TUGAS MAKALAH TBT KARET DAN KELAPA SAWIT “PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elaeis Ela eis Jacq) ” guineen guin eensis sis Jacq)
Disusun O!" # Na$a
# Ra"$a% Suis%&'
NIM
# H*+*,,
K!as
# AT-.A
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI /AKULTAS /AKULTAS PERTA P ERTANIA NIAN N UNI0ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA +*,
I1 PENDAHULUAN
Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi karena merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati. Bagi Indonesia, kelapa sawit memiliki arti penting karena mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat dan sebagai sumber perolehan devisa negara. Permintaan kelapa sawit yang meningkat menyebabkan produksi dan perluasan areal pertanaman kelapa sawit semakin meningkat. Dengan bertambahnya luas areal pertanaman kelapa sawit tersebut maka diperlukan pengadaan bibit dalam jumlah besar dan berkualitas. Dalam usaha membudidayakan kelapa sawit, masalah pertama yang dihadapi oleh pengusaha atau petani yang bersangkutan adalah pengadaan bibit. Kualitas bibit sangat menentukan produksi jenis komoditas ini. Kesehatan tanaman pada masa pembibitan akan mempengaruhi pertumbuhan dan tingginya produksi selanjutnya setelah di lapangan. Pembibitan merupakan salah satu faktor penentu budidaya kelapa sawit. Pembibitan kelapa sawit merupakan langkah permulaan yang sangat menentukan keberhasilan penanaman di lapangan. ntuk itu perlu dilakukan suatu teknik budidaya yang mampu menghasilkan bibit yang berkualitas, salah satunya melalui pemupukan di pembibitan. Bibit merupakan produk dari suatu proses pengadaan bahan tanaman yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil produksi pada masa selanjutnya. Bahan tanaman yang berkualitas merupakan kebutuhan pokok suatu industri perkebunan. !aktor bibit memegang peranan penting di dalam menentukan keberhasilan penanaman kelapa sawit. Kesehatan tanaman pada masa pembibitan akan mempengaruhi pertumbuhan dan tingginya produksi. "leh karena itu, teknis pelaksanaan pembibitan perlu mendapat perhatian besar. Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan pembudidayaan pada tanaman kelapa sawit. Dalam pembibitan kelapa sawit dikenal dengan adanya pembibitan #double stage$. Pembibitan awal dilakukan selama % bulan dan membutuhkan naungan. Pembibitan awal bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang pertumbuhannya seragam saat dipindahkan ke pembibitan utama. Pembibitan utama dilakukan untuk menyiapkan tanaman agar
cukup kuat sebelum dipindahkan kelapangan. &elalui tahap pembibitan ini diharapkan akan menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas. Bibit kelapa sawit yang baik adalah bibit yang memiliki kekuatan dan penampilan tumbuh yang optimal serta berkemampuan dalam menghadapi kondisi cekaman lingkungan saat pelaksanaan transplanting. 'alah satu cekaman lingkungan adalah kekeringan. Kekeringan akibat musim kemarau merupakan salah satu faktor yang nyata mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit.
II1 PEMBAHASAN
ntuk memperoleh tanaman kelapa sawit yang berkualitas, salah satunya adalah dengan melaukan pembibitan yang benar. Karena proses pembibitan ini aka sangat berpengaruh terhadap kualitas dan rpoduksi dari tanaman kelapa sawit dikemudian harinya. Pembibitan dapat dilakukan dengan satu tahap atau dua tahap pekerjaan. Pembibitan satu tahap berarti kecambah kelapa sawit langsung ditanam di polibag besar atau langsung di pembibitan utama ( main nursery). Pembibitan dua tahap artinya penanaman kecambah dilakukan di pembibitan awal ( prenursery) terlebih dahulu menggunakan polibag kecil serta naungan, kemudian dipindahkan ke main nursery ketika berumur %*+ bulan menggunakan polibag yang lebih besar (Dalimunthe --). Pembibitan dua tahap (double stage) lebih banyak digunakan dan memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan pembibitan satu tahap. /ika menggunakan pembibitan dua tahap, luasan pembibitan menjadi lebih kecil dan memungkinkan untuk dibuat naungan. Keuntungan lainnya, penyiraman menjadi mudah, jadwal pemupukan menjadi mudah, dan bibit terhindar dari penyinaran matahari secara langsung sehingga resiko kematian tanaman menjadi kecil. /ika menggunakan pembibitan satu tahap (langsung menggunakan polibag besar), luas areal yang dibutuhkan cukup besar dan penggunaan naungan tidak efektif. 'elain itu, proses penyiraman dan pengawasan menjadi lebih sulit karena tidak semua tanaman dapat dipantau (Dalimunthe --). A1 P!$2i2i%an A3a ( Prenursery)
Pembibitan awal ( prenursery) merupakan tempat kecambah kelapa sawit ditanam dan dipelihara hingga berumur tiga bulan. 'elanjutnya, bibit tersebut
dilakukan
selama
*%
bulan,
sedangkan
pembibitan main
nursery selama 0-*0 bulan. Bibit akan siap tanam pada umur 0*0+ bulan (% bulan di prenursery dan *00 bulan di main nursery) ('unarko --). 0. Persyaratan 1okasi 1okasi untuk pembibitan awal sebaiknya datar atau kemiringan tanah %o sehingga pembuatan bedengan prenursery nantinya akan rata.
Bagian atas bedengan sebaiknya memiliki naungan, berupa atap buatan atau pohon. Pagar prenursery untuk mencegah hewan pengganggu masuk dan merusak pembibitan. 1okasi sebaiknya dekat dengan sumber air. Kondisi debit air harus tetap dan tidak mengandung kapur (p2 netral). 1okasi harus dekat sumber media dengan topsoil yang cukup untuk mengisi babybag (polibag kecil), tanah tidak bercadas atau tidak berkapur, dan akses jalan yang mudah dijangkau (!au3i --4). . Pengecambahan Benih Benih yang baik untuk bibit kelapa sawit harus berasal dari indukan yang jelas dan berkualitas baik. 'aat ini di Indonesia terdapat 5 (enam) produsen benih resmi dalam negeri yang menyediakan benih untuk bibit kelapa sawit yaitu Pusat Penelitian Kelapa 'awit (PPK') &edan, P6 1ondon 'umatera (1onsum), P6 'ocfin, P6 6unggal 7unus 8state, P6 Dami &as 'ejahtera dan P6 Bina 'awit &akmur. Benih*benih yang dihasilkan oleh produsen resmi ini telah mengalami proses introduksi yang sedemikian rupa dan berulang*ulang sehingga menghasilkan kualitas sangat baik, berasal dari indukan yang jelas asal usulnya seperti Delidura dan bapak Pisifera. a. 9ara yang biasa dilakukan oleh PPK' &edan 0) &elepaskan tangkai buah dari spikeletnya. ) :aktu pemeraman tandan buah dilakukan selama tiga hari dan sekali*sekali disiram air. Kemudian pisahkan buah dari tandannya dan diperam lagi selama tiga hari. %) Proses yang dilakukan untuk memisahkan daging buah dari bijinya, buah dimasukkan kedalam mesin pengaduk. Kemudian cuci biji yang dihasilkan dengan menggunakan air, setelah itu masukkan kedalam larutan Dithane &*+; -,< selama kira*kira tiga menit. Keringkan dan seleksi untuk memperoleh biji yang berukuran seragam. +) Proses selanjutnya semua benih yang telah ditreatment disimpan di dalam suatu ruangan tertentu yang telah diatur bersuhu berkisar 4=9 dan kelembaban berkisar 5-*4-< sebelum dikecambahkan. b. 9ara lainnya
0) &elakukan perendaman biji dalam air selama 5 > 4 hari, penggantian air dilakukan secara rutin setiap hari, lalu rendam dalam larutan Dithane & * +; -,< selama lebih kurang dua menit, selanjutnya biji dikering anginkan. ) Biji yang telah selesai ditreatment dimasukkan kedalam kaleng pengecambahan
dan
ditempatkan
dalam
ruangan
dengan
temperatur berkisar %=9 dan kelembaban berkisar 5- > 4-< selama enam puluh hari. 'elanjutnya setiap tujuh hari benih dikering anginkan selama tiga menit. %) 'etelah enam puluh hari rendam benih dalam air sampai kadar air - > %-< dan dikering anginkan lagi. &asukkan biji ke dalam larutan Dithane & > +; -,< selama lebih kurang dua menit. +) 'elanjutnya benih disimpan diruangan dengan suhu yang sudah diatur berkisar 4=9. 'etelah sepuluh hari benih berkecambah, pada hari ke %- tidak digunakan lagi. %. Pemesanan Kecambah 'eleksi dilakukan dengan memilih penggunaan kecambah yang baik dan dapat mencukupi kebutuhan. 'atu hektar lahan tanaman dengan populasi 0+% pohon membutuhkan kecambah - biji dengan asumsi kecambah yang mati dan abnormal sekitar ;< untuk kebutuhan penyulaman sekitar 0-<. :aktu pemesanan kecambah diatur agar kecambah sudah tertanam di babybag prenursery 0%*0+ bulan sebelum penanaman di lapangan ('teko -0-). Polibag kecil yang digunakan sebaiknya berwarna hitam, jika terpaksa bisa menggunakan polibag kecil berwarna putih. Polibag berukuran panjang 0+ cm, lebar ? cm, dan tebal -,0+ cm. 'elain itu, bisa juga menggunakan babybag hitam dengan ukuran0+ @ @ -,-4 cm (-lembarAkg) media tanam yang digunakan berupa campuran topsoil dan kompos dengan perbandingan 50 atau campuran pasir, pupuk kandang, dan topsoil dengan komposisi 00%. Bedengan pembibitan prenursery dibuat dengan panjang 0- meter dan lebar 0, meter. 6inggi bedengan berkisar -,0*-,0; meter dengan jarak antar bedengan -,? meter. 'atu
petak prenursery tangki siram 0.--- liter dapat mencukupi penyiraman 4--*?-- babybag kecambah ('ubiantoro --). +. Penanaman Kecambah 1etakkan kecambah di tempat yang teduh, kemudian segera tanam ke dalam baybag . Kecambah hanya dapat bertahan %*; hari di tempat penghasil kecambah. Dua hari menjelang penanaman kecambah, media tanam yang berada di dalam harus disiram setiap pagi. Cemburkan permukaan media dengan jari telunjuk atau dengan ibu jari, kemudian buat lubang untuk meletakkan kecambah. &asukkan kecambah sedalam 0,;* cm di bawah permukaan tanah, lalu ratakan kembali hingga menutup kecambah tersebut. Bagian bakal akar (radikula) yang berbentuk agak tumpul dan berwarna lebih kuning harus mengarah ke bawah dan bakal daun (plumula) yang bentuknya agak tajam dan berwarna kuning muda mengarah ke atas ('ubiantoro --%). ;. aungan aungan atau pelindung bisa berupa pohon hidup atau naungan buatan yang terbuat dari daun kelapa sawit. kuran tinggi tiang dua meter (depan belakang sama) dan jarak antar tiang tiga meter. aungan dipertahankan hingga kecambah berdaun *% helai. 'etelah itu, naungan berangsur*angsur dikurangi dari arah timur agar sinar matahari pagi bisa lebih banyak masuk ke bedengan. Pengurangan naungan dilakukan secara
bertahap
dan
jangan
semapai
terlambat
karena
dapat
mengahambat pertumbuhan tanaman. 'ebaliknya, jika pengurangan terlalu cepat maka akan menyebabkan tanaman stress. Pengurangan naungan dilakukan setelah bibit berumur 5 minggu ('unarko --).
5. Penyiraman dan penyiangan Penyiraman dilakukan setiap hari secara teratur, yakni pada pagi hari saat pukul -5.--*0-.%- dan sore hari dimulai pukul 0;.--. Eolume air yang disiramkan sekitar -,;*-,; liter per bibit. Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput*rumput yang tumbuh di babybag menggunakan
tangan. Penyiangan sebaiknya dilaksanakan dua minggu sekali. Fumput dikumpulkan
di
antara
bedengan
agar
kering
terkena
sinar
matahari ('unarko --). 4. Pemupukan 'elama tiga bulan di prenursery biasanya bibit tidak dipupuk. amun, jika tampak gejala kekurangan hara dengan gejala seperti daun menguning, bibit perlu dipupuk menggunakan pupuk dalam bentuk cair. Konsentrasi pupuk urea atau pupuk majemuk sekitar -,< atau gram per liter air untuk 0-- bibit. Pupuk diaplikasikan melalui daun dengan cara disemprot pada bibit berumur lebih dari satu bulan atau telah memiliki tiga helai daun. !rekuensi pemupukan dilakukan seminggu sekali
('unarko --).
?. Proteksi dan 'eleksi 'erangan hama dan penyakit selama di prenursery biasanya belum ada. /ika ada, dapat diberantas dengan diambil menggunakan tangan (hand picking ). 'erangan penyakit yang berasal dari sejenis jamur dapat dikendalikan dengan fungisida yang banyak dijual di pasaran, seperti Dithane, 'evin dan Gnthio dengan dosis sesuai yang dianjurkan ('unarko --). 'eleksi dilakukan sebelum bibit dipindahkan ke main nursery. 'eleksi bibit di prenursery bertujuan untuk mencari bibit yang menyimpang. Bibit menyimpang dapat diakibatkan oleh faktor genetis, kerusakan mekanis, serangan hama dan penyakit, serta kesalahan kultur teknis. 'aat berumur tiga bulan, bibit kelapa sawit yang normal biasanya berdaun %*+ helai dan telah sempurna bentuknya. Pengurangan bibit sejak kecambah diterima hingga dipindahkan ke main nursery dapat mencapai 0< atau lebih. Bibit yang mati terlebih dahulu harus dikeluarkan, kemudian bibit yang tidak normal harus dimusnahkan. 9iri bibit kelapa sawit tidak normal sebagai berikut. a. Gnak daun sempit dan memanjang seperti daun lalang (narrow leaves).
b. Gnak daunnya bergulung kearah longitudinal (rolled leaves). c. Pertumbuhan bibit memanjang (erreted ) , terputar (twisted shoot ), tumbuh kerdil, lemah, dan lambat (insufficient growth, dwarfish). d. Daunnya kusut (crinkled ), anak daun tidak mengembang, membulat, dan menguncup (collante). e. Fusak karena serangan penyakit tajuk (crown disease). Pertumbuhan bibit yang tidak normal juga terjadi karena kesalahan kultur teknis. Berikut beberapa kesalahan teknis penanaman yang menyebabkan bibit tumbuh abnormal ('unarko --). a. Penanaman kecambah terbalik, bakal daun ditanam ke arah bawah. b. Kecambah ditanam terlalu dalam sehingga pertumbuhan terlambat atau terlalu dangkal sehingga akar menggantung. c. 6anah mengandung bebatuan (tidak disaring), sehingga menggangu akar. d. 6anah terlalu basah, karena air tidak terbuang dari kantong plastik atau penyiraman tidak sempurna (terlalu keras dan banyak atau terlalu sedikit). . Pengangkutan Bibit Pengangkutan atau pengiriman bibit dari dari prenursery ke main nursery dengan memasukkan babybag ke dalam peti kayu berukuran 55,; @ + @ 4,; cm. 'etiap peti kayu dapat memuat %; bibit. Pengangkutan harus berhati*hati dan bibit harus segera ditanam di main nursery ('unarko --). B. P!$2i2i%an U%a$a ( Main Nursery) 0. Penentuan 1okasi 1okasi sebaiknya dekat atau berada di pinggir jalan besar, agar
pengangkutan bibit dan pengawasannya lebih mudah. 1okasi harus bebas genangan atau banjir dan dekat dengan sumber air untuk penyiraman. Debit dan mutu air yang tersedia harus baik. Greal pembibitan sebisa mungkin rata atau memiliki kemiringan maksimum ;<, tempat terbuka atau tanah lapang dan lapisan tanah topsoil cukup tebal. 1etak lokasi
main nursery dekat dengan area yang ditanam dan harus jauh dari sumber hama dan penyakit ('unarko --). . 1uas, Lay Out dan Pancang 'atu hektar pembibitan main nursery dapat menyediakan bibit untuk sekitar ;-*5- hektar lahan penanaman. 'etelah area diratakan menggunakan alat berat, sekaligus untuk mengambil top soil , tentukan dan buat jaringan jalan, parit, dan saluran pembuangan air (drainase). Buat lay out petak atau bedengan memanjang dengan arah timur ke barat. kuran panjang dan lebarnya disesuaikan dengan kondisi lapangan dan jaringan irigasinya ('unarko --). %. /aringan Irigasi /aringan irigasi diperlukan sebagai sarana pengairan untuk menyiram bibit di main nursery. Glat dan bahan untuk sistem penyiraman harus sudah terpasang dan siap pakai sebelum penanaman. Instalasi penyiraman di main nursery sebagai berikut a. 'ecara manual, air dihisap dari sungai menggunakan pompa air dan dialirkan ke lokasi pembibitan melalui pipa dan selang. b. 'prinkler menggunakan pipa induk, pipa utama, dan pipa distribusi. c. 'etiap sambungan dilengkapi stand pipes yang terpasng berdiri dan ujungnya dilengkapi dengan no33le yang memancarkan air secara berputar. d. 'etiap pipa distribusi memiliki ?* sprinkler yang berjarak *0? meter. e. Kebutuhan air sekitar 4; m%AhaAhari, efisiensi %-*+-< dengan pompa air berdaya pancar +; psi. kekuatan pompa 0?*- horse power untuk ? hektar pembibitan ('unarko --).
+. Penyiapan Polibag Polibag yang digunakan sebaiknya berwarna hitam (0--< carbon black ) dengan panjang + cm, lebar %% cm atau berdiameter % cm, dan tebal -,0; cm. Polibag diberi lubang berdiameter -,; cm sebanyak dua baris.
/arak
antar
lubang 4,; @ 4,; cm. &edia
tanam bibit
menggunakan top soil yang memiliki struktur remah atau gembur. /ika terpaksa, gunakan top soil yang berupa tanah liat. amun, media tersebut
perlu dicampur dengan pasir kasar dengan perbandingan %. Polibag diisi media tanam hingga penuh (sekitar 05 kg), lalu hentakkan tiga kali agar media tanam memadat. Pengisian polibag harus selesai dikerjakan dalam waktu dua minggu sebelum pemindahan dari prenursery ('unarko --). ;. Penanaman 'ehari sebelum penanaman, media tanam dalam polibag harus disiram. Bibit dipindahkan dari prenursery setelah berdaun *% helai dan berumur maksimum tiga bulan. Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang di polibag seukuran dengan diameter babybag . 'ayat babybag menggunakan pisau secara hati*hati dari bawah ke atas agar mudah dilepas dan media tidak sampai terikut. &asukkan bibit beserta tanahnya ke dalam lubang, lalu atur agar posisinya tegak seperti semula. 6ekan tanah disekeliling lubang agar lebih padat merata. /ika dirasa kurang, tambahkan tanah hingga sedikit melewati leher akar. Bagian atas polibag yang tidak diisi tanah setinggi *% cm. Bagian ini memungkinkan sebagai tempat meletakkan pupuk, air, atau mulsa. aungan sudah tidak diperlukan lagi di main nursery ('unarko --). 5. Penyiraman dan Penyiangan Penyiraman dilakukan setiap hari secara teratur dengan jumlah yang cukup. /ika musim kemarau, siram bibit dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Kebutuhan air penyiramann sebanyak liter airAbibitAhari. Permukaan tanah harus ditutup dengan serasa organik (mulsa) untuk menghindari pemadatan permukaan tanah, mencegah penguapan air, dan mengatur kelembaban tanah pada musim kemarau. Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma yang tumbuh dalam polibag, sekaligus menggemburkan tanah dengan cara menusukkan sepotong
kayu.
Penyiangan
lahan
pembibitan
(diluar
polibag)
dilaksanakan secara clean weeding , yakni menggunakan garuk. Fotasi penyiangan -*%- hari, tergantung dari pertumbuhan gulma ('unarko --). 4. Pemupukan
Dosis dan jadwal pemupukan sangat tergantung pada umur dan pertumbuhan
bibit.
Di main
nursery, lebih
dianjurkan
untuk
menggunakan pupuk mejemuk *P*K*&g dengan komposisi 0;*0;*5*+ atau 0*0*04*, serta ditambah Kieserite (pupuk yang mengandung unsur 9a dan &g). Penggunaan pupuk majemuk *P*K*&g dan Kieserite dapat dilihat pada tabel berikut ini 6abel 0. Fekomendasi pemupukan bibit kelapa sawit di main nursery (gramAbibit) mur (&ingg Pupuk *P*K*&g Pupuk *P*K*&g Kieserite u Ke*) (0;*0+*5*+) (0*0*04*) 0+ ,; 0; ,; 05 ;,04 ;,0? 4,; 4,; 0-,+ 0-,5 0-,? 0-,;,%0-,% 0-,;,%+ 0;,%5 0;,4,; %? 0;,+0;,4,; + -,++ -,0-,+5 -,+? -,0-,;;,; ;,0-,'umber Publikasi PPK' Berikut ini kebutuhan pupuk untuk satu hektar main nursery dengan jumlah sekitar 00.--- bibit. a. Pupuk mejemuk (0;*0;*5*+) ;- gram @ 00.--- H ;;- kgAhektar. b. Pupuk mejemuk (0*0*04*) %- gram @ 00.--- H.;%- kgAhektar. c. Pupuk kieserite ;; gram @ 00.--- H 5-; kgAhektar. ?. 2ama dan penyakit Pengendalian hama dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan mengambil satu per satu serangga, lalu membunuhnya. Pengendalian lain
dapat
dilakukan
secara
kimiawi,
yaitu
dengan
menyemprotkan
insektisida 'evin ?; 8' dan 6endion yang telah dilarutkan dalam air sesuai dosis yang direkomendasikan di kemasan. 2ama lain yang dapat merusak bibit di main nursery adalah babi hutan dan landak. 2ama ini aktif menyerang pada malam hari (nocturnal ) secara berkelompok dengan memakan umbut atau titik tumbuh bibit. Pencegahannya dengan mengecat pangkal batang bibit menggunakan bahan residu, misalnya oli bekas atau limbah pabrik yang dicampur n posfit. 'elain itu, bisa menggunakan umpan beracun, seperti pisang, telur, ikan busuk, dan daging babi yang telah tertangkap ('unarko --). Penyakit yang terkadang muncul diantaranya crown disease dan blast disease. Penyakit yang serius jarang ditemukan saat masa pembibitan. Crown disease adalah penyakit busuk tajuk. Cejalanya ditandai dengan daun muda yang baru muncul mengalami pembusukan. Penyakit ini belum dapat diatasi secara kimiawi. saha untuk mengurangi gejalanya dengan mengurangi pemberian pupuk yang mengandung nitrogen, karena tanaman yang kelebihan nitrogen akan rentan terhadap serangan virus. Blast disease merupakan penyakit busuk akar
yang
disebabkan
oleh
serangan
jamur
Phytium sp.
pemberantasannya sangat sulit. 6indakan yang dapat dilakukan hanya dengan mencabut dan membakar tanaman yang diserang, sehingga tidak menular ke tanaman yang sehat ('unarko --4). . 'eleksi 'eleksi di main nursery dilakukan dalam empat tahap sebagai berikut a. 'etelah bibit dipindahkan dari prenursery. b. 'etelah bibit berumur + bulan. c. 'etelah bibit berumur ? bulan. d. 'aat bibit dipindahkan ke lapangan. 9iri bibit tidak normal dan harus dibuang sebagai berikut a. Bibit yang memanjang kaku (errectic), tinggi melebihi rata*rata, dan daunnya kaku. b. Bibit yang permukaannya rata ( flat ) dan daun muda lebih pendek. c. Bibit yang merunduk (limp).
d. Bibit yang daunnya tidak membelah ( fused leaflet ). e. Gnak daun pendek ( short leaflet ), sempit, dan selalu menggulung ('unarko --4). 0-. Pengangkutan Bibit Pengangkutan bibit harus dapat menjamin bibit tidak rusak dan tidak
layu
karena
terkena
panas
atau
angin
kencang.
Proses
pengangkutan bibit dari lokasi pembibitan main nursery ke lokasi penanaman dapat berjalan efisien melalui pembagian tugas. Pekerjaan berikut ini seharusnya dibebankan kepada tenaga kerja yang terpisah ('unarko --). a. &emuat bibit ke dalam truk. b. &embongkar dan menurunkan bibit dari truk ke tempat yang telah ditentukan di lapangan. c. &engangkut bibit ke ajir tanaman.
III1
PENUTUP
Pada budidaya kelapa sawit dikenal dua sistem pembibitan, yaitu pembibitan satu tahap dan pembibitan dua tahap, namun yang umum digunakan saat ini adalah pembibitan dua tahap. 7ang dimaksud pembibitan dua tahap (double stage) adalah pembibitan dilakukan pada polibag kecil atau tahap pembibitan awal ( pre nursery) terlebih dahulu hingga bibit berumur % bulan. 'etelah bibit berumur % bulan kemudian bibit dipindah ke polibag besar atau tahap pembibitan utama (main nursery) hingga bibit siap ditanam (umur 0 bulan). Pembibitan satu tahap ( single stage) adalah benih berupa kecambah kelapa sawit langsung ditanam pada polibag besar dan dipelihara hingga siap tanam. Bibit yang ditanam di pre nursery maupun main nursery perlu dipelihara dengan baik agar pertumbuhannya sehat dan subur. Kegiatan pemeliharaan
meliputi penyiraman, penyiangan, pengawasan dan seleksi serta yang paling penting adalah pemupukan. Gdapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah air, unsur hara dan mineral tanah, jenis tanah, iklim, cahaya matahari. !aktor*faktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman dari pertumbuhan vegetatif sampai generatif tanaman. /ika salah satu faktor tersebut tidak sesuai dan tidak tersedia dalam jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman maka pertumbuhan tanaman pasti akan terhambat dan bisa saja tanaman tersebut mati. 6ujuan pemupukan bibit ialah untuk memperoleh bibit jagur serta seragam pertumbuhannya. Bibit yang tumbuh jagur lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. /enis pupuk yang digunakan dalam pembibitan adalah pupuk majemuk atau compound fertilizer .
DA/TAR PUSTAKA
Dalimunthe, &asra. --. &eraup ntung dari Bisnis :aralaba Bibit Kelapa 'awit. /akarta Ggromedia Pustaka !au3i. --4. Kelapa 'awit. /akarta. Penebar 'wadaya 'teko G. --4. Budidaya Kelapa awit! /akarta Ggromedia Pustaka. 'ubiantoro. --. Petunjuk Praktis Kelapa 'awit. http"##andreysubiantoro!viviti!com#entries#sda#petun$uk%praktis%kelapa sawit%&!'( maret &)()! Diakses pada tanggal 0? &aret -0;. 'unarko.
--4. Petunjuk Praktis Pengolahan dan 'awit. /akarta Ggromedia Pustaka.
Budidaya
Kelapa
'unarko. --. Budidaya dan Pengolahan Kebun Kelapa 'awit Dengan 'istem Kemitraan. /akarta Ggromedia Pustaka.