Tugas Keperawatan Maternitas KONTRASEPSI MANTAP (KONTAP) PADA PRIA
Disusun Oleh : 1. Ayu Awalia H. H.
(P17420209005)
2. Mufti Nurdiyanto
(P17420209026)
3. Nopy Bagus N.
(P17420209029)
4.
(P17420209031)
Pratomo Nu Nurdiamsyah
5. Rikma Hernanti S.
(P17420209033)
6.
(P17420209040)
Yasin Yusuf
Kelas 2A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Keperawatan Maternitas tentang Kontraseps Kontrasepsii Mantap pada Pria (Vasektomi) (Vasektomi).. Dimana Dimana vasektomi vasektomi ini merupakan merupakan salah satu teknik dalam keluarga berencana (KB) yang sudah dilakukakn oleh beberapa orang di Indonesia dan perawat harus mengetahuinya. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Ratifah, SST. M.Kes, selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Maternitas. Dengan disusunnya makalah ini, kami berharap pihak-pihak yang membaca makalah ini dapat mengerti dan memahami isi dari makalah ini. Kritik dan saran kami harapkan demi sempurnanya makalah kami selanjutnya yang akan akan dijadi dijadikan kan masuka masukan n untuk untuk evalua evaluasi si dan revisi revisi secara secara period periodic. ic. Tidak Tidak lupa lupa ucapan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan niat baik kita mendapat ridlo dari Yang Maha Kuasa. Amien.
Purwokerto, Mei 2011 Tim Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Belakang Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode KB yang paling efektif, murah, aman dan memiliki nilai demografi yang tinggi. Kontap sampai saat ini belum masuk program gerakan keluarga berencana nasional Indonesia, namun pelayananan kontrasepsi mantap dapat diterima masyarakat, dan makin lama makin besar jumlahnya dengan usia makin muda. Kontap pertama kali dimulai di RSUP Denpasar dan masih berkembang sampai sekarang. Kontap pada pria biasa dikenal dengan vasektomi, yaitu merupa merupakan kan tinda tindakan kan memot memotong ong dan dan menutu menutup p saluran saluran mani mani (vasde (vasdefer ferens ens))
yang yang
menyalurkan sel mani (sperma) keluar dari pusat produksinya di testis. Di Indonesia vasektomi sebagai tujuan kontrasepsi belum begitu digalakan.hal ini memerlu memerlukan kan motiva motivasi si dan penera peneranga ngan n yang yang lebih lebih luas, luas, karena karena masih masih banyak banyak pria pria meny menyan angk gkaa bahw bahwaa vase vasekt ktom omii sama sama deng dengan an kebi kebiri ri.. Bany Banyak ak pria pria yang yang bers bersed edia ia kehila kehilanga ngan n fertili fertilitas tasnya nya,, namun namun mereka mereka takut takut kehila kehilanga ngan n kejant kejantana ananny nnya. a. Harusla Haruslah h dijelaskan, bahwa pada vasektomi produksi sperma dan produksi hormone pria akan terus terus berjal berjalan an seperti seperti sebelu sebelumny mnya.h a.hany anyaa sperma sperma yang yang baru baru dihasi dihasilka lkan n tidak tidak akan akan dikeluarkan melalui persetubuhan
B. Rumusan Rumusan Masalah. Masalah. 1. Apa yang dimaksu dimaksud d dengan kontap kontap pada pria (vasekto (vasektomi)? mi)? 2. Bagaimana Bagaimana teknik teknik kontap kontap vasekto vasektomi? mi?
C. Tuju Tujuan an Makalah ini dibuat dengan tujuan : 1. Memenuhi Memenuhi tugas keperawatan keperawatan maternitas maternitas yang diberikan diberikan oleh dosen pembimbing pembimbing ibu Ratifah, SST. M.Kes. 2. Mengetahui dan memahami tentang kontrasepsi mantap pada pria yaitu vasektomi.
3. Mengetahui Mengetahui asuhan asuhan keperawatan keperawatan pada pasien dengan dengan vasektomi. vasektomi.
BAB II KONTRASEPSI MANTAP PADA PRIA (VASEKTOMI)
A. Penger Pengertian tian Vasektomi adalah tindakan memotong dan penutup saluran mani (Vas deferens) yang menyal menyalurk urkan an sel mani (sperm (sperma) a) keluar keluar dari pusat pusat
produk produksin sinya ya di testis testis.. (Rusta (Rustam m
Mochtar, 1998) Ligasi pembedahan vas deferens mengakhiri saluran sperma yang melalui vase tersebut sepenuhnya setelah sperma residu membersihkan saluran reproduksi pria. (Barbara R. Straight, 2005) Vasektomy adalah mengeluarkan pipa mani (vas deferens) atau sebagian pipa mani dengan operasi. (Ahmad Ramali, 2003) Vasekt Vasektomi omi atau yang biasa biasa diiden diidentik tikan an dengan dengan KB pria adalah adalah proses proses
operas operasii
sederhana untuk memotong saluran yang membawa sperma dari kantongnya (testis) ke penis. Jadi, vasektomi adalah tindakan memotong dan menutup saluran mani (vasdeferens) dengan operasi. Program KB ini dimasukan dalam kategori mantap, lestari atau permanen. Artinya jika saluran saluran vas deferens sudah sudah dipotong, dipotong, maka pasangan pasangan laki-laki laki-laki ini tidak bisa terjadi hamil. hamil. Walau Walau vasect vasectomi omi bersif bersifat at perman permanen en tak menutu menutup p kemung kemungkin kinan an anda anda bisa bisa mempun mempunyai yai keturu keturunan nan lagi. lagi. Carany Caranyaa dengan dengan melepa melepaska skan n ikatan ikatan pada pada salura saluran n vas defere deferens ns melalui melalui operas operasii kecil kecil tetapi tetapi diperl diperluka ukan n waktu waktu agak agak lama lama untuk untuk kembal kembalii normal. Setelah operasi pelepasan pasien dianjurkan mengkonsumsi obat-obatan untuk merangsang kembali produksi spermatozoa.
Skema anatomi alat reproduksi
B. Teknik Teknik Vasektomi Vasektomi Vasektomi dapat dilakukan “dengan pisau” atau “tanpa pisau”. Penutupan duktus sperm spermati atikus kus (vas (vas defere deferens) ns) dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan cara diikat diikat (ligasi (ligasi); ); dipoto dipotong ng (vasektomi); menggunakan klip, cincin, atau bands. 1. Vase Vasekt ktom omii deng dengan an pisa pisau u
Dipotong (vasektomi) Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: •
Cukur rambut kemaluan dan bersihkan, kemudian desinfeksi kulit skrotum darah darah operas operasi. i. Setela Setelah h itu tutup tutup daerah daerah operas operasii yang yang sudah sudah suci suci hama hama dengan kain steril yang berlobang ditengahnya.
•
Palpasi dan carilah vas deferens pada kantong skrotum,lalu fiksir dengan jari-jari (Gambar 28-82)
•
Lakukan anastesi local pada daerah operasi tersebut.
•
Lakukan sayatan kira-kira 1-2 cm (Gambar 28-83); bebaskan dari jaringan seki sekitar tarny nya, a, kemu kemudi dian an pega pegang ng vas vas defer deferens ens ters terseb ebut ut (Gam (Gamba barr 28-8 28-84) 4).. Tariklah sambil bebaskan saluran mani tersebut, sebanyak kira-kira batas yang akan dipotong (Gambar 28-85).
•
Lakukan vasektomi yaitu pemotongan sekitar 1-2 cm vas defere ns ,lalu jahit (Gambar 28-86). Tutup luka operasi, dan dibalut.
•
Berikan nasehat perawatan luka dan jangan kena air selama kira-kira 1 minggu. Berikan obat anti sakit (Novalgin, Neuralgin) dan obat antibiotika.
Pengikatan vas deferens dapat dilakukan dengan cad gut, benang sukra, dakron atau logam. Keuntungan cat gut : diabsorbsi sehingga tidak menimbulkan iritasi. Kerugian ligasi sutera : iritasi sperma granuloma dan rekanalisasi.
Gambar 28-82
Gambar 28-83
Fiksasi vas deferens
Anestesi lokal daerah operasi
Gambar 28-84
Gambar 28-85
Sayatan 1-2 cm pada kulit skrotum.
Cari, klem & bebaskan duktus deferens.
Gambar 28-86
Gambar 28-87
Vas deferens diluksir ke luar.
Vasektomi, po potongan 1, 1,5 – 2 cm.
2. Vase Vasekt ktom omii tan tanpa pa pisa pisau u
a) Daerah kemaluan kemaluan dibersihkan dibersihkan dengan dengan Betadine 0,75% atau pembersih pembersih lainnya lainnya yang tidak merangsang kulit lalu sekitarnya ditutup dengan kain steril. b) Kulit kantung buah zakar pada bagian garis tengah diberi anestesi lokal. c) Kemudi Kemudian an salura saluran n mani mani pada pada bagian bagian tersebut tersebut dijepi dijepitt dalam dalam lingka lingkaran ran klem klem fiksasi. d) Bagian yang paling paling menonjol dari saluran mani ditusuk ditusuk dengan sebelah ujung ujung klem diseks, tepat di atas lingkaran klem fiksasi. e) Kemudi Kemudian an klem klem diseks diseksii ditari ditarik, k, ujung ujung klem klem ditutu ditutup p kemudi kemudian an dimasu dimasukka kkan n kembali ke dalam lobang tusukan untuk memisahkan semua lapisan jaringan dari kulit sampai dinding saluran mani. f) Setelah Setelah itu salura saluran n mani mani yang yang sudah sudah telanjan telanjang g ditari ditarik k keluar keluar kira-kira kira-kira 2cm. Salura Saluran n diikat diikat pada pada dua tempat tempat sepanj sepanjang ang jarak jarak 1 sampai sampai 1,5cm 1,5cm kemudi kemudian an dipotong dan diangkat. g) Kemudi Kemudian an sarung sarung mani mani ditutu ditutup p sedemi sedemikia kian n rupa rupa sehing sehingga ga satu satu bagian bagian ujung ujung saluran mani dengan ujung lainnya tidak bertemu. h) Hal yang sama dilakuk dilakukan an pada saluran saluran sebelah. sebelah. i) Kalau masih masih ada perdarahan perdarahan luka luka ditutup ditutup dengan dengan kain kasa kasa steril.
3. Elek Elekto toko koag agul ulas asii Cauterisasi dilakukan dengan jarum kecil sehingga hanya lapisan epitel dibakar tanpa merusak otot-otot vas deferens. Rasional : Kebocoran, granuloma oleh sperma, mungkin terjadi rekanalisasi.
4. CLIPS U : Lebih cepat, bahan hemodips inert.mungkin reversible. Biasanya dipakai 4-6 clips pada 1 vas deferens,masing-masing 2-3 clips pada setiap ujung vas yang dipotong. R : Clips dapat bergeser dan lepas dari vas karena kontraksi atau necrose sukar melepaskany melepaskanya. a. Setelah Setelah kulit dijahit kembali,di kembali,ditutup tutup dengan gas steril dan dipakai dipakai suspensoir untuk 2-3 hari. Bila terjadi pembengkakan dapat dikompres dengan es. R:
Yang Yang
lain lain
adal adalah ah
tid tidak
seg segera era
terj terjad adii
ster steril ilis isas asi, i,d dibut ibutu uhkan hkan
wakt waktu u
dikeluarkan dikeluarkannya nya semua sperma antara vas deferens deferens dengan dengan tidak ejakulasi. ejakulasi. Jangka Jangka waktu ini mungkin antara 1 minggu - beberapa bulan, tergantung pada frekuensi.
Coitus sperma analysis harus dilakukan pada waktu 6 minggu, 8 minggu setelah vasektomi.
C. Cara Kerja Vasektomi Vasektomi Prinsi Prinsipny pnyaa bagaim bagaimana ana menjad menjadika ikan n pipa pipa salura saluran n sperm spermato atozoa zoa atau sel benih benih vasa vasa deferens pria agar betul-betul dibuat buntu. Kita tahu saluran sel benih yang sebesar kabe kabell telep telepon on bera berada da di dala dalam m kant kanton ong g buah buah zakar zakar (scr (scrot otum um), ), Pipa Pipa ini ini menj menjad adii pengh penghubu ubung ng yang yang mengal mengalirk irkan an sel benih benih yang yang diprod diproduks uksii oleh oleh buah buah zakar zakar menuju menuju kelenjar prostat yang berada d atasnya, di luar kantong zakar. Di dalam prostat, sel benih lalu direndam oleh media berupa getah yang diproduksi oleh prostat. Selain itu disiram pula oleh cairan seminal, sehingga volumenya menjadi lebih banyak. Campuran ketiganya itu menjadi apa yang kita kenal sebagai air mani atau sperma. Jadi, sebagian besar air mani yang keluar itu sesungguhnya lebih banyak berisi getah prostat prostat dan cairan seminal (sekitar (sekitar 95 persen), dan hanya sebagian kecil saja berisi sel benih (sekitar 5 persen). Taruhlah sekali ejakulasi rata-rata mengeluarkan 5 cc air mani, volume sel benihnya mungkin hanya sekitar 0,15cc saja. Jadi, setelah seorang pria divasektomi, volume air mani yang sekitar 0,15 cc itu saja yang tertahan tidak ikut keluar bersama ejakulasi karena pipa yang mengalirkannva sudah dibikin buntu. Kendati yang sedikit ini besar maknanya dalam hal kesuburan, hampir tak ada artinya dalam urusan ejakulasi dan pernik seks lainnya.
Menurut dr.Agus Mulyono SPU dari RS Kepolisian pusat Raden Sa’id Sukanto, setelah proses pemotongan tersebut cairan yang keluar saat berhubungan intim adalah cairan atau atau lendir lendir dari dari kelenj kelenjar ar vestik vestikulu ulu semina seminalis lis dan kelenj kelenjar ar prosta prostatt itu tanpa tanpa sel-sel sel-sel spermatozoa spermatozoa dari testis sebagai faktor utama yang menentukan menentukan proses pembuahan. pembuahan. Sedangkan hormon yang dihasilkan dari testis yang disebut testosteron keluarnya tidak melalui saluran itu tapi masuk ke pembuluh darah sperma akan diserap tubuh tanpa menyebabkan gangguan metabolisme.
D. Indikasi Indikasi dan Kontra Kontra Indikasi 1. Indikasi a. Dianjurkan Dianjurkan pada pada usia produk produktif tif 30-40 30-40 tahun. tahun. b. Pasangan Pasangan yang yang tidak ingin ingin menambah menambah jumlah jumlah anak. c. Pasangan Pasangan yang yang istrinya istrinya sudah sudah sering sering melahirkan. melahirkan. d. Memiliki Memiliki penyakit penyakit yang membah membahayakan ayakan kesehata kesehatan. n. e. Pasangan Pasangan yang yang selalu gagal gagal dengan dengan kontaseps kontasepsii lain. f. Pihak suami suami bersedia bersedia bahwa tindakan tindakan kontrasep kontrasepsi si dilakukan dilakukan pada dirinya. dirinya. g. Untuk Untuk tujuan kontrasep kontrasepsi si yang bersifat bersifat permanen. permanen. h. Untuk Untuk tujuan pengobatan pengobatan guna mencegah mencegah epididitim epididitimis. is.
2. Kont Kontra ra indi indika kasi si a.
Kelainan lokal atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya operasi.
b. Penderita Penderita kencing kencing manis manis / diabet diabetes. es. c. Pend Pender erita ita hern hernia ia.. d. Penderita Penderita penyakit penyakit kulit kulit / jamur di daerah daerah kemaluan. kemaluan. e. Penderita Penderita kelainan kelainan pembek pembekuan uan darah. darah. f. Perada Peradanga ngan n pada pada buah buah zakar. zakar. g. Orang yang yang tidak tidak memiliki memiliki pendirian pendirian yang tetap. tetap.
E. Kompli Komplikas kasii 1. Komp Kompli lika kasi si pas pasca ca bed bedah ah : a. Perdar Perdaraha ahan, n, hema hematom toma. a.
b. Rasa Rasa nyer nyeri, i, pega pegal. l. c. Infe Infeks ksi. i. 2. Kompli Komplikas kasii dalam dalam jangka jangka waktu waktu yang yang agak agak lama. lama. a. Granul Granuloma oma sper spermat matiku ikum. m. b. Kemungkin Kemungkinan an terjadiny terjadinyaa rekanalisasi rekanalisasi.. 3. Komplikas Komplikasii yang ditakuti ditakuti akseptor akseptor seperti seperti impotensi impotensi atau menimbu menimbulkan lkan nafsu nafsu pria yang berlebihan tidak ada.
F. Kega Kegaga galan lan Kegagalan vasektomi dapat disebabkan karena : 1. Rekanalisas Rekanalisasii spontan; spontan; hal ini tidak tidak terjadi terjadi pada keadaan keadaan bila kedua kedua ujung ujung dibakar. dibakar. 2. Bila yang yang dipoton dipotong g bukan bukan vas eferens, eferens, misalnya misalnya pembu pembuluh luh darah. darah. 3. Ada lebih lebih dari dari satu satu vas vas deferens deferens (duplikasi (duplikasi vas deferens deferens). ). 4. Akseptor Akseptor telah telah bersetubu bersetubuh h dengan dengan istri istri sebelum sebelum benar-bena benar-benarr steril. steril.
G. Keuntu Keuntung ngan an 1. Teknik Teknik operasi operasi kecil yang yang sederhana sederhana dapat dapat dikerjak dikerjakan an kapan saja saja dan di mana saja. saja. 2. Kompli Komplikas kasii yang dijum dijumpai pai sedik sedikit it dan ringan ringan.. 3. Hasil Hasil yang diper diperole oleh h (efektif (efektifitas itas)) hampir hampir 100%. 100%. 4. Biaya Biaya murah murah dan dan terjan terjangka gkau u oleh masy masyara arakat kat.. 5. Bila pasangan pasangan suami suami istri, istri, oleh karena karena sesuatu sesuatu sebab, sebab, ingin ingin mendapatk mendapatkan an keturunan keturunan lagi, kedua ujung vas deferens dapat disambung kambali (operasi rekanalisasi). 6. Tidak menimb menimbulkan ulkan kelainan kelainan fisiol fisiologi ogi tetapi tetapi hanya hanya bersifat bersifat psikolog psikologis. is. 7. Tidak mengg mengganggu anggu aktivi aktivitas tas seksual seksual malah malah cenderung cenderung bertamba bertambah h gemuk. gemuk. 8. Dapat Dapat dike dikerja rjakan kan seca secara ra poli polikli klinis nis..
H. Kerugi Kerugian an 1. Pria yang yang baru divasekto divasektomi mi tidak langsun langsung g menjadi menjadi steril, steril, karena di dalam dalam saluran saluran proksimal vas deferens dan dalam vesika seminalis masih terdapat puluhan bahkan ratusan juta sperma. Karena itu pada waktu pulang diberikan juga 15 buah kondom, yang harus dipakai pada setiap koitus. 2. Pria Pria baru baru bisa bisa ster steril il (man (mandu dul) l) bias biasan anya ya sete setela lah h 10-1 10-15 5 kali kali ejak ejakul ulas asi, i, hal hal ini ini sebaiknya dibuktikan dengan pemeriksaan analisa semen.
3. Karena Karena namanya namanya masih merupak merupakan an tindak tindakan an “operasi “operasi”, ”, maka pria masih masih merasa merasa takut. 4. Walaup Walaupun un pada pada prinsi prinsipny pnyaa dapat dapat disamb disambung ung kembali kembali,, namun namun masih diperluk diperlukan an banyak tenaga terlatih untuk melakukannya.
Tiga Tiga faktor faktor pentin penting g dalam dalam pemuli pemulihan han fertili fertilitas tas sesuda sesudah h tindak tindakan an vasekt vasektomi omi yang yang dilakukan sebelumnya : 1. Penerapan Penerapan teknik teknik mikros mikrosurger urgerii yang rumit rumit untuk untuk reanast reanastamos amosis. is. 2. Lamany Lamanyaa waktu waktu sesudah sesudah vasektom vasektomi, i, karena obstruk obstruksi si vas deferen deferenss yang yang sudah sudah berla berlangs ngsung ung lama lama dan timbul timbulnya nya antibo antibody dy terhad terhadap ap sperma sperma akan akan menuru menurunka nkan n secara progesif kapasitas sperma togenesis. 3. Timbul Timbulnya nya granu granula la akibat akibat tidak tidak adany adanyaa sperma. sperma. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN VASEKTOMI
A. Peng Pengka kaji jian an 1. Teta Tetapk pkan an nila nilaii peng penget etah ahua uan n dan dan komi komitm tmen en pasa pasang ngan an tent tentan ang g kont kontap ap pria pria / vasektomi. 2. Kumpulkan data tentang frekuensi koitus koitus (sering atau beberapa kali kali seminggu). 3. Apakah Apakah pria memiliki memiliki satu atau lebih pasanga pasangan n seksual. seksual. 4. Apakah Apakah metode metode ini diingin diinginkan kan atau tidak. tidak. 5. Tanyakan Tanyakan mitos mitos keyakinan keyakinan dan factor budaya budaya yang ada. 6. Pertimbangn Pertimbangnaa rencana kehidupan kehidupan reproduksi reproduksi setiap indivisu. indivisu. 7. Memint Memintaa surat surat perset persetuju ujuan an dari dari pasang pasangan an yang yang merupa merupakan kan kompon komponen en gentin genting g dalam penyuluhan penyuluhan tentang sterilisasi untuk untuk pasien. Unsur-unsur surat persetujuan, BRAIDED : B
: Keun Keuntu tung ngan an (ben (benef efit it); ); inf infor orma masi si keu keunt ntun unga gan n dan dan tin tingk gkat at keg kegag agal alan an..
R
: Resi Resiko ko;; inf infor orma masi si tent tentan an gmet gmetod odee lain lain yang yang terd terdia iam. m.
A
: Decisions;
kesempatan
untuk
mengambil
keputusan
atau
mengganggu pikiran. E
: Explana anations; informasi asi tentang metode dan cara ara menggunakan metode
tersebut.
D
: Doku Dokume men; n; info inform rmas asii yan yang g dib diber erik ikan an dan dan pema pemaha hama man n per peras asaan aan..
B. Diag Diagno nosa sa kepera keperawa wata tan n Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien dengan vasektomi antara lain: 1. Nyeri berhubu berhubungan ngan dengan dengan agen agen cedera biologi. biologi. 2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akibat pembedahan. pembedahan. 3. Kurang Kurang pengetahuan pengetahuan diri berhubung berhubungan an dengan informasi informasi tentang tentang penyakit, penyakit, ditandai ditandai dengan pasien sering menanyakan tentang penyakitnya.
C. Inte Interv rven ensi si 1. Dx 1 a. Tujuan : setelah setelah dilakukan tindakan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang. b.NOC
: Pain control
•
Mengendalikan faktor penyebab nyeri.
•
Mampu mengenali kapan terjadinya serangan.
•
Mampu menggunakan tindakan pencegahan.
•
Mampu menggunakan tindakan non analgetik untuk mengurangi nyeri.
•
Mampu menggunakan analgetik yang sesuai.
•
Mampu mengenali gejala dari nyeri.
•
Mencatat control nyeri.
c. NIC •
: pain management Lakukan penilaian komprehensif dari nyeri meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, dan faktor yang menimbulkan nyeri.
•
Gunakan tindakan control nyeri sebelum nyeri hebat.
•
Laksanakan pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan.
•
Sediakan pengurangan nyeri optimal personal dengan menentukan analgetik yang tepat.
•
Evaluasi keefektifan dari tindakan pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan.
•
Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon dari pengalaman nyeri.
•
Obse Observ rvas asii tand tandaa non non verb verbal al dari dari keti ketida dakn knya yama mana nan, n, teru teruta tama ma pada pada ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara verbal.
•
Kolab Kolabora orasi si dengan dengan pasien pasien,, orang orang terdeka terdekatt dan tenaga tenaga keseha kesehatan tan untuk untuk memi memili lih h dan dan mela melaks ksan anak akan an tind tindak akan an peng pengur uran anga gan n nyer nyerii seca secara ra non non farmakologi.
2. Dx 2 a. Tujuan Tujuan : setelah setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan diharapkan diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman.
b. NOC : rest rest •
Mampu mengontrol jumlah waktu tidur.
•
Mampu mengontrol pola tidur pasien.
•
Mampu mengontrol kualitas tidur pasien.
•
Mampu mengontrol kemampuan fisik pasien untuk tidur.
•
Mampu menyatakan perasaan segar setelah bangun tidur.
c. NIC : sleep sleep managem management ent •
Tentukan aktivitas tidur pasien.
•
Perkirakan waktu tidur pasien yang teratur.
•
Sesuaikan Sesuaikan lingkungan lingkungan seperti cahaya, cahaya, berisik, berisik, suhu, alasa tidur dan tempat tidur untuk meningkatkan tidur.
•
Bantu untuk meningkatkan tidur.
•
Bantu untuk memnbuang faktor stress sebelum tiba waktu tidur.
•
Berikan makanan kecil sore hari, susu hangat dan masase punggung.
3. Dx 3
a. Tujuan
: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien mengetahui
tentang penyakitnya. b. NOC : knowledge knowledge disease process. process. •
Mengenal terhadap nama penyakit.
•
Menggambarkan proses penyakit.
•
Menggambarkan penyebab atau faktor penyebab penyakit.
•
Menggambarkan faktor resiko.
•
Menggambarkan efek dari penyakit.
•
Menggambarkan tanda dan gejala penyakit.
•
Menggambarkan komplikasi penyakit.
•
Menggambarkan tanda dan gejala dari komplikasi.
c. NIC : teaching teaching disease disease process. process. •
•
Nilai pengetahuan psien sat ini, khususnya penyakit. Jelask Jelaskan an patofi patofisio siolog logii adri adri penyak penyakit it dan bagaim bagaimana ana hubung hubungan an dengan dengan anatomi and psikologi.
•
Gambarkan tanda dan gejala yang biasanya muncul.
•
Beri informasi pada pasien tentang kondisinya.
•
Beri informasi tentang kemajuan pasien pada keluarga.
•
Diskusikan tentang pilihan terapi atau perawatan.
•
Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan opininya.
•
Jelaskan kemungkinan adanya komplikasi kronis.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Vasektomi Vasektomi adalah tindakan memotong dan menutup menutup saluran saluran mani (vasdeferens) (vasdeferens) dengan operasi. Vasektomi dapat dilakukan dengan pisau atau tanpa pisau. Peutupan duktus spermatikus (vas deferens) dapat dilakukan dengan cara diikat (ligasi), dipotong (vasektomi), menggunakan clip, cincin atau bands. Asuhan Asuhan keperaw keperawata atan n yang yang diberik diberikan an kepada kepada pasien pasien dengan dengan vasekt vasektomi omi dapat dapat dilakukan dilakukan dengan dengan pertama-tama pertama-tama melakjukan pengkajian pengkajian,,
yang meliputi meliputi pengkajian pengkajian
terhad terhadap ap penget pengetahu ahuan an dan komitm komitmen en pasien pasien terhad terhadap ap vasekt vasektomi omi sampai sampai dengan dengan memint memintaa surat surat perset persetuju ujuan an tentan tentang g akan akan dilaku dilakukan kan tindak tindakan an vasekt vasektomi omi.. Setela Setelah h melakukan melakukan penglkajia penglkajian, n, membuat membuat diagnosa diagnosa keperawatan keperawatan berdasarkan berdasarkan data yang telah didap idapat at,,
kemud emudia ian n
mengevaluasinya,
memb membua uatt
inte interv rven ensi si,,
mela melaku kuka kan n
impl implem emen enta tasi si,,
dan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC Conningham, F. Gary. 1995. Obstetri Williams . Jakarta : EGC Mochtar, Rustam. 1998. Sinops is Obstetri : Obstetri Operatif. Obstetri Sosial . Jakarta : EGC Padjadjaran, Universitas. 1980. Teknik KB. Bandung : Elstar off set Price, Sylvia Anderson. 1994. Pathophysiology: Pathophysiology: Clinical Consepts Of Disease Processes
Edisi 4 . Jakarta : EGC Ramali, Ahmad. 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta : EGC Reeves, Charlene J et al. 2001. Medical-Surgical Nursing. Alih Bahasa Joko Setyono.
Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika Smeltzer Suzanne C. 2001. Buku Ajar Kperawatn Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8 . Jakarta : EGC Stright. Barbara R. 2004. Keperawatan Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir Edisi 3. Jakarta : EGC Tucker, Susan Martin et al. 1998. Patient care Standartds : Nursing Prosses, Diagnosis,
and Outcome Edisi 5. Jakarta:EGC http://www.seksualitas.net/vasektomi.htm diakses pada tanggal 26 Mei 2011 pukul 11.39 WIB
http://www.waspada.co.id/index.php? option=com_content&view=article&id=85996:untung-rugi-vasektomi-pada pria&catid=28:kesehatan&Itemid=48 diakses pada tanggal 26 Mei 2011 pukul 11. 45 WIB.