* ering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia *5 bulan Tana baha$a gangg%an sosio#emosional
& 4 bulan: arang senyum atau ekspresi kesenangan lain 0 bulan: kurang bersuara dan menunukkan ekspresi aah * & bulan: tidak merespon panggilan namanya + &B bulan: belum ada kata B &. bulan: tidak bisa bermain pura-pura 4 + bulan: belum ada gabungan kata yang berarti 8 egala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi % interaksi Tana baha$a gangg%an kogni"if
& bulan: kurangnya fixation + bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda * 4 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara + 0 bulan: belum babbling seperti 6mama6, 6baba6 B + bulan: belum ada kata berarti 4 *4 bulan: belum dapat merangkai * kata Cerbagai metode skrining yang lebih mutakhir dan global untuk deteksi dini gangguan bicara uga dikembangkan dengan menggunakan alat bantu atau panduan skala khusus, misalnya: menggunakan DD" ( Denver Developmental Screening Test II), hild Development Inventory untuk menilai kemampuan motorik kasar dan motorik
halus ,
!ges
and
Stages
"uestionnaire, #arents $valuations
of
Developmental Status%erta dapat menggunakan alat-alat skrining yang lebih pesifik dan khusus yaitu E' ( $arly &anguage 'ilestone Scale) dan !E#' (linical &inguistic and 'ilestone Scale) yang dipakai untuk menilai kemampuan bahasa ekspresif, reseptif, dan visual untuk anak di baah * tahun&5,&&
'.3 Ge4ala &linis
'engetahui adanya KPG memerlukan usaha karena memerlukan perhatian dalam beberapa hal Padahal beberapa pasien seringkali merasa tidak nyaman bila di perhatikan #khirnya membuat orang tua sekaligus dokter untuk agar lebih eli dalam melihat geala dan hal yang dilakukan oleh pasien tersebut krining prosedur yang dilakukan dokter, dapat membantu menggali geala dan akan berbeda ika skrining dilakukan dalam sekali kunungan dengan skrining dengan beberapa kali kunungan karena data mengenai panang badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan berat badan
'engacu
pada
pengertian
KPG
yang
berpatokan
pada
kegagalan
perkembangan dua atau lebih domain motorik kasar, motorik halus, bicara, bahasa, kognitif, sosial, personal dan kebiasaan sehari-hari dimana belum diketahui penyebab dari kegagalan perkembangan ini "erdapat hal spesifik yang dapat mengarahkan kepada diagnosa klinik KPG terkait ketidakmampuan anak dalam perkembangan milestonesyang seharusnya, yaitu&5,&&: & #nak tidak dapat duduk di lantai tanpa bantuan pada umur . bulan #nak tidak dapat merangkak pada & bulan * #nak memiliki kemampuan bersosial yang buruk + #nak tidak dapat berguling pada umur 4 bulan B #nak memiliki masalah komunikasi 4 #nak memiliki masalah pada perkembangan motorik kasar dan halus
'.5.1 Anamnesis
Dokter memulai anamnesis dengan mendengarkan penelasan orangtua secara seksama tentang perkembangan anaknya /rang tua dapat mencatat setiap keterlambatan perkembangan, perubahan tubuh dan kurang responsifnya anak tersebut, sehingga perlu perhatian khusus "iap orangtua tentunya memiliki daerah perhatian yang berbeda Penggalian anamnesis secara sistematis meliputi, resiko biologi akibat dari gangguan prenatal atau perinatal, perubahan lingkungan akibat salah asuh, dan akibat dari penyakit primer yang sudah secara elas terdiagnosis saat infant
Tabel '. #namnesis Keterlambatan Perkembangan Global menurut 9irst Eeis dan
7udith, &00+&5
!ontoh, dari pandangan biologi, infant dengan berat badan lahir rendah seringkali beresiko terhadap angka keadian perdarahan intraventrikel, sepsis atau meningitis, gangguan metabolik, dan defisit nutrisi yang dapat secara langsung memengaruhi perkembangan otak #nak dengan resiko lingkungan termasuk didalamnya ibu yang masih muda dan tidak berpengalaman serta ibu yang tidak sehat secara individu atau kekurangan finansial #nak yang hidup dalam keluarga bermasalah akibat obatobatan terlarang, minuman keras dan kekerasan sering menyebabkan hasil buruk #nak dengan faktor resiko kondisi medis seperti myelomeningocele, sensorineural deafness, atau trisomy & diketahui memiliki hubungan dengan keterlambatan perkembangan anak Perhatian saat ini sering pula akibat dari infeksi virus 21< Kurangnya motorik milestones, peubahan perilaku, atau kognitif buruk serta perubahan fungsi serebelum dalam tahun pertama sering dihubungkan dengan 21<
'.5.' Pemeriksaan !isik
9aktor risiko untuk keterlambatan dapat dideteksi dari pemeriksaan fisik Pengukuran lingkar kepala (yang mengindikasikan mikrosefali atau makrosefali) adalah bagian penting dalam pemeriksaan fisik Perubahan bentuk tubuh sering dihubungkan dengan kelainan kromosom, atau faktor penyakit genetik lain sulit dilihat dalam pemeriksaan yang cepat&5 ebagai tambahan, pemeriksaan secara terstruktur dari mata, yaitu fungsi penglihatan dapat dilakukan saat infant, dengan menggunakan pemeriksaan sederhana seperti meminta mengikuti arah cahaya lampu aat anak sudah memasuki usia pre-school, pemeriksaan yang lebih mendalam diperlukan seperti visus, selain itu pemeriksaan saat mata istirahat ditemukan adanya strabismus Pada pendengaran, dapat pula dilakukan test dengan menggunakan brain( stem evoed potentials pada infant aat umur memasuki 4 bulan, kemampuan pendengaran dapat dites dengan menggunakan peralatan audiometri Pada usia *-+ tahun, pendengaran dapat diperiksa menggunakan audiometer portable Pemeriksaan telinga untuk mencari tanda dari infeksi otitis media menadi hal yang penting untuk dilakukan karena bila teradi secara kontinyu akan menyebabkan gangguan pendengaran ringan Pemeriksaan kulit secara menyeluruh dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
penyakit
ektodermal
seperti
tuberous
sklerosis
atau
neurofibromatosis yang dihubungkan dengan delay% Pemeriksaan fisik uga harus meliputi pemeriksaan neurologi yang berhubungan dengan perkembangan seperti adanya primitive reflek, yaitu moro refle3, hipertonia atau hipotonia, atau adanya gangguan tonus&5,&& '.5.( Pemeriksaan Pen%n4ang
ecara umum, pemeriksaan laboratorium untuk anak dengan kemungkinan gangguan perkembangan tidak dibedakan dengan tes skrining yang dilakukan pada anak yang sehat 2al ini penting dan dilakukan dengan periodik #dapun beberapa pemeriksaan penunangnya antara lain&&,&:
a krining metabolik krining metabolik meliputi pemeriksaan: serum asam amino, serum glukosa, bikarbonat, laktat, piruvat, amonia, dan creatinin kinase krining metabolik rutin untuk bayi baru lahir dengan gangguan metabolisme tidak dianurkan sebagai evaluasi inisial pada KPG Pemeriksaan metabolik dilakukan hanya bila didapatkan riayat dari anamnesis atau temuan pemeriksaan fisik yang mengarah pada suatu etiologi yang spesifik ebagai contohnya, bila anak-anak dicurigai memiliki
masalah
dengan
gangguan
motorik
atau
disabilitas
kognitif,
pemeriksaan asam amino dan asam organik dapat dilakukan #nak dengan gangguan
tonus
otot
harus
diskrining
dengan
menggunakan
kreatinin
phospokinase atau aldolase untuk melihat adanya kemungkin penyakit muscular dystrophy b "es sitogenetik "es sitogenetik rutin dilakukan pada anak dengan KPG meskipun tidak ditemukan dismorfik atau pada anak dengan geala klinis yang menunukkan suatu sindrom yang spesifik Ai mutasi 9ragile >, dilakukan bila adanya riayat keluarga dengan KPG 'eskipun skrining untuk 9ragile > lebih sering dilakukan anak laki-laki karena insiden yang lebih tinggi dan severitas yang lebih buruk, skrining pada anita uga mungkin saa dilakukan bila terdapat indikasi yang elasDiagnosis @ett syndrome perlu dipertimbangkan pada anita dengan retardasi mental sedang hingga berat yang tidak dapat dielaskan c krining tiroid Pemeriksaan tiroid pada kondisi bayi baru lahir dengan hipotiroid kongenital perlu dilakukan amun, skrining tiroid pada anak dengan KPG hanya dilakukan bila terdapat klinis yang elas mengarahkan pada disfungsi tiroid d G Pemeriksaan G dapat dilakukan pada anak dengan KPG yang memiliki riayat epilepsia tau sindrom epileptik yang spesifik (Eandau-Kleffner) Celum terdapat
data yang cukup mengenai pemeriksaan ini sehingga belum dapat digunakan sebagai rekomendasi pemeriksaan pada anak dengan KPG tanpa riayat epilepsi e 1maging Pemeriksaan imaging direkomendasikan sebagai pemeriksaan rutin pada KPG (terlebih bila ada temuan fisik berupa mikrosefali) Cila tersedia '@1 harus lebih dipilih dibandingkan !" scan
ika sudah ditegakkan diagnosis secara klinis
sebelumnya '.6.1 7e"arasi Men"al
uatu keadaan yang dimulai saat masa anak-anak yang ditandai dengan keterbatasan dalam intelegensi dan kemampuan adaptasi 'enurut kriteria D'-1<, retardasi mental adalah fungsi intelektual yang di baah rata-rata, terdapat gangguan fungsi adaptasi, onset sebelum umur &. tahun Antuk mengetahui adanya gangguan fungsi intelegensi, digunakan tes 1F (akurat diatas umur B tahun), dengan klasifikasi hasil: a @ingan , yaitu 1F B5-85 b edang, yaitu 1F +5-B5 c Cerat, yaitu 1F 5-+5 d angat berat, yaitu 1F 5
'.6.1 A""en"ion Defi2i" 8$pera2"i9i"$ Disorer *AD8D
#D2D merupakan suatu gangguan yang teradi sangat aal dari kelahiran bayi, yang dinamis, serta tergantung dengan perkembangan korteks "anda #D2D yaitu development delay, nilai akademik yang rendah, serta permasalahan sosial Penggunaan milestones pada tahun ke-* mudah mengarahkan diagnosis #D2D
'.6.' A%"ism /pe2"r%m Disorer *A/D
"anda aal untuk membedakan antara #D dengan KPG Ceberapa kata kunci adalah gangguan bersosial Pada tahun pertama akan sulit membedakan antara #D dengan KPG, yaitu ciri tidak berespon ketika nama dipanggil, afek kurang, berkurangnya interaksi sosial, dan sulit untuk tersenyum Pada tahun kedua dan ketiga, bahasa tubuh yamg tidak la$im dan sangat ekspresif Perilaku lain yakni motorik, sensorik dan beberapa domain lain '.- Pena"alaksanaan
Pengobatan bagi anak-anak dengan KPG hingga saat ini masih belum ditemukan 2al itu disebabkan oleh karakter anak-anak yang unik, dimana anak-anak belaar dan berkembang dengan cara mereka sendiri berdasarkan kemampuan dan kelemahan masing-masing ehingga penanganan KPG dilakukan sebagai suatu intervensi aal disertai penanganan pada faktor-faktor yang beresiko menyebabkannya 1ntervensi yang dilakukan, antara lain4,0,&: & Speech and &anguage Therapy Speech and &anguage Therapy dilakukan pada anak-anak dengan kondisi !P , autism, kehilangan pendengaran, dan KPG "erapi ini bertuuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara, berbahasa dan oral motoric abilities 'etode yang dilakukan bervariasi tergantung dengan kondisi dari anak tersebut alah satunya, metode menggunakan ari, siulan, sedotan atau barang yang dapat membantu anak-anak untuk belaar mengendalikan otot pada mulut, lidah dan tenggorokan 'etode tersebut digunakan pada anak-anak dengan gangguan pengucapan Dalam terapi ini, terapis menggunakan alat-alat yang membuat anakanak tertarik untuk terus belaar dan mengikuti terapi tersebut *ccupational Therapy "erapi ini bertuuan untuk membantu anak-anak untuk menadi lebih mandiri dalam menghadapi permasalahan tugasnya Pada anak-anak, tugas mereka antara bermain, belaar dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, memakai pakaian, makan, dan lain-lain ehingga anak-anak yang mengalami kemunduran
pada kemampuan kognitif, terapi ini dapat membantu mereka meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi permasalahannya * #hysical Therapy "erapi ini bertuuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus, keseimbangan dan koordinasinya, kekuatan dan daya tahannya Kemampuan motorik kasar yakni kemampuan untuk menggunakan otot yang besar seperti berguling, merangkak, beralan, berlari, atau melompat Kemampuan motorik halus yakni menggunakan otot yang lebih kecil seperti kemampuan mengambil barang Dalam terapi, terapis akan memantau perkembangan dari anak dilihat dari fungsi, kekuatan, daya tahan otot dan sendi, dan kemampuan motorik oralnya Pada pelaksanaannya, terapi ini dilakukan oleh terapi dan orang-orang yang berada dekat dengan anak tersebut ehingga terapi ini dapat mencapai tuuan yang diinginkan + +ehavioral Therapies #nak-anak dengan delay development akan mengalami stress pada dirinya dan memiliki efek kepada keluarganya #nak-anak akan bersikap agresif atau buruk seperti melempar
barang-barang, menggigit, menarik rambut, dan lain-lain
+ehavioral therapy merupakan psikoterapi yang berfokus untuk mengurangi masalah sikap dan meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi "erapi ini dapat dikombinasikan dengan terapi yang lain dalam pelaksanaanya amun, terapi ini bertolak belakang dengan terapi kognitif 2al itu terlihat pada terapi kognitif yang lebih fokus terhadap pikiran dan emosional yang mempengaruhi sikap tertentu, sedangkan behavioural therapy dilakukan dengan mengubah dan mengurangi sikap-sikap yang tidak diinginkan Ceberapa terapis mengkombinasikan kedua terapi tersebut, yang disebut cognitive(behavioural therapy
'.1: &omplikasi
Komplikasi yang dapat teradi pada anak-anak dengan KPG, yakni kemunduran perkembangan pada anak-anak yang makin memberat 7ika tidak tertangani dengan baik, dapat mempengaruhi kemampuan yang lain, khususnya aspek psikologi dari anak itu sendiri alah satunya, anak akan mengalami depresi akibat ketidakmampuan dirinya dalam menghadapi permasalahannya ehingga anak itu dapat bersikap negatif atau agresif
DA!TA7 P;/TA&A
& hevell ', #shal , Donley D, 9lint 7, Gingold ', 2ir$t D, dkk Practice parameter: $valuation of the uality standards subcommittee of the !merican !cademy of -eurology and the practice committee of the child neurology society eurology 55*H45:48-.5 uarba 1G, ;idodo DP, 2andryastuti @# #rofil linis dan etiologi pasien eterlambatan perembangan global di .umah Sait ipto 'angunusumo /aarta ari Pediatri 55.H&5:BB-4& * 'elati D, ;indiani 1G#", oetiningsih 0arateristi 0linis 0eterlambatan #erembangan Global #ada #asien di #olilini !na .S1# Sanglah Denpasar Cagian 1lmu Kesehatan #nak 9akultas Kedokteran Aniversitas Adayana Cali + #edoman #elasanaan Stimulasi, Detesi, dan Intervensi Dini Tumbuh 0embang !na di Tingat #elayanan 0esehatan Dasar Departemen Kesehatan @1 55B B oetiningsih Tumbuh embang ana Dalam: @anuh1G, penyunting "umbuh kembang anak 7akarta: G!H &00B h &-* 4 ;alters #< Development Delay2 auses and Identification #!@ 5&5H &5()H*-+ 8 'engenal 0eterlambatan #erembangan 1mum pada !na 1katan Dokter #nak 1ndonesia 1ndonesia Idiunduh &0 Desember 5&*J I !vailable from3: A@E: http
**idai.or.id*public#articles*seputar#kesehatan#anak*mengenal# keterlambatan#perkembangan#umum#pada#anak.html . rour ', 'a$er C, hevell '1 !nalysis of clinical features predicting etiologic yield in the !ssessment of global development delay Pediatrics 554H&&.:&*0-+B