KUMPULAN CERAMAH RAMADHAN 1434 H Muhammad Taufik Nusa Tajau
DAFTAR ISI
MAKSIMALKAN SISA USIA UNTUK KETA’ATAN........................7 PERINTAH ALLAH MERUPAKAN UJIAN KEIMANAN.................10 HIDUPLAH DI DUNIA LAKSANA ORANG ASING ATAU MUSAFIR .................. ........................... ................... ................... .................. ........................................ ..................................... ......13 13 MENGHINDARI SIFAT NIFAQ................. NIFAQ.......................... ................................ .......................16 16 BERHATI-HATI TERHADAP “DOSA JÂRIYAH”.........................21 KALAU MEMANG TIDAK MAU, SELALU ADA ALASAN, KALAU KEINGINAN KUAT, SELALU ADA JALAN.................................26 KAWAN, LAWAN & KEPENTINGAN............... KEPENTINGAN................................. ......................... .......30 30 ............................................ 31 MEMAHAMI HAKIKAT KEMATIAN................ KEMATIAN......................... ...........................34 ..................34 MENELADANI KETEGASAN RASULULLAH SAW......................37 SAW......................37 RASULULLAH S.A.W RAHMAT BAGI SEMESTA ALAM.............41 MENGGAPAI HIDUP BERKAH DENGAN SYARI’AH..................44 MENJADI UMAT TERBAIK DENGAN SYARI’AH..................... SYARI’AH........................47 ...47 UMAT ISLAM HARUS SIAP BERKORBAN................................ BERKORBAN................................49 49 KEHINAAN & KEMULIAAN UMAT................... UMAT....................................... ........................ ....54 54 HANCURNYA SEBUAH BANGSA.............. BANGSA........................................... ............................... 57 NEGERI LIMA BENCANA................ BENCANA......................... ................... ................... .....................60 ............60 SEX BEBAS MEMBINASAKAN NEGERI...................................64 BENCANA ALAM: AKIBAT MAKSIAT DAN SISTEM YANG BATIL..........................67 ISTIGHFAR & TAUBAT: AMALAN PENOLAK BENCANA....................... BENCANA............................................... ........................72 72 SEKULARISME ADALAH ALAT IMPERIALISME........................75 2
ISLAM MEMERDEKAAN MANUSIA DARI PENJAJAHAN.............78 PENJAJAHAN.............78 KEUNGGULAN HUKUM ISLAM............... ISLAM......................... ................................ ......................82 82 MENGEMBALIKAN KEJAYAAN UMAT ISLAM...........................86 SYARI’AT ISLAM MENANGANI KORUPSI ...............................89 SYARIAH MEMBABAT PORNOGRAFI DAN SEKS BEBAS.........94 PANDANGAN ISLAM DALAM PENGELOLAAN MILIK UMUM.....99 ISLAM DAN NEGARA TAK BISA DIPISAHKAN.......................104
3
WAKTU, KERUGIAN & AMAL SHALIH Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah kapan dan dimanapun kita berada, dengan menggunakan waktu yang diberikan Allah SWT untuk mentaati-Nya. Karena kalau kita gunakan waktu kita untuk selain keta’atan, maka kita termasuk orang-orang yang merugi. Allah SWT berfirman:
-
-
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, sal ih, nas nasiha ihat-m t-mena enasih sihati ati sup supaya aya me menaa naati ti keb kebena enaran ran,, dan nasi na siha hatt-me mena nasi siha hati ti su supa paya ya me mene neta tapi pi ke kesa saba bara ran. n.” ” (QS al-'Ashr [103]: 1-3)
Ima mam m Fak akhr hruudd ddîn în Ar Râz âzii (w (w..60 606H 6H), ), dal alam am ta tafs fsir irny nya, a, Mafâtîhul Mafâtî hul Ghaib1 memberikan penjelasan menarik tentang hubungan masa/waktu dengan kerugian, beliau menyatakan:
Karena sesungguhnya kerugian itu adalah hilangnya modal, dan modalnya manusia adalah umurnya, dan modal tersebut terus berkurang seiring dengan hilangnya umurnya.
Disisi lain, modal yang berupa waktu kehidupan yang dimiliki manusia, sangat pendek, terbatas dan tidak kekal. Ketika Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?",
Mere reka ka me menj njaw awab ab:: "K "Ka ami tin ingg ggal al (d (dii bu bumi mi)) se seha hari ri at atau au setengah hari2, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
-
=
juz 32 hal 280 mereka ragu, dan menganggap pendek masa tinggal mereka disebabkan kengerian mereka melihat besarnya azab di hari itu (tafsir Jalalain) 1 2
4
menghitung. Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sungguh mengetahui."
(QS. Al Mu'minûn: 113-114) Seandainya modalnya kekal, misalnya bermodal 100 juta, dia ham ha mbu burrka kann 50 jut utaa, te teta tapp saj ajaa mo moda daln lnya ya 10 1000 jut uta, a, di diaa keluarkan 100 juta lagi, tetap dia miliki 100 juta, tentunya tidak terlalu bermasalah kalau sembarangan menghambur modal. Namun jika modalnya sedikit dan tidak kekal maka meru me rupa paka kann ke keru rugi gian an ka kala lauu di diha hamb mbur ur-h -ham ambu burk rkan an ta tanp npaa meng me ngha hasi silk lkan an se sesu suat atu. u. Be Begi gitu tu ju juga ga ak akan an ru rugi gi jijika ka mo moda dall tersebut hanya menghasilkan sesuatu yang fana pula, yakni kehi ke hidu dupa pann du duni niaa in ini,i, ka kare rena na na nant ntii ak akan an le leny nyap ap be bers rsam amaa lenyapnya usia. Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhi ak hira ratt it itu u le lebi bih h ba baik ik un untu tuk k or oran angg-or oran ang g ya yang ng be bert rtakw akwa.” a.”
(QS. An Nisaa': 77) Sungguh keberuntungan hanya diperoleh kalau seseorang mendapatkan ganti yang jauh lebih besar dari modalnya yang telah hilang, ganti ini hanya akan diperoleh dengan melakukan ‘amal shaleh.
“Baran “Bar ang g si siap apa a me memb mbaw awa a am amal al ya yang ng ba baik ik ma maka ka ba bagi giny nya a (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang memb me mbaw awa a pe perb rbu uat atan an ya yang ng ja jaha hatt ma maka ka dia ti tida dak k di dibe beri ri pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS Al
An’am[6] : 160). Demikian juga pahala berinfak di jalan Allah Swt. Kepada pelakunya, dijanjikan akan mendapatkan balasan tujuh ratus kali lipat dari harta yang diinfakkan itu (QS al-Baqarah [2]: 261). Diantara amal shaleh yang menjanjikan keuntungan lebih besar, dan masih mengalir walaupun modal usia telah habis, 5
adalah
dengan saling berwasiat untuk menaati kebenaran, dan menepati kesabaran . Dia bukan hanya
mendapatkan balasan berlipat, namun juga mendapatkan balasan sebagaimana balasan orang yang mengerjakannya. Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sama dengan yang mengerjakan.” (HR
Muslim). Mungkin usianya pendek, namun dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, seolah dia hidup lebih lama dari umur yang sebenarnya. Sebab, kematian --yang lazimnya menghalangi seseorang untuk beramal dan mendapatkan pahala dari amal tersebut--, masih memberikan peluang baginya untuk memperoleh pahala. Sungguh modal usia yang kita miliki sangat sedikit, mau kita guna gu naka kann un untu tukk ke keba baik ikan an at atau au ke keja jaha hata tan, n, ma maup upun un titida dakk dipakai sekalipun, modal itu pasti akan habis. Bila kita bertekad menginvestasikan waktu hidup kita untuk kebaik keb aikan, an, ses sesun unggu gguhny hnyaa res resiko iko pen pender derita itaan an yan yangg mun mungki gkinn kit itaa alami sangat sebentar, yakni hanya di dunia ini, sedangkan keberuntungan di akhirat sungguh tiada batasnya. Sebaliknya bila modal usia ini kita gunakan untuk maksiyat, maka ma ka ke kemu mung ngki kina nann ke keni nikm kmat atan an ya yang ng di dipe pero role lehh sa sang ngat at sedi se diki kit, t, ya yakn knii ha hany nyaa ke keni nikm kmat atan an di du duni niaa ya yang ng fa fana na in ini,i, sementara siksa yang bakal diterima di akhirat sangat berat. Begitu pula jika modal usia ini lebih banyak kita gunakan untu un tukk be berm rmai ainn-ma main in,, at atau au me meng ngej ejar ar ke keni nikm kmat atan an du duni nia, a, walaupun halal sekalipun, maka sungguh kerugian juga yang akan dijumpai, karena modalnya habis, begitu juga kenikmatan yang diperoleh juga akan habis. Semoga kita dimudahkan Allah untuk mengisi hari-hari kita deng de ngan an ke keta taat atan an ya yang ng di dila land ndas asii ke keim iman anan an,, ka kare rena na ta tanp npaa landasan iman, semua kebaikan akan sia-sia. 6
“Dan orang-orang yang kafir, amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh oran or angg-or oran ang g ya yang ng da daha haga ga,, te teta tapi pi di dida data tang ngin inya ya ai airr itu di dia a tidak mendapatinya apa pun.” (QS al-Nur [24]: 39).
MAKSIMALKAN SISA USIA UNTUK KETA’ATAN Imam Al Imam Al-F -Fud udha hailil bi binn ‘I‘Iya yadh dh ra rahi hima mahu hullllah ah (w (waf afat at 18 1877 H) pernah berkata kepada seseorang: “Berapa usiamu?” Orang itu menjawab: “60 tahun.” Al-Fudhail berkata: “Berarti sejak 60 ta tahu hun n en engk gkau au be berja rjala lan n me menu nuju ju Tu Tuha hanm nmu u da dan n ha hamp mpir ir-hampir engkau akan sampai pada-Nya” .
Mendengar hal itu, orang tersebut berkata: Al-Fudhail berkata lagi:
“Tahukah engkau tafsir dari kalimat yang engkau ucapkan? (tafsirnya adalah) engkau katakan: bahwa aku adalah hamba milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Maka barang siapa yang mengetahui bahwa dia adalah hambanya Allah dan dia akan kembali kepada-Nya, hendaklah ia mengetahui bahwa ia akan dibangkitkan di hadapan Allah kelak. Dan siapa yang tahu bahwa ia aka kan n dibangki kittka kan n, maka hendakla lah h ia mengetahui bahwa ia akan ditanya, dan siapa yang tahu ia akan ditanya maka hendaklah ia mempersiapkan jawaban.”
7
Orang itu bertanya: “Lalu apa jalan keluarnya?” Al-Fudhail menjawab: “Mudah.” “Apa itu?” tanya laki-laki tersebut. AlFudhail berkata:
“Engkau berbuat baik pada umurmu yang tersisa, niscaya akan ak an di diam ampu puni ni ba bagi gimu mu ap apa a ya yang ng te tela lah h le lewa wat, t, ka kare rena na bi bila la engkau berbuat jelek dengan umurmu yang tersisa engkau akan disiksa karena kejelekan yang telah lalu dan yang akan engk en gkau au pe perb rbua uatt da dala lam m si sisa sa um umur urmu mu.” .” ( Jâmi`ul Jâmi`ul Ulum wal Hikam, 2/383, Mu’assasah ar Risalah, Maktabah Syâmilah)
Sungguh banyak sekali perbuatan baik, dan sungguh pendek usia manusia. Oleh sebab itu kita tidak boleh menganggap ent nteeng sua uatu tu pe perrbuat atan an ba baik ik,, na nam mun dem emik ikia ian, n, ke kettik ikaa perbuatan baik yang satu berbenturan dengan perbuatan baik yang lain, kita juga dituntut untuk memprioritaskan mana yang lebih utama dilakukan. Syara’ telah memberi petunjuk pada kita bahwa kewajiban lebih utama dan paling dicintai Allah dari yang sunnah, dan yang sunnah tentu jauh lebih utama dari yang mubah (boleh) . Dalam hadits qudsi disebutkan:
“Dan tid “Dan tidak akla lah h be bert rtaq aqar arru rub b (m (men ende deka katka tkan n di diri) ri) kep kepad adaa-Ku Ku seor se oran ang g Ha Hamb mbaa-Ku Ku de deng ngan an se sesu suat atu u ya yang ng le lebi bih h aku su suka kaii daripa dar ipada da dia men menjal jalank ankan an kew kewaji ajiban bannya nya.. Dan tid tidak ak he henti nti-hentinya hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan sunnah nafilah hingga Aku mencintainya.” (HR. al Bukhari)
Begitu jug Begitu jugaa dia dianta ntara ra kew kewaji ajiban ban-ke -kewaj wajiba iban, n, ada kew kewaji ajiban ban yang lebih utama, kewajiban yang dengannya agama ini bisa tegak dan terlaksana, kewajiban yang tidak sedikit kaum muslim mus limin in se sekar karang ang men mengab gabaik aikann annya, ya, kew kewaji ajiban ban yan yangg bil bilaa kita berdiam diri darinya maka kemaksiyatan berkembang pesat, kewajiban yang bila dia tidak tegak maka ikatan Islam akan lenyap satu ikatan demi satu ikatan, hingga akhirnya 8
shalatpun jadi terabaikan ditengah masyarakat. Rasulullah saw menyatakan hal ini dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Abu Ya’la dengan sanad shahih:
“Ikatan-ikatan Islam akan terburai satu demi satu, setiap kali satu ikatan terburai orang-orang bergantungan pada ikatan sela se lanj njut utny nya. a. Ya Yang ng pe pert rtam ama a ka kali li te terb rbur urai ai ad adal alah ah ma masa sala lah h hukum (pemerintahan) dan yang terakhir adalah shalat."
Ole lehh ka karrena it ituu, pa parra sha haha haba batt men enja jadi dika kann kew ewaj ajib iban an tega te gakny knyaa si sist stem em pe peme meri rint ntah ahan an Is Isla lam, m, ya yang ng da dala lam m Is Isla lam m disebut sistem khilafah/imâmah/imâratul mukminîn sebagai kewa ke wajijiba bann te terp rpen entiting ng,, ba bahk hkan an me mere reka ka sa samp mpai ai me menu nund ndaa pemakaman jasad Rasulullah saw demi tegaknya khilafah. Imam Ibnu Hajar al Haytamy al Makki Asy Syâfi’i (wafat 974 H) dalam kitabnya As Shawâ’iq Al Muhriqah juz 1 hal 25 menyatakan:
Ketahu Keta huila ilah h ju juga ga ba bahw hwa a se sesu sung nggu guhn hnya ya pa para ra sh shah ahab abat at r.a telah ber ijma’ (sepakat) bahwa mengangkat imam (khalifah) setelah zaman kenabian adalah kewajiban, bahkan mereka menjadikannya sebagai kewajiban yang terpenting.
Inilah kewajiban yang telah tertunda lebih dari 89 tahun, yang menyebabkan hilangnya keberkahan hidup manusia, hililan anggnya ket etaa aata tann ke kepa pada da seb ebag agia iann be bessar ke kete tent ntua uannketentuan Allah SWT. Adalah suatu amal utama jika kita mengisi sisa-sisa umur kita dengan beraktivitas untuk mewujudkannya, tentunya tanpa mengabaikan kewajiban
yang lainnya. Semoga harta dan anak-anak kita yang begitu menyita waktu dan perhatian kita, tidak membuat kita lupa akan tanggung jawab ini. 9
–
–
“Bukanl “Buka nlah ah ha harta rta-ha -hart rta a ka kali lian an da dan n an anak ak-a -ana nak k ka kali lian an ya yang ng dapat mendekatkan diri kalian kepada Kami; tetapi orangorang ora ng yan yang g ber berima iman n dan ber berama amall sha shalih lih,, mer mereka ekalah lah yan yang g mendapatkan pahala yang berlipat ganda karena apa yang mere me reka ka ke kerrja jaka kan. n. Da Dan n me mere reka ka ak akan an be bera rad da di te tem mpa patttempat yang tinggi (surga) dalam keadaan aman.” (QS. Saba
: 37)
PERINTAH ALLAH MERUPAKAN UJIAN KEIMANAN Marilah kita senantiasa meningkatkan mutu keimanan dan kualitas ketaqwaan kita. Keimanan seseorang pastilah akan diu iujji ol oleeh Allllah ah swt, sema makkin ti tinngg ggii ti tinngk gkaat ke keim iman anan an,, semakin berat pula ujian yang akan Allah berikan. Allah berfirman:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) menga me ngatak takan: an: “Ka “Kami mi tel telah ah ber berima iman”, n”, sed sedang ang mer mereka eka tid tidak ak diuj di ujii la lagi gi? ? Da Dan n se sesu sung nggu guhn hnya ya Ka Kami mi te tela lah h me meng nguj ujii or oran angg-
10
orang oran g ya yang ng se sebe belu lum m me mere reka ka,, ma maka ka se sesu sung nggu guhn hnya ya Al Alla lah h mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-‘Ankabut : 2 –
3) Diantara jenis ujian yang Allah berikan kepada kita adalah ujian yang berbentuk perintah. Nabi Ibrahim a.s. diuji dengan perintah untuk meninggalkan Hajar dan Isma’il di lembah tandus di Makkah, Hajar , istri nabi Ibrahim di uji dengan dit itin inggga galk lkan an sua uam mi di te temp mpat at yan angg ta takk ber ertu tuan an,, da dala lam m riwayat Bukhory dinyatakan bahwa awalnya beliau tidak rela, selalu mengikuti Ibrahim sambil berkali-kali bertanya:
“Wahai Ibrahim, kemana engkau akan pergi dan meninggalkan kami di lembah ini, lembah yang tidak ada orang dan tidak ada sesuatupun?”
Nabi Ib Nabi Ibra rahi him m di diam am,, titida dakk sa sang nggu gupp me menj njaw awab ab pe pert rtan anya yaan an istrinya, sampai akhirnya istrinya kemudian bertanya: “Apakah Allah yang memerintahkan engkau hal ini?”
Nabi Ibrahim baru bisa menjawab, “ya”, kemudian Hajar mengatakan “Kalau demikian (perintah Allah), maka (Allah) tidak akan menelantarkan kami.”
Sungguh Ibrahim dan istrinya telah membuktikan keimanan mere me reka ka ke kepa pada da Al Alla lahh de deng ngan an me menj njun unju jung ng titing nggi gi pe peri rint ntah ah Alla Al lahh wa wala laup upun un da dala lam m pa pand ndan anga gann ke keba bany nyaka akann ma manu nusi sia, a, peri pe rint ntah ah te ters rseb ebut ut sa sang ngat atla lahh titida dakk ma manu nusi siaw awi.i. Co Coba ba ki kita ta bayyan ba angk gkan an sea eand ndai ainy nyaa ki kita ta ya yang ng dip iper erin inta tahk hkan an untu tukk meninggalkan istri dan anak yang sudah lama kita nantikan kelahirannya, bukan meninggalkan di tempat yang dekat, namun ditempat yang jauh yakni dari Palestina ke Makkah, bukan di tempat yang tersedia kebutuhan hidup, namun di 11
lembah tandus yang air pun susah dicari, akan teta tappi keim ke iman anan an te tela lahh me mera rasu sukk ke di diri ri me mere reka ka,, hi hing ngga ga de deng ngan an “Kalau lau dem demikia ikian n kemant kem antapa apann hat hatiny inyaa Haj Hajar ar me menga ngatak takan: an: “Ka (perin (per inta tah h Al Alla lah) h),, ma maka ka (A (All llah ah)) ti tida dak k ak akan an me mene nela lant ntar arka kan n kami”
Ketika Keti ka me mere reka ka lu lulu luss da dari ri uj ujia iann in ini,i, titida dakk be bers rsel elan angg la lama ma turunlah ujian berikutnya yakni perintah untuk menyembelih putranya yang sangat ia cintai. Bagaimana mungkin seorang bapak harus menyembelih anaknya yang sangat dia cintai, pada pa daha hall an anak akny nyaa itituu titida dakk me mela laku kukan kan ke kesa sala laha hann ap apap apun un.. Sungguh ini ujian yang sangat berat sehingga Allah sendiri mengatakan: “Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (QS.
Ash-Shaffat : 106). Dann di sin Da inii ki kita ta me melilihhat ba baga gaim iman anaa ku kual alit itas as im iman an Na Nabi bi Ibra Ib rahi him m as as.. ya yang ng be bena narr-be bena narr su suda dahh ta taha hann uj uji,i, se sehi hing ngga ga dengan segala ketabahan dan kesabarannya, perintah yang sang sa ngat at be bera ratt itu itupu punn di dija jala lank nkan an,, wa wala laup upun un ak akhi hirn rnya ya Al Alla lahh menggantikan Isma’il dengan domba yang besar. Apa yang dilakukan oleh keluarga Nabi Ibrahim a.s merrupa me paka kann ce cerrmi minn ben enin ingg unt ntuuk me meliliha hatt seja jauuh ma mana na kualitas keimanan kita kepada Allah SWT. Kualitas keimanan kita dapat kita ukur dengan merenungi sejauh mana sikap dan ketundukan kita kepada perintah-perintah Allah SWT. Apakah kita melaksanakan shalat dengan rasa ringan atau berat?, apakah kita mengeluarkan zakat harta kita dengan enteng ataukah justru kita merasa rugi mengeluarkannya?, apakah kita berhaji karena perintah Allah ataukah karena gengsi?, sudahkah kita berupaya menambah ilmu kita setiap hari, ataukah kita hanya memberikan sisa-sisa waktu kita untuk ilmu, itupun kalau sempat? Sudahkah kita berupaya mene me nega gakk kkan an se semu muaa pe perrin inta tahh Al Alla lahh da dala lam m se setitiap ap as aspe pekk kehidupan kita?, dalam hal berekonomi, berinteraksi sosial, termasuk perintah-perintah Allah dalam mengatur pemerintahan? Kalau semua itu belum kita upayakan, atau kita berupaya namun asal-asalan, atau justru mencari-cari alasan untuk tidak menjalankannya, maka marilah mulai saat 12
ini, kita kuatkan tekad untuk senantiasa berupaya mela me laks ksaana naka kann sem emuua pe perrint ntah ah Al Alla lahh SWT dala lam m aspe pekk apapun. Sungguh, ketaata tann kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan bukan hanya merupakan ujian keimanan, yang bila bi la ki kita ta la laks ksan anak akan an den enga gann se semp mpur urna na ak akan an me mena namb mbah ah keku kuaatan iman ki kitta, namun tegaknya perintah Alla lahh, tegaknya syari’ah-Nya juga akan menjadikan hidup ini penuh berkah. Rasulullah bersabda:
“Sungg “Sun gguh uh sa satu tu hu huku kum m ya yang ng di dite tega gakka kkan n di dibu bumi mi le lebi bih h ba baik ik bagi penduduknya daripada mereka diberi hujan 40 pagi.”
(HR Ahmad dan An Nasa’i dari Abu Hurairah)
HIDUPLAH DI DUNIA LAKSANA ORANG ASING ATAU MUSAFIR Imam Bukhory menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah saw aw.. meme mega gang ng pu pund ndak ak Abd bdul ulla lahh bi binn Um Umar ar r.a sam ambi bill berkata: 13
“Jadil “Jad ilah ah ka kamu mu di du duni nia a in inii se seaka akann-ak akan an or oran ang g as asin ing g at atau au seorang pengembara.”
Ungkapan pendek Rasulullah ini memberikan pelajaran yang luas dan mendalam. Sungguh, manusia yang normal, hatinya tidak akan melekat bergantung kepada sesuatu di negeri yang asing baginya, justru hatinya akan senantiasa terikat dengan negeri asalnya. Sebagus apapun hidup terasing di neg eger erii as asin ing, g, pa passti dia ak akan an te teta tapp be berrpik ikir ir bag agai aima mana na kembali kenegeri asalnya, dan memperbaiki kehidupan di negeri yang tidak asing baginya. Begitu juga seorang pengembara atau musafir, dia tidak akan ak an me memb mbaw awaa se sesu suat atuu ya yang ng ju just stru ru ak akan an me memb mbua uatt di diaa paya pa yahh da dala lam m pe perj rjal alan anan anny nya. a. Di Diaa titida dakk ak akan an me memb mban angu gunn istana di perjalanannya, yang kelak akan dia tinggalkan dan tidak akan kembali lagi. Oleh sebab itulah maka Rasulullah meminta untuk memposisikan hidup didunia seperti orang asing atau pengembara. Bekal terbaik dalam perjalanan dunia ini adalah taqwa, yakni menj me njal alan anka kann se sega gala la pe peri rint ntah ah-N -Nya ya da dann me menj njau auhi hi se sega gala la larangan-Nya. Allah berfirman: “Berbekal “Berbe kallah lah,, dan ses sesung unggu guhny hnya a seb sebaik aik-ba -baik ik bek bekal al ada adalah lah takw ta kwa, a, da dan n be bert rtak akwa wala lah h ke kepa pada da-K -Ku u ha haii or oran angg-or oran ang g ya yang ng berakal.” (QS. Al Baqarah : 197)
Alangk Alan gkah ah sa sang ngat at di disa saya yang ngka kann da dann titida dakk ma masu sukk ak akal al jijika ka dalam pengembaraan di tempat yang asing dan fana ini justru perbekalan terbaik dibuang, kemudian k emudian ditukar dengan sesuatu dari negeri asing nan fana ini. Dengan alasan untuk memakmurkan negeri fana ini, taqwa justru dibuang, aturan Alla lahh disingkirka kann, syari’ah-Nya di pinggirka kann untuk kemudian diganti dengan aturan-aturan yang meng me ngat atas asnnam amak akan an rak akyyat at,, ya yang ng pa pada da fa fakt ktan anya ya ha hany nyaa berpihak pada konglomerat dan semakin menyengsarakan rakyat. Sungguh ketika taqwa, bekal terbaik ini, kita tukar dengan sesuatu di negeri asing yang fana ini, maka penderitaanlah 14
yang akan kita peroleh, bukan hanya di negeri tujuan yang kekal, namun penderitaan ini juga terasa di negeri asing nan fana ini. Seor Se oran angg mu musa safifirr ya yang ng be bera rakal kal tid tidak ak aka akann me meng ngha habi bisk skan an uangnya untuk membeli koper besar yang penuh dengan bara ba rang ng-b -bar aran angg ya yang ng titida dakk di dipe perl rluk ukan an di ne nege geri ri as asal alny nya. a. Karena koper besar itu justru akan membebani dirinya dan cende cen derun rungg mem membua buatt dir diriny inyaa kel kelel elaha ahann dal dalam am per perjal jalana anan, n, yang pada gilirannya akan membuat dirinya menderita di perjalanan dengan membawa sesuatu yang tdk berguna di negeri asalnya. Namu Na munn ba bany nyak ak ya yang ng lu lupa pa ba bahw hwaa du duni niaa se seja jatitiny nyaa ad adal alah ah seb ebuuah termi mina nall pe perrsin ingg ggah ahan an unt ntuk uk menu nujju te term rmin inal al terakhir, yakni kehidupan akhiratyang kekal. Allah berfirman:
. “Tetapii kam “Tetap kamu u ora orangng-ora orang ng kaf kafir ir mem memili ilih h keh kehidu idupan pan dun dunia. ia. Sedang Sed angkan kan keh kehidu idupan pan akh akhira iratt ada adalah lah leb lebih ih bai baik k dan leb lebih ih kekal.” (QS (QS al-A’la [87]: 16-17)
Semoga dengan sisa umur kita di dunia ini, Allah menjadikan kita sebagai musafir cerdas yang tidak tertipu dengan dunia dengan menjual bekal terbaik kita yakni taqwa. Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk mengorbankan seba se bagi gian an ke kessen enan anga gann ke kese sena nang ngan an du duni niaa ki kita ta un untu tukk ki kita ta jadikan bekal menuju tempat abadi kelak, meluangkan meluangkan waktu kit itaa unt ntuuk meng ngka kajji atu tura rann-at atur uran an Allllah ah da dann be berrupa paya ya seoptimal mungkin untuk mengamalkan, menyebarkan dan memperjuangkannya.. Hanya dengan itulah bekal taqwa akan memperjuangkannya kita ki ta pe pero role leh. h. Be Beka kall ya yang ng ak akan an me memu muda dahk hkan an ke kehi hidu dupa pann diperjalanan dunia, bahkan ketika sampai ke tempat tujuan. Allah berfirman: “Jika sekira ran nya penduduk negeri-negeri berim ima an dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berk be rkah ah da dari ri la lang ngit it da dan n bu bumi mi,, te teta tapi pi me mere reka ka me mend ndus usta taka kan n (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raf: 96)
15
MENGHINDARI SIFAT NIFAQ Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah kapan dan dimanapun kita berada, dengan senantiasa seoptimal mungkin mengerjakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya, baik saat sepi sendiri maupun saat ramai bersama manusia, karena tidak ada hal sekecil apapun yang bisa kita sembunyikan dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan meng me nget etah ahui ui ap apa a ya yang ng di dibi bisi sikka kkan n ol oleh eh ha hati tiny nya, a, da dan n Ka Kami mi lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (Yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatn dek atnya ya Mal Malaik aikat at Pen Pengaw gawas as yan yang g sel selalu alu had hadir.” ir.” (QS. Qaf
[50] : 16-18)
“Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS.
At Taghaabun [64] : 4) Keyakinan yang kuat bahwa Allah Ta’ala selalu mengawasi apa yang kita lakuka kann, bahka kann mengetahui apa yang terbersit dalam hati kita, akan melahirkan setidaknya dua sikap. Sikap pertama adalah, sikap ihsan dalam beribadah kepada Allah. Saaat Ras Sa asul ulul ulla lahh saw di dita tany nyaa te tent ntan angg ma makn knaa ih ihssan ol oleh eh malaikat Jibril, beliau saw menjawab, 16
“Henda “Hen dakl klah ah en engk gkau au be beri riba bada dah h ke kepa pada da Al Alla lah h se seak akan an-a -aka kan n engkau melihat Allah, kalau engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam Dala m as aspe pekk ya yang ng lu luas as,, se selu luru ruhh ke kehi hidu dupa pann ki kita ta ad adal alah ah ibadah. Karena itu sikap ihsan ini akan tercermin bukan hanya saat kita shalat, namun juga saat kita bekerja kita tidak akan berani curang, saat kita berbicara kita tidak akan berdusta, saat kita menjalankan suatu amanah kita tidak akan mencari celah untuk khianat karena semua itu diketahui Allah dan akan kita pertanggungjawabkan kelak. Sika Si kap p ke kedu dua a yang muncul dari ke keyyaki kinnan kit itaa akan pengawasan Allah Ta’ala adalah sikap berani dalam menam me nampil pilkan kan ide identi ntitas tas kei keisla slaman man kit kita. a. Ber Berani ani mem memega egang ng komi ko mitm tmeen un untu tukk se sena nant ntia iasa sa ta ta’a ’att ke kepa pada da Al Alla lahh Ta Ta’a ’ala la di mana saja kita berada. Abu Dzar r.a berkata , “Telah bersabda kepadaku Rasulullah saw:
'Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada. Dan iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlaq yang baik'.” (HR. Imam Tirmidzi, beliau berkata hadits
ini hasan) Isla Is lam m me menu nunt ntut ut ke keta taqw qwaa aann dim iman anaa sa saja ja ki kita ta be bera rada da,, di masjid, di luar masjid, di kantor, di pasar, di gedung wakil rakyat, juga di gedung-gedung pemerintah. Sungguh, di antara jenis manusia terburuk adalah mereka yang 'bermuka dua'. Yaitu, mereka yang menampakkan satu identit itaas pada kelompok tertentu, dan menunjukka kann identitas yang lain pada kelompok lainnya. Sebagaimana disebutkan oleh RasuluLlah saw :
17
“Sesungguhnya, termasuk orang yang paling buruk adalah orang bermuka dua yang mendatangi mereka dengan satu muka dan mendatangi yang lain dengan muka lain.” (HR.
Muslim). Sala Sa lahh sa satu tu si sifa fatt or oran angg mu muna nafifiqq ad adal alah ah me menj njililat at ma manu nusi siaa untuk mengharapkan keridhaan mereka dari pada keridhaan Allah Ta’ala. Allah mengingatkan akan bahaya mereka dalam surat Al Munafiqun, ayat 4:
“Dan ap “Dan apab abil ila a ka kamu mu me meli liha hatt me mere reka, ka, tu tubu buhh-tu tubu buh h me mere reka ka menj me njad adik ikan an ka kamu mu ka kagu gum. m. Da Dan n ji jika ka me mere reka ka be berk rkat ata a ka kamu mu mende me ndeng ngarka arkan n per perkat kataan aan me merek reka. a. Mer Mereka eka ada adalah lah sea seakan kan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musu mu suh h (y (yan ang g se sebe bena narn rnya ya)) Ma Maka ka was aspa pada dala lah h te terh rha ada dap p mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”
Kaum munafiqin ini pandai bersilat lidah, namun kata-kata mereka sesungguhnya hampa dan tidak bermanfaat, karena kata-kata mereka bukan lahir dari keimanan yang kokoh kepada Allah, namun muncul dari syahwat kepada dunia ini. Mereka yang bermuka dua dan mudah berdusta ini, tidak layak dijadikan teman setia apalagi sebagai pemimpin. Jika mereka telah terlanjur menjadi pemimpin, tidaklah patut bagi kita mendukung perbuatan dan kedustaan mereka. Ka’ab ibn ‘Ujrah berkata, “Kami pernah bepergian bersama Rasulu Rasu lull llah ah sa saw, w, da dan n sa saat at it itu u ka kami mi se semb mbil ilan an or oran ang. g. Ma Maka ka RasuluLlah saw bersabda :
18
“Sesun “Ses ungg gguh uhny nya a aka akan n mu munc ncul ul se sesu suda dahk hku u pa para ra pe pemi mimp mpin in (pen (p endu dust sta) a).. Ba Bara rang ngsi siap apa a me meng ngan angg ggap ap be bena narr ke kedu dust staa aan n mereka dan membantu kezhaliman mereka, maka ia tidak termasuk dari golonganku dan aku tidak termasuk golongannya. Dan ia tidak akan bertemu denganku di telaga al-haudh (di surga). Dan barangsiapa yang tidak menganggap benar kedustaan mereka dan tidak membantu kezhaliman mereka, maka ia termasuk dari golonganku dan aku termasuk golongannya. Dan ia akan bertemu denganku di telaga al-haudh (di surga).” (HR. An-Nasaai, dishahihkan
oleh al-Albani3) Imam Bukhariy meriwayatkan bahwa:
“Manu “Ma nusi sia a be berk rkat ata a ke kepa pad da Ibn bnu u ‘Um Uma ar, ka kami mi me mem mas asuk ukii (rum (r uma ah) peng ngua uasa sa ka kami mi,, kem emu udia ian n ka kam mi me men nga gata taka kan n kepa ke pada da me mere reka ka be berb rbed eda a de deng ngan an ap apa a ya yang ng ka kami mi ka kata taka kan n tatkala kami keluar dari (rumah) mereka ( penguasa). Ibnu ‘Umar berkata: adalah kami menghitungnya sebagai (sikap) nifaq (munafiq).”
Seseorang yang senantiasa merasa diawasi Allah juga akan berani mengatakan kebenaran walaupun didepan penguasa. Ima mam m Al-H -Has asaan Al-l-BBas ashr hri,i, seo eora rang ng ta tabi bi’i’inn be bessar ber eran anii menya me nyampa mpaika ikann keb keben enara arann wal walaup aupun un dih dihada adapan pan pen pengua guasa sa yang kejam, al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi. Ketika al-Hajjaj membangun suatu bangunan di daerah Wasit ithh untuk kepe ke pent ntin inga gann pr prib ibad adin inya ya,, da dann ke ketitika ka ba bang ngun unan an te ters rseb ebut ut rampung, al-Hajjaj mengajak orang-orang agar keluar untuk bersenang-senang bersamanya dan mendo’akan keberkahan untuknya. Al-Hasan tidak ingin kalau kesempatan berkumpulnya orang-orang ini lewat begitu saja. Maka dia keluar menemui mereka untuk menasehati, mengingatkan, mengajak zuhud dari gelimang harta dunia dan menganjurkan mereka supaya mencari keridlaan Allah Azza wa Jalla. 3
Shahih wa Dhaif Sunan an-Nasaai No. 4207
19
Ketika al-Hasan telah sampai di tempat, dan melihat orangorang berkumpul mengelilingi istana yang megah, terbuat dari bahan-bahan yang mahal, dikelilingi halaman yang luas dan sepanjang bangunan dihiasi dengan pernik-pernik, AlHasan berdiri di depan mereka dan memberi peringatan, di antara yang beliau ucapkan adalah, "Kita telah melihat apa yang dibangun oleh manusia paling keji ini tidak ubahnya seperti apa yang kita temukan pada masa Fir’aun yang telah memb me mban angu gun n ba bang ngun unan an ya yang ng be besa sarr da dan n ti ting nggi gi,, ke kemu mudi dian an Allah membinasakan Fir’aun dan menghancurkan apa yang dia bangun dan dia kokohkan itu. Mudah-mudahan al-Hajjaj mengetahui bahwa penduduk langit telah mengutuknya dan bahw ba hwa a pe pend ndud uduk uk bu bumi mi te tela lah h me meni nipu puny nya. a."" Al Al-Ha -Hasan san ter terus us
berbicara dengan gaya seperti ini, sehingga salah seorang yang hadir merasa khawatir kalau al-Hajjaj akan meny me nyik iksa sany nya. a. Ka Kare rena na itu itu,, or oran angg ta tadi di be berk rkat ataa ke kepa pada dany nya, a, "Cuk "C ukup up wa waha haii Ab Abu u Sa Sa’i ’id! d! cu cuku kup. p.!" !" Lalu Al-Hasan berkata kepadanya,
"Allah "All ah te tela lah h ber erja janj njii ke kepa pada da Ahl hlii il ilm mu, bah bahwa Dia akan akan menjelaskannya kepada manusia dan tidak menyembunyikannya."4
Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan kepada kita sikap ihsan dan syaja’ah (berani) dan menjauhkan kita dari sifat nifaq.
4
http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatt http://www.alsofwah.or.id/inde x.php?pilih=lihattokoh&id=71 okoh&id=71.. Kisah ini juga penulis dapati dapati di kitab Shuwarun Min Hayâti at Tâbi’in karya Dr. Abdurrahman Raf’at Basya tanpa menyebutkan sanadnya.
20
BERHATI-HATI TERHADAP “DOSA JÂRIYAH” Imam al-Ghazali(w. 505 H), dalam kitabnya 2/74 menyatakan,
Ihya' Ulumuddin,
"Sungguh beruntung orang yang jika mati maka mati juga dosa-d dos a-dosa osanya nya.. Dan cel celaka aka ses seseor eorang ang yan yang g mat matii dan dos dosa a dosa do sany nya a te teta tap p (m (men enga gali lir) r) se sera ratu tus s ta tahu hun, n, du dua a ra ratu tus s ta tahu hun n atau at au le lebi bih, h, di dia a di disi siksa ksa di diku kubu burn rnya ya ka kare rena nany nya a (d (dos osa a ya yang ng masih mengalir) dan dimintai pertanggungjawaban tentangnya hingga berakhirnya dosa tersebut.”
Pernyataan Imam Al Ghazali ini sesuai dengan firman Allah swt: 21
"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami Ka mi me men nul ulis iska kan n ap apa a yan ang g tel elah ah me mere reka ka ker erja jaka kan n dan bekasbek as-bek bekas as yan yang g mer mereka eka ting tinggal galkan kan.. Dan seg segala ala ses sesuat uatu u Kami Ka mi ku kum mpu pulk lka an da dala lam m Kit itab ab In Indu duk k ya yan ng ny nyat ata a (L (Law awh h Mahfudz)." (QS. Yâsîn [36]: 12)
Ketika membahas ayat ini, Imam Al Baydlowi (w. 685H), dalam tafsirnya, Anwârut Tanzîl wa Asrârut Ta’wîl , juz 4, hal. 264, menyatakan:
. Dan Kami menuliskan apa-apa yang telah mereka lakukan dari amal-amal shalih dan keji. Dan (menulis) bekas mereka yang baik seperti ilmu yang mereka ajarkan dan rumah yang mereka waqafkan, dan (menulis) bekas mereka yang buruk seperti menyiarkan kebathilan dan peletakan dasar kedzaliman.
Rasulullah saw juga menegaskan:
“Dan ba “Dan bara rang ng si siap apa a me memb mber erika ikan n su suri ri ta taul ulad adan an ya yang ng bu buru ruk k dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut diikuti oleh orangorang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa sebany seb anyak ak yan yang g dip dipero eroleh leh ora orangng-ora orang ng yan yang g men mengik gikuti utinya nya tanpa mengurangi dosa yang mereka peroleh sedikitpun.”
(HR. Muslim). Dia iant ntaara mak akssiy iyat at te term rmud udah ah,, ta tanp npaa ba bany nyak ak bi biay ayaa da dann tenaga, yang dosanya terus mengalir setelah meninggal, adalah maksiyat yang dilakukan oleh lidah manusia. Hanya bermodal ucapan yang berisi propaganda buruk terhadap Islam, propaganda buruk terhadap ajaran Islam, isu miring 22
terhadap syari’ah Islam, atau ucapan yang membuat orang lain ragu-ragu terhadap ajaran Islam, membuat orang raguragu untuk menyokong dan memperjuangkan Islam, atau bahkan menghalangi perjuangan penegakan ajaran Islam, atau at au te terb rben engk gkal alai ainy nyaa pe pene nera rapa pann sy syar ari’i’ah ah Is Isla lam, m, kal kalau au in inii yang kelu luaar dari lidah seseorang, sudah cukup untuk meng me ngal alir irka kann do dosa sa ke kepa pada da or oran angg ya yang ng me meng nguc ucap apka kann nnya ya,, bahhka ba kann ke kettik ikaa ora rang ng te terrseb ebut ut sud udaah me mennin inggga gall duni niaa seka kalilipu pun, n, se sela lama ma ma massih ad adaa ora rang ng ya yang ng ter erpe pennga garruh dengan ucapannya. Allah menyatakan dalam surah An-Nahl ayat 24: Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Apakah yang telah dit itur urun unka kan n Tu Tuha hanm nmu? u?"" Me Mere reka ka men enja jaw wab ab:: "D "Do ong ngen eng gdongengan orang-orang dahulu".
Mungkin lidah dengan mudah mengucapkan sesuatu yang melecehkan Islam tanpa diperhitungkan bahwa hal itu berat disisi Allah, mudah mengatakan bahwa hukum syari’ah itu sudah kuno, mudah mengatakan bahwa kegemilangan umat ketika mereka hidup diatur dengan Islam itu hanya dongengan belaka. Sungguh ucapan ini mirip dengan apa yang diceritakan Allah dalam surat An Nahl ini, menganggap Al Qur’an hanya dongengan orang-orang dahulu. Kepada mereka Allah swt berfirman:
"(Ucap "(Uc apan an me mere reka ka)) me meny nyeb ebab abka kan n me mere reka ka me memi miku kull do dosa sa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sediki kitt pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu." (QS.
An-Nahl: 25) Rasulullah saw, juga mengabarkan:
. 23
“Adakalanya seorang hamba mengucapkan satu kata yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam Neraka yang jaraknya anta an tara ra ti timu murr da dan n ba bara rat. t."" (H (Had adititss ri riwa waya yatt Al Al-B -Buk ukha hari ri da dann
Muslim dari Abu Hurairah r.a) Alir iran an dos osaa ini ak akaan lebih awe wett la lagi gi bi bila la ti tida dakk seke keda darr diucapkan, namun ditulis, disebar dan dipropagandakan, baik lewat buku, koran, majalah maupun lewat facebook, blog, twit tw itte terr, mau aupu punn me mem mbu buat at fililm m da dann meng nguuplo load adny nyaa ke youtube. Berkata Al Hâfidz al Mundziry (wafat 656 H) dalam kitabnya At Targhîb wat Tarhîb (1/62) ketika menjelaskan hal ini:
... “Orang “Ora ng ya yang ng me menu nuli lis s ha hall yan ang g ti tida dak k ber erma manf nfaa aatt yan ang g berkonsekuensi dosa, baginya dosanya dan dosa orang yang membac mem bacany anya a ata atau u men menyal yalinn innya ya ata atau u ber berama amall de denga nganny nnya a sesudahnya selama tulisan tersebut dan orang yang beramal dengannya masih tetap ada.”
Aliran dosa ini juga akan semakin deras dan dahsyat, jika bukan hanya diucapkan dan ditulis, namun juga dibuatkan aturan perundang-undangannya, sehingga hal buruk yang bert be rten enta tang ngan an de deng ngan an sy syar ari’i’at at Is Isla lam m te ters rseb ebut ut di dila laku kuka kann masyarakat secara massif, baik dengan sukarela maupun terpaksa. Lalu kalau sudah terlanjur bagaimana? Tidak ada cara lain kecuali segera bertaubat, berusaha menghapus jejak dosa ters te rseb ebut ut se sema maks ksim imal al mu mung ngki kinn da dann be berl rlep epas as di diri ri da dari riny nya, a, serta berusaha membuat jejak-jejak kebaikan yang dih ihar araapk pkan an te teta tapp ak akan an ada wa wala laup upuun ke kem mat atia iann suda dahh menj me njem empput, sehi hinngga pa pahhal alan anya ya te teta tapp men enga galilirr pa passca kematian. Diantara ‘amal yang tetap akan meninggalkan jejak yang baik ba ik,, ad adal alah ah ‘a ‘ama mall me meny nyer eruu ke kepa pada da Is Isla lam, m, me meny nyeb ebar arka kann 24
hidaya hida yah, h, me memp mpen enga garu ruhi hi ma masy syar arak akat at ag agar ar be berb rbua uatt se sesu suai ai tuntunan syari’ah.
“Sekir “Sek iran anya ya Al Alla lah h mem embe berri pet etun unjjuk ke kep pad ada a se sese seor oran ang g deng de ngan an per eran anta tara raan an en engk gkau au,, it itu u le lebi bih h ba baik ik ba bagi gi en engk gkau au daripa dar ipada da eng engkau kau mem memili iliki ki dun dunia ia dan isi isinya nya.” .” ( Az Az Zuhdu li Ibnil Mubârak, 1/484 )
Ada empat keadaan manusia ketika mati, Pertama, seseorang yang meninggal dunia, dan kebaikan dan kejahatannya telah terputus. Dia tidak mendapatkan apa-apa kecu ke cual alii ya yang ng te tela lahh di dipe perb rbua uatn tnya ya se sela lama ma hi hidu dupp di du duni nia. a. Kedua, orang yang meninggal dunia, tetapi kebaikan dan keburukannya terus berlangsung, nasib orang ini di akhirat nanti tergantung dari timbangan amal kebaikan dan keburukannya. Ketiga, orang yang meninggal dunia dan titimb mban anga gann ke keja jaha hata tann nnya ya te teru russ me memb mben engk gkak ak,, se seme ment ntar araa paha pa hala la ke keba baik ikan anny nyaa be berh rhen entiti.. Keempat, orang yang meni me ning ngga gall dun unia ia,, ke kebbai aika kannny nyaa te terrus me meng ngal alir ir,, na nam mun keburu keb urukan kannya nya ber berhe henti nti.. Semo moga ga Allllaah menj njad adiika kann ki kita ta bagian dari yang keempat ini.
25
KALAU MEMANG TIDAK MAU, SELALU ADA ALASAN, KALAU KEINGINAN KUAT, SELALU ADA JALAN Pada Tahun 630 M bertepatan tahun 9 H, ketika musim panas dengan suhu yang sampai pada titik yang sangat tinggi, Rasulullah saw. mewajbkan kaum muslimin yang tidak ada udzur syar’i untuk berangkat ke perbatasan Syam dalam rangka menghadapi pasukan Romawi (Bizantium). Perjalanan dari Madinah ke Syam, selain perjalanan yang panjang juga sangat sukar ditempuh. Perlu ada keuletan, persediaan bahan makanan dan air. Bagaimana sikap kaum Muslimin menyambut seruan ini? Yang berarti harus meninggalkan isteri, anak dan harta-benda, dalam panas musi mu sim m ya yang ng be begi gitu tu da dahs hsya yat, t, da dala lam m me meng ngar arun ungi gi la laut utan an tandus Padang Sahara, kerin ingg, air pun tak seberapa, kemudian harus pula menghadapi musuh yang sudah mengalahkan Persia, dan belum dapat dikalahkan oleh kaum Muslimin? Ada tiga golongan yang sikapnya berbeda dalam menghadapi seruan ini. Golongan Golon gan pertam pertama, a, mereka segera berbondong-bondong menyambut seruan Rasulullah. Diantara mereka ada orang miskin yang tidak punya bekal, tidak ada binatang beban yang ya ng ak akaan dit ituung ngga ganngin inya ya.. Ab Abddullllaah bin Mu Mugh ghaf afffal Al Al-"Ya a Ra Rasu sulu lull llah ah,, se sedi diak akan anla lah h un untu tuk k ka kami mi Muzani, Muza ni, berka berkata: ta: "Y kend ke ndar araa aan n (k (kam amii mi misk skin in ti tida dak k me memp mpun unya yaii ke kend ndar araa aan) n)." Rasulu Ras ululla llahh men menjaw jawab: ab: "Demi Allah, aku tidak sanggup menyed meny edia iaka kan n ke kend ndar araa aan n ya yang ng ak akan an me memb mbaw awa a sa saud udar araasaudara ke medan perang." Mereka akhirnya kembali sambil
menangis karena tidak ada perlengkapan perang yang bisa mereka gunakan. Berkaitan dengan ini Allah berfirman: 26
“Dan tia “Dan iada da (p (pu ula do dosa sa)) at ata as or oran angg-or oran ang g yan ang g ap apab abiila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kend ke ndar araa aan, n, la lalu lu ka kamu mu be berk rkat ata: a: "A "Aku ku ti tida dak k me memp mper erol oleh eh ken enda dara raa an un untu tuk k me mem mba baw wam amu u", la lalu lu mer erek eka a kem emb bal ali, i, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.” (QS. At Taubah : 92).
Diantara mereka ada orang kaya yang mendermakan banyak kekayaannya, juga ada orang miskin yang mendermakan hartanya walaupun hanya segantang (satu sha’) kurma. k urma. Golon Go longa gan n Ke Kedu dua, a, umat Is Isla lam m ya yang ng ra ragu gu-r -rag aguu an anta tara ra bera be rang ngka katt da dala lam m su suas asan anaa ya yang ng sa sang ngat at su sulilit, t, at atau au te teta tapp tinggal. Sebagian mereka akhirnya berangkat juga menyusul Rasulullah saw setelah melihat semangat puluhan ribu umat Islam bergerak meninggalkan Madinah. Abu Khaithama, yang awalnya tidak mau berangkat, setelah melihat suasana itu, ia “Rasul sulull ullah ah dal dalam am ter terik ik menemui istrinya sambil berkata: “Ra matahari, angin dan udara panas, sedang Abu Khaithama di temp te mpat at ya yang ng te tedu duh, h, se seju juk k de deng ngan an ma maka kana nan n da dan n wa wani nita ta cant ca ntik ik di diam am di ru ruma mah. h. Se Sedi diak akan an pe perb rbek ekal alan anku ku,, ak aku u ak akan an menyusul.”
Ada juga diantara mereka yang tetap tidak ikut, namun setelah itu mereka menyesal dan bertaubat, mereka adalah Ka’ab bin Malik, Murarah bin Rabi’ dan Hilal bin Umayyah. Golon Go longa gan n ke ketig tiga a ad adal alah ah or oran angg-or oran angg mu muna nafifiq, q, me mere reka ka menc me ncar ari-i-ca cari ri al alas asan an un untu tukk titida dakk ik ikut ut me meme menu nuhi hi se seru ruan an Rasu Ra sulu lullllah ah.. Me Mere reka ka ba bahk hkan an me meng ngej ejek ek um umat at Is Isla lam m ya yang ng berusaha menta’ati seruan Rasul, juga menghalang-halangi dan melemahkan semangat umat Islam agar tidak berangkat. 27
Diriwayatkan oleh Hafiz Al-Bazar dari Abu Hurairah, katanya: "Berse rsedek dekahl ahlah ah kam kamu, u, Rasu Ra sulu lullllah ah sa saw. w. te tela lahh be bers rsab abda da:: "Be sesungguhnya aku akan mengirimkan satu pasukan untuk pergi berperang (Perang Tabuk), maka datanglah
Abd bdur urrrah ahm man bin Auf me meng ngha hada dapp Ras asul ulul ulla lahh saw aw.. la lalu lu berkata: "Ya, Rasulullah, saya ada mempunyai 4 ribu dinar,
yang dua ribu dinar (setara emas 8,5 kg) aku sedekahkan dan da n du dua a ri ribu bu di dina narr lagi lagi un untu tuk k be bela lanj nja a ru ruma mah h ta tang ngga gaku ku." ." "Sem emog oga a All llah ah me memb mber erim imu u Rasu Ra sulu lullllah ah sa saw. w. me menj njaw awab ab:: "S berk be rkat at at atas as pe pemb mber eria ianm nmu u it itu, u, da dan n me memb mber erii be berk rkat at pu pula la terhad ter hadap ap yan yang g eng engkau kau tin tingga ggalka lkan." n." Kemudian datang lagi
seorang dari kaum Ansar yang mempunyai dua sha’ kurma seraya berkata: "Ya Rasulullah, saya ada mempunyai dua
sha’ kurma, yang satu sha’ aku sedekahkan dan satu sha’ lagi la gi un untu tuk k kelu keluar arga gaku. ku."" Me Meny nyak aksi sika kann ke keja jadi dian an itituu or oran anggorang munafiq mengejek seraya katanya: "Abdurrahman bin Auf hanya mau memberikan sedekahnya karena riya’ (pamer) saja." Sedang kepada yang memberikan satu sha’ "Alla llah h da dan n Ra Rasu sull kurma, mereka mengejek dengan kata: "A tidak memerlukan yang satu sha’ ini." 5 Ma Maka ka Al Alla lahh
menyatakan:
“(Oran “(Or angg-or oran ang g mu muna nafik fik)) ya yaitu itu or oran angg-or oran ang g ya yang ng me menc ncel ela a orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka oran or angg-or oran ang g mu muna nafi fik k it itu u me meng nghi hina na me mere reka ka.. Al Alla lah h ak akan an membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.” (QS. At Taubah: 79)
Diriwayatkan juga oleh Bukhory dan Muslim tanpa menyebutkan nama Abdurrahman bin ‘Auf.
5
28
Sekelo Seke lomp mpok ok or oran angg-or oran angg mu muna nafifikk ad adaa ya yang ng be berk rkat ataa sa satu tu “Janga ngan n kal kalian ian ber berang angkat kat per perang ang dal dalam am uda udara ra sama lain: “Ja panas”. Maka Allah berfirman:
“.... dan mereka berkata: “Jangan kamu berangkat perang dala da lam m ud udar ara a pa pana nas s be begi gini ni.’ .’ Ka Kata taka kanl nlah ah:: ‘A ‘Api pi ne nera raka ka le lebi bih h panas lagi, kalau kamu mengerti! Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang mereka kerjakan’.” (QS. At Taubah: 81-82)
Al - Jadd bin Qais - salah seorang Banu Salimah membuat alasan untuk tidak ikut berangkat, ia berka katta kepada “Iji jink nkan anla lah h sa saya ya un untu tuk k ti tida dak k di diba bawa wa ke da dala lam m Rasulullah: “I ujian ujia n (f (fit itna nah) h) se seru rupa pa in ini. i. Ma Masy syar arak akat at sa saya ya su suda dah h cu cuku kup p mengenal, bahwa tak ada orang yang lebih birahi terhadap wan anit ita a se sepe pert rtii sa saya ya in ini. i. Sa Say ya kua uati tir, r, ba bahw hwa a ka kala lau u sa saya ya melihat wanita-wanita Banu’l-Ashfar (Bangsa Romawi), saya takkan dapat menahan diri.” Maka Allah menurunkan ayat:
“Di antara mereka ada orang yang berkata: ‘Berilah saya izin (tid (t idak ak pe perg rgii be berp rper eran ang) g) da dan n ja jang ngan anla lah h ka kamu mu me menj njad adika ikan n saya terjerumus ke dalam fitnah’. Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah.” (QS. At Taubah : 49)
Apapun Apap un pe peri rint ntah ah Al Alla lah, h, ap apal alag agii ya yang ng pe perl rluu pe peng ngor orba bana nann lebih, akan senantiasa kita dapati ketiga sikap tersebut. Saat ini, saat syari’ah Islam diabaikan, saat hukum-hukum Allah SWT dianggap kriminal, kuno dan kampungan, saat umat Islam terpuruk dalam kehinaan dan kenistaan akibat mereka dijauhkan dari kehidupan alaminya, yakni kehidupan yang diat di atur ur ol oleh eh hu huku kumm-hu hukum kum Al Alla lahh da dala lam m na naun unga gann kh khililaf afah ah,, maka perjuangan kearah ini sekarang senantiasa memanggil 29
kita. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang orang yang bersegera memenuhi panggilan seruan ini. Semoga Allah menjauhkan kita dari dari sifat berlambat-lambat, mencaricari alasan, atau bahkan mengejek syari’ah Allah SWT.
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pul (p ula) a) ba bagi gi pe pere remp mpua uan n ya yang ng mu mukm kmin in,, ap apab abil ila a Al Alla lah h da dan n Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mere me reka ka pi pili liha han n (y (yan ang g la lain in)) te tent ntan ang g ur urus usan an me mere reka ka.. Da Dan n bara ba rang ng si siap apa a me mend ndur urha haka kaii All llah ah dan Ras asul ul-N -Nya ya mak aka a sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab
: 36)
KAWAN, LAWAN & KEPENTINGAN Di da dala lam m al al-Q -Qur uran an,, Al Alla lahh SW SWTT me menc ncer erititak akan an pe peny nyes esal alan an manu ma nusi siaa ca calo lonn pe peng nghu huni ni ne nera raka ka ta tatk tkal alaa ha hari ri ki kiam amat at titiba ba diseba dis ebabka bkann kar karena ena men menjad jadika ikann se seseo seoran rangg seb sebaga agaii kaw kawan an dekatnya yang membuatnya terperosok dalam neraka. Allah SWT berfirman:
. “Kece “Kec ela laka kaan an bes esa arl rla ah bag agik iku; u; ki kira rany nya a ak aku u (dul (dulu) u) ti tid dak menjadikan si Fulan sebagai teman akrab(ku).
30
Sesung Sesu nggu guhn hnya ya ia te tela lah h me meny nyes esat atka kan n ak aku u da dari ri al al-Q -Qur uran an ketika al-Quran itu datang kepadaku.” (Q.S al-Furqan: 28-29)
Mere reka ka pun sal aliing menu nudu duhh da dann men enyyal alah ahka kan, n, ba bahw hwaa temannya itulah yang mengajak dan mendorongnya melakukan pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah SWT. Maka mereka --yang ketika hidup di dunia merupakan teman akrab, ketika tiba hari kiamat kelak menjadi musuh satu sama lain sebagaimana disampaikan dalam ayat lainnya. Allah SWT berfirman: “Teman-teman akrab pada hari itu (datangnya hari kiamat), sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Zukhruf: 67)
Apa yang ki kitta saksika kann dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa persahabatan dengan motivasi kepentingan materi, atau manfaat duniawi lainnya, tidaklah akan kekal, bahkan tidak jarang masih di dunia pun sudah terjadi permusuhan. Yang dulunya berkawan erat bisa saling serang dan saling membongkar aib, bahkan saat berbeda negara sekalipun. Persahabatan yang kekal abadi adalah persahabatan antara sesa se sama ma or oran angg-or oran angg ya yang ng be bert rtak akwa wa,, pe pers rsah ahab abat atan an ya yang ng didasarkan pada landasan ketakwaan, bukan persahabatan yang ya ng di dida dasa sark rkan an ke kepa pada da ke kesa sama maan an ke kepe pent ntin inga gann du duni niaw awi,i, kesukuan, atau kebangsaan. Persahabatan yang terbangun atas dasar Islam bisa dibuktikan dengan melihat sejauh mana kesesuaian mereka dengan syari’at Allah dalam menjalin hubungan. Kawan sejati adalah yang akan memberikan nasihat kepada sahabatnya, akan mengingatkannya ketika keliru, dan akan bekerjasama dalam menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar di tengahtengah manusia dapat dilaksanakan. Kawan sejati bukanlah kawan yang diam saja ketika sahabatnya menyimpang dari aturan Allah SWT. "Pada suatu hari, ada dua orang pemuda sedang berkelahi, massin ma ingg-ma massin ingg da darri ka kaum um Muha hajijirrin da dann ka kaum um Ans nsha har. r. Pemuda Muhajirin itu berteriak; 'Hai ka kauum Muhajir iriin, 31
(berik (ber ikan anla lahh pe pemb mbel elaa aann un untu tukk kku! u!)) ' Pe Pemu muda da An Ansh shar ar pu punn berseru; 'Hai kaum Anshar, (berikanlah pembelaan untukku!) ' Me Mend nden enga garr ititu, u, Ra Rasu sulu lullllah ah sh shal alla lallllah ahuu 'a 'ala laih ihii wa wasa sallllam am keluar dan bertanya: 'Ada apa ini? Bukankah ini adalah seruan jahiliah? ' Orangorang menjawab;
'Tidak ya Rasulullah. Sebenarnya tadi ada dua orang pemuda yang berkelahi, yang satu mendorong yang lain.'
Kemudian Rasulullah bersabda:
“Tidak mengapa, hendaklah seseorang menolong saudaranya (sesama muslim) yang berbuat zhalim atau yang sedang sed ang diz dizhal halim imi. i. Apa Apabil bila a ia ber berbua buatt zha zhalim lim/an /aniay iaya, a, mak maka a cegahlah ia untuk tidak berbuat kezhaliman dan itu berarti meno me nolo long ngny nya. a. Da Dan n ap apa abi bila la ia di diza zallim imi/ i/d dia ian nia iaya ya,, mak aka a tolonglah ia!” (HR. Muslim dari Jabir r.a).
Pola hubungan inilah yang seharusnya kita lakukan dalam setiap dimensi kehidupan, siapapun teman kita, apakah dia miskin atau kaya, pejabat, penguasa ataupun rakyat jelata, persahabatan yang tercermin dengan sikap saling membantu dan memotivasi untuk berbuat keta’atan kepada Allah, dan sal aliing me meng ngin inga gatk tkan an da dann me mennce cega gahh da darri pe pela lang ngggar aran an syari’at-Nya. Disisi lain ketika teman kita berbuat maksiyat, mengajak pac pacaran ran dan per pergaul gaulaan bebas ebas,, melang langga garr atur turanan- Nya Nya,, memprovokasi umat untuk menolak syari’at-Nya, membuat aturan yang bertentangan dengan aturan-Nya, menggadaikan negeri ini kepada asing dengan kebijakan32
kebija kebijakan kannya nya,, maka maka se seha haru rusn snya ya si sika kapp se seor oran angg sa saha haba batt adal ad alah ah de deng ngan an me meng ngin inga gatk tkan anny nyaa da dann me menc nceg egah ahny nyaa da dari ri melaku me lakukan kan yan yangg dem demiki ikian an ter terseb sebut, ut, mem membia biarka rkanny nnyaa ata atauu mensupportnya untuk berlaku dzolim bukanlah sikap seorang kawan sejati, bahkan ini adalah sikap yang akan mencelakakannya diakhirat kelak. Kita memang harus siap berkawan dengan siapa saja --me -mesk skip ipun un se sebe belu lumn mnya ya me menj njad adii mu musu suhh ki kita ta--- jijika ka Is Isla lam m menghendaki kita harus bersatu dengan. Sebaliknya, kita harus sanggup menjadikan siapa pun sebagai musuh kita --termasuk orang yang sebelumnya amat dekat dengan kita- jika mereka menentang Islam, menghalangi dakwah, atau meny me nyub ubur urka kann ke kema maks ksia iata tan, n, ya yang ng ol oleh eh ka kare rena nany nyaa Is Isla lam m meng me nghe hend ndak akii ki kita ta me menj njad adik ikan anny nyaa se seba baga gaii mu musu suh. h. Ja Jadi di,, kawan dan lawan tak selalu abadi, namun kehendak Islamlah yang abadi, dan faktor itulah yang harus kita jadikan sebagai landasan dalam memilih kawan. Semoga Allah memberikan kawan-kawan sejati kepada kita, kawan yang bisa menjalani suka-dukanya kehidupan dalam langkah menggapai ridho Allah SWT.
33
MEMAHAMI HAKIKAT KEMATIAN Kebanyakan orang menyangka bahwa banyak sebab yang dapat menimbulkan kematian. Terserang penyakit berbahaya, kecelakaan lalu lintas, tenggelam karena banjir dll. Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa tidak setitiap se ap or oran angg ya yang ng me mend nder erititaa pe peny nyak akitit be berb rbah ahay aya, a, at atau au mengalami kecelakaan lalu-lintas, tertimpa gedung runtuh lant la ntaas la lang ngssung ma mati ti,, ba bahhka kann ad adaa or oran angg yan angg ta tadi diny nyaa meng me ngal alam amii ke kead adaa aann se sepe pert rtii ititu, u, do dokt kter erpu punn su suda dahh an angk gkat at tangan, namun akhirnya ia sehat wal ‘afiat. Sementara orang yang sebelumnya sehat, tiba-tiba meninggal. Allah mengabarkan kepada kita bahwa hanya ada satu sebab kem emat atia iann, ya yakn knii da data tang ngny nyaa aj ajal al ya yang ng te tela lahh dit iteeta tapk pkan an saatnya oleh Allah SWT. "Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang tertentu waktunya" (Q.S Ali
Imran: 145)
"Maka jika telah datang ajalnya, mere reka ka tidak dapat meng me ngun und durk rkan ann nya ba bara rang ng se sesa saa atp tpun un da dan n ti tid dak da dapa pat t memajukannya" (QS. al-A'raf:34)
Bila ajal seseorang datang, maka saat itulah dia mati, tidak peduli dia siap atau tidak, tidak peduli dia sakit atau sehat, tidak peduli dia tua, muda atau anakk-aanak. Tidak ada seorangpun yang bisa mencegahnya maupun memajukannya. Keyakinan akan kematian seperti ini, merupakan salah satu lannda la dassan ke keku kuat atan an uma matt Isla lam m. De Deng ngan an ke keyyak akin inaan in inii mereka ti tiddak aka kann ta taku kutt menyuarakan dan membela 34
kebenaran walaupun banyak yang menentang dan mengancamnya, mereka justru berharap kematian mendatanginya saat dia melakukan ketaatan kepada Allah SWT. Khalid bin al Walid r.a, sahabat yang telah menghadapi lebih dari 50 pertempuran besar, pernah hanya dengan 3 ribu pasukan menghadapi 200 ribu pasukan musuh dalam per eraang Mu’ u’ta tah, h, per erna nahh ha hannya den enggan 40 rib ibuu pas asuk ukan an menghadapi 240 ribu pasukan musuh dalam perang Yarmuk, bel elia iauu te tern rnya yata ta men eniing ngga gall dip ipem emba bari rinngan an,, men enje jela lanng kematiannya beliau berkata:
Aku menghadapi banyak pertempuran besar, tidak ada satu " Aku jengkalpun di tubuhku melainkan ada (bekas) pukulan pedang, atau lemparan anak panah, dan inilah aku, mati di tempat tidur seperti keledai mati. Maka janganlah tidur mata para pengecut (u (unt ntuk uk me memp mper erha hatik tikan an ha hall in inii ba baik ik-b -bai aik) k)"
(Siyaru A’lâmin Nubala’, 1/382, Maktabah Syâmilah) Namu Na munn titida dakk ja jara rang ng se sese seor oran angg me meng ngan angg ggap ap ba bahw hwaa ad adaa selain Allah yang bisa memperlambat kematian, mengggap bahwa usaha dan harta yang dimiliki kinnya itulah yang menjamin kehidupannya. Allah menyinggung mereka dengan menyatakan:
-
-
“Kecelak “Kece lakaan aanlah lah bag bagii set setiap iap pen pengum gumpat pat lag lagii pe pence ncela, la, yan yang g meng me ngum umpu pulk lkan an ha hart rta a da dan n me meng nghi hitu tung ng-h -hit itun ungn gnya ya6, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya ,” (QS. Al
Humazah: 1 – 3) Ketika harta sudah dianggap mampu menjamin ber erla lanngs gsun ungn gnyya ke kehi hiddup upan an,, ke kettik ikaa dala dalam m da dadda sud udah ah karenanya dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah 6
35
menancap ketakutan akan kematian, maka tidak mengherankan jika akhirnya perjuangan ditinggalkan karena diangg dia nggap ap men mengha ghamba mbatt pen pengh ghasi asilan lan,, keb kebena enaran ran dia diabai baikan kan karena dianggap bisa mengancam keselamatan, penerapan syari’ah dan penegakan khilafah tidak diprioritaskan karena dianggap mendatangkan ancaman dan kecaman, akibatnya pen enja jaja jahp hpun un beba bass me mellen engg ggan angg men enggur uras as ke keka kaya yaan an,, mend me ndan angk gkal alka kann ak akid idah ah da dann ke keya yaki kina nan, n, me meru rusa sakk ta tata tana nann perg pe rgau aula lan, n, me meng ngin inja jakk-in inja jakk sy syar ari’i’ah ah Is Isla lam, m, da dann se semu muaa itituu bisa terjadi tanpa perlawanan yang berarti dari umat Islam. Rasulullah SAW bersabda:
:
: :
:
"Hampi "Ham pirr-ha hamp mpir ir ba bang ngsa sa-b -ban angs gsa a me memp mper ereb ebut utka kan n ka kali lian an (uma (u matt Is Isla lam) m),, la laya yakn knya ya me memp mper ereb ebut utka kan n ma maka kana nan n ya yang ng berada di mangku kuk k besar." Se Seor oran angg la laki ki-l-lak akii be berk rkat ata, a, "Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?" beliau "Bah ahka kan n ju juml mlah ah ka kali lian an pa pada da wa waktu ktu it itu u sa sang ngat at menjawab: "B banyak, namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian dari hati musuh kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian Al wahn." Seseorang lalu berkata , "Wahai Rasulullah, apa itu Al wahn?" beliau menjawab : "Cinta dunia dan takut mati.".
(HR. Abu Dawud dari Tsauban dengan sanad shahih) Sung Su nggu guh, h, ka kala lauu di dire renu nung ngkan kan be betu tul-l-be betu tul,l, ke keya yakin kinan an aka akann datangnya kematian hanya dari Allah, akan mampu meng me nger erem em ses eseo eorran angg da darri tin inddak mak aksi siyyat at,, sek ekaaliliggus mend me ndor oron ongg se sese seor oran angg un untu tukk se sena nant ntia iasa sa be berb rbua uatt ta ta’a ’at, t, menj me njad adiika kann nnya ya be berran anii me meng ngha hada dapi pi ri rint ntaang ngan an ap apap apun un seka se kaliligu guss ta takut kut me mela lang ngga garr ke kete tent ntua uann sy syar ari’i’at at Al Alla lahh SW SWT. T. Tidak mengherankan jika dalam Tafsir Rûhul Bayân ( 3/330 3/330 ), disebutkan bahwa ‘Umar r.a menulis di cincinnya: 36
”Cukuplah kematian itu menjadi penasihat wahai ‘Umar.”
Semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang dapat memanfaatkan sisa hidup kita, umur kita, masa muda kita, sehat kita dengan sebaik-baiknya, sebelumnya semua lenyap dann ber da erak akhhir ir.. Se Semo moga ga Allllaah men eneegu guhhka kann la lang ngka kahh ki kita ta menapaki jalan kebenaran seterjal apapun jalan itu, dengan penuh keyakinan bahwa tidak ada yang mampu memudharatkan kita kecuali atas izin Allah ’azza wa jalla.
MENELADANI KETEGASAN RASULULLAH SAW Marila Mari lahh kit itaa senan anti tias asaa me mennin ingk gkaatk tkan an ke keta taqw qwaa aann ki kita ta kepa ke pada da Al Alla lahh SW SWTT ya yang ng te tela lahh me meng ngut utus us Ra Rasu sul-l-Ny Nyaa ya yang ng muliliaa, seba mu baga gaii rah ahma matt ba baggi sel elur uruuh ala lam. m. Da Dala lam m set etia iapp aspek kehidupan, Rasulullah Muhammad SAW adalah sebaikbaik teladan, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al Ahzab ayat 21:
“Sesun “Ses ungg gguh uhny nya a te tela lah h ad ada a pa pada da (d (dir iri) i) Ra Rasu sulu lull llah ah it itu u su suri ri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
37
Ras asul ulul ulla lahh SA SAW W ad adaala lahh ora rang ng yan angg san anga gatt le lem mbut da dann penyayang. Imam Bukhâri meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: Suatu ketika aku pernah berjalan bersama Rasulullah saw. Bel elia iauu saat itu me mema maka kaii sel elen enda dang ng Na Najr jran an yan angg ka kassar tepinya. Tiba-tiba ada seorang Arab desa bertemu dengan beliau, lalu menarik selendang beliau dengan kuat, hingga aku melihat di bagian leher beliau ada bekas ujung selendang itu akibat kuatnya tarikan tersebut. Orang itu kan nlah kem emud udia iann be berk rkat ata, a, “Wahai Muhammad! Berika kepa ke pada daku ku se seba bagi gian an da dari ri ha hart rta a Al Alla lah h ya yang ng ad ada a pa pada damu mu.” .”
Rasulullah saw. meliriknya, lalu tersenyum dan memerintahkanku untuk memberikan sesuatu kepadanya. Dis isis isii la lain in Ra Rassul uluullllaah sa sang ngat at te tega gass da dala lam m men eneg egak akka kann syari’ah Allah SWT, beliau tidak berkompromi dalam masalah halal-dan haram, bahkan terhadap anak kecil, cucu beliau sendiri. Abu Hurairah r.a menceritakan bahwa Al-Hasan bin Ali, cucu Rasulullah SAW telah mengambil sebagian kurma sedeka kahh (zakat), lalu memaka kannnya. Maka Rasulullah bersabda:
«
»
“Kikh“Kik h- ki kikh kh (t (tid idak ak bo bole leh, h, ti tida dak k bo bole leh) h),, bu buan ang g ku kurm rma a it itu! u! Apakah engkau tidak tahu bahwa (keluarga) kita tidak boleh memakan harta sedekah (zakat).” (HR. Muslim)
Kita tidak bisa disebut meneladani Rasulullah SAW kalau kita hanya mencontoh kelembutan beliau, namun tidak mencontoh ke kettegasan belia iauu, terlebih lagi ka kallau kita berlemahlembut kepada orang yang melecehkan Islam, kita baru bisa tegas dan keras kalau orang merugikan kepentingan pribadi kita. Sungguh sikap seperti ini disindir oleh Al Hâfidz Ibnu Abdil Barr (w. 463 H) dalam kitab Bahjatul Majâlis:
38
– “Wahai sau “Wahai saudar daraku aku,, ses sesung ungguh guhnya nya di ant antara ara lak laki-l i-laki aki (ad (ada) a) binatang - dalam bentuk seorang laki-laki yang mendengar dan melihat. (Dia) cerdas pada setiap musibah yang menimpa hartanya namun, jika agamanya yang ditimpa musibah ia tidak pernah merasa.”
Sungguh, dalam pelaksanaan hukum-hukum Allah, Rasulullah SAW bersikap sangat tegas, beliau tidak kenal kompromi, tidak memandang apakah orang lain aka kann mene me neri rima many nyaa at atau au titida dak, k, ap apak akah ah ak akan an po popu pule lerr at atau auka kahh justru akan dicaci. Rasulullah pernah marah kepada Usamah bin Za Zaid id ta tatk tkal alaa me melo lobi bi Ra Rassul uluullllaah un untu tukk me merrin inggan anka kann huk ukum umaan wa wannit itaa da darri ka kabbililah ah Ma Makh khzu zum miy iyah ah yan angg te tela lahh mencuri. Rasulullah juga bersikap tegas dalam memerintahkan anak-anak untuk shalat, bahkan menyuruh memu me muku kull me mere reka ka ke ketitika ka mer erek ekaa en engg ggan an sh shol olat at pa pada daha hall mereka belum baligh namun sudah berusia 10 tahun. Rasu Ra sulu lullllah ah ju juga ga be bers rsik ikap ap te tega gass ke kepa pada da si siap apaa sa saja ja ya yang ng mele me lecceh ehka kann um umat at Isla lam, m, bel elia iauu me meng nguusir ya yahu huddi ba banni Qainuqa dari Madinah dipicu oleh pelecehan mereka terh te rhad adap ap sa satu tu or oran angg mu musl slim imah ah.. Ke Ketitika ka Mu Musa saila ilama mahh ya yang ng mengaku nabi, menulis surat kepada Rasul SAW, antara lain “Amm mma a ba ba’d ’du, u, da dari ri Mu Musa sail ilam amah ah ut utus usan an Al Alla lah h berb be rbun unyi yi : “A kepada kepa da Mu Muha hamm mmad ad ut utus usan an Al Alla lah. h. Se Sesu sung nggu guhn hnya ya bu bumi mi in inii dibagi dua; separoh untukmu dan separuh untukku.” Maka dengan tegas Beliau SAW membalas : “A “Amm mma a ba ba’d ’du, u, da dari ri Muha Mu hamm mmad ad Ra Rasu sulu lull llah ah ke kepa pada da Mus usai aila lama mah h si pe pend ndus usta ta besar. Sesungguhnya bumi ini milik Alloh. Dia mewa me wari risk skan anny nya a ke kepa pada da si siap apap apun un ya yang ng Di Dia a ke kehe hend ndak aki. i.” ”
Kemudian beliau berkata kepada utusan Musailamah:
39
“Demi Allah, seandainya tidak karena para utusan itu tidak bolleh dib bo ibun unuh uh,, su sun ngg gguh uh te tela lah h ku kupe peng ngga gall le lehe herr ka kallia ian n berdua!” (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih, juga
diriwayatkan Imam Ahmad, Al Bazzar dan Abu Ya’la dengan sanad hasan). Khalifah Abu Bakar r.a kemudian berhasil menumpas Musailamah, pengikutnya banyak yang bertaubat, bahkan istrinya Musailamah akhirnya taubat menjadi muslim yang baik. Berlarut-larutnya kasus Ahmadiyah sampai saat ini adalah akibat ketidaktegasan penguasa dalam mengambil keputusan untuk melarang ahmadiyah, padahal MUI sudah menegaskan fatwa sesatnya Ahmadiyah, begitu juga SKB 3 menteri. Semoga Allah memudahkan kita untuk mencontoh kelembutan sekaligus ketegasan Rasulullah SAW dan menempatkannya sesuai dengan ketentuan hukum syari’at yang Beliau SAW bawa.
Kataka Kata kanl nlah ah:: "J "Jik ika a ka kamu mu (b (ben enar ar-b -ben enar ar)) men enci cint ntai ai Al Alla lah, h, ikutilah aku (Muhammad SAW), niscaya Allah mengasihi dan meng me ngam ampu puni ni do dosa sa-d -dos osam amu. u."" Al Alla lah h Ma Maha ha Pe Peng ngam ampu pun n la lagi gi Maha Penyayang.” (QS. Ali 'Imran 31)
40
RASULULLAH S.A.W RAHMAT BAGI SEMESTA ALAM
Marilah kita senantiasa meningka katk tkaan ke keiimanan dan keta ke taqw qwaa aann ki kita ta ke kepa pada da Al Alla lahh SW SWTT ya yang ng te tela lahh me meng ngut utus us Rasul-Nya sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan, sekaligus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Allah berfirman dalam surah al-Anbiya’ ayat 107 : “Dan tiadalah Kami mengutuskan engkau (wahai Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.”
Kelahiran nabi Muhammad SAW menandai terjadinya perubahan dunia dari gelapnya kekufuran kepada terangnya keimanan, dari kezaliman jahiliyah kepada keadilan Islam, dari akal dan nafsu serakah menjadi tunduk dan patuh pada al-Quran. Imam Al Baidl Baidlowi owi (w. 685 H) dalam tafsirnya tafsirnya menjelaskan menjelaskan[1] [1] bahw ba hwaa di diut utus usny nyaa na nabi bi Mu Muha hamm mmad ad sa saw w se seba baga gaii ra rahm hmat at (ka kassih saya yang ng Allllaah) ba baggi sem emeest staa al alaam ad adal alah ah ka karren enaa risa ri sala lahh ya yang ng di diba bawa wa Ra Rasu sulu lullllah ah SA SAW W me meru rupa paka kann se seba babb kebahagiaan mereka ka,, sekaligus sebab kemaslahatan kehidupan mereka, dunia dan akhirat. Adapun orang kafir juga memperoleh rahmat, yakni secara tidak langsung mere me reka ka me meng ngik ikut utii se seba bagi gian an aj ajar aran an-a -aja jara rann ag agam amaa Is Isla lam, m, sehingga mereka memperoleh kebahagiaan hidup di dunia[2] dunia [2].. Dengan menjalankan risalah nabi Muhammad SAW inilah rahmat Allah akan terwujud. Nasab dan kehormatan manusia terjaga dengan diharamkannya perzinaan dan diharamkannya menuduh orang berzina tanpa mendatangkan 4 orang saksi, disisi lain Islam memudahkan urusan nikah. Nyawa manusia terpelihara dengan diharamkannya membunuh dan adanya hukum qishah dalam masa ma sala lahh pe pemb mbun unuh uhan an da dann pe peng ngan ania iaya yaan an.. Ru Ruma mahh ta tang ngga ga terp te rpel elih ihar araa de deng ngan an sy syar ari’i’ah ah ya yang ng men enga gatu turr pe pemb mbag agia iann fung fu ngsi si ut utam amaa an anta tara ra la lakiki-la laki ki de deng ngan an wa wani nita ta,, pe peng ngat atur uran an 41
nafkah, pengasuhan, serta syari’ah dalam urusan sosial. Akal manusia terjaga dengan diharamkannya khamr dan hukuman yang berat bagi muslim peminumnya. Kesejahteraan juga terjamin dengan aturan syari’ah dalam masalah ekonomi, diwajibkannya negara menjamin kebutuhan pokok setiap individu rakyat, dan diharamkannya priv pr ivat atis isas asii ke keka kaya yaan an mi mililikk um umum um.. Di Disa samp mpin ingg itituu ma manu nusi siaa akan punya visi jauh kedepan yakni meraih kebahagiaan diakhirat, tanpa melalaikan hidup mereka didunia, bahkan memandang dunia hanyalah ladang untuk mencari bekal ke akhirat kelak, dan menjadikan standar kebahagiaan mereka adalah teraihnya ridlo Allah SWT. Bukan hanya manusia, rahmat ini juga mencakup kepada hewa he wan, n, di dima mana na ri risa sala lahh Ra Rasu sulu lullllah ah me mela lara rang ng me memb mbeb eban anii hewan dengan pekerjaan diluar kemampuannya, melarang memb me mbun unuh uh bin inat atan angg un untu tukk ma main in-m -mai ain, n, da dann me meny nyuuru ruhh memuda mem udahka hkann dal dalam am pen penyem yembe belih lihan. an. Pe Pendz ndzoli oliman man kep kepada ada hewan juga diancam dengan siksaan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Ibnu ‘Umar r.a:
“Ada seo “Ada seoran rang g wan wanita ita mas masuk uk ner neraka aka dis diseba ebabka bkan n men mengika gikat t see se eko korr ku kuci cing ng.. Dia ti tida dak k mem embe berrin inya ya ma maka kan n da dan n ti tida dak k melepaskannya agar dapat memakan serangga tanah.” (HR.
Bukhory) Begitu juga rahmat kepada tumbuh-tumbuhan yang dilarang dica di cabu but, t, di dite teba bang ng da dann di diba baka karr se sesu suka ka ha hatiti ta tanp npaa at atur uran an walau pun dalam peperangan. Islam yang dibawa Rasulullah SAW hanya kan benar benar menjadi rahmat jika difahami dan diterapkan dalam kehi ke hidu dupa pan, n, na namu munn jijika ka titida dakk ma maka ka su sung nggu guhh si siks ksaa Al Alla lahh sangat keras. Allah berfirman:
42
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Q.S. Al Hasyr : 7)
Kegaga Kega gala lann da dala lam m me menj njad adika ikann di diri ri na nabi bi Mu Muha hamm mmad ad s. s.a. a.w w seba se baga gaii te tela lada dann da dala lam m se setitiap ap ha hall me meny nyeb ebab abka kann ba bany nyak ak problem yang terjadi disekeliling kita. Indonesia negeri yang kaya raya alamnya, ternyata 70 juta rakyatnya hidup dalam kemiskinan, 4 juta anak Indonesia kurang gizi [3], tiap dua hari, satu warga jakarta bunuh diri[4] diri [4] , sementara kekayaan alamnya terus menerus diserahkan kepada asing dengan mengatas namakan investasi. Begitu juga dalam masalah huk ukum um,, 14 1488 kep epal alaa da daer erah ah seka karran angg ini ja jaddi te ters rsaang ngka ka korupsi, diantaranya adalah 17 Gubernur[5] Gubernur [5].. Sungguh, saat ini umat memerlukan pemimpin yang jujur dann am da aman anah ah se sert rtaa me memb mbel elaa ke kepe pent ntin inga gann ra raky kyat at,, na namu munn lebi le bihh da dari ri itituu um umat at sa sang ngat at me meme merl rluk ukan an pe pemi mimp mpin in ya yang ng menjadikan risalah Beliau SAW sebagai pedoman kebijakan. Masa Ma sala lahh ne nege geri ri in inii bu buka kann ha hany nyaa ma masa sala lahh or oran ang, g, na namu munn masalah sistem aturan yang sudah jauh dari risalah yang dibawa Rasulullah SAW. Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk meneladani Rasulullah dalam setiap aspek kehi ke hidu dupa pann se sehi hing ngga ga ra rahm hmat at Al Alla lahh be bena narr-bben enar ar te terc rcur urah ah kepada kita semua.
43
MENGGAPAI HIDUP BERKAH DENGAN SYARI’AH Marila Mari lahh kit itaa senan anti tias asaa me mennin ingk gkaatk tkan an ke keta taqw qwaa aann ki kita ta kepada Allah SWT, yang dengan kasih sayang-Nya telah menu me nuru runk nkan an sy syar ari’i’ah ah Is Isla lam m ya yang ng ag agun ungg un untu tukk me meng ngat atur ur kehidupan umat manusia. Dengan iradah-Nya, Dia memb me mber erik ikan an pililiiha hann ke kepa pada da ma manu nussia untu tukk ta ta’a ’att at atau au durh du rhak aka. a. Al Alla lahh titida dakk be berh rhaj ajat at ke kepa pada da ke keta ta’a ’ata tann se selu luru ruhh makhluq-Nya, sebaliknya kitalah yang berhajat kepada-Nya, berhajat untuk menta’ati-Nya, karena keta’atan kita akan berakibat baik bagi kita, sebaliknya kedurhakaan kepada-Nya tidak mengurangi kemuliaan-Nya, justru kedurhakaan akan berakibat buruk bagi pelakunya. Allah SWT berfirman:
… “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri.” (QS. Al Isra’ : 7)
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
44
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) .” (QS. Ar Ruum :
41) Imam Al Qurthuby, seorang ahli tafsir yang wafat tahun 671 H, ketika menjelaskan makna kerusakan ( fasad) mengutip perkataan Ibnu Abbas r.a, yakni:
. “Kerusakan adalah berkurangnya berkah karena perbuatan hamba, agar mereka bertaubat .” .”
An Nahhâs menyatakan: “Dan di “Dan dia a (p (per erny nyat ataa aan n Ib Ibnu nu ab abba bas s in ini) i) ad adal alah ah un ungk gkap apan an terbaik tentang ayat ini.”
Sungguh, sekali-kali Allah tidak pernah berdusta, mungkin deng de ngan an be berg rgel elim iman angn gnya ya ma maks ksiy iyat at,, se sese seor oran angg ma masi sihh bi bisa sa mera me raih ih ba bany nyak ak ke keka kaya yaan an,, na namu munn me meru rupa paka kann ke kepa past stia iann bahhwa ke ba keka kaya yaan an te terrseb ebut ut sem emak akin in kur uran angg be berk rkah ahny nya. a. Sema Se makin kin kay kayaa se sema maki kinn se semp mpitit hi hidu dupn pnya ya,, se sema makin kin titing nggi gi kedu ke dudu duka kann nnya ya di dima mata ta ma manu nusi siaa se sema makin kin ke keri ring ng jijiwa wany nya, a, semakin bersinar karirnya semakin gundah hatinya, semakin bermasalah rumah tangganya, semakin susah anaknya untuk dididik, atau semakin lalai dia dari kewajibannya kepada Allah SWT. Bila kedurhakaan merata ditengah suatu bangsa, penguasa meng me ngab abaaik ikan an sya yari ri’’ah ah--Ny Nya, a, te terrle lebbih la lagi gi ka kala lauu me mere reka ka meng me ngha hala lang ng-h -hal alan angi gi te tert rteg egak akka kann nnya ya sy syar ari’i’ah ah-N -Nya ya,, ma maka ka sungguh semakin lenyaplah berkah dari kehidupan bangsa tersebut. Buka kannkah sudah nampak jela lass negeri yang alamnya kaya raya ini harus senantiasa menghiba untuk mendapat utangan pihak lain, yang tiap tahun utangnya sema se maki kinn me menu nump mpuk uk?? Sem emen enta tara ra su sumb mber er da daya ya al alam amny nyaa semakin banyak jatuh ke tangan asing? Disisi lain ribuan rakyatnya bunuh diri tiap tahun, jutaan yang sakit jiwa, 45
belum belu m la lagi gi ha hamp mpir ir se sepa paru ruhh pe pend ndud uduk ukny nyaa ya yang ng mi misk skin in?? Belu Be lum m cu cuku kupk pkah ah ha hall in inii me memb mbuk uktitika kann hi hila lang ngny nyaa be berk rkah ah akib ak ibat at me meny nyim impa pang ng da dari ri sy syar ari’i’ah ah-N -Nya ya?? Be Belu lum m cu cuku kupk pkah ah sem emua ua in inii unt ntuk uk me meny nyad adar arka kann ban angs gsaa in inii ag agar ar seger eraa mencampakkan sistem hukum penjajah, kemudian segera menggantinya dengan syari’ah-Nya? Masihkah ragu dengan sabda Rasulullah SAW:
... “…
Dan ti Dan tida dakl klah ah pe pemi mimp mpin in-p -pem emim impi pin n me mere reka ka en engg ggan an menjalankan hukum-hukum Allah dan mereka memilih-milih apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan benc be ncan ana a di an anta tara ra me mere reka ka." ." (HR. Ibnu Maja jahh no. 4009
dengan sanad Hasan) Sungguh keberkahan hidup hanya ada ketika kita menjadikan syari’ah Allah sebagai aturan hidup keseharian kita, aturan yang mengatur individu, masyarakat maupun bangsa. Berkahnya wahyu Allah akan bisa dirasakan ketika hidup ini diorientasikan hanya untuk menggapai ridlo Allah SWTT , un SW untu tukk me memp mper erju juan angk gkan an sy syar ari’i’ah ah-N -Nya ya da dann be bers rsat atuu dalam perlombaan untuk menta’ati-Nya. Namun jika umat sudah abai, acuh, dan justru lebih mementingkan harta, karir dan jabatannya, maka dicabutlah berkah dari mereka, dan mereka akan merasakan kerusakannya. Dalam hal ini Allah menyatakan: “Supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Ruum : 41)
Alla lahh menyataka kann
(seb sebag agian ian (aki (akibat bat)) perbuatan mereka) karena sesungguhnya balasan kedurhakaan yang lebih berat adalah balasan di akhirat, kalau mereka tidak bertaubat. 46
Tidak ada jalan lain untuk hidup berkah kecuali dengan menjadikan hidup ini mengabdi hanya kepada Allah SWT & menj me njad adik ikan an hi hidu dupp in inii pe penu nuhh pe perj rjua uang ngan an un untu tukk te tega gakn knya ya risalah-Nya. Moga-moga Allah menjaga dan membantu kita menapaki jalan yang diridloi-Nya tanpa takut celaan orangorang yang suka mencela.
“Jika sekira ran nya penduduk negeri-negeri berim ima an dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berk be rkah ah da dari ri la lang ngit it da dan n bu bumi mi,, te teta tapi pi me mere reka ka me mend ndus usta taka kan n (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raf : 96)
MENJADI UMAT TERBAIK DENGAN SYARI’AH Qatadah menceritakan bahwa suatu ketika Khalifah Umar ibnul Khattab r.a. sedang melakukan ibadah haji, ia melihat adanya gejala hidup santai dan kehidupan yang meny me nyen enan angk gkan an pa pada da ma manu nusi sia. a. La Lalu lu Be Beliliau au me memb mbac acak akan an firman-Nya:
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah …” (Ali Imran: 110)
Kemudian beliau berkata, 47
"Barang siapa yang ingin dirinya termasuk golongan umat ini, hendaklah ia menunaikan syarat yang ditetapkan oleh Allah di dalamnya."(R (Riw iway ayat at Ib Ibnu nu Ja Jari rirr di diku kutitipp ol oleh eh Ib Ibnu nu
Katsir) Mun ungk gkin in ki kita ta ber erta tany nyaa-ta tany nya, a, sepe perrti tiny nyaa sya yarrat un unttuk menjadi umat terbaik sudah dipenuhi, saat ini ‘amar ma’ruf nahi munkar sudah biasa kita saksikan, suasana keimanan juga sudah kita rasakan, namun mengapa kondisi umat Islam sebagai suatu umat masih sangat memprihatinkan? Angka kemiskinan masih sangat tinggi, korupsi menjadi jadi, indeks pembangunan manusia Indonesia menurun dari peringkat 1099 me 10 menj njad adii 11 111, 1, or oran angg st stre ress ss ju juga ga me meni ning ngka kat, t, 26 ju juta ta pend pe ndud uduk uk In Indo done nesi siaa me mend nder erititaa ga gang nggu guan an jijiwa wa7, 2,5 juta tertampung di rumah sakit jiwa 8, 50 ribu orang Indonesia bunuh diri antara tahun 2005 – 2007, belum termasuk 40 orang tiap hari yang mati akibat overdosis narkoba9, sementara di negeri lain umat Islam juga masih banyak yang dibunuhi, dilecehkan kehormatannya, dan dihina keyakinannya. Kalau kita mau jujur, walaupun penampakan syarat-syarat untuk menjadi menjadi umat terbaik sudah terlihat, namun apa yang dilihat oleh Umar r.a makin menggejala saat ini, kemewahan dunia telah melalaikan sebagian umat dari tugas utamanya mengemban Islam, akibatnya Islam hanya kita beri sisa-sisa waktu kita, itupun kalau tersisa. Kalau Khalifah Umar r.a menasehati umat Islam saat itu agar jangan terlena dengan kemewahan, beliau memberi contoh terbaik te tenntang kes esed edeerh rhan anaa aann, saa aatt ini ki kita ta mel elih ihat at ya yang ng seb ebal alik ikny nya, a, keme ke mewa waha hann se seol olah ah-o -ola lahh me menj njad adii ke keba bang ngga gaan an di dite teng ngah ah penderitaan umat yang berkepanjangan. Disisi lain ‘amar ma’ruf nahi munkar yang kita lakukan masih bany ba nyak ak be belu lum m me meny nyen entu tuhh aka akarr ma masa sala lah, h, ki kita ta di disi sibu bukka kkann Laporan WHO, tahun 2006 Depkes RI http://www.polkam.go.id/polkam/berita.asp?nwid=108 http://www.polkam.go.id/polkam/berita.asp?nwid=108 , 16 Maret 2007 7 8 9
48
memberantas perzinaan sementara kita lalai untuk menyelesaikan UU yang melegalkan perzinaan, kita sibuk membentengi aqidah umat namun kita lalai memperbaiki sistem dan UU yang justru membolehkan perusakan aqidah umat, kita sibuk membina umat agar tidak melakukan tindak kriminal sementara kita lalai memperbaiki sistem yang justru membuat orang-orang menjadi kriminal, kita sibuk berusaha membantu orang-orang miskin sementara kita lalai bahwa kita punya kekayaan alam yang sangat melimpah dan kita lalai mengusir penjajah yang dengan modal UU akhirnya menjarah kekayaan milik rakyat secara legal. Bagaimana bisa kita mengharap menjadi umat terbaik kalau syaratsyaratnya belum kita laksanakan dengan optimal? Syarat keimanan juga belum dilaksanakan dengan optimal, Al Qur’an & syari’at Islam masih dipilih-pilih, seolah-olah manusia lebih pintar membuat aturan sendiri dibandingkan aturan Allah SWT. Padahal sungguh tidak ada hukum yang lebih baik bagi manusia, baik dia mukmin atau tidak, selain syari’ah Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Sungg “Sun gguh uh sa satu tu hu huku kum m ya yang ng di dite tega gakka kkan n di dibu bumi mi le lebi bih h ba baik ik bagi penduduknya daripada mereka diberi hujan 40 pagi.”
(HR Ahmad dan An Nasa’i dari Abu Hurairah)
UMAT ISLAM HARUS SIAP BERKORBAN Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah kapan dan dimanapun kita berada, dengan senantiasa seoptimal 49
mungkinn men mungki menger gerjak jakan an seg segala ala per perint intahah-Nya Nya,, me menin ningga ggalka lkann segala larangan-Nya, dan mengorbankan sebagaia iann kesenangan kita untuk memperjuangkan risalah-Nya. Pengorbanan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh setiap manusia, tidak ada seorang pun dalam hidupnya yang tidak pernah melakukan pengorbanan. Ada yang mengorbankan sebagian besar waktunya, pergi pagi pulang petang, untuk memp me mper erol oleh eh ua uang ng.. Be Begi gitu tu pu pula la ad adaa ya yang ng me meng ngor orba bank nkan an uanngny ua nyaa unt ntuk uk mend ndaapa patk tkaan ja jaba bata tan, n, pek eker erja jaan an,, at atau au kesenangan yang lain. Pengorbanan dapat dikatakan benar menurut akal sehat jika memenuhi dua syarat: Pertama, jika mashlahat yang ingin kita raih lebih besar daripada sesuatu yang kita korbankan. Adalah merupakan kebo ke bodo doha hann kal kalau au ad adaa ya yang ng me meng ngor orba banka nkann se sesu suat atuu ya yang ng berharga hanya untuk mendapatkan sesuatu yang hina. Kedua, kerugian/madharat yang akan kita tanggung lebih besar daripada apa yang kita korbankan. Dala Da lam m pa pand ndan anga gann Is Isla lam, m, titida dakk ad adaa ke kema mash shla laha hata tann ya yang ng lebih besar selain dengan menta’ati Allah guna meraih ridhoNya. Tidak ada kemudlorotan dan kecelakaan yang lebih besar dari pada mendapatkan murka Allah SWT. Tolok ukur keber keb erisl islama amann ses seseor eorang ang ada adalah lah se sejau jauhma hmana na pen pengor gorban banan an yang bisa dia berikan demi menjalankan dan memperjuangkan tegaknya syari’ah Allah SWT, juga sejauh mana pengorbanan yang mampu dia berikan untuk menghindari larangan-Nya. Sebu Se buah ah pe peng ngor orba bana nann ya yang ng lu luar ar bia iasa sa,, di dico cont ntoh ohka kann ol oleh eh keluarga Ibrahim a.s. Bagaimana tidak, putra yang sudah dinantikan dan didambakan kelahirannya, yang diharapkan kelak menjadi penerus keturunan dan perjuangannya, yang baru tumbuh menjadi pemuda yang cerdas, tampan, dan menawan, justru dip ipeerintahkan oleh Allah Swt untuk disembelih. Nabi Ibrahim dan Hajar bersedia mengorbankan anaknya, Ismail mengorbankan nyawanya semua dilakukan hanya untuk mengabdi kepada Allah Swt. Peng Pe ngor orba bana nann un untu tukk me meng nghi hind ndar arii ke kemu murrka kaan an Allllah ah ju juga ga dicontohkan oleh Nabi Yusuf as. Beliau harus rela dipenjara 50
hanya karena tidak mau berbuat maksiyat dengan wanita can anti tikk da dann te terrho horrma mat, t, ya yakn knii maj ajik ikan anny nyaa sen endi dirri. Al Alla lahh abadikan kisah ini dalam Al Qur’an:
Yusuff be Yusu berk rkat ata: a: "W "Wah ahai ai Tu Tuha hank nku, u, pe penj njar ara a le lebi bih h ak aku u su suka kaii daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan aka n cen cender derung ung unt untuk uk (me (meme menuh nuhii kei keingi nginan nan me merek reka) a) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." (Qs. Yusuf:
33) Dua kejadian tersebut merupakan cermin bagi kita untuk berkaca, sudahkah kita mengorbankan sebagian kesenangan kita untuk taat kepada Allah? Sudahkah kita siap menerima resiko untuk menghindari perbuatan maksiyat kepada Allah? Bandingkan pengorbanan kita kepada profesi, jabatan dan pekerjaan kita dengan pengorbanan kita kepada Allah. Setiap hari kita bisa memberikan 1/3 dari waktu kita bahkan leb ebih ih,, te tena naga ga,, pi piki kirran dan berb rbag agai ai po pote tens nsii ki kita ta unt ntuk uk mendapatkan kemashlahatan berupa gaji atau penghasilan lainnya. Apakah gaji dan imbalan yang kita terima telah setitimp se mpal al de deng ngan an pe peng ngor orba bana nann ya yang ng ki kita ta be beri rikan kan ke kepa pada da profesi kita? Jika kita sudah merasa puas dengan yang kita peroleh dari peng pe ngor orba bana nann ke kepa pada da pr prof ofes esii ki kita ta,, mu mung ngki kink nkah ah ki kita ta da dapa patt menikmati penghasilan dan fasilitas yang kita dapatkan bila Alla lahh mencabut satu saja ke kennikm kmaatan-N -Nyya dari kita? Mencabut ke kem mampuan lidah kita untuk merasa, atau mencabut kemampuan telinga atau mata kita?
"Katakanlah: 'Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati.' (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur." (Qs. Al-Mulk: 23)
51
Kalau untuk mendapatkan penghasilan dan fasilitas didunia kit itaa bis isaa me meng ngor orba bank nkan an wak aktu tu,, ten enag aga, a, & pik ikir iran an kit ita, a, padahal yang kita dapatkan itupun belum tentu bisa kita nikmati kalau Allah mencabut saja salah satu fungsi organ tubuh kita, maka sungguh sangat logis jika seorang muslim meng me ngor orba bank nkan an ap apaa sa saja ja un untu tukk ta ta’a ’att ke kepa pada da Al Alla lahh SW SWT, T, kare ka rena na ap apaa ya yang ng di diko korb rban anka kann ititup upun un ha haki kika katn tnya ya ad adal alah ah pemberian Allah, dan Dia akan menggantinya, disamping itu Allah menyediakan balasan yang jauh sangat lebih besar, bahkan dari dunia dan isinya sekalipun. Dalam hadits qudsy Allah berkata:
. " [17 :
}:
]{
:
"Aku te "Aku tela lah h sia siapk pkan an un untu tuk k ha hamb mbaa-ha hamb mbaa-Ku Ku ya yang ng sh shal aleh eh,, kenikmatan yang tiada mata yang pernah menyaksikannya, tiada telinga yang pernah mendengarnya, dan tiada pernah terbetik dalam hati manusia. " Abu Hurairah r.a berkata: Bila kalian mau, silahkan baca firman Allah: "{Tiada seorangpun menge me ngetah tahui ui apa yan yang g dis disemb embuny unyika ikan n unt untuk uk mer mereka eka yai yaitu tu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata}" (Muttafaqun 'alaih)
Pantas Pant aska kahh ki kita ta me mera rassa rin inga gann da dala lam m me mennja jala lani ni pr prof ofeesi peke pe kerj rjaa aann ki kita ta,, na namu munn me mera rasa sa be bera ratt un untu tukk me menj njal alan anka kann aturan-aturan Allah SWT, merasa berat membela dan memper mem perjua juangka ngkann te tegakn gaknya ya sya syari’ ri’ahah-Nya Nya dal dalam am keh kehidu idupan pan kita ini. Padahal Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-
52
langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu." (Qs. Al Baqarah: 208)
Berkenaan dengan ayat ini Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan:
: . Allah " Allah
Ta'ala memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman kepada-Nya dan percaya dengan para utusan-Nya, agar dengan sekuat daya dan upaya mereka mengamalkan seluru sel uruh h ika ikatan tan Isl Islam, am, dan sya syari' ri'atn atnya. ya. He Henda ndakny knya a mer mereka eka menga me ngamal malkan kan sel seluru uruh h pe perin rintah tah dan men mening inggal galkan kan sel seluru uruh h larangan segenap kemampuan mereka"
Semoga Allah swt menjadikan kita orang-orang yang sanggup dan senang berkorban untuk mentaati dan memp me mper erju juan angka gkann se semu muaa pe peri rint ntah ah-N -Nya ya,, me meng ngua uatka tkann ki kita ta dalam meninggalkan semua larangan-Nya, dan menjadikan kita ridho dengan segala ketentuan-Nya.
53
KEHINAAN & KEMULIAAN UMAT Ketika pembukaan al-Quds, saat itu khalifah Umar r.a menuju kesana untuk serah terima kunci Palestina dari penduduknya yang sukarela bergabung dengan khilafah Islam. Thariq bin Syihab menceritakan bahwa turut pula Abu Ubaidah bin Al Jarrah r.a. Saat melewati arungan sungai, ‘Umar r.a turun dari da ri un unta tany nyaa da dann ke kemu mudi dian an me mele lepa pass ke kedu duaa se sepa patu tuny nya, a, meletakka kann kedua sepatunya te terrsebut dipundakn knyya, memegang tali kekang untanya lalu menyebrangi sungai. Maka Abu ‘Ubaidah selaku panglima perang yang membuka al-Q al -Qud udss berka kata ta:: Wahai amiirul mukminin, engkau melakukan melaku kan hal ini ini? ? Mel Melepa epas s ked kedua ua sep sepatu atumu, mu, me melet letakka akkan n ked edua ua se sep pat atum umu u di dipu pun nda dakm kmu, u, mem eme ega gang ng ta tali li ke keka kang ng untamu lalu menyebrangi sungai ? Sesungguhnya penduduk negeri (Palestina) berdiri (menunggu) menyambut engkau”.
Abu ‘U Abu ‘Uba baid idah ah me mera rasa sa ba bahw hwaa pe pena namp mpililan an kh khal alififah ah ‘U ‘Uma marr yang lusuh adalah suatu kehinaan, atau minimal tidak pantas kalau dilihat penduduk Palestina yang menyambutnya. Maka Khalifah ‘Umar menjawab: “Wahai Abu Ubaidah, seandainya bukan engkau yang melontarkan ungkapan ini. Lalu ‘Umar menyambung:
“Sesungguhnya kita dulu adalah kaum yang hina, kemudian Allah muliakan kita dengan Islam, bilamana kita mencari kemu ke muli liaa aan n se sela lain in de deng ngan an ya yang ng Al Alla lah h te tela lah h mu muli liaka akan n kit kita, a,
54
maka ma ka Al Alla lah h pa past stii ak akan an me meng nghi hina naka kan n ki kita ta.” .” (HR.
Al Hakim dengan sanad shahih menurut Bukhory dan Muslim, disepakati oleh Adz Dzahabi). Alla Al lahh pa past stii ak akan an me meng nghi hina naka kann ki kita ta ka kala lauu ki kita ta me meng ngej ejar ar kemu ke muliliaa aann de deng ngan an be berp rpal alin ingg da dari ri sy syar ari’i’ah ah Al Alla lah, h, mu mung ngkin kin Allah akan memberikan kemuliaan semu kepada kita, namun kemu ke muliliaa aann se semu mu te ters rseb ebut ut ak akan an se sege gera ra be bera rakh khir ir de deng ngan an penyesalan. Allah berfirman:
“Maka “Mak a ta tatka tkala la me mere reka ka me melu lupa paka kan n pe peri ring ngat atan an ya yang ng te tela lah h diberi dib erikan kan kep kepada ada mer mereka eka,, Kam Kami-p i-pun un mem membuka bukakan kan sem semua ua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mere me reka ka,, Ka Kami mi si siksa ksa me mere reka ka de deng ngan an se seko kony nyon ongg-ko kony nyon ong, g, maka ma ka ke keti tika ka it itu u me mere reka ka te terd rdia iam m be berp rput utus us as asa. a.” ” (QS. Al
An’aam: 44) Perjalanan waktu telah membuktikan kebenaran apa yang dikatakan Allah. Amerika Serikat, negara penjajah pembantai jutaan kaum muslimin, negara yang membolehkan homo seksual, saat ini benar-benar tenggelam dalam krisis utang tas s 90 90% % dari PDB[1] besar di ata PDB[1],, kon kondi disi siny nyaa le lebi bihh pa para rahh daripada apa pun yang negara itu pernah alami sejak era The Great Depression (malaise, 1930). Departemen Pert Pe rtaani nian an AS me meny nyat atak akan an ba bahw hwaa sek ekit itar ar 50 ju juta ta or oran angg Amerika tidak mampu membayar makanan yang cukup di tahun 2009. Menurut Kapten William Finley, kepala cabang lokal dari Salvation Army, orang-orang yang dulunya kaya, yang telah kehilangan rumah mereka, kini terpaksa tidur di mobil mahal mereka yang diparkir di sudut-sudut kota [2]. Adal Ad alah ah sa sang ngat at aj ajai aib, b, ka kalu lu ad adaa ya yang ng ma masi sihh sa saja ja me menc ncar arii kemu ke muliliaa aann de deng ngan an me menj njililat at mu musu suhh me mere reka ka,, men enya yamb mbut ut mereka bak tamu agung yang akan menyelesaikan problem umat ini, padahal krisis yang menimpa Amerika jauh lebih bes esaar dar arip ipad adaa yan angg men enim imppa ki kita ta,, ut utan angg lu luar ar neg egeeri Amerika saja sudah 13 trilyun dolar AS[3] AS [3],, (= Rp. 117.000 55
trilyun, dengan kurs 1 dolar = 9 ribu), hampir 60 kali lipat utang Indonesia yang sekitar Rp. 2000 trilyun. Sungguh sebagai pribadi maupun sebagai bangsa, kemuliaan k emuliaan tidak akan diraih kalau justru dengan berpaling dari aturanaturan Allah SWT, bagaimana mungkin kita menghendaki kemuliaan kalau justru kita menentang perintah Dzat Pemilik Kemuliaan? Bagaimana mungkin kita menghendaki kemu ke muliliaa aann na namu munn ki kita ta me menc ncar arii ke kemu muliliaa aann te ters rseb ebut ut da dari ri oran or angg-or oran angg ya yang ng di dihi hina naka kann Al Alla lahh ak akib ibat at ke kema maks ksiy iyat atan an mereka? Justru kehinaan yang akan diperoleh ketika umat ini meng me ngik ikut utii pr prililak akuu or oran angg-or oran angg ka kafifir, r, ba baik ik pr prililak akuu da dala lam m kehidupan sosial, ekonomi maupun pemerintahannya. Allah berfirman:
“Baran “Bar ang g si siap apa a ya yang ng me meng nghe hend ndak akii ke kemu muli liaa aan, n, ma maka ka ba bagi gi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh din inai aik kka kann-Ny Nya. a. Da Dan n ora rang ng-o -ora ran ng yan ang g mere renc ncan anak akan an kejahatan, bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur.” (QS. Faathir 100)
“(yaitu “(ya itu)) or oran angg-or oran ang g ya yang ng me meng ngam ambi bill or oran angg-or oran ang g kaf kafir ir menj me njad adii te tema mann-te tema man n pe peno nolo long ng de deng ngan an me meni ning ngga galk lkan an orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi si si or oran ang g ka kafir fir it itu? u? Ma Maka ka se sesu sung nggu guhn hnya ya se semu mua a ke kekua kuata tan n kepunyaan Allah.” (QS. An Nisaa’: 139)
Semoga Allah memberikan kemuliaan kepada kita karena Islam dan memuliakan Islam dengan kita.
56
HANCURNYA SEBUAH BANGSA Sesunguhnya, sesuai dengan iradah Allah SWT, kejayaan dan kemuliaan suatu bangsa terletak pada sejauh mana ketaatan mereka kepada Allah SWT. Sedangkan kehancuran suatu bangsa disebabkan enggannya mereka menjalankan syari’ah Alla lah, h, at ataau mer erek ekaa me menj njal alaanka kann sya yarri’i’ah ah Allllaah nam amuun mereka memilih milih yang sesuai keinginannya saja yang ditera dit erapka pkan, n, sed sedang angkan kan yan yangg men menuru urutt pan pandan dangan gan mer mereka eka titida dakk re rele leva vann ma maka ka ak akan an di dica camp mpakk akkan an,, at atau au di dise seba babk bkan an mereka menerapkan hukum Allah SWT, namun hukum Allah hanya diberlakukan kepada sebagian kalangan, sementara kepada kalangan yang lain tidak. Berkaitan dengan hal ini Rasulullah SAW bersabda:
57
“Dan
tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan mereka memilih-milih apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan benc be ncan ana a di an anta tara ra me mere reka ka." ." (HR. Ibnu Maja jahh no. 4009
dengan sanad Hasan) Imam Im am Bu Bukh khor orii me meri riwa waya yatka tkann ba bahw hwaa se seor oran angg pe pere remp mpua uann tela te lahh me menc ncur urii pa pada da ma masa sa Ra Rasu sulu lullllah ah SA SAW W se sete tela lahh fut utuh uh Makkah. Kemudian kaumnya minta tolong kepada Usamah ibn Zai aid. d. Ur Urw wah (pe perriw iway ayat at ha hadi dits ts ini ni)) be berk rkat ata: a: ketika Usamah me Usamah menga ngatak takan an ha hall ini ber beruba ubahla hlah h waj wajah ah Ras Rasulu ululla llah h SAW (pertanda bangkit emosinya) , Beliau pun bersabda:
“Apakah “Apaka h kam kamu u aka akan n men mengat gataka akan(m n(meng engaja ajakku kku kom kompro promi) mi) dalam satu hukum di antara hukum-hukum Allah? ” Usamah
berkata:
Kemudian Rasulullah SAW berpaling lalu berdiri dan berkhutbah dengan memuji Allah kemudian bersabda: “Moh “M ohon onka kan n am ampu pun n un untu tukk kku u wa waha haii Ra Rasu sulu lull llah ah.” .”
“Amma “Amm a Ba Ba’d ’du, u, se sesu sung nggu guhn hnya ya ha hanc ncur urny nya a ma manu nusi sia a (u (uma mat) t) seb se belu lum m ka kali lian an ka kare rena na ap apab abil ila a ada yan ang g men enc cur urii da dari ri kalangan bangsawan mereka, mereka membiarkannya, dan apabila yang mencuri dari kalangan lemah, mereka menegakkan hukum atas orang tersebut. Demi Dzat yang diri Muhammad di tangan-Nya seandainya Fathimah anaknya Muhammad mencuri pasti aku potong tangannya.”
Lalu Rasulullah SAW menyuruh memotong tangan pere pe remp mpua uann te ters rseb ebut ut,, se sela lanj njut utny nyaa pere peremp mpua uann ters terseb ebut ut 58
bertau bert auba batt de deng ngan an ta taub ubat at ya yang ng ba bagu gus, s, se sete tela lahh ke keja jadi dian an tersebut wanita itu menikah. Aisyah r.a berkata: Wanita itu datang setelah kejadian itu dan dipenuhi kebutuhannya oleh Rasulullah SAW. Jika hukum syari’ah yang dipakai namun pelaksanaannya membedakan yang mulia dengan yang lemah saja dikatakan Rasulullah SAW sebagai penyebab hancurnya umat terdahulu, lalu bagaimana jika hukum syari’ah dicampakkan, lalu memakai aturan penjajah dan dalam menjalankan aturan penjajah itupun yang kuat dibedakan dengan yang lemah? Konglomerat dibedakan dengan rakyat yang melarat? Untuk membantu Bank Century dikucurkan dana sebesar 6,7 trilyun t rilyun rupiah (dari pengajuan awal 600-an milyar rupiah), bahkan untu un tukk BL BLBI BI sa samp mpai ai 60 6000 tr trililyu yunn ru rupi piah ah.. Se Seme ment ntar araa un untu tukk gempa Sumbar hanya diberi bantuan Rp. 100 milyar. Lihat pula pu la ke ketitika ka se seor oran angg ne nene nekk tu tuaa di Ka Kabu bupa pate tenn Ba Bany nyum umas as kedapatan mencuri tiga buah kakao—yang harga ketiganya tida ti dakk samp mpai ai Rp Rp.. 30 3000 00—h —har arus us dih ihuk ukum um 1, 1,55 bu bula lann ata tauu seorang warga Kediri yang ke keddapan mencuri sebuah semangka terancam hukuman 5 tahun penjara bandingkan deng de ngan an Ro Robe bert rt Ta Tant ntul ular ar ya yang ng me menc ncai airk rkan an de depo posi sito to va vala lass milik Boedi Sampurna 18 juta dolar AS (Rp. 180 milyar) tanpa seizin pemiliknya dan menyalurkan kredit sebesar Rp. 121,3 milyar tanpa prosedur yang benar hanya divonis 4 tahun penjara. Dalam sistem kapitalisme sekuler seperti saat ini, persamaan perlakuan terhadap yang kuat dengan yang lemah adalah sebuah mimpi. Hal ini terjadi karena setiap orang yang ingin mend me ndud uduk ukii ja jaba bata tann ke keku kuas asaa aann ha haru russ me meng ngel elua uark rkan an ua uang ng dalam jumlah besar, sehingga ia harus mencari dukungan sponsor dari para pemilik modal dalam pencalonannya. Di sisi lain pemilik modal juga tidak mau membantu kecuali ada ” balas jasa” dari orang yang didukungnya, walhasil akan sulit mendudukkan pemodal tersebut secara adil didepan hukum penjajah sekalipun, bahkan hukum pun bisa dipesan sesuai dengan kepentingan pemilik modal. 59
Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan bangsa yang belu be lum m be beru rusi siaa 70 ta tahu hunn in inii ke kecu cual alii de deng ngan an me mene nera rapk pkan an seluruh hukum Allah SWT tanpa pilih-pilih, menerapkannya keseluruh individu tanpa membedakan yang kaya dengan yang ya ng mis iski kin. n. Su Sung nggguh te tela lahh te terrlih ihat at je jela lass ta tand ndaa-ta tand ndaa kehancuran mengintai bangsa ini, tingkat kemiskinan yang semakin tinggi, kemusyrikan yang menyebar, angka bunuh diri yang senantiasa bertambah, serta rusaknya generasi akib ak ibat at na nark rkob obaa da dann pe perg rgau aula lann be beba bass se seha haru rusn snya ya su suda dahh cukup untuk menyadarkan kita semua agar berupaya sekuat tena te naga ga me memp mper erju juan angk gkan an te tega gakn knya ya sy syar ari’i’ah ah Al Alla lahh di dimu muka ka bumi ini. Hanya Islamlah satu-satunya sistem akan menyelamatkan kita tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat kelak.
“Jika sekira ran nya penduduk negeri-negeri berim ima an dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berk be rkah ah da dari ri la lang ngit it da dan n bu bumi mi,, te teta tapi pi me mere reka ka me mend ndus usta taka kan n (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raf : 96)
NEGERI LIMA BENCANA Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan ketakwaan kit itaa da dala lam m set etia iapp ke keaada daan an,, deng ngan an sek ekua uatt te tena naga ga da dann kemampuan kita untuk melaksanakan semua perintah Allah, dan meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah, karena 60
hanya dengan ketakwaanlah semua urusan akan menjadi mudah. Sebagaimana firman Allah SWT: “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. At
Thalaq: 4) Sebaliknya, setiap kemaksiyatan, baik besar ataupun kecil, akan ak an men enja jadi dika kann rus usak akny nyaa ke kehhid idup upan an kit ita, a, hililaang ngny nyaa kebe ke berk rkah ahan an hi hidu dupp ki kita ta,, ba bahk hkan an ke ketitika ka ke kema maks ksiy iyat atan an itituu menjadi tersebar merata, maka kerusakannya juga merata. Ibnu Majah meriwayatkan hadits dengan sanad hasan dari jalur 'Atha bin Abi Rabah dari Abdullah bin Umar r.a dia berkata: "Rasulullah saw menghadapkan wajahnya ke kami dan bersabda:
"Wahai "Wah ai go golo long ngan an Mu Muha haji jiri rin, n, li lima ma pe perk rkar ara a ap apab abil ila a ka kali lian an mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya:
.1 Tidaklah kekejian/perzinaan me meny nye eba barr di su suat atu u ka kaum um,, hing hi ngga ga me mere reka ka me mela laku kuka kann nnya ya de deng ngan an te tera rang ng-t -ter eran anga gan n kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha'un dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka.
.2 Tidaklah Tidakl ah mer mereka eka men mengur gurang angii timb timbang angan an dan takara takaran n kecuali mereka a ka n disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim.
61
.3 Tidakla Tida klah h me mere reka ka en engg ggan an mem membay bayar ar za zakat kat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan .
.4 Tidaklah Tidakl ah mer mereka eka melan mereka eka den dengan gan melanggar ggar perja perjanjian njian mer Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menjadikan musuh mereka (dari kalangan selain mere reka ka)) berk rku uasa atas mereka, lalu musuh tersebut mengambil sebagian apa yang mereka miliki.
.5 Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menj me njal alan anka kan n hu huku kumm-hu hukum kum Al Alla lah h da dan n me mere reka ka memilihkan n Allah, kecuali Allah akan milih apa yang diturunka menjadikan bencana di antara mereka .”
Saat in Saa inii ki kita ta bis isaa mer eras asaaka kann ap apaa yan angg Ra Rassulu lullllaah saw sampaikan dalam hadits tersebut, sebagian atau seluruhnya telah menjadi kenyataan. Akibat banyaknya kemaksiyatan dan pelanggaran terhadap hukum Allah, baik skala individual maup ma upuun na nassio iona nal,l, neg eger erii ya yang ng ka kaya ya-r -ray ayaa sum umbe berr da dayya alamnya ini akhirnya dihuni oleh banyak sekali rakyat yang miskin. Dengan standar kemiskinan Rp 212.000 per orang per bulan, di negeri ini masih ada 31 juta jiwa raky kyaat terk te rkat ateg egor orii mi misk skin in10, disisi lain Vietnam saja standar kemiskinannya Rp 450.000 per bulan 11, padahal beras disana lebi le bihh mu mura rahh da dari ri di disi sini ni.. Di Dissis isii la lain in,, ke keka kaya yaan an ne nege geri ri in inii semakin dikuasai asing, mereka telah menguasai 75% sektor
10 11
detiknews.com , 23 Nop 2010 Kompas.com , 14 Juni 2011
62
migas, 50,6 % aset perbankan nasional, 60-70 persen saham pasar modal, serta 60 % BUMN 12. Disamp Dis amping ing kem kemisk iskina inan, n, Ind Indon onesi esiaa te terny rnyata ata jug jugaa pen penyeb yebar ar virus mematikan HIV/AIDS tercepat di Asia Tenggara. Dari tahun 2002 hingga September 2011, perkembangan HIV/AIDS di Indonesia naik hingga 15 kali lipat 13 (1.500%). Sementara itu narkoba juga mencengkram negeri ini, 6,5 juta penduduk Indonesia yang menjadi pecandu narkoba, 90% adalah generasi muda. (Kompas, 26/7/ 1999) Semua hal tersebut bukanlah suatu yang mengherankan, di ujung hadits tersebut Rasulullah telah memperingatkan:
“Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan mereka memilih-milih apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan bencana di antara mereka .”
Segala kerusakan ini tidak akan selesai dengan konsep yang tidak bersumber dari kitabullah, bahkan pada hakikatnya sumb su mber er be berb rbag agai ai ke keru rusa saka kann ad adal alah ah pe peno nola laka kann te terh rhad adap ap hukum-hukum Allah, baik seluruhnya atau sebagian. Allah tegaskan hal ini dalam surat Al Hijr 89 – 91:
(91)
(89)
(90)
Dan ka kattakanlah: "Sesungguhnya aku adala lah h pemberi peringatan yang menjelaskan". Sebagaimana (Kami telah memb me mber erii pe peri rin nga gata tan/ n/(a (aza zab) b) ke kepa pada da or oran ang g-o -ora rang ng yan ang g membag mem bagi-b i-bagi agi (Ki (Kitab tab Al Allah lah), ), yai yaitu tu ora orang-o ng-oran rang g yan yang g tel telah ah menj me njad adik ikan an Al Qu Qur' r'an an it itu u te terb rbag agii-ba bagi gi.. (y (yak akni ni ad ada a ba bagi gian an yang diimani, dan ada bagian yang di ingkari).
Marilah kita perbaiki diri kita, keluarga kita dan masyarakat kita, dengan perbaikan yang hakiki, yakni berupaya sekuat tenaga menjalankan syari’ah Allah dalam kehidupan kita. 12 13
Kompas.com, 23 Mei 2011 Kompas.com, Okezone.com 25 Jan 2012.
63
Semoga Semo ga Al Alla lahh SWT me memb mber erii ke keku kuat atan an da dann me mene negu guhk hkan an kemauan kita untuk melakukan upaya ini hingga akhir hayat kita.
SEX BEBAS MEMBINASAKAN NEGERI Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya dunia itu hijau dan manis, dan sesungguhnya Allah 'azza wajalla menjadikan kalian sebagai khalifah di dalamnya, agar Dia bisa melihat apa yang kalian lakukan, maka takutlah kalian akan fitnah dunia dan fitnah wanita, karena fitnah pertama kali yang menimpa bani Israil adalah fitnah wanita." (HR. Imam Ahmad14 (no. 10743) dari
Abu Said Al Khudri). Surv Su rvey ey te terb rbar aruu ya yang ng di dila laku kuka kann in inte tern rnas asio iona nall DK DKTT be beke kerj rjaa sama dengan Sutra and Fiesta Condoms mengungkap bahwa 462 responden berusia 15 sampai 25 tahun semua mengaku pern pe rnah ah be berh rhub ubun unga gann se seks ksua ual.l. Se Semu mua, a, 10 1000 pe pers rsen en!! Da Dann mayoritas mereka melakukannya pertama kali saat usia 19 tahu ta hun. n. Su Surv rvey ey di dila laku kuka kann Me Meii 20 2011 11 di Ja Jaka kart rta, a, Sur urab abay aya, a, Bandung, Bali, dan Yogyakarta (Republika.co.id, 12/12/2011)15 Hasil survey tersebut juga menyebutkan, 88 persen hubungan seks dilakukan bersama pacar. Sembilan persen sesama jenis, terutama wanita, dan delapan persen dengan PSK untuk pria. Mungkin kita bertanya dalam hati, mengapa kemaksiyatan begitu berkibar di negeri ini, negeri yang mayoritas 14 15
:
-
http://www.republika.co.id/berita/gayahidup/parenting/11/12/12/lw2yof-survey-kebanyakan-abg-pertamakali-berhubungan-seks-umur-19 -di akses 14 pebruari 2012
64
penduduknya muslim? Padahal aktivitas dakwah juga cukup gencar, baik dakwah langsung di masyarakat, maupun lewat media cetak dan elektronik? Kalau dulu dakwah Rasulullah saw, dalam waktu yang relatif singkat, mampu membabat perzinaan yang membudaya di tengah masyarakat jahiliyyah, namun mengapa dakwah hari ini, jangankan membabat kemaksiyatan, justru tidak mampu sec ecar araa efe fekt ktifif men encceg egaah me meni ning ngka katn tnya ya kem emak akssiy iyat atan an ditengah umat. Kalau kita mau merenung sejenak dengan jujur, penyebab kurang efekt ktiifnya dakwah saat ini dibanding dakwah Rasu Ra sulu lullllah ah sa saw. w. ad adal alah ah di dika kare rena naka kann ki kita ta ma masi sihh memilihmilih dan memilah-milah dalam meneladani dakwah beliau saw. Kita sering mendengar bagaimana meneladani kelembutan jiwa Rasulullah saw, namun jarang disampaikan bagaimana ketegasan beliau dalam menegakkan syari’ah. Kita sering mendengar bagaimana seharusnya berlaku adil, shabar, jujur, qana’ah, dll, namun jarang terdengar bahwa seharusnya sikap-sikap tersebut seharusnya dilakukan dalam bingkai syari’ah. Kitaa ser Kit sering ing me mende ndenga ngarr bag bagaim aimana ana me menel nelada adani ni Ras Rasulu ululla llahh saw sebagai individu, namun jarang terdengar sikap, peri pe rila laku ku,, da dann ba baga gaim iman anaa be beliliau au me meny nyel eles esai aika kann ma masa sala lahh dalam kapasitas beliau sebagai kepala negara. Sesungguhnya – atas izin Allah swt – gemilangnya dakwah Rasu Ra sulu lullllah ah da dala lam m me meny nyin ingk gkir irka kann ke kema maks ksiy iyat atan an sa saat at itituu adal ad alah ah ka kare rena na be beliliau au me mene nera rapk pkan an se semu muaa sy syar ari’i’ah ah Al Alla lahh dalam kapasitas beliau sebagai individu, juga sebagai kepala negara. Beliau Bel iau tid tidak ak han hanya ya men menyam yampai paikan kan pen pentin tingny gnyaa kei keiman manan, an, wajibnya wanita menutup aurat, haramnya khalwat (berduaan dengan lain jenis), namun secara praktis, sebagai kepala negara beliau menjaga keimanan umat, membuka pint pi ntuu ni nika kahh de deng ngan an mu muda dahh da dann mu mura rah, h, be beliliau au me menu nutu tupp seca se cara ra ny nyat ataa te temp mpat at-t -tem empa patt ma maks ksiy iyat at da dann me menngh ghuk ukum um berat pelaku perzinaan. Bandingka kann dengan dakwah seka se kara rang ng ya yang ng ha hany nyaa bo bole lehh be berb rbic icar ara, a, men enas aseh ehat atii da dann 65
mendidik, namun harus bersaing dengan tempat maksiyat yang tetap dilegalkan. Dakwah hanya diberi ruang memb me mber erik ikan an pe penj njel elas asan an te tent ntan angg su sunn nnah ahny nyaa ni nika kah, h, da dann haramnya zina, namun sekali lagi harus berhadapan dengan rumit dan mahalnya nikah bagi sebagian kalangan, harus berh be rhad adap apan an de deng ngan an pe perz rzin inaa aann ya yang ng di dian angg ggap ap bi bias asaa jijika ka suka-sama suka. Saat ini, dakwah hanya diemban secara pribadi atau organisasi yang berupaya mendidik dan menjaga umat, namun disisi lain negara justru membiarkan terbukanya pintu-pintu maksiyat yang senantiasa menjebak umat untuk memasuki dan menikmatinya, juga membiarkan pelaku-pelakunya bebas tanpa hukuman didunia ini. Tidak ada cara lain untuk membabat perzinaan dan kema ke maks ksiy iyat atan an la lain in di dine nege geri ri in ini,i, ke kecu cual alii de deng ngan an be beru rupa paya ya semaksimal mungkin agar syari’ah dilaksanakan, baik oleh ind ndiv ivid iduu ma maup upuun ne nega gara ra.. Ka Karren enaa ses esun ungg gguuhn hnya ya fun ungs gsii nega ne gara ra da dala lam m pa pand ndan anga gann Is Isla lam m ad adal alah ah se seba baga gaii pe penj njag agaa akidah umat, pelaksana syari’ah dan mengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu Imam Al Ghazali (w. 505 H) menulis dalam kitab kitab beliau al iqtishod fil I’tiqod halaman 199: “Karena itu, dikatakanlah bahwa agama dan kekuas keku asaa aan n ad adal alah ah du dua a sa saud udar ara a ke kemb mbar ar.. Di Dika kata taka kan n pu pula la bahwa agama adalah pondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang tidak berpondasi niscaya akan roboh dan segala sesuatu yang yang tidak berpenjaga niscaya akan hilang lenyap.”
Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ul Fatawa juz 28 halaman 394 “Jika ika ke keku kuas asaa aan n te terp rpis isah ah da dari ri ag agam ama, a, telah meny menyatakan atakan:: “J atau jika agama terpisah dari kekuasaan, niscaya keadaan manusia akan rusak.”
Sungguh kita hanya punya dua pilihan, mau memperjuangkan penerapan syari’ah dalam setiap kehidupan ki kitta, baik in inddividu maupun berbangsa dan bern be rneg egar ara, a, at atau auka kahh ki kita ta re rela la de deng ngan an si sist stem em da dann at atur uran an warisan penjajah yang membuat keadaan manusia semakin rusak, yang tidak akan pernah baik selama menolak syari’ah atau at aupu punn me memi mililihh-mi mililihh se seba bagi gian anny nyaa sa saja ja.. Ra Rasu sulu lullllah ah sa saw w bersabda: 66
“Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan mereka memilih-milih apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan benc be ncan ana a di an anta tara ra me mere reka ka." ." (HR. Ibnu Maja jahh no. 4009
dengan sanad Hasan)
“Jika telah nampak dengan jelas zina dan riba dalam suatu kota ko ta,, ma maka ka se sesu sung nggu guhn hnya ya me mere reka ka te tela lah h me meng ngha hala lalk lkan an adzab Allah atas mereka.” (HR. Al Hakim16)
Semoga Allah menjauhkan kita dan dzuriyat kita dari dosa besar ini, dan mewafatkan kita semuanya dalam ampunan Allah SWT.
BENCANA ALAM: AKIBAT MAKSIAT DAN SISTEM YANG BATIL
Alhamdulilllah, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah swt bahwa hingga saat ini, Allah masih memberi kita kesempatan unt ntuk uk me mennye yem mpu purrna naka kann pe peng ngab abdi dian an ki kita ta ke kepa pada daN Nya ya,, dengan harapan mudah-mudahan segala kekurangan dalam proses pengabdian itu diampuni oleh Allah swt. Dan marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. dengan menjalankan perintah-Nya dan menjahui segala larangannya. Muda Mu dahh-mu muda daha hann ju juga ga mo mome ment ntum um Ra Rama madh dhan an in inii se sema maki kinn HR. Al Hakim dalam dalam al Mustadrak, Mustadrak, ia mengatakan hadits ini sanadnya sahih menurut Bukhari dan Muslim dan mereka berdua tidak mengeluarkannya, Adz Dzahabi juga men sahihkannya.
16
67
memberikan kita kesadaran akan peningkatan kualitas iman dan takwa kita kepadaNya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin. Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Tanah Air akhirakhir ini. Yang paling memprihatinkan adalah banjir bandang yang ya ng te terj rjad adii di Ko Kota ta Wa Wasi sior or,, Ka Kabu bupa pate tenn Te Telu lukk Wo Wond ndam amaa Papua Barat. Bencana banjir kini seolah menjadi pemandangan rutin dan biasa di negeri ini. Belakangan banjir bahkan makin meningkat baik frekuensi maupun caku ca kupa pann nnya ya.. Ha Hamp mpir ir se semu muaa be benc ncan anaa ba banj njir ir di ne nege geri ri in inii terjadi akibat air sungai yang meluap saat musim hujan. Belakangan, di Kabupaten Bojonegoro, banjir bandang pada lima bulan terakhir di tahun 2010 sudah terjadi lebih dari 17 kali. Sebagian besar banjir adalah karena hujan deras yang airnya tidak bisa ditampung di 23 anak sungai Bengawan Solo akibat kerusakan hutan di bagian hulu DAS. Demikian pula banjir yang diikuti longsor yang terjadi NTT. Menu Me nuru rutt Pr Pres esid iden en SB SBY, Y, pe peny nyeb ebab ab ba banj njir ir di Wa Wasi sior or bu bukan kan pembalakan hutan liar, tetapi pengaruh alam; curah hujan titing nggi gi se seka kalili da dann pe peru ruba baha hann cu cuac acaa ya yang ng sa sang ngat at te tera rasa sa.. Namun, menurut Walhi (Wahana Lingkungan Hidup), banjir di Wasior karena kerusakan lingkungan. Bencana itu karena faktor alam yang rentan akibat eksploitasi oleh manusia deng de ngan an in inte tens nsititas as sa sang ngat at titing nggi gi.. Ak Akib ibat atny nya, a, ke ketitika ka cu cura rahh hujan tinggi, banjir bandang tak bisa dihindari. Walhi juga menduga telah terjadi perambahan hutan di kawasan Hutan Suak Su akaa Al Alam am Gu Gunu nung ng Wo Wond ndib iboi oi.. Se Sela lain in ititu, u, ill illega egall log loging ing (pembalakan hutan secara liar). Hutan di wilayah itu telah dibabat habis. Akibatnya, saat hujan datang, tanah tak bisa menyerap air dan menimbulkan bencana. Tak hanya di Papua Barat, pembabatan hutan baik secara legal maupun ilegal juga terjadi merata di seluruh area hutan di neg egeeri ini ni.. Ha Hall it ituu tel elaah ber erla lang ngssun ungg pulu luha hann ta tahu hunn. Seba Se baga gaim iman anaa di dike keta tahu hui,i, se sebe belu lum m me meng ngal alam amii ker kerus usak akan an parah, areal hutan Indonesia termasuk yang paling luas di dunia; sebagian besar adalah hutan hujan tropis yang kaya dengan aneka flora dan fauna. Namun, hutan alam Indonesia mengalami penurunan luas sebesar 64 juta hektar hanya dala da lam m ku kuru runn 50 ta tahu hun. n. In Indo done nesi siaa di dise sebu butt-se sebu butt se seba baga gaii negara dengan tingkat deforestasi (penyusutan areal hutan) 68
tercepat di dunia. Penyempitan luas hutan yang luar biasa ini teru te ruta tama ma ak akib ibat at pe pene neba bang ngan an ol oleh eh se seju juml mlah ah pe peru rusa saha haan an besar pemilik HPH. Eksploitasi hutan oleh pengusaha HPH ini telah mengakibatkan kerusakan hutan yang parah di Sumatera. Di Kalimantan, jika tidak ada langkah pencegahan, diramalkan hutan di sini akan punah tidak sampai sepuluh tahun ke depan. Kerusakan hutan yang paling parah terjadi di Pulau Jawa, padahal rehabilitasi hutan yang rusak memerlukan waktu 10 hingga 15 tahun. Akibat Aki batnya nya mud mudah ah did diduga uga.. Den Dengan gan se semak makin in be berku rkuran rangny gnyaa tutupan hutan Indonesia, sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor. Terkait bencana banjir dan yang serupa, di dalam al-Quran Allah SWT tegas menyatakan bahwa berbagai kerusakan di darrata da tann da dann di la laut utaan leb ebih ih ba bannya yakk di dissebab abka kann ka karren enaa kemaksiatan manusia:
“Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan karena ulah ul ah (k (kem emak aksi siat atan an)) ma manu nusi sia a su supa paya ya All llah ah me meni nimp mpak akan an kepa ke pada da me mere reka ka se seba bagi gian an ak akib ibat at pe perb rbua uata tan n me mere reka ka ag agar ar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS ar-Rum [30]: 41)
Kemaksiatan terbesar tentu saja saat hukum-hukum Allah SWT dicampakkan manusia, tidak diterapkan dalam kehidupan. Saat manusia berpaling dari syariah-Nya, maka kesempita tann hiduplah yang bakal mereka rasaka kann, di antaranya ditimpa berbagai bencana yang menimpa mereka.
“Dan ba “Dan bara rang ngsi siap apa a berp rpal alin ing g da dari ri peri rin nga gata tann-Ku Ku,, ma maka ka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (QS Thaha [20]: 124) .
69
Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada junjungan kit itaa Nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusi man usiaa de denga ngann Khaliq-ny nya, a, de deng ngan an di diri riny nyaa da dann de deng ngan an manusia sesamanya. Hubungan manusia dengan Khaliq-nya menc me ncak akup up pe pera ratu tura rann-pe pera ratu tura rann ya yang ng be berk rkai aita tann de deng ngan an aqiida aq dahh da dann ib ibad adah ah.. Hu Hubbung ngan an ma manu nussia den enga gann dir irin inya ya menc me ncak akup up pe pera ratu tura rann-pe pera ratu tura rann ya yang ng be berk rkai aita tann de deng ngan an akhlak, makanan, dan pakaian. Hubungan manusia dengan sesamanya mencakup peraturan-peraturan yang berkaitan dengan mu’amalah dan uqubat (p (piida dana na,, sank nkssi, da dann pelanggaran). Dengan demikian Islam merupakan pedoman hidup yang sempurna. Tentu, Islam juga mempunyai aturan dan solu lussi terhadap masalah bencana yang melanda Indonesia. Pertama: terkait korban Banjir Wasior, Pemerintah serta sem emua ua ele lem men mas asya yara raka katt ha harrus seg egeera mem embe berrik ikan an bantuan. Kedua: Pemerintah segera mengoreksi kebijakan pengelolaan alam di Papua Barat dan di Indonesia secara keseluruhan yang lebih berkeadilan dan ramah sosial dan ram amaah liling ngku kung ngan an hid iduup. Ketiga: Pemerintah segera menc me ncab abut ut pe peri rizi zina nann-pe peri rizin zinan an ya yang ng te tela lahh di dibe beri rika kann ya yang ng berp be rpot oten ensi si me meni ning ngka katk tkan an be benc ncan anaa ek ekol olog ogis is da dann ko konf nflilikk deng de ngan an pe pend ndud uduk uk lo loka kal.l. Keempat : Pe Pem mer eriint ntah ah sege gerra meru me rumu musk skan an mo mode dell pe pemb mban angu guna nann di Pa Papu puaa ya yang ng le lebi bihh berpihak pada kepentingan mayoritas rakyat secara merata, terrma te massuk ma massya yarrak akat at pen enddud uduk uk lo loka kall ya yang ng sela lam ma in inii diabaikan. Lebi Le bihh da dari ri ititu, u, ha haru russ se sela lalu lu di disa sada dari ri,, ke keta takw kwaa aann ad adal alah ah sumber keberkahan. Sebaliknya, kemaksiatan adalah sumber benc be ncan ana; a; ba baik ik ke kema maks ksia iata tann da dala lam m be bent ntuk uk pe peng ngru rusa saka kann lin inggku kung ngan an (p (pem emba bala laka kann hu huta tann sec ecar araa lia iarr, ds dsb) b),, at atau au kemaksiatan yang lebih besar lagi, yakni pengabaian syariah Islam. Semua kemaksiatan itu akan menjadi faktor penyebab berbagai bencana yang menimpa umat secara keseluruhan, tidak hanya menimpa para pelaku kemaksiatan saja.
70
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahu ket ahuila ilah h bah bahwa wa All Allah ah Ama Amatt ker keras as siks siksaan aan-Nya -Nya.” .” (QS alAnfal [8]: 25) .
Maka dari itu, berbagai bencana yang datang silih berganti sejatinya mendorong para penguasa dan rakyat negeri ini untuk segera mencampakkan berbagai kemaksiatan mereka kepada Allah SWT, lalu bersegera menerapkan syariah-Nya secara kaffah dalam semua aspek kehidupan. Itulah bukti sejati ketakwaan mereka dan itulah jalan keberkahan hidup mereka, sebagaimana firman-Nya:
“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS al-A’raf [7]: 96)
Secara praktis, untuk mewujudkan semua itu, hendaknya peng pe ngua uasa sa ne nege geri ri in inii se sege gera ra me mena nata ta pe peme meri rint ntah ahan an se seca cara ra Islami, yakn knii dengan sistem Khilafah Islamiyah yang menerapkan syariah Islam secara total dalam seluruh aspek kehidupan. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayah, taufik dan inayah-Ny Nyaa ke kepa pada da ki kita ta unt ntuuk ber erssam amaa-s -sam amaa ber erju juan angg menegakkan Syariah dan Khilafah, agar kerahmatan Islam lil ‘alamin bisa terwujud dalam kehidupan kita. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
71
ISTIGHFAR & TAUBAT: AMALAN PENOLAK BENCANA
Bustân tânul ul Kha Khatîb tîb [1] di Dalam Dala m ki kita tabb Bus dice ceri rita taka kann ba bahw hwaa su suat atuu ketika al Hasan Al Bashri (wafat 110 H) didatangi seseorang yang mengeluhkan paceklik dan kekeringan, maka beliau "Moh ohon onla lah h am ampu pun n ke kepa pada da Al Alla lah" h" kemudian menasehati: "M data da tang ng or oran angg la lain in men enga gadu duka kann ke kemi misk skin inan anny nyaa ke kepa pada da beliau, beliau menasehati: " Mohonlah ampun kepada Allah" lalu datang lagi orang lain mengadukan masalah sedikitnya "Mohonlah nlah ampun kepa kepada da anak, maka beliau menasehati: "Moho Allah".
Salah satu muridnya bertanya karena merasa heran dengan satu jawaban untuk tiga pertanyaan yang berbeda, maka al Hasan al Bashri berkata: tidakkah engkau membaca firman Allah:
–
–
"Maka "Mak a aku ka kata taka kan n kep epa ada me mere reka ka : Mo Moh hon onla lah h am amp pun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan men mengad gadaka akan n unt untukm ukmu u keb kebunun-keb kebun un dan men mengad gadaka akan n (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh : 10-
12) Pada Pa da ma massa ke kekh khililaf afaaha hann Um Umaar bin Khat atta tabb r.a, sel elam amaa sembilan bulan terjadi bencana kekeringan (‘amu ramâdah [2]) yang mengakibatkan bencana kelaparan , yakni tahun 17 H s/d awa wall 18 H. Me Menngh ghad adaapi be benc ncan anaa ini be bellia iauu be berrka kata ta kepada rakyatnya:
72
“Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dalam diri kalian, dan da n da dala lam m ur urus usan an ka kali lian an ya yang ng ti tida dak k ke keli liha hata tan n ma manu nusi sia, a, kare ka rena na se sesu sung nggu guhn hnya ya ak aku u di diuj ujii de deng ngan an ka kali lian an da dan n ka kali lian an diuji denganku, aku tidak tahu apakah kemurkaan itu kepada diriku bukan kalian, atau kemurkaan itu kepada kalian bukan diri di riku ku,, at atau au ke kemu murk rkaa aan n it itu u be berl rlak aku u um umum um ke kepa pada daku ku da dan n kepada kalian, maka marilah kita berdo’a kepada Allah agar Dia memperbaiki hati-hati kita, dan merahmati kita, dan agar Dia mengangkat bencana ini dari kita.” [3]
Apa yang disampaikan ‘Umar ini diterapkan dalam langkahlangkah nyata, dan satu tahun berikutnya, mereka hidup dalam kondis isii sejahtera, bahka kann ‘Umar memberika kann santunan kepada setiap bayi, tahun pertama mendapat 100 dir irha ham m ( Rp 3jt jt)) da dann ta tahu hunn ke ke-2 -2 men menda dapa patt 20 2000 di dirrha ham, m, mampu menggaji guru 15 dinar (63,75 gr emas) per bulan, bahkan pada tahun 20 H mulai mencetak mata uang dirham sendiri. Sampai saat ini Indonesia senantiasa dilanda musibah, mulai banjijirr, tsunami, hingga Merapi. Ratusan ko korrban jiwa melayang dan ribuan yang mengungsi. Belum lagi bencana kem eman anus usia iaan an,, 26 jut utaa pen enddud uduuk Ind ndoones esia ia me mend nder erit itaa gangguan jiwa[4], 50 ribu orang Indonesia bunuh diri antara tahun 2005 – 2007, belum termasuk 40 orang tiap hari yang mati akibat overdosis narkoba [5]. Meng Me ngha hada dapi pi be benc ncan anaa se sepe pert rtii in ini,i, ki kita ta,, ap apal alag agii pe peng ngua uasa sa,, seharusnya memohon ampunan Allah SWT, mengajak rakyat untuk memeriksa diri: dosa apa gerangan yang mungkin dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan? Penyebab segala bencana yang dihadapi oleh manusia, baik pada level individu maupun negara adalah akibat kema ke maks ksiy iyat atan an;; ba baik ik ya yang ng di dila laku kukan kan ol oleh eh pe pemi mimp mpin in ya yang ng menerapkan aturan penjajah seraya mencampakka kann syari’ah, maupun oleh rakyat jelata. 73
Sungguh, menyembelih kerbau sebagai tumbal seperti yang dila di laku kuka kann wa warg rgaa Ha Harg rgob obin inan angu gunn Se Seni ninn la lalu lu[6] titida dakk ak akan an dapa da patt me meno nola lakk be benc ncan anaa se sedi dikit kitpu pun, n, ba bahk hkan an ke kegi giat atan an itituu justru merupakan bencana besar. Begitu juga mengharap bantuan Amerika dan negeri yang nyata-nyata memusuhi umat Islam, justru aka kann semakin membuat negeri ini terrpero te rossok ke keda dala lam m be benc ncan anaa ke kema mannus usia iaan an ya yang ng ti tiddak terperikan. Mematuhi arahan penjajah untuk menggunakan hukum sekuler kapitalis juga merupakan sumber musibah bes esaar ya yang ng te tela lahh te terb rbuk ukti ti me mem mbu buat at neg egeeri ini sema maki kinn terjajah, dengan aturan yang culas kekayaan alam negeri ini dirampas, 1.800 perda dihapus hanya untuk memuluskan pen enja jaja jaha hann de deng ngan an ke kedo dokk inv nves esta tassi, sem emeent ntar araa uta tang ng Indo In done nessia sa samp mpai ai Ok Okto tobe berr 20 2010 10 me mennin ingk gkat at me mennja jadi di Rp 1.664,43 trilyun. Karena itu tidak ada jalan untuk menolak bencana ini kecuali dengan beristighfar dan bertobat dengan sungguh-sungguh, mencampakkan berbagai kemaksiatan mereka kepada Allah SWT, lalu bersegera menerapkan syariah-Nya secara totalitas dalam semua aspek kehidupan. Jika tidak maka bencana demi de mi be benc ncan anaa ak akan an se sena nant ntia iasa sa me mela land ndaa ne negger erii in ini,i, ba baik ik bencana alam, maupun bencana yang lebih besar, yakni melu me luas asny nyaa ke kemu mung ngka kara rann da dann ke kema maks ksiy iyat atan an.. Ra Rasu sulu lullllah ah bersabda:
“ Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menj me njal alan anka kan n hu huku kumm-hu hukum kum Al Alla lah h da dan n me memi mili lihh-mi mili lih h ap apa a yang diturunkan Allah (yang suka dilaksanakan, yang tidak suka ditinggalkan), kecuali Allah akan menjadikan bencana di antara mereka." (HR. Ibnu Majah no. 4009 dengan sanad
Hasan[7]). [1]
hal 161, bab
: [2] kerusakan, kebinasaan: , Al Hafidz Ibnu Katsir (w. 774 H) menjelaskan kenapa disebut ‘âmu ramâdah 74
(tahun kehancuran) yakni krn: (1) tanah sampai kehitamhitaman krn tidak turun hujan, sampai warnanya hampir sepe se pert rtii ab abuu (r (rom omâd âd)) (2 (2)) at atau au kr krnn an angi ginn me meng ngha hamb mbur urka kann tanah seperti abu (3) atau krn warna kulit manusia menjadi sep epeerti ab abuu (k (krrn ke keppan anas asan an)) at atau au kr krnn seb ebab ab ke keti tiggan anya ya terjadi. [3] Thabaqat Ibnu Sa’ad, riwayat dari Sulaiman bin Yasar [4] Laporan WHO, tahun 2006 [5] http: http://ww //www.po w.polkam. lkam.go.id go.id/polka /polkam/be m/berita. rita.asp? asp?nwid= nwid=108 108 , 16 Maret 2007 [6] http://m.okezone.com/read/2010/11/08/340/391134 [7] Da Dala lam m si sils lsililah ah as ashh sh shah ahih ihah ah 1/ 1/21 2166 di dika kata taka kann ha hasa san, n, dalam shahih at targhib wat tarhib 2/157 dikatakan shahih lighairihi .
SEKULARISME ADALAH ALAT IMPERIALISME
Marilah selalu bertaqwa kepada Allah SWT kapan, k apan, dimanapun dan bagaimanapun kondisi kita, yakni dengan menjalankan segenap perintah Allah SWT, dan menjauhi segenap larangan-Nya. Dengan taqwa lah Allah akan memberikan jalan keluar terbaik dari segenap permasalahan yang kita hadapi. Allah berfirman: “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, Dia aka kan n menjadikan jalan keluar baginya.” (QS. At Thalaq: 2)
Salah satu ide dan pemahaman berbahaya yang sangat jauh dari sifat taqwa adalah ide sekularisme, yakni pemahaman bahw ba hwaa ag agam amaa ha haru russ dip ipis isah ahka kann da dari ri pe peng ngat atur uran an ur urus usan an kehi ke hidu dupa pann pu publ blik, ik, ag agam amaa ha hany nyaa di dija jadi dikan kan ur urus usan an pr prib ibad adi,i, hukum Islam yang bersangkutan dengan kehidupan 75
berban berb angs gsaa da dann be bern rneg egar araa ha haru russ di dibu buan angg ja jauh uh-j-jau auhh da dari ri kehidupan manusia. Penjajah menjadikan seku kula larrisme sebagai alat untu tukk mengokohkan dominasinya. Dengan membuang aturan Islam maka hukum bisa dibuat menguntungkan bisnis dan kepentingan mereka. Menu Me nuru rutt er eram amus uslilim. m.co com, m, 15 De Dese semb mber er 20 2010 10,, Wi Wiki kile leak akss merrililis me is seb ebua uahh ka kawa watt rah ahas asia ia ke keddut utaa aann be bessar Ame merrika Serikat di Beijing, yang berisi pertemuan Kementrian Luar Negeri China dan Amerika Serikat. Dalam pertemuan itu diungkap bahwa China berencana membuat muslim Indonesia menjadi sekuler. Sekularisasi itu bertujuan agar umat Islam tidak membahayakan kepentingan China yang sekarang sudah hampir menguasai Indonesia [1]. Sebelumnya, pada tahun 2003, Cheryl Benard dengan di support Rand Corporation, sebuah lembaga di AS, melakukan riset yang merekomendasikan untuk mensupport umat Islam yang sekuler, serta menjadikan umat Islam yang mereka angg an ggap ap “f “fun unda dame ment ntal alis is”” se seba baga gaii mu musu suhh be bers rsam ama. a. Ja Jauh uh sebelumnya, Samuel Zwemmer, dalam Konferensi Missi di isii ut utam ama a Yerusalem, tahun 1935, menyatakan bahwa: “M is kita bu kita buka kanl nlah ah me menj njad adik ikan an ka kaum um Mu Musl slim imin in be bera rali lih h ag agam ama a menja me njadi di ora orang ng Kri Kriste sten n ata atau u Yah Yahudi udi,, tap tapii cu cukup kuplah lah den dengan gan menjauhkan mereka dari Islam [2]. Bahkan pada abad 18, saat
khilaf khil afah ah ma masi sihh te tega gak, k, Di Disr srae aelili,, Pe Perd rdan anaa Me Ment nter erii In Ingg ggri riss mengu me ngusul sulkan kan unt untuk uk me menja njauhk uhkan an alal-Qur Quran an dar darii keh kehidu idupan pan umat Islam, artinya syari’ah Islam harus dicabut dari benak kaum muslimin agar mudah mengalahkan mereka. Penerapan sekularisme hanya menimbulkan banyak penderitaan. Di akhirat jelas pengusungnya akan memp me mper erta tang nggu gung ngja jawa wabk bkan an pe peno nola laka kann nnya ya at atas as hu huku kummhukum yang diingkari, sedangkan di dunia sudah terbukti tidak ada sistem hukum sekular yang mampu mensejahterakan manusia. Di Indonesia, tahun 2010, penduduk miskin dengan standar penghasilan di bawah Rp 6.000 per hari bertambah 12,4 juta menjadi 43,4 juta orang [3]. Di Amerika bahwa sekitar 50 juta oran or angg titida dakk ma mamp mpuu me memb mbay ayar ar ma maka kana nann ya yang ng cu cuku kupp di 76
tahun 2009[4]. Belum lagi maraknya kriminalitas, pornografi, depresi hingga bunuh diri. Allah mengharamkan sekularisme, Allah justru mewajibkan umat um at Is Isla lam m un untu tukk me meng ngam ambi bill da dann me mene nera rapk pkan an se selu luru ruhh aturan Islam tanpa kecuali.
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Isla Is lam m se seca cara ra ke kese selu luru ruha hann nnya ya,, da dan n ja jang ngan anla lah h ka kamu mu tu turu rut t langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Qs. al-Baqarah [2]: 208).
Ayat ini diturunkan mengenai Abdullah bin Salam dan kawankawannya tatkala masuk Islam, mereka masih ingin membesarkan hari Sabtu dan masih ingin membaca (mengagungkan) Taurat. “All llah ah SW SWT T Ima mam m Ibn bnuu Ka Kats tsir ir (w (w.. 77 7744 H) me meny nyaata taka kann: “A memerintahka kan n hamba-hambaNya yang mukm kmiin dan memp me mper erca caya yaii Ra Rasu sulN lNya ya,, un untu tuk k me meng ngam ambi bill se selu luru ruh h ik ikat atan an dan syari’at Islam, mengerjakan seluruh perintahNya serta meninggalkan seluruh larangaNya, selagi mereka mampu.” [5]
Imam At-Thabariy (w. 310 H) menyatakan bahwa:
“Wahai orang yang beriman, laksanakanlah semua syari’at Islam, dan masuklah kedalam Islam dengan memb me mben enar arkan kanny nya a se seca cara ra pe perk rkat ataa aan n da dan n pe perb rbua uata tan, n, da dan n tinggalk lka an mengikuti jala lan n jalan syaithan dan bekasbekasnya.”[6] beliau kemudian menjelaskan yang dimaksud
dengan jalan-jalan syaitan adalah mengikuti apa-apa yang berbeda dan berte tenntangan dengan huku kum m Islam dan [7] syari’ahnya. Semo Se moga ga Al Alla lahh me memb mber erik ikan an ke keku kuat atan an ke kepa pada da ki kita ta un untu tukk memperjuangkan dan melaksanakan semua aturan Islam, 77
dan menghindarkan kita, keluarga dan dzuriyat kita dari pemikiran sekular seperti ini. Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh satu hukum Allah yang ditegakkan dibumi lebih baik ba ik ba bagi gi pe pend ndud uduk ukny nya a da darip ripad ada a me mere reka ka di dibe beri ri hu huja jan n 40 pagi.” (HR Ahmad dan An Nasa’i dari Abu Hurairah)
[1] http://www.eram http://www.eramuslim.com/berita/nas uslim.com/berita/nasional/wikileaks-cinaional/wikileaks-cinaingin-membuat-muslim-indonesia-sekuler.htm (15 Desember 2010, diakses 16 Des 2010) [2] Eramuslim.com, digest – edisi 5 online, hal 19. [3] http://www.fe.unpad.ac.id/id/ars http://www.fe.u npad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomiip-fakultas-ekonomiunpad/berita/1048-penduduk-miskin-bertambah-12-4-juta jiwa [4] http://www.eramuslim.com/berita/laporankhusus/amerika-segera-menjadi-ne khusus/amerika-s egera-menjadi-negara-dunia-ketiga.htm, gara-dunia-ketiga.htm, diakses 16/9/2010 [5] Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Juz I, hal. 247 [6] Im Imam am At At-T -Tha haba bari riy, y, Ta Tafs fsir ir At At-T -Tha haba bari riy, y, Ju Juzz 4, ha hal.l.25 258, 8, Maktabah Syamilah [7]
ISLAM MEMERDEKAAN MANUSIA DARI PENJAJAHAN
Marilah kita senantiasa meningka katk tkaan ke keiimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt. Karena hanya dengan keimanan dan ketaqwaan yang tercermin dengan 78
ketundukan mutlak kita kepada Allah sajalah kejayaan dan kemuliaan akan kita raih. Ketika perang Al Qadisiyah, Sa’ad bin Abi Waqqash, panglima tentara Islam saat itu mengutus Rib’i bin ‘Amir menemui Rustum, pemimpin pasukan Persia, Rustum bertanya: ”Apa maks ma ksud ud ke keda data tang ngan an ka kali lian an?” ?” . Dengan lantang Ruba’i “All llah ah me meng ngut utus us ka kami mi un untu tuk k me memb mbeb ebas aska kan n menjawab: “A manusia dari penghambaan kepada sesama manusia kepada penghambaan kepada Allah semata. Dari belenggu dunia yang sempit kepada akhirat yang luas. Dari agama yang sesat kepada keadilan Islam” .
Pernyataan Rib’i menegaskan bahwa dorongan penaklukan Islam bukan untuk mendapat materi, tidak satupun negeri yang ya ng di dita takl kluk ukka kann Is Isla lam m ke kemu mudi dian an me menj njad adii ne nege gerri ya yang ng mend me nder eritita, a, ju just stru ru me mere reka ka me menj njad adii te tent ntra ram m ke ketitika ka hi hidu dupp dibawah naungan Islam. Khalifah Umar bin Abdul Aziz pernah mengutus Yahya bin Sa’ad untuk membagi zakat di Habasy Hab asyah/ ah/Eth Ethiop iopia, ia, ter ternya nyata ta tid tidak ak dit ditemu emukan kan rak rakyat yat yan yangg mau menerima zakat karena memang mereka merasa tidak berhak menerimanya. Satu Sa tu-s -sat atun unya ya do doro rong ngan an pe pena naklu kluka kann Is Isla lam m ad adal alah ah ta tauh uhid id,, yakn knii keimanan kepada Alla lahh beriku kutt asma dan sifatsifatNya. Tauhid yang bukan hanya sekedar percaya, namun juga disertai ketundukan totalitas pada kedaulatan Allah dalam setiap aspek kehidupannya. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, masukklah ke dalam Islam seca se cara ra ke kese selu luru ruha han, n, da dan n ja jang ngan anla lah h me meng ngik ikut utii la lang ngka kahhlangka lan gkah h sya syaith ithan, an, ses sesung ungguh guhnya nya sya syaith ithan an itu mus musuh uh yan yang g nyata bagi kalian.” (QS. Al Baqarah: 208)
Pada ha Pada haki kika katn tnya ya se semu muaa ma manu nusi siaa ad adal alah ah ha hamb mba. a. Se Setitiap ap orang yang hatinya bergantung penuh kepada sesuatu, agar sesuatu itu menolongnya dan menempatkannya dalam posisi yang terhormat, berarti hatinya telah menghamba kepada sesuatu itu, sekalipun pada dzahirnya ia adalah penguasanya. [1] 79
Dalam Dal am ska skala la indi individu vidual al,
ada yang menjadi hamba hawa nafsunya, sebagaimana firman Allah: “Terangka “Teran gkanla nlah h kep kepada adaku ku ten tentan tang g ora orang ng yan yang g men menjad jadika ikan n hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?” (QS. Al Furqan: 43)
Tentang ayat ini Al Al Hasan berkata: “Tidaklah mereka menyukai sesuatu melainkan mereka akan mengikutinya”[2]
Bagi pe Bagi peng ngha hamb mbaa ha hawa wa na nafs fsu, u, ma manf nfa’ a’at at da dann ke kese sena nang ngan an duniawi adalah tolok ukurnya, sesuatu akan dipandang baik asalkan bermanfaat menurut pandangannya. Bagi mereka pacaran, berduaan dengan lain jenis, bahkan berzina sah-sah saja asal suka sama suka. Bagi negara yang memakai tolok ukur ini lokalisasi perjudian, pelacuran, menjamurnya pabrik miras juga hal biasa. Dalam Dal am ska skala la Nas Nasion ional, al, kita juga masih menjadi hamba yang terjajah, An Nabhani dalam kitab Mafahim Siyasiyyah mengatakan bahwa penjajahan adalah penguasaan politik, militer, kultur, dan ekonomi terhadap bangsa-bangsa yang terjajah untuk dieksploitasi. Di bidang ekonomi, penjajahan dilakukan melalui utang luar negeri yang semakin meningkat. Total bunganya saja pada 2009 sudah Rp 109,5 trilyun[3] trilyun [3].. Dengan utang ini akhirnya mereka memaksakan kemauannya untuk menguasai sumber daya alam Indonesia, walaupun untuk itu 1800 perda harus dihapus[4] dihapus [4].. Di bidang kebudayaan, dengan alasan HAM, homoseksual bisa berke kem mbang bebas, bahkan difasilitasi, padahal homoseks adalah kejahatan yang hukumannya adalah mati, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
80
"Siapa "Sia pa ya yang ng ka kali lian an da dapa pati ti se seda dang ng me mela laku kukan kan pe perb rbua uata tan n kaum Luth (homoseks), maka bunuhlah; pelaku dan objeknya." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah
dengan sanad shahih) Di bidang hukum, penjajah kita usir, namun dengan bangga justru hukum mereka yang diterapkan. Hukum juga masih berpihak kepada pemilik modal, nenek pembantu pencuri sopp bu so bunt ntut ut di ru ruma mahh ma majijika kann nnya ya be berb rbul ulan an-b -bul ulan an di dita taha hann walaupun belum diadili, sementara banyak koruptor masih bisa melenggang bebas. Lalu bagaimana agar benar-benar merdeka? Kita akan benarbenar merdeka bila kita tidak menghamba pada hawa nafsu, tidak menghamba pada pemimpin, bukan pula menghamba pada partai, Persatuan Bangsa-Bangsa atau negara manapun, karena mereka semuanya serba lemah. Kita akan benar benar merdeka bila hanya menghamba kepada yang bukan hamba, hanya menghamba ke keppada Yang Maha Perk Pe rkas asa, a, ya yakn knii Al Alla lahh SW SWT, T, pe peng ngha hamb mbaa aann ya yang ng te terw rwuj ujud ud dengan ketaatan mutlak kepada-Nya, dengan menerapkan selu se luru ruhh sy syar ari’i’ah ah-N -Nya ya da dala lam m se setitiap ap as aspe pekk ke kehi hidu dupa pann ki kita ta.. Inililah In ah be bent ntuk uk pe peng ngha hamb mbaa aann ya yang ng be bena narr-be bena narr me memb mbua uatt manusia, termasuk negara akan bebas merdeka. Semoga Allah membebaskan kita semua dari semua bentuk penghambaan kepada selain-Nya.
81
KEUNGGULAN HUKUM ISLAM
Suatu ketika, Urwah bin az-Zubair, salah seorang sahabat Nabi, bercerita kepada Az-Zuhri tentang kejadian yang ia saksikan sewaktu Nabi hidup. Ketika itu, katanya, Urwah melihat ada seorang wanita al-Makhzumiyyah, putri ketua suku su ku Al Al-M -Mak akhz hzum umi,i, pa pada da ha hari ri Fa Fath thuu Me Meka kahh ia ke keda dapa pata tann mencuri. Maka, kaumnya meminta kepada Usamah bin Zaid yang terrken te enal al de deka katt den enga gann Na Nabi bi,, ka karrena ay ayah ahny nya, a, Zai aidd bin Haritsah, adalah anak angka katt Nabi. Mereka menemui Usamah dan memintanya agar menolong putri kepala suku itu sehingga nantinya tidak akan dihukum oleh Nabi. Maka, datanglah Usamah menemui Nabi dengan menceritakan maksud dan tujuan kedatangannya. Mend Me nden enga garr pe perk rkat ataa aann Us Usam amah ah,, be beru ruba bahl hlah ah ro roma mann mu muka ka Nabi. Beliau berka berkata, ta, ”Apakah engkau akan mempersoalkan ket eten entu tua an hu huku kum m ya yan ng suda sudah h di dittet etap apka kan n ol ole eh Al Alla lah? h?” ” Usamah kemudian berkata, ”Maafkan aku ya Rasul Allah.”
Menjelang sore hari, Rasulullah SAW berdiri di depan para saha sa haba batn tnya ya sa samb mbilil be berk rkhu hutb tbah ah de deng ngan an te terl rleb ebih ih da dahu hulu lu memuji Allah karena Dialah pemilik segala pujian:
:
”Sesun ”Ses ungg gguh uhny nya a ke keha hanc ncur uran an um umat at-u -uma matt se sebe belu lum m ka kali lian an semua sem ua ada adalah lah dis diseba ebabka bkan n ole oleh h per perbua buatan tan mer mereka eka sen sendir diri. i. Ketika salah seorang yang dianggap memiliki kedudukan dan jabatan yang tinggi mencuri, mereka melewatkannya atau tida ti dak k me meng nghu huku kumn mnya ya.. Na Namu mun, n, ke keti tika ka ad ada a se seor oran ang g ya yang ng dian di angg ggap ap re rend ndah ah,, le lema mah h da dari ri se segi gi ma mate teri ri,, at atau aupu pun n or oran ang g miskin yang tidak memiliki apa-apa, dan orang-orang biasa, mere me reka ka me meng nghu huku kumn mnya ya.. Ke Keta tahu huil ilah ah,, de demi mi Za Zatt ya yang ng ji jiwa wa
82
Muhamm Muha mmad ad be bera rada da di da dala lam m ke keku kuas asaa aann-Ny Nya, a, sean seanda dain inya ya Fati Fa tima mah h pu putr trii Mu Muha hamm mmad ad me menc ncur uri, i, aku ak akan an me memo moto tong ng tangannya.” (HR Bukhari)
Setelah itu, Nabi menyuruh untuk memotong tangan wanita dari suku al-Makhzumiyyah tersebut. Dan setelah pelaksanaan hukuman itu selesai, Nabi menyatakan bahwa toba to batn tnya ya te tela lahh di dite teri rima ma ol oleh eh Al Alla lah. h. Da Dan, n, pe pere remp mpua uann itituu menjalani hidupnya secara normal, menikah, dan bekerja seperti biasa. Hingga suatu ketika ia datang kepada Aisyah untuk mengajukan suatu kebutuhan pada Nabi dan beliau menerimanya. Hadis yang memuat cerita seperti di atas juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Sahih-nya, Imam Al-Tirmidzi dalam Sunan-nya, Imam Abu Daud dalam Sunan-nya, Imam Al-Nasai dalam Sunan-nya, Imam Ibnu Majah dalam Sunannya, Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnad-nya, dan juga Imam Im am Ma Malilikk bi binn An Anas as da dala lam m Al Al-M -Muw uwat atht htha ha-n -nya ya.. De Deng ngan an demi de miki kian an ha hadi diss in inii bi bisa sa di dipa past stik ikan an ke kesa sahi hiha hann nnya ya ka kare rena na diriwayatkan hampir oleh imam-imam ahli hadis. Nabi ingin mengajarkan kepada umat manusia untuk tidak membeda-bedakan satu orang dengan yang lainnya dalam hukum. Semua orang sama, tidak ada yang kebal hukum. Karren Ka enaa, pemb mbed edaa aann da dala lam m huk ukum um mer erup upak akaan sum umbe berr kehancuran umat-umat sebelum kita. Di sisi lain, hukum Islam mempunyai keistimewaan yang titida dakk di dimi mililiki ki ol oleh eh hu huku kum m bu buat atan an ma manu nusi sia, a, ya yakn knii fu fung ngsi si zawaajir (p (pen ence cega gaha hann or oran angg un untu tukk me mela laku kuka kann ha hall ya yang ng sama sa ma)) da dann jawaabir (p (pen eneb ebus us do dosa sa di diakh akhir irat at ke kela lakk jijika ka sudah dihukum di dunia). Dari Ubadah bin shamit, Rasulullah SAW bersabda:
83
“Bersumpahlah (ber baiatlah) kalian kepadaku untuk tidak mens me nsek ekut utuk ukan an Al Alla lah h de deng ngan an se sesu suat atup upun un,, ti tida dak k me menc ncur uri, i, tida ti dak k be berz rzin ina a da dan n ti tida dak k me memb mbun unuh uh an anak ak-a -ana nak k ka kali lian an da dan n tida ti dak k me memb mbua uatt ke kebo boho hong ngan an/d /dos osa a sa saat at in inii da dan n sa saat at ya yang ng akan ak an da data tan ng dan ja jang ngan anla lah h ka kallia ian n ber erbu buat at do dosa sa da dala lam m kema’rufan. maka barang siapa yang menepati (sumpahnya) maka ma ka ga ganj njar aran an pa paha hala lany nya a at atas as (t (tan angg ggun unga gan) n) Al Alla lah, h, da dan n barang siapa yang melanggarnya kemudian dia diberi sanksi di dunia maka (sanksi) tsb merupakan kaffarah baginya, dan barang siapa yang melanggarnya kemudian Allah menutupinya (tidak di hukum di dunia), maka (urusannya) kemb ke mbal alii ke kepa pada da Al Alla lah, h, ji jika ka Ia be berk rkeh ehen enda dak k me meng ngam ampu puni ni maka ma ka dia iamp mpun uni, i, ji jika ka Ia be berk rke ehe hend ndak ak (m (men eny yik iksa sa)) mak aka a disi di siks ksa, a, ma maka ka ka kami mi me memb mbai aitn tnya ya at atas as ha hall te ters rseb ebut ut.” .” (HR
Bukhori, no. 17, Muslim no. 3223)
*** Teriakan “Maling” Itu Berakhir Maut…Kasus terakhir eksekusi massa terhadap tersangka pelaku kejahatan di Tangerang, terjadi Kamis (6/4) malam di sekitar pintu lintasan kereta api di Jl Ampera, Kelurahan Porisgaga, Kecamatan Batuceper, Kota Ko ta Ta Tang nger eran ang. g. Ko Korrba bann nnya ya,, He Herrma mans nsya yahh (24 24), ), war arga ga Lam ampu pung ng,, seor oran angg te terrsan angk gkaa pen encu curi ri sep epeeda mo moto torr di Kedawung Angke, Jakarta Barat (Kompas, 8/4). (http://www2.kompas.com/kompascetak/0004/09/utama/teri01.htm)) cetak/0004/09/utama/teri01.htm indo in dosi siar ar.c .com om,, Be Bejiji – Se Seor oran angg pr pria ia ba baba bakk be belu lurr di dike kero royo yokk massa karena tertangkap tangan saat melakukan aksi di kost-kostan mahasiswa. Diduga perampok asal Palembang yang biasa menyatroni tempat kost itu tidak segan-segan melukai korbannya, karena dari tangan pelaku ditemukan senjata tajam. (http://www.indo http://www.indosiar.com/patroli/80550/penc siar.com/patroli/80550/pencuri-babak-belururi-babak-belurdihajar-massa)) dihajar-massa 84
Maling motor digebuki, mati di bakar (http://www.lantas http://www.lantas.metro.polri.go.id/ .metro.polri.go.id/news/index.php? news/index.php? id=2&nid=6085). id=2&nid=6085 ). Adakah yang sudah terlanjur mati itu akan diampuni dosanya diakhirat kelak? Allahu Ta’aala A’lam. *** Negara Arab Saudi, walau pun belum Islami seratus persen – karena masih menggunakan sistem monarki (bukan Khililaf Kh afah ah)– )– ta tapi pi si sist stem em pi pida dana na Is Isla lam m ya yang ng di dite tera rapk pkan anny nyaa menunjukkan keunggulan signifikan bila dibandingkan sistem pid idan anaa sek ekuule lerr yan angg di dija jala lannka kann di neg egaara ra-n -neg egaara Arab lainnya, yaitu di Suriah, Sudan, Mesir, Irak, Libanon, dan Kuw Ku wai ait. t. Rat ataa-rrat ataa ang ngka ka pem embu bunu nuha hann di Sa Saud udii (d (dal alaam 100.000 penduduk) dalam periode 1970-1979 yang besarnya 53, ternyata hanya 1/6 dari angka pembunuhan Mesir dan Kuwait, 1/7 dari angka pembunuhan Suriah, 1/9 dari angka pembunuhan Sudan, 1/16 dari angka pembunuhan Irak, dan hanya 1/25 dari angka pembunuhan Libanon. (Topo Santoso, 2003, Membumikan Hukum Pidana Islam hal 138-143). Jika Saudi dibandingkan dengan negara Barat, seperti Amerika Serikat, angka kannya akan lebih signifika kann dan dramatis. Bayangkan, angka pembunuhan Saudi selama 1 tahun sama dengan angka pembunuhan AS dalam sehari! Sebab rata-rata angka pembunuhan Saudi selama 10 tahun (1970-1979) hanya ada 53 kasus pembunuhan per tahun. Di AS (sepanjang 1992 saja) terjadi 20.000 kasus pembunuhan, atau 54 orang terbunuh per hari (al-Basyr, 1995, Amerika di Ambang Keruntuhan (As-Suquth min al-Dakhil). Penerjemah Mustholah Maufur hal 45). Bayangkan pula, angka perkosaan di Saudi selama 1 bulan sama dengan angka perkosaan AS dalam sehari! Sebab ratarata angka perkosaan Saudi selama 10 tahun (1970-1979) hanya ada 352 kasus perkosaan per tahun. Jadi per bulan di Saudi terjadi sekitar 29 perkosaan. Di AS (sepanjang 1992 saj aja) a) te terrja jaddi 10 10..00 0000 ka kassus pe perrko kossaa aann, at atau au sek ekit itar ar 27 per ereemp mpua uann dip iper erko kossa per ha harri. Ini ku kura rang ng le lebbih set etar araa deng de ngan an an angk gkaa pe perk rkos osaa aann Sa Saud udii se sela lama ma 1 bu bula lann (Q (Qon onitita, a, 2001, Jilbab dan Hijab, hal 53-54). source: 85
(http://khilafah1924.org/index.php? option=com_content&task=view&id=116&Itemid=47)) option=com_content&task=view&id=116&Itemid=47
MENGEMBALIKAN KEJAYAAN UMAT ISLAM
Pergantian kejayaan suatu kaum adalah sunnatullah yang tidak akan berubah, begitu juga sebab-sebabnya. Allah telah menj me njad adik ikan an se seba babb-se seba babb ag agar ar um umat at be berj rjay aya, a, be begi gitu tu ju juga ga sebab-sebab yang menjadikan umat tersebut akan mundur bahkan hancur. Allah SWT berfirman:
“Jika ka “Ji kam mu (p (pa ada per eran ang g Uh Uhud ud)) me mend ndap apat at lu luka ka,, ma maka ka sesu se sung nggu guhn hnya ya ka kaum um (k (kaf afir ir)) it itu u pu pun n (p (pad ada a pe pera rang ng Ba Bada dar) r) mend me ndap apa at lu luka ka yan ang g se seru rupa pa.. Da Dan n ma masa sa (k (kej ejay aya aan da dan n kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah memb me mbed edaka akan n or oran angg-or oran ang g ya yang ng be berim riman an (d (den enga gan n or oran anggorang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur
86
sebagai) sebaga i) syu syuhad hada. a. Dan All Allah ah tid tidak ak men menyuk yukai ai ora orangng-ora orang ng yang lalim.” (QS. Ali ‘Imran 140)
Berkai Berk aita tann de deng ngan an pe perg rgililir iran an ma masa sa ke keja jaya yaan an da dala lam m ay ayat at diatas, Al Hafidz Ibnu Katsir (wafat 774 H) menyatakan:
“Yaitu Kami pergilirkan kemenangan itu bagi musuh kalian atas at as dir irii ka kali lian an da dala lam m se sese seka kalli wak aktu tu,, se seka kali lip pun pad ada a akhirnya kalian memperoleh akibat yang baik, (Kami lakukan demikian itu) karena kebijaksanaan Kami yang mengandung hikmah (buat kalian).”
Kemungkaran, kemaksiyatan, pengingkaran dan pen enyi yimp mpaang ngan an pela laks ksaana naan an hu huku kum m-h -huk ukum um Allllah ah SWT merupakan sebab kemunduran dan kehancuran umat manusia. Sejarah telah membuktikan bahwa Bani Israel yang berk be rkua uasa sa se seja jakk 97 9755 SM SM,, ka kare rena na pe peny nyim impa pang ngan anny nyaa da dari ri aturan Allah, 250 tahun setelah berjaya, kemudian berhasil diruntuhkan oleh raja `Asyur namanya Syanharib, dan ketika suda su dahh ha hanc ncur ur,, me mere reka ka titida dakla klahh be bert rtau auba batt se sehi hing ngga ga Al Alla lahh mengerahkan tentara Babilonia di bawah pimpinan Bukhtanassar (Nebukadnezar), yang menawan dan menjadikan mereka sebagai budak. Begitu juga negeri Saba yang ya ng be berk rkem emba bang ng ki kira ra-k -kir iraa ta tahu hunn 10 1000 00 SM SM,, ne nege geri ri ya yang ng sangat makmur, namun karena kekufuran yang menyebar, maka Allah menghancurkan mereka.
“Tetap “Tet apii me mere reka ka be berp rpal alin ing, g, ma maka ka Ka Kami mi da data tang ngka kan n ke kepa pada da mere me reka ka ba ban nji jirr ya yang ng be besa sarr da dan n Ka Kami mi gan anti ti ked edua ua ke kebu bun n mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr .” .”
(QS. Saba’: 16) Dalam konteks keadaan kaum Saba ini Allah SWT berfirman: 87
“Demikianlah ka kam mi memberi balasan kepada mereka disebabkan kekufuran (kengganan bersyukur) mereka. kami tida ti dak k me menj njat atuh uhka kan n si siks ksa a ya yang ng de demi miki kian an ke kecu cual alii ke kepa pada da orang-orang yang kufur.” (QS. Saba [34]: 17)
Tidak ada cara untuk berjaya kembali kecuali dengan taubat yang sebenarnya, yang diiringi dengan sesegera mungkin menj me njal alan anka kann ke keta taat atan an sepen enuuhn hnyya ke kepa pada da Allllah ah SW SWT. T. Sejarah membuktikan bahwa tatkala Bani Isreal bertaubat, maka Allah memberikan giliran kejayaan bagi mereka untuk berkuasa kembali pada tahun 536 SM, Allah berfirman:
… “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri.” (QS. Al Isra’: 7)
Kemudian Allah mengancam kalau mereka kembali durhaka maka Allah juga akan kembali menghinakan mereka:
“Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat (Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedur (ke durhak hakaan aan), ), nis niscay caya a Kam Kamii kem kembal balii (m (meng engaza azabmu bmu)) dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al Isra: 8)
Indonesia negeri yang kaya raya alamnya, setelah 66 tahun merdeka, ternyata 70 juta rakyatnya hidup dalam kemiskinan, 4 juta anak Indonesia kurang gizi, tiap dua hari, satu warga Jakarta bunuh diri, sementara kekayaan alamnya terus menerus diserahkan kepada asing dengan mengatasnamakan investasi. Narkoba, pornografi, aborsi dan kerusakan akhlaq menjamur dinegeri ini. Amer Am erik ikaa Se Seri rika kat, t, ne nega gara ra ad adii da daya ya ya yang ng me menj njad adii ru ruju juka kann negeri ini juga diambang kehancuran, AS berada dalam krisis utang besar di atas 90% dari PDB, sekitar 50 juta orang Amerika tidak mampu membayar makanan yang cukup di tahun 2009, orang-orang yang dulunya kaya banyak yang 88
telah kehilangan rumah mereka, kini terpaksa tidur di mobil mahal mereka yang diparkir di sudut-sudut kota 17. Karren Ka enaa it ituu ada dala lahh seb ebua uahh ke kebo bodo doha hann ke kettik ikaa kit itaa te teta tapp berkutat dengan konsep kapitalisme yang terbukti menyengsarakan ini, tidak ada jalan untuk mengembalikan keja ke jaya yaan an um umat at sa saat at in inii ke kecu cual alii de deng ngan an su sung nggu guhh-su sung nggu guhh ber erto tobbat at,, me mennca camp mpak akka kann berb rbag agai ai ke kem mak akssia iata tan, n, la lallu bersegera menerapkan syariah-Nya secara totalitas dalam semua aspek kehidupan. Jika tidak, maka bencana demi bencana akan senantiasa melanda negeri ini, baik bencana alam, maupun bencana yang lebih besar, yakni meluasnya kemungkaran dan kemaksiyatan. Rasulullah bersabda:
“Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menj me njal alan anka kan n hu huku kumm-hu hukum kum Al Alla lah h da dan n me memi mili lihh-mi mili lih h ap apa a yang diturunkan Allah (yang suka dilaksanakan, yang tidak suka ditinggalkan), kecuali Allah akan menjadikan bencana di antara mereka." (HR. Ibnu Majah no. 4009 dengan sanad
Hasan) Semoga Allah menjadikan umat ini kembali meraih kejayaannya didunia dan diakhirat kelak, menjadi umat yang memb me mber erik ikan an lo loya yalilita tasn snya ya ha hany nyaa ke kepa pada da Al Alla lahh SW SWT, T, da dann menjadikan kita bagian dari umat tersebut.
SYARI’AT ISLAM MENANGANI KORUPSI
Salah satu wujud sikap taqwa adalah dengan berhati-hati dalam urusan harta, karena pertanggungjawaban terhadap harta yang kita miliki pada hari akhir nanti lebih panjang dan http://www.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/amerikasegera-menjadi-negara-dunia-ketiga.htm, segera-menjadi-negara-dunia-ketiga.htm, diakses 16/9/2010 1 6/9/2010 17
89
berat dari pada terhadap umur, ilmu dan tubuh kita. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad, Ad Darimi dan Ibnu Khibban, Rasulullah pernah berkata kepada Ka'ab:
“Wahai “Wah ai Ka Ka'b 'b bi bin n Uj Ujro roh h se sesu sung nggu guhn hnya ya ti tida dak k ak akan an ma masu suk k syurga daging yang tumbuh dari hal yang haram, dan neraka adalah paling tepat untuknya .” (HR. Ahmad)
Saat ini media cetak maupun elektronik ramai membicarakan kasus mafia hukum berkaitan dengan korupsi yang sangat memprihatinkan. Dari tahun ke tahun kasus korupsi tidak terselesaika kann dengan tuntas, tahun 1998, Indonesia meru me rupa paka kann ne nega gara ra ko koru rupp ke ke-6 -6 te terb rbes esar ar di didu duni niaa 18, tahun 2001 20 01,, In Indo done nesi siaa me menj njad adii ne nega gara ra te terk rkor orup up ke ke-4 -4 di didu duni niaa 19, tahun 2002, Indonesia menempati ranking pertama negara terkorup di Asia20, tahun 2010, Indonesia masih mempertahankan peringkat pertama negara terkorup dari 16 negara tujuan investasi di Asia-Pasific 21. Sedangkan Indeks Persepsi Korupsi 2010, Indonesia menempati ranking 110 dunia, jauh lebih korup dari Thailand (rangking 78), Srilanka (91), maupun Meksiko (98) 22. Setidaknya ada dua faktor utama penyebab meningkatnya korupsi di negeri ini. Yang pertama adalah faktor individu yang teracuni paham mate ma teri rial alis isme me.. Pa Paha ham m in inii me meny nyeb ebar ar lu luas as di dima masy syar arak akat at,, mereka mengukur kebahagiaan dan kesuksesan seseorang deng de ngan an be bera rapa pa ba bany nyak ak ha hart rtaa ya yang ng ia pu puny nyai ai.. Ak Akib ibat atny nyaa orang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan harta, kalau perlu ia akan menyuap untuk bisa menjadi pejabat, Siaran Pers Transparansi Internasional, (kompas 24/09/1988), urutan sebelumnya: Kamerun, Paraguay, Honduras, Tanzania dan Nigeria 19Hamid Awaluddin, Korupsi Semakin Ganas, kompas 16/08/01 20 diikuti India dan Vietnam Vietnam (hasilSurvei PERC PERC (Political (Political & Economic Economic Risk Consultancy) : Teten Masduki, Korupsi dan reformasi “Good Governance”, kompas, 15/4/02 21Survey PERC, Kompas.com, 8 Maret 2010 22HarianSumutPost.com 18
90
dan kalau sudah jadi pejabat ia akan melakukan berbagai cara untuk menambah kekayaannya. isttem dan atu tur ran yang Yang kedua adalah faktor sis diberlakukan dinegeri ki kitta, diantaranya adalah sistem hukum/sanksi yang lemah, penegakan hukum yang setengah hatiti,, pe ha peng ngga gajia jiann ya yang ng re rend ndah ah,, ju juga ga si sist stem em so sosi sial, al, di dima mana na masyarakat justru memuja seorang koruptor yang ‘baik hati’, rajin menyumbang pesantren, sekolah dan masjid. Hanya ada satu jalan untuk menyelesaikan persoalan ini secara tuntas, yakni dengan penerapan syari’ah, baik dalam skala individual maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Allah berfirman :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” [QS. Ar Ruum:
41] Kese Ke semp mpur urna naan an sy syar ari’i’ah ah Is Isla lam m da dala lam m me mena nang ngan anii kor korup upsi si atur uran an pe peng ngga gaji jian an ya yang ng je jela las s , larangan terlih ter lihat at dar darii at suap menyuap, kewajiban menghitung dan mel ela apo pork rka an ke keka kaya yaa an ba bagi gi pej eja aba batt, keteladanan pemimpin, dan si sist stem em hu huku kum m ya yang ng se semp mpur urna na, dan semua itu dilaksanakan dengan pondasi iman kepada Allah dan hari akhir. Dalam urusan gaji, Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang diserahi pekerjaan dalam keadaan tidak punya rumah, maka haruslah ia mendapatkan rumah. r umah. Bila ia tidak memiliki istri, maka haruslah ia menikah, bila ia tidak memiliki pembantu maka hendaklah ia mengambil pembantu dan bila ia tidak memiliki hewan tunggangan hend he ndak akla lah h ia me memi mili liki ki he hewa wan n tu tung ngga gang ngan an.. Ba Bara rang ng sia siapa pa yang mengambil selain itu maka ia telah melakukan kecurangan.”(HR Abu Dawud)
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Hai kaum muslimin, siapa saja diantara kalian yang melakukan pekerjaan untuk kami
91
(menjadi pejabat/pegawai negara), kemudian ia menyembunyikan sesuatu terhadap kami walaupun sekecil jarum, berarti ia telah berbuat curang. Dan kecurangannya itu akan ia bawa pada hari kiamat nant.” (HR Abu Dawud)
menceritakan bahwa Khalifah Umar bin Khattab telah mengeluarkan kas negara untuk menggaji tiga oran or angg gur uruu ya yang ng me meng ngaj ajar ar an anak ak-a -ana nakk se sebe besa sarr 15 di dina narr (sekitar 63,75 gram emas) per orang per bulan 23. Sistem Islam juga melarang aparat untuk menerima hadiah dari orang yang tidak biasa memberi hadiah sebelum dia menja me njadi di pe pejab jabat. at. Ima Imam m Buk Bukhar harii dan Mus Muslim lim mer meriwa iwayat yatkan kan bahwa Rasulullah s.a.w telah memberi tugas kepada seorang lelaki dari Kaum al-Asad yang bernama Ibnu Lutbiyah untuk memungut Zaka katt. Setelah kembali dari menjalankan tugasnya, lelaki tersebut berkata kepada Rasulullah s.a.w: “(Harta) Ini untuk anda dan (harta) ini untukku krn diha di hadi diah ahka kan n ke kepa pada daku ku.” Setelah mendengar ka kata ta--ka katta ters te rseb ebut ut,, Ra Rasu sulu lullllah ah s. s.a. a.w w na naik ik ke keat atas as mim imba bar. r. Se Sete tela lahh mengucapkan puji-pujian ke hadirat Allah, beliau bersabda: Imam Ad Damsyiqi
Adakah patut seorang petugas yang aku kirim untuk mengurus suatu tugas berani berkata: “Ini untuk anda dan ini untukk kku u karena memang dihadiahka kan n kepadaku?” Bukankah lebih baik dia duduk di rumah bapak atau ibunya (tanpa memegang suatu jabatan) dan perhatikan apakah dia akan ak an dih ihad adia iahi hi se sesu suat atu u at ata au ti tida dak. k. Demi Zat ya yang ng jiw iwa a Muh uham amm mad ber erad ada a di da dala lam m gen eng gga gama mann-N Nya ya,, ti tida dakl klah ah seor se oran ang g di an anta tara ra ka kali lian an (p (pej ejab abat at)) me memp mper erol oleh eh se sesu suat atu u darinya, kecuali pada Hari Kiamat dia akan datang dengan memiku mem ikull see seekor kor unt unta a yan yang g sed sedang ang mel melen enguh guh ata atau u see seekor kor lem embu bu at ata au se seek ekor or ka kam mbi bing ng yan ang g me meng nge emb mbe ek di at atas as tengkuknya. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya
tinggi-tinggi sehingga tampak kedua ketiaknya yang putih dan bersabda: “Ya Allah! Bukankah aku telah menyampaikannya,” sebanyak dua kali.24
Abdul Aziz Al Badri, Hidup Sejahtera dalam naungan Islam , hal 45
23 24
92
perhitungan tungan kekaya kekayaan an para Islam jug Islam jugaa men mensya syari’ ri’atk atkan an perhi pejabat di awal dan di akhir jabatannya. Jika ada kenaikan yang ya ng ta takk wa waja jar, r, ya yang ng be bers rsan angk gkut utan an ha haru russ me memb mbuk uktitika kann bahwa kekayaan itu benar-benar halal, kalau tidak dia tidak bisa membuktikan maka hartanya akan dimasukkan ke baitul mal, sebagian atau seluruhnya. Ini pernah dilakukan Umar bin Khattab kepada Abu Hurairah dan Khalid bin Walid r.a. Disamping itu tidak kalah pentingnya adalah keteladanan pemimpin. Khalifah Umar bin al-Khaththab menyita sendiri seek se ekor or un unta ta ge gemu mukk mi mililikk pu putr tran anya ya,, Ab Abddul ulla lahh bi binn Um Umar ar,, kare ka rena na ke keda dapa pata tann di dige gemb mbal alak akan an di pa pada dang ng ru rump mput ut mi mililikk Baitul Mal. Ini dinilai Umar sebagai bentuk penyalahgunaan fasilitas negara. Ini nila lahh beb ebeerap apaa ko kons nsep ep sya yarri’i’ah ah da dala lam m meny nyeele lesa saik ikan an korupsi yang semakin kronis ini. Untuk itu diperlukan upaya kita semua untuk mengajak kepada syari’ah dan diperlukan kema ke maua uann pe peng ngua uasa sa un untu tukk ke kemb mbal alii me mene nera rapk pkan an sy syar ari’i’ah ah dalam setiap aspek kehidupan, tanpa ini, maka memerangi korupsi hanyalah sebatas mimpi yang tidak akan terlaksana. Semoga Allah menjaga kita dari segala yang di murkai-Nya.
93
SYARIAH MEMBABAT PORNOGRAFI DAN SEKS BEBAS
Marila Mari lahh ki kita ta se sena nant ntia iasa sa be bert rtak akwa wa ke kepa pada da Allllah ah de deng ngan an sebenar-benarnya sebenar-benar nya takwa. Kita tingkatkan terus ketakwaan itu di dalam setiap keadaan, dimanapun berada. Kita laksanakan semua perintah Allah meskipun pada mulanya terasa berat. Dan kita tinggalkan segala kemaksiatan dan semua saja yang dilarang oleh Allah, meskipun kelihatan sepele apa yang dilarang itu, tetapi kalau berkali-kali dosa kecil atau larangan itu kita jalankan, sudah pasti dosa kita semakin bertumpuk. Oleh sebab itu marilah kita senantiasa bertakwa! Sungguh bahagia dan beruntunglah orang yang selalu taat kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya. Sebaliknya akan sangat rugilah orang yang kufur dan durhaka kepada-Nya. Kaum muslimin yang dirahmati Allah
Dari mimbar yang agung ini saya menyeru diri saya dan saudara-saudara sekalian untuk membuka mata hati kita melihat kondisi umat Islam saat ini, khususnya di negeri ini. Suat Su atuu ha hall ya yang ng sa sang ngat at me memp mpri riha hatitink nkan an,, di ne nege geri ri ya yang ng merupakan negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tern te rnya yata ta me menj njad adii su surg rgaa ba bagi gi pa para ra pe pela laku ku da dann pe peny nyeb ebar ar pornografi dan pornoaksi. Munculnya, kasus video mesum yang dibintangi oleh pemain mirip artis adalah merupakan bukti nyata dari hal tersebut. Yang pasti, penyebaran video mesum itu kembali mengungkap banyak hal, termasuk menimbulkan keresahan di masyarakat dan mengancam masyarakat. 94
Seorangg Pak Seoran Pakar ar pe pendi ndidika dikan, n, sos sosiol iologi ogi dan kem kemasy asyar araka akatan tan menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia kelihatan sehatsehat saja. Padahal di dalamnya sebenarnya mereka sakit (sickness society ) dan sudah berlangsung sejak dulu. “Dalam kasus video porno itu, misalnya, kasus ini dihujat dan tidak dibenarkan oleh masyarakat, tetapi di sisi lain video porno ini malah banyak dicari. Jadi, sebenarnya mereka sakit karena masyar mas yarakat akat Ind Indone onesia sia tid tidak ak mem mempu punya nyaii apa yan yang g dis disebu ebut t deng de ngan an da daya ya ta tang ngka kall mo mora rall ya yang ng kua kuat.” t.” Peredaran video
porno artis terkenal itu akan makin memicu seks pranikah. Seks yang dilakukan sebelum menikah itu berada dalam ranah norma agama dan norma moral. Ke Kettika bentuk kebebasan yang permisif sudah diterima sebagai kewajaran, maka norma-norma akan mengalami perubahan bentuk atau kehilangan fungsinya. Apalagi, masyarakat kita mempunyai society ty , keadaan masyarakat yang apa yang disebut split socie “Con onto tohn hnya ya,, ke keti tika ka memp me mpun unya yaii ke kepr prib ibad adia iann te terp rpec ecah ah.. “C
Ramadh Rama dhan an se semu mua a or oran ang g ra rama maii-ra rama mai– i–ba baik ik ar artis tis,, pe peja jaba bat t ataupu ata upun n ora orang ng awa awam–b m–berp erpaka akaian ian Mus Muslim lim,, ter terlih lihat at per pergi gi ke Masjid, melakukan sumbangan. Namun, setelah itu mereka kembali ke kebiasaan lamanya. Bermuka dua. Inilah cermin dari suatu masyarakat split society.”
Di sinilah bahaya besar yang mengancam umat. Kemunculan video mesum itu dengan pemberitaan yang begitu luas akan makin menumbuhsuburkan perilaku seks bebas dan seks pranikah, juga membangun kesan di masyarakat bahwa apa yang mereka lakukan sebagai sesuatu yang biasa. Makin meningkatnya perilaku seks bebas tentu akan makin meni me ning ngka katk tkan an ba bahhay ayaa ba baggi ma massyar arak akat at sepe perrti ma maki kinn banyaknya kehamilan pranikah dan berikutnya kasus aborsi. Banyak data menunjukkan selama ini lebih dari 2 juta aborsi terjadi setiap tahunnya di negeri ini. Begitu pula perilaku seks bebas di kalangan mereka yang sudah menikah juga akan ak an me meng ngan anca cam m ke keha harm rmon onis isan an su suam ami-i-is istr tri,i, ke keka kaca caua uann nasab dan kehancuran institusi keluarga yang pada akhirnya 95
akan makin memperbesar masalah sosial di tengah masyarakat. Kaum muslimin yang dirahmati Allah
dari penyebaran video mesum dan perilaku seks bebas di masyarakat adalah karena sekularisme dan liberalisme di te teng ngah ah ma masy syar arak akat at.. Se Seku kula larris isme me ad adal alah ah paham yang menolak peran agama dalam kehidupan umum. Agama hanya dianggap sebagai urusan pribadi dan itu pun dipersempit sebatas urusan spiritual dan ritual. Nilai-nilai dan aturan agama (Islam) tidak boleh diikutkan dalam masalah publik. Adapun liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku selama tidak merugikan orang lain. Paham kebebasan ini juga mengajarkan bahwa setiap orang bebas menjalin hubungan dengan siapa saja dan bahkan berhubungan seks dengan siapa saja asal suka sama suka dan tidak ada paksaan. Celakanya, pengaturan kehidupan sosial yang ada saat ini dibangun berlandaskan pada ide sekularisme dan liberalisme itu. Tengok saja, di dalam KUHP seseorang yang berh be rhub ubun unga gann di lu luar ar ik ikat atan an pe perk rkaw awin inan an titida dakk di dian angg ggap ap mela me lakuk kukan an titind ndak akan an pi pida dana na se sela lama ma di dila laku kuka kann su suka ka sa sama ma suka. Padahal bisa jadi hanya pasal itulah yang bisa digunaka kann untuk menje jerrat pemain video mesum itu. Walh Wa lhas asilil,, pe peru rund ndan angg-un unda dang ngan an se seku kula larr ya yang ng ad adaa sa saat at in inii jelas tak mampu mengatasi problem pornografi, pornoaksi, dan seks bebas yang marak terjadi di tengah masyarakat. Akar masalah
Syariah Islam Membabat Menyelamatkan Umat
Se k s
Bebas
dan
Islam Isla m me mene neta tapka pkann ba bahw hwaa pe pers rsoa oala lann se seks ks di diba bata tasi si ha hany nyaa dala da lam m ke kehi hidu dupa pann su suam ami-i-is istr tri.i. Pe Pers rsoa oala lann se seks ks tid tidak ak bo bole lehh diumbar di ranah umum. Dalam kehidupan suami istri itu, Islam juga mengajarkan adab-adab dalam hubungan suami-istri. Misal, mengajarkan 96
agar perihal hubungan suami-istri itu disimpan di antara mereka berdua saja. Islam mengharamka kann siapapun menceritakan perihal hubungan tersebut kepada orang lain. Nabi saw. telah bersabda:
“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada Hari Kiamat ialah seseorang yang menyetubuhi istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, kem emud udia ian n su suam amii meny nye eba bark rka an ra raha hasi sia a is istr triiny nya a.” (HR Muslim dari Abi Said al-Khudri)
Kehara Keha raman man me menc ncer erititak akan an te ters rseb ebut ut te term rmas asuk uk ba bagi gi su suam amii yang mempunyai dua istri atau lebih, yakni hubungan badan suami-istri dengan istri yang satu disampaikan kepada istri yang lain. Berdasarkan nas di atas, maka keharaman hukum menc me ncer erititak akan an te ters rseb ebut ut te term rmas asuk uk ke keha hara rama mann me mere reka kam m adegan ranjang untuk disebarkan, agar bisa ditonton orang lain la in.. Den enggan ke kerras Na Nabi bi saw aw.. meng ngga gamb mbar arka kann mer erek ekaa seperti setan:
“Tahuk “Tah ukah ah ap apa a pe perm rmis isal alan an se sepe pert rtii it itu? u?"" Ke Kemu mudi dian an be beli liau au berk be rkat ata, a, "S "Ses esun ungg gguh uhny nya a pe perm rmis isal alan an ha hall te ters rseb ebut ut ad adal alah ah seperti setan wanita yang bertemu dengan setan laki-laki di sebuah gang, kemudian setan laki-laki tersebut menunaikan hajatnya (bersetubuh) dengan setan perempuan, sementara orang-orang melihat kepadanya.” (HR Abu Dawud)
Memberitakan dan memperbincangkan peristiwa seperti ini juga diharamkan, karena termasuk menyebarkan perbuatan maksiat. Nabi saw. dengan tegas menyatakan: 97
“Setiap “Setia p uma umatku tku dim dimaaf aafkan kan (do (dosan sanya) ya) kec kecual ualii ora orangng-ora orang ng mena me namp mpakak-na namp mpak akka kann nnya ya da dan n se sesu sung nggu guhn hnya ya di antara ben entu tuk k me men nam ampa pakk-na namp mpak akka kan n (d (do osa sa)) ad ada ala lah h se seo ora rang ng hamb ha mba a ya yang ng me mela laku kuka kan n pe perb rbua uata tan n pa pada da wa wakt ktu u ma mala lam, m, sementara Allah telah menutupinya, kemudian pada waktu pagi dia berkata, “Wahai fulan, semalam aku telah melaku kuk kan ini dan it itu u.” Padahal pada mala lam m harinya (dos (d osan anya ya)) te tela lah h di ditu tutu tupi pi ol oleh eh Ra Rabb bb-n -nya ya.. Ia pu pun n be berm rmal alam am dalam keadaan (dosanya) telah ditutupi oleh Rabb-nya dan di pagi harinya ia menyingkap apa yang telah ditutupi oleh ‘alayh) Allah.” (Muttafaq ‘alayh)
Semuaa ititu, Semu u, be berd rdas asar arka kann na nass-na nass ya yang ng ad ada, a, je jela lass ha hara ram. m. Siapapun yang melakukannya atau yang menyebarkannya seperti penyedia situs, yang menggandakan CD, dsb, dalam pandangan syariah berarti telah melakukan tindakan pidana. Kasus semacam itu dalam sistem pidana Islam termasuk dala da lam m ba babb ta’zîr . Jika terbukti maka bentuk dan kadar sank sa nksi siny nyaa di dise sera rahk hkan an ke kepa pada da ijijtitiha hadd qa qadh dhi;i; bi bisa sa da dala lam m bentuk tasyhir (diekspos), di penjara, dicambuk dan bentuk sanksi lain yang dibenarkan oleh syariah. Jika semua itu disebarkan secara luas sehingga bisa menimbulkan bahaya bagi masyarakat, tentu bentuk dan kadar sanksinya bisa diperberat sesuai dengan kadar bahaya yang ditimbulkan bagi masyarakat itu. Apa pala lagi gi jik ikaa ad adeega gann ran anja jang ng it ituu dililaaku kuka kann ta tanp npaa ika kata tann perkawinan, yaitu merupakan perzinaan; si pelaku, jika ia mengakuinya maka terhadap mereka harus diterapkan had zina, yaitu jika telah menikah harus dirajam hingga mati dan jika belum pernah menikah maka harus dicambuk seratus kalili.. Pe ka Pela laks ksaana naan an huk ukum umaan it ituu ha harrus di dila laku kuka kann sec ecar araa terbuka disaksikan oleh khalayak ramai. 98
Di sisi lain, pemerintah yang diamanahi mengurus segala urusan rakyat, selain menjalankan hukuman di atas, juga harus bertindak untuk memutus rantai kerusakan itu agar tida ti dakk te terrus ber ergu gullir ir;; ba baik ik deng ngan an me mem mbl blok okir ir sit itus usny nya, a, melakukan tindakan razia, dll. Semua tindakan hukum itu merupakan palang pintu untuk menghalangi terus menjalarnya kerusakan dan semacamnya itu. Namun, untuk mengikis kerusakan semacam itu sejak dari akarnya, ide-ide sekularisme dan liberalisme harus dikikis habis dari masyarakat karena ide-ide itulah menjadi dasar dan mendorong terjadi dan menyebarnya kerusakan semacam itu di masyarakat. Sebelum itu, sangat penting dilakukan pendidikan Islam kepada masyarakat secara teruster us-men meneru erus s dan ber berkes kesina inambu mbunga ngan. n. Ja Jadi di,, ne nega gara ra
harus terus-menerus membina dan meningkatkan ketakwaan masyarakat. Hal itu bisa dilakukan melalui semua sarana dan media pendidikan yang mungkin. Namun, semua itu hanya mung mu ngki kinn di dila laku kuka kann jijika ka si sist stem em ya yang ng di dite tera rapk pkan an ad adal alah ah sistem yang berlandaskan akidah Islam, yaitu syariah Islam di bawah naungan khilafah islamiyyah. WalLâh a’lam bi ashshawâb
PANDANGAN ISLAM DALAM PENGELOLAAN MILIK UMUM Marila Mari lahh kit itaa senan anti tias asaa me mennin ingk gkaatk tkan an ke keta taqw qwaa aann ki kita ta kepada Allah SWT. Dengan iradah-Nya, Allah memberikan pililiha pi hann ke kepa pada da ki kita ta ma mauu ta ta’a ’att at atau au du durh rhak aka. a. Al Alla lahh titida dakk 99
memerlukan keta’atan kita, justru kitalah yang beruntung kalau kita menta’ati-Nya. Sebaiknya kedurhakaan manusia kepada-Nya tidak mengurangi kemuliaan-Nya, justru kedurhakaan akan berakibat buruk bagi pelakunya. Allah SWT berfirman:
… “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri .”(QS. Al Isra’: 7)
Kedurh Kedu rhak akaa aann se sese seor oran angg da dala lam m pe peri rint ntah ah ya yang ng be berk rken enaa aann dengan individu akan berakibat rusaknya kehidupan individu tersebut dan orang-orang yang berkaitan dengannya, begitu pula ke keddurhakaan dalam perintah yang menyangku kutt masy ma syar arak akat at,, ak akan an me meng ngak akib ibat atka kann ru rusa sakn knya ya ke kehi hidu dupa pann masyarakat tersebut. Salah satu perintah syari’at yang saat ini sedang dilanggar, dan telah nampak nyata kerusakan akibat pelanggarannya, adalah perintah berkaitan dengan pengelolaan kepemilikan umum um um.. Da Darri Ibn bnuu al al--Mu Muta taw wak akki kill bi binn ‘A ‘Abd bdul ul--Ma Madâ dân, n, da dari ri Abyadl bin Hammâl r.a, bahwasanya ia berkata:
“Sesu “Ses ung nggu guhn hnya ya dia (A (Aby byad adll bi bin n Ha Hamm mmâ âl) me men nda data tang ngii Rasulullah saw, dan meminta beliau saw agar memberikan tambang garam kepadanya. Ibnu al-Mutawakkil berkata,”Yakni tambang garam yang ada di daerah Ma’rib.” Nabi saw pun memberikan tambang itu kepadanya. Ketika, Abyad bin Hamal ra telah pergi, ada seorang laki-laki yang ada di majelis itu berkata, “Tahukan Anda, apa yang telah Anda berikat kepadanya? Sesungguhnya, Anda telah memberikan kepadanya sesuatu yang seperti air mengalir”. Ibnu al-Mutawakkil berkata, “Lalu Rasulullah saw mencabut
100
kembali pemberian tambang garam itu darinya (Abyadl bin Hammâl).” (H (HRR Abu Da Daw wud ud,, at at--Ti Tirrmi middzi zi,, Ibn Maj ajah ah,, Ibn
Hibban)25 Dalam hadits ini, Rasulullah saw menarik kembali tambang garam yang telah diberikannya, padahal dalam riwayat Imam Bukhory, dari jalur Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada bagi kami perumpamaan yang lebih buruk bagi orang yang menarik kembali hadiahnya, seperti anjing yang menjilat muntahannya kembali”.
Syai Sy aikh kh Abd bdur urrrah ahm man Al Ma Maliliki ki,, dala dalam m ki kita tabb be bellia iau, u, Siyâsah al Iqtishôdiyyatu al Mutsla , hal. 65 menyatakan:
As
“Hadit “Had its s te ters rse ebu butt (y (yak akn ni riw iw.. Da Dari ri Ab Abya yadl dl bin Ha Hamm mmâ âl) meru me rupa paka kan n da dallil ba bahw hwa a se sesu sung ngg guh uhny nya a ta tamb mban ang g (y (yan ang g depositnya besar(pent)) merupakan bagian dari kepemilikan umum um um,, dan tid idak ak bo bole leh h dij ija adi dika kan n se seb bag agai ai ke kepe pemi mili lika kan n individu (swasta (pent)).”
Saat ini kita melihat bahwa sebagian besar SDA di negeri ini, yang seharusnya adalah milik rakyat, justru diberikan kepada bidang ng per permin minyak yakan, an, penghasil minyak utama asing; di bida didominasi oleh asing, diantaranya, Chevron 44%, Total E&P 10%, Conoco Phillip 8%, Medco 6%, CNOOC 5%, Petrochina 3%,dll26. Di bidang pertambangan, lebih dari 70% dikuasai asing. Asing juga menguasai 50,6% aset perbankan nasional pe Total al kep kepemi emilik likan an inv invest estor or perr Ma Mare rett 20 2011 11.. Tot At Tirmidzi Tirmidzi menghasankannya, menghasankannya, Ibnu Hibban mensahihkan, mensahihkan, Ibnul Qaththan mendlo’ifkan [as Shon’âny(w. 1276 H), Fathul Ghaffâr, 3/1284], Al Albani menyatakan hadits ini hasan lighairihi. Hadits ini diamalkan ahlul ahlul ‘ilmi dari kalangan kalangan sahabat [Tahqiq [Tahqiq Abdul Qadir Arna’uth atas kitab Jâmi’ul Ushul, Ushul, 10/578 karya Ibnul Atsîr (w. 606 H)] 26 Sumber data: Dirjen Migas, 2009 25
101
60-70 persen dari semua saham perusahaan yang dicatatkan dan diperdagangkan di bursa efek. Tidak cukup disektor pertambangan, asing juga berusaha mengangka kanngi bisnis eceran minyak, dan sayangnya penguasa negeri ini justru memuluskan jalan mereka. Kata Revr Re vris ison ondd Ba Basw swir ir,, pe peng ngam amat at ek ekon onom omii Un Univ iver ersi sita tass Ga Gadj djah ah Mada (UGM), 800.000 SPBU milik asing akan menguasai Indonesia27. Dampaknya harga BBM harus dinaikkan, sebab kalau harga BBM masih rendah karena disubsidi, pemain asing enggan masuk.' 28 Sungguh benar sabda Rasulullah saw: asing
... “Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan mereka memilih-milih apa ap a ya yang ng di ditu turu runk nkan an Al Alla lah h (s (seb ebag agia ian n di diam ambi bil, l, se seba bagi gian an dibuang), kecuali Allah akan menjadikan bencana di antara mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 4009 dengan sanad hasan)
Aki kiba batt eng ngga gann nnya ya men ener erap apka kann huku kum m Al Alla lahh be berrka kait itan an dengan kepemilikan umum ini, negeri yang sejatinya kaya raya ra ya in ini,i, bu buka kann ha hany nyaa ha haru russ ke kehi hila lang ngan an se seba bagi gian an be besa sarr SDAnya, namun masih lagi harus menanggung utang yang sena se nant ntia iasa sa me meni ning ngka kat, t, ut utan angg pa pada da ak akhi hirr pe peme merrin inta taha hann Soekarno 2,17 miliar dollar AS, pada akhir pemerintahan Soeharto naik 25 kali lipat menjadi 54 miliar dollar AS, dan pada akhir 2010 angka itu sudah membengkak lebih dari 50 kali lipat menjadi 116 miliar dollar AS 29. Bunga utang yang harus dibayar 2012 saja mencapai bunga Rp 122,13 triliun 30. http://www.suarapembaruan.com///ekonomidanbisnis/inilahekspansi-kapitalisme-besar-besaran-800000-spbu-asing-akankuasai-indonesia/18587 30 Maret 2012, diakses 13 April 2012 28 Kompas, 14 Mei 2003 29 http://cetak.kompas.com/read/2011/06/03/04174268/selamatkan .ekonomi.indonesia, .ekonomi.indonesia, diakses 15 Juli 2011 30 http://www.indonesiamedia.com/2012/04/08/opini-wakil-menteriesdm-widjajono-partowidagdo/ esdm-widjajono-partowidagdo/ diakses 13 April 2012 27
102
Sementara lebih dari 30 juta penduduk negeri ini hidup dibawah garis kemiskinan, padahal kemiskinan bisa memicu orang untuk melakukan kekufuran. Sungguh keberkahan hidup hanya ada ketika kita menjadikan syari’ah Allah sebagai aturan hidup keseharian kita, aturan yang mengatur individu, masyarakat maupun bangsa. Sebaliknya kedurhakaan manusia kepada-Nya tidak meng me ngur uran anggi kem emuuliliaa aann-Ny Nya, a, ju jusstr truu ke kedu durrha haka kaan an aka kann berakibat buruk bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhi ak hira rat. t. Se Semo moga ga Al Alla lahh me menj njad adik ikan an ki kita ta or oran angg-or oran angg ya yang ng sela se lalu lu pu puny nyaa ke keku kuat atan an te teka kad, d, se sema mang ngat at da dann ke kese seri rius usan an dala da lam m up upay ayaa un untu tukk me ment nta’ a’at atii Al Alla lahh da dala lam m se setitiap ap as aspe pekk kehidupan kita, tidak merasa cukup telah melaksanakan satu kewajiban namun abai terhadap kewajiban yang lain.
103
ISLAM DAN NEGARA TAK BISA DIPISAHKAN Sejak pertama kali risalah Islam diwahyukan oleh Allah SWT kep epad adaa Ra Rassulu lullllaah Mu Muha hamm mmaad saw aw,, sas asar araan ri rissala lahh ini adalah seluruh umat manusia tanpa kecuali. Kelengkapan Dinul Islam memantapkan Islam sebagai satu-satunya sistem hidup yang berasal dari Allllaah SWT, Pencipta selu lurruh makhluk, Yang Maha Adil dan Maha Mengetahui. Aja jarran anny nyaa yan angg rin inci ci,, le leng ngka kap, p, da dann mam ampu pu menj njaw awab ab seluruh problematika umat manusia sepanjang zaman telah dijamin sendiri oleh Allah SWT :
"Dan Ka "Dan Kami mi tu turu runka nkan n ke kepa pada damu mu al Kit Kitab ab (A (All Qu Qura ran) n) un untu tuk k menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (QS An Nahl: 89)
Ayat ini menegaskan bahwa salah satu fungsi Al Quran adalah menjelaskan (menjawab) segala problematika yang ada di hadapan manusia, di manapun dan kapanpun. Sebaliknya bila manusia (termasuk kaum muslimin) menga me ngabai baikan kan per pering ingata atan-p n-peri eringa ngatan tan dan huk hukumum-huk hukum um Al Quran maka yang diperolehnya hanyalah kesempitan hidup, kesengsaraan dan kehinaan. Allah SWT berfirman: "Dan ba "Dan bara rang ngsi siap apa a be berp rpal alin ing g da dari ri pe peri ring ngat atan an-K -Ku u (ber (berup upa a sistem hukum Islam), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit." sempit." (QS. Thahaa: 124)
104
Di sisi lain, Al Quran dan Sunnah Nabi memuat hukumhukum yang lengkap tentang ibadah, berpakaian, makanan, minu mi numa man, n, hu huku kumm-hu hukum kum te tent ntan angg eko ekono nomi mi-p -per erda daga gang ngan an,, harta, distribusi harta, ghanimah, fa’i, jizyah, kharaj, tentang pera pe radi dila lann titind ndak akan an kr krim imin inal al,, hu hudu dud, d, ta ta’z ’zir ir,, pe pers rsak aksi sian an,, pemb pe mbuk uktitian an (b (bay ayyi yina naat at), ), ma mahk hkam amah ah,, hi hing ngga ga ke pe perk rkar araa jihad, gencatan senjata, mobilisasi, perjanjian damai, utusan/delegasi. Belum lagi perkara-perkara yang meny me nyan angk gkut ut pe pend ndid idik ikan an,, at atur uran an so sosi sial al,, ke kelu luar arga ga/r /rum umah ah tangga dan seterusnya. Semua itu berupa sistem hukum yang cakupannya meliputi seluruh bentuk perbuatan manusia, baik antara manusia satu dengan yang lain, antara rakyat dan negara, antara negara Islam dengan negara lain, antara muslim dan non muslim, antara hamba dengan Allah SWT sebagai Al Khaliq. Keny Ke nyat ataa aann da dari ri si sira rahh Ra Rasu sulu lulla llahh sa saw w te tela lahh me menu nunj njuk ukka kann bahwa ajaran Islam sama sekali tidak dibatasi pada pribadiprib pr ibad adii pe peme melu lukn knya ya.. Ba Bahk hkan an be beliliau au sa saw w me menj njad adik ikan anny nyaa sebagai asas negara Islam. Hal ini tercantum dalam piagam Madinah (watsiqoh Madinah) yang dijadikan peraturan umum antara kaum muslimin dan non muslim di kota Madinah: "Bahwasanya apabila di antara orang-orang yang mengakui perjanjian ini terjadi suatu perselisihan yang dikuatirkan akan menimbulkan kerusakan, maka tempat kembalinya adalah kepada Allah da n kepada Muhammad dan n ba bahw hwas asan anya ya Al Alla lah h be bers rsam ama a or oran ang g Rasulullah Rasu lullah –saw- da yang teguh dan setia memegang perjanjian perjanjian ini."
Disamping itu, bagaimana mungkin ajaran Islam sampai ke berbagai penjuru negeri (termasuk Indonesia) apabila ajaran ini dibatasi dan hanya dimiliki oleh pribadi-pribadi? Bukankah itu berarti memasung kewajiban dakwah Islam kepada umat manusia dan jihad fi sabilillah. Lagi pula Rasulullah saw bersabda :
:
105
"Aku telah diperintah (oleh Allah) untuk memerangi manusia, hing hi ngga ga me mere reka ka be bers rsak aksi si ba bahw hwas asan anya ya ti tiad ada a tu tuha han n se sela lain in Allah, barangsiapa yang bersaksi (seperti itu), maka terpelihara terpe liharalah lah harta dan diri mereka mereka,, kecua kecuali li ada tuntu tuntutan tan (haq) atas perkara tadi, dan hisabnya kembali kepada Allah.”
(HR. Bukhari dari Umar bin Khattab) Sungguh kita sendiri tidak mengerti apa yang membuat risau dan gundah hati sebagian kaum muslimin –termasuk juga orang-orang non muslim- jika kita –misalnyamemberlakukan hukum potong tangan bagi pencuri, baik ia beragama Islam maupun bukan Islam! Atau jika kita merajam pemerko kossa baik ia muslim maupun non muslim im!! Atau mendera para pemabuk baik ia beragama Islam ataupun bukan Islam! Seorang muslim akan menerima hukum-hukum ini sebagai baggia ba iann da darri aja jarran Is Isla lam m ya yang ng di dila laks ksan anak akan annnya sec ecar araa praktis dalam rangka memenuhi perintah-perintah Allah dan menj me njau auhk hkan an se sega gala la la lara rang ngan anNy Nya. a. Se Seme ment ntar araa ba bagi gi or oran anggorang non muslim menerima hal ini sebagai undang-undang neg egar araa yan angg waj ajib ib me merrek ekaa pa patu tuhi hi secar araa dis isip iplilinn dem emii menjaga hak dan kewajiban warga negara.
106