BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Belakang Masalah Masalah Peng Penget etah ahua uan n
tent tentan ang g
pros proses es
peng pengem emba bang ngan an
empi empiri ris s
teor teori/ i/mo mode dell
konsep konseptua tuall merup merupaka akan n dasar dasar untuk untuk memaha memahami mi disip disiplin lin ilmu ilmu kepera keperawa watan tan,, sehingga sehingga perawat perawat menyadar menyadarii kebutuha kebutuhan n akan teori-teo teori-teori ri keperawa keperawatan tan untuk untuk membim membimbin bing g
peneli penelitia tian n
dan
prakte praktek k
profes profesion ional al
kepera keperawa watan tan// pelay pelayan anan an
keperawa keperawatan tan dimana dimana kualitas kualitas pelayana pelayanan n keperawa keperawatan tan sangat sangat mempenga mempengaruhi ruhi kualitas pelayanan kesehatan. Peningkatan mutu pelayanan keperawatan akan berjalan dengan baik jika didukung dengan adanya pengembangan model teori keperawa keperawatan tan karena karena teori keperawa keperawatan tan sangat sangat penting penting bagi pengemba pengembangan ngan profesionalisme profesionalisme keperawatan. keperawatan. Teori eori
kepe kepera rawa wata tan n
dibe dibeda daka kan n
menj menjad adii
bebe bebera rapa pa
lapi lapisa san n
teor teorii
berda berdasar sarkan kan tingka tingkatt kemamp kemampuan uan teori teori terseb tersebut ut diapl diaplaki akisan san,, dari dari philosofical philosofical theory, theory, grand theory, middle range theory, theory, da dan micro range theory theory . Semakin meningkatnya meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan membuat beberapa t eoris modern merancang perspektif baru keperawatan keperawatan yang menunjukkan bahwa keperawatan adalah gabungan ilmu dan seni, yang berfokus pada kliennya secara holistik, humanistik (awcett, !""#$ %e &aune dan &adner, &adner, ''). Theory of Caring yang menjelas menjelaskan kan ada * konsep konsep mayor yaitu caring, knowing, being with, doing for, enabling da dan mantaining belief adalah salah satu teori yang termasuk dalam ling lingku kup p middle middle range range theory theory . %iman %imana a teori teori ini diperk diperkena enalka lkan n oleh oleh +riste +risten n . Swanson. Cari Caring ng adalah adalah suatu cara perawata perawatan n yang dihubungkan dihubungkan dengan dengan nilai nilai seseoran seseorang g terkait terkait dengan dengan komitmen komitmen dan responsi responsibili bilitasny tasnya a ( personal sense). sense). Swan Swanso son n juga juga meng mengat atak akan an Caring meru merupa paka kan n suat suatu u pros proses es yang yang tida tidak k terpisahk terpisahkan an serta setiap tahap dari proses proses caring itu sendiri yang terdiri dari caring, knowing, being with, doing for, enabling dan dan mantaining belief merupakan merupakan komponen integral dimana satu dengan yang lainnya tidak terpisahkan. ang dimaksud dengan merawat disini adalah perawatan yang dilakukan mulai dari biophisik dan spiritualnya karena memang caring itu itu benar-benar diperlukan dari kepercayaan seseorang yang didukung dengan realitas, pengakuannya secara fisik fisik dan dan psikis psikis.. Teori eori ini ini diilh diilhami ami dari dari penga pengalam laman an klini klinik k yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh
!
Swanson dan dari banyaknya dia membaca buku yang membuat Swanson merasa bahwa perawatan yang dilakukannya cenderung berbeda dari pasien yang dikelolanya, dia merasa bahwa adanya perubahan pada pasien dari total dependent ke proses penyembuhan merupakan suatu keajaiban sehingga Swanson mengambil kesimpulan bahwa masa transisi pada saat perawatan sifatnya kongruen dengan personal value dari pasien (lligood arriner, '!). &ingkungan kesehatan seperti rumah sakit, perawat akan berhadapan dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya. 0leh karena itu, perawat harus terus meningkatkan profesionalismenya, yaitu meningkatkan perilaku caring. 1aring bukan semata-mata perilaku. 1aring adalah cara yang memiliki makna dan memoti2asi tindakan. 1aring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (1arruth et all, !"""). 1aring adalah sentral praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, yang mana tolak ukurnya pada saat perawat bekerja memberikan pelayanan keperawatan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien baik indi2idu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
1.2 Tujuan Umum ampu mengaplikasikan theory of caring dari +risten Swanson dalam sebuah kasus di lapangan
1.3 Tujuan Khusus 1.
engidentifikasi latar belakang dan definisi teori +risten Swanson.
2.
engidentifikasi model konsep dan asumsi mayor teori +risten Swanson.
3.
engidentifikasi Penerimaan teori dan kelemahan teori +risten Swanson.
4.
enerapkan teori +risten Swanson dalam sebuah kasus, mulai dari pengkajian sampai dengan e2aluasi.
'
BAB 2 TINAUAN PU!TAKA
2.1 "#$a%at Kr#sten !$ans&n +risten . Swanson, 3.4., Ph.%., .. . 4., lahir pada tanggal !# 5anuari !"6# di Pro2insi 3hode 7sland. 7a memperoleh gelar sarjananya (magna cum laude) dari 8ni2ersity of 3hode 7sland 1ollege of 4ursing tahun !"96. Setelah lulus, ia memulai karirnya sebagai 3egistered 4urse pada 8ni2ersity of assachusetts edical 1enter di :orcester.Setelah menerima gelar agister +eperawatan pada tahun !"9;, Swanson bekerja selama setahun sebagai instruktur klinik keperawatan medikal bedah di 8ni2ersity of Pennsyl2ania School of 4ursing dan terdaftar pada program Ph.% keperawatan di 8ni2ersity of 1olorado in %en2er, 1olorado. +etika Swanson menjadi mahasiswa mengambil prgram doctor, beliau mempunyai pengalaman dalam promosi kesehatan, Swanson aktif dalam kelompok pendukung kelahiran secara sesar. Swanson juga tertarik dalam masalah keguguran pada saat melahirkan. Semenjak itu Swanson tertarik belajar lebih tentang kemanusiaan dan respon terhadap keguguran kandungan. 1aring dan keguguran kandungan itulah menjadikan Swanson fokus untuk menyelesaikan penelitian disertasi sebagai syarat menjadi doktor. Setelah mendapatkan gelar Ph.% dalam lingkup ilmu keperawatan. Swanson menerima penghargaan penelitian nasional pasca doctoral tentang pelayanan dari pusat penelitian keperawatan nasional. Setelah penelitian tersebut Swanson bergabung dengan di fakultas keperawatan uni2esitas :ashington.
2.2 K&nse' Te&r# (ar#ng !$ans&n sumsi mayor yang mendasari Teori 1aring Swanson< !. 7ndi2idu/+lien enurut Swanson !""# menyatakan indi2idu merupakan makhluk unik dan menjadi utuh yang dinyatakan di dalam pikiran, perasaan dan perilaku. +ehidupan klien dipengaruhi oleh warisan genetik, spiritual dan keinginannya untuk bebas. 7ndi2idu dengan keutuhannya tidak stagnant , namun mereka akan selalu tumbuh, memiliki gambaran diri, dan akan mencari hubungan dengan manusia lainnya. :arisan genetik merupakan karakteristik unik setiap manusia. Sedangkan spiritual dapat menghubungkan klien ke sumber-sumber kebaikan,
#
kreati2itas hidup dan ketenangan. Spritual dapat mencakup jiwa, kekuatan tertinggi, energi positif. %an keinginan untuk bebas sama artinya dengan kapasitas untuk memilih dan memutuskan (Swanson, !""#) %ahulunya praktek keperawatan berdasarkan asumsi seperti egosentris sempit dimana menyebabkan perawat memberikan label yang salah terhadap klien sebagai orang yang tidak bertanggung jawab (Swanson, !""#). Schult= !";9 dalam Swanson !""#
mengidentifikasi bahwa perawat tidak hanya
merawat klien sebagai indi2idu namun juga sebagai kumpulan, seperti< keluarga, kelompok atau sosial '. &ingkungan &ingkungan
didefinisikan
secara
situasional.
8ntuk
keperawatan,
lingkungan merupakan yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh klien. &ingkungan dipengaruhi oleh banyak hal, meliputi budaya, politik, ekonomi, sosial, biofisik, psikologi, dan spiritual. +etika perawat mempelajari tentang pengaruh lingkungan terhadap manusia maka dapat membantunya untuk mempertimbangkan sumber-sumber kendala dan sumber daya yang dapat dibawa ke suatu situasi oleh indi2idu dan lingkungannya (Swanson, !""#) #. +esehatan/+esejahteraan Smith (!";!) dalam Swanson (!""#) menggambarkan empat pandangan tentang arti kesehatan meliputi< bebas dari sakit, kemampuan indi2idu dalam berperan, memiliki kapasitas untuk beradapatasi, dan kemampuan untuk memperoleh kesehatan. ungsi perawat adalah berfokus pada bagaimana klien hidup dengan kondisi sehat dan sakit. Perawat tidak banyak berfokus pada perbaikan penyakit, namun didalamnya termasuk membantu klien dalam mencapai, mempertahankan, dan memperoleh tingkat optimal kehidupan atau kesehatan (Swanson, !""#). +esejahteraan (well-being ) merupakan tahap kehidupan
dimana seseorang merasa bersatu dan berhubungan dengan
kehidupan dan kematian. +etika perawat berfokus pada kesehatan adalah kesejahteraan, maka perawatannya harus memiliki arti sebagai keutuhan indi2idu dimana manusia akan selalu tumbuh, memilki gambaran diri dan selalu mencari hubungan dengan orang lain. +eutuhan meliputi perasaan yang menyatu dimana semua sisi dapat diekspresikan bebas. Sisi tersebut meliputi semua aspek diri manusia seperti spiritual, pikiran, perasaan, inteligence, kreati2itas, pergaulan, sisi feminim, maskulin dan seksualitas (Swanson, !""#) >. Perawat
>
enurut American Nurse Association Social Policy Statement , !"; dalam Swanson, !""# perawat mendiagnosa dan memberikan tindakan sesuai respon manusia terhadap masalah kesehatan yang bersifat aktual atau potensial. ?al tersebut menjelaskan fungsi peran perawat yaitu memberikan perawatan terhadap klien (indi2idu atau kelompok) yang sedang mengalami atau berpotensi adanya penyimpangan kesehatan (Swanson, !""#). 2.3 !truktur Te&r# (ar#ng !$ans&n erawat selalu dianggap sebagai aspek yang alami dan tidak terpisahkan dari keperawatan. erawat merupakan inti dan esensi dari keperawatan. Pada tahun !""! Swanson mengajukan teori @caringA, yang merupakan midlle range theory yang mencangkup lima proses caring (1hen 1hou, '"). +risten Swanson, !""! dalam Swanson :ojnar, '> mempelajari tentang hubungan klien dan perawat professional dalam upaya mengembangkan teori caring untuk praktek keperawatan. Penelitian Swanson menggunnakan konteks perinatal yaitu wanita yang mengalami keguguran, hubungan orang tua dan perawat professional di
perawatan intensif bayi, dan penelitian yang
menggunakan ingatan ibu-ibu yang berada dalam perawatan jangka panjang yang mendapat tindakanr keperawatan di public helth nursing . %alam penelitian tersebut Swanson menggunakan pendekatan phenomenological . nalisis dari tiga penelitian tersebut mengungkapkan lima proses atau kategori caring yang dibandingkan dengan analisis konsep dan 2alidasi silang dari konsep Benner yaitu peran perawat dan konsep :atson faktor carati2e. +ategori secara kontekstual bersifat spesifik, yang berasal dari perawatan wanita hamil dan wanita yang mengalami pengalaman keguguran (Swanson :ojnar, '>) Swanson mengajukan tiga pertanyaan epistemologi yang merumuskan teori penyokong yang dapat mendukung teorinya. Phillip !""# dalam Bailey, '" mengidentifikasi pertanyaan tersebut @apakah perawatan merupakan proses yang dapat diobser2asi hanya dalam konteks dua orang yang sedang berhubunganC 4iat apa yang tertanam dalam diri perawatC tau merupakan persepsi yang hanya bisa diidentifikasi oleh perawatC pakah perawatan dapat diajarkanC pakah ini merupakan moral yang bagusC tau itu merupakan cara di duniaC %ari pertanyaan ini, Swanson mengidentifikasi lima proses caring yaitu knowing , being with, doing for , enabling , d an maintain belief (Bailey, '"). Swanson mendefinisikan caring sebagai cara mengasuh yang berkaitan dengan
6
nilai lain yang mengarah kepada perasaan indi2idu yang mengandung komitmen dan tanggung jawab.
! "nowing Swanson
mengidentifikasi
knowing dalam
konteks
bekerja
keras
memahami sebuah peristiwa dari perspektif indi2idu lain dan dampaknya atau arti dari peristiwa itu pada kehidupan orang lain. %alam hal ini, perawat menghindari suatu asumsi yang hanya berdasarkan teori daripada kenyataan berkaitan dengan peristiwa tersebut, dan memberikan penekanan pada perawatan pasien. ?al ini dilakukan sebagai awal usaha dalam memahami kenyataan pribadi indi2idu klien. Swanson mengatakan @keutuhan untuk mengetahui kondisi klien merupakan falsafah pribadi yang dipegang perawat dan kemauan dari perawat untuk mengenal orang lain sebagai makhluk hidup. Pada subdimensi knowing , menghindari adanya asumsi, berfokus pada klien yang sedang dirawat, membuat penilaian secara keseluruhan, mencari isyarat yang tepat dan keduanya (perawat dan klien) saling melibatkan diri (Bailey, '")
#! $eing with $eing with merupakan proses merawat yang kedua. $eing with berarti secara emosional ada untuk yang lainnya, membuat diri terlibat secara berkelanjutan, dan saling berbagi perasaan apakah dia bahagia atau sedih. +ehadiran dari perawat dan adanya perasaan berbagi dalam tahap ini perlu diperhatikan karena untuk menghindari tanpa sengaja orang yang merawat dapat membebani orang yang dirawat. $eing with dapat disamakan dengan being there dimana adanya kemampuan menyampaikan, berbagi peraaan, dan membina suatu suasana dimana tidak membebani indi2idu yang dirawat (Bailey, '").
%! &oing for &oing for merupakan kategori teoritis ketiga bahwa perawat harus membantu indi2idu dalam melakukan apa yang klien lakukan terhadap dirinya. erawat berhubungan dengan doing for merupakan tindakan untuk antisipasi dan menghibur. Swanson memberikan nasehat tentang kelemahan pada kategori ini Aketika seseorang dalam keadaan membutuhkan bantuan orang lain untuk membantunya, ini bisa menjadi hal yang memalukan. Sebagai konsekuensinya,
*
perawat secara sadar bertindak untuk melindungi martabat dari kliennya (Bailey, '").
'! (nabling Subdimensi yang keempat dalam proses caring Swanson adalah enabling . (nabling merupakan proses dimana perawat membantu klien saat melewati transisi kehidupan dan peristiwa yang tidak biasa untuknya. enurut Swanson (!""!), tujuan enabling adalah membantu orang lain untuk tumbuh, membantu dalam proses penyembuhan, dan memfasilitasi kemampuan dan kemauan orang lain untuk melaksanankan tugas perawatan diri (Bailey, '").
)! *aintain belief Proses yang terakhir adalah maintain belief . *aintain belief membutuhkan keperacayaan untuk bertahan melalui transisi atau menghadapi suatu peristiwa untuk masa depan yang bermakna. Swanson mengatakan bahwa komponen ini membutuhkan perawat yang bisa memandang harga diri orang lain dan percaya pada orang tersebut. erawat indi2idu
untuk mempertahankan pancaran
harapan dan menyajikan gambaran yang optimis yang dilakukan dalam batasbatas yang realistis sebagai seseorang yang membantu orang lain dalam menghadapi kesulitan. Swanson menyatakan dalam keperawatan, maintain
belief haruslah merupakan bagian dari profesi kita$ perawat menggunakan
9
pendekatan respon manusia sebagai aspek yang bermakna dalam kenyataan klien (Bailey, '"). pabila dihubungkan dengan bagaimana perawat bisa membantu pasien keguguran menurut skema @ the stucture of caringA di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut < !) aintaining belief Pada tahap ini perawat mempunyai tujuan agar klient yang baru saja mengalami keguguran sanggup menghadapi dan bertahan terhadap perubahan keadaan yang dialami kedepan terhadap masalah yang dihadapi. Perawat mengupayakan agar klien pada akhirnya dapat memiliki sikap optimis akan kehidupan yang akan dijalani di kemudian hari. %alam hal ini rasa bersalah, rasa kehilangan dan sikap negatif lainnya pada pasien keguguran tidak terus terbawa pada langkah hidup berikutnya ') +nowing Pada pasien dengan keguguran pada tahap ini perawat melakukan pengkajian yang obyektif dan menghindari asumsi pribadi dengan tujuan memahami masalah klien sesuai perspektif klien serta sejauh mana masalah ini memiliki arti bagi pasien. Pendekatan yang dilakukan oleh perawat pada pasien dengan keguguran dapat dilakukan dengan ungkapan ikut merasakan kesedihan yang dialami klien dan memberi kesempatan pada klien untuk menyampaikan segala hal yang dirasakan klien terkait keguguran yang dialami, termasuk rasa bersalah, kekuatiran kejadian berulang, kekuatiran akan pandangan keluarga dan sebagainya. #) Being with Setelah mendapat data obyektif dari klien keguguran melalui proses knowing maka perawat melangkah untuk membantu klien dengan cara melibatkan diri secara aktif dengan berbagi perasaan dengan pasien, ketika pasien sedih atau gembira perawat menampakkan diri ikut merasakan apa yang dirasakan pasien. ang perlu dihindari pada tahap ini perawat harus membatasi diri untuk tidak mencurahkan perasaan pribadi perawat yang bisa menjadi beban tambahan bagi pasien. Perawat juga menyampaikan adanya
kemampuan klien dalam
masalah bahkan mengatasi masalah. >) %oing for
;
menghadapi
Pada tahap ini perawat berperan membantu klien keguguran dalam kegiatan yang dilkukan untuk menolong dirinya. Pasien keguguran mungkin ingin melakukan suatu hal mungkin berdoa atau bicara dengan keluarga maka perawat hadir dan meyakinkan pasien bahwa hal itu baik dan perawat bersedia membantu dengan senang hati. Pada tahap ini perawat berusaha membantu dengan tetap menjaga perasaan dan kehormatan pasien 6) Dnabling aitu upaya perawat untuk menjadikan pasien mampu atau berdaya. Pada
pasien keguguran sering membutuhkan dorongan untuk berani
melangkah dengan percaya diri salah satunnya kemungkinan untuk hamil lagi. Perawat dapat menyampaikan informasi yang ada terkait kesehatan klien yang mendukung kemungkinan hamil lagi dengan aman. Termasuk perawatan dan informasi lain yang dapat digunakan pasien untuk membuat pilihan. *) 1lient well being dalah tujuan akhir dari strutur caring yang dibangun oleh swanson yaitu keadaan yang lebih baik setelah mendapatkan asuhan caring tersebut. Pada pasien dengan keguguran harapan yang ingin dicapai adalah kemampuan untuk menerima pengalaman hidup yang dialami dan tetap berani menghadapi hidup yang akan datang termasuk kemunkinan mengambil keputusan untuk hamil lagi di saat yang tepat dan aman sampai dengan melahirkan.
2.) Pener#maan *leh K&mun#tas Ke'era$atan 1.
Prakt#k +egunaan dari teori Swanson adalah caring yang diplikasikan pada riset,
pendidikan,
dan
parktik
klinik.
Proposisi
caring
berpusat
pada
praktik
keperawatan yang berawal pada teori kemudian kedalam pentingnya caring pada praktik keperawatan professional dan temuan dari penomologis Swanson. Pada pengamatan berikutnya Swanson menunjukkan bahwa teori caring digunakan pada praktik keperawatan klinik dan penelitian. 2.
Pen+#+#kan
"
1aring
adalah
sebuah
konsep
yang
sulit
jika
tanpa
dimengerti
kemaknaannya. anusia dan caring altruistik ditemukan ketika teori tersebut dihgunakan dalam praktik untuk member kemudahan dalam melakukan perawatan oleh orang E orang terdahulu, sampai kearah yang kompleks yaitu memonitor dan mengatur penyembuhan
pasien yang menderita stroke,
membantu peningkatan kemampuan pasangan baru dalam merawat bayi baru lahir. Swanson meneliti tentang wanita yang mengalami keguguran, perawatan di 4718, ibu dengan resiko tinggi, serta mengenalkan pentingnya perawatan secara holistik. 3.
"#set Swanson mempertahankan perkembangan teorinya, dari deskripsi dan
definisi konsepcaring dan proses dasar caring, untuk instrument perkembangan dan uji coba pada inter2ensi penelitian pada wanita yang mengalami keguguran. 1ontoh lain pada aplikasi teori Swanson pada caring di klinik riset termasuk beasiswa klinik dalam praktik (+ish ?older, !""*), pedoman pekerjaan perawat dengan pasien dengan diagnose sclerosis (orkston, +lasner Swanson, '!), menentukan dampak caring dalam pekerjaan dengan populasi yang rentan (+a2anaugh, oro, Sa2age, ehendale, '*), pentingnya kreatifitas lingkungan yang caring dalam pekerjaan (Sikma, '*). ).
Pengem,angan le,#h lanjut Swanson menyiratkan bahwa dia lebih tertarik pada percobaan dan aplikasi
teorinya pada praktik klinik dalam pengembangan lebih lanjut. 4amun, terdapat banyak potensial untuk pengembangan lebih lanjut dan percobaan dari teori caring Swanson pada beragam konteks sehat dan sakit. enurut pemikiran, dia menggugat tentang apa yang berlaku pada caring dalam disiplin ilmu lain, misalnya sebagai pengajar, pekerja sosial, kedokteran dan berbagai situasi lain diluar keperawatan.
2.- Kr#t#k 1.
Kejelasan
!
+ejelasan mengacu pada seberapa baik teori dapat dimengerti dan bagaimana
kejelasan
serta
konsistensi
konsep
disajikan
dan
dikonseptualisasikan (1hinn +ramer, '>, ';). +onsep caring, central teori, dan proses caring (tahu, berada dengan, mengerjakan untuk, kemungkinan dan keyakinan) adalah kejelasan definisi dan tersusun dalam urutan logis yang menjelaskan bagaimana caring adalah disampaikan. Selain itu, teori Swanson menjelaskan definisi dari domain utama dari disiplin keperawatan (manusia, perawat, lingkungan dan sehat) dan mendeskripsikan disiplin ilmu keperawatan secara tidak langsung dalam berbagai konteks tentang interaksi perawat dank lien ditempat. 2.
Kese+erhanaan Teori yang sederhana mempunyai jumlah konsep yang minimal. Teori
caring Swanson adalah teori sederhana yang baik. Teori caring Swanson mengutamakan pentingnya caring,
yang member contoh nilai
keilmuan
tradisional maupun modern. Tujuan utamanya adalah membantu praktisi dalam perawatan yang berfokus pada kebutuhan indi2idual yang bermartabat, terhormat dan mempunyai kewwenangan. +esederhanaan digunakan dalam mendefinisikan konsep kepada mahasiswa dan perawat untuk mengerti dan mengaplikasikan teori Swanson dalam praktik keperawatan. 3.
Keseluruhan Teori caring Swanson diaplikasikan pada riset dan klinik dengan populasi
yang
berbeda.
+ondisi
penting
untuk
penyampaian
caring
adalah
mempromosikan indi2idu dalam keutuhan secara jelas melalui rentang hidup (Swanson, !"""c). +arenanya, teori adalah digeneralisasikan untuk setiap hubungan perawat E klien dan setiap pengaturan klinik. ).
Ketel#t#an Teori caring Swanson mengasumsikan bahwa penerapan proses caring
pada komunikasi terapeutik dengan klien meningkatkan kenyamanan dan mempercepat penyembuhan. +onsep dan asumsi terapkan pada praktek klinik keperawatan dan riset yang sesuai. +elengkapan dan kesederhanaan dari definisi operasional memperkuat ketelitian dari teori ini. Swanson (!"""), berhasil mengaplikasikan dan terus menguji teori caring di sebuah klinik terhadap !!
pasangan suami - istri. Selanjutnya dia mengembangkan laporan diri untuk mengukur caring yang disampaikan oleh perawatan kesehatan professional dan oleh pasangan satu sama lain. -.
K&nsekuens# %ang +#+a'atkan awcett
(!";>)
menganjurkan
bahwa
teori
keperawatan
berfokus
keperawatan dan berbeda dengan berbagai disiplin ilmu lain. Teori caring Swanson menggambarkan hubungan perawat E klien yang mempromosikan keutuhan dan penyembuhan. +arenanya, teori menawarkan sebuah kerangka kerja
untuk
meningkatkan
praktik
keperawatan
sepanjang
waktu
dan
membawanya pada ilmu tradisional caring. 4amun, yang dimaksudkan Swanson, teori caring dapat diaplikasikan pada hubungan caring diluar pertemuan antara perawatFklien, oleh karena itu,caring tidak membedakan antara perawat E klien, caring semata E mata tidak hanya dalam konteks keperawatan saja.
BAB 3 KA!U!
!'
Kasus 4y. S usia '* tahun, G!P datang ke 7G% pada tanggal !! 5anuari '!> ditemani keluarga pasien. 4y. S mengeluh keluar bercak darah semenjak # hari yang lalu, sangat nyeri pada perut bagian bawah dan sejak pagi terlihat darah bergumpal di pakaian dalam. ?P?T<
> 4o2ember '!#, usia kehamilan
!
minggu. Saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda 2ital didapatkan hasil < Tensi darah "/* mm?g, nadi "*H/mnt, suhu #* 1, 3espirasi 3ate ' H/mnt, keadaan pasien lemah, pusing, pucat, tampak kesakitan dan gelisah. Status general< +epala < a/i/c/d/ < I/-/-/-, Th < 1 /P < 1 < S!/S' tunggal regular (I/I), urmur (-), galop (-), P< Jes (I/I), 3h (-), :h (-), bd$ lat(I), B8 (4), 4T epig (-), 4t perut bawah, DHt < kral dingin (I), perdarahan K' cc . ?asil laboratorium didapatkan < ?1G (I) dan ?b < ", gL. 4y. S diberikan terapi cairan dan bantuan oksigenasi. +emudian 4y. S dikonsultasikan kepada dokter Sp.0G. ?asil konsultasi dengan dokter disarankan untuk tindakan curettage segera. 4y. S tampak terkejut dan menangis setelah mendengar hasil keputusan dari dokter tentang tindakan curettage.
BAB ) PEMBAHA!AN
!#
).1 Pengkaj#an Ke'era$atan Ke,utuhan Pers&nal Ma%&r B&+% !%stem B! < 33 'H/mnt, sesak (-),Jes (I/I), 3h (-), :h (-) B' < T% < "/* mmhg, nadi< "*H/mnt, Pucat (I), Sianosis (-),S!/S' tunggal regular (I/I), urmur (-), galop (-), perdarahan K !6cc B# < Pusing, B> < B+ (I) ,6 cckg/jam, disuria (-), Poliuria (-), Sifat (kuning, amoniak) B6 < ual (-), muntah (-), BB (I), frekuensi ! H/hari, bd $ lat(I), B8 (4), 4T epig (-), 4t perut bawah (I) B* < Turgor kulit baik, kral dingin (I)
Pengkaj#an P&la Ke,utuhan /0&r+&n !. Pola Persepsi dan Penanganan +esehatan < klien menganggap pelayanan kesehatan sangat penting baginya dan keluarga sehingga jika terjadi gangguan kesehatan klien langsung memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan untuk segera mendapatkan pelayanan '. Pola akti2itas < +elemahan dalam memenuhi %& #. Pola nutrisi < anoreksia, mual (-), muntah (I) >. Pola 7stirahat Tidur< klien mengungkapkan K ! minggu sibuk membuat laporan akhir tahun berhubung jabatan manajerial sehingga waktu istirahat berkurang. Tidur K 6jam/hari dan hal itu diperparah karena sejak kejadian klien jarang istirahat tapi lebih banyak melamun dan bersedih. 6. Pola Dliminasi < normal *. Pola persepsi kognitif < normal 9. Pola Persepsi %iri < konsep diri /gambaran diri < klien merasa bersalah terhadap suaminya dan keluarga, karena tidak dapat menjaga kehamilan (anak !), klien merasa dia yang menyebabkan calon bayinya meninggal karena akti2itas yang terlalu padat sehingga mengakibatkan keguguran ;. Peran ?ubungan < ?ubungan klien dengan suami, keluarga tidak ada masalah
!>
". SeHualitas / 3eproduksi < +lien tidak
dapat memnuhi kebutuhan akti2itas
seHual karena hamil muda, dan +lien mengeluh bagaimana nantinya perasaan suami, berhubung kehamilan harus ditunda dulu !. +oping / toleransi < klien terlihat sedih dan menangis saat dikaji karena klien kehilangan calon bayinya, klien selalu menyalahkan diri sendiri dengan keguguran yang dialaminya sehingga klien terlihat murung !!. Spiritual < Sebelumnya klien taat menjalankan akti2itas agamnya, namun sejak kejadian ini , akti2itas ini tidak klien lakukan %ari pengkajian diatas, diketahui bahwa, klien
mengalami masalah fisik,
abortus incompletus, yang mempengaruhi sistem tubuh, seperti pada sistem cardio2ascular
pasien, namun
masalah psikologis merupakan hal penting
karena mempengaruhi pola hidup klien,
hal ini dimanifestasikan dengan
,
seperti persepsi yang keliru terhadap sakitnya dan mekanisme koping yang tidak efektif. enurut swanson (!""#), +ebutuhan Personal diri merupakan hal yang perlu di perhatikan namun dukungan mental emosional oleh tenaga keperawatan untuk melewati masa transisi merupakan hal penting (tomey '"). Swanson tidak menjelaskan secara eksplisit pada teorinya mengenai pengkajian namun asumsinya pada konsep mayor keperawatan adalah bagaimana kebutuhan personal, emosional dan spritual terpenuhi
).2 Masalah ke'era$atan %alam menentukan masalah keperawatan, sesuai dengan data-data dalam pengkajian. asalah keperawatan tidak hanya ditetapkan pada data yang sifatnya fisik. Sesuai tahapan caring dalam +nowing, perawat menggali, memahami sebuah peristiwa dari perspektif indi2idu lain dan dampaknya atau arti dari peristiwa itu pada kehidupan orang lain. %alam hal ini, perawat menghindari suatu asumsi yang hanya berdasarkan teori daripada kenyataan berkaitan dengan peristiwa tersebut, dan memberikan penekanan pada perawatan pasien. %alam merumuskan maslah keperawatan perawat berdasarkan data yang tergali dalm proses knowing, bukan berdasarkan asumsi perawat. Swanson juga berpendapat bahwa klien dalam proses keperawatan tidak hanya sebagai indi2idu tetapi juga termasuk keluarga, kelompok yang dimiliki pasien. %alam kasus diatas, masalah keperawatan yang mungkin bisa ditegakkan antara lain cemas, koping indi2idu dan keluarga yang tidak efektif, grie2ing ( berduka) maupun atisipasi berduka. asalah keperawatan ditegakkan sesuai
!6
dengan penggalian data dan nilai pasien, kondisi psikologis pasien terkait peristiwa yang dialami. elalui penegakan masalah keperawatan yang tepat, perawat mampu menentukan inter2ensi yang tepat sehinga proses caring bisa dirasakan baik oleh perawaat maupun pasien. %alam kasus diatas masalah keperawatan harus menyentuh masalah psikologis pasien seperti kecemasan, berduka, indi2idu tidak efektif. asalah keperawatan juga harus mencakup masalah yang terjadi pada keluarga jadi tidak hanya terfokus pada masalah indi2idu, misalkan terjadinya koping keluarga tidak efektif.
).3 7nter2ensi< .
aintening Belief !. %engarkan keluhan klien '. oti2asi klien untuk melakukan akti2itas yang dapat menunjang kesehatannya #. Bantu klien untuk mengerti masalah kesehatannya >. Bina hubungan perawat-klien
B.
Being :ith !. Tawarkan bantuan / pemberian asuhan keperawatan '. asilitasi pemenuhan kebutuhan klien #. &ibatkan klien dalam meningkatkan kesehatan klien >. 1eritakan pengalaman perawat terkait usaha peningkatan kesehatan
1. %oing or !. Berikan kenyamanan pada klien '. 5aga pri2asi klien #. Berikan asuhan keperawatan dengan profesional >. 5aga martabat klien 6. Tanyakan pada klien mengenai persetujuannya sebelum melakukan tindakan keperawatan %. Dnabling !. Jalidasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan '. Berikan informasi pada klien dan keluarga mengenai rencana keperawatan yang akan diberikan #. %ukung klien dalam menjalankan terapi >. Berikan feed-back pada klien mengenai ketidakmengertian klien 6. Bantu pasien untuk fokus dalam membuat alternatif
!*
).) D2aluasi enurut American Nurse Association Social Policy Statement , !"; dalam Swanson, diagnosa dan inter2ensi yang diberikan perawat kepada klien adalah sesuai dengan respon klien tersebut terhadap masalah kesehatan yang sedang dia hadapi dan yang bersifat aktual maupun potensial. ?al tersebut menjelaskan fungsi peran perawat yaitu memberikan perawatan terhadap klien (indi2idu atau kelompok) yang sedang mengalami atau berpotensi adanya penyimpangan kesehatan (Swanson, !""#). Dnabling adalah memampukan atau memberdayakan klien, memfasilitasi klien untuk melewati masa transisi dalam hidupnya dan melewati setiap peristiwa dalam hidupnya yang belum pernah dialami dengan memberi informasi, menjelaskan, mendukung dengan focus masalah yang rele2an, berfikir melalui masalah
dan
menghasilkan
alternati2e
pemecahan
masalah
sehingga
meningkatkan penyembuhan klien atau klien mampu melakukan tindakan yang tidak biasa dia lakukan dengan cara memberikan dukungan, mem2alidasi perasaan dan memberikan umpan balik/feedback. Subdimensi< !. Jalidating (mem2alidasi)< em2alidasi semua tindakan yang telah dilakukan '. 7nforming ( memberikan informasi)< emberikan informasi yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan klien dalam rangka memberdayakan klien dan keluarga klien #. Supporting (mendukung)< emberikan dukungan kepada klien dalam mencapai kesejahteraan / well being sesuai kapasitas sebagai perawat. >. eedback (memberikan umpan balik)< emberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh klien dalam usahanya mencapai kesembuhan / well being. 6. ?elping patients to focus generate alternati2es (membantu pasien untuk focus dan membuat alternati2e) enolong pasien untuk selalu fokus dan terlibat dalam program peningkatan kesehatannya baik tindakan keperawatan maupun tindakan medis. (Potter Perry, '") Berdasarkan kasus diatas dengan dilakukannya proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan tindakan yang diberikan kepada klien dan keluarga sesuai dengan masalah yang muncul pada klien maka diharapkan kecemasan yang terjadi pada klien bisa berkurang sampai dengan hilang dan mekanisme koping indi2idu dan keluarga menjadi lebih efektif dari sebelumnya serta pasien dan keluarga bisa menerima dengan proses kehilangan yang terjadi. !9
BAB KE!IMPULAN
+risten Swanson
dengan teori
@caringA-nya,
menjelaskan
bahwa
caring
merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam keperawatan. +risten Swanson mengidentifikasi lima proses caring yaitu knowing (memahami sebuah peristiwa dari perspektif indi2idu lain dan dampaknya atau arti dari peristiwa itu pada kehidupan orang lain$ $eing with (secara emosional ada untuk yang lainnya, membuat diri terlibat secara berkelanjutan, dan saling berbagi perasaan apakah dia bahagia atau sedih)$ &oing for ( perawat harus membantu indi2idu dalam melakukan apa yang klien lakukan terhadap dirinya)$ (nabling ( perawat membantu klien saat melewati transisi kehidupan dan peristiwa yang tidak biasa untuknya)$ maintain belief membutuhkan keperacayaan untuk bertahan melalui transisi atau menghadapi suatu peristiwa untuk masa depan yang bermakna.
!;
%T3 P8ST+
Bailey. ('"). 1aring defined< a comparison and analysis. +nternational ournal for uman Caring, %./, 0-% Swanson. (!""#). 4ursing as informed caring for the well-being of others. ournal of Nursing Scholarship, #) .'/, #6'-#69 Swanson and :ojnar. ('>). 0ptimal healing en2ironments in nursing. The ournal 1f Alternative and Complementary *edicine, 2./, >#->9 Tomey, .., lligood, .3. ('*). 4ursing Theorists and Their :ork. SiH
!"