a. Seedling &urni ditanam Langsung di Lapangan Seedling murni adalah bibit yang disiapkan dari kecambah dan langsung dipindahkan ke lapangan. ,engadaan bibit karet dari seedling murni merupakan cara yang paling ideal untuk keperluan kehutanan. Bii karet yang telah diseleksi dideder di tempat pendederan selama 5-$ hari sampai terbentuk kecambah stadium pancing. Kecambah stadium pancing ini langsung ditanam di lapangan agar pertumbuhan akar tunggang dan tunas sempurna. 4ntuk mengantisipasi kecambah rusak atau hilang' kecambah diberi tanda yang elas. Bibit seedling yang berasal dari stadium pancing ini pertumbuhannya cepat dan ideal. Bibit uga tidak perlu harus segera dipindahkan ke lapangan dan tingkat kerusakannya paling kecil. ,ertumbuhan tunas maupun akar setelah dipindah ke lapangan sangat cepat. 9aun akan terbentuk setelah F hari. @ama yang paling ra6an adalah belalang' semut' dan capung. Belalang dan capung biasanya merusak uung tunas daun' sedangkan semut merusak tunas perakaran. >aktu yang dibutuhkan seak bii karet disemai dalam bedengan perkecambahan sampai kecambah tertanam di lapangan adalah 5 hari. ,enanaman dengan cara ini hanya bisa dilakukan pada musim panen bii. Bedengan perkecambahan uga harus berdekatan dengan lokasi penanaman di lapangan. b. Seedling Langsung ditanam dalam ,olibag ,ertama yang harus dilakukan adalah mengisi polibag dengan tanah' kemudian diatur rapi $ C $$ polibag. Benih karet diletakkan di atas tanah dengan posisi mendatar kemudian permukaan punggung bii ditimbun tanah' dan ditunggu sampai 2 bulan. ,ekeraan ini relati cepat'
namun apabila
ada
benih yang
tidak
tumbuh'
menggantinya cukup sulit terutama pada penanaman skala luas.
untuk
$
c. Seedling 9isiapkan sebagai Bibit ,olibag ,engadaan bibit seedling dalam polibag untuk hutan merupakan cara yang paling baik dalam arti tidak tergesa-gesa dan kondisi bibit prima. ,olibag yang digunakan berukuran $ cm C 2$ cm' dengan !olume tanah F kg. Bibit dalam polibag ini bisa diangkut untuk arak yang cukup auh sehingga tempat pembibitan tidak harus berdekatan dengan lokasi penanaman. *ara penyiapannya relati sederhana dan mudah' demikian pula pemeliharaan dan pera6atannya. ,ertama-tama bii dikecambahkan dalam bedengan. ,olibag diisi dengan tanah dan diatur secara tegak berkelompok. Kecambah yang sudah adi dipindahkan ke dalam polibag. Apabila memungkinkan' kecambah angan sampai pada stadium arum agar akar tumbuh sempurna. Kecambah dibiarkan tumbuh sampai 2 bulan dalam polibag kemudian dipindahkan ke lapangan. Agar pertumbuhan tunas dan akar sempurna' penanaman tidak boleh terlambat. *ara penanaman di lapangan relati mudah. "etelah lubang disiapkan' polibag disobek atau digunting. Tanah dalam polibag diaga angan sampai hancur' kemudian bibit beserta tanahnya dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan' ditimbun tanah' dan dipadatkan. d. Bibit dari Kecambah Berdaun 4mur Bulan dalam ,olibag Kecambah yang ada di bedengan kadang tidak dapat ditanam seluruhnya. Kecambah ini masih dapat digunakan sebagai bibit dengan cara memindahkannya ke dalam polibag. "ebelum dipindahkan ke dalam polibag' daun kecambah dipotong dengan menyisakan sepertiga bagian. Akar uga dipotong apabila sudah terlalu panang. 4ntuk tanaman seedling harus dipelihara satu tunas saa sehingga bentuk tanaman lurus. Kemungkinan tumbuhnya tunas lebih dari satu harus dihilangkan.
e. Bibit dari Kecambah Kadalu6arsa 4mur Lebih dari Bulan Kecambah kadalu6arsa dapat ditemukan di bedengan atau di ba6ah tanaman karet karena bii atuh di sembarang tempat dan tumbuh menadi tanaman kecil. Tanaman karet kecil ini bisa dimanaatkan untuk tanaman penghiauan. Bibit dapat langsung ditanam di lapangan atau dimasukkan dulu dalam polibag. Kecambah atau tanaman karet kecil yang sudah tumbuh dicabut' kemudian bagian atas tanaman dipotong miring dari atas leher akar lebih kurang $ cm dan bekas potongan dioles dengan lilin atau coolteer. 9emikian pula bagian akar dipotong miring F 5 cm dari leher akar dan akar lateral uga disisakan lebih kurang cm. Akar lateral tidak boleh dihabiskan agar tunas lebih cepat tumbuh. Tunas akan tumbuh cepat dari bagian atas stum dan kemungkinan bisa tumbuh lebih dari satu. 8leh karena itu' perlu dilakukan perempesan dengan menyisakan satu tunas yang pertumbuhannya normal. B. Cara melakukan persemaian dan pembibian !asil perban"akan 'e#eai$ %kl(nal& pada anaman kare
,erbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. ,ada kegiatan okulasi' dibutuhkan mata entres yang berasal dari batang atas yang kemudian akan ditempelkan ke batang ba6ah dari tanaman karet yang biasanya berasal dari dua klon yang berbeda siatnya. Batang atas dipilih klon yang sesuai dengan lingkungan ekologi yang bersangkutan dari klon-klon yang dianurkan terutama klon-klon yang dianurkan dalam skala besar. &ata entres diperlukan karena dapat berungsi untuk kegiatan produksi karet. &ata entres disebut uga mata prima' yang ditandai adanya bekas tangkai daun atau berada pada ketiak daun. &ata inilah yang terbaik untuk okulasi. Letaknya dibagian tengah internodia. ,enempelan batang atas pada batang ba6ah karet dia6ali dengan pembuatan endela atau disebut forket . ,embuatan forket ini akan lebih baik dia6ali dengan menyayat sisi sebelah kiri' karena melalui sisi tersebut dapat dilihat
batasan
keluarnya
getah
dari batang karet. "ehingga dapat
menyamakan dengan sisi yang sebelah kanan. Forket ini tidak boleh dibuka terlebih dahulu sebelum mata entres siap karena akan menyebabkan kambium menadi kering. 8kulasi bertuuan untuk menghasilkan dua klon dalam satu indi!idu sehingga diperoleh produksi tinggi dengan umur ekonomis panang. 8leh karena itu perlu diperhatikan siat-siat unggul dari calon batang atas dan batang ba6ah serta kompatibilitas kedua calon batang tersebut. ,erbanyakan tanaman secara okulasi memiliki beberapa kelebihan antara lain penggunaan okulasi dapat menghasilkan tanaman dengan produktiitas yang tinggi' pertumbuhan tanaman yang seragam' penyiapan benih relati singkat' dan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea. "edangkan kelemahan dari perbanyakan tanaman secara !egetati dengan cara okulasi antara lain tanaman hasil okulasi terkadang kurang normal teradi karena tidak adanya keserasian antara batang ba6ah dengan batang atas (entres)' memerlukan tenaga ahli untuk pengokulasian ini' dan ika salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemungkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar. &enurut Gardha et al ($$) klon-klon karet anuran yang telah direkomendasikan ,usat ,enelitian Karet saat ini adalah0 () Klon anuran komersial (B,& ;' B,& $' B,& $#' I// $;' ,B ' dan ,B $)H () Klon penghasil lateks-kayu (B,& ' ,B 22$' ,B 2;$' /II* $$' A+/8" $2' I// 5' I// 2' I// 2#' I// ;' I// ' dan I// :)H (2) Klon penghasil kayu (I// $' I// ' I// ' I// :)H (;) Klon @arapan (I// ;' I// 22' I// ;' I//5;' I// ;' I// $5' I// $' I// ' I// #' I// ;' I// ;;' I// $:' I// ' dan I// $). "ebagai batang ba6ah dianurkan menggunakan benih yang berasal dari klon A!ros $2' B,& ;' =T ' ,B $' dan //I* $$. Klon-klon lama yang sudah dilepas seperti =T ' ,/ 5' ,/ ' ,/ 2$2' //I& $$' //I& ' masih dapat digunakan dengan beberapa pertimbangan antara lain memperhatikan kepentingan pengguna untuk penanaman klon karet tersebut pada 6ilayah tertentu.
2
=ambar 2. Beberapa Denis Klon 4nggul 4saha
pengembangan
perkebunan
karet
yang
eisien'
mampu
menghasilkan bahan tanaman yang berkualitas serta kemurnian teramin' maka perlu dilakukan penyediaan bibit secara s6adaya yaitu dengan membangun kebun bibit batang ba6ah dan kebun entres. &enurut Gardha et al ($$) langkah a6al pengadaan bibit adalah sebagai berikut0 . ,engadaan Benih untuk Batang Ba6ah Benih berasal dari benih terpilih atau bii yang diketahui pohon induknya yang berasal dari klon-klon anuran (A+/8" $2' B,& ;' =T ' ,B $' dan //I* $$) yang diambil dari pohon induk minimal berumur $ tahun. Klon-klon lama yang sudah dilepas seperti =T ' ,/ 5' ,/ ' ,/ 2$2' //I& $$' //I& ' masih dapat digunakan dengan beberapa pertimbangan antara lain memperhatikan kepentingan pengguna untuk penanaman klon karet tersebut pada 6ilayah tertentu. Dumlah bibit per hektar berkisar antara 5.$$$ < 2.$$$ populasi tanaman. Kebutuhan bii untuk umlah tersebut sekitar $$.$$$ < $.$$$.$$$ butir. . ,embibitan Batang Ba6ah di Lapang Areal pembibitan usahakan pada tanah datar' gembur mengandung bahan organik tinggi dan dekat dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman. 4kuran bedengan ; C 5 meter (tergantung kondisi lapangan)' dalam setiap ; meter dibuat alan sebesar meter untuk memudahkan
;
pemeliharaan dan pengontrolan tanaman. Darak pengairan pembibitan dilapangan 2$ C 2$ C 5$ cm.
=ambar ;. ,embibitan Batang Ba6ah di Lapang 2. ,emeliharaan Bibit di Lapang ,emeliharaan bibit karet pada umumnya sama dengan pera6atan bibit tanaman lain. ,era6atan dilakukan dengan penyiraman dua kali sehari. ,enyiangan rumput atau gulma pengganggu dengan inter!al dua kali sebulan. ,upuk dasar mengunakan Rock hosphate dengan dosis .$$ kgha. ,engendalian hama rayap dapat diberantas dengan Insektisida Basudin dan 9iainon $-= ditaburkan disekitar leher akar' sedangkan untuk pengendalian penyakit daun dengan ungisida 9ithane ;5 atau dihembus dengan asap belerang. ,upuk susulan dengan dosis seperti tertera pada Tabel . Tabel . 9osis ,upuk Tanaman Karet di ,embibitan >aktu ,emupukan Denis ,upuk (kgha) 4rea ",-2 K*L Kieserit Bulan ,ertama #$ $ ;5 ;5 Bulan Kedua 5 :$ #$ #$ Bulan Ketiga 5 :$ #$ #$ Bulan Keempat 5 :$ #$ #$ Bulan Kelima sd okulasi ;5$ 55$ :$ :$ "umber 0 /osyid dkk' $$5
9olomit '5 25 25 25 $
;. Kebun ?ntres &ata ukulasi untuk bahan okulasi pada persemaian lapangan berasal dari kebun entres' untuk itu kebun entres harus dibangun terlebih dahulu sebelum membangun persemaian batang ba6ah di lapangan. Beberapa persyaratan pemilihan lokasi kebun entres adalah sebagai berikut0
5
a. ,embuatan bedenganpetakan dengan ukuran 5 C $ meter' diantara bedengan
dibuat alan
selebar
5$ cm
termasuk
parit'
tiap
bedenganpetak untuk penanaman satu enis klon. b. Darak tanam $$ C $$ cm' tiap bedengan berisi 5 C $ batang $$ batang. c. Lubang tanaman berukuran $ C $ C $ cm' -2 bulan sebelum dilakukan penanaman' lubang tanam dipupuk dengan /ock posphat. d. ,enanaman bibit di sesuaikan dengan klon yang diharapkan sebagai sumber entres. 5. ,emeliharaan dan ,emanenan ?ntres ,emeliharaan entres dilakukan agar entres yang dihasilkan memiliki kualitas bibit yang baik. ,emeliharaan entres dapat dilakukan denganH () penunasan (6i6ilan)' tunas liar perlu di6i6il sampai ketinggian 2 meter dari permukaan tanahH () ,emurnian klon' setelah tanam mempunyai 5- payung diadakan pemurnian oleh Balai ,enelitianH (2) ,enyiangan dilakukan dengan inter!al satu bulan sekaliH (;) ,emberantasan dan pengendalian hamapenyakit di kebun entres dilakukan sesuai dengan prosedur untuk penyakit daun diberantas dengan belerang' 9ithane dan lain-lain. Damur diberantas dengan *aliCin /,H (5) ,emupukan diberikan 4rea' ",-2 dan K*l masing-masing $ grpohon ,emanenan entres dilakukan dengan memotong cabang pertama dilakukan $ < 5 cm diatas pertautan okulasi. ,ada tahun pertama diperoleh satu buah turusbatang entres. ,ada tahun kedua diperoleh dua buah turusbatang entres dipotong $ <5 cm diatas potongan yang dilakukan pada tahun pertama' begitu uga untuk pemotongan selanutnya sampai dengan ke lima. 9ari satu meter batangturus entres dapat diperoleh < $ mata okulasi. . Kriteria Bibit yang Baik Bibit yang baik digunakan sebagai bahan okulasi haruslah memiliki akar tunggang yang lurus atau tidak bercabang dengan panang minimal 2$ cm dan lateral $ cm. Tinggi batang di atas okulasi sekitar $ cm pada
bagian besar pemotongan diolesi TB # atau parain dan memiliki diameter batang sekitar '5 cm. ,ada bagian okulasi ditoreh ber6arna hiau. Apabila terdapat bibit yang memiliki akar tunggang lebih dari satu sebaiknya pilih salah satu akar tunggang yang paling baik' sedangkan yang lainnya dibuang. . Bibit polybag ,emindahan bibit hasil okulasi ke polybag bertuuan untuk memudahkan saat bibit akan ditanam dilahan' teknisnya dilakukan pembongkaran dengan cangkul pada bibit okulasi. Akar tunggang dipotong dan disisakan $ < 5 cm kemudian dioles rootone yang merupakan at perangsang tumbuh akar. Bibit ditanam pada polybag berukuran ;$ C 5 cm dengan media tanah dan pupuk kandang perbandingan 0 ' bagian ba6ah polybag diberi lubang < lubang yang berungsi mengalirkan kelebihan air pada polybag. Bibit ditata dengan posisi mata tunas saling berla6anan arah sehingga nantinya saat tunas sudah besar memiliki ruang tumbuh dan tidak mengganggu satu sama lain. Bibit dalam polybag berumur E 5 bulan dan berpayung dua siap untuk ditanam. Berikut kegiatan pemeliharaan benih polibag0 a. ,enyiraman' penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore. b. ,enyiangan' dilakukan untuk membersihkan polibag dari gulma dengan cara manual. c. ,emupukan' enis pupuk yang digunakan adalah pupuk maemuk dengan dosis 5 gram polybag. d. ,engendalian hama penyakit' penyakit yang umum menyerang benih dalam polibag adalah penyakit mealdo6' pengendalian biasanya dilakukan dengan pemberian belerang. e. ,e6i6ilan' kegiatan ini bertuuan untuk memacu pertumbuhan tunas utama dengan cara membuang tunas liartunas palsu.
I).
PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan antara lain0 . Karet merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia dan menadi
salah
satu
komoditi
ekspor
unggulan
Indonesia
dalam
menghasilkan de!isa negara diluar minyak dan gas. . ,erbanyakan tanaman karet ( Hevea brasiliensis) dapat dilakukan secara generati melalui benih dan secara !egetati melalui teknik okulasi. 2. ,erbanyakan tanaman secara generati' memiliki keuntungan antara lain biaya yang relati murah' penyimpanan dalam 6aktu lama memuaskan' daya hidupnya tetap tinggi bila disimpan dalam lingkungan yang menghindari kondisi favorable untuk respirasi dan kegiatan enimatik' serta memungkinkan untuk memulai tanaman yang bebas penyakit' khususnya penyakit tertular bii ( seedborne). Kelemahan pembiakan generati'
seperti
adanya
segregasi
siat
untuk
tanaman-tanaman
heteroigot' sehingga dihasilkan beberapa tanaman keturunan yang siatnya tidak sama dengan induknya. ;. "ebelum ditanam di lapangan' benih dikecambahkan dalam bedengan perkecambahan. Benih akan melalui beberapa tahapan stadia sampai akhirnya menadi tanaman seedling. Tahapan stadia kecambah tersebut adalah stadium segitiga' stadium bintang' stadium pancing' stadium arum' dan stadium berdaun. 5. ,erbanyakan tanaman dengan cara okulasi dibutuhkan mata entres yang berasal dari batang atas yang kemudian akan ditempelkan ke batang ba6ah dari tanaman karet yang biasanya berasal dari dua klon yang berbeda siatnya.
:
DA*TA+ PUSTAKA
Anonim $$. 8kulasi Karet. www.worldagroforestrycentre.org . 9iakses pada # &aret $;. An6ar * $$. &anaemen dan Teknik Budidaya Tanaman Karet. http!""www.pdf#look.com"teknik okulasi.html . 9iakses pada # &aret $;. Balai ,enelitian Karet =etas $$. $engenal engembangan Hutan &aret . "alatiga.
%eknologi
Baru
untuk
"etia6an 9 @ dan A Andoko $$5. etun'uk (engkap Budidaya &aret . Agromedia ,ustaka. Dakarta. "etyamidada 9 $$:. &aret Revisi &e#). Kanisius. Gogyakarta. "ianturi @ " $$. Budidaya %anaman &aret . 4ni!ersitas "umatera 4tara ,ress. &edan. "iregar T@" $$. %eknik enyadaan &aret Revisi ke#*. Kanisius. Gogyakarta. >ira6an B dan " >ahyuni $$. $emproduksi Benih Bersertifikat . ,enebar "6adaya. Dakarta. Gardha' "yari ?' &ugiyanto $$. %eknik embibitan dan Budidaya &aret +nggul rovinsi ,ambi. Balai ,engkaian Teknologi ,ertanian Dambi. Dambi.