LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR MENGENAL EKOSISTEM
NAMA
: EKA DESI ARDIA
NIM
: 140210103103
KELOMPOK : IV (EMPAT) (EMPAT) A REG BIO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2014/2015
I. JUDUL Mengenal Ekosistem II. TUJUAN Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem III. DASAR TEORI Pengertian ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem di alam di mana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan biotik.Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan, padang rumput,semak belukar,ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan (tawar,payau,asin) (Tim dosen Pembina,2014:36). Ekosistem dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok organisme yang saling berinteraksi satu sama lain, dan berinteraksi pula terhadap lingkungannya secara terus menerus (Sudarmadji,2004:19). Macam-macam ekosistem
Ada bermacam-macam ekosistem di dunia ini, yang secara garis besar dibagi ke dalam dua kategori yakni: 1) Ekosistem alamiah yakni ekosistem yang terbentuk secara alamiah tanpa adanya campur tangan manusia.Contoh ekosistem ini antara lain ekosistem sungai, ekosistem gurun,ekosistem terumbu karang, ekosistem savanah, ekosistem laut dan masih banyak lagi lainnya. 2)
Ekosistem Artifisial atau buatan: yakni ekosistem yang terbentuk berkat campur tangan
manusia. Ekosistem buatan ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Meski keanekaragaman ekosistem buatan manusia jauh lebih terbatas. Adapun macam-macam ekosistem buatan antara lain ekosistem sawah, perkebunan sawit, ekosistem pemukiman misalnya perkotaan atau pedesaan, eksosistem bendungan, ekosistem hutan buatan, agroekosistem dan masih banyak lagi lainnya (Aryulina,2004 :278). Jenis ekosistem yang tercipta tanpa bantuan tangan manusia ini dibagi lagi ke dalam dua pembagian umum yakni:
1. Ekosistem akuatik atau air. 2. Ekosistem daratan terestrial. Ada bermacam-macam ekosistem akuatik atau air, antara lain: 1. Ekosistem air tawar. 2. Ekosistem air laut. 3. Ekosistem estuary. 4. Ekosistem pantai. 5. Ekosistem sungai. 6. Ekosistem terumbu karang. 7. Ekosistem laut dalam. 8. Ekosistem lamun. Sementara itu, macam-macam ekosistem yang tercakup di dalam ekosistem daratan adalah 1. Ekosistem hujan tropis,hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciricirinya adalah curah hujan 200-400 cm per tahun,dengan suhu udara tinggi sepanjang tahun,rata-rata 25-290C.Spesies pepohonan relatif banyak. Tinggi pohon utama antara 2040 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Terdapat dua tanaman khas yaitu liana (rotan) dan anggrek. Hewannya antara lain amfifbia.burung dan reptile,mamalia,serta antropoda. 2. Ekosistem sabana,terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temperatur dan kelembaban masih tergantung musim.Suhu di daerah ini berkisar 24490C.Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika,rata-rata hewan yang terdapat di daerah sabana ini berupa mamalia besar pemakan rumput,misalnya wildebeest,dan bison,serta pemangsa antara lain singa,dan dubuk. 3. Ekosistem
padang
rumput,terdapat
di
daerah
yang
terbentang
dari
daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan antara 30 dan 100 cm per tahun,hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.Saat suhu dingin rata-rata suhu sering jatuh di bawah – 100C namun saat musim panas suhu rata-rat seringkali mendekati 300C.Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain:bison, zebra, singa,anjingliar, serigala, gajah, jerapah,kangguru, serangga,tikus dan ular .Padang rumput memiliki perbedaan dengan savanah yaitu di padang rumput nyaris tidak
ada pepohonan, sedangkan di savanah masih ada pohon besar walaupun jumlahnya sangat sedikit. 4. Ekosistem gurun atau savanna,terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput.Ciri-ciri
ekosistem
gurun
adalah gersang dan curah
hujan rendah
(25
cm/tahun),dengan suhu dapat melebihi 500C.Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking. 5. Ekosistem taiga,terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik,ciri-cirinya
adalah
suhu
di musim
dingin rendah.Biasanya
taiga
merupakanhutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dantumbuhan
basah
sedikit
sekali,
sedangkan
hewannya
antara
lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. 6. Ekosistem Tundra,terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin (Campbell,2008:347 -350) Tahapan pokok bekerjanya ekosistem adalah sebagai berikut : a. Penerimaan radiasi energy matahari. b. Penyusunan bahan organik dari bahan anorganik oleh produsen. c. Pemanfaatan produsen oleh konsumen dan selanjutnya diolah dengan sangat teliti. d. Setelah produsen dan konsumen mati senyawa organic kompleks diubah dan akhirnya menjadi bentuk yang tersedia untuk digunakan kembali oleh produsen (Sedhana,1983:49-50). Komponen ekosistem terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik
A. Komponen Biotik Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat , setiap mahluk hidup merupakan lingkungan
hidup bagi mahluk hidup lain. Komponen-komponen biotic terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata dan vertebrata serta manusia (Aryulina, 2004:268). B. Komponen Abiotik Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup mahluk hidup. Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah a) Suhu Suhu atau temperatur adalah derajat energi panas. Sumber utama energi panas adalah radiasi matahari. suhu merupakan komponen abiotik di udara , tanah, air. Suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. b) Cahaya Cahaya merupakan salah satu energi yang bersumber dari radiasi matahari. cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu untuk proses fotosintesis c) Air Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair dan gas. Di alam, air dapat berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air. d) Kelembapan Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah. Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembapan di tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh mkhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap makhluk hidup berbeda-beda e) Udara Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen (20,93%), karbon dioksida (0,03%) dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperklukan makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk bernapas. Karbin dioksida digunakan tumbuhan utnuk fotosintesis.
f) Garam-garam mineral Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen. Fosfat, sulfur,kalsium dan natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air g) Tanah Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut, dan pembusukan bahan organic. Tanah memilki sifat,tekstur dan kandungan garam mineral tertentu (Aryulina, 2004:269). Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah diagram yang menggambarkan bagaimana faktor yang penting secara ekologis, seperti energi, biomassa, dan ukuran populasi, bervariasi antara tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Secara tradisional, diagram ini menempatkan produsen primer (organisme fotosintesis seperti tanaman) di bagian bawah dan tingkat trofik tertinggi di bagian atas diagram. Ukuran porsi diagram yang terkait dengan setiap tingkat trofik menggambarkan jumlah energi, biomassa, atau jumlah individu yang ditemukan di setiap tingkat trofik. Struktur trofik suatu ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Gambar piramida ekologi
Piramida ekologi ada tiga jenis, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi. a.
Piramida Jumlah
Organisme dengan tingkatan trofik masing-masing dapat disajikan dalam piramida jumlah, seperti kita organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga dan selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak dari
pada organisme herbiivora. Demikian jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Karnivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 2. Piramida jumlah ini didasarkan atas jumlah organisme di tiap tingkat trofik. b.
Piramida biomassa
Seringkali piramida jumlah sederhana kurang membantu dalam memperagakan aliran energi dalam ekosistem. Penggaambaran yang lebih realistik dapat disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik, maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus di ukur kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram. Untuk menghidari kerusakan habitat, maka biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur, kemudian total seluruh biomassa di hitung. Dengan pengukuran seperti ini akan dapat informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem. c.
Piramida energi
Seringkali piramida energi biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Pira energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap trofik. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut: 1) Hanyan jumlah makanan tertentu yang ditangka dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya. 2) Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan dikeluarkan sebagai sampah. 3) Hanya sebagain makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energy (Sridianti,2014:Online). .
IV. METODE PRAKTIKUM 4.1 Alat : a. Tali raffia b. Pasak c. Kantong plastic d. Alat tulis 4.2 Bahan : Ekosistem daratan (daerah sekitar kampus) 4.3 Cara Kerja : Menentukan ekosistem daratan yang akan diamati
Menentukan daerah pengamatan dengan membuat kuadaran 2 x 2 m2 pada daerah pengamatan
Melakukan inventarisasi mengenai komponen abiotic dan biotiknya yang terdapat di dalamnya
Menentukan berdasarkan kelengkapan komponen yang teramati dalam ekosistem tersebut
Membuat diagram yang menghubungkan komponen-komponen dalam ekosistem tersebut dan daur energy yang ada di dalamnya
V. HASIL PENGAMATAN Jenis Komponen : Abiotik Tanah = tak terhingga Cahaya = tak terhingga Udara =tak terhingga Daun kering = 130 buah Batu besar = 22 buah Batu kecil = 170 buah Ranting = 290 buah Batang besi = 1 buah Plastic = 1 buah Keramik = 4 buah Biji tumbuhan A = 1 buah Bunga tumbuhan A = 25 buah Kulit biji mahaoni = 2 buah Total keseluruhan komponen abiotik = 130+22+170+290+1+1+4+1+25+2 = 646
Keterangan : Presentase daun kering = 130/646 x 100% = 20,12% Presentase batu besar = 22/646 x 100% = 3,40% Presentase batu kecil = 170/646 x 100% = 26,31% Presentase ranting = 290/646 x 100% = 44,89% Presentase batang besi,plastic,dan biji tumbuhan A = 1/646 x 100% = 0,15% Presentase keramik = 4/646 x 100% = 0,61% Presentase bunga tumbuhan A = 25/646 x 100% = 3,87% Presentase biji mahoni = 2/646 x 100% = 0,31%
Biotik Semut = 37 ekor Rumput teki = 84 buah Rumput A = 4 buah Serangga X = 1 ekor Tumbuhan X = 2 buah Total keseluruhan komponen biotik = 37+84+4+1+2 = 128
Presentase semut
= 37/128 x 100% = 28,90% Presentase rumput teki = 84/128 x 100% = 65,62% Presentase rumput A = 4/128 x 100% = 3,12% Presentase serangga X = 1/128 x 100% = 0,78% Presentase tumbuhan X = 2/128 x 100% = 1,53%
VI. PEMBAHASAN Dalam praktikum kali ini paktikan melakukan percobaan tentang ekosistem.Dimana dalam praktikum ini dimaksudkan agar praktikan mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem serta kedudukannya dalam ekosistem.Sebelum melakukan pengamatan terlebih dulu praktikan menentukan tempat yang nantinya akan diamati agar dihasilkan data yang objektif dan akurat. Dari hasil pengamatan didapatkan hasil berupa komponen abiotik dan komponen biotik,dimana komponen abiotik terdiri dari Tanah,Cahaya,Udara,Daun kering,Batu besar,Batu kecil,Ranting,Batang besi,Plastik,Keramik,Biji tumbuhan A,Bunga tumbuhan A serta Kulit biji mahoni.Sedangkan komponen biotiknya terdiri dari Semut,Rumput teki buah,Rumput A,Serangga X, dan Tumbuhan X.Dimana masing-masing komponen baik komponen abiotik dan komponen biotik memiliki fungsi yang berbeda dalam kedudukannya.Tanah merupakan komponen abiotik utama yang harus ada hampir disetiap ekosistem daratan dimana tanah berfungsi sebagai media untuk penanaman,sebagai tempat makhluk hidup didarat,media untuk penyerapan air atau sumber air serta sumber hara (zatzat yang dibutuhkan oleh tumbuhan),selain tanah ada juga cahaya yang berfungsi bermanfaat untuk fotosintesis,menyebabkan terjadinya siklus air,menyebabkan terjadinya perubahan suhu,serta merupakan sumber energy pertama dalam ekosistem.Selanjutnya udara yang juga memiliki fungsi diantaranya yaitu Sumber oksigen untuk makhluk hidup,sumber CO2, nitrogen untuk tumbuhan,menyaring sinar Ultra Violet (UV) di matahari serta melindungi bumi dari kelebihan panas cahaya matahari. Selanjutnya dari hasil pengamatan komponen abiotik tak hanya tanah,cahaya dan udara tetapi terdapat juga daun kering dan ranting dimana daun kering dan ranting ini memiliki fungsi sebagai pupuk kompas yang nantinya daun kering dan ranting ini akan hancur dengan sendirinya dan hasilnya nanti akan berpengaruh pada tanaman yang tumbuh disitu.Biji tumbuhan tanaman A serta bunga tumbuhan A,karena tidak mengetahui nama tumbuhannya makanya kita memberi nama sebagai biji tumbuhan A dan bunga tumbuhan A.Kedua komponen ini juga memiliki fungsi dalam kedudukan ekosistem yaitu dapat melestarikan jenis tumbuhan A tersebut karena dengan banyak tumbuhan berkembang biak dengan biji dan bunga.Jika komponen abiotic lainnya seperti batang besi,batu,keramik merupkan komponen pelengkap saja.Tak hanya komponen abiotic yang memiliki fungsi dalam kedudukan di ekosistem tetapi komponen biotikpun juga memiliki fungsi masing-
masing.Rumput teki,tumbuhan A serta tumbuhan X dari hasil pengamatan berfungsi sebagai produsen sedangkan semut dan serangga berfungsi sebagai konsumen. Antara komponen abiotic dan biotik memiliki hubungan yang erat antar keduanya misal Ranting,daun kering, pelepah kulit pohon mahoni dan bunga gugur termasuk ke dalam komponen abiotik karena merupakan benda mati.Walaupun pada dasarnya berasal dari makhluk hidup, akan tetapi mereka sudah lepas dari sebutan itu.Hal ini selain dikarenakan mereka sudah lepas dari tumbuhan induknya,mereka hanyalah kumpulan sel sel yang sudah tidak bisa berkembang lagi.Lama kelamaan mereka akan hancur dengan sendirinya.Dalam hal ini, ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik terlihat.Sisa-sisa tumbuhan ini akan membusuk dan terurai menjadi materi yang lebih sederhana.Nantinya materi sederhana ini akan kembali ke tanah dan meningkatkan kesuburan tanah.Secara otomatis, jika kesuburan tanah meningkat maka tumbuhan yang ada di sekitarnya akan tumbuh subur.Tumbuhan yang tumbuh subur ini mengundang binatang lain yang membantu penyerbukan tanaman pada akhirnya nanti. Sesuai dengan teori yang ada, bahwa antara komponen biotik dan komponen abiotik dimanapun itu akan selalu membentuk sebuah rantai makanan, jaring-jaring makanan, aliran energy, maupun siklus nutrisi. Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan dekomposer. Pada rantai makanan
tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik.Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen.Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer atau konsumen I.Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora.Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder atau Konsumen II, diduduki oleh hewan pemakan daging yang disebut karnivora dan seterusnya.Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Aliran energi dalam ekosistem adalah proses berpindahnya energi dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya yang dapat digambarkan dengan rantai makanan atau dengan piramida biomasa.
Jika dilihat dari hasil pengamatan,aliran energy dalam ekosistem kali ini dapat ditunjukkan melalui rantai makanan serta piaramida ekologi,seperti berikut
Konsumen 3
Konsumen 2
Konsumen 1
Produsen
Keterangan : Dimana produsen diwakili oleh tumbuhan rumput teki Konsumen tingkat 1 diwakili oleh semut Konsumen tingkat 2 diwakili oleh serangga Konsumen tingkat 3 diwakili oleh serangga Jika dihubungkan dengan rantai makanan,akan terlihat seperti berikut Rumput teki
semut
serangga
decomposer
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa antara komponen satu dengan komponen lainnya saling berhubungan dimana rumput teki yang merupakan sebagai produsen yang dapat membuat makanan sendiri nantinya akan menjadi sumber energy bagi semut dan semut akan menjadi sumber energy bagi serangga.Sedangkan rumput teki nantinya akan melakukan fotosintesis dan dapat berkembang serta tumbuh dengan baik baik melalui bantuan cahaya matahari (komponen abiotik). Apakah ekosistem yang diamati kali ini sudah seimbang?menurut saya ekosistem yang kami amati sudah seimbang walaupun memang dari hasil pengamatan ditemukan hasil komponen abiotik lebih banyak variasinya daripada komponen biotiknya,namun presentase komponen abiotik lebih sedikit daripada komponen biotiknya.Suatu ekosistem dapat dikatakan seimbang apabila antara komponen abiotik dan komponen biotiknya saling memenuhi.Dimana jumlah dan proporsi sesuai dengan kebutuhan kedudukan dalam suatu ekosistem.Dapat dilihat juga suatu ekosistem itu seimbang apa tidak apabila tidak ada
terjadinya kompetisi antara organisme satu dengan organisme yang lain,selain itu terdapat rantai makanan yang menjadikan aliran energy bagi setiap organisme dalam memenuhi kebutuhan dan penyesuian hidup.
VII. PENUTUP 7.1 KESIMPULAN Ekosistem adalah suatu sistem di alam di mana di dalamnya terjadi hubungan timbale balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya.Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan biotik.Keduanya saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung, serta saling mempengaruhi satu sama lain. 7.2 SARAN Sebaiknya praktikan serius dalam melakukan praktikum kali ini,dan alangkah baiknya setelah melakukan praktikum kali ini praktikan lebih mencintai lingkungan agar tetap seimbang agar tidak terjadi kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA Aryulina, Dyah. 2004. Biologi I. Jakarta:Erlangga. Campbell, Neil. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3.Jakarta:Erlangga. Sedhana, Made. 1983. Ekologi Tumbuhan. Jember: Universitas Jember. Sudarmadji. 2004. Pengantar Ilmu Lingkungan. Jember:Universitas Jember. Sridianti.2014. Artikel tentang pengertian piramida ekologi dan macam piramida ekologi. http://www.sridianti.com/pengertian-piramida-ekologi-dan-macam-piramidaekologi.html ( di akses tanggal 06 Desember 2014; 10.25 AM). Tim Dosen Pembina.2014. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar .Jember:Universitas Jember.