BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam pembelajaran biologi. Di dalam laboratorium terdapat banyak peralatan yang mendukung praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa. Supaya alat laboratorium bisa digunakan dalam jangka panjang maka peralatan memerlukan perawatan secara berkala.
Alat-alat laboratorium biologi umumnya terdiri dari bhan logam, kayu dan kaca. Perawatan alat tersebut diulakukann dengan cara menyimpan alat pada tempat yang cukup kering dan tidak terkena cahaya matahari. Perawatann alat sebaiknya dilakukan secara kontinu bergantungb pada kondisi ruang penyimpanan alat dan penmpatan alat pada posisi yang tepat.
Pengetahuan akan alat-alat laboratorium dan cara penggunaannya selain penting bagi mahasiswa juga berguna bagi tenaga pengajar untuk mempermudah melakukan kegiatan belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
Apa saja fungsi dari beberapa alat laboratorium?
Bagaimana cara menggunakan beberapa alat laboratorium?
Bagaimanan cara pemeliharaan beberapa alat laboratorium?
Bagaimana cara memperbaiki jika ada alat laboratorium yang rusak?
C. Tujuan
Mengetahui fungsi beberapa alat laboratorium
Mengetahui cara menggunakan beberapa alat laboratorium
Mengetahui cara memelihara beberapa alat laboratorium
Mengetahui cara memperbaiki jika ada alat laboratorium yang rusak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tabung Reaksi
Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.
Cara menggunakan tabung reaksi adalah ketika melakukan pemanasan, tabung reaksi dijepit dengan menggunakan gegep dan diarahkan kedepan atau kesamping ditempat tidak ada orang.
Cara pemeliharaan tabung reaksi adalah dengan menggunakan sikat tabung untuk membersihkan tabung reaksi yang telah digunakan kemudian dibilas dengan air.
Jika tabug reaksi mengalami kerusakan seperti pecah, maka sebaikya tabung reaksi diganti dengan yang baru agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
Tabung reaksi biasanya digunakan dalam praktikum mengenai proses fotosintesis.
B. Pipet Tetes
Fungsi pipet tetes adalah untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu kewadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes.
Cara menggunakan pipet tetes adalah dengan menekan bagian karet untuk menggeluarkan udaranya terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam zat cair, kemudian bagian karet yang ditekan dilepaskan sehingga zat cair tersebut akan masuk kedalam pipet tetes.
Cara pemeliharaan pipet tetes adalah setelah pemakaian, dicuci kemudian disimpan ditempat yang aman serta hindari dari benturan.
Jika pipet tetes mengalami kerusakan seperti pecah pada kaca atau sobek pada karet, sebaiknya diganti agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum
Pipet tetes biasanya digunakan dalam praktikum respirasi atau struktur sel.
C. Kaca Objek
Fungsi kaca objek adalah tempat meletakkan objek yang akan diamati.
Cara menggunakan kaca objek adalah dengan meletakkan kaca objek pada meja preparat, kemudian meletakkan objek pengamatan pada kaca objek yang kemudian ditutup dengan menggunakan kaca penutup.
Cara pemeliharaan kaca objek adalah kaca objek harus dijaga dari benturan karena sifatnya yang mudah pecah, setelah dipakai dibersihkan dan disimpan pada tempat yang kering.
Jika kaca objek megalami kerusakan seperti pecah maka sebaikya kaca objek tidak digunakan kembali agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
Kaca objek biasanya digunakan dalam praktikum struktur sel, jaringan pada tumbuhan, dll.
D. Mikroskop
Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati benda-benda yang terlihat kecil menjadi lebih besar.
Cara menggunakan mikroskop adalah:
Meletakkan mikroskop di tepi meja sehingga mudah untuk melakukann pengamatan.
Mengambil preparat yang telah disediakan dan meletakkan diatas meja mikroskop.
Memulai penggamatan dengan objektif berkekuatan rendah (10x), dengan bantuan tombol pengatur kasar.
Selanjutnya gunakan lensa objektif dengan berbagai perbesara yang ada.
Cara pemeliharaan mikroskop adalah dengan lensa dibersihkan secara berkala, kemudian disimpan dilemari yang sejuk.
Jika mikroskop mengalami kerusakan seperti terlepasya pemutar halus/kasar maka sebaikya dipasagkan kembali jika tidak bisa sebaiknya hubungi pihak laboratorium untuk membatu mengatasi masalah ini.
Mikroskop biasanya digunakan dalam praktikum struktur sel, mekanisme transport membran, dll.
E. Timbangan Analitik
Fungsi timbangan analitik adalah alat yang digunakan untukmenimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala kecil.
Cara menggunakan timbangan analitik adalah:
Menyiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang.
Menancapkan stop kontak pada stavolt.
Menekan tombol On kemudian tunggu hingga mucul angka 0,00 g.
Meletakkan bahan diatas timbangan analitik
Menunggu hingga menunggu hingga angka dilayar monitor timbangan analitik tidak berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.
Mengambil bahan yang telah ditimbang.
Menekan tombol off hingga tidak ada angka dilayar monitor timbangan analitik.
Melepas stop kontak dari stavolt.
Cara pemeliharaan timbangan anlitik adalah dengan selalu menjaga kebersihan timbangan dengan cara membersihkan timbangan. Cara membersihkannya yaitu dengan membuka plat yang ada diatas timbangan tersebut, lalu bisa dibersihkan dengan lap.
Jika timbangan analitik mengalami kerusakan seperti kesalahan pada nilai pengukuranang tidak masuk akal, maka sebaiknya hunungi pihak laboratorium.
Timbangan analiitik biasanya digunakan dalam praktikum respirasi
F. Pinset
Pinset berfungsi sebagai alat pembantu dalam mengambil preparat segar agar tidak terkontaminasi. Serta alat yang digunakan untuk mengambil atau menarik bagian alat-alat tubuh dari hewan yang dibedah, memisahkan organ yang satu dengan organ yang lainnya.
Cara menggunakan pinset adalah menjepit bahan yang akan diambil dengan menekan bagian tengan dari pinset.
Cara pemeliharaan pinset adalah dengan selalu menjaga kebersihan pinset, serta mencucinya jika telah dipakai.
Jika pinset megalami kerusakan seperti berkarat maka sebaiknnya tidak usah digunakan, agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
Pinset biasanya digunakan dalam praktikum keanekaragaman hewan avertebrata dan vertebrata.
G. Gegep
Gegep berfungsi sebagai alat untuk menjepi tabung reaksi dalam proses pemanasan.
Cara menggunakan gegep adalah tekan bagian tengah penjepit, dengan begitu kepala penjepit akan terbuka dan siap untuk menjepit tabung reaksi.
Cara pemeliharaan gegep adalah jika sudah digunakan hendaknya dicuci dengan mengggunakan air biasa. Dan ditaruh ditempat yang tidak lembab untuk menghindari kayu menjadi berjamur.
Jika gegep mengalami kerusakan seperti patah pada kayu maka ambil patahan kayu tersebut kemudian lem agar kembali menyatu. Sedangkan jika kerusakan patah pada besi maka sebaiknnya besi tersebut diganti atau mengganti gegep tersebut.
Gegep biasanya digunakan pada praktikum mikrobiologi.
H. Rak tabung
Rak tabung berfungsi sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi
Cara menggunakan rak tabung adalah dengan meletakkan rak tabung diatas meja kemudian letakkan tabung reaksi dalam rak tabung.
Cara pemeliharaan rak tabung adalah dengan cuci rak tabung jika dalam keadaan kotor saja.
Jika rak tabung mengalami kerusakan seperti patah pada kayu, maka ambil patahan kayu tersebut kemudian lem agar kembali menyatu.
Rak tabung biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
I. Kotak Mikroskop
Kotak mikroskop berfungsi sebagai tempat menyimpan mikroskop
Cara menggunakan kotak mikroskop adalah dengan membuka penutup kotak mikroskop kemudian meletakkan mikroskop kedalamnya setelah itu ditutup rapat-rapat.
Cara pemeliharaan kotak mikroskop adalah dengan membersihkan kotak mikroskop jika sedang kotor saja.
Jika kotak mikroskop mengalami kerusakan seperti terlepasnya penutup kotak maka sebaiknya penutup tersebut dipasang kembali dengan benar.
Kotak mikroskop biasanya digunakan dalam praktikum struktur sel, mekanisme transport membran, dll.
J. Filler
Fungsi filler adalah sebagai alat penyedot untuk larutan yang berbahaya.
Cara mengguunakan filler adalah dengan menekan filler sampai kempis, kemudian meletakkan pipet kedalam larutan, lepaskan filer dan isi pipet sampai melebihi batas, kemudian pindahkan larutan pada wadah yang lain dengan cara menekan filler.
Cara memelihara filler adalah setelah pemakaian, cuci sampai bersih kemudian simpan ditempat yang aman.
Jika filler mengalami kerusakan seperti bolong atau sobek, sebaiknya tidak usah digunakan kembali karena larutan tidak akan masuk kedalam pipet jika filler tersebut berlubang.
Filler biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
K. Kotak Alat
Kotak alat berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat laboratorium seperti gegep, pipet tetes, tabung reaksi, dll.
Cara menggunakan kotak alat adalah dengan membuka penutup kotak alat jika ingin mengambil alat, kemudian tutup kembali jika sudah meletakkan kembali alat yang diambil.
Cara memelihara kotak alat adalah dengan membersihkan kotak alat jika sedang kotor, kemudian diletakkan ditempat yang sejuk.
Jika kotak alat mengalami kerusakan seperti patah pada bagian penutup maka sebaiknya mengambil patahan tersebut kemudian dilem agar kembali merekat.
Kotak alat biasanya digunakan dalam praktikum struktur sel, mekanisme transport membrane, dll.
L. Labu semprot
Labu semprot adalah alat yang digunakan untuk membersihkan atau menyemprot.
Cara menggunakan labu semprot adalah dengan menekan bagian tengah labu seprot kemuadian aquades akan keluar dari ujung labu semprot.
Cara pemeliharaan labu semprot adalah dengan mencuci labu semprot jika dalam keadaan kotor atau habis digunakan.
Jika labu semprot mengalami kerusakan seperti sobek, maka sebaiknya diganti agar air tidak keluar melalui lubang bekas sobek.
M. Alu
Alu adalah alat yang digunakan untuk menghalauskan bahan-bahan organic dan anorganik.
Cara menggunakan alu adalah dengan meletakkan bahan yang akan dihaluskan kedalam lumpang, kemudian tumbuk dengan menggunakan alu sampai bahan menjadi halus.
Cara memelihara alu adalah dengan mencuci sampai bersih jika sudah digunakan, kemudian simpan ditempat yang sejuk.
Jika alu mengalami kerusakan seperti patah, maka sebaiknya alu diganti agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
Alu biasanya digunakandalam praktikum mikrobiologi
N. Lumpang
Lumpang adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan bahan-bahan organik dan anorganik
Cara menggunakan lumpang adalah dengan meletakkan bahan yang akan dihaluskan kedalam lumpang, kemudian tumbuk dengan menggunakan alu sampai bahan menjadi halus.
Cara pemeliharaan lumping adalah dengan mencuci sampai bersih jika sudah digunakan, kemudian simpan ditempat yang sejuk.
Jika lumpang mengalami kerusakan seperti patah, maka sebaiknya lumpang diganti agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
Lumpang biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi
O. Plat tetes
Plat tetes adalah alat yang digunakan sebagai tempat mereaksikan zat-zat tapi dalam jumlah kecil.
Cara menggunakan plat tetes adalah dengan meletakkan plat tetes pada meja, kemudian meneteskan larutan kedalam plat tetes dengan penggunakan pipet tetes.
Cara memelihara plat tetes adalah dengan mencuci sampai bersih jika sudah digunakan, kemudian simpan ditempat yang sejuk.
Jika plat tetes mengalami kerusakan seperti patah, maka sebaiknya plat tetes diganti dengan yang baru.
Plat tetes biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat-alat laboratorium terbagi menjadi beberapa macam, ada yang terbuat dari kayu seperti gegep, rak tabung dan kotak mikroskop. Ada yang terbuatdari kaca seperti tabung reaksi, pipet tetes dan kaca objek. Ada yang terbuat dari plastic seperti kotak alat, labu semprot dan filler. Ada pula yang terbuat dari besi seperti mikroskop, pinset dan timbangan analitik. Serta ada yang tebuat dari porselin seperti alu, lumping dan plat tetes. Masing-masing alat laboratorium tersebut memiliki fungsi, cara penggunaan, cara pemeliharaan, perbaikan yang berbeda beda.
B. Saran
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita mampu untuk memahami alat-alat laboratorium baik dalam fungsinya, penggunaannya, pemeliharaannya, serta perbaikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Penuntun Praktikum. Kendari: Universitan Halu Oleo
Entjang. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Akademi Keperawatan. Bandung: Citra Aditya Bakti
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Pratiwi, Silvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Bandung: Erlangga
WALUYO. 2004. Mikrobiologi Umuum Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
1