LAPORAN PENDAHULUAN KASUS CONGESTIF HEART FAILURE (CHF) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS RUANG BOUGENVIL
SRI HANDAYANI I4B016051
PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UNIVERSITAS ENDERAL SOEDIRMAN URUSAN KEPERAWATAN PURWOKERTO !01"
BAB I PENDAHULUAN
A# LATAR BELAKANG
Penyakit Congestive Heart Failure (CHF) merupakan salah satu masalah kesehatan utama dalam sistem kardiovaskular, yang angka kejadiannya terus meningkat. Badan Kesehatan Dunia orld Health !rgani"ation (H!) pada tahun #$$# men%atat le&ih dari '', juta orang meninggal karena aki&at penyakit jantung diseluruh dunia dan akan terus meningkat, ini setara dengan $,* dari total kematian didunia (+ahya, #$$). Penderita gagal jantung atau CHF di -ndonesia pada tahun #$# menurut data dari Departemen Kesehatan men%apai /.// ji0a penderita yang menjalani ra0at inap di rumah sakit. Pada tahun #$# di 1a0a 2engah terdapat '#$ penderita CHF dan menjalani ra0at inap 3elain itu, penyakit yang paling sering memerlukan pera0atan ulang di rumah sakit adalah gagal jantung (readmission), 0alaupun pengo&atan dengan ra0at jalan telah di&erikan se%ara optimal. Hal serupa juga di&enarkan oleh 4u&einstein ( #$$5 ) &ah0a sekitar // * pasien 6edi%are yang dira0at dengan diagnosis CHF akan dira0at kem&ali pada 7 &ulan kemudian. Pera0atan penderita penyakit jantung &ukan hanya menggunakan o&at saja tetapi juga dengan meru&ah gaya hidup menjadi le&ih &aik (3oeharto, #$$/). 3emakin tidak &aik gaya hidup seseorang semakin &esar kemungkinan terjadinya serangan ulang penyakit jantung.
B# TUUAN . 6ahasis0a mengetahui pengertian %ongestive heart 8ailure (CHF) #. 6ahasis0a mengetahui etiologi dan 8aktor predisposisi %ongestive heart
8ailure (CHF). . 6ahasis0a mengetahui pato8isiologi %ongestive heart 8ailure (CHF). /. 6ahasis0a mengetahui tanda gejala %ongestive heart 8ailure (CHF). '. 6ahasis0a mengetahui pemeriksaan penunjang %ongestive heart 8ailure (CHF). 7. 6ahasis0a mengetahui pathway %ongestive heart 8ailure (CHF).
5. 6ahasis0a mengetahui pengkajian %ongestive heart 8ailure (CHF). . 6ahasis0a mengetahui diagnose kepera0atan %ongestive heart 8ailure (CHF). . 6ahasis0a mengetahui 8okus intervensi %ongestive heart 8ailure (CHF).
BAB II TINAUAN PUSTAKA
1# P$%&$'*% C+%&$-$ H$*' F*./'$ (CHF) 9agal jantung dapat dise&ut juga CHF (Congestive Heart Failure) adalah
keadaan pato8isiologik dimana jantung se&agai pompa tidak mampu memenuhi ke&utuhan darah untuk mata&olisme jaringan (Pri%e, 3. :. #$$#). 9agal jantung adalah suatu keadaan pato8isiologik &erupa kelainan 8ungsi jantung sehingga tidak mampu memompa darah untuk memenuhi ke&utuhan meta&olisme jaringan dan kemampuannya ada kalau disertai peninggian volume diastolik se%ara a&normal (6ansjoer, #$$). 9agal jantung adalah suatu keadaan pato8isiologik adanya kelainan 8ungsi jantung &eraki&at
jantung
gagal
memompa
darah
untuk
memenuhi
ke&utuhan
meta&olisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (3melt"er, #$$#). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan &ah0a gagal jantung adalah keadaan dimana jantung sudah tidak mampu memompa darah sesuai dengan ke&utuhan tu&uh dan kemampuannya hanya ada kalau disertai dengan peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri. !# F*+' E+.+& *% P'$2+ *# F*+' E+.+& Faktor etiologi gagal jantung &e&erapa diantaranya adalah ; ) Kelainan otot jantung 9agal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung,
dise&a&kan karena menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penye&a& kelainan 8ungsi otot jantung men%akup ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit degenerati8 atau in8lamasi. #) :terosklerosis koroner mengaki&atkan dis8ungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. 2erjadi hipoksia dan asidosis (aki&at penumpukan asam laktat). -n8ark miokardium (kematian sel jantung) &iasanya mendahului terjadinya gagal jantung. ) Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan a8terload) meningkatkan &e&an kerja jantung dan pada gilirannya mengaki&atkan hipertro8i sera&ut
otot jantung. <8ek terse&ut dapat dianggap se&agai mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. 2etapi untuk alasan yang tidak jelas, hipertro8il otot jantung tadi tidak dapat &er8ungsi se%ara normal, dan aki&atnya akan terjadi gagal jantung. /) Peradangan dan penyakit myo%ardium degenerati8, &erhu&ungan dengan gagal jantung karena kondisi ini se%ara langsung merusak sera&ut jantung, menye&a&kan kontraktilitas menurun. 5) Faktor sistemik, terdapat sejumlah &esar 8aktor yang &erperan dalam perkem&angan
dan
&eratnya
gagal
jantung.
6eningkatnya
laju
meta&olisme, hipoksia dan anemia memerlukan peningkatan %urah jantung untuk memenuhi ke&utuhan oksigen sistemik. Hipoksia atau anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. :sidosis dan a&normalitas elektrolit dapat menurunkan kontraktilitas jantung (Brunner = 3uddarth, #$$$). 3# F*+' P'$2+ Faktor predisposisi yang tidak dapat diru&ah meliputi ; . >sia ?aki@laki yang &erusia le&ih dari /' tahun dan 0anita yang &erusia le&ih dari '' tahun, mempunyai risiko le&ih &esar terkena penyakit jantung. #. 9enetik atau keturunan :danya ri0ayat dalam keluarga yang menderita penyakit jantung, meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. 4i0ayat dalam keluarga juga tidak dapat diru&ah. Aamun in8ormasi terse&ut sangat penting &agi dokter. 1adi in8ormasikan kepada dokter apa&ila orang tua anda, kakek atau nenek, paman &i&i, atau saudara ada yang menderita penyakit jantung. . Penyakit ?ain Penyakit lain seperti dia&etes, meningkatkan resiko penyakit jantung. Diskusikan dengan dokter mengenai penanganan dia&etes dan penyakit lainnya. 9ula darah yang terkontrol &aik dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Faktor resiko yang dapat diru&ah meliputi ; . Kolesterol
Kolesterol terdiri dari kolesterol &aik dan kolesterol jahat. HD? adalah kolesterol &aik sedangkan ?D? adalah kolesterol jahat. Kolesterol total yang tinggi, ?D? tinggi, atau HD? rendah meningkatkan risiko penyakit jantung. #. Hipertensi Hipertensi meningkatkan resiko penyakit jantung. 1ika tekanan darah anda tinggi, &erolahragalah se%ara teratur, &erhenti merokok, &erhenti minum alkohol, dan jaga pola makan sehat. :pa&ila tekanan darah tidak terkontrol dengan peru&ahan pola hidup terse&ut, dokter akan meresepkan o&at anti hipertensi (o&at penurun tekanan darah). . 6erokok dan 6inum :lkohol 6erokok dan minum alkohol ter&ukti mempunyai e8ek yang sangat &uruk. Berhentilah minum alkohol merokok. Dan jangan merokok di dekat atau samping orang yang tidak merokok. /. 9emuk (over0eight atau o&esitas) Kegemukan mem&uat jantung dan pem&uluh darah kita &ekerja ekstra &erat. Diet tinggi serat (sayuran, &uah@&uahan), diet rendah lemak, dan olah raga teratur dapat menurunkan &erat &adan se%ara &ertahap dan aman. Diskusikan dengan dokter untuk menurunkan &erat &adan se%ara aman. '. Kurang :kti8itas Fisik Kurang aktivitas 8isik juga &erdampak tidak &aik &agi kesehatan. !lahragalah se%ara teratur untuk men%egah penyakit jantung (Brunner dan 3uddarth, #$$$).
# P*++.+& C+%&$-$ H$*' F*./'$ (CHF)
Kelainan 8ungi otot jantung dise&a&kan karena aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit otot degenerati8 atau in8lamasi. :terosklerosis koroner mengaki&atkan dis8ungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. 2erjadi hipoksia dan asidosis (aki&at penumpukan asam laktat). -n8ark miokard &iasanya mendahului terjadinya gaga l jantung. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan a8terload) meningkatkan &e&an kerja jantung dan pada gilirannya mengaki&atkan hipertro8i sera&ut otot jantung. <8ek terse&ut (hipertro8i miokard) dapat dianggap se&agai mekanisme kompensasi karena akan
meningkatkan kontraktilitas jantung. 2etapi untuk alasan tidak jelas, hipertro8i otot jantung tadi tidak dapat &er8ungsi se%ara normal, dan akhirnya akan terj adi gagal jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degenerati8 &erhu&ungan dengan gagal jantung karena kondisi ini se%ara langsung merusak sera&ut jantung, menye&a&kan kontraktilitas menurun. entrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan se%ara terpisah. 9agal ventrikel kiri paling sering mendahului gagal ventrikel kanan. 9agal ventrikel kiri murni sinonim dengan edema paru akut. Karena %urah ventrikel &erpasangan, maka kegagalan salah satu ventrikel dapat mengaki&atkan penurunan per8usi jaringan. a. 9agal jantung kiri Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menye&a&kan %airan terdorong ke jaringan paru. Dispneu dapat terjadi aki&at penim&unan %airan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas. 6udah lelah dapat terjadi aki&at %urah jantung yang kurang mengham&at jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pe m&uangan sisa hasil kata&olisme, juga terjadi aki&at meningkatnya energi yang digunakan untuk &ernapas dan insomnia yang terjadi aki&at distress pernapasan dan &atuk. 3# 9agal jantung kanan Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti vis%era dan jaringan peri8er. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan volume darah
dengan adekuat
sehingga tidak
dapat
mengakomodasikan semua darah yang se%ara normal kem&ali dari sirkulasi vena. 6ani8estasi klinis yang tampak dapat meliputi edema ekstremitas &a0ah, peningkatan &erat &adan, hepatomegali, distensi vena leher, asites, anoreksia, mual dan nokturia (6ansjoer, #$$).
4# M*%$* K.% C+%&$-$ H$*' F*./'$ (CHF) 6ani8estasi klinis gagal jantung se%ara keseluruhan sangat &ergantung pada
etiologinya. Aamun dapat digam&arkan se&agai &erikut; *# !rtopnea, yaitu sesak saat &erå
3# Dyspnea !n <88ort (D!<), yaitu sesak &ila melakukan aktivitas # Paroymal Ao%turnal Dyspnea (PAD), yaitu sesak na8as ti&a@ti&a pada malam
hari disertai &atuk. # Berde&ar@de&ar $# 6udah lelah # Batuk@&atuk 9am&aran klinis gagal jantung kiri; *# 3# # # $# # 7#
3esak napas dyspnea on e88ort, paroymal no%turnal dyspnea Batuk@&atuk 3ianosis 3uara sesak 4on%hi &asah, halus, tidak nyaring di daerah &asal paru hydrothora Kelainan jantung seperti pem&esaran jantung, irama gallop, ta%hy%ardia B64 mungkin naik Kelainan pada 8oto rongent
9am&aran klinis gagal jantung kanan; *#
epigastrium # Ayeri tekan karena adanya gangguan 8ungsi hati $# :l&umin dan glo&ulin tetap, splenomegali, hepatomegali 9angguan ginjal, al&uminuria, silinder hialin, glanular, kadar ureum meninggi (7$@ $$*), oligouria, no%turia # Hiponatremia, hipokalemia, hipoklorimia (Brunner dan 3uddarth, #$$ $).
5# P$8$'**% P$%/%9*%& C+%&$-$ H$*' F*./'$ (CHF) *# Foto thora Foto thora digunakan untuk mengungkapkan adanya pem&esaran jantung,
oedema atau e8usi pleura yang menegaskan diagnosa Congestive Heart Failure. 3#
Pemeriksaan la& meliputi elektrolit serum yang mengungkapkan kadar natrium yang rendah sehingga hasil hemodelusi darah dari adanya kele&ihan retensi air, Kalium, Aatruin, Calsium, >reum, gula darah. d. :nalisa 9as Darah 9agal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratorik ringan atau hipoksemia dengan peningkatan tekanan kar&ondioksida. e. A) dan kreatinin Peningkatan B>A menunjukkan penurunan 8ungsi ginjal. Kenaikan &aik B>A dan kreatinin merupakan indikasi gagal ginjal. h. Pemeriksaan tiroid Peningkatan tiroid menunjukkan hiperakti8itas tiroid se&agai pen%etus gagal jantung kongesti8 (Dongoes, #$$#).
6# P$%**.**%**% C+%&$-$ H$*' F*./'$ (CHF) *# -stirahat 3# Diit, diit jantung, makanan lunak, rendah garam. # Pem&erian digitalis, mem&antu kontraksi jantung dan memperlam&at
8rekuensi jantung. Hasil yang diharapkan peningkatan %urah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diuresis akan mengurangi edema. Pada saat pem&erian ini pasien harus dipantau terhadap hilangnya dispnea, ortopnea, &erkurangnya krekel, dan edema peri8er. :pa&ila terjadi kera%unan ditandai dengan anoreksia, mual dan muntah namun itu gejala a0al selanjutnya akan terjadi peru&ahan irama, &radikardi kontrak ventrikel premature, &igemini (denyut normal dan premature saling &erganti ), dan takikardia atria proksimal. # Pem&erian diuretik, yaitu untuk mema%u eksresi natrium dan air melalui ginjal. Bila sudah diresepkan harus di&erikan pada siang hari agar tidak mengganggu istirahat pasien pada malam hari, intake dan output pasien harus di%atat mungkin pasien dapat mengalami kehilangan %airan setelah pem&erian diuretik, pasien juga harus menim&ang &adannya setiap hari turgor kulit untuk menghindari terjadinya tandatanda dehidrasi.
$# 6or8in di&erikan untuk mengurangi sesak napas pada asma %ardial, hati@hati
depresi pernapasan. # Pem&erian oksigen 2erapi vasodilator
dan
natrium
nitropurisida,
o&at@o&atan
vasoakti8
merupakan pengo&atan utama pada penatalaksanaan gagal jantung untuk mengurangi impedansi (tekanan) terhadap penyem&uran darah oleh ventrikel.
"# P*7:*; C+%&$-$ H$*' F*./'$ (CHF)
C#
D. <# P$%&*9*% C+%&$-$ H$*' F*./'$ (CHF) <. P'+$ K$2$'*:**% 1# P$%&*9*% :. 4i0ayat Kepera0atan ) :ktivitasistirahat F. 9ejala Keletihankelelahan terus@menerus sepanjang hari • -nsomnia, nyeri dada dengan aktivitas • Dispnea pada istirahat atau pada pengerahan tenaga • 9. 2anda 9elisah, peru&ahan status mental, misal; letargi • 2anda vital &eru&ah pada aktivitas •
C#
D. <# P$%&*9*% C+%&$-$ H$*' F*./'$ (CHF) <. P'+$ K$2$'*:**% 1# P$%&*9*% :. 4i0ayat Kepera0atan ) :ktivitasistirahat F. 9ejala Keletihankelelahan terus@menerus sepanjang hari • -nsomnia, nyeri dada dengan aktivitas • Dispnea pada istirahat atau pada pengerahan tenaga • 9. 2anda 9elisah, peru&ahan status mental, misal; letargi • 2anda vital &eru&ah pada aktivitas • #) 3irkulasi
H. 9ejala ; •
4i0ayat hipertensi, in8ark miokard &aruakut, episode gagal jantung kronik se&elumnya, penyakit katup jantung, &edah jantung, endokaritis, anemia, syok septik, &engkak pada kaki, telapak kaki,
•
a&domen. 2anda ; 2D mungkin rendah (gagal pemompaan)E normal (91K ringan
•
• •
atau
kronis)
atau
%airanpeningkatan 23) 2ekanan nadi; menunjukkan
tinggi
(kele&ihan
penurunan
volume
&e&an sekun%up
8rekuensi jantung; takikardia (gagal jantung kiri) -rama jantung; disritmia Bunyi jantung; 3 (gallop), 3/ dapat terjadi, 3 dan 3# mungkin melemah murmur sistolik dan diastolik dapat menandakan adanya
• •
• •
stenosis katup atau insu8isiensi. arna; pu%at, sianotik Punggung kuku; pu%at atau sianotik dengan pengisian kapiler lam&at Hepar; pem&esarandapat tera&a, re8leks hepatojugularis Bunyi na8as; kreker, ron%hi
•
ekstremitas ) -ntegritas
• •
sesak Diet tinggi garammakanan yang telah diproses, lemak, gula dan ka8ein penggunaan diureti%. 2anda ; penam&ahan &erat &adan %epat Distensi a&domen (asites), edema (umum, dependen, tekanan,
pitting) 7) Hygiene K. 9ejala ; keletihankelemahan, kelelahan selama aktivitas pera0atan
diri
2anda ; penampilan menandakan kelalaian pera0atan personal 5) Aeurosensori ?. 9ejala ; kelemahan, pening, episode pingsan 6. 2anda ; letargi, kusut pikir, disorientasi, peru&ahan perilaku, mudah tersinggung ) Ayerikenyamanan A. 9ejala ; nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri a&domen kanan atas, sakit pada otot !. 2anda ; tidak tenang, gelisah, 8okus menyempit (menarik diri), perilaku melindungi diri ) Perna8asan P. 9ejala ;
•
Dispnea saat aktivitas, tidur sam&il duduk, atau dengan
&e&erapa &antal. Batuk dengantanpa pem&entukan sputum • 4i0ayat penyakit paru kronis • Penggunaan penyakit paru kronis • Penggunaan &antuan perna8asan, misal; oksigen atau medikasi • . 2anda; Perna8asan; takipnea, na8as dangkal, perna8asan la&ored; • •
penggunaan otot aksesori perna8asan, hasal 8aring Batuk; keringnyaringnon produkti8 atau mungkin &atuk terus@
•
menerus dengantanpa pem&entukan sputum 3putum; mungkin &ersemu darah, merah mudah&er&uih
•
(edema pulmonal) Bunyi na8as; mungkin tidak terdengar, dengan krakles &asilar
• •
dan mengi Fungsi mental; mungkin menurun, letargi, kegelisahan arna kulit; pu%at atau sianosis
$) Keamanan Peru&ahan dalam 8ungsi mental • Kehilangan kekuatantonus otot • Kulit le%et • ) -nteraksi 3osial 4. penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial yang &iasa dilakukan 3. B# P$8$'**% F 2. Pengkajian data 8okus ; >. 3istem Perna8asan Hidung simetris kiri dan kanan • 2idak terdapat perna8asan %uping, tidak terdapat sekret pada hidung • Pem&esaran kelenjar leher tidak ada • Dada; &entuk &ulat, gerakan dada simetris kirikanan • Bunyi na8as &ron%hovesikuler •
• • •
. 3istem Kardiovaskuler Konjungtiva tidak anemis, &i&ir sianosis :rteri %orotis tera&a ena jugularis setinggi %lavikula
•
3uara jantung tam&ahan; 3 dan 3/ .
C# P$8$'**% P$%/%9*%& a.
hipertropi
atrial
atau
ventri%ular,
penyimpangan aksis, iskemia dan kerusakan pola mungkin terlihat. Disritmia, kenaikan segmen 322 persisten 7 minggu atau le&ih setelah in8ark miokard menunjukkan adanya aneurisma ventrikular. &. 3onogram (ekokardiogram, ekokardiogram dopple) +. 9am&aran sonogram dapat menunjukkan dimensi per&esaran &ilik, peru&ahan dalam 8ungsistruktur katup atau area penurunan kontraktilitas ventrikular. %. 3%an jantung, multigated a%uisition (6>9:) I. 2indakan penyuntikan 8raksi dan memperkirakan gerakan dinding d. Kateterisasi jantung ::. 2ekanan a&normal
merupakan
indikasi
dan
mem&antu
mem&edakan gagal jantung sisi kanan versus sisi kiri, dan stenosis katup atau insu8isiensi. e. 4ontgen dada :B. 4ontgen dada
dapat menunjukkan pem&esaran
jantung,
&ayangan men%erminkan dilatasihipertro8i &ilik, atau peru&ahan dalam pem&uluh darah men%erminkan peningkatan pulmonal. 8.
%airanpenurunan ginjal. :9D :<. Pada gagal ventrikel kiri ditandai dengan respiratorik ringan
(dini) atau hipoksemia :F. dengan peningkatan pC!# (akhir). i. B>A, kreatinin :9. Peningkatan B>A menandakan penurunan per8usi ginjal. :H. =# D*&%+* ;*%& M/%&% M/%/. a. Penurunan kardiak output &.d. in8ark miokardium &. -ntoleransi akti8itas &.d. ketidakseim&angan suplai dan ke&utuhan !#
%. Pola na8as tidak e8ekti8 &.d. kelemahan d. Kele&ihan volume %airan &.d. gangguan mekanisme regulasi :-. :1. :K. :?. :6.
:A. 10# R$%*%* K$2$':**% AO# AP# D*&%+* N+ # AV# AW# P$%/'/%*% 1# K*'* O/2/
A># AT#
T/9/*%
A?# C*'* P/82 E$-$%$ AY# :I. 3etelah dilakukan pera0atan, diharapkan pasien pemompaan jantung yang e8ekti8.
BB# BC# I%+.$'*% BD# A-; T+.$'*%$ !# A-* 3# BE# K$*$83*%&*% BF. 3etelah dilakukan /2.* *% $3//7*% per0atan, pasien dapat O! mentoleransi aktivitasnya.
BH# BI# P+.* N** * B# R$2'*+'; S*/ @ # E$ A':*; P*$%; BK# BL# S$$.*7 .*/*% 2$'*:**%, 7*'*2*% */ 2$'%***% 2*$% @ 9*.*% %**
P$'$%*%**% AU#
I%$'-$%
BA# C*'* C*'$ @ A/ .
BA. BO# B# R$2'*+'; M+%+'%& . 6onitor rata@rata kedalaman, irama dan usaha respirasi. #. Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot tam&ahan . 6onitor suara na8as seperti dengkur /. 6onitor pola na8as ; &radipneu, takipneu, hiperventilasi '. :uskultasi suara na8as pada paru. 7. 6onitor kemampuan klien untuk &atuk e8ekti8. 5. 6onitor sekret pasien. . 6onitor dipsneu dan kondisi yang memperparah dipsneu. BP. B># BR# K$.$37*% BS# F./ B*.*%$ BV# A# F./ M*%*&$8$% 4# V+./8$ C*'*% 3# BT# .6onitor input dan output G*%&&/*% M$*%8$ B>. 3etelah dilakukan #.6onitor status hidrasi (nadi adekuat, tekanan darah) R$&/.* pera0atan, diharapkan .6onitor hasil la&oratorium yang &erhu&ungan keseim&angan %airan pasien &aik. dengan retensi %airan /.6onitor status nutrisi BW# B? B# F./ M+%+'%& 2*$%#
BA. BO# B# R$2'*+'; M+%+'%& . 6onitor rata@rata kedalaman, irama dan usaha respirasi. #. Catat pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot tam&ahan . 6onitor suara na8as seperti dengkur /. 6onitor pola na8as ; &radipneu, takipneu, hiperventilasi '. :uskultasi suara na8as pada paru. 7. 6onitor kemampuan klien untuk &atuk e8ekti8. 5. 6onitor sekret pasien. . 6onitor dipsneu dan kondisi yang memperparah dipsneu. BP. B># BR# K$.$37*% BS# F./ B*.*%$ BV# A# F./ M*%*&$8$% 4# V+./8$ C*'*% 3# BT# .6onitor input dan output G*%&&/*% M$*%8$ B>. 3etelah dilakukan #.6onitor status hidrasi (nadi adekuat, tekanan darah) R$&/.* pera0atan, diharapkan .6onitor hasil la&oratorium yang &erhu&ungan keseim&angan %airan pasien &aik. dengan retensi %airan /.6onitor status nutrisi BW# B?# B# F./ M+%+'%& . 6onitor turgor kulit #. 6onitor output dan input . 6onitor %apillary re8ill /. 6onitor serum al&umin, total protein, dan nilai elektrolit urin. 2*$%#
BY#
DAFTAR PUSTAKA
BI. C:. :ri8, 6ansjoer. (#$$). Kapita Selekta Kedokteran. 1akarta ; 6edia :es%ulpius CB. Doengoes, 6arlyn <, 6oorhouse, 6ary F dan 9eissler, :li%e C, (#$$$). Rencana Keperawatan Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.
BY#
DAFTAR PUSTAKA
BI. C:. :ri8, 6ansjoer. (#$$). Kapita Selekta Kedokteran. 1akarta ; 6edia :es%ulpius CB. Doengoes, 6arlyn <, 6oorhouse, 6ary F dan 9eissler, :li%e C, (#$$$). Rencana Keperawatan Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.