KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya hidayahnya penulis penulis dapat menyelesaikan menyelesaikan Makalah Makalah tentang tentang “ Teori Teori Perkembangan Psikososi Psikososial” al” Makalah ini disusun sebagai sebagai salah satu tugas mata kuliah kuliah Psikologi Perkembangan. Dala Dalam m kese kesemp mpat atan an ini ini kami kami meng mengua uapka pkan n teri terima maka kasi sih h yang yang seda sedala lam! m! dala dalamn mnya ya kepad kepadaa "ekan "ekan!r !reka ekan n satu satu kelo kelomp mpok ok yang yang tela telah h memb memban antu tu dalam dalam penyusunan Makalah ini. #ami menyadari bah$a dalam penyusunan Makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. %leh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang si&atnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah kuliah guna menjadi auan dalam bekal bekal pengalaman pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Semarang, '( Maret ')*( Penyusun
#elompok '
Teori Perkembangan Psikososial
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. KATA PENGANTAR ....................................................................................* DAFTAR ISI ............................................................................................. ......' BAB I PENDAHULUAN
*.*. +atar elakang........................................................................................... *.'. "umusan Masalah......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
'.*. iogra&i /rik /rikson .................................................................................0 '.'. Perkembangan Psikososial........... ..............................................................( '.-. 1ase! 1ase Perkembangan Psikososial.........................................................2
BAB III PENUTUP
-.*. #esimpulan.................................................................................................*(
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17
Teori Perkembangan Psikososial
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
%byek Psikologi Perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Para ahli Psikologi juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah Perkembangan manusia tadi di pengaruhi oleh perkembangan masyarakatnya 34an den erg,*52(6muho$,*5('7. Psikososial adalah Setiap Perubahan yang terjadi dalam kehidupan indi8idu,baik yang bersi&at psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. Teori Psikososial di kembangkan oleh /rik 9./rikson. Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat di ulang kembali. Perkembangan menunjuk pada suatu perubahan yang bersi&at tetap dan tidak dapat di putar kembali.3 Werner,*5(57. Teori perkembangan Psikososial ini adalah salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmun 1reud,/rikson peraya bah$a kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting dari teori tingkatan psikososial /rikson adalah perekembangan persamaan ego. Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut /rikson,Perkembangan ego selalu berubah berdasarkan pengalaman dan in&ormasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. /rikson juga peraya bah$a kemampuan memoti8asi sikap dan perbuatan dapat membantu perkembangan menjadi positi&,inilah alasan mengapa teori /rikson di sebut sebagai teori perkembangan psikososial. erkat teori perkembangan psikososial ini /rikson mendapat posisi yang terhormat dalam dunia psikologi dan bahkan beberapa orang mensejajarkan dengan Sigmund 1reud. 9al ini di karenakan /rikson menjelaskan tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia,hal ini yang tidak di lakukan oleh 1reud, karena Sigmund 1reud lebih mengedepankan pada $ilayah ketidak sadaran manusia, Teori /rikson yang mengedepankan aspek kehidupan sosial dan &ungsi budaya dianggap lebih realistis. /rikson dalam mengungkapkan teorinya sangat terpengaruh dengan pengalaman pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan egonya.eliau
Teori Perkembangan Psikososial
3
berpendapat bah$a pandangannya ini sesuai dengan ajaran dasar psikoanalisis yang di ungkapkan oleh Sigmund 1reud,maka dapat dikatakan juga bah$a /rikson ini adalah seorang Post!1reudian atau :eo&reudian. Akan tetapi teori /ik /rikson ini lebih mengedepankan pada masyarakat dan kebudayaan. ;ni di karenakan /rikson sangat tertarik dengan ilmu antropologi. ahkan sering kali beliau meminggirkan masalah insting dan alam ba$ah sadar.
1.2. R!"an Ma"ala#
agaimana iogra&i /rik /rikson>
b. agaimana perkembangan Psikososial > .
agaimana &ase! &ase perkembangan Psikososial >
Teori Perkembangan Psikososial
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. B$%gra&$ Er$k Er$k"%n
/rik /rikson dilahirkan di 1rankurt, ?erman tanggal *0 ?uni *5)'. Ayah kandungnya adalah seorang laki!laki berkebangsaan Denmark yang tidak dikenal namanya dan tidak mau mengakui /rik sebagai anaknya se$aktu masih dalam kandungan dan langsung meninggalkan ibunya. ;bunya bernama #arla Abrahamsen yang berkebangsaan @ahudi. Saat /rikson berusia tiga tahun ibunya menikah lagi dengan seorang dokter bernama Theodore 9omburger, kemudian mereka pindah ke daerah karlsruhe di ?erman Selatan. :ama /rik /rikson dipakai pada tahun *5-5 sebagai ganti /rik 9omburger. /rikson menyebut dirinya sebagai ayah bagi dirinya sendiri, nama 9omburger direduksi sebagai nama tengah b ukan nama akhir. Setelah lulus sekolah menengah, /rik memutuskan untuk menjadi seniman. #arena tidak mengambil kuliah seni, dia memilih untuk keliling /ropa mengunjungi berbagai musium dan hidup seperti gelandangan. Dia menjalani hidup seara bebas tanpa beban, sampai suatu saat jelas “ apa yang harus di kerjakannya “. Di usia '0, temannya Peter los 3 seorang seniman yang kemudian jadi Psikoanalisis 7 menyarankannya agar menda&tar jadi guru di sekolah perobaan untuk anak anak amerika yang di kelola oleh Dorothy urlingham, seorang teman Ana 1reud. Di samping mengajar seni dia juga mendapat serti&ikat dari Montesori /duation dan 4ienna Psyhoanalyti Soiety. isa di katakan, dia jadi psikoanalisis karena Anna 1reud. eberapa $aktu kemudian, dia bertemu ?oen Serson seorang guru tari dari #anada dan menikahinya. Mereka dikaruniai tiga orang anak, salah satunya kemudian menjadi seorang sosiolog terkenal. Setelah itu /rik /rikson mengajar di 9ar8ard Medial Shool dan membuka praktik psikoanalisis anak! anak dirumahnya. Dimasa ini, dia bertemu dengan psikolog seperti 9enry Murray dan #urt +e$in serta antropolog terkenal semisal "uth enetit, Margaret Mead dan Bregory eteson.
Teori Perkembangan Psikososial
5
Dia kemudian mengajar di
2.2. Perke!'angan P"$k%"%"$al
Teori perkembangan Psikososial ini di kembangkan oleh /rik /rikson,menurut /rikson manusia berpotensi mengalami perkembangan psikologi yang sehat dan mampu mengatasi kesulitan,dapat mengikuti masa dan peringkat perkembangan tertentu. Menurut /rikson perkembangan psikologis di hasilkan dari interaksi antara proses proses maturasional atau kebuhuan biologis dengan tuntutan masyarakat dan kekuatan!kekuatan sosial yang di hadapi dalam kehidupan sehari hari. Dari perspekti& ini,teori /rikson menempatkan titik tekan yang lebih besar pada dimensi sosial di banding teori yang di kemukakan Sigmund 1reud yang lebih menekankan pada perspekti& alam ba$ah sadar. /rikson juga meneliti akibat yang di hasilkan oleh pengalaman masa keil terhadap masa masa berikutnya,akan tetapi ia melanghkah lebih jauh lagi dengan menyelidiki perubahan kualitati& yang terjadi selama pertengahan umurdan tahun tahun akhir kehidupan.
Teori Perkembangan Psikososial
6
Psikosisial merupakan $arna baru dalam teori psikoanalisis,karena dalam teori ini /rikson memeberi perhatian lebih pada ego dari pada id dan superego,/rikson beranggapan bah$a ego berkembang melalui respon terhadap kekuatan dalam dan kekuatan lingkungan sosial. Perkembangan ego adalah sebuah asumsi mengenai perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang telah di tetapkan seara uni8ersal dalam kehidupan setiap manusia. /rikson beranggapan bah$a kehidupan manusia megalami beberapa tahapan yang merupakan bagian dari perkembangan ego dalam psikososial dan tahapan itu ada delapan tahapan sesuai yang beliau tulis dalam bukunya yang berjudul “ childhood and society “ tahun *5(-. Pandangan ini sangat terpengaruhi atau bermula dari “ prinsip epigenetic” yang beranggapan bah$a segala sesuatu berkembang, mempunyai pola dasar, dari pola dasar itu, akan berkembang bagian!bagian yang masing!masing menurut $aktunya yang spesi&ik hingga menapai titik yang tinggi dan kemudian membentuk satu kesatuan yang &ungsional menyeluruh. Masing! masing &ase itu memiliki “ krisis “nya sendiri yang khas. erhasil atau tidaknya indi8idu menyelesaikan kon&lik!kon&lik yang krisis di satu &ase, akan mempengaruhi apakah seseorang akan siap untuk selanjutkannya menapai maturasi kepribadian yang sesuai dengan harapan budaya atau masyarakat. +ebih mudahnya /rikson beranggapan bah$a setiap tahap menghasilkan epigeneti. /pigeneti berasal dari dua suku kata yaitu epi yang artinya “ upon” atau sesuatu yang sedang terjadi dan kata geneti yang artinya “emergene” atau kemunulan. Selanjutnya /rikson berpendapat bah$a tiap tahap psikososial juga di sertai oleh krisis. Perbedaan dalam setiap komponen kepribadian yang ada dalam tiap!tiap krisis adalah sebuah masalah yang harus di peahkan atau di selesaikan. #on&lik adalah sesuatu yang sangat 8ital dan bagian yang utuh dari teori /rikson, karena pertumbuhan dan perkembangan antar personal dalam sebuah lingkungan tentang sesuatu peningkatan dalam sebuah sikap yang mudah sekali terkena serangan berdasarkan &ungsi dari ego pada tiap tahap. Meminjam kata kata /rikson melalui seorang penulis buku bah$a “apa saja yang tumbuh memiliki sejenis renana besar, dan dari renana besar itu munullah bagian!bagian, setiap bagian memiliki $aktu masing!masing untuk mekar, sampai semua bagian bersama!sama ikut membentuk sesuatu keseluruhan yang ber&ungsi. %leh karena itu, melalui delapan tahapan perkembangan yang ada /rikson ingin mengemukakan bah$a dalam setiap tahap terdapat maladaption/maladaptif 3 adaptasi keliru 7dan malignansi 3 selalu uriga 7hal ini berlangsung kalau satu tahap tidak
Teori Perkembangan Psikososial
7
berhasil di le$ati atau gagal mele$ati satu tahap dengan baik maka akan tumbuh maladaption/maladaptif dan juga malignansi, selain itu juga terdapat ritualisasi yaitu berinteraksi dengan pola pola tertentudalam tiap tahap perkembangan yang terjadi serta ritualisme yang berarti pola hubungan yang tidak menyenangkan. 2.(. Fa"e) Fa"e Perke!'angan P"$k%"%"$al
Delapan tahapG&ase perkembangan kepribadian menurut /rikson memiliki iri utama setiap tahapnya adalah di satu pihak bersi&at biologis dan di lain pihak bersi&at sosial, yang berjalan melalui krisis diantar polaritas. Adapun tingkatan dalam delapan tahap perkembangan yang di lalui oleh setiap manusia menurut /rikson adalah sebagai berikut= De8elopmental stage
asi Eomponents
;n&any 3)! * thn7
Trust 8s Mistrust
/arly hildhood 3*!- thn7
Autonomy 8s shame, doubt
Preshool age 3!0 thn7
;nitiati8e 8s Built
Shool age 3(!** thn 7
;ndustry 8s ;n&eriority
Adolesene 3*' !') thn 7
;dentity 8s identity Eon&usion
@oung adulthood 3'*!) thn 7
;ntimay 8s ;solation
Adulthood 3 *!(0 7
Benerati8ity 8s Stagnation
Senesene 3 H(0 7
/go ;ntegrity 8s Despair
a. Tr"t *" M$"tr"t + Ke,r-aaan *" Ke-r$gaan /
Masa bayi 3 ;n&any 7 ditandai adanya keenderungan trust mistrust. Perilaku bayi didasari oleh dorongan memperayai atau tidak memperayai orang!orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya memperayai orang tuanya, tetapi orang yang di anggap dia asing tidak akan memperayainya. %leh karena itu kadang kadang bayi menangis bila di pangku oleh orang yang tidak di kenalnya. Akan tetapi ketidak perayaan bayi bukan hanya kepada orang asing melainkan juga kepada beda,situasi,kondisi dan lingkungan yang dirasa asing baginya. Dalam kondisi demikian biasanya bayi akan menangis.
Teori Perkembangan Psikososial
8
Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira!kira terjadi pada umur )!* tahun. Tugas yang harus di jalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan keperayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ke tidakperayaan. #eperayaan ini akan terbina dengan baik apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan. Misalnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan nyaman dan tepat $aktu. Serta dapat membuang kotoran 3eliminsi7 dengan sepuasnya. %leh sebab itu pada tahap ini ibu memiliki peran yang seara kualitati& sangat menetukan perkembangan kepribadian anaknya yang masih keil. #epuasan yang di rasakan seorang bayi terhadap sikap yang di berikan oleh ibunya akan menimbulkan rasa aman, di intai, dan terlindungi. Sebaliknya jika seorang ibu tidak dapat memberikan kepuasan kepada bayinya dan tidak dapat memberikan rasa hangat dan nyaman atau ada hal!hal yang membuat ibunya berpaling dari kebutuhan!kebutuhannya demi memenuhi keinginannya sendiri, maka bayi akan lebih mengembangkan rasa tidak peraya, dan dia akan selalu uriga kepada orang lain. 9al ini jangan di pahami bah$a peran sebagai orang tua harus sempurna tanpa aat atau kesalahan. #arena orangtua yang terlalu melindungi anaknya pun akan menyebabkan anak punya keenderungan maladaptive. /rikson menyebutkan hal ini dengan sebutan salah penyesuaian indra$i, orang yang selalu peraya tidak akan pernah mempunyai pemikiran maupun anggapan bah$a orang lain akan berbuat jahat kepadanya. %rang tipe seperti ini akan mudah di tipu. Sebaliknya, hal terburuk dapat terjadi apabila pada masa keilnya sudah merasakan ketidakpuasan yang dapat mengarah pada ketidakperayaan. %rang pada tipe ini akan berkembang pada arah keurigaan dan merasa teranam terus menerus. 9al ini di tandai dengan munulnya &rustasi, sinis, marah, maupun depresi. Adanya perbandingan yang tepat atau apabila keseimbangan antara keperayaan dan ketidak perayaan terjadi pada tahap ini dapat mengakibatkan tumbuhnya pengharapan. :ilai lebih yang akan berkembang di dalam diri anak tersebut yaitu harapan dan keyakinan yang sangat kuat bah$a kalau segala sesuatu itu tidak berjalan sebagaimana mestinya,tetapi mereka masih mengolahnya menjadi lebih baik.
Teori Perkembangan Psikososial
9
'. 0t%n%!$ *" Pera"aan !al an rag)rag
Masa kanak!kanak a$al 3 early hildhood7 berlangsung pada usia '!tahun yang menentukan tumbuhnya kemauan aik dan kemauan keras, anak mempelajari apakah yang di harapkan dari dirinya, apakah ke$ajiban! ke$ajiban dan hak!haknya disertai apakah pembatasan!pembatasan yang di kenakan pada dirinya.inilah tahap saat berkembangnya kebebasan penggungkapan diri dan si&at kasih sayang, rasa mampu mengendalikan diri akan menimbulkan dalam diri anak rasa memiliki kemauan baik dan bangga yang bersi&at menetap, jika orang tua dapat menolak anak untuk melakukan apa yang dapat dilakukannya, tetapi tidak patut di lakukan. Sebaliknya, orang tua dapat mendorong atau memaksa anak melakukan yang patut, sesuai batas kemampuannya. 9al ini akan menumbuhkan rasa peraya diri pada anak. Apabila orang tua melindungi anak berlebihan atau tidak peka terhadap rasa malu anak dihadapan orang lain dapat menumbuhkan pribadi pemalu dan ragu ragu yang bersi&at menetap. %rang tua dalam mengasuh anak pada usia ini tidak perlu mengobarkan keberanian anak dan tidak perlu juga harus mematikannya. Dengan kata lain keseimbanganlah yang di perlukan di sini. Ada sebuah kalimat yang seringkali menjadi teguran maupun nasehat bagi orang tua dalam mengasuh anaknya yaitu “ tegas namun toleran”. #onsep ini sangat tepat dengan apa yang menjadi pemikiran /rikson. #arena tanpa sikap ini anak akan enderung berkembang kea rah sikap maladapti8e yang disebut /rikson sebagai impulsiveness 3 terlalu menuruti kata hati 7, sebaliknya apabila seorang anak selalu memiliki perasaan malu dan ragu!ragu juga tidak baik karena akan memba$a anak pada sikap malignansi yang di sebut /rikson sebagai compulsivness. "itualisasi yang di alami oleh anak pada tahap ini yaitu dengan adanya si&at bijak sana dan legalisme. Melalui tahap ini anak sudah dapat mengembangkan pemahamannya untuk dapat menilai mana yang salah dan mana yang benar dari setiap gerak atau prilaku orang lain yang disebut sebagai bijaksana. Apabila dalam pengasuhan terdapat penyimpangan maka anak akan memiliki sikap legalisme yakni merasa puas jika oranglain dapat di kalahkan. -. In$"$at$& *" Ke"ala#an
Teori Perkembangan Psikososial
10
Masa pra sekolah 3 preshool age 7 ditandai adanya keenderungan inisiati8e!guilty. Pada masa ini anak telah memiliki beberapa keakapan dan tanggung ja$ab, dalam tahap ini anak menampilkan diri lebih maju dan lebih seimbang seara &isik maupun keji$aan jika orang tua mampu memberikan dorongan kreati8itas inisiati& dari anak, akan tetapi jika orang tua tidak memberikan kesempatan anak untuk menyelesaikan tugas tugasnya atau terlalu banyak menggunakan hukuman 8erbal atas inisiati& anak maka anak kan tumbuh sebagai pribadi yang selalu takut salah. Masa bermain ini beririkan ritualisasi dramatik, anak seara akti& berpartisipasi dalam kegiatan bermain, memakai pakaian, meniru kepribadian!kepribadian orang de$asa dan berpura pura menjadi apa saja dari seekor harimau atau seorang polisi. Tahap ketiga ini juga di katakan sebagai tahap kelamin lokomotor 3 genetial! loomotor stage7 atau yang biasa disebut tahap kelamin. . Kera$nan *" In&er$%r$ta"
Masa sekolah 3 shool age 7 berlangsung pada usia antara (!** tahun, pada masa ini berkembang kemampuan ber&ikir dedukti&, disiplin diri dan kemampuan berhubungan dengan teman sebaya serta rasa ingin tahu akan meningkat. ;a mengembangkan sikap rajin dan mempelajari hasil dari ketekunan dan kerajinan. Perhatian pada alat!alat bermain dan kegiatan bermain berangsur!angsur di gantikan oleh perhatian pada situasi!situasi produkti& dan alat alat serta perkakas perkakas yang di pakai untuk bekerja. Anak pada usia ini di tuntut untuk dapat merasakan bagaimana rasanya berhasil, apakah itu di permainan atau di sekolah. Melalui tuntutan tersebut anak dapat mengembangkan sikap rajin. erbeda kalau anak tidak dapat meraih suskses karena mereka merasa tidak mampu 3 inferioritas 7, sehingga anak juga dapat mengembangkan sikap rendah diri, oleh sebab itu peran orang tua dan guru sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan anak pada usia seperti ini. e. Ient$ta" *" Keka-aan Ient$ta"
Masa Adolesen,berlangsung pada usia *'G*-!') tahun. Pada masa ini indi8idu mulai merasakan sesuatu parasaan tentang identitasnya sendiri, perasaan bah$a ia adalah manusia unik, namun siap untuk memasuki suatu peranan yang berarti di tengah masyarakat, entah peranan ini bersi&at menyesuaikan diri atau bersi&at memperbaharui, mulai menyadari si&at!si&at
Teori Perkembangan Psikososial
11
yang melekat pada dirinya sendiri, seperti beberapa kesukaan dan ketidak sukaanya, tujuan!tujuan yang di kejarnya di masa depan kekuatan dan hasrat untuk mengontrol nasibnya sendiri. ;nilah masa dalam kehidupan ketika orang ingin menentukan siapakah ia pada saat sekarang dan ingin menjadi apakah ia pada saat yang akan datang. 1reud menyebutnya &ase Benital. Masa ini mengembangkan perasaan identitas ego yang mantap pada kutup positi& dan identitas ego yang kaau pada kutub negati&. /rikson menegaskan bah$a ada tiga unsur yang merupakan persyaratan dalam pembentukan identitas ego, yaitu = i.
;ndi8idu yang bersangkutan harus menerima atau menganggap dirinya itu sama di dalam berbagai situasi pengalaman dengan teman sebayanya.
ii.
%rang!orang disekitarnya, dalam satu lingkungan sosial harus memiliki persepsi yang sama terhadap diri indi8idu tersebut.
iii.
Persepsi diri indi8idu yang bersangkutan harus mendapat uji 8aliditas dalam pengalaman hubungan antar manusia. ?adi, identitas ego positi& akan menggambarkan kemampuan pemuda! pemudi yang memahami dan meyakini tuntutan norma!norma sosial, sehingga tumbuh rasa kesetiaan.
&. Ke$nt$!an *" I"%la"$
Tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka setiap indi8idu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu masa de$asa a$al yang berusia sekitar ')!) tahun. Masa De$asa A$al 3 young adulthood7 yang ditandai dengan adanya keenderungan intimay!isolation. #alau pada masa sebelumnya indi8idu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya atau lebih dikenal dengan teman akrab, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Dapat ditandai dengan keselekti&an dalam membina hubungan intim hanya dengan orang!orang tertentu yang sepaham. ?adi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang!orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lain. Masa ini menurut /rikson adalah keinginan menapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri. Periode ini diperlihatkan dengan adanya hubungan spesial dengan orang lain yang biasanya disebut dengan istilah paaran, guna memperlihatkan dan menapai
Teori Perkembangan Psikososial
12
kelekatan dan kedekatan dengan orang lain. Dimana pemahaman kedekatan dengan orang lain mengandung arti adanya kerja sama yang terjalin dengan orang lain. Akan tetapi keadaan ini akan memiliki pengaruh yang berbeda apabila seseorang dalam tahap ini tidak mempunyai kemampuan untuk menjalin relasi dengan orang lain seara baik sehingga akan tumbuh si&at terisolasi. /rikson menyebutkan adanya keenderungan maldapti& yang munul dalam periode ini ialah rasa uek, dimana seseorang akan merasa sudah terlalu bebas, sehingga mereka dapat berbuat sesuka hati tanpa memperdulikan dan merasa tergantung pada segala bentuk hubungan misalnya hubungan persahabatan, tetangga, bahkan dengan orang!orang terdekat kita sekalipun. Sementara dari segi lain /rikson menyebutnya keterkuilan, yaitu keenderungan orang untuk mengisolasiGmenutup diri sendiri dari inta, persahabatan dan masyarakat, selain itu dapat juga munul rasa beni dan dendam sebagai bentuk dari kesendirian dan kesepian yang dirasakan. %leh sebab itu, keenderungan antara keintiman serta isolasi harus berjalan dengan seimbang guna memperoleh nilai positi& yaitu inta. Dalam konteks teorinya inta berarti kemampuan untuk mengenyampingkan segala bentuk perbedaan dan keangkuhan le$at rasa saling membutuhkan. Einta yang dimaksud disini tidak hanya menakup hubungan dengan kekasih, namun dengan orang!orang terdekat kita. "itualisasi yang terjadi pada tahapan ini yaitu adanya a&iliasi dan elitisme. A&iliasi merupakan sikap yang baik dengan menerminkan sikap untuk mempertahankan inta yang dibangun dengan sahabat, kekasih, dan lain!lain. Sedangkan /litisme menunjukkan sikap yang kurang terbuka dan selalu menaruh sikap uriga terhadap orang lain. g. Generat$*$ta" *" Stagna"$
Tahap Masa de$asa 3 de$asa tengah7 ditempati oleh orang!orang yang berusia sekitar *!(0 tahun. Masa De$asa 3Adulthood7 ditandai dengan adanya keenderungan generati8ity!stagnation. Pada tahap ini indi8idu telah menapai punak dari perkembanagn segala kemampuannya. Pengetahuannya ukup luas, keakapannya ukup banyak, sehingga pada tahap ini indi8idu mengalami perkembangan yang ukup pesat. Walaupun pengetahuan serta keakapan indi8idu sangat luas, dalam mengerjakan atau menapai hal!hal
Teori Perkembangan Psikososial
13
tertentu indi8idu mengalami hambatan karena keterbatasan dalam menguasai segala bentuk ilmu serta keakapan. Pada setiap tahap perkembangan indi8idu terdapat tugas untuk diapai, demikian pula dengan masa ini, salah satu tugas untuk diapai ialah mengabdikan diri guna keseimbangan antara si&at melahirkan sesuatu 3generati8itas7 dengan tidak berbuat apa!apa 3stagnasi7. Benerati8itas merupakan perluasan inta indi8idu ke masa depan. Si&at ini adalah kepedulian terhadap generasi yang akan datang. Melalui generati8itas akan dapat terermin sika memperdulikan orang lain. Pemahaman ini jau berbeda dengan arti kata stagnasi yaitu pemujaan terhadap diri sendiri dan sikap yang dapat digambarkan adalah tidak perduli terhadap siapapun. Maladapti& yang kuat akan menimbulkan sikap terlalu peduli, sehingga indi8idu tidak memiliki ukup $aktu bagi diri sendiri. Maglinansi yang ada adalah penolakan, diman seseorang tidak dapat berperan sera baik dalam lingkungan kehidupannya akibatnya kehadirannnya di tengah!tengah area kehidupannya kurang mendapat sambutan yang baik. 9arapan yang ingin diapai pada masa ini yaitu terjadinya keseimbanagn antara generati8itas dan stagnasi guna mendapatkan nilai positi& yang dapat dipetik yaitu kepedulian. "itualisasi dalam tahap ini meliputi generasional dan otorisme. Benerasional ialah suatu interaksiG hubungan yang terjalin seara baik dan menyenangkan antara orang!orang yang berada pada usia de$asa dengan para penerusnya. Sedangkan otorisme yaitu apabila orang de$asa merasa memiliki kemampuan lebih berdasarkan pengalaman yang mereka alami serta memberikan segala peraturan yang ada untuk dilaksanakan seara memaksa sehingga hubungan diantara orang de$asa dan penerusnya tidak berlangsung dengan baik dan menyenangkan. #. Intregr$ta" *" Ke,t"an
Tahap terakhir dalam teori /rikson disebut sebagai thap usia senja yang diduduki oleh orang!orang yang berusia sekitar (0 tahun ke atas. Masa hari tua 3 Senesene7 ditandai dengan adanya keenderungan ego integrity! despair. Pada mas aini indi8idu telah memiliki kesatuan atau integritas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu pihak digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir. Mungkin ini masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan diapainya tetapi #arena &aktor usia, hal itu sedikit sekali
Teori Perkembangan Psikososial
14
kemungkinan untuk dapat diapai. Dalam situasi ini indi8idu merasa putus asa. Dorongan untuk terus berprestasi masih ada, tetapi pengikisan kemampuan seara perlahan oleh usia seringkali mematahkan dorongan tersebut, sehingga keputusasaan seringkali menghantuinya. Dalam teori /rikson, orang yang sampai pada tahap ini berarti sudah ukup berhasil mele$ati tahap!tahap sebelumnya dan menjadi tugas pada usia senja ini adalah intregritas dan berupaya menghilangkan keputusasaan dan kekee$aan. Pada tahap ini merupakan tahap yang sulit dile$ati menurut pemandangan sebagian orang dikarenakan mereka sudah merasa terasing dari lingkungan kehidupannya, karena orang pada usia senja dianggap tiak mampu berbuat apa!apa lagi. #esulitan tersebut dapat diatasi jika dalam diri indi8idu yang berada pada tahap ini memiliki intregritas yang memiliki arti yakni menerima hidup dan oleh karena itu juga berarti menerima akhir dari hidup itu sendiri. :amun sikap ini bertolak belakang jika di dlam diri indi8idu bersangkutan tidak terdapat intregritas yang mana sikap terhadap datangnya keemasan akan terlihat. #eenderunagn terjadinya intregritas lebih kuat dibandingkan dengan keemasan dapat menyebabkan maladapti8e yang biasa disebut /rikson suatu sikap berandai!andai, sementara indi8idu bersangkutan tidak mau menghadapi kesulitan kenyataan pada masa tua. Sebaliknya, jika keenderungan keemasan lebih kuat dibandingkan dengan integritas maupun seara maglinansi yang disebut dengan sikap menggerutu, yang diartikan /rikson sebagai suatu sikap sumpah serapah dan menyeseali kehidupan sendiri. %leh karena itu, keseimbangan antaa intregritas dan keemasan itulah yang ingin diapaki daam masa usia senja guna memperoleh suatu sikap kebijaksanaan.
BAB III Teori Perkembangan Psikososial
15
PENUTUP
(.1. Ke"$!,lan
Pada dasarnya kedua teori Psikoanalisa yang diungkapkan oleh 1reud dan /rikson tidak jauh berbeda. Mereka sama!sama mengklasi&ikasikan &ase!&ase Psikologi seorang indi8idu berdasarkan usia, sejak saat dilahirkan hingga meninggal nantinya. 9anya saja, 1reud berpendapat bah$a dari semua &ase Psikologis yang dialami manusia, merupakan murni karena doronganGkeinginan yang luar biasa dari dalam 3internal7 indi8idu tersebut, baik seara sadar maupun tidak sadar 3ba$ah sadar7. #emudian seperti yang kita ketahui, /rik 9. /rikson berusaha menyempurnakan teori Psikoanalisa yang telah dikemukakan 1reud dengan menambahkan bah$a selain keinginanG dorongan dari dalam diri si indi8idu, &ase!&ase psikologis tersebut ternyata juga dipengaruhi oleh &aktor!&aktor luar 3eksternal7,seperti adat, budaya dan lingkungan tempat si indi8idu dan kepribadian dibangun melalui serangkaian krisis!krisis dan alternati&!alternati&.
Teori Perkembangan Psikososial
16
DAFTAR PUSTAKA
oeree, B. E. 3')*)7. Peronality Theories. @ogyakarta= Prismasophie. 1eist, 1.I. 3'))27. Theories of Personality. @ogyakarta= Pustaka Pelajar. Sumanto, D. 3')*7. Psikolofi Perkemangan! "ogyakarta = EAPS 3 Eenter %& Aademi Publishing Ser8ie.
Teori Perkembangan Psikososial
17