Makalah E – Commerce
Di Susun Oleh Amelia Francicilia 111 4370 574
FAKULTAS TEKNIK SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN 2014
1. Pengertian Manufaktur dan contohnya
Manufacturing atau Manufaktur berasal dari bahasa Latin, manus ( tangan ) dan factus (membuat) sehingga dapat diartikan membuat dengan tangan atau manual. Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen-komponen suatu produk Manufaktur dapat di definisikan dari dua sisi yaitu Teknologi dan Ekonomi.
Dari sisi Teknologi manufaktur merupakan aplikasi dari proses fisika dan kimia untuk mengubah geometri, property dan / atau tampilan material awal menjadi part atau produk, manufaktur termasuk juga perakitan beberapa part menjadi produk. Proses manufakur melibatkan kombinasi dari machinery, tools, power dan tenaga kerja.
Dari sisi Ekonomi, manufaktur merupakan transformasi material menjadi item yang mempunyai penambahan nilai ( value ) melalui suatu proses dan / atau perakitan. Misalkan pasir di ubah menjadi kaca ( glass ).
Contoh :
manufaktur pesawat terbang. pabrik yang memproduksi bahan olahan atau makanan kecil seperti kerupuk atau kue
Industri Dasar dan Kimia
Aneka Industri
Industri Barang Konsumsi
Produk Makanan dan Minuman
Produk Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga
2. Pengertian dan contoh Collaborative Commerce
Kolaborasi Commerce (C-Commerce) dianggap penggantian E-Commerce dan dianggap sebagai tahap lanjutan dalam pengembangan solusi bisnis elektronik. Hal ini didefinisikan sebagai ‘”penerapan sistem informasi interorganization untuk kolaborasi elektronik antara mitra bisnis dan karyawan organisasi”. Penggunaan teknologi digital yang memungkinkan perusahaan untuk bersama-sama merencanakan, merancang, mengembangkan, mengelola, dan produk penelitian, jasa, dan inovatif EC aplikasi.
Contoh : komponen pabrikan peralatan outsources yang original dan subasemblies ke para penyalur, yang di masa lalu sering menciptakan permasalahan di dalam koordinasi, bekerja arus, dan komunikasi.
New product information(informasi tentang produk baru)
Product content management (manajemen isi produk)
Order management (manajemen [order/ pesanan])
Sourcing and procurement (sourcing dan pengadaan)
3. Pengertian dan contoh Business to Business (B2B)
B2B adalah transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis lainnya, dapat disimpulkan B2B adalah :
Disebut juga transaksi antar perusahaan
Transaksinya menggunakan EDI dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi & konsultasi
Digunakan untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
Keterangan : EDI - singkatan dari Electronic Data Interchange sebenarnya adalah sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi komputer - antar perusahaan/instansi secara elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati.
Contohnya : Contoh-contoh website B2B di Indonesia, berdasarkan karakteristik marketplace dari B2B
Private stores on seller's sites Ciri-ciri dari private stores on selles's sites yaitu memiliki penjual tunggal, banyak pembeli, sedikit produk, dan harga tetap. Contohnya yaitu, Biz Net. Biz Net memiliki website http://www.biznetnetworks.com/en/ website http://www.biznetnetworks.com/en/,, yang merupakan merupakan perusahaan penyedia layanan internet dengan layanan yang cepat dan cocok untuk small business. Biz Net merupakan penjual tunggal dan memiliki banyak pembeli namun memiliki produk yang tidak terlalu banyak, dan memiliki harga yang tetap. Berikut merupakan tampilan dari website Biz Net
Customer portals Ciri-ciri dari Customer portals yaitu memiliki beberapa penjual, banyak pembeli, catalog based, dan harga tetap. Contohnya yaitu Lotte Mart Lotte Mart memiliki website http://www.lottemart.co.id/lotte/ website http://www.lottemart.co.id/lotte/,, pada web tersebut Lotte Mart menjual produk makanan dan non makanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Disini Lotte Mart memiliki beberapa penjual dan banyak pembeli, tentunya terdapat katalog produk-produk, dan harganya pun tetap. Berikut merupakan tampilan dari website Lotte Mart
Independent industry marketplaces Ciri-ciri Independent industries marketplace yaitu memiliki banyak penjual, banyak pembeli, terdapat tawar-menawar, dan harganya tidak pasti. Contohnya yaitu Dino Market. Dino Market memiliki website http://www.dinomarket.com/ website http://www.dinomarket.com/.. Dino Market merupakan suatu media dan saran jual-beli bagi penjual dan pembeli yang berkaitan dengan peralatan, elektronik, automotive, health, dll. Dino Market memiliki banyak penjual, banyak pembeli, dan terdapat proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli sehingga harganya tidak pasti. Berikut merupakan tampilan dari website Dino Market
Consortia-sponsored marketplaces Ciri-ciri Consortia-sponsored marketplaces yaitu memiliki sedikit pembeli, banyak penjual, pembeli memiliki kontrol, dan harga tetap. Contohnya yaitu Agro Maret Agro Maret memiliki website http://www.agromaret.com/ website http://www.agromaret.com/,, yang merupakan suatu media dan sarana jual-beli bagi penjual dan pembeli yang berkaitan dengan agro bisnis (pertanian, perikanan dan peternakan). Disini Agro Maret memiliki sedikit pembeli, banyak penjual, pembeli memiliki kontrol dalam membeli, dan harganya pun tetap.
4. Pengertian dan contoh con toh Bussines to Consument (B2C)
Adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah tercantum. kelebihan dari B2c adalah sebagai berikut :
Disebut dengan transaksi pasar
Konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui publikasi
Membeli dengan electronic cash & sistem secure payment
Memintaagar barang dikirimkan
Contoh nya Business to Consumers (B2C) : http://www.bhinneka.com/ Bidang Usaha : Total IT Solution Spesialis dalam Komputer & Software Distribution
5. Pengertian dan contoh Consumer-to-business ( C2B )
Consumer-to-business ( C2B ) adalah electronic commerce model bisnis bisnis di mana konsumen (individu) menawarkan produk dan layanan untuk perusahaan dan perusahaan membayar mereka. Model bisnis ini merupakan pembalikan lengkap dari model bisnis tradisional dimana perusahaan menawarkan barang dan jasa kepada konsumen ( bisnis-to-consumer = B2C). Kita dapat melihat contoh ini di blog di blog atau atau forum internet di internet di mana penulis menawarkan link kembali ke bisnis online memfasilitasi pembelian beberapa produk (seperti buku tentang Amazon.com ), Amazon.com ), dan penulis mungkin menerima pendapatan afiliasi dari penjualan yang sukses. Semacam ini hubungan ekonomi yang memenuhi syarat sebagai jenis usaha terbalik. Munculnya skema C2B adalah karena perubahan besar:
Menghubungkan sebuah kelompok besar orang untuk dua arah jaringan semacam ini telah membuat hubungan komersial mungkin. Tradisional media besar outlet adalah salah satu hubungan arah sedangkan internet adalah salah satu dua arah.
Penurunan biaya teknologi: Individu sekarang memiliki akses ke teknologi yang dulunya hanya tersedia bagi perusahaan besar (digital printing dan teknologi akuisisi, komputer kinerja tinggi, perangkat lunak yang kuat)
Contoh nya
Contoh Website Costumer to Business (C2B): 1. www.Priceline.com 2. www.Aries-sablon.blogspot.com 3. www.Inabay.com 4. www.Zulida.com 5. www.Gustikakonveksi.multiply.com
6. Pengertian dan contoh Consumer to Consumer (C2C)
C2C adalah model e-commerce yang menjamur di Indonesia saat ini. Contoh dari C2C adalah iklan baris dan toko-toko buku online dadakan (dimiliki oleh individu yang umumnya memanfaatkan layanan blog gratis seperti blogspot). C2C terjadi seorang individu melakukan penjualan produk/jasa langsung kepada individu lainnya. Contoh nya Contoh Website Costumer to Costumer (C2C): 1. www.Kaskus.com 2. www.Tokobagus.com 3.www.Rumah123.com 4.www.Mobil123.com 5. www.Amazone.com
7. Yang Dimaksud Dengan E-Commerce
E-Co E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Edagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.mmerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpuln data otomatis Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya. Manfaat 1. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). 2. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
3. Melebarkan jangkauan (global reach). 4. Meningkatkan customer loyalty. 5. Meningkatkan supply management. 6. Memperpendek waktu produksi.
Contoh perusahaan Internasional: • Amazon.com • eBay • Yahoo • PayPal • Google
Indonesia: • Tokobagus.com • Berniaga.com • Blibli.com • Bejubel.com • Disdus.com • BukuKita.com
8. Perbedaan E-Commerce dengan Perdagangan Manual
Secara sederhana, perbedaan antara proses perdagangan secara manual dengan menggunakan ecommerce dapat digambarkan pada gambar 1.1 dan gambar 1.2
Gambar 1.1 Proses Bisnis Manual
Gambar 1.2 Proses Bisnis dengan E-Commerce
Dari gambar di atas, jelas terlihat perbedaan mendasar antara proses manual dan dengan ecommerce, dimana pada proses dengan e-commerce terjadi efisiensi pada penggunaan fax, pencetakan dokumen, entry ulang dokumen, serta jasa kurir. Efisiensi tersebut akan menunjukkan pengurangan biaya dan waktu/kecepatan proses. Kualitas transfer data pun lebih baik, karena tidak dilakukan entry ulang yang memungkinkan terjadinya human e rror.
9. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat e-commerce?
Dalam e-commerce tidak hanya dengan mengandalkan kekuatan produk barang atau jasa saja tetapi harus memiliki tim manajemen yang handal dalam bekerja, pengiriman produk yang tepat waktu agar pelanggan puas dan tidak kesal, pelayanan yang bagus, struktur organisasi yang baik dan terstrukur, jaringan infrastruktur dan keamanan yang terjamin, seta desain situs web yang bagus dan kreatif agar lebih menarik orang untuk melihat produk yang ditawarkan. Faktor pendukung : menyediakan harga kompetitif, menyediakan jasa pembelian yang tanggap cepat dan ramah, menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas, meyediakan beberapa reward bonus seperti kupon, diskon agar lebih menarik pembeli, memberikan perhatian khusus pada pembeli seperti usulan pembelian bila si calon pembeli meminta saran, serta menyediakan rasa komunitas untuk diskusi saran dan kritikan dari pelanggan. Namun dalam e-commerce juga memiliki masalah yang biasa ditimbulkan yakninya : Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan karena dalam e-commerce dalam bidang hukumnya kurang berkembang. Jadi dalam e-commerce itu sendiri perusahaan sebagai pengguna dan si pelanggan harus saling mengerti dengan aturan yang ada dan harus bijak dalam memilih produk atau jasa yang ditawarkan maupun dibeli melalui aplikasi e-commerce. Faktor penghambat E – Commerce Tidak perlu diragukan lagi bahwa sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat dan perusahaan akan memperoleh keuntungan yang besar dari penerapan sistem informasi tersebut. Hal ini menyebabkan banyak perusahan mengeluarkan d ana yang sangat besar untuk investasi dalam pengembangan dan penerapan sistem informasi.
Berikut kegagalan penerapan sistem informasi menurut Rosemary Cassafo dalam O Brien ‟
(1999): 1. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen Pihak eksekutif perusahaan menyerahkan seluruh penerapan sistem informasi pada bagian TI, dan enggan untuk mempelajari sistem informasi yang baru atau mereka tidak mengerti sama sekali. Hal ini dapat menjadi faktor penghambat atau kegagalan dalam penerapan SI dalam suatu perusahaan yang besar. b esar. Hal ini diakibatkan karena rasa kurang memilki terhadap sistem informasi yang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini akan menyebabkan banyak satuan kerja dalam perusahaan belum dapat mengoptimalkan fungsi dan potensi SI untuk mempermudah komunikasi antar satuan kerja, transfer informasi, dan data perusahaan, serta sharing pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk memajukan perusahaan.
2. Tidak memiliki perencanaan memadai mengenai tahapan dan arahan yang harus dilakukan Dalam hal ini penerapan sistem informasi dalam perusahan tidak didukung dengan
perencanaan yang matang dan tidak dapat menjembatani keinginan dan
kepentingan orang-orang dalam perusahaan dengan pihak yang mengerti dan membuat sistem informasi tersebut. Hal ini menyebabkan sistem yang akan dijalankan menjadi tidak terarah sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Inkompetensi secara teknologi Kurangnya keterampilan dari tenaga-tenaga yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan TI dan kurangnya inisiatif dan keaktifan SDM dalam mensosialisasikan keuntungan dan kemudahan dari sistem informasi yang ada akan menyebabkan sistem yang diterapkan tidak akan berjalan seperti yang diinginkan. Hal ini sering terjadi terutama pada perusahaan yang pengetahuan di bidang TI-nya masih rendah. Kesalahannya adalah perusahaan sering memaksakan SDM yang ada untuk menjalankan investasi TI, padahal SDM tersebut belum mampu.
4. Strategi dan tujuan tidak jelas ketika akan menerapkan sistem informasi Kebanyakan pimpinan perusahaan tidak mengetahui apa visi, misi, strategi ataupun rencana bisnis yang berkenaan dengan implementasi sistem informasi pada perusahaannya. Strategi dan tujuan merupakan faktor penting yang menjadi penentu seberapa besar pencapaian yang diinginkan ketika perusahaan akan melakukan sesuatu. Tanpa strategi dan tujuan yang jelas maka apapun yang dilakukan menjadi tidak terarah karena tidak ada batasan dimana sistem yang digunakan dapat dianggap berhasil ataupun tidak.
5. Tidak jelasnya kebutuhan terhadap sistem Mengidentifikasi kebutuhan terhadap sistem dalam suatu perusahaan merupakan merupakan bagian dari perencanaan sistem informasi informasi yang merupakan komponen penting dalam perencanaan perusahaan. Implementasi sistem tertentu harus dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya yaitu memperkuat bisnis, memberikan keunggulan kompetitif, mempermudah pengelolaan sumber daya perusahaan dan penerapan teknologi dalam perusahaan
10. Prospek e-commerce di Indonesia
Di Indonesia, sistem e-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu e-commerce yang sebenarnya. Tapi hasil riset memperlihatkan bahwa pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi penggunaan Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011 ini ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45 persen. Hasil riset, yang dirilis oleh Majalah Marketeers ini, dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren penggunaan Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta. Dari hasil riset ini dapat dilihat bahwa pengguna internet yang cukup banyak berpotensi dalam penggunaan e-commerce seperti internet banking, penjualan online dan lain sebagaianya.
Pada tahun 2011 para produsen banyak mengembangkan inovasi layanan e-commerce seperti yang dilakukan bank-bank yang ada di Indonesia untuk membuat internet banking menjadi lebih diminati oleh para konsumen. Begitu pula yang dilakukan oleh toko-toko online yang ada di Indonesia yang terus menerus mengembangkan inovasi e-commerce. Seperti kemudahan pembayaran ataupun kemudahan akses yangt ditawarkan melalui aplikasi di smartphone. Perkembangan e-commerce di Indonesia juga tak lepas dari, pertumbuhan smartphone di Indonesia yang cukup pesat. Karena dengan banyakanya pengguna smartphone, maka akan lebih memudahkan konsumen dalam menggunakan layanan e-commerce. Apalagi pengguna smartphone di Indonesia di dominasi oleh blackberry yang kita tahu memiliki layanan internet tersendiri yang mempunyai keamanan yang lebih baik dibanding dengan komputer sekalipun. Pada tahun-tahun mendatang perkembangan e-commerce di prediksi akan meningkat secara signifikan karena pertumbuhan pengguna internet yang semakin banyak. Serta inovasi yang dilakukan
oleh
produk
smartphone
yang
memberikan
kemudahan
konsumen
dalam
menggunakan e-commerce. Pada tahun 2011 ini diprediksi penggunaan internet di seluruh dunia akan meningkat, terutama di benua Asia yang memiliki hampir 56% penduduk dunia. Hal ini taka lepas dari kemudahan akses dalam menggunakan internet, yang jika dahulu hanya bisa di akses melalui komputer, sekarang bisa di akses dengan alat yang lebih portable yakni Tablet PC ataupun smartphone. Selain itu kecepatan akses internet yang semakin meningkat juga membuat perkembangan e-commerce menjadi lebih cepat. Dari data riset yang dilakukan oleh pengamat teknologi, penetrasi pasar di Asia masih sangat rendah di banding dengan wilayah lain di dunia, tetapi beberapa tahun ke depan diprediksi penetrasi ini akan menigkat seiring perkembangan infrastruktur internet yang ada di Asia yang sebagaian besar negaranya merupakan negara berkembang. Tentu hal ini akan dimanfaatkan betul oleh toko-toko online terkemuka di dunia untuk mengembangkan pasarnya di wilayah Asia. Misalnya seperti dibukanya akses ID asal Indonesia untuk bisa membeli music digital melalui iTunes yang merupakan produk dari apple.