Tugas Mandiri
Pengampuh
Mawardi, S.Ag,
FIQIH
MA
JUAL BELI
Disusun Oleh ABDULLAH ARIEF 10951005565
Kelas A (III)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2010 1
Kata Pengantar
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk dapa dapatt
mela melaks ksan anak akan an tuga tugas s
maka makala lah h
kuli kuliah ah dan dan
seka sekali ligu gus s
pres presen enta tasi si
kelom kelompok pok tentan tentang g pembah pembahasa asan n Jual Jual beli. beli. Dan berkat berkat rahmat rahmat-Ny -Nya a jualah jualah,, maka aka penu penuli lis s dapa dapatt menyu enyusu sun n sebu sebuah ah maka makala lah h seba sebaga gaii tuga tugas s yang yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan pada mata kuliah Agama II (FIQIH) tahun ajaran 2009/2010. Makalah ini juga ditujukan kepada semua pihak-pihak mahasiswa agar untuk untuk tahu tahu akan akan penti pentingn ngnya ya pedul pedulii tentan tentang g hukum hukum-hu -hukum kum isl islam am dalam dalam kehidupan sehari-hari. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Bapak Dosen Mata kuliah Agama II (FIQIH) : Bapak Mawardi, S.Ag,
MA yang telah memberikan izin untuk menyusun makalah ini. 2.
Juga Juga rek rekan an-r -rek ekan an yan yang g lain lain tel telah ah ban banya yak k mem membant bantu u dan dan memb member erii
saran sehingga makalah ini terlaksana. Dan tidak lupa pula seperti peribahasa “tiada gading yang tak retak” sehing sehingga ga penuli penulis s mener menerim ima a segala segala kriti kritikan kan dan saran saran dalam dalam penuli penulisan san makalah ini, penulis terima dengan hati yang lapang. Semoga makalah ini, membantu semua pihak dalam memberi masukan untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun Indonesia tercinta.
Bangkinang, April 2010
Penulis
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR………………………………………………………...i DAFTAR ISI……………….…………………………………………….……ii
BAB I. JUAL BELI…………………………………….…………….. A. Pengertian Jual Beli……………………………………………... B. Landasan atau Dasar Hukum Jual Beli………………………...
BAB II. SYARAT DAN RUKUN JUAL BELI……….……………. A. Orang Orang yang Melaksan Melaksanakan akan Akad Jual Beli....... Beli............. ............ ............ ........ B. Sigat atau Sigat atau Ucapan Ijab dan Kabul.......................................... Kabul..........................................
C. Barang yang Diperjual-belikan................................................. Diperjual-belikan................................................. D. Nilai tukar barang yang dijual............................. dijual................................................. ....................
BAB III. HAL-HAL YANG DALAM TERLARANG JUAL BELI.…… A. Terlarang Sebab Ahliah (Ahli Akad)....................................... B. Terlarang Sebab Shigat ............................................................ ............................................................ C. Terlarang Sebab Ma’qud Alaih (Barang jualan)..................... D. Terlarang Sebab Syara’ ............................................................. .............................................................
BAB IV. KHIYAR................................................................................. A. Pengertian Khiyar.................................. Khiyar..................................................................... ................................... B. Macam-macam khiyar................................... khiyar.............................................................. ...........................
BAB V. JUAL BELI AS-SALAM........................................................... AS-SALAM........................................................... A. Pengertian Jual beli As-Salam……………………………………
B. Syarat Sah Transaksi model Salam……………………… Salam…………………………….. ……..
BAB VI. PENUTUP............................................................................... A. Kesi Kesimp mpul ulan an…… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… …….. ..…… ………… ………. …... ....
Daft Daftar ar
Pustaka………………………………………………...………..iii
3
BAB I JUAL BELI
A. Pengertian Menurut Menurut etimolog etimologi, i, jual beli adalah adalah pertukaran pertukaran sesuatu dengan dengan sesuatu (yang lain). Kata lain dari jual beli adalah al-ba’i, asy-syira’, almubadah, dan at-tijarah. at-tijarah. Menu Menuru rutt
term termin inol olog ogi, i, para para ulam ulama a
berb berbed eda a
pend pendap apat at dala dalam m
mendefinisikannya, mendefinisikannya, antara lain :
Menurut ulama Hanafiyah:
1)
Jual Jual beli beli adalah adalah ”p ”pert ertuka ukaran ran harta harta (benda (benda)) dengan dengan harta harta berdasarkan cara khusus (yang dibolehkan).”
Menurut Imam Nawawi2) dalam Al-Majmu’ dalam Al-Majmu’ :: JJua uall beli beli adal adalah ah ”p ”per ertu tuka kara ran n hart harta a deng dengan an hart harta a untu untuk k kepemilikan.”
Menurut Ibnu Qudamah3) dalam kitab Al-mugni kitab Al-mugni ‘ : Jua Juall beli beli adal adalah ah ”p ”per ertu tuka kara ran n hart harta a deng dengan an hart harta, a, untu untuk k saling menjadikan milik.”
Penger Pengertia tian n lainn lainnya ya Jual Jual beli beli ialah ialah perset persetuju ujuan an salin saling g mengi mengikat kat antara antara penjual penjual (yakni (yakni pihak pihak yang menyerahk menyerahkan/m an/menju enjual al barang) barang) dan pembeli (sebagai pihak yang membayar/membeli barang yang dijual). Pada masa Rasullallah SAW harga barang itu dibayar dengan mata uang yang terbuat dari emas (dinar) dan mata uang yang terbuat dari perak (dirham).
1 ) 2 ) 3 )
Alaudin Al-Kasyani, Badai’ Ash-Shanai’fi Tartib Asy-Syarai’ . Juz V, Hlm. 133 Muhammad Asy-Syarbini, Mugni Al-Muhtaj. Juz II, hlm. 2 Ibnu Qudamah, Al-Mugni. Juz III, hlm. 559
4
B. Landas Landasan an atau atau Dasa Dasar r Huku Hukum m Jual Jual Beli Beli Landasan atau dasar hukum mengenai jual beli ini di syariatkan berdasarkan Al-Qur’an, Hadist Nabi, dan Ijma’ Yakni : 1. Al Qur’an, Qur’an, yang mana Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah, 2:
198 :
2. Sunnah Nabi, yang mengatakan:
”Suatu ketika Nabi SAW, ditanya tentang mata pencarian yang paling baik. Beliau menjawab, ’Seseorang bekerja dengan tangannya dan setiap
jualal-beli
yang
mabrur.”
(HR.
Bajjar,
Hakim
yang
menyahihkannya dari Rifa’ah Ibn Rafi’) Maksud mabrur dala dalam m hadi hadist st di atas atas adal adalah ah jual jual-b -bel elii yang yang terhindar dari usaha tipu-menipu dan merugikan orang lain.
3. Ijma’ Ulam Ulama a tela telah h sepa sepaka katt bahw bahwa a jual jual beli beli dipe diperb rbol oleh ehka kan n deng dengan an alasan alasan bahwa bahwa manus manusia ia tidak tidak akan akan mamp mampu u mencuk mencukupi upi kebutu kebutuhan han dirinya, tanpa bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang lain yang dibutuhkannya itu, harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai.
Mengacu kepada ayat-ayat Al Qur’an dan hadist, hadist, hukum jual beli adalah mubah (boleh). Namun pada situasi tertentu, hukum jual beli itu bisa berubah menjadi sunnah, wajib, haram, dan makruh. makruh.
5
Berikut ini adalah contoh bagaimana hukum jual beli bisa berubah menjadi sunnah, wajib, haram, atau makruh. makruh. Jual beli hukumnya sunnah, misal misalnya nya dalam dalam jual jual beli beli barang barang yang yang hukum hukum menggu menggunak nakan an barang barang yang diperjual-belikan itu sunnah seperti minyak wangi.
Jual beli hukumnya hukumnya wajib, misal misalny nya a jika jika ada su suatu atu ketika ketika para para pedagang
menimbun
beras, as,
sehingga
stok
beras
sedikit
dan
mengak mengakib ibatk atkan an hargan harganya ya pun melamb melambung ung tingg tinggi. i. Maka Maka pemeri pemerinta ntah h bole boleh h mem memaksa aksa para para peda pedaga gang ng ber beras untu untuk k menj menjua uall bera beras s yang yang ditimbunnya dengan harga sebelum terjadi pelonjakan harga. Menurut Islam, para pedagang beras tersebut wajib menjual beras yang ditimbun sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Jua Juall
beli beli huku hukum mnya nya haram, haram,
misalnya
jual
beli
yang
tidak
memenu memenuhi hi rukun rukun dan syarat syarat yang yang diperb diperbol olehk ehkan an dalam dalam isl islam, am, juga juga mengandung unsur penipuan.
Jual beli hukumnya makruh, makruh, apabila barang yang dijual-belikan itu hukumnya makruh seperti rokok.
6
BAB II RUKUN DAN SYARAT JUAL BELI
Rukun dan syarat jual beli adalah ketentuan-ketentuan dalam jual beli yang harus dipenuhi agar jual belinya sah menurut syara’ (hukum syara’ (hukum Islam). a. Oran Orang g yang yang mela melaks ksan anak akan an akad akad jual jual beli beli (pen (penju jual al dan dan pembeli). Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh penjual dan pembeli adalah : 1.
Berakal, jual belinya orang gila atau rusak akalnya
dianggap tidak sah. 2.
Baliqh, Baliqh,
jual
beli elinya
anak
kecil
yang
belum
baliqh
dihukumi tidak sah. Akan tetapi, jika anak itu sudah mumayyiz (mampu (mampu membedak membedakan an baik atau buru), buru), dibolehka dibolehkan n melakuka melakukan n jual beli terhadap barang-barang yang harganya murah seperti : Permen, Kue, Kerupuk. 3.
Berhak menggunakan hartanya. Orang yang tidak berhak
menggunakan harta milik orang yang sangat bodoh(idiot) tidak sah jual belinya. Firman Allah ( Q.S. An-Nisa’(4): 5):
7
Sigat atau Ucapan Ijab dan Kabul . b. Sigat atau Ulama fiqh sepakat, bahwa unsur utama dalam jual beli adalah kerelaan antara penjual dan pembeli. Karena kerelaan itu berada dalam hati, maka harus diwujudkan melalui ucapan ijab (dari pihak penjual) dan kabul (dari pihak pembeli). Adapun syarat-syarat ijab kabul adalah : 1. Orang yang mengucap ijab kabul telah akil baliqh.
2. Kabul harus harus sesuai sesuai dengan dengan ijab. ijab. 3. Ijab dan dan kabul dilaku dilakukan kan dalam dalam suatu suatu majlis. majlis.
c. Baran Barang g yang yang Diperj Diperjual ual-be -belik likan an Barang yang diperjual-belikan diperjual-belikan harus memenuhi syarat-syarat yang diharuskan, antara lain : 1. Barang Barang yang diper diperjual jual-beli -belikan kan itu itu halal. halal. 2. Barang Barang itu itu ada ada manfaa manfaatny tnya. a. 3. Barang Barang itu ada ditempat ditempat,, atau tidakada tidakada tapi ada ada ditempat ditempat lain. lain. 4. Barang Barang itu merupak merupakan an milik milik si penjual penjual atau atau dibawah dibawah kekuasaanya. 5. Barang Barang itu hendaklah hendaklah diketahuio diketahuioleh leh pihak penjual penjual dan pembeli pembeli dengan jelas, baik zatnya, bentuknya dan kadarnya, maupun sifat-sifatnya.
d. Nilai tukar tukar barang barang yang dijual (pada zaman zaman modern modern sampai sekarang ini berupa uang). Adapun syarat-syarat bagi nilai tukar barang yang dijual itu adalah : 1. Harga jual jual disepakati disepakati penjual penjual dan pembeli harus jelas jelas jumlahnya. jumlahnya. 2. Nilai tukar barang barang itu dapat diserahkan diserahkan pada pada waktu transaksi jual beli, walaupun secara hukum, misalnya pembayaran menggunakan kartu kredit. 3. Apabila Apabila jual beli beli dilaku dilakukan kan secara secara barter barter atau Al-muqayadah atau Al-muqayadah (nilai tukar barang yang dijual bukan berupa uang tetapi berupa uang.
8
BAB III HAL-HAL YANG TERLARANG DALAM JUAL BELI
Jual beli dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, antara lain ditinjau dari segi sah atau tidak sah dan terlarang atau tidak terlarang. 1.
Jual Jual beli beli yang yang sah dan tida tidak k terlar terlarang ang yait yaitu u jual jual beli beli yang yang terp terpenu enuhi hi
rukun-rukun dan syarat-syaratnya (seperti yang telah dijelaskan pada halaman sebelum ini). 2.
Jual beli yang terlarang dan tidak sah (bathil) yaitu jual beli yang
salah satu rukun atau syaratnya tidak terpenuhi atau jual beli itu pada dasar dan sifatnya tidak disyariatkan (disesuaikan dengan ajaran islam). 3.
Jual beli yang sah tapi terlarang (fasid (fasid ). ). Jual beli ini hukumnya sah,
tidak membatalkan akad jual beli, tetapi dilarang oleh Islam karena sebab-sebab lain. Berkenan dengan jual beli yang dilarang dalam Islam, Wahbah Al Juhaili meringkasnya sebagai berikut 4):
Terlarang Sebab Ahliah (Ahli Akad) Ulama Ulama telah telah sepaka sepakatt bahwa bahwa jual jual beli beli di katego kategori rikan kan sah apabi apabila la
dilak dilakuka ukan n oleh oleh orang orang yang yang baliqh baliqh,, beraka berakal, l, dapat dapat memil memilih ih.. Mereka Mereka yang dipandang tidak sah jual belinya sebagai berikut : a. Jual beli beli yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh orang orang gila. gila. b. Jual beli beli yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh anak anak kecil. kecil. Ter Terla lara rang ng dika dikare rena naka kan n anak anak keci kecill belu belum m cuku cukup p dewa dewasa sa untu untuk k mengetahui perihal tentang jual beli. c. Jual beli yang dilakukan dilakukan oleh orang orang buta. buta. Jual beli ini terlarang karena ia tidak dapat membedakan barang yang jelek dan barang yang baik. d. Jual Jual bel belii terp terpak aksa sa
4 )
Ibid, hlm. 500-515
9
Terlarang dikarenakan tidak adanya unsur kerelaan antara penjual atau pun pembeli dalam akad.
e.
Jual beli fudhul
Adalah jual beli milik orang lain tanpa seizin pemiliknya. pemiliknya. f.
Jual beli yang terh erhalang ang
Terha Terhalan lang g dis disini ini artiny artinya a karena karena bangkr bangkrut, ut, kebodo kebodohan han,, atau atau pun sakit. g. Jual Jual beli eli malja’ Adalah Adalah jual jual beli beli orang orang yang yang sedang sedang dalam dalam bahaya bahaya,, yakni yakni untuk untuk menghindar dari perbuatan zalim.
Terlarang Sebab Shigat
Jual beli yang antara ijab dan kabulnya tidak ada kesesuaian maka dipan dipandan dang g tidak tidak sah. sah. Bebera Beberapa pa jual jual beli beli yang yang terma termasuk suk terlar terlarang ang sebab shiqat sebagai berikut : a. Jual Jual bel belii Mu’a Mu’ath thah ah Jual beli yang telah disepakati oleh pihak akad, berkenaan dengan barang maupun harganya, tetapi tidak memakai ijab kabul. kabul. b. Jual beli beli melal melalui ui surat surat atau melalui melalui utusan utusan Dikarenakan kabul yang melebihi tempat, akad tersebut dipandang tid tidak sah, ah, sp sper erti ti surat urat tid tidak samp ampai ke tan tangan gan oran orang g yang ang dimaksudkan. c. Jual beli dengan dengan isyara isyaratt atau atau tulis tulisan an Apabi Apabila la isyar isyarat at dan tulisa tulisan n tidak tidak dipaha dipahami mi dan tulisa tulisanny nnya a jelek jelek (tidak dapat dibaca), maka akad tidak sah. d. Jual beli beli barang barang yang yang tidak tidak ada ada ditempat ditempat akad akad Terlarang karena tidak memenuhi syarat in’iqad (terjadinya akad). e. f.
Jual Jual beli beli tidak tidak berses bersesuai uaian an antara antara ijab ijab dan kabul. kabul. Jual beli munjiz
Adalah yang dikaitkan dengan suatu syarat atau ditangguhkan pada waktu yang akan datang.
Terlarang Sebab Ma’qud Alaih (Barang jualan) 10
Ma’qud Ma’qud alaih alaih adalah adalah harta harta yang yang dij dijadi adikan kan alat alat pertuk pertukara aran n oleh oleh orang yang akad, yang biasa disebut mabi ’
(barang (barang jualan) jualan) dan
harga. Tetapi ada beberapa masalah yang disepakati oleh sebagian ulama, tetapi diperselisihkan, antara lain :
a. Jual beli beli benda benda yang tidak tidak ada atau dikhw dikhwatir atirkan kan tidak tidak ada b. Jual beli yang tidak tidak dapat dapat diserah diserahkan kan Contohnya jual beli burung yang ada di udara, dan ikan yang ada di dalam air tidak berdasarkan ketetapan syara’. c. Jual beli eli gharar Adalah jual beli barang yang menganung unsur menipu (gharar (gharar ). ). d. Jual beli beli barang barang yang najis najis dan dan yang terkena terkena najis najis Contohnya : Jual beli bangkai, babi, dll. e. Jual Jual beli beli air air f. Jual beli barang yang tidak jelas (majhul (majhul )
Terlarang karenakan akan mendatangkan pertentangan di antara manusia. g. Jual Jual beli barang barang yang tidak tidak ada di tempat tempat akad (gaib), (gaib), tidak tidak dapat dilihat h. Jual beli sesuatu sesuatu sebelu sebelum m di pegang pegang i. Jual Jual beli beli buah-b buah-buah uahan an atau atau tumb tumbuha uhan n Apabila belum terdapat buah, disepakati tidak ada akad. Setelah ada buah, tetapi belum matang, matang, akadnya fasid.
Terlarang Sebab Syara’ Jenis jual beli yang dipermasalahkan sebab syara’ nya diantaranya
adalah : a. Jual Jual bel belii rib riba a b. Jual beli beli dengan dengan uang dari dari barang barang yag diharam diharamkan kan Contohnya jual beli khamar, anjing, bangkai. c. Jual beli beli barang barang dari hasil hasil pencegata pencegatan n barang barang Yakni Yakni mencegat mencegat pedagang pedagang dalam dalam perjalana perjalanannya nnya menuju menuju tempat tempat yang
di
tuju
sehingga
orang
yang
mencegat
barang
itu
mendapatkan keuntungan.
11
d. Jual Jual beli beli waktu waktu adzan adzan jum jum’at ’at Terlarang dikarena bagi laki-laki yang melakukan transaksi jual beli dapat dapat mengga menggangg ngguk ukan an aktifi aktifitas tas kewaji kewajiban bannya nya sebaga sebagaii musli muslim m dalam mengerjakan shalat jum’at. e. Jual beli anggur untuk dijadikan khamar
f. Jual beli barang barang yang yang sedang sedang dibeli dibeli oleh oleh orang orang lain g. Jual beli beli hewan ternak ternak yang masih masih dikandu dikandung ng oleh indukny induknya. a.
BAB IV KHIYAR
A. Pengertian Menu Menuru rutt
Ulam Ulama a
Fiq Fiqh5),
khiyar adalah
“Suatu
kead eadaan
yang
menye menyebab babkan kan orang orang yang yang akad akad (aqid (aqid)) memil memiliki iki hak untuk untuk memutu memutuska skan n akadny akadnya, a, yakni yakni menjad menjadika ikan n atau atau membat membatalk alkann annya ya jika jika khiyar khiyar terseb tersebut ut berupa khiyar syarat, ‘aib atau ru’yah, atau hendaklah memilih di antara dua barang jika khiyar ta’yin.”
Khiyar adal adalah ah hak hak memil emilih ih bagi bagi si penj penjua uall dan dan si pemb pembel elii untu untuk k meneruskan jual belinya atau membatalkan karena adanya sesuatu hal.
B. MacamMacam-mac macam am khiyar khiyar yang yang kita kita kenal kenal : 1. Khiyar syarat
Pengertian Menurut Menurut Ulama Ulama fiqh5), Khiyar Khiyar syarat syarat adalah adalah “Suatu keadaan keadaan yang membolehkan salah seorang yang akad atau masing-masing yang akad atau selain kedua pihak yang akad memiliki hak atas pembatalan atau penetapan akad selama waktu yang diientukan.” Contoh Contohnya nya :
si penjual penjual berkat berkata a kepada kepada si pembeli pembeli,, “S “Saya aya jual jual
barang ini kepadamu seharga Rp.100.000,- dengan syarat boleh khiyar selama khiyar selama tiga hari tiga malam.” 5)
khiyar masyru’ (disyariatkan) dan khiyar rusak
Wahbah Al-Juhaili, Al-Fiqh Al-Islami Wa adillatuhu, juz IV, hlm. 250
12
1.
khiyar masyru’ (disyariatkan)
adalah khiyar yang ditetapkan batasan waktunya. Contohnya : si penju penjual al berkat berkata a kepada kepada si pembel pembeli, i, “S “Saya aya jual jual barang barang ini kepadamu kepadamu seharga seharga Rp.100.000 Rp.100.000,,- dengan dengan syarat syarat boleh boleh khiyar selama tiga hari tiga malam.”
2. khiyar rusak khiyar khiyar rusak rusak yaitu khiyar yang yang bata batasa san n wakt waktun unya ya tida tidak k diket diketahu ahuii atau atau rusak, rusak, dan perbua perbuatan tan ini menga mengandu ndung ng unsur unsur jahalah (keti (ketidak dak jelasa jelasan. n. Contoh Contohnya nya : “S “Saya aya beli beli barang barang ini dengan syarat saya khiyar selamanya.” khiyar selamanya.”
Batasan khiyar masyru’
Adapun batas khiyar itu adalah tidak boleh lebih dari tiga hari. Dan beberapa dari para ulama berpendapat bahwa6) khiyar yang khiyar yang melebihi tiga hari membatalkan jual beli, sedangkan bila kurang dari tiga hari adalah rukhshah (keringan) bagi penjual.
2. Khiyar majlis
Pengertian Menurut Ulama fiqh7), “Hak “ Hak bagi semua pihak yang melakukan
akad akad untuk untuk membat membatalk alkan an akad akad selagi selagi masih masih berada berada di tempat tempat akad dan kedua pihak belum berpisah. Keduanya saling memilih sehingga muncul kelaziman dalam akad.”
6) 7
Al-Kasani, Op.Cit., juz V, hlm. 174 ) Al-Juahaili, Op.Cit., juz IV, hlm. 250
13
BAB V JUAL BELI AS-SALAM
A. Pengertian As-salam atau As-shalaf adal adalah ah pemb pembay ayar aran an di muka muka dan dan penyerahan barang di kemudian hari, yang terdefinisi oleh para fuqaha sebagai ”akad jual beli atas sesuatu yang disebutkan kriterianya dalam akad akad,, dan dan yang yang dija dijanj njik ikan an akan akan dise diserrahka ahkan n pada pada wakt waktun unya ya yang yang ditent ditentuka ukan n nanti nanti kepada kepada pembel pembeli, i, dengan dengan bayara bayaran n yang yang dis disera erahka hkan n pada saat transaksi”. transaksi”. Firman Allah Allah Swt dalam surat al-baqarah ayat 282 yang membolehkan transaksi ini :
Artinya: “Hai orang-orang orang-orang yang beriman, beriman, apabila apabila kamu bermu’amala bermu’amalah h tidak tidak secar ecara a
tun tunai
umtuk tuk
wakt aktu
yang ang
ditent tentuk ukan an,,
hend hendak akllah
kam kamu
menuliskannya.”(Q.S menuliskannya.”(Q.S Al-Baqarah (2) :282)
B. Syar Syarat at sah sah tra trans nsak aksi si mo mode dell salam 1.
Adanya kepastian sifat-sifat barang yang ditransaksikan. ditransaksikan.
2.
Menyebut jenis dan macam barang yang ditransaksikan dengan
akad salam. salam.
14
3.
Diseb Disebutk utkan an ukuran ukuran barang barang yang yang ditran ditransak saksi sikan kan dengan dengan akad akad
salam itu. 4.
Disebutkan waktu penyerahan barang.
5.
Agar barang yang ditransakasikan salam itu biasanya tersedia
pada waktu penyerahan barang seperti yang ditetapkan, sehingga sapat diserahkan pada waktunya. 6.
Agar harga pembeliannya sudah diterima secara sempurna dan
diketahui jumlahnya pada saat akad/transaksi. 7.
Agar barang yang ditransaksikan itu bukan sesuatu yang tertentu, tapi
hendaknya ia bentuk semacam utang yang tertanggung. te rtanggung.
Trans Transaks aksii melalu melaluii hal sepert sepertii ini ini dibol dibolehk ehkan an karena karena salah salah satu satu kemudahan yang diberikan oleh syarat islam dan sikap toleransinya. karena juga dalam muamalah ini terdapat kemudahan bagi manusia ini terdapat terdapat kemudahan kemudahan bagi manusia manusia dan mewujudk mewujudkan an kemaslah kemaslahatan atan mere mereka ka,, samb sambil il bers bersih ihny nya a hal hal itu itu dari dari riba riba dan dan selu seluru ruh h hal hal yang yang dilarang. Maka, segala puji bagi Allah atas segala kemudahan yang dianugerahkan-Nya.
15
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Sesuatu hal yang sering kita lupakan menjadi hal yang dapat merusak nilai amalan yang kita lakukan jual beli, jadi hal upaya tentang penulisan ini dil dilaku akukan kan untuk untuk member memberik ikan an infor informas masii tentan tentang g penger pengertia tian, n, dasar dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli, hal yang terlarang dalam jual beli, khiyar, dan jual beli As-salam. Agar terciptanya lingkungan ekonomi perdagangan islam yang sehat dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu penulis menyimpulkan bahwa jual beli islam adalah suatu kegiatan yang yang bers bersif ifat at kepe kepent ntin inga gan n umum umum,, juga juga menj menjad adii tola tolak k ukur kur untu untuk k mensejahterakan
kehidupan
rakyat
terutama
dalam
bidang
perekonomian. Karena manusia ini adalah makhluk sosial, jadi diperlukan kegiatan jual beli ini juga seluk beluk mengenai jual beli islam ini sudah dapat dilihat dalam bab-bab makalah ini.
B. Saran
16
Penulisan makalah ini menunjukkan hal yang berkaitan dengan apaapa saja saja mengenai mengenai hukum-hu hukum-hukum, kum, tata cara pelaksanaan pelaksanaan yang terkait tent tentan ang g hubu hubung ngan an jual jual beli beli yang yang baik baik anta antara ra penj penjua uall juga juga pemb pembel eli, i, sehingga dapat mendorong munculnya penulisan makalah yang sejenis dala dalam m pemb pember erii info inform rmas asii yang yang lebi lebih h baik baik lagi lagi tent tentan ang g halhal-ha hall yang yang berkaitan dengan hubungan jual beli.
DAFTAR PUSTAKA
Rahm Rahmat at Syaf Syafe’ e’ii MA, MA, Prof Prof., ., Dr., Dr., 20 2004 04,, Fiqih Fiqih Muamalah, Muamalah, Pus Pusta taka ka Setia, Setia, Bandung. Wahbah Al-Juhaili, 1989, Al-fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, Adillatuhu, Dar Al-Fikr. Rambe, Nawawiah, Drs, 1994, Fiqih Islam, Duta Pahala, Jakarta. Syamsuri, Drs, H., 2005, Pendidikan Agama Islam SMA Jilid 2 Untuk Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
17