PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
HO
H1
HIPOTESIS
EKSPERIMEN
PENGAMBILAN DATA/TABEL
ANALISIS DATA/GRAFIK
KESIMPULAN
VARIABEL
TERIKAT
PERTUMBUHAN TINGGI TANAMAN JAGUNG
TERKONTROL
WADAH/POT
JUMLAH BIJI JAGUNG
JENIS TANAH
CAHAYA MATAHARI
BEBAS
AIR LEDENG
AIR SUNGAI
AIR CUCIAN BERAS
PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
iv
PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
i
PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
i
PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
xl
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr. wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul "PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN JAGUNG".
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. Karya ilmiah ini menganalisis tentang pengaruh jenis air dalam proses pertumbuhan jagung yang berlangsung selama 13 hari. Metode yang kami gunakan adalah dengan melakukan eksperimen lalu mengamatinya. Lama pengerjaannya dilakukan dalam waktu 13 hari.
Dalam penyusunan dan penulisannya, penulis tidak mengalami kendala yang berarti. Hal ini tidak lepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada:
Ibu Dra. Herlina Sulaiman selaku guru pembimbing kami.
Serta seluruh pihak yang turut berperan serta sehingga terselesaikannya karya ilmiah ini dengan baik.
Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan, namun penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati, kami menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan di masa mendatang. Akhir kata kami ucapkan selamat membaca. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada khusunya dan masyarakat pada umumnya.
Wassalamualaikum wr. wb.
Makassar, 26 Agustus 2015
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Drs. Jamal, M.Pd, M. Kes
Jabatan : Kepala SMA Negeri 12 Makassar
Nama : Dra. Herlina Sulaiman
Jabatan : Guru Biologi SMA Negeri 12 Makassar
Menerangkan bahwa:
Nama : Annisa Putri D.N Jabatan : Siswa SMAN 12 Makassar
Nama : Ayu Ashari Jabatan : Siswa SMAN 12 Makassar
Nama : Fadhilah Jabatan : Siswa SMAN 12 Makassar
Nama : Fatmawati Jabatan : Siswa SMAN 12 Makassar
Menyatakan bahwa telah menyusun suatu karya tulis ilmiah pada mata pelajaran Biologi dengan judul penelitian "Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Jagung". Karya tulis ilmiah ini kami sahkan dan dapat dipergunakan di lingkungan sekolah SMA Negeri 12 Makassar.
Demikian pengesahan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, 26 Agustus 2015
Mengetahui:
Kepala SMA Negeri 12 Makassar, Guru Biologi SMAN 12 Makassar
Drs. Jamal, M.Pd, M. Kes Dra. Herlina Sulaiman
Nip. 19671231 198812 1011 NIP. 19621018 198603 2 012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ .. 1
Latar belakang ......................................................................... 2
Rumusan masalah .................................................................. 2
Tujuan penelitian .................................................................... 2
Manfaat penelitian.................................................................... 3
Terhadap siswa ............................................................ 3
Terhadap lingkungan ................................................ 3
Terhadap masyarakat ................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ..................... 4
Tinjauan pustaka ........................................................................ 4
Pengertian .............................................................................. 4
Jagung ....................................................................................... 6
Jenis-jenis jagung ................................................................. 10
Jenis-jenis air........................................................................... 16
Faktor – faktor pertumbuhan .......................................... 19
Kerangka pikir ............................................................................. 23
BAB III METOLOGI PENELITIAN ............................................................... 24
Populasi .......................................................................................... 24
Sampel ............................................................................................. 24
Waktu dan tempat ...................................................................... 24
Alat dan bahan ............................................................................. 24
Cara kerja ...................................................................................... 25
Variabel .......................................................................................... 26
Hipotesis ....................................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 28
Hasil penelitian ......................................................................... 28
Tabel pengamatan ............................................................. 28
Grafik ...................................................................................... 29
Pembahasan ............................................................................... 30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 32
Kesimpulan ................................................................................ 32
Saran ............................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 34
LAMPIRAN ................................................................................................................ 35
Foto hasil kegiatan .................................................................. 38
Presentase ................................................................................ 43
Pertanyaan dan jawaban ..................................................... 45
BIODATA PENULIS .............................................................................................. 47
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah suatu negara yang kaya akan tumbuh – tumbuhan karena dilalui oleh garis zamrud khatulistiwa dimana kondisi tanah dan cuacanya yang tropis sangat cocok untuk ditumbuhi berbagai tumbuh – tumbuhan. Tumbuh – tumbuhan sendiri memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Selain digunakan sebagai bahan sandang, papan dan pangan, tumbuhan juga dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan, salah satunya jagung. Jagung merupakan salah satu tumbuhan yang sangat baik untuk sebagai pengobatan. Untuk saat ini, jagung memang masih sangat mudah di dapatkan, namun ternyata tumbuhan ini juga mudah dibudidayakan bahkan dapat dijadikan sebagai lahan bisnis oleh beberapa orang.
Sementara itu, air sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena air mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Air juga menjadi habitat hidup berbagai macam makhluk hidup baik organisme maupun mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan laut, air menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Berbagai jenis air dapat kita temukan disekitar kita. Seperti air hujan, air sungai, air ledeng, dll. Setiap jenis air memiliki kandungan dan tingkat mineral yang berbeda – beda. Namun, tidak semua jenis air yang ada di alam cocok untuk semua tanaman. Setiap tanaman tentunya memiliki persyaratan tumbuh tersendiri sehingga wajar bila disiram dengan air jenis tertentu tanaman tersebut tidak bisa tumbuh dengan baik bahkan akan mati. Di alam ini terdapat berbagai jenis air hal ini tergantung dimana lokasi, maupun wilayah dimana kita tinggal. Berdasarkan tingkat keasamannya (pH), air dibedakan dengan ukuran yang menunjukkan air tersebut apakah bersifat asam, netral atau basa (alkali). Selain itu ada pula yang berupa air embun, air salju, air rawa, air laut, air dari pegunungan dan masih banyak lagi jenis – jenis air.
Suatu air dapat dikatakan 'baik' bagi tanaman apabila memenuhi syarat: tidak mengandung zat kimia berbahaya, banyak mengandung zat mineral, kaya akan unsur H2O serta, komposisi airnya tidak bercampur limbah beracun.
Berdasarkan data tersebut di atas maka timbul gagasan pada kelompok untuk melakukan penelitian mengenai "Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung"
Rumusan Masalah :
Apakah jenis air (air sumur, air ledeng dan air cucian beras) dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung?
Bagaimana pengaruh perbedaan jenis air terhadap pertumbuhan pada tanaman jagung?
Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah jenis air yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung.
Mengetahui pengaruh perbedaan jenis air terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
Manfaat Penelitian
Bagi siswa:
Menambah wawasan siswa siswi dalam mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, khususnya tanaman jagung.
Sebagai bahan referensi untuk siswa siswi yang ingin membuat karya tulis ilmiah.
Memudahkan siswa siswi dalam membuat karya tulis ilmiah di perguruan tinggi nanti.
Bagi sekolah:
Membantu mengatasi masalah lingkungan utamanya dalam hal penanaman tanaman yang efisien sehingga tidak merugikan lingkungan, khususnya lingkungan sekolah.
Bagi masyarakat umum:
Masyarakat dapat mengetahui jenis air yang cocok bagi pertumbuhan tanaman jagung.
Selain juga, dapat membantu dalam hal pertanian, khususnya bidang cocok tanam, tanaman jagung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible(tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumlah sel akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang bersangkutan. Contohnya adalah pertumbuhan pada tumbuhan dapat di lihat dengan adanya perubahan tinggi babatang, menghitung jumlah daun, jumlah bunga, dll.
Perkembangan adalah suatu proses untuk menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dengan suatu bilangan tatpi dapat di amati dengan mata telanjang. Proses perkembangang dapat di lihat dengan terbentuknya organ-organ perkembangbiakan seperti munculnya bunga pada tumbuhan yang kemudian di ikuti oleh buah atau umbi, dll.
PERKECAMBAHAN
Perkecambahan (Ing. germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Proses perkecambahan
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1 (GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
Tipe perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.
JAGUNG
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Di masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri.
Dari sisi botani dan agronomi, jagung merupakan tanaman model yang menarik , khususnya di bidang genetika, fisiologi, dan pemupukan. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitian genetika yang intensif. Secara fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien memanfaatkan sinar matahari. Dalam kajian agronomi, tanggapan jagung yang dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur-unsur hara penting menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi pemupukan yang disukai .
Keanekaragaman genetik
Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Kiri atas adalah jagung gigi-kuda, di kiri latar depan adalah podcorn, sisanya adalah jagung tipe mutiara.
Satu set genom (x) jagung terdiri dari 10 kromosom, sehingga setiap sel somatik jagung memiliki 2n = 2x = 20 kromosom. Keragaman dalam spesies jagung amat luas, beberapa studi menyatakan keragaman itu sebanding dengan perbedaan manusia dan simpanse secara molekuler[18]. Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat bijian yang bermacam-macam. Berdasarkan ciri bijiannya, dikenal enam kelompok kultivar jagung :
Tunicata (Podcorn, jagung bersisik, merupakan kelompok kultivar yang dianggap paling primitif)
Indentata (Dent, jagung gigi-kuda)
Indurata (Flint, jagung mutiara)
Saccharata (Sweet, jagung manis)
Everta (Popcorn, jagung berondong)
Amylacea (Floury corn, jagung tepung
Glutinosa (Sticky/glutinuous corn, jagung ketan)
Zea mays "fraise", termasuk kelompok berondong
Dengan perkembangan pemuliaan jagung, keragaman genetik jagung menjadi sangat luas. Berdasarkan variasi urutan DNA, keragaman genetik dalam spesies jagung sebanding dengan keragaman genetik yang ditemukan pada manusia sampai simpanse[19]. Berbagai tipe kultivar jagung ditanam pada masa sekarang, banyak di antaranya yang memiliki karakteristik khusus, seperti dikenal jagung dengan kadar minyak bulir yang tinggi (kandungan minyak 7,0 to 8,0%, disebut HOC, High Oil Corn), jagung dengan protein tinggi (QPM, Quality Protein Maize). Jagung dengan kadar karotenoid tinggi juga telah dikembangkan[20]. Jagung juga menjadi tanaman yang digunakan dalam biopharming, menghasilkan bahan obat atau senyawa berguna tertentu[21] [22] [23].
Dipandang dari bagaimana suatu kultivar ("varietas") jagung dibuat, dikenal tipe kultivar:
galur murni, merupakan hasil seleksi terbaik dari galur-galur terpilih
komposit, dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang diseleksi untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul
sintetik, dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki keunggulan umum (daya gabung umum) dan seragam
hibrida, merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga, atau empat galur yang diketahui menghasilkan efek heterosis.
Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya (aleuron), mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman. Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda.
Kandungan gizi
Lihat pula: Perbandingan kandungan zat gizi jagung
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endosperma. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[27].
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:[28]
Kalori : 355 Kalori
Protein : 9,2 gr
Lemak : 3,9 gr
Karbohidrat : 73,7 gr
Kalsium : 10 mg
Fosfor : 256 mg
Besi : 2,4 mg
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 gr
dan bagian yang dapat dicerna 90%.
Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak daripada beras.
JENIS – JENIS JAGUNG
1. Jagung gigi kuda (Dent corn)
Banyak terdapat di Amerika Serikat dan Meksiko Utara, kemudian di Eropa. sebagian besar dijadikan makanan ternak. Di Indonesia jenis jagung ini jarang ditanam karena tidak tahan tarhadap hama bubuk dan cocok untuk dibuat tepung jagung
Ciri khas biji jagung kuda adalah adanya lekukan dibagian tengah atau atau bagian atas biji, batangnya tingi dan panjang tumbuhnya tegap dan umurnya lama .Setiap batang tumbuhnya 1-2 tongkol. Biji-bijian tanaman jagung kuda berukuran besar yang terbagi dalam beberapa baris, dan berwarna kuning, putih atau kadang-kadang berwarna lain ,beratnya per 1000 biji antara 300-500 gr. Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang teduh dan strategis dimasukan kegudang, disortir dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan disortir ukuran yang seragam , kemudian dikemas dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang dingin.
Bagian pati keras pada tipe biji dent berada di bagian sisi biji, sedangkan pati lunaknya di tengah sampai ke ujung biji. Pada waktu biji mengering, pati lunak kehilangan air lebih cepat dan lebih mengkerut dari pada pati keras, sehingga terjadi lekukan (dent) pada bagian atas biji. Tipe biji dent ini bentuknya besar, pipih dan berlekuk. Jagung hibrida tipe dent adalah tipe jagung yang populer di Amerika dan Eropa. Di Indonesia, terutama di Jawa, kira-kira 25% dari jagung yang ditanam bertipe biji semi dent (setengah gigi kuda).
2. Jagung mutiara (flint corn)
Biji jagung tipe mutiara berbentuk bulat, licin, mengkilap dan keras karena bagian pati yang keras terdapat di bagian atas dari biji. Pada waktu masak, bagian atas dari biji mengkerut bersama-sama, sehingga menyebabkan permukaan biji bagian atas licin dan bulat. Pada umumnya varietas lokal di Indonesia tergolong ke dalam tipe biji mutiara. Sekitar 75% dari areal pertanaman jagung di Pulau Jawa bertipe biji mutiara. Tipe biji ini disukai oleh petani karena tahan hama gudang.
Jagung ini banyak terdapat di dunia terutama di Amerika Serikat Argentina . sebagia digunakan untuk keperluan pakanternak . Kalau di Indonsia dimanfaatkan untuk konsumsi manusia dan ternak. Tanaman jagung mutiara dapat beradaptasi baik didaerah tropis dan subtropis.
Umur tanaman jagung ini agak lama demikian juga jumalah dan tumbuhan janggel (tongkol bermacam-macam. beratnya per 1000 biji antara 100-700 gr. dan bentuknya agak bulat dan ukurannya lebih kecil dari pada biji jagung model gigi kuda , warnanya bervariasi , putih,kuning.dan juga agak merah. Permukaan biji cerah dan bersinar dan agak keras ( horny starch) kandungan zat tepung relatif sedikit dan terletak dibagian dalam (tengah).
Biji jagung mutiara tidak berkerut saat mengering sehingga lebih tahan terhadap serangan hama gudang dan gangguan gudang dan gangguan dari luar, seperti keadaan hujan tidak teratur, sedangkan biji jagung gigi kuda berkerut (perbedaannnya).
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang teduh dan strategis dimasukan kegudang, disortir dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan disortir ukuran yang seragam , kemudian dikemas dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang suhu yang stabil tidak terlalu dingin.
3. Jagung Manis ( Sweet Corn)
Jagung manis ( Z .m. saccharata ) diusahakan secara besar besaran di AmerikaSerikat dan Meksiko. Produksi jagung manis digunakan bahan pembuatan sirup, karena mengandung zat gula yang sangat tinggi. sedangkan di Indonesia jagung manis baru mulai ditanam kurang lebih sekitar tahun 2000 dan dalam beberapa tahun terakhir ini jagung manis menjad mata dagangan ekspor ke pasar dunia.
Ciri khas jagung manis adalah biji-biji yang masih muda bercahaya dan berwarna jernih, biji yang telah masak dn kering berkeriput ( mengerut. untuk membedakan dapat dilihat dari rambut tongkol berwarna putih .jika rambutnya berwarna merah berarti jaung biasa. Apabila ada yang berminat menanam jagung manis ini terlebih kita melihat umur tanam yang berkisar antara 60-70 hari, namun didataran tinggi mencapai 80 hari.
Bentuk biji jagung manis pada waktu masak keriput dan transparan. Biji jagung manis yang belum masak mengandung kadar gula lebih tinggi dari pada pati. Sifat ini ditentukan oleh satu gen sugary (su) yang resesif. Jagung manis umumnya ditanam untuk dipanen muda pada saat masak susu (milking stage).
Jagung manis apabila ditanam satu tempat dengan jagung biasa maka akan berubah rasa manis, karena jagung ini tidak bisa mempertahankan sifat terhadap penyerbukan silang ,sebaiknya menanam jagung manis dan jagung biasa agak berjauhan (minimal 100 meter) atau pada batas petakan ditanam tanaman pelindung sebagai pembatas.
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang teduh dan strategis dimasukan kegudang, disortir dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan disortir ukuran yang seragam , kemudian dikemas dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang teduh dan dingin.
4. Jagung Brondong( Pop Corn)
Jagung Berondong (Z.M everta) diusahakan secara besar-besaran di Amerika terutama Iowa, Nebrazka dan Meksiko.
Ciri-cinya bijinya kecil-kecil seperti terdapat di Mall –Mall atau pertokoan hampir seluruh bentuk (endosperm) merupakan bagian yang keras, serta jika dipanaskan dapat mengembang 10-30 kali dri volume semula. Biji jagung berondong ini berwarnaa putih atau kekuning –kuningan dengan bentuk yang agak meruncing dan tongkolnya berukuran kecil . bila ditimbang bijinya yang 1000 biji maka beratnya mencapai antara 80 sampai 130 gr.jenis jagung ini ada dua tipe satu diberi nama rice pop corn bedanya bijijnya agak pipih dan meruncing, sedangkan yang satu lagi diberi nama pear pop corn bentuk bijinya bulat dan kompak.Jagung ini cocok untuk snack.
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang teduh dan strategis dimasukan kegudang, disortir dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan disortir ukuran yang seragam , kemudian dikemas dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang dingin.
5. Jagung Pod (Pod Corn)
Jenis Jagung Pod (Z.m.Tunicata) merupakan bentuk primitif yang dijumpai pertama kali di Amerika Selatan, terutama di Uruguay dan Paraguay.Di Indonesia tidak ada yang mengusahakan karena jagung ini kurang menguntungkan cirirkhas nya biji dan tongkolnya banyak diselubungi oleh kelobot bijiny seolah-olah tidak kelihatan. Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang teduh dan strategis dimasukan kegudang, disortir dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan disortir ukuran yang seragam, kemudian dikemas dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang dingin
6. Jagung Berlilin ( Waxy Corn)
Jagung berlilin (Z.m Ceratina)biasa disebut jagung pulen karena kadar amilopektinnya tinggi. dan cirinya lengket apabila dimasak bijinya kecil berwarna jernih dan mengkilap seperti lilin dan dan zat patinya seperti tepung tapioka dan memiliki ekonomis tinggi sebab dapat mengganti tepung 9tapioka dan bahan pengganti sagu serta dapat dijadikan bahn pakan ternak.Asalmula jagung ini adalh dari Asia . Endosperma pada tipe jagung waxy seluruhnya terdiri dari amylopectine, sedangkan jagung biasa mengandung ± 70% amylopectine dan 30% amylose. Jagung waxy digunakan sebagai bahan perekat, selain sebagai bahan makanan.
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang teduh dan strategis dimasukan kegudang, disortir dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan disortir ukuran yang seragam, kemudian dikemas dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang dingin.
7. Jagung Tepung ( Flour Corn)
Jenis Jagung Tepung Flour Corn atau (Z.m amilacea) dikembang kan di Amerika Selatan bagian Peru, Bolivia dan Colombia serta Colombia serta di Afrika. Zat pati yang terdapat dalam endosperma jagung tepung semuanya pati lunak, kecuali di bagian sisi biji yang tipis adalah pati keras.
Ciri-ciri jagung tepung adalah hampir seluruh bijinya berisi pati yang berupa tepung dan lunak, serta apabila terkena panas akan mudah pecah panjang tongkolnya berkisar 25- 30 cm dan barisan bijinya berkisar 8- 12 baris. jagung jenis ini cocok untuk membuat tepung maezena.
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang teduh dan strategis dimasukan kegudang namun sebelumnya dijemur dibawah sinar matahari selama 7 hari atau lebih hingga kadar air mencapai 18 % .Jagung disortir dengan memisahkan rabut,jagung, tongkol dan disortir ukuran yang seragam , kemudian dikemas dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang dingin. Apabila jagung kering yang mau dipipil dengan menggunakan alat pemipil maka dikeringkan kembali sampai kadar airnya 12 % kemudian disimpan digudang yang sejuk dan kering serta berpentilasi baik.
JENIS – JENIS AIR
AIR LEDENG
Air Ledeng merupakan Air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM, PDAM, atau BPAM, baik dikelola pemerintah maupun swasta.
AIR SUMUR
Sumur atau perigi adalah sebuah sumber air yang digali. Namun selain sumber air, sumur juga bisa merupakan sumber minyak atau gas.
Sebuah sumur tradisional biasanya berupa lubang yang agak besar dan diberi tembok bulat pinggirnya. Biasanya lalu air ditimba dengan sebuah ember. Sumur-sumur modern, terutama di Indonesia di daerah perkotaan, biasanya kecil dan hanya sebesar pipa pralon saja. Airnya disedot dengan sebuah piranti listrik yang sering disebut dengan nama "pompa air".
AIR CUCIAN BERAS
Petani seringkali menggunakan pestisida sintetik secara berlebihan, sehingga menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan. Misalnya menimbulkan patogen sekunder, matinya musuh alami, dan merusak lingkungan. Bahkan hasil pertanian yang mengandung residu pestisida yang membahayakan bisa ditolak oleh pasar.
Salah satu inovasi menyuburkan tanaman datang dari Bogor. Penelitian yang dilakukan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Yayu Siti Nurhasanah, menemukan kandungan air cucian beras dapat menyuburkan tanaman.
Menurut Yayu, air cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri Pseudomonas fluorescens. "Bakteri tersebut adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman," katanya.
Air cucian beras, lanjutnya, memiliki kandungan nutrisi yang melimpah. Diantaranya karbohidrat yang berupa pati sebesar 85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi.
Untuk membuktikan penemuannya, Yayu melakukan pengujian terhadap sejumlah bibit tanaman krisan yang ditanam pada media tanah steril. Secara intensif salah satu bibit tersebut diberikan formulasi air cucian beras, sementara yang lainnya tidak. Setelah diamati dalam jangka waktu tertentu, ternyata tanaman yang diberikan formulasi air cucian beras memiliki pertumbuhan tanaman yang signifikan.
Namun Yayu menyebutkan, pertumbuhan pada tanaman tergantung pada intensitas penyemprotan formula. "Pertumbuhan tiap tanaman berbeda, tergantung pada intensitas penyemprotan formulasi air cucian beras tersebut," imbuhnya.
Selain itu melalui media air cucian beras ditambah estrak tempe dan gula ini juga dapat ditemukan pertumbuhan bakteriP.fluorescens yang pesat.
Formulasi pengujiannya meliputi : F1:90% Air beras + 5% gula + 5% ekstrak tempe, F2: 90% Air beras + 5% gula + 5% ekstrak tape, F3:85% Air beras + 10% gula + 5% ekstrak tempe, F4: 85% air beras + 5% gula + 10% tape, F5: 70% air beras + 10% gula + 20% ekstrak tempe.
Berdasarkan uji pertumbuhan bakteri P.fluorescens dalam media formulasi-formulasi uji, didapatkan hasil formulasi satu (F1) merupakan formulasi terbaik dalam menumbuhkan bakteri, karena memiliki log atau perkembangan populasi bakteri terbesar.
Hal ini dapat diartikan bahwa komposisi formulasi 90% air beras + 5% gula + 5% ekstrak tempe merupakan komposisi yang paling tepat dan baik untuk pertumbuhan bakteri agens antagonis.
"Ada tiga formulasi terbaik yaitu formulasi satu (F1), formulasi empat (F4), dan formulasi lima (F5). Selain uji pertumbuhan bakteri diujikan juga pengujian berdasarkan pemicu pertumbuhan dengan mengambil sampel tanaman krisan dengan mengaplikasikan P.fluorescens. Pengujian ini dilakukan dengan kontrol dan empat perlakuan," kata Yayu.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Faktor Internal
Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
Faktor Luar (External)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a. Makanan atau Nutrisi Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
b.Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
c.Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
d.Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untukpertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
e.Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
KERANGKA PIKIR
BAB III
METOLOGI PENELITIAN
POPULASI
Populasi pada penelitian ini , populasi yang ada pada percobaan tersebut adalah tanaman jagung
SAMPEL
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah tanaman jagung. sedangkan jumlah sampel adalah sebanyak 15 biji masing- masing 5 per wadah/ gelas pop ice.
WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini dilakukan pada :
Hari tanggal : jumat 7- 19 agustus 2015
Waktu penyiraman : 07.20 WITA
Tempat : SMAN 12 makassar
ALAT DAN BAHAN
Alat :
Penggaris
3 buah gelas plastik
Wadah
Paku
Kamera
Kertas
Pulpen
Gelas ukur
Bahan :
Air sumur
Air cucian beras
Air ledeng
Kecambah jagung
Tanah gembur
CARA KERJA
Pada proses penanaman
Rendam jagung selama semalam, kemudian ditiriskan lalu bungkus dengan serbet selama kurang lebih 2 hari hingga muncul kecambah
Lubangi bagian bawah gelas plastik dengan paku minimal 9 libang, lalu pada setiap wadah diberi label sebagai penanda (air sumur, air ledeng, dan air cucian beras)
Masukkan tanah ke dalam setiap kelas dengan masing- masing jumlah yang sama,
Kemudian, masukkan masing- masing 5 biji jagung disetiap gelas plastik.
Lalu siram setiap wadah dengan jenis air yang berbeda sesuai dengan label yang tertera, ukur setiap air pada gelas ukur sebanyak 15 ml.
Kemudian taruh ketiga gelas tanaman pada tempat terbuka. Lalu amati pertumbuhannya
Perlakuan setiap hari
Setiap pagi siram setiap wadah dengan air berbeda sesuai label yang tertera (air ledeng,air sumur, dan air cucian beras)sebanyak 15 ml pada setiap jenis air
Ukur pertumbuhan jagung dengan menggunakan penggaris.
VARIABEL
Variabel bebas
Jenis- jenis air
Air ledeng
Air sumur
Air cucian beras
Variabel terikat
Tinggi tanaman (pertumbuhan tanaman jagu)
Variabel terkontrol
Jagung, tanah dan cahaya matahari
HIPOTESIS
Hipotesis 0
Jika tanaman jagung disiram dengan air ledeng, maka pertumbuhannya akan lambat.
Jika tanaman jagung disiram dengan air cucian beras, maka pertumbuhannya akan cepat.
Jika tanaman jagung disiram dengan air sumur, maka pertumbuhannya akan sedikit lambat.
Hipotesis 1
Air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
Dapat dilihat dari hasil percobaan kami bahwa pertumbuhan jagung lebih cepat apabila disiram dengan air ledeng dibandingkan dengan air cucian beras ataupun air sungai.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Tabel penelitian
JENIS-JENIS
AIR
HARI PENGAMATAN
KE-1
KE-2
KE-3
KE-4
KE-5
KE-6
AIR LEDENG
0.44
0.48
2.02
5.38
8.62
13.06
AIR SUMUR
0.34
1.18
2.1
4.74
7.54
11
AIR CUCIAN
BERAS
0.28
0.38
2.02
4.48
7
9.27
JENIS-JENIS
AIR
HARI PENGAMATAN
KE-7
KE-8
KE-9
KE-10
KE-11
KE-12
KE-13
AIR LEDENG
17.6
18.5
18.12
18.18
20.5
21.14
23.74
AIR SUMUR
14.84
15.24
16.75
17.98
18.04
18.76
25.92
AIR CUCIAN
BERAS
13.02
13.48
14.98
15.78
18.12
19.12
25.17
Air ledeng
Pada hari pertama pada wadah ini menampakkan tanda tanda pertumbuhan dengan ukuran 0.44. pada hari kedua pot ini sudah mengalami pertumbuhan dengan ukuran 0.48. hingga pada hari ke 13 pertumbuhan semakin pesat mencapai ukuran rata rata 5 cm
Air cucian beras
Pada hari pertama pada wadah ini menampakkan tanda tanda pertumbuhan dengan ukuran 0.28. pada hari kedua pot ini sudah mengalami pertumbuhan dengan ukuran 0.38, namun pada hari kedua satu kecambah jagung tidak tumbuh dan itu berlangsung hingga hari akhir. hingga pada hari ke 13 pertumbuhan semakin pesat mencapai ukuran rata rata 2 cm.
Air sumur
Pada hari pertama pada wadah ini menampakkan tanda tanda pertumbuhan dengan ukuran 0.34. pada hari kedua pot ini sudah mengalami pertumbuhan dengan ukuran 1.18, namun pada hari kedua satu kecambah jagung tidak tumbuh dan itu berlangsung hingga hari akhir. hingga pada hari ke 13 pertumbuhan semakin pesat mencapai ukuran rata rata 3 cm.
Grafik
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan tanaman jagung lebih cepat apabila disiram dengan air ledeng dibandingkan dengan air cucian beras ataupun air sungai. Hal ini berarti tidak sesuai dengan hipotesis yang telah kami buat.
PEMBAHASAN
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
Sedangkan perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan yang meyertai pertumbuhan. Perubahan itu meliputi perubahan bentuk dan tingkat kematangan makhluk hidup. Secara sederhana perkembangan merupakan proses perubahan menjadi dewasa.
Berikut kami jelaskan mengenai hasil penelitian yang telah kami lakukan :
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman jagung mulai berkecambah saat memasuku hari pertama ,saat itu terlihat kuncup batang mulai terlihat kuncup batang mulai terlihat di atas permukaan tanah dengan panjang rata- rata 0,44 cm. Sedangkan daun pertama tumbuh pada hari ke-2.
Tumbuhan jagung yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan paling cepat terdapat pada wadah yang disiram dengan air ledeng. Namun kecepatan pertumbuhan tersebut mempengaruhi keadaan tanaman. Hal ini dapat dilihat dari daun dan batangnya. Bentuk daun tipis. Sedangkan bentuk batangnya kecil dengan ukuran panjang dan berwarna hijau tua dan keungu unguan.
Kondisi diatas berbanding terbalik dengan kondisi tanaman jagung yang disiram dengan air cucian beras dan air sumur. Tanaman jagung yang terdapat dalam wadah terlihat lebih pendek dibanding tanaman yang disiram dengan air ledeng. Namun kondisi tanamannya sangat baik.
Jagung kaya akan lemak nabati sehingga sering diolah untuk diambil minyaknya yang merupakan sumber asam lemak omega-6 yang bermanfaat dalam proses pertumbuhan anak,menjaga kesehatan kulit, mencegah penyakit jagung, dan stroke.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Banyak hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, salah satunya air yang merupakan faktor eksternal pertumbuan tanaman. Terdapat banyak jenis air yang dapat digunakan diantaranya yaitu air ledeng, air sumur, dan air cucian beras. Dengan percobaan yang kami lakukan ini memperlihatkan bahwa penggunaan air ledeng lebih mempercepat proses pertumbuhan pada tanaman jagung dibandingkan dengan air sumur dan air cucian beras yang juga digunakan sebagai pembanding.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jagung, adalah air.
Adapun beberapa manfaat air adalah :
Melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan
Sebagai pelarut yang mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi lahu metabolisme
Dan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan serta medium reaksi enzimatis
Adapun kesimpulan dari kegiatan kami:
Air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung
Kesimpulan bahwa prtumbuhan tanaman jagung lebih cepat apabila disiram dengan air ledeng dibanding dengan air cucian beras maupun air sumur. Hal ini berarti tidak sesuai dengan hipotesin 0 yang kami buat.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka, kami memberi saran umum beberapa hal sebagai berikut :
Sebaiknya dalam pengambilan sampel, jangan hanya melihat dari struktur fisik tapi pengambilan sampel tersebut benar- benar telah teruji secara kimia.
Penelitian ini hanya dibatasi mengenai jenis air; ledeng, cucian beras dan sumur. Sehingga, dalam penelitian selanjutnya dapat mengambil sampel mengenai air embun, air limbah, air sabun ataupun sumber air lainnya
Dan sebagai saran khusus :
Agar supaya pengetahuan dalam penelitian ini tidak hanya terbatas diketahui oleh penulis saja melainkan dapat diketahui oleh semua orang, dan siswa siswi sekolah pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://eight-grade-syndrome.blogspot.co.id/2013/05/jenis-jenis-jagung.html
http://www.kamusq.com/2013/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-adalah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan
https://id.wikipedia.org/wiki/Jagung
http://hermawankesling.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-air-ledeng.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumur
http://kabarkampus.com/2011/10/air-cucian-beras-dapat-suburkan-tanaman/
https://sitimunawarohcr7.wordpress.com/ipa-1/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan/
Akrima Wahid, dkk. 2013. Karya Tulis Ilmiah Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Jagung SMAN 12 Makassar Kelas XII IPA 1. Makassar.
LAMPIRAN
RANCANGAN PENELITIAN
JUDUL : PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN JAGUNG
Variabel bebas
Jenis- jenis air
Air ledeng
Air sumur
Air cucian beras
Variabel terikat
Tinggi tanaman (pertumbuhan tanaman jagu)
Variabel terkontrol
Jagung, tanah dan cahaya matahari
ALAT DAN BAHAN :
ALAT DAN BAHAN
Alat :
Penggaris
3 buah gelas plastik
Wadah
Paku
Kamera
Kertas
Pulpen
Gelas ukur
Bahan :
Air sumur
Air cucian beras
Air ledeng
Kecambah jagung
Tanah gembur
CARA KERJA :
Rendam jagung selama semalam, kemudian ditiriskan lalu bungkus dengan serbet selama kurang lebih 2 hari hingga muncul kecambah
Lubangi bagian bawah gelas plastik dengan paku minimal 9 libang, lalu pada setiap wadah diberi label sebagai penanda (air sumur, air ledeng, dan air cucian beras)
Masukkan tanah ke dalam setiap kelas dengan masing- masing jumlah yang sama,
Kemudian, masukkan masing- masing 5 biji jagung disetiap gelas plastik.
Lalu siram setiap wadah dengan jenis air yang berbeda sesuai dengan label yang tertera, ukur setiap air pada gelas ukur sebanyak 15 ml.
Kemudian taruh ketiga gelas tanaman pada tempat terbuka. Lalu amati pertumbuhannya
FOTO HASIL KEGIATAN
HARI 1
HARI 2
HARI 3
HARI 4
HARI 5
HARI 6
HARI 7
HARI 8
HARI 9
HARI 10
HARI 11
HARI 12
HARI 13
PRESENTASE
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Nama penanya : siti hadijah rahma
Kelompok : 5
Mengapa tanaman yang disiram air sumur lebih tinggi dari pada tanaman yang disiran dengan air cucian beras?
Jawaban : sebenarnya tergantung dari air sumur yang digunakan, karena air sumur yang kami gunakan belum tercemari sehingga pertumbuhan jagung kami lebih tinggi dari pada air cucian beras
Nama penanya : Misbahuddin
Kelompok : 9
Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan pada batang dari setiap tumbuhan yang disiram dengan jenis air yang berbeda ?
Jawaban : umumnya pertumbuhan batang pada tanaman kami adalah sama karena pada percobaan ini kami menempatkannya di tempat yang sama yaitu di ruang terbuka maka semua tumbuhan menjalankan proses fotosintesis dengan cara yang sama maka pertumbuhan batangnya tidak memiliki perbedaan yang mencolok.
Nama penanya : Nurul ayu mustika
Kelompok : 4
Mengapa air ledeng mempercepat pertumbuhan pada tumbuhan jagung ?
Jawaban : hal ini dikarenakan air ledeng memiliki kandungan oksigen dan hidrogen yang lebih besar dan air ledeng adalah air yang tidak berwarna serta masih murni.
Nama penanya : Muh. Erwin
Kelompok : 8
Jenis air apa yang cocok digunakan untuk menyiram tanaman di daratan tinggi,menurut kelompok anda ?
Jawaban : menurut kelompok kami jenis air yang baik digunakan pada tanaman yang terdapat pada daratan tinngi adalah air yang banyak mengandung unsur hara seperti air sumur ataupun air cucian beras.
Nama penanya : Alya syafira
Kelompok : 2
Apakah pengaruh air sumur tehadap pertumbuhan tanaman jagung?
Jawaban : air sumur sedikit memperlambat pertumbuhaan tanaman jagung karena air sumur lebih banyak mengandung unsur hara.
BIODATA PENULIS
NAMA : FATMAWATI
TTL : MAKASSAR, 25 Februari 1999
KELAS : XII IPA 1
ALAMAT : Jln. Btn tritura blok d3/43, antang
HOBI : Membaca, dan mendengarkan musik
CITA-CITA : Menjadi seseorang yang dapat membuka banyak lapangan kerja.
NAMA ORANG TUA :
AYAH : SIRAJUDDIN
IBU : MARIATI
PEKERJAAN ORANG TUA :
AYAH : wiraswasta
IBU : PNS
SEKOLAH :
TK : Aisyah busthanul adfal aba II
SD : SDN MCC 3
SMP : SMPN 19 makassar
SMA : SMAN 12 makassar
NAMA : ANNISA PUTRI DEWI NINGRUM
TTL : PEKKABATA, 22 Agustus 1998
KELAS : XII IPA 1
ALAMAT : Jln. Borong raja kompleks prima griya panakkukang blok F/4
HOBI : Membaca, dan mendengarkan musik
CITA-CITA : Dokter, penulis, dan penerjemah
NAMA ORANG TUA :
AYAH : NANANG JUNAEDI, S.Kom
IBU : SUSILOWATI,SE
PEKERJAAN ORANG TUA :
AYAH : -
IBU : Karyawan swasta
SEKOLAH :
TK : Aisyah busthanul adfal
SD : SD impress tidung 2
SMP : SMPN 33 makassar
SMA : SMAN 12 makassar
NAMA : AYU ASHARI
TTL : UJUNG PANDANG, 7 Mei 1998
KELAS : XII IPA 1
ALAMAT : Jln. Btn ranggong blok L no. 2
HOBI : Menyanyi
CITA-CITA : Perawat
NAMA ORANG TUA :
AYAH : ADE JUMARI PRAMONO
IBU :HJ. HASMAWATI RAZAK
PEKERJAAN ORANG TUA :
AYAH : POLRI
IBU : -
SEKOLAH :
TK : TK. Universitas hasanuddin
SD : SD inpres antang II
SMP : SMPN 19 makassar
SMA : SMAN 12 makassar
NAMA : FADHILAH
TTL : MAKASSAR, 08 Maret 1999
KELAS : XII IPA 1
ALAMAT : Jln. Moh yamin lorong 7A no.1
HOBI : Mendengarkan musik dan menulis
CITA-CITA : Pegawai Bank
NAMA ORANG TUA :
AYAH : SUYANTO DWI SAPUTRO
IBU : MURNIATI
PEKERJAAN ORANG TUA :
AYAH : WIRASWASTA
IBU : IRT
SEKOLAH :
SD : SD INPRES MACCINI
SMP : SMPN 23 makassar
SMA : SMAN 12 makassar
PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
HO
HIPOTESIS
H1
EKSPERIMEN
PENGAMBILAN DATA/TABEL
ANALISIS DATA/GRAFIK
KESIMPULAN
VARIABEL
TERIKAT
PERTUMBUHAN TINGGI TANAMAN JAGUNG
BEBAS
AIR LEDENG
AIR SUNGAI
AIR CUCIAN BERAS
TERKONTROL
WADAH/POT
JUMLAH BIJI JAGUNG
JENIS TANAH
CAHAYA MATAHARI