LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DI LUAR SEKOLAH
PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA (PKBI)
DAERAH BENGKULU
"Jaringan Perempuan Usaha Kecil" (JARPUK)
OLEH:
Nama : JUNINDAH HUTASOIT
NPM : A1L012045
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DI LUAR SEKOLAH
NAMA : JUNINDAH HUTASOIT
NPM : A1L012045
Mengesahkan
Dosen Pembimbing
Vira Afriyati, M.Pd Kons
NIP. 19870629 2014042 00
Pamong
Abdul Salim AS, SP.
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan PLBK dengan lancar. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian mata kuliah PLBK yang dilaksanakan di PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA INDONESIA (PKBI), dari bulan April sampai bulan Juni 2015 . Oleh karena itu kami bermaksud menyampaikan terimakasih kepada:
Ibu Vira Afriyanti S.Pd. M.Pd Kons, selaku dosen pembimbing lapangan.
Abdul Salim AS, SP, selaku pamong di Perkumupulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bengkulu
Segenap pengurus Perkumupulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bengkulu
Ibu Lisnawarti, selaku salah satu pengurus JARPUK
Serta Perkumpulan ibu-ibu JARPUK di Kec. Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah
Penyusunan laporan PLBK ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan PLBK ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umunya.
Bengkulu, September 2015
Praktikan
DAFTAR ISI
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
Bab I Pendhuluan iv
Latar Belakang Masalah 1
Kegiatan 2
Bimbingan kelompok
Konseling kelompok
Konseling individu
Bab II ISI hasil dan kegiatan 5
Bimbingan kelompok 5
Konseling kelompok 7
Konseling individu 10
Bab III Penutup 14
kseimpulan 14
Kritik dan saran
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa fungsi penting dalam peranannya di masyarakat, yang dapat diterapkan tidak hanya sebatas dunia pendidikan, namun juga diterapkan dalam kehidupan sosial masyarakat luas. Ada 4 fungsi yang penting dalam bimbingan dan konseling, yaitu fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, serta fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Untuk mendukung penerapan fungsi-fungsi tersebut, dalam bimbingan dan konseling terdapat 9 layanan yang dapat dilaksanakan.
Praktek lapangan dalam bimbingan dan konseling terbagi dalam dua arah, dalam sekolah dan luar sekolah. Sebagai instansi yang bergerak dalam dunia pendidikan, pendidikan BK Universitas Bengkulu tentu akan lebih cenderung berada dalam bidang pendidikan, yaitu sekolah. Namun, tentu tidak melupakan bidang lain dalam masyarakat, terutama sosial. Sehingga diadakannya mata kuliah PLBK ini untuk menjangkau sosial masyarakat di luar cakupan sekolah.
Praktek lapangan bimbingan dan konseling di luar sekolah ini dapat menjadi media dan sarana untuk pengalaman lapangan dalam meningkatkan kompetensi seorang calon guru BK atau konselor dan menjadi tenaga ahli dalam bidang konseling.. Karena melalui kegiatan PLBK mahasiswa Bimbingan dan konseling dapat menemukan dan menyelesaikan masalah-masalah yang pada hakikatnya merupakan permasalahan diluar sekolah.
Praktek lapangan bimbingan dan konseling dilaksanakan dibawah naungan sebuah lembaga yaitu PKBI. PKBI adalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia yang tidak hanya mengurusi Keluarga Berencana saja tetapi PKBI juga membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat, problematika masyarakat serta upaya-upaya pemecahannya. Salah satu kelompok yang dinaungi PKBI adalah JARPUK tepatnya berada di kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Kota Bengkulu.
Lokasi ini sangat cocok untuk menjadi sasaran daerah melakukan praktek PLBK. Karena sebelumnya belum pernah diadakan praktek PLBK disana. Sehingga daerah ini termasuk baru bagi praktikan yang akan melakukan PLBK. Dalam need assesment, di daerah ini banyak ditemukan masalah-masalah yang beragam, terutama masalah rumah tangga.
TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN
Tujuan Internal
Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling Luar Sekolah bertujuan untuk meningkatkan wawasan, keterampilan, dan sikap mahasiswa dalam pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling pada lembaga, instansi, pranata sosial atau masyarakat.
Tujuan Ekstenal :
Memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam upaya membantu ibu-ibu di JARPUK menyelesaikan masalahnya melalui kegiatan konseling individu, konseling kelompok, dan bimbingan kelompok.
Memperoleh pengalaman dilapangan yang belum pernah didapat sebelumnya dan menambah wawasan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan PLBK.
KEGIATAN
Kegiatan dalam PLBK meliputi 3 jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu Bimbingan Kelompok, konseling kelompok, Konseling Individu.
Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dapat diartikan sebagai bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.
Berdasarkan teori diatas, kami menggunakan cara bimbingan kelompok dengan menghubungi terlebih dahulu ibu ketua JARPUK, untuk pelaksanaanya kami sesuaikan dengan kondisi ibu-ibu JARPUK.
Konseling Kelompok
Menurut (Sukardi, 2007:68) Layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan klien memperoleh kesepatan untuk pembahasan dan pengetasan permasalahan yang dihadapi masalah yang dihadapinya melalui dinamikan kelompok. Konseling kelompok adalah sebuah hubungan yang bersifat membantu (helping relationship) diharapkan memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap, keyakinan serta perilaku yang tepat sehingga mampu menghadapi dan mengatasi permasalahan-permasalahannya secara efektif dan mampu mengembangkan dirinya secara optimal.
Dalam pelaksanaanya kami terlebih dahulu meminta persetujuan ibu-ibu JARPUK sebelum melakukan konseling kelompok supaya kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan dapat tercapai dengan baik.
Konseling Individu
Menurut (Sukardi, 2007:63) layanan konseling individu yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien yang mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan pembimbing atau konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan. Jadi konseling individu adalah proses tatap muka antara konselor dan klien dalam rangka membantu klien menyelesaikan masalah. Konseling individu kami lakukan kepada ibu-ibu JARPUK dengan masalah yang berbeda-beda. Permasalahan yang dihadapi adalah masalah pribadi yang butuh pengetasan dengan baik, Sehingga sebelum ibu-ibu JARPUK menjelaskan permasalahannya kami terlebih dahulu menjelaskan asas kerahasiaan yang harus kami patuhi sehingga klien merasa aman jika masalahnya diketahui oleh kami
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ibu Sri Yanti (SY)
TTL : Manna, 30 april 1968
Umur : 47 tahun
Alamat : Desa Pasar Pedati, Kec. Pondok Kelapa, Kab.Bengkulu Tengah
Anak : 4 Orang
DESKRIPSI MASALAH
Klien adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang memiliki 4 orang anak dan 1 orang cucu. 3 Anaknya sudah menikah dan yang bungsu berumur 16 tahun tidak bersekolah lagi semenjak ibu SY dan suaminya bercerai.
ANALISIS MASALAH
Dari hasil wawancara dan diskusi antara konselor dengan klien maka konselor dapat menganalisis permasalahan yang dialami oleh klien adalah klien ingin anaknya melanjutkan pendidikannya karena semua anak ibu SY tidak ada yang selesai menamatkan pendidikannya.
RENCANA LAYANAN YANG AKAN DIBERIKAN
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka rencana layanan yang akan konselor berikan untuk membantu konseli mengentaskan permasalahan yang dialaminya adalah dengan Layanan Konseling Individual.
PELAKSANAAN LAYANAN
Hari : Kamis
Tanggal : 03 September 2015
Jam : 14.00 – 16.30 WIB
Tempat : teras rumah Klien
KONSELING INDIVIDU
TAHAPAN DALAM KONSELING
Tanggal kegiatan dimulai
Hari : Kamis
Tanggal : 03 September 2015
Jam : 14.00 wib
Tanggal kegiatan selesai
Hari : Kamis
Tanggal : 03 September 2015
Jam : 16.30 wib
Jenis kegiatan
Konseling Pribadi
Nama kegiatan
Staf bertanggungjawab
Junindah Hutasoit
Penerima manfaat
Laki-laki
Perempuan
-
1 orang
Penerima manfaat tidak langsung
Laki-laki
Perempuan
-
1 orang
Pejabat pemerintah
Laki-laki
Perempuan
-
-
Lokasi
Provinsi
Kota/Kab
Bengkulu
Bengkulu Tengah
Lokasi 1
Rangkuman kegiatan :
TAHAP AWAL
Dalam memulai hubungan awal antara konselor dengan klien, konselor berupaya menghantarkan klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman. dalam hubungan awal ini konselor dan klien mempunyai pemahaman dan persepsi yang sama dalam pencapaian tujuan pelaksanaan proses konseling antara konselor dengan klien dalam rangka nantinya konseli dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya secara mandiri. Di awali dengan perbincangan yang ringan dan nyaman seputaran pekerjaan Ibu Sari Yanti, pendidikan anaknya.
TAHAP PENJAJAGAN
Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya hubungan awal antara konselor dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang ditandai klien telah memiliki persepsi yang sama dengan konselor dalam melaksanakan konseling. Selanjutnya konselor menjelajahi permasalahan yang dialami klien. Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien informasi yang diperoleh konselor adalah klien dahulu adalah penduduk di Bengkulu Tengah kemudian pindah ke Bengkulu Kota untuk menyambung hidup bersama anak-anaknya. Ibu Sari Yanti sudah bercerai dengan suaminya awal bulan tahun 2015.
TAHAP PENAFSIRAN
Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh klien maka konselor dapat menafsirkan bahwa :
Konseli merasa tidak berhasil mendidik anak-anaknya
Klien ingin anak bungsunya melanjutkan pendidikannya.
TAHAP PEMBINAAN
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan
diperoleh informasi maka tahap selanjutnya dilaksanankan tahap pembinaan. Dalam tahap pembinaan ini usaha yang dilakukan konselor dalam membantu klien mengambil keputusan untuk mengentaskan permasalahan yang dialaminya adalah
dengan memberikan pelatihan sikap asertif kepada konseli agar konseli mampu tegas kepada anaknya.
Dalam pengentasan permasalahan ini konselor juga
memberikan pemahaman serta motivasi dalam kehidupan sosial konseli, agar konseli percaya diri dan yakin menerapkan sikap asertif dalam kepada anaknya dan hidupnya sebagaimana mestinya.
TAHAP PENILAIAN
Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa permasalahan yang dialami klien sudah mampu ditangani klien, dan keluarga dari Ibu S Y juga mendukung dalam pendidikan anaknya.
BIMBINGAN KELOMPOK
Bimbingan Kelompok kami lakukan dalam 3 kali pertemuan di tempat yang berbeda pada kelompok ibu-ibu jarpuk. Saat melakukan kegiatan bimbingan kelompok kami selalu di dampingi oleh ibu Lisnawati sebagai ketua kelompok Jarpuk. Kedatangan kami saat melakukan kegiatan bimbingan kelompok pada ibu-ibu JARPUK di sambut dengan sangat baik, dan kegiatan bimbingan kelompok dapat berjalan dengan baik. ibu-ibu anggota KPUK di JARPUK ini mampu memahami penyelesaian masalah yang dialami terkait materi yang disampaikan.. Alternatif penyelesaian masalah juga banyak ditemukan melalui sharing yang dilakukan bersama ibu-ibu sehingga kami dapat saling berbagi informasi dan pemecahan masalah antara satu dengan yang lain. Berikut ini adalah tabel pelaksanaaan kegiatan bibingan kelompok pada ibu-ibu JARPUK:
Nama KPUK
Lokasi
Waktu
Materi
KPUK Teratai
Desa Pasar Pedati, Kec. Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah
Minggu, 10 Mei 2015
Hubungan antara orang tua dan remaja
KPUK Anggrek
Desa Pasar Pedati, Kec. Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah
Selasa, 12 Mei 2015
Pengaturan ekonomi keluarga di zaman serba mahal saat ini
KPUK Dahlia
Desa Talang Pauh, Kec. Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah
Sabtu, 16 Mei 2015
Pengaruh teknolgi yang tengah berkembang saat ini
KONSELING KELOMPOK
Sama seperti Bimbingan kelompok, kegiatan konseling kelompok kami lakukan dalam 3 kali pertemuan. Kegiatan konseling kelompok pada ibu-ibu jarpuk berjalan dengan baik dan masalah-masalah yang disampaikan cukup beragam. Masalah masalah yang disampaikan oleh ibu-ibu kelompok JARPUK adalah pengasuhan anak, membantu anggota keluarga yang bernasalah, ekonomi keluarga, hingga urusan kesesuaian KB dan umur. Melalui pelaksanaan konseling kelompok banyak solusi yang diperoleh dalam mengatasi setiap permasalahan yang dibahas. Berikut ini adalah tabel kegiatan konseling kelompok pada kelompok ibu-ibu jarpuk pada 3 kali pertemuan.
Nama KPUK
Lokasi
Waktu
Masalah yang dipilih untuk dibahas
KPUK Melati Putih
Pengaturan Ekonomi Keluarga
KPUK Melati Baru
Desa Talang Pauh, Kec. Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah
Minggu, 8 Juni 2015
Mengatur pengeluaran dalam rumah tangga
KPUK Teratai
Desa Pasar Pedati, Kec. Pondok Kelapa, Kab. Bengkulu Tengah
Selasa, 9 Juni 2015
Mengatur pengeluaran dari gaji yang cukup besar namun dirasa terus tak mencukupi
BAB III
PENUTUP
Kegiatan konseling individu pada tanggal 03 September 2015 di kediaman Ibu SY. Melihat dari data diatas bahwasanya anak lebih butuh perhatian daripada treatment (Penanganan masalah) karena dari perhatian dan komunikasi akan menimbulkan betuk semangat belajar anak. Berharap Ibu SY mempu menjadi motivator bagi anaknya.
Kegiatan ini di akhiri dengan mengucapkan terima kasih kepada klien karena sudah mau menjadi klien dan besar harapan konselor klien bisa memotivasi dan memberi semangat kepada anaknya untuk melanjutkan pendidikannya .
Kesimpulan dari kegiatan ini karena sebelumnya pratikan sebagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling hanya menghadapi masalah-masalah anak sekolah, dan saat ini harus berhadapan dengan masyarakat. Maka Pratikan menjajdi lebih tahu bagaimana cara berbicara dengan ibu-ibu, dan kegiatan ini juga sangat membantu mahasiswa calon guru Bimbingan dan konseling untuk meningkatkan potensi yang di miliki
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi,2007. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno. 2008. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Padang : Ghalia Indonesia
L
A
M
P
I
R
A
N
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik permasalah/bahasan : Anak yang tidak mau bersekolah lagi
B. Bidang bimbingan : Pribadi
C. Jenis layanan : Konseling Individu
D. Fungsi layanan : Pengentasan
E. Tujuan layanan/hasil yang ingin dicapai :
Konseli dapat menemukan solusi dari masalah yang dihadapi
F. Sasaran layanan : Ibu S Y
G. Uraian kegiatan dan materi layanan :
1. rapport
2. pembentukan
3. peralihan
4. inti
5. penutup
Tahapan
Kegiatan
Alokasi
Rapport
Klien dan praktikan saling memperkenalkan diri
Membangun hubungan konseling yang akrab, dekat dan suasana yang nyaman.
10 menit
Pembentukan
Prakatikan menerima klien dengan terbuka,
Menjelaskan tujuan konseling, asas –asas, manfaat konseling.
5 Menit
Peralihan
Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien
Bersama sama kembali meninjau permasalahan klien
Menjaga hubungan agar tetap terjaga
10 Menit
inti
Klien menceritakan kembali permasalahannya
Mengembangkan proses konseling yang membuat klien semakin jujur, dan terbuka serta merasa diperdulikan.
10 Menit
Penutup
Bersama-sama menyimpulkan permasalahan klien.
Mengevaluasi penyelesaian masalah klien
Mengakhiri proses konseling
10 Menit
I. Tempat penyelenggaraan : Desa Pasar Pedati Kecamatan
Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah
J. Waktu, Tanggal : Kamis, 3 September 2015
K. Penyelenggaraan layanan : Junindah Hutasoit
L. Pihak – pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan
dan peranannya masing – masing : -
M. Rencana penilaian dan tindak lanjut layanan :
Acuan ( A ) : Klien dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Kompetensi ( K ) : Klien memahami apa yang harus dilakukan untuk
menghadapi masalahnya
Usaha ( U ) : Klien berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahannya
Rasa ( R ) : Klien merasa lega, karena dapat bercerita dan
menemukan solusi dari permasalahanya.
Sungguh-sungguh (S) : Klien mau sungguh-sungguh melakukan setiap komitmen yang sudah disepakati.
N. Keterkaitan layanan ini dengan layanan pendukung : -
O. Catatan khusus :
Bengkulu, 03 September 2015
Praktikan,
Junindah Hutasoit
NPM. A1L012045