PENYAKIT TROFOBLAS GANAS (PTG)
Definisi Penyakit Penyakit trofoblas gestasional gestasional merupakan suatu kelainan kelainan berupa proliferasi sel trofoblas yang abnormal selama kehamilan yang melipui mola hidatidosa komplit maupun parsial, mola invasif, koriokarsinoma dan placental placental site trophoblastic trophoblastic tumor . Sekitar Sekitar 10 % kasus kasus penyakit penyakit trofobl trofoblas as gestatio gestational nal berkemba berkembang ng menjadi menjadi proses proses kegana keganasan san (penyaki (penyakitt trofoblas trofoblas ganas) ganas) yang yang memerluk memerlukan an tatalaks tatalaksana ana lebih lebih lanjut. lanjut. Penyakit rofoblas !anas (P!) meliputi mola invasif, koriokarsinoma dan placental placental site trophoblastic tumor tumor ..1," Penyakit trofoblas ganas (P!) adalah suatu tumor ganas yang berasal dari sito dan sinsiotrofobals yang menginvasi miometrium, merusak jaringan disekitarny disekitarnya a dan pembuluh pembuluh darah darah sehingga sehingga menyebabkan menyebabkan perdarahan perdarahan P! dapat didahului oleh proses fertilisasi (molahidatidosa, kehamilan biasa abortus abortus,, dan kehamil kehamilan an ektopik) ektopik) bahkan bahkan dapat dapat merupak merupakan an produk produk langsun langsung g dari hasil konsepsi atau yang bukan didahului oleh suatu kehamilan. P! yang didahului proses proses pembu pembuah ahan an sel sel telur telur digol digolon ongka gkan n seba sebaga gaii #khori #khorioka okarsi rsino noma ma deng dengan an keha kehami mila lan$ n$
(ges (gesta tati tion onal al
hor horio ioa ar rin inom oma) a)
seda sedang ngka kan n
yang yang
tida tidak k
dida didahu hulu luii
pembu pembuah ahan an sel telur telur diken dikenal al seba sebaga gaii korio koriokar karsin sinoma oma tanpa tanpa keham kehamila ilan n (non (non gestatio gestational nal horioa horioarino rinoma) ma) yakni yakni yang yang berasal berasal dari tumor tumor sel germina germinall pada pada ovarium.
EPIDEMIOLOGI Penyakit ini sering terjadi pada usia 1&'& tahun dengan rata'rata 1," tahun. *isiko terjadinya terjadinya P! yang nonmetastase nonmetastase +% didahului didahului oleh molahidatidosa molahidatidosa dan sisanya sisanya oleh abortus abortus,, kehamila kehamilan n ektopik ektopik atau atau kehamil kehamilan an aterm. aterm. *isiko *isiko terjadin terjadinya ya P! yang metastase 0% didahului oleh molahidatidosa, "% oleh abortus, ""% oleh kehamilan aterm dan % oleh kehamilan ektopik. Pada jenis invasif mola 1",% berasal dari mola komplit dan 1,% berasal dari mola parsial. Pada koriokarsinoma 1,+% berasal dari mola komplit dan 0,"% dari mola mola parsi parsial, al, korio koriokar karsin sinoma oma setel setelah ah keha kehamil milan an norma normall lebih lebih serin sering g terja terjadi di dibandingkan mola invasif.
1
ANATOMI DAN FISIOLOGI -da tipe sel tropoblastik tropoblastik plasenta, plasenta, yaitu sitotropoblas, sinsitiotropoblas, sinsitiotropoblas, dan intermediet intermediet tropoblas. tropoblas. /asing'masing /asing'masing tipe bertanggungjaab bertanggungjaab untuk menghasilkan hormon'hormon yang spesifik bagi plasenta, Seara morfologi sitotropoblas merupakan sel tropoblastik yang primitif dengan bentuk poligonal sampai oval, dengan satu nukleus dan batasnya jelas. -ktivitas mitotik mitotik jelas. jelas. Sinsitio Sinsitiotrop tropobla oblas s merupaka merupakan n sel diferens diferensiasi iasi tinggi tinggi berhubu berhubunga ngan n dengan sirkulasi maternal dan memproduksi banyak hormon plasenta. idak ada aktiv aktivita itas s mitot mitotik ik yang yang jelas jelas.. Seda Sedang ngka kan n inter intermed mediet iet tropo tropobla blas s menun menunjuk jukkan kan pertumb pertumbuha uhan n infiltrat infiltrat ke dalam dalam desidua, desidua, miometrium, miometrium,
dan memotong memotong pembuluh pembuluh
darah pada sel normal. orm ormon on'h 'hor ormo mon n yang yang dipr diprod oduk uksi si oleh oleh plas plasen enta ta yait yaitu u
human human chorioni chorionic c
gonadotropin gonadotropin (h2! (h2!), ), human placental lactogen (hP3), estradiol, progesteron, dan placental placental alkaline phosphatase phosphatase (P3-P). (P3-P). 4ebany 4ebanyakan akan hormon' hormon'horm hormon on tersebu tersebutt dihasilkan oleh sinsitiotropoblas. Sinsitiotropoblas Sinsitiotropoblas mulai memproduksi h2! pada hari ke 1" kehamilan dan produksi maksimal pada 5'10 minggu kehamilan, setelah sekr sekres esii mero meroso sot. t. Pada Pada umur umur &0 ming minggu gu keha kehami mila lan, n, h2! h2! hany hanya a ada ada pada pada sinsiotr sinsiotropo opoblas blas.. hP3 juga berloka berlokalisa lisasi si pada pada sinsiotr sinsiotropo opoblas blas pada pada hari ke 1" dan setelah itu meningkat.
ETIOLOGI 6tiologi 6tiologi terjadin terjadinya ya penyak penyakit it trofobla trofoblas s ganas ganas (P!) (P!) belum belum jelas jelas diketahu diketahui, i, namun bentuk keganasan tumor ini merupakan karsinoma epitel korion meskipun pertumbuhan dan metastasisnya menyerupai sarkoma. Selain itu, pada umumnya penyakit ini disebabkan oleh adanya kehamilan anggur atau molahidatidosa. PATOGENESIS 1. eori missed abortion. /udigah mati pada kehamilan ' minggu (missed abortion). abortion). 4arena itu terjadi gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan airan dalam jaringan mesenkim dan villi dan akhirnya terbentuklah gelembung'gelembung.
2
/enurut *eynolds, kematian disebabkan kekurangan gi7i berupa asam folik dan histidine pada kehamilan hari ke 1 dan "1, menyebabkan gangguan angiogenesis. ". eori 8eoplasma, dari Park Sel'sel tropoblas yang abnormal mempunyai fungsi yang abnormal pula, dimana resorpsi airan yang berlebihan ke dalam villi sehingga timbul gelembung, menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah.
KLASIFIKASI Penyakit trofoblas ganas dibedakan atas ", yaitu 1. Penyakit trofoblas ganas non'metastatik -. /ola invasif (korioadenoma destruens) 9. Placental site trophoblastic tumor ". Penyakit trofoblas ganas metastatik
MOLA INVASI :itemukan sekitar 1% sesudah pengeluaran mola dan lebih rendah pada pasa kehamilan normal. !ejala'gejala klinis yang dapat ditemukan ialah •
•
Perdarahan vaginal yang tidak teratur -danya kista teka lutein
•
Subinvolusi uterus atau pembesaran asimetris
•
Sel'sel tumor trofoblas dapat menyebabkan perforasi miometrium sehingga terjadi perdarahan intraperitoneal
•
;nfeksi tumor yang nekrosis dapat menyebabkan sekret purulen dan nyeri pelvis akut.
PLA!"N#AL SI#" #$OP%O&LAS#I! #'MO$ (PS##)
3
P"NAI# #$OO&LAS *ANAS M"#AS#A#I :itemukan sekitar &% sesudah pengeluaran mola dan lebih rendah pada pasa kehamilan normal. !ejala'gejala klinis yang dapat ditemukan ialah •
!abungan perdarahan spontan = fokus metastasis
•
Paru'paru nyeri dada, batuk, hemoptisis,sesak, hipertensi pulmonal
•
>agina
perdarahan ireguler = sekret purulen
•
ati
nyeri epigastrik atau nyeri kadran kanan atas, perdarahan intraperitoneal hebat
•
SSP
kelainan otak = gangguan neurologik fokal bila terjadi perdarahan spontan.
Pada pembagian lain seara klinis P! di bagi ", yaitu 1. P! terdapat hanya dalam uterus invasif mola -dalah tumor atau suatu proses seperti tumor yang menginvasi miometrium dengan hiperplasia trofoblas disertai struktur vili yang menetap. erminologi lain untuk keadaan ini yang tidak lagi dipakai ialah malignant mola, mola detruens, korio adenoma detruens. ". P! meluas keluar uterus koriokarsinoma a. !estasional koriokarsinoma adalah karsinoma yang terjadi dari sel'sel trofoblas dengan melibatkan sitotrofoblas dan sinsiotrofoblas. al ini biasa terjadi dari hasil konsepsi yang berakhir dengan lahir hidup, lahir mati (still birth), abortus, kehamilan ektopik, molahidatidosa atau mungkin juga oleh sebab yang tidak diketahui. b. 8on gestasional koriokarsinoma adalah suatu tumor ganas trofoblas yang terjadi tanpa didahului oleh suatu fertilisasi, tetapi berasal dari germ sel ovarium. &re+er mengatakan baha non gestasional koriokarsinoma juga dapat merupakan bagian teratoma. ?leh International 'nion Against cancer (I'!$) diadakan klasifikasi sederhana dari penyakit trofoblas, yang mempunyai keuntungan baha angka yang diperoleh dari berbagai negara di dunia dapat dibandingkan. 4lasifikasi itu adalah
4
1. -da hubungan dengan kehamilan ". idak ada hubungan dengan kehamilan a. :iagnosis 4linik
•
8on metastasis
•
/etastasis ' 3okal (pelvis) ' :i luar pelvis
b. :iagnosis histologi
•
P! jenis villosium
•
P! jenis non villosium
•
P! jenis yang tidak jelas
. :iagnosis morfologi
•
/olahidatidosa ' invasif ' non invasif
•
4oriokarsinoma
•
idak dapat ditentukan (unlassified) -dalah P! yang disgnosis morfologinya tidak ada, baik dari autopsi, operasi atau kerokan, akan tetapi diagnosis dibuat dengan ara'ara lain (hormonologik).
4lasifikasi non gestational trophoblastic disease asal dan perkembangan dari germ ell tumor ini banyak mengandung pertentangan, akan tetapi pendapat yang banyak dianut aalah seperti yang dianjurkan #ailum 1. !erm ell Seminoma, :ysgerminoma, umor of potensial ells ". 6@tra embryonal arinoma . 6@tra embryonal struture &. 6mbryonal arinoma . 6mbrioni etoderm, mesoderm, endoderm A. 6ndodermal sinus tumor horioarinoma, teratoma.
5
erdapat tiga sistem klasifikasi untuk menentukan stadium dan prognosis pasien dengan P!. B;!? (#he International ederation o, *-necologist and Obstetricians) membagi stadium pasien berdasarkan penyebaran penyakit dan faktor risiko klinik (abel 1), C? mentabulasi skor total berdasarkan faktor risiko individual dalam menentukan skor indeks prognosis (abel ") sedangkan klasifikasi menurut %ammond membagi P! atas yang bermetastasis atau tidak (abel ).1,A,+,5,,10 #abel . Stadium P#* berdasarkan I*O /000 Stadium ; ;; ;;;
;>
4eterangan Pasien dengan peningkatan kadar βh2! persisten dan tumor terbatas pada korpus uterus. Pasien dengan metastasis pada vagina danDatau pelvik. Pasien dengan metastasis paru dengan atau tanpa keterlibatan uterus, vaginal atau pelvik. :iagnosis berdasarkan peningkatan kadar h2! dengan adanya lesi'lesi pulmoner pada foto radiologik dada. Pasien yang mengalami penyakit lanjut dengan keterlibatan otak, hati, ginjal, atau saluran gastrointestinal. /asuk dalam kategori risiko'paling tinggi,oleh karena sebagian besar resisten terhadap kemoterapi. Pada banyak kasus penyakit timbul setelah kehamilan non'mola dan memiliki gambaran histologik koriokarsinoma.
#abel /.Skor Indeks Prognosis oleh 1%O Skor B;!? Esia (tahun) 4ehamilan sebelumnya
0
1
F /ola H& H 1.000
"
&
G -bortus &'A 1000'
' aterm +'1" G10.000'
' G1" G
10.000
100.000
100.000
9esar tumor termasuk uterus
H
'
G
(m) 3etak metastasis
Paru,vagina
3ien,
r,
?tak,
0
ginjal 1'&
gatrointestinal &'5
hati G5
6
*iayat gagal kemoterapi
Penilaian
'
'
9ila nilai total F &
J risiko rendah
'+
J risiko sedang
K 5
J risiko tinggi
*egimen
"
tunggal
lebih
#abel 2. lasi,ikasi P#* menurut %ammond 4ategori 8on metastasis /etastasis
4riteria idak ditemukan metastasis erdapat metastasis ekstrauterin
a. Prognosis baik
idak ada faktor risiko :urasi H & bulan 4adar I h2! pre terapi H &0.000m;EDml idak terdapat metastasis otak atau hati 9ukan kehamilan aterm sebelumnya 9elum pernah kemoterapi
b. Prognosis buruk
-da faktor risiko :urasi K & bulan sejak kehamilan sebelumnya 4adar I h2! preterapi K &0.000 m;EDml /etastasis otak atau hati 4ehamilan aterm sebelumnya Pernah kemoterapi
GEJALA DAN TANDA
7
atau
Perdarahan yang tidak teratur setelah berakhirnya suatu kehamilan dan dimana terdapat subinvolosio uteri juga perdarahan dapat terus menerus atau intermiten dengan perdarahan mendadak dan terkadang masif. Pada pemeriksaan ginekologi ditemukan uterus membesar dan lunak. 4ista tekalutein bilateral. 3esi metastasis di vagina dan organ lain. Perdarahan karena perforasi uterus atau lesi metastasis ditandai dengan nyeri perut, batuk darah, melena, dan peningkatan tekanan intrakranial berupa sakit kepala, kejang, dan hemiplegia. 4adar I h2! paska mola setelah menurun, tidak menurun malahan dapat meningkat lagi atau titer I h2! yang meninggi setelah terminasi kehamilan, mola atau abortus. Pemeriksaan foto thora@ dapat ditemukan adanya lesi yang metastasis. Pada sediaan histopatologis dapat ditemukan villus namun demikian dengan tidak memperlihatkan gambaran patologik tidak dapat menyingkarkan suatu keganasan.
DIAGNOSIS :iagnosis penyakit trofoblas ganas seara klinis ditegakkan berdasarkan a. -namnesis.
• Perdarahan yang terus menerus setelah evakuasi mola atau kehamilan sebelumnya
• 9ila terjadi perforasi uterus, ditemukan adanya keluhan nyeri perut • 9ila ada lesi metastasis, maka dapat ditemukan gejala hemptoe, sakit kepala, kejang, dan hemiplegia. b. Pemeriksaan fisis
• Eterus besar dan irreguler • :apat terlihat adanya lesi metastasis di vagina atau organ lain • :itemukan kista lutein bilateral yang persisten . Pemeriksaan penunjang
• :itemukan kadar I h2! yang menetap atau meninggi • Pada foto thora@ dapat terlihat adanya lesi metastasis • ES! pelvis, hati dan ginjal untuk melihat adanya metastasis
8
• 9ila ada metastasis di hati maka dapat ditemukan gangguan fungsi hati • 2 san kepala bila ada indikasi kelainan saraf Penatalaksanaan Medis Prinsip dasar penanganan penyakit trofoblas ganas adalah kemoterapi dan operasi. ;ndikasi kemoterapi yaitu 1. /eningkatnya I h2! setelah evakuasi ". iter I h2! sangat tinggi setelah evakuasi . I h2! tidak turun selama & bulan setelah evakuasi &. /eningginya I h2! setelah A bulan setelah evakuasi atau turun tetapi lambat . /etastasis ke paru'paru, vulva, vagina keuali kalau I h2!nya turun A. /etastasis ke bagian organ lainnya (hepar, otak) +. Perdarahan vaginal yang berat atau adanya perdarahan gastrointestinal 5. !ambaran histologi koriokarsinoma ?peratif merupakan tindakan utama dalam penanganan dini P!, alaupun tumor sudah lama bila masih terlokalisir di uterus tindakan histerektomi baik dilakukan. Pasien'pasien dengan perdarahan pervaginam yang terus menerus, setelah abortus, mola, dan persalinan yang normal dengan uterus sebesar kehamilan F 1" minggu dan tidak ruptur operasinya diutamakan histerektomi. 9ila penyakit telah meluas maka histerektomi dilakukan hanya atas dasar perdarahan dari uterus yang hebat atau resisten terhadap kemoterapi.
9ila tergolong risiko rendah, maka diberikan kemoterapi tunggal, sedang bila tergolong risisko sedang dan tinggi diberikan kemoterapi kombinasi. Stadium I3
/ethotre@ate (/L) dosis 10'"0 mgDm ;>D;/ tiap hari selama hari diulang tiap "' minggu, jika dalam " minggu tidak ada tanda'tanda depresi sum' sum tulangD kelainan darah (b, leukosit, trombosit) maka segera diberikan seri berikutnya.
9
b.
-tinomyin : (-2.:) dosis 1" MgDkg99D;> tiap hari selama hari diulang tiap "' minggu, jika tidak ada depresi sum'sum tulang. 4emoterapi diberikan sampai kadar I h2! dalam darah menjadi normal, kemudian dilanjutkan 1'" seri.
sebanyak 1 seri, maka dianggap resistenD tidak dilanjutkan lagi untuk seri berikutnya kemudian diganti dengan kemoterapi kombinasi. Penderita stadium ; harus 1. 4ontrol I h2! tiap minggu sampai normal tiaga minggu berturut'turut kemudian dilanjutkan setiap bulan sampai normal 1" kali berturut'turut. ". /enggunakan kontrasepsi selama evaluasi Stadium II dan III :itentukan apakah tergolong risiko rendah, sedang atau tinggi. inristine 1 mgDmD;> dan 2ylophosphamide A00 mgDmD;>. :iberikan pada hari 1 dan hari ke dengan interval 1 minggu, bila penekanan sum'sum tulang sudah pulih ". Entuk risiko tinggi 4ombinasi >inristine 1 mgDmD;> dan 2ylophosphamide A00 mgDmD;>. :iberikan pada hari 1 dan hari ke' dengan interval 1 minggu bila penekanan sum'sum tulang sudah pulih Pemantauan penderita stadium ;; dan ;;; sama dengan penderita stadium ; Stadium IV Semua penderita stadium ;> diberi kemoterapi kombinasi sama dengan yang tergolong risiko tinggi. Pemantauan penderita stadium ;> berupa 1. Pemeriksaan kadar I h2! setiap sampai menapai kadar normal minggu berturut'turut.
10
". Pemeriksaan kadar I h2! dilanjutkan setiap bulan sampai kadar normal "& bulan berturut'turut. 9erikut ini adalah bagan penatalaksanaan medis yang harus dilakukan pada pasien dengan penyakit trofoblas ganas
11
PENEGA!AN Pada kasus risiko tinggi bila jumlah anak yang diinginkan sudah menukupi supaya dilakukan histerektomi. /emberikan kemoterapi terhadap kasus'kasus kehamilan ektopik untuk menegah penyakit trofoblas. 9ila titer I h2! paska mola tidak turun'turun selama minggu berurut'turut atau malah semakin naik dapat diberikan kemoterapi, keuali anak sudah ukup dapat dilakukan histerkstomi.
PROGNOSIS /akin dini diagnosis dibuat dan makin dini pengobatan dimulai makin baik prognosisnya. Prognosis penyakit trofoblas ganas jenis villosum lebih baik daripada jenis non villosum. Prognosis memburuk dijumpai pada 1.
/asa laten antara mola dan timbulnya keganasan panjang
".
I h2! yang tinggi
12
.
Pengobatan tidak sempurna
&.
-danya nak sebar pada otak dan hepar
.
:aya tahan tubuh penderita
A.
:iagnosis terlambat dibuat dengan akibat terapi terlambat diberikan. Setelah ditemukannya kemoterapi kasus'kasus P! risiko rendah 100% dapat
bertahan untuk hidup lebih lama, sedangkan kasus risiko tinggi hanya 0'0% dapat bertahan lebih lama.
FOLLO" #P Pasien'pasien penyakit tropoblas ganas dianjurkan mengikuti jadal berikut. Pasien harus dievaluasi selajutnya karena adanya risiko kambuh. 1. Pemeriksaan kadar I h2! tiap minggu sampai didapatkan negatif dalam minggu. ". Pemeriksaan kadar I h2! tiap bulan sampai didapatkan negatif dalam 1" bulan (non metastatik atau penyakit dengan metastatik risiko rendah atau dalam "& bulan (metastasis risiko tinggi). . 4ontrasepsi yang efektif &. Pemeriksaan radiologi atas indikasi (mis 2 thoraks untuk melihat metastasis paru, /*; kepala untuk melihat metastasis serebral.
AS#!AN KEPERA"ATAN A$ PENGKAJIAN Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan peraatan bagi klien. -dapun hal'hal yang perlu dikaji adalah a. 9iodata mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputiN nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkainan, perkainan ke' , lamanya perkainan dan alamat. b. 4eluhan utama kaji adanya menstruasi tidak lanar dan adanya perdarahan pervaginam berulang. . *iayat kesehatan, yang terdiri atas 1) *iayat kesehatan sekarang
13
4eluhan sampai saat klien pergi ke *umah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan. ") *iayat kesehatan masa lalu 4aji adanya kehamilan molahidatidosa sebelumnya, apa tindakan yang dilakukan, kondisi klien pada saat itu. ) *iayat pembedahan 4aji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung. d. *iayat penyakit yang pernah dialami 4aji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya :/, jantung, hipertensi, masalah ginekologiDurinary, penyakit endokrin, dan penyakit'penyakit lainnya. e. *iayat kesehatan keluarga :apat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga. f. *iayat kesehatan reproduksi 4aji tentang menorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, arna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluhan yang menyertainya. g. *iayat kehamilan, persalinan dan nifas 4aji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya. h. *iayat seksual 4aji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluhan yang menyertainya.
i. *iayat pemakaian obat 4aji riayat pemakaian obat'obatan kontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya. j. Pola aktivitas sehari'hari 4aji mengenai nutrisi, airan dan elektrolit, eliminasi (9-9 dan 9-4), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
".
Pemeriksaan Bisik
14
a. ;nspeksi ;nspeksi adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan tetapi juga meliputi indera pendengaran dan penghidung. al yang diinspeksi antara lain 1) /engobservasi kulit terhadap arna, perubahan arna, laserasi, lesi terhadap drainase ") Pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan ) 9ahasa tubuh, pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan seterusnya. b. Palpasi Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari. 1) Sentuhan merasakan suatu pembengkakan, menatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus. ") ekanan
menentukan
karakter
nadi,
mengevaluasi
edema,
memperhatikan posisi janin atau menubit kulit untuk mengamati turgor. ) Pemeriksaan dalam menentukan teganganDtonus otot atau respon nyeri yang abnormal.
. Perkusi Perkusi adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh tertentu untuk memastikan informasi tentang organ atau jaringan yang ada dibaahnya. 1) /enggunakan jari ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan ada tidaknya airan , massa atau konsolidasi. ") /enggunakan palu perkusi ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleksDgerakan pada kaki baah, memeriksa refleks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak. d. -uskultasi -uskultasi adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bentuan stetoskop dengan menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yang terdengar.
15
/endengar mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi jantungDparu abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin(
B$ RENANA KEPERA"ATAN 1.
:iagnosa
8yeri
berhubungan
dengan
lesi
karena
metastasis.
ujuan 4lien akan menunjukkan nyeri berkurangDhilang. 4riteria hasil - 4lien mengatakan nyeri berkurang D hilang - 6kspresi ajah tenang - > dalam batas normal (0'10DA0'0mmg, ** 1A'"0@Dmenit, A,'+,, * A0'100@Dmenit). ;ntervensi 1. 4aji tingkat nyeri, lokasi dan skala nyeri yang dirasakan klien. *asional mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan sehingga dapat membantu menentukan intervensi yang tepat. ". ?bservasi tanda'tanda vital tiap 5 jam. *asional perubahan tanda'tanda vital terutama suhu dan nadi merupakan salah satu indikasi peningkatan nyeri yang dialami oleh klien. . -njurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi. *asional teknik relaksasi dapat membuat klien merasa sedikit nyaman dan distraksi dapat mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri sehingga dapat mambantu mengurangi nyeri yang dirasakan. &. 9eri posisi yang nyaman. *asional posisi yang nyaman dapat menghindarkan penekanan pada area lukaDnyeri. . 4olaborasi pemberian analgetik. *asional obat'obatan analgetik akan memblok reseptor nyeri sehingga nyeri tidat dapat dipersepsikan. ".
:iagnosa ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d perdarahan ujuan klien akan menunjukkan perfusi jaringan perifer yang adekuat setelah dilakukan tindakan keeraatan selama @"& jam. 4riteria hasil'klien melaporkan badannya tidak lemas, anemis ('), 2*H"detik, sianosis ('), akral hangat, b (11'1gDd3), > dalam batas
16
normal (:0'10DA0'0mmg, ** 1A'"0@Dmenit, A,'+,, * A0' 100@Dmenit). ;ntervensi a$ M%nit%& Tanda kardiovaskuler,
'ital /engumpulkan pernafasan
dan
suhu
dan
menganalisis
untuk
menentukan
sistem dan
menegah komplikasi R > merupakan indikator utama yang dapat diketahui ketika terjadi perubahan perfusi jaringan. Aktifitas 1. /onitor tekanan darah , nadi, suhu dan ** tiap A jam atau sesuai ". . &. .
indikasi /onitor frekuensi dan irama pernapasan /onitor pola pernapasan abnormal /onitor suhu, arna dan kelembaban kulit /onitor sianosis perifer
$ M%nit%& stat*s ne*&%l%+i R perubahan status neurologi merupakan tanda gejala yang dapat munul ketidakefektifan perfusi jaringan yang disebabkan perdarahan. Aktifitas 1.
/onitor ukuran, bentuk, simetrifitas, dan reaktifitas pupil
".
/onitor tingkat kesadaran klien
.
/onitor tingkat orientasi
&.
/onitor !2S
.
/onitor respon pasien terhadap pengobatan
A.
;nformasikan pada dokter tentang perubahan kondisi pasien
,$ M%nit%& kesei-an+an ,ai&an /empertahankan keseimbangan airan dan menegah komplikasi akibat kadar airan yang abnormal. Aktifitas 1. /enatat intake dan output airan ". 4aji adanya tanda'tanda dehidrasi (turgor kulit jelek, mata ekung, dll) . /onitor status nutrisi &. Persiapkan pemberian transfusi ( seperti mengeek darah dengan identitas pasien, menyiapkan terpasangnya alat transfusi) . -asi pemberian komponen darahDtransfuse A. -asi respon klien selama pemberian komponen darah +. /onitor hasil laboratorium (kadar b, 9esi serum, angka trombosit)
17
.
:iagnosa keemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan. ujuan klien akan menunjukkan keemasan berkurangDhilang. 4riteria hasil - 6kspresi ajah tenang - 4lien tidak sering bertanya tentang penyakitnya. ;ntervensi 1) 4aji tingkat keemasan klien. *asional mengetahui sejauh
mana
keemasan
tersebut
mengganggu klien. ") 9eri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya. *asional
ungkapan perasaan dapat memberikan rasa lega
sehingga mengurangi keemasan. ) /endengarkan keluhan klien dengan empati. *asional dengan mendengarkan keluahan klien seara empati maka klien akan merasa diperhatikan. &)
18
DAFTAR P#STAKA 1. Suheimi 4. 3aporan kasus ginekologi onkologi. Oonline. "005
"+N
O5
sreens.
-vailable
from
E*3
httpDDksuheimi.blogspot.omD"005D0+Dlaporan'kasus'ginekologi'onkologi.html ". 8guyen 2P, 9risto *. !estational trophoblasti disease. ;n 9ankoski 9<, earne -6, 3ambrou 82, Bo@ 6, Callah 66, editors. he
?t
"+N
O1
sreens.
-vailable
from
E*3
httpDD.e/edeine.omDgestational'trophoblasti'neoplasia.html . . Suheimi 4. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. Oonline. "005
Oited
"005
?t
"+N
O5
sreens.
-vailable
from
E*3
httpDDksuheimi.blogspot.omD"005D0ADpenyakit'serta'kelainan'plasenta.html . A. Penyakit tropoblas gestasional. Oonline. "005 Oited "005 ?t "+N OA sreens. -vailable
from
E*3
httpDD.indoaner.omDpenyakit'tropoblas'
gestasional.html . +. *ih C/. !estational trophoblasti disease. Oonline. "005 Oited "005 ?t "+N O& sreens. -vailable from E*3 httpDD.gynaner.omDgest.html . 5. 9arkoit7 *S, !oldstein :P. !estational trophoblasti neoplasia. ;n 9erek
19
. Stenhever /-, :roegenmueller C, -rthur , /ishell :*, erbst -3, editors. 2omprehensive gyneology. & nd ed. 8e Qork 3ippinott Cilliams = Cilkins PublishersN "00". p. 10&A'A1.. 10. 9arkoit7 *S, !oldstein :P. !estational trophoblasti neoplasia. ;n 9erek
20