BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penyakit menular memang banyak macamnya, tetapi hanya ada beberapa yang paling banyak menyerang masyarakat dan juga ada beberapa penyakit menular yang jarang dijumpai. Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi. Dalam istilah medis, Penyakit menular adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi, seperti virus, virus, bakter bakteria ia atau atau parasi parasit. t. Penyaki Penyakitt menula menularr dapat dapat ditula ditularka rkan n atau atau menula menularr kepada kepada orang orang lain, salah satunya adalah kontak langsung yang dapat menyebabkan penyakit frambusia, infeksi stafilokokusdan berbagai penyakit pada kelamin seperti G, sifilis, dan !"#. Penyakit ini merupakan penyakit yang berkaitan dengan kemiskinan dan hampir bisa dikatakan hanya menyerang mereka yang berasal dari kaum termiskin serta masyarakat kesukuan yang terdapat di daerah$daerah terpencil yang sulit dijangkau. Di "ndonesia sendiri, tepatnya pada tahun %&&', (% provinsi dari )% provinsi di "ndonesia melaporkan adanya penderita frambusia. "ni tidak berarti bah*a provinsi yang tidak melaporkan adanya frambusia di *ilayah mereka tidak ada frambusia, hal ini sangat tergantung pada kualitas kegiatan surveilans frambusia di provinsi tersebut. Pada tahun %&&+ hanya enam provinsi yang melaporkan adanya frambusia dan pada saat krisis di tahun %&& dan %&&& tidak ada laporan sama sekali dari semua provinsi. -ahun (''' sampai dengan tahun ('', $%% provinsi setiap tahun melaporkan adanya frambusia. Pemerintah pada Pelita """ /pertengahan pemerintahan rde Baru0 menetapkan bah*a frambusia sudah harus dapat dieliminasi dengan sistem -1P2 /-reponematosis 1ontrol Project 2implified0 dan 31rash Program Pemberantasan Penyakit 4rambusia /1P)405. 6amun, kenyataannya sampai saat ini frambusia masih ditemukan. !al ini bisa disebabkan oleh karena metode, organisasi, manajemen pemberantasan yang kurang tepat dan pembiayaan yang kurang atau daerah tersebut selama ini tidak tersentuh oleh pemerataan pembangunan. Paling tepat kalau dikatakan bah*a masih adanya frambusia di suatu *ilayah sebagai resultan dari upaya pe mberantasan yang kurang memadai dan tidak tersentuhnya daerah tersebut dengan pembangunan sarana dan prasarana *ilayah. Penyebabnya Penyebabnya yaitu bakteri bakteri -reponema -reponema pallidum pallidum subspesies subspesies pertenuedari spirocheta. spirocheta. 2pirocheta adalah bakteri besar dari kelompok heterogenous yang berbentuk spiral dan motil.
2alah satu famili /2pirochaetaceae0 dari ordo spirochaetales terdiri dari tiga genus yang hidup bebas dan organisme berbentuk spiral yang besar. 4amili lain /yaitu -reponemataceae0 termasuk tiga genus yang menjadi patogen pada manusia7 /%0 treponema, /(0 borrelia, /)0 leptospira. 2piroc 2pirochet hetaa memili memiliki ki banyak banyak ciri ciri yang yang sama sama dengan dengan -repon -reponema ema pallid pallidum. um. 8ereka 8ereka bercirikan berbentuk panjang, langsing, 3helically coiled5, berbentuk spiral atau seperti pembuka botol, dan basil gram negatif. -. pallidum memiliki kulit luar yang disebut lapisan glikosaminoglikan. Di dalam kulit terdapat membran luar yang mengandung peptidoglikan yang berperan mempertahankan integritas struktur organisme. 9ndoflagella /filamen aksial0 adalah organel yang berbentuk seperti flagella yang berada pada ruang periplasmik yang dilapisi oleh membra membran n luar. luar. 9ndofl 9ndoflage agella lla dari dari setiap setiap kemati kematian an organi organisme sme yang yang diterb diterbang angkan kan di sekita sekitar r organisme tersebut, menjauh hingga titik tengah /midpoint0. Di dalam endoflagella ada membran terdalam /membran sitoplasmik0 yang berperan dalam menyediakan stabilitas osmotik, yang ditutupi oleh silinder protoplasmik. :angkaian tabung sioplasma /body fibrils0 berada dalam sel di dekat membran terdalam. -reponema bereproduksi dengan cara fisi transversal. Berdasarkan Berdasarkan latar belakang belakang di atas penulis bermaksud mengkaji penyakit 4rambusia 4rambusia sebagai ;udul dalam penyusunan
B. :umusan 8asalah Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah sebagai berikut. %. Apa yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan penyak penyakit it 4ramb 4rambusi usia= a= (. Bagaimana Bagaimana cara pencegahan pencegahan dari dari penyakit penyakit 4rambus 4rambusia= ia= ). Bagaimana Bagaimana cara pengobatan pengobatan dari dari penyakit penyakit frambu frambusia= sia= 1.
-ujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dalam
-ujuan >mum >ntuk mengetahui gambaran umum tentang penyakit frambusia yang terjadi di individu,
keluarga, dan masyarakat. (. -ujuan juan ntuk mengetahui mengetahui pengertian pengertian dari penyakit penyakit 4rambus 4rambusia. ia. b. >ntuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dari pen yakit 4rambusia. c. >ntuk mengetahui mengetahui bagaimana bagaimana cara cara pengobatan pengobatan dari penyakit penyakit 4rambusi 4rambusia. a.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Definisi 4rambusia
merupakan
penyakit infeksi
kulit
yang disebabkan olehTreponema
pallidum sub spesies pertenue /merupakan saudara dari -reponema penyebab penyakit sifilis0, penyebarannya tidak melalui hubungan seksual, yang dapat mudah tersebar melalui kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit sehat. 4rambusia adalah penyakit menular, kumat$kumatan, bukan termaksud penyakit menular venerik, yang disebabkan oleh -reponema palidum subs. pertinue dengan gejala utama pada kulit dan tulang.
Genus
treponema
terdiri
dari -reponema
pallidum subspesies pallidum yang
menyebabkan sifilis, -reponema pallidum subspecies perteneu yang menyebabkan frambusia /ya*s?puru?pian0, treponema pallidum subspecies endemicum yang menyebabkan sifilis /disebut bejel0 dan treponema carateum yang menyebabkan pinta. /;a*et@, ('' Green*ood, %&& 6oordhoek, %&&'0. Penyakit 4rambusia /ya*s0 pertama kali ditemukan oleh 1astellani, pada tahun %&' yang berasal dari bakteri besar /spirocheta0 bentuk spiral dan motil dari famili /spirochaetaceae0 dari ordo spirochaetales yang terdiri dari ) genus yang phatogen pada manusia /treponema,
borelia dan leptospira0. 2pirohaeta mempunyai ciri yang sama dengan pallidum yaitu panjang, langsing5helically coiled5, bentuk spiral seperti pembuka botol dan basil gram negatif. -reponema memiliki kulit luar yang disebut glikosaminoglikan, di dalam kulit memiliki peptidoglikan yang berperan mempertahankan integritas struktur organisme. /;a*et@, (''0. Ca*s merupakan penyakit endemik, khususnya pada anak$anak, di negara$negara yang lembab dan
beriklim
tropis. /Geo,
(''
7
++0. 2edangkan
menurut!usamah,
('%(7
)', 4rambusia7 ya*s berupa luka yang agak menonjol pada tempat yang terkena infeksi bakteri -reponema, biasanya di tungkai.
1.
9tiologi 4rambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh -reponema pallidum sub spesies pertenue /merupakan saudara dari -reponema penyebab penyakit sifilis0, penyebarannya tidak melalui hubungan seksual, tetapi dapat mudah tersebar melalui kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit sehat. Penyakit ini tumbuh subur terutama didaerah beriklim tropis dengan karakteristik cuaca panas, dan banyak hujan, yang dikombinasikan dengan banyaknya jumlah penduduk miskin, sanitasi lingkungan yang buruk, kurangnya fasilitas air bersih, lingkungan yang padat penduduk dan kurangnya fasilitas kesehatan umum yang memadai. 4rambusia, yang disebabkan oleh -reponema pertenue, adalah penyakit menular bukan seksual pada manusia yang pada umumnya menyerang anak anak berusia di ba*ah % tahun. Penyakit ini terutama menyerang kulit dan tulang serta banyak didapati pada masyarakat miskin, pedesaan dan marjinal di beberapa bagian Afrika, Asia dan Amerika 2elatan, dimana kepadatan penduduk, kekurangan persediaan air, dan keadaan sanitasi serta kebersihan yang buruk terdapat di mana mana. ;adi, penyakit ini merupakan penyakit yang berkaitan dengan kemiskinan dan hampir bisa dikatakan hanya menyerang mereka yang berasal dari kaum termiskin serta masyarakat kesukuan yang terdapat di daerah daerah terpencil yang sulit dijangkau.Bisa dikatakan bah*a penyakit frambusia bermula dimana jalan berakhir.
D.
Patofisiologis 4rambusia disebabkan oleh -reponemaa Pallidum, yang disebabkan karena kontak langsung dengan penderita ataupun kontak tidak langsung.-reponema palidum ini biasanya menyerang kulit dan tulang. Pada a*al terjadinya infeksi, agen akan berkembang biak didalam jaringan penjamu, setelah itu akan muncul lesi intinal berupa papiloma yang berbentuk seperti buah arbei, yang memiliki permukaan yang basah, lembab, tidak bernanah dan tidak sakit, kadang disertai dengan peningkatan suhu tubuh, sakit kepala, nyeri tulang dan persendian. Apabila tidak segera diobati agen akan menyerang dan merusak kulit, otot, serta persendian. -erjadinya kelainan tulang dan sendi sering mengenai jari$jari dan tulang ektermitas yang menyebabkan atrofi kuku dan deformasi ganggosa yaitu suatu kelainan berbentuk nekrosis serta dapat menyebabkan kerusakan pada tulang hidung dan septum nasi dengan gambaran$gambaran hilangnya bentuk hidung.
9.
Pertama /primary stage0 berbentuk bekas untuk berkembangnya bakteri frambusia. secondary stage terjadi lesi infeksi bakteri treponema pada kulit. latent stage bakteri relaps atau gejala hampir tidak ada. tertiary stage luka dijaringan kulit sampai tulang kelihatan.
-anda dan Gejala
berbentuk buah frambus /raspberry0 danterjadi ulkus /luka terbuka0. 2tadium lanjut dari penyakit
ini
berakhir
dengan
kerusakan
yang terkena dan dapat menimbulkankecacatan
%'$('
kulit
dan tulang
di
daerah
persen dari penderita
yang
tidak di obati akan cacat. Penyakit ini bisa bersifat kronik apabila tidak diobati, dan akan menyerang
sehingga
merusak kulit, otot serta persendian sehingga menjadi cacat seumur hidup. Pada %'F kasus frambusia, tanda$tanda stadium lanjut di tandai dengan lesi yang merusak susunan kulit yang juga mengenai otot dan persendian. Gejala klinis pada penyakit 4rambusia terdiri atas ) 2tadium yaitu 7 %.
2tadium Primer 2tadium ini dikenal juga stadium menular.8asa inkubasi rata$rata ) minggu atau dalam kisaran )$&' hari. Lesi initial berupa papiloma pada port d entre yang berbentuk seperti buah arbei, permukaan basah, lembab , tidak bernanah, sembuh spontan tanpa meninggalkan bekas, kadang$kadang disertai peningkatan suhu tubuh, sakit kepala, nyeri tulang dan persendian kemudian, papula$papula menyebar yang sembuh setelah %$) bulan. Lesi intinial berlangsung beberapa minggu dan beberapa bulan kemudian sembuh. Lesi ini sering ditemukan disekitar rongga mulut, di dubur dan vagina, dan mirip kandilomatalata pada sifilis. Gejala ini pun sembuh tanpa meninggalkan parut, *alaupun terkadang dengan pigmentasi.selain itu terdapat semacam papiloma pada tapak tangan atau kaki, dan biasanya lembab. Gejala pada kulit dapat berupa macula, macula papulosa, papula, mikropapula, nodula, tanpa menunjukan kerusakan struktur pada lapisan epidermis serta tidak bereksudasi.Bentuk lesi primer ini adalah bentuk yang menular.
(.
2tadium 2ekunder atau masa peralihan Pada stadium ini, di tempat lesi ditemukan treponema palidum pertinue.-reponema positif ini terjadi setelah beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah stadium ". Pada stadium ini frambusia tidak menular dengan bermacam$macam bentuk gambaran klinis, berupa hyperkeratosis.
sendi, hidrartosis, serta junksta artikular nodular /nodula subkutan, mudah bergerak, kenyal, multiple0, biasanya ditemukan di pergelangan kaki dekat kaput fibulae, daerah akral atau plantar dan palmar. ).
2tadium -ersier Pada stadium ini , terjadi guma atau ulkus$ulkus indolen dengan tepi yang curam atau bergaung, bila sembuh, lesi ini meninggalkan jaringan parut, dapat membentuk keloid dan kontraktur. Bila terjadi infeksi pada tulang dapat mengakibatkan k ecacatan dan kerusakan pada tulang.
4.
9pidemologi Didunia, pada a*al tahun %&'$an diperkirakan banyak kasus frambusia terjadi di Afrika, Asia, Amerika 2elatan dan -engah serta paya$upaya harus diarahkan pada dukungan kebijakan dan perhatian yang lebih besar sangat dibutuhkan demi pelaksanaan yang lebih efektif dan memperkuat program ini. Di -imor Leste, 4rambusia dianggap penyakit endemik di H dari %) distrik. Data yang dapat dipercaya tidak terdapat di negara ini. Pendekatan yang terpadu sedang direncanakan, dengan
mengkombinasikan pemberantasan penyakit
kaki gajah
dan
frambusia,
serta
pengontrolan cacing tanah. 2inergi program semacam ini merupakan pendekatan utama yang harus didukung. Pemerintah pada Pelita """ /pertengahan pemerintahan rde Baru0 menetapkan bah*a frambusia sudah harus dapat dieliminasi dengan sistem -1P2 /-reponematosis 1ontrol Project 2implified0
dan 1rash Program Pemberantasan Penyakit 4rambusia /1P)40. 6amun, kenyataannya sampai saat ini frambusia masih ditemukan. !al ini bisa disebabkan oleh karena metode, organisasi, manajemen pemberantasan yang kurang tepat dan pembiayaan yang kurang atau daerah tersebut selama ini tidak tersentuh oleh pemerataan pembangunan. Paling tepat kalau dikatakan bah*a masih adanya frambusia di suatu *ilayah sebagai resultan dari upaya pemberantasan yang kurang memadai dan tidak tersentuhnya daerah tersebut dengan pembangunan sarana dan prasarana *ilayah.
!.
Penatalaksanaan 8edis Pada penyakit 4rambusia terdapat beberapa cara penatalaksaan medis dalam proses kepera*atannya, diantaranya yaitu7 %. (.
bat terpilih adalah penisilin prokain (, juta "> dosis tunggal untuk de*asa. bat alternatif diberiakan kepada penderita yang peka?alergi terhadap penisilin,
).
*alaupun menurut laporan di 6egara lain hanya menghasilkan +'$'F kesembuhan. Program pemberantasan penyakit frambusia memberikan obat alternatif sebagai berikut7 a.
Aureomisin %0 Anak$anak (0 De*asa
b.
7 ',+$%, gr selama hari 7 ( gr selama hari
-eramisin /dalam dosis dibagi ) hari berturut$turut0 %0 ) gr pada hari pertama (0 ( gr pada hari kedua )0 ( gr pada hari ketiga
c.
-etrasiklin %0 Anak$anak (0 De*asa
7 ( mg?kgBB selama hari 7 ( gr?hari selama hari
d. bat pilihan lain eritromisin %$( gram?hari atau tetrasiklin %$( gram?hari selama ( minggu.
".
Pencegahan Penyakit 4rambusia -erdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya penyakit 4rambusia terdiri dari cara penularannya dan cara mencegahnya, diantaranya yaitu7 %. Penularan Penyakit 4rambusia
Penularan penyakit frambusia dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, yaitu 7 a.
Penularan secara langsung /direct contact0 . Penularan penyakit frambusia banyak terjadi secara langsung dari penderita ke
orang
lain.
!al
ini
dapat
terjadi
jika
jejas
dengan
gejala
menular
/mengandung -reponema pertenue0 yang terdapat pada kulit seorang penderita bersentuhan dengan kulit orang lain yang ada lukanya. Penularan mungkin juga terjadi dalam persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan selaput lendir. b.
Penularan secara tidak langsung /indirect contact0 . Penularan secara tidak langsung mungkin dapat terjadi dengan perantaraan benda
atau serangga, tetapi hal ini sangat jarang. Dalam persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan kulit /selaput lendir0 yang luka, -reponema pertenueyang terdapat pada jejas itu masuk ke dalam kulit melalui luka tersebut. -erjadinya infeksi yang diakibatkan oleh masuknya -reponema partenue dapat mengalami ( kemungkinan, antara lain 7 %0 "nfeksi effective. "nfeksi ini terjadi jika -reponema pertenue yang masuk ke dalam kulit berkembang biak, menyebar di dalam tubuh dan menimbulkan gejala$gejala penyakit. "nfeksi efektif dapat terjadi jika -reponema pertenueyang masuk ke dalam kulit cukup virulen dan cukup banyaknya dan orang yang mendapat infeksi tidak kebal terhadap penyakit frambusia. (0 "nfeksi ineffective. "nfeksi ini terjadi jika -reponema pertenue yang masuk ke dalam kulit tidak dapat berkembang biak dan kemudian mati tanpa dapat menimbulkan gejala$ gejala penyakit. "nfeksi effective dapat terjadi jika -reponema pertenue yang masuk ke dalam kulit tidak cukup virulen dan tidak cukup banyaknya dan orang yang mendapat infeksi mempunyai kekebalan terhadap penyakit frambusia. (.
1ara Pencegahan 4rambusia bila tidak segera ditangani akan menjadi penyakit kronik, yang bisa kambuh dan menimbulkan gejala pada kulit, tulang dan persediaan. Pada %'F kasus pasien stadium tersier, terjadi lesi kulit yang destruktif dan memburuk menjadi lesi pada tulang
dan persediaan.
1ara$cara Pemberantasan Dalam penyakit 4rambusia terdapat beberapa cara untuk memberantas terjadinya
penyakit 4rambusia terdiri dari7 %0
>paya Pencegahan Ealaupun penyebab infeksi sulit dibedakan dengan teknik yang ada pada saat ini.
Begitu pula perbedaan gejala$gejala klinis dari penyakit tersebut sulit ditemukan. Dengan demikian membedakan penyakit treponematosis satu sama lainnya hanya didasarkan pada gambaran epidemiologis dan faktor lingkungan saja. !al$hal yang diuraikan pada butir$butir berikut ini dapat dipergunakan untuk menangani penyakit frambusia dan penyakit golongan treponematosis non venereal lainnya. a. Lakukanlah upaya promosi kesehatan umum, berikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang treponematosis, jelaskan kepada masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan perorangan dan sanitasi$sanitasi yang baik, termasuk penggunaan air dan sabun yang cukup dan pentingnya untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi dalam jangka *aktu panjang untuk mengurangi angka kejadian. b. 8engorganisasir masyarakat dengan cara yang tepat untuk ikut serta dalam upaya pemberantasan dengan memperhatikan hal$hal yang spesifik di *ilayah tersebut, periksalah seluruh anggota masyarakat dan obati penderita dengan gejala aktif atau laten. Pengobatan kontak yang asimtomatis perlu dilakukan dan pengobatan terhadap seluruh populasi perlu dilakukan jika prevalensi penderita dengan gejala aktif lebih dari %'F. 2urvei klinis secara rutin dan surveilans yang berkesinambungan merupakan kunci sukses upaya pemberantasan. c. 2urvei serologis untuk penderita laten perlu dilakukan terutama pada anak$anak untuk mencegah terjadinya relaps dan timbulnya lesi infeksi yang menyebabkan penularan penyakit pada komunitas tetap berlangsung. d. 8enyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai untuk dapat melakukan diagnosa dini dan pengobatan dini sebagai bagian dari rencana kampanye pemberantasan di masyarakat. !endaknya fasilitas diagnosa dan
pengobatan dini terhadap frambusia ini merupakan bagian yang terintegrasi pada fasilitas pelayanan kesehatan setempat yang permanen. e. Lakukan penanganan terhadap penderita cacat dan penderita dengan gejala lanjut. (0
Penga*asan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya. Berikut beberapa tindakan dalam penga*asan penderita, kontak, dan lingkungan
sekitar7 a0 Laporan kepada instansi kesehatan yang ber*enang. Di daerah endemis tertentu di beberapa negara tidak sebagai penyakit yang harus dilaporkan, kelas )B membedakan treponematosis venereal dan non venereal dengan memberikan laporan yang tepat untuk setiap jenis, adalah hal yang penting
untuk
dilakukan
dalam
upaya
evaluasi
terhadap
kampanye
pemberantasan di masyarakat dan penting untuk konsolidasi penanggulangan pada periode selanjutnya. %. (.
"solasi. !indari kontak dengan luka dan hindari kontaminasi lingkungan sampai
). .
luka sembuh. Disinfeksi serentak. Bersihkan barang$barang yang terkontaminasi dengan discharge dan
buanglah discharge sesuai dengan prosedur. . "nvestigasi terha dap kontak dan sumber infeksi. H. 2eluruh anggota yang kontak dengan penderita harus diberikan pengobatan, bagi yang tidak memperlihatkan gejala aktif diperlakukan sebagai penderita laten. Pada daerah dengan prevalensi rendah, obati semua penderita dengan gejala aktif dan semua anak$anak serta setiap +. .
orang yang kontak dengan sumber penyakit. Pengobatan spesifik. Penisillin, untuk penderita %' tahun ke atas dengan gejala aktif dan terhadap kontak, diberikan injeksi dosis tunggal ben@athine penicillin G /Bicillin0 %,( juta unit "8 ',H juta unit untuk penderita usia diba*ah
%' tahun. )0 >paya penanggulangan *abah. Lakukan program pengobatan aktif untuk masyarakat di daerah dengan prevalensi tinggi. -ujuan utama dari program ini adalah7
a0 Periksaan terhadap sebagian besar penduduk dengan survei lapangan. b0 Pengobatan terhadap kasus aktif yang diperluas pada keluarga dan kelompok masyarakat sekitarnya berdasarkan bukti adanya prevalensi frambusia aktif. c0 Lakukan survei berkala dengan tenggang *aktu antara %$) tahun sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan masyarakat pedesaan di suatu negara. 0 "mplikasi bencana. -idak pernah terjadi penularan pada situasi bencana tetapi potensi ini tetap ada pada kelompok pengungsi di daerah endemis tanpa fasilitas sanitasi yang memadai. 0 -indakan "nternasional >ntuk melindungi suatu negara dari risiko timbulnya reinfeksi yang sedang melakukan program pengobatan massal aktif untuk masyarakat, maka negara tetangga di dekat daerah endemis harus melakukan penelitian untuk menemukan cara penanganan yang cocok untuk penyakit frambusia. -erhadap penderita yang pindah mele*ati perbatasan negara, perlu dilakukan penga*asan.
;.
Pengobatan Penyakit 4rambusia Ada beberapa cara dalam pengobatan penyakit 4rambusia, berikut pembahasan mengenai cara pengobatan penyakit 4rambusia. %. -indakan 8edis Ben@atin penisilin diberikan dalam dosis (, juta unit untuk orang de*asa dan untuk %,( juta uunit anak$anak. !ingga saat ini , penisilin merupakan obat pilihian, tetapi bagi mereka yang peka dapat diberikan tetrasiklin atau eritromisin ( gr?hari selama $%' hari. 8enurut Departemen
b0 Bila sero positif %'F$'F atau prevalensi penderita di suatu desa (F sampai F maka penderita, kontak, dan seluruh usia % tahun atau kurang diberikan pengobatan. c0 Bila sero positif kurang %'F atau prevalensi penderita di suatu desa?dusun kurang lebih dari (F maka penderita, kontak serumah dan kontak erat diberikan pengobatan. >ntuk anak sekolah setiap penemuan kasus dilakukan pengobatan seluruh murid dalam kelas yang sama. Dosis dan cara pengobatan sebagai berikut7
-abel %. Dosis dan 1ara Pengobatan 4rambusia Pilihan utama >mur K %' thn %' tahun
6ama obat [email protected] n [email protected] n
Dosis
Pemberian
H''.''' ">
"8
%.(''.''' ">
"8
Lama pemberian Dosis -unggal Dosis -unggal
Alternatif K tahun $% tahun J tahun
9ritromisin -etra
atau
erit. DoIiciclin
De*asa
)'mg?kgBB bagi dosis ('mg,M% hri ($mg?kgBB bagi dosis %''mg (M% hari
ral
% hari
ral
% hari
ral
% hari
ral
% hari
ntuk menghilangkan rasa gatal dapat menggunakan lotion kalamin. (. Gunting kuku secara teratur, karena kuku yang panjang atau kasar dapat menimbulkan resiko kerusakan kulit jika digaruk. ). Gunakan pakaian yang longgar, pakaian katun menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi rasa gatal dan terhindar dari keringat.
. Perbaikan kebersihan perorangan melalui penyediaan sarana dan prasarana air bersih serta penyediaan sabun septic untuk digunakan pada saat mandi untuk mengurangi rasa gatal. . Berikan lingkungan yang bersih dan berventilasi baik. Periksa pengunjung atau staf terhadap tanda infeksi dan pertahankan ke*aspadaan sesuai indikasi. Pada penyakit 4rambusia tidak hanya memerlukan pengobatan secara medis melainkan juga dapat melelui pengobatan herbal, berikut beberapa cara pengobatan herbal pada penyakit 4rambusia. a.
:esep % /pemakaian luar0 %.
Bahan7 )'' g kulit kamboja.
(.
Penatalaksanaan7 a0 1uci bersih bahan, potong$potong. :ebus dengan $%' liter air hingga mendidih selama % menit, lalu saring. b0 Gunakan selagi hangat untuk mencuci dan merendam bagian kulit yang sakit.
b.
:esep ( /pemakaian luar0 %. Bahan7 H' g tumbuhan patah tulang dan ($) sdm getah buah pepaya muda. (. Penatalaksanaan7 a0 1uci bersih bahan, haluskan. -ambahkan getah buah pepaya muda, aduk rata. b0 leskan pada bagian kulit yang sakit.
c.
:esep ) /pemakaian luar0 %.
Bahan7 )' g daun ketepeng china, )' g lengkuas merah, (' g kunyit, dan ( sdm
minyak kelapa. (. Penatalaksanaan7 a0 1uci bersih bahan, haluskan. -ambahkan minyak kelapa, aduk rata. b0 leskan pada bagian kulit yang sakit. d.
:esep %. (.
Bahan7 )'$H' g akar kangkung, ( g kunyit, dan )' g krokot. Penatalaksanaan7 a0 1uci bersih semua bahan, rebus dengan '' cc air hingga tersisa '' cc, lalu saring 8inum ('' cc ( kali sehari.
b0 e.
:esep %.
Bahan7 lembar daun ketepeng china, )' g temula*ak, (' g kencur, dan Gula aren secukupnya.
(.
Penatalaksanaan7 a0 1uci bersih bahan, potong$potong. :ebus dengan H'' cc air hingga tersisa )'' cc, lalu saring. 8inum airnya %' cc ( kali sehari.
b0 f.
:esep H %.
Bahan7 )' g bidara upas, )' g gadung china, %' g broto*ali, dan Gula aren
secukupnya. (. Penatalaksanaan7 a0 1uci bersih bahan, rebus dengan H'' cc air hingga tersisa )'' cc, lalu saring. b0 8inum %' cc ( kali sehari. 1atatan7 Pilih salah satu resep pada pemakaian dalam dan pemakaian luar, lakukan secara teratur
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian Pengkajian adalah dasar utama dari proses kepera*atan, pengumpulan data yang akurat dan
sistematis
akan
membantu
penentuan
status
kesehatan
dan
pola
pertahanan
klien,
mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan diagnosa kepera*atan. Pengkajian pada pasien frambusia meliputi 7 %. "dentitas klien 7 8eliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk ke rumah sakit, nomor register, diagnosa medis. (.
0 Pusing. b0 Pola sirkulasi 7 %0 -urgor kulit menurun. (0
a0 :esiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi. b0 :esiko terjadi penyebaran infeksi berhubungan dengan kerusakan pada kulit, dan pertahanan c0 d0 e0 f0
tubuh menurun. !ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kecacatan. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan postur tubuh. Ansietas berhubungan dengan perubahan kesehatan.
N " 1.
DIA#N"SA
N"$
•
•
"ntegritas kulit yang baik bisa
•
A
dipertahankan /sensasi, elastisitas,
m
temperatur, hidrasi, pigmentasi0
lo
-idak ada luka?lesi pada kulit
•
!i tid
•
Perfusi jaringan baik •
•
8enunjukkan pemahaman dalam
;a be
proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang
•
8 pa
•
8ampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit
•
8 ke
dan pera*atan alami •
l mi ya
•
8 m
•
8
%.
:esiko
terjadi
infeksi
berhubungan Infection severity Risk control: Infection Process dengan kerusakan pada kulit, dan -idak ada purulent sputum o pertahanan tubuh menurun. Pembuangan purulent o Demam o
o
Infection Infection
"nstr
o
men dan Gun
o
o
man 8ela 8on
o
infek 8en
o
kontrol infeksi "dentifikasi faktor resiko infeksi 8enyatakan resiko infeksi personal "dentifikasi resiko infeksi dalam
batu
kehidupan sehari$hari "dentifikasi strategi proteksi diri dari orang yang terkena infeksi
3.
!ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kecacatan.
La!i&an
2etelah
dilakukan
asuhan
kepera*atan
$ Ajarkan
selama ...I ( jam klien menunjukkan7
klien latihan
$ 8ampu mandiri total
La!i&an
$ 8embutuhkan alat bantu
$
Ajark perpind
$ 8embutuhkan bantuan orang lain $ 8embutuhkan bantuan orang lain dan alat
klien d $ 2ediak seperti
$ -ergantung total
$ Beri pe mandiri
Dalam hal 7 $ Penampilan posisi tubuh yang benar
La!i&an ro+a
$ Ajarka $ Pergerakan sendi dan otot
tentang cara b
$ 8elakukan perpindahan? ambulasi 7 miring
tempat
$ Doron kanan$kiri, berjalan, kursi roda
untuk $ Ajarkan cara pe La!i&an
$ Ajarkan dapat mandiri selama aktivita Per)aika
$ Ajarkan mem benar keram $
DA4-A: P>2-A
Alin. 4rambusia. nline.http7??alinsharing.blogspot.com?('%(?%(?frambusia.html. Di akses %H 8aret ('%H. Brooks, Geo 4., Butel, ;anet 2., and 8orse, 2tephen A. (''. 8ikrobiologi ". Drhandri. 4rambusia penyakit
yang hampir punah.
nline.
http7??drhandri.*ordpress.com?(''?'%?'+?frambusia$penyakit$yang$hampir$punah?. Di akses %H 8aret ('%H. Pedoman Eradikasi Frambusia. (''+. Departemen