LAPORAN PENDAHULUAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
A. DEFINISI Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gentasi. B. PENGOLAHAN BBLR dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1) Prematur murni / bayi kurang bulan. masa gentasi kurang dari 32 minggu (259 hari) 2) Dismaturia atau bayi kecil masa kehamilan. Bayi lahir dengan berat badan kurang dari seharusnya. Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram 2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) baret lahir < 1500 gram 3. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir < 1000 gram Berdasarkan berat badan menurut usia kehamilan dapat digolongkan:
1. kacil masa kehamilan (KMK) yaitu bayi lahir dengan berat BB dibawah persentil ke 10 kur va pertumbuhan janin 2. Sesuai masa kehamilan (KMS) yaitu yaitu bayi lahir dengan berat badan antara persentil 10 dan 90 kurva pertumbuhan janin 3. Berat masa kehamilan yaitu jika bayi lahir dengan berat badan diatas persentil 90 pada kurva pertumbuhan janin. C. PENYEBAB 1. Prematur murnidapat disebabkan oleh: a) faktor ibu 1) umur < 20 tahun 2) Paritas 3) Ras 4) Infertilitas 5) Riwayat kehamilan tak baik 6) Rahim abnormal
7) Jarak kehamilan terlalu dekat 8) BBLR pada anak sebelumnya 9) Malnutrisi sebelum hamil 10) Penyakit akut dan kronik 11) Kebiasaan yangkurang baik (pengobatan selama hamil, merokok, alkohol, radiasi. 12) Keadaan penyebab insufisiensi plasenta (penyakit jantung, ginjal,paru, hipertensi, DM, preeklamsi) b) faktor pasenta 1) penyakit vaskiler 2) kehailan ganda 3) malformasi 4) tumor c) faktor janin 1) kelainan kromosom 2) Malformasi 3) Infeksi yang didapat dalam kandungan 4) Kehamilan ganda D. GEJALA KLINIS Secara umum gambaran klinis pada bayi BBLR adalah:
BBL < 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm, lingkar dada < 30 cm, lingkar kepala < 33 cm.
Masa gentasi kurang dari 37 minggu
Penampakan fisik sangat tergantung dari maturasi atau lamanya gentasi, kepala relatif lebih besar dari badan, kulit tipis transparan banyak lanugo, lemak sub kutan sedikit, osifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutura lebar, genetalia imatur, otot masih hipotonik sehingga tungkai abduksi, sendi lutut dan kaki fleksi, kepala menghadap satu jurusan
Lebih banyak tidur dari pada bangun, tangis lemah, pernapasan belun teratur dan sering terjadi apnue, reflek menghisap, menelan dan batuk belum sempurna.
Gangguan yanag mungkin terjadi pada BBLR antara lain adalah:
1. Pusat pengaturan suhu tubuh belum matur 2. Sistem imunologi belum bekembang dengan baik sehingga rentan infeksi 3. Sistem syaraf pusat belum teratur sehingga menyebabkan perdarahan periventrikuler 4. Sistem persyarafan belum matur terutama paru-paru menyebabkan mudah terkena penyakit membran hyalin 5. Imaturitas hepar sehingga metabolisme bilirubin tergangggu (hiperbilirubin)
PATHWAYS
Obstruksi alan nafas
Gangguan termoregulasi Nutrisi kurang dar kebutuhan
PO2 menurun PCO2 meningkat Produksi sputum menurun
Imaturitas hipotalamus
Produksi surfaktan menurun Imaturitas paru
Sistem Pulmonal
onali Faktor Plasenta: Nutrisi Ibu ke janin tidak efektif
Faktor ibu: Malnutrisi,Anemia
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Radiologi
a. Foto thorak/ baby gram pada bayi baru lahir dengan usia kehamilan kurang bulan, dapat ditemui pada umur 8 jam b. USG kepala terutama pada bayi pada usia kehamilan 35 minggu dimulai pada umur 2 hari 2. Laboratorium a. Darah putih b. Gula darah (8-12 jam post natal) c. Analisa gas darah d. Elektrolit darah e. Tes kocok/ shake test Inrepretasi 5 (+) : bila terdapat gelembung-gelembung yang membentuk cincin (sulfaktan terdapat dalam paru dengan jumlah yang cukup) 6 (-) : bila tidak ada gelembung berarti tidak ada sulfaktan 7
: bila terdapat gelembung tapi tidak ada cincin
F. KOMPIKASI 1. Sindroma aspirasi mekonium (kesulitan bernapas) 2. Hipoglikemia simtomatik 3. Asfiksi neonaturum 4. Penyakir membran hyalin 5. Hiperbilirubin
G. PENATALAKSANAAN Setelah bayi baru lahir dilakukan tindakan 1. Tindakan umum Membarsihkan jalan napas
Mengusahakan napas pertama dan seterusnya Perawatan tali pusat dan mata
2. Tindakan Khusus Suhu tubuh dijaga pada 36,5 – 37,5 ◦ C pengukuran per aksila, pada bayi lahir pada umur
kehamilan 35 minggu perlu perhatian keta, bayi dengan BB 2000 gram dirawat dalam incubator atau dengan BOX kaca menggunakan lanpu. Awasi frekuensi pernapasan pada 24 jam pertama untuk mengetahui sindrom aspirasi mekonium Setiap jam hitung frekuensi pernapasan bila > 60 X/ menit lakukan foto thorak Berikan O2 sesuai dengan masalah pernapasan yang didapat Pantau sirkulasi dengan ketat (denyut jantung,perfusi darah, tekanan darah) Awasi kaseimbangan cairan Pemberian cairan dan nutrisi bila tidak ada masalah pernapasan dan keadaan umum baik: Berikan makanan dini (early feeding) untuk menghindari hipoglikemia Periksaan kadar glukosa darah 8-12 jam post natal Pemeriksaan reflek hisap dan menelan Motvasi pemberian ASI Pemberian nurtisi intravena jika ada indikasi, nutrien yang dapat diberikan meliputi karbohidrat,
lemak, asam amino, vitamin, dan mineral Berikan multivitamim jika minum obat enteral diberikan secara kontinu Tindakan pencegahan infeksi Cara kerja aseptik, cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Mencegah terlalu banyak bayi dalam ruangan Melarang petugas yang menderita infeksi masuk ke ruang rawat bayi Pemberian antibiotik Membatasi tindakan seminimal mungkin Mencegah perdarahan berikan vitamin K 1 mg dalam sekali pemberian
H. PROGNOSIS
Tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, seperti masa gentasi ( semakin muda dan semakin rendah berat badan bay makin tinggi angka kematiannya) komplikasi yang menyertai (asfiksia/ iskemia, sindrom gangguan pernapasan, perdarahan intraventrikuler, infeksi, gangguan metabolik,dll)
I. ASUHAN KERERAWATAN PADA BBLR
Masalah keperawatan yang sering muncul pada BBLR adalah: a. Pola napas tidak efektif b. Ketidak seimbagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh c. Termoregulasi tidak efektif d. Hipotermia e. Resiko ketidak seimbangan pengaturan suhu tubuh f.
Menyusui tidak efektif
g. Resti infeksi h. PK. Hipoglikemia
No
Diagnosa
Tujuan
1
Resiko infeksi b.d
Setelah dilakukan
Kontrol infeksi
penurunan status
tindakan keperawatan
Monitor TTV
imun dan prosedur
selama 3x24 jam status Batasi jumlah pengunjung
invasif
imun meningkat dengan KH:
Intervensi
Pertahankan kebersihan lingkungan
Klien beas dari tanda dan gejala infeksi Jumlah leukosit dalam batas normal
Anjurkan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien Monitor TTV, tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap redness,extremwarmth/ draenage Pertahankan prinsip steril Pertahankan nutrisi yang adekuat dan istirahat yang cukup
2
Ketidak
Setelah dilakukan
seimbangan nutrisi
tindakan keperawatan
kurang dari
selama 3x24 jam status Amati kecenderungan
kebutuhan b.d
nutrisi klien
pengurangan dan
ketidak mampuan
meningkatkan dengan
penambahan BB
pemasukan
KH:
makanan
BB meningkat Tidak ada tanda malnutrisi Asupan meningkat
Timbang BB pasien pada interval t3
Monitor jenis dan jumlah latihan yang dilaksanakan Amati rambut yang kering tipis dan mudah rontok Monitor mual dan muntah Amati tingkat albumin dan protein total Hb, dan hematokrit Amati jaringan penghubung yang pucat kemerahan dan kering Monitor masukan kalori dan
bahan makanan Anjurkan asupan kalori sesuai dengan kebutuhan Berikan informasi yang benar pada orang tua bayi tentang kebutuhan gizi dan bagaimana pemenuhanya
3
Resiko hipotermi
Setelah dilakukan
Tempatkan bayi pada
b.d penurunan rata-
asuhan keperawatan
incubator/ penghangat atau
rata metabolik
selama 3x24 jam sistem
dengan pakaian hangat
penurunan lemak
regulasi klien baik
dalam BOX untuk
tubuh sub kutan
dengan KH
mempertahankan suhu tubuh
Suhu tubuh normal
Monitor suhu
Nadi dan RR normal
Monitor tanda-tanda hipotermi
DAFTAR PUSTAKA Carpenito
L.J.1997. Buku
saku
diagnosa
keperawatan.Edisi
VII .Jakarta;EGC
Doengoes M,E.2000. Rencana Asuhan keperawatan. Edisi III . Jakarta;EGC Markum, AH. 1991. Ilmu Kesehatan Anak . FKUI: Jakarta.
Nanda. 2005. Nursing Diagnosis: definitio and Classification , Philadelphia USA. .....................................
sumber : FROM Dok colection PC pribadi DAN Temen2,jika kami tak menemukan diantara sumber dan/ id penulis,maka mohon maaf jika sumber kami tak bisa cantumkan. punya ijin publish by penapung data/ pc. dengan alasan agar lebih bermanfaat untuk sesama , jika kemudian ada pihak yang merasa keberatan/ dirugikan maka silahkan konfirmasi/ komentar, nanti akan kami tanggapi segera.terima kasih (mizan berbagi, wonosobo/banjarnegara
cp
081
http://www.mizan-poenya.co.cc
327
327
643)
Presented
by: