FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS/ RS Dr M DJAMIL PADANG
Pendahuluan
asma merupakan proses inflamasi kronik dimana yang be berperan adalah sel-sel inflamasi maupun struk uktu turral dari bronkus GINA 2010
PROSES INFLAMASI
Source: Peter J. Barnes, MD
GAMBARAN ANTOMI SALURAN NAFAS
Angka kejadian asma
Source :
Masoli M et al. Allergy 2004
PERMASALAHAN PADA ASMA AKUT Mortaliti 1-13 / 100.000 asma 77 dari 90 kasus kematian bisa dicegah Faktor-faktor penyebab kematian : • • •
Diagnosis tidak tepat Penilaian beratnya asma tidak akurat Pengobatan kurang memadai
Masalah lain pada asma akut adalah Tingginya angka libur sekolah, kerja Biaya di IGD dan rawatan pasien
DERAJAT PENGONTROLAN ASMA KARAKTERESTIK
Simptom/hari
TERKONTROL Tidak ada ( kurang 2 kali / minggu )
TERKONTROL SEBAGIAN
TIDAK TERKONTROL
Lebih dari 2 kali / minggu
Keterbatasan aktivitas
Tidak ada
ada
3 atau lebih kriteria
Gejala malam
Tidak ada
ada
terkontrol sebagian
Tidak ada ( kurang
Lebih dari 2 kali / minggu
ada setiap minggu
Datang ke rs
2 kali / minggu )
Fungsi paru (PEF atau FEV1)
Normal
< 80% pred terbaik
Exacerbasi
Tidak ada
satu atau lebih / tahun
1 / lebih tiap minggu
GEJALA MALAM HARI
LEVEL OF CONTROL
E C U D E R
TREATMENT OF ACTION
controlled
maintain and find lowest controlling step
partly controlled
consider stepping up to gain control
uncontrolled exacerbation
REDUCE
E S A E R C N I
step up until controlled treat as exacerbation
INCREASE
TREATMENT STEPS
STEP
STEP
STEP
STEP
STEP
1
2
3
4
5
ASMA AKUT Episode peningkatan sesak napas, batuk, mengi (wheezing),dada terasa berat, atau kombinasi gejala-gejala tersebut secara cepat dan progresif Penurunan aliran udara ekspirasi, arus puncak ekspirasi (APE) / (VEP-1) Eksaserbasi dapat terjadi pada semua derajat asma
GINA 2010
ASMA AKUT Eksaserbasi menggambarkan terdapat pajanan dari pencetus, paling sering infeksi atipikal, virus dan alergen
Eksaserbasi dapat juga menggambarkan kegagalan dalam penatalaksanaan jangka panjang
FAKTOR PENCETUS SERANGAN ASMA
CONTOH ALERGEN
Patofisiologi Serangan Asma
b.konstriksi, edema, hipersekresi Obstruksi jalan napas
Hipoventilasi alveolus Atelektasis
Gangguan compliance Ventilasi-perfusi tidak padu padan
Surfaktan v.konstriksi pulmonal
Hiperinflasi paru
Asidosis
PaCO2 PaO2
Kerja napas
Klasifikasi derajat serangan asma No Gejala Klinis
1
Sesak Napas
2
Berbicara
3
Kegelisahan
4
Frekuensi napas Otot bantu napas
5
Ringan
Sedang
Berat
Berjalan sesak Dapat berbaring
Berbicara sesak Enak duduk
Istirahat sesak Duduk membungkuk
Lancar
Terputusputus Kadang gelisah Meningkat
Susah bicara
> 30 x / menit
digunakan
Selalu digunakan
Tidak gelisah Meningkat Tidak digunakan
Selalu gelisah
Klasifikasi derajat serangan asma N o
Gejala Klinis
Ringan
Sedang
Berat
6
Mengi
Akhir ekspirasi
ada
Keras/ hilang
7
Nadi/ menit
< 100
100 - 120
> 120
8
Pulsus paradoksus
Tidak ada < 10 mmHg
10-25 mmHg
> 25 mmHg
9
APE
> 80 %
60 80 %
< 60 %
Normal < 45 mmHg > 95%
> 60 mmHG < 45 mmHg 91-95 %
< 60 mmHg >45 mmHg <90%
10 PO2 PCO2 SaO2
–
Menghilangkan obstruksi jalan napas secepat mungkin
Mengatasi hipoksemia
Mengembalikan faal paru ke tingkat normal
Membuat rencana pencegahan agar tidak terjadi relaps
Penatalaksanaan eksaserbasi
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan
Pengobatan serangan asma sedini mungkin •
•
Di rumah Di rumah sakit : Ruang gawat darurat (IGD) - Ruang rawat inap - Ruang perawatan intensif (ICU) -
Penatalaksanaan eksaserbasi di Rumah Penilaian beratnya serangan asma
Pengobatan awal
Baik
Tidak lengkap
Perburukan
Penatalaksanaan eksaserbasi di Rumah (1) Penilaian beratnya serangan asma Ukur APE : nilai 50% prediksi/nilai terbaik Gejala. sesak, mengi, & rasa tertekan di dada Penggunaan otot bantu napas & retraksi suprasternal
Penatalaksanaan eksaserbasi di Rumah (1) PENGOBATAN AWAL Hirup beta 2 agonis aksi pendek 2-4 semprot, sampai 3 x setiap 20 menit atau nebulizer sekali
Respon baik Respon tidak lengkap Respon buruk
Penatalaksanaan eksaserbasi di Rumah (2)
•
•
•
APE > 80% prediksi/nilai terbaik Gejala hilang Respons terhadap agonis 2 bertahan > 4 jam
Agonis 2 dapat dilanjutkan setiap 3-4 jam selama 24-48 jam kortikosteroid hirup, dosis dinaikan untuk 7-10 hari
•
•
RESPONS BAIK
Penatalaksanaan eksaserbasi di Rumah (2) APE 50-80% prediksi/nilai terbaik Mengi dan sesak napas menetap Tambahkan kortikosteroid oral Lanjutkan agonis 2 Rujuk ke ruang RS/gawat darurat RESPONS TIDAK LENGKAP
Penatalaksanaan eksaserbasi di Rumah (2) •
•
•
•
APE < 50% prediksi/nilai terbaik Mengi dan sesak napas sangat menonjol Tambahkan kortikosteroid oral Ulangi agonis 2 segera
RESPONS BURUK
Rujuk ke ruang gawat darurat
Penatalaksanaan Eksaserbasi di Rumah Sakit Penilaian awal
Terapi awal
Respon Baik
Respon Kurang
Perburukan
Rawat Jalan
Rawat Inap
ICU
PENATALAKSANAAN EKSASERBASI DI RUMAH SAKIT
Penilaian awal (derajat berat/ringannya serangan asma) Riw. penyakit, pemeriksaan fisik, penggunaan otot bantu napas, frek. nadi, frek. napas, APE atau VEP1, saturasi O2, AGD
Penatalaksanaan Eksaserbasi di Rumah Sakit (1) Terapi awal Inhalasi agonis 2 aksi singkat, dg nebulisasi, 1 dosis setiap 20 menit selama 1 jam
•
Oksigen untuk mencapai saturasi O2 90% (95% pada anak-anak)
•
Kortikosteroid sistemik jika tidak ada respons segera/jika akhir-akhir ini mendapat steroid peroral atau jika serangan asmanya berat •
Sedasi merupakan kontraindikasi pada penanganan serangan akut/eksaserbasi
•
Respons baik Respons menetap 60 menit sesudah t/ terakhir Pem. fisik normal APE > 70% Tidak ada distres Saturasi O2 >90% (anak 95%) • • • • •
Rawat jalan : Agonis 2 inhalasi Pertimbangkan kortikosteroid oral (pada kebanyakan pasien) Minum obat secara benar Tindak lanjut pengobatan secara tepat • •
• •
PULANGKAN
Respons tidak baik dalam 1-2 jam Riw. risiko tinggi Pem. fisik gejala asma ringan/sedang APE >50% tetapi <70% Saturasi O2 tidak membaik • • • •
•
• • •
RAWAT
•
Inhalasi agonis 2 inhalasi antikolinergik Kortikosteroid sistemik Oksigen Pertimbangkan aminofilin IV Pantau APE, saturasi O2, nadi,
Respons buruk dalam 1 jam Riw. risiko tinggi Pem. fisik gejala asma berat, mengantuk, & bingung APE < 30% PCO2 > 45 mmHg PO2 < 60 mmHg Inhalasi agonis 2 inhalasi • •
• • •
•
• • • •
ICU
•
antikolinergik Kortikosteroid IV Pertimbangkan agonis 2 SK, IM,IV Oksigen Pertimbangkan aminofilin IV Mungkin perlu intubasi & ventilasi mekanis
®
Salbutamol
+
Sympathetic Pathway
Ipratropium Parasympathetic Pathway
+ Beta agonists
® Atrovent Atrovent
Theophylline
Beta 2 receptors
Cholinergic receptors
SUPERIOR BRONCHODILATION “
I t therefore appears that in acute severe asthma it is beneficial to use drugs which act in different ways: salbutamol stimulating beta-adrenoceptors and Ipratropium bromide blocking parasympathetic receptors ”
Komplikasi serangan asma SERANGAN ASMA AKUT
PO2 turun
hiperventilasi
Kelelahan otot bantu nafas
PCO2 dan PO2
GAGAL NAFAS
Komplikasi serangan asma
Pneumotorak
Akibat terjadinya peningkatan tekanan udar di alveoli sehingga dapat menyebabkan rupturnya dinding alveoli atau Pecahnya bleb sub pleura