TENTIR KOMUNIKASI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
ABDI 2013 Para ahli sendiri juga memberikan pengertian yang beragam
KONSEP DASAR DAN PRINSIP KOMUNIKASI
mengenai komunikasi, seperti Azzriel Winnet yang berpendapat bahwa komunikasi merupakan kegiatan dimana dalam kegiatan
2.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu pokok bahasan luas yang
tersebut terjadi transfer fakta antara orang yang melakukan
ada di dunia ini. Sebanyak 126 pakar komunikasi di dunia ini
komunikasi dan dalam prosesnya menggunakan prinsip human
membuat definisi yang berbeda mengenai komunikasi. Hal ini
relationship. Sedangkan, Berelson dan Starainer berpendapat bahwa
menunjukan bahwa komunikasi merupakan sebuah hal yang sangat
komunikasi
essensial dan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
penggunaan baik kata maupun simbol seperti angka, gambar, dan
Komunikasi sendiri secara etimologis berasal dari kata
merupakan
proses
penyampaian
pesan
dengan
grafik.
communicato yang selanjutnya berkembang menjadi communion
Dari berbagai penuturan di atas, dapat dinyatakan bahwa
yang memiliki definisi sebagai daya bersatu dengan orang lain.
komunikasi merupakan proses yang terjadi secara dua arah dimana
Dalam perkembangan selanjutnya, definisi komunikasi sendiri
terdapat perpindahan pesan, ide, dan gagasan di dalamnya.
mengalami pergeseran secara etimologis dan berasal dari kata
Komunikasi sendiri bisa terjadi secara langsung dan tak langsung
common common yang memiliki makna bahwa komunikasi merupakan
baik melalui fungsi verbal maupun non verbal.
proses pembangunan kesamaan baik kesamaan ide maupun gagasan dalam kehidupan manusia. Secara
paradigmatis,
Ada beberapa tujuan melakukan komunikasi, diantaranya komunikasi
sendiri
merupakan
rangkaian proses pemberitahuan informasi baik melalui pengubahan sikap secara langsung dan tak langsung dengan mengunakan media sebagai perantaranya.(Effendy, perantaranya.(Effendy, 2006 : 5).
2
Tentir Komkes
2.2 Tujuan Umum Komunikasi
untuk mengenal diri sendiri dan orang lain. Komunikasi yang dimulai oleh seseorang kepada orang lain merupakan awal dari proses perkenalan yang mereka jalani. Komunikasi yang berjalan baik tentunya akan membantu seseorang untuk mengenal orang lain
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 di sekitarnya. Selain itu; komunikasi intrapersonal yang dilakukan
Pada
pembahasan
lebih
lanjut
tentang
ilmu
dasar
seseorang akan membuatnya semakin memahami dirinya sendiri.
komunikasi, terdapat poin vital berikutnya yakni ruang lingkup dari
Tujuan kedua adalah untuk berhubungan dengan orang lain karena
komunikasi. Effendy (Liliwery 1997:6) merumuskan ruang lingkup
pada dasarnya komunikasi merupakan pintu gerbang bagi seseorang
komunikasi dalam sembilan klasifikasi pokok yang terbagi lagi atas
untuk membina hubungan khusus dengan orang lain baik dari
beberapa klasifikasi bagian.Berikut merupakan pengklasifikasian
hubungan sekedar teman, rekan kerja atau bahkan sampai kepada
ruang lingkup komunikasi oleh Effendy.
hubungan yang lebih dalam, yaitu percintaan. Tujuan ketiga adalah untuk meyakinkan orang lain, komunikasi non verbal seperti iklan memiliki fungsi tersendiri dalam perwujudanya, yaitu untuk meyakinkan orang lain akan produk yang mereka tawarkan. Selain iklan, pidato kepresidenan dan tokoh penting lainnya juga memegang peranan penting dalam proses meyakinkan massa yang mendengar pidato mereka. Tujuan komunikasi terakhir adalah untuk hiburan,
fungsi
komunikasi
sebagai
media
hiburan
melalui
tayangan-tayangan dan siaran yang ditampilkan di televisi dan radio. Fungsi hiburan ini diharapkan dapat membantu orang-orang yang menikmatinya menjadi senang dan terbebas sedikit dari pekerjaanya sehari-hari.
2.3.1
Bentuk Komunikasi
Poin ruang lingkup komunikasi yang pertama dalah bentuk komunikasi. Bentuk komunikasi terbagi menjadi tiga sub poin, salah satunya yakni komunikasi antar-pribadi. Pada komunikasi ini, terdapat dua jenis komunikasi, yakni intrapersonal dan interpersonal. Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi individu dengan dirinya sendiri. Dalam hal ini, individu mengirim, menerima dan memberi
umpan
balik
kepada
dirinya
sendiri.
Sedangkan,
komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung ( face to face) maupun dengan media. Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok maya atau faktual (Burgon & Huffner, 2002).
2.3 Ruang Lingkup Komunikasi
Sub
poin
berikutnya
adalah
komunikasi
kelompok .
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi di antara
3
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 sejumlah orang. Komunikasi kelompok dapat dibagi menjadi
media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang
beberapa sub lagi, yakni komunikasi kelompok kecil dan besar.
tersedia.(UU No. 40 tahun 1999). Sedangkan televise adalah media
Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi dengan jumlah
masa dengan karakteristik tampilan pesan dalam audio visual, yang
orang 4-20. Ada 4 macam komunikasi kelompok kecil, yakni
dapat menjangkau audiens yang sangat jauh dan tidak saling kenal,
kuliah/ceramah, dan simposium (kelompok kecil dengan anggota 3-
dan yang terakhir adalah film. Film adalah media masa dengan
6 orang yang membicarakan suatu masalah mereka duduk dalam
karakteristik berteknologi audio visual ,yang memiliki unsur utama
susunan semi lingkaran) ; diskusi panel (diskusi yang melibatkan
gambaran fiksi.
beberapa panelis biasanya terdiri dari 4-5 orang yang berdiri di depan penonton) ; dan brainstorming . Untuk komunikasi kelompok besar, merupakan komunikasi dengan jumlah orang 20-50 orang / individu. Sub
2.3.2 Sifat Komunikasi
Pada pembahasan tentang sifat komunikasi, dapat dibagi menjadi dua, yakni verbal dan non verbal. Verbal berarti dengan
poin
yang
terakhir
adalah
masa.
menggunakan kata-kata. Komunikasi verbal bisa dalam bentuk lisan
Komunikasi Masa adalah proses menyosialisasi pesan dari satu
atau tulisan. Sedangkan non-verbal yakni berasal dari kata non yang
sumber kepada target penerima pesan. Dalam komunikasi masa
berarti tidak dan verbal berarti kata-kata, jadi nonverbal berarti tanpa
terdapat media masa di antaranya seperti pers,televisi,dan film. Pers
kata-kata. Nonverbal bisa diartikan informasi lisan dan informasi
adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang
bukan lisan yang dinyatakan melalui alat lain di luar alat
melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh,
kebahasaan. Effendy membagi nonverbal menjadi 2, yakni Gestural
memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dan Pictorial . Gestural adalah bahasa isyarat yang diperagakan
baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta
dengan tubuh. Contohnya mata melotot, kedua tangan di pinggang
komunikasi
data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan
4
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 itu mengisyaratkan kalau orang tersebut sedang marah. Sedangkan pictorial adalah komunikasi nonverbal yang menggunakan gambar.
2.3.4 Metode Komunikasi
Dalam metode komunikasi mencakup tiga hal, yakni : 2.3.4.1 Komunikasi Informatif
2.3.3 Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi dapat dibagi menjadi lima sub, yakni
Ialah Metode penyampaian pesan dimana penerima
jurnalis, relasi publik, periklanan, propaganda, dan publikasi.
pesan hanya sekedar tahu isi pesan tersebut tanpa
Jurnalistik adalah kegiatan menghimpun berita,
adanya perubahan sikap,ataupun tindakan.
fakta dan
melaporkan peristiwa melalui serangkaian proses yang sitematis dan
2.3.4.2 Komunikasi Persuasif
dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan
Metode komunikasi persuasif adalah penyampaian
dipublikasikan di media massa. Berbeda halnya dengan relasi public.
pesan dimana penerima pesan dituntut untuk tidak
Relasi public merupakan proses yang dilakukan untuk menjalin
hanya tahu tapi juga mengikuti isi pesan tersebut.
hubungan dengan masyarakat atau pihak luar lain. Hal berikutnya
2.3.4.3 Komunikasi Koersif
adalah periklanan. Periklanan merupakan teknik komunikasi dengan
Komunikasi
pemasangan
adalah
instruktif,disini hampir sama dengan persuasif namun
propaganda. Propaganda menurut kamus Oxford dalam Agitasi dan
dalam koersif lebih tegas.Penerima pesan dipaksa
Propaganda oleh Duncan Hallas (1984), propaganda adalah sebuah
mengikuti pesan yang disampaikan dan ada sanksi
“Rencana sistematis atau gerakan bersama untuk penyebar -luasan
tegas apabila tidak mematuhi pesan tersebut.
iklan
di
media
masa.
Sub
berikutnya
koersif
disebut
juga
suatu keyakinan atau doktrin”. Sub yang terakhir adalah publikasi. Publikasi adalah cara yang digunakan untuk menyebarluaskan
2.3.5 Fungsi Komunikasi
informasi pada khalayak umum.
5
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
komunikasi
ABDI 2013 Fungsi komunikasi dapat dibagi menjadi empat sub bahasan, yakni :
Dalam melaksanakan komunikasi, terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi. Tujuan tersebut adalah :
2.3.5.1 Fungsi Informasi Fungsi Informasi adalah menyampaikan informasi
2.3.6.1
Perubahan
sosial
(Social
Change/Social
Participation)
kepada orang lain agar penerima informasi dapat
Dengan melakukan komunikasi yang baik maka akan
mengetahui berita yang ingin dia ketahui.
menimbulkan hubungan sosial yang baik pula.
2.3.5.2 Fungsi Pendidikan
Contoh: saat kita bertemu tetangga di jalan,maka
Fungsi pendidikan adalah menyampaikan pesan
alangkah baiknya kita sapa agar tali silaturrahmi tetap
kepada orang lain dalam rangka mendidik orang lain.
terjaga.
2.3.5.3 Fungsi Persuasi
2.3.6.2 Perubahan Sikap ( Attitude Change)
Fungsi persuasi adalah penyampaian pesan kepada orang lain
Saat penyampaian informasi telah dijalankan maka
agar penerima pesan melakukan hal yang sesuai dengan
yang diharapkan adalah perubahan sikap,tentunya
kehendak pengirim pesan.
yang kita inginkan perubahan sikap itu menuju sikap
2.3.5.4 Fungsi Hiburan
yang positif.
Fungsi hiburan adalah penyampaian pesan yang
Contoh :Orang A sangat marah kepada orang B
mengandung hiburan agar penerima menikmati apa
karena orang B menjatuhkan handphone orang
yang disampaikan.
A,setelah orang B meminta maaf kepada orang A,orang A memafkan orang B dan bersikap ramah
2.3.6 Tujuan Komunikasi
setiap kali mereka bertemu. 2.3.6.3 Perubahan Pendapat (Opinion Change)
6
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 Berkomunikasi
merupakan
salah
satu
usaha
Hal berikutnya yang merupakan dasar dari komunikasi
menciptakan pemahaman. Dan pemahaman yang
adalah model komunikasi. Model komunikasi dapat dibagi menjadi
tercipta di kalangan penerima informasi bisa berbeda-
beberapa poin, yakni :
6
beda .
2.3.7.1 Tahap arus komunikasi satu arah
Contoh:Gadis remaja hamil di luar nikah. Ada yang
Dapat dikatakan arus komunikasi satu arah apabila
berpendapat kalau ini semata-mata salah gadis remaja
penyampai
itu,ada yang berpendapat ini salah orang tua gadis
penerima pesan. Contohnya s aat dosen menerangkan
itu,dan ada yang berpendapat bahwa ini salah laki-
materi untuk tugas tapi dosen tidak memberi
laki yang bejat moralnya menghamili gadis tersebut.
kesempatan mahasiswa untuk bertanya.
2.3.6.4 Perubahan Perilaku (Behavior Change) Komunikasi
dengan
tujuan
merubah
pesan
tidak
menerima
respon
dari
2.3.7.2 Tahap arus komunikasi dua arah perilaku
Dalam komunikasi arus komunikasi dua arah inilah
seseorang dari hal negatif menuju hal positif .
yang
Contoh: Kita melakukan penyuluhan kepada warga di
informasi dan penerima memberi respon terhadap
sekitar mengenai pembuangan sampah,dengan tujuan
pesan yang disampaikan.
kepedulian warga akan sampah meningkat. Jadi tidak
Contohnya saat diskusi ada dialog antara penyaji dan
ada lagi yang membuang sampah sembarangan.
diharapkan.Penyampai
pesan
memberi
penanya. 2.3.7.3 Tahap arus komunikasi banyak arah
2.3.7 Model Komunikasi
Komunikasi banyak arah adalah gabungan dari komunikasi satu arah dan dua arah.
7
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 penyuluhan bahwa makan mi instan itu tidak baik
2.3.8 Bidang Komunikasi
Bidang komunikasi berhubungan erat dengan hal-hal yang
bagi kesehatan,berarti kita juga harus memberi tahu
dibahas pada bidang-bidang sesuai dengan profesi individu yang
makanan seperti apa yang sehat, ini sebagai bentuk
bersangkutan, yakni Komunikasi sosial, dimana membahas masalah
tanggung jawab kita,yakni memberi solusi sesuai
atau
permasalahannya.
informasi
sosial.
Komunikasi
Organisasi
yang
berarti
membahas persoalan organisasi. Komunikasi Bisnis, komunikasi
2.3.9.2 Sistem otoriter
Politik, komunikasi Budaya, komunikasi tradisional komunikasi
Dalam sistem komunikasi otoriter,pendapat penguasa
internasional,
lebih unggul. Kebebasan menyampaikan informasi
komunikasi
Pembangunan,
dan
komunikasi
Lingkungan.
ataupun berpendapat oleh rakyat biasa menjadi terbatas,tidak sefleksibel sistem tanggung jawab sosial.
2.3.9 Sistem Komunikasi
Pada sub berikutnya membahas tentang sistem komunikasi. Sistem komunikasi membahas secara lanjut tentang dua buah anakan dari sistem komunikasi. Anakan tersebut adalah : 2.4 Prinsip Komunikasi
2.3.9.1 Sistem Tanggung Jawab Sosial Berkomunikasi dapat diartikan bahwa kita sedang menyampaikan
pendapat.Sistem
komunikasi
tanggung jawab sosial ini selain memberi kebebasan berpendapat,kita juga harus bertanggung jawab atas apa yang kita sampaikan. Misalnya kita memberi
8
Tentir Komkes
1.Komunikasi adalah suatu proses simbolik. Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. • Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang lain.
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 •
Misalnya memasang bendera di rumah
seseorang untuk tidak berkomunikasi, amat sulit
untuk menyatakan penghormatan atau
baginya untuk berbuat demikian, karena setiap
kecintaan kepada negara.
perilakunya punya potensi untuk ditafsirkan.
• Lambang adalah ketegori tanda, hubungan
• Jika ia tersenyum ia ditafsirkan bahagia, k alau ia
antara tanda dengan objek dapat juga
cemberut ia ditafsirkan ngambek. Bahkan ketika k ita
direpresentasikan oleh ikon dan indeks.
berdiam diri sekali pun, orang mungkin akan
•
Ikon: suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang menyerupai apa yang direpresentasikannya. Contoh: patung Soekarno adalah ikon Soekarno, foto di ktp anda adalah ikon anda.
•
menafsirkan kita sebagai malu, segan, ragu-ragu,dsb. 3.Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan • Dimensi isi disandi secara verbal; dimensi hubungan disandi secara non verbal. • Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi,
Indeks: suatu tanda yang secara
yaitu apa yang dikatakan, sedangkan dimensi
alamiah merepresentasikan objek
hubungan menunjukkan bagaimana cara
lainnya.Signal; symptom.
mengatakannya, yang juga mengisyaratkan
Contoh:awan gelap adalah indeks
bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu dan
hujan yang akan turun. Asap adalah
bagaimana pesan tersebut ditafsirkan.
indeks api. 2.Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. • Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not
• Contoh: Kalimat “aku benci kamu” yang diucapkan dengan nada menggoda mungkin sekali justru berarti sebaliknya.
communicate). Contoh: cobalah anda minta
9
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 • Atau seorang gadis yang mengatakan “ih jahat kamu” kepada teman prianya seraya mencubit tangan
tertentu berdasarkan bagaimana orang yang
pemuda tersebut.
menerima pesan akan merespon.
4.Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
• Misalnya tatakrama dalam berbahasa dengan orang
• Dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali
tua.
(misalnya ketika anda melamun sementara orang
7.Komunikasi bersifat sistemik
memperhatikan anda) hingga komunikasi yang benar-
•
seorang individu ketika ia berpartisipasi dalam
menyampaikan suatu pidato)
komunikasi. • Sistem eksternal: unsur-unsur dalam lingkungan di
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/
ruang, waktu, sosial, dan psikologis. •
• Sistem internal:seluruh sistem nilai yang dibawa oleh
benar direncanakan dan disadari (ketika anda
5.Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
luar individu. • Komunikasi adalah produk perpaduan antara sistem
Topik-topik yang lazim dipercakapkan di rumah,
internal dan sistem eksternal tersebut.
tempat kerja atau tempat hiburan seperti “lelucon”,
8.Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efktiflah
“acara televisi”, “bisnis”, “perdagangan” terasa
komunikasi.
kurang sopan bila dikemukakan di masjid. 6.Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi • Ketika orang-orang berkomunikasi mereka
10
tatakrama. Artinya orang-orang memilih strategi
• Kesamaan dalam hal-hal tertentu misalnya agama, ras, bahasa, tingkat pendidikan atau tingkat ekonomi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik
meramalkan efek perilaku komunikasi mereka.
dan pada akhirnya karena kesamaan tersebut maka
Dengan kata lain, komunikasi terikat oleh aturan atau
komunikasi mereka menjadi lebih efektif.
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 9. Komunikasi bersifat nonsekuensial. • Komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya (komunikasi tatap muka)bersifat dua arah. • Ketika seorang manajer berbicara kepada para
• Contoh dalam komunikasi massa wartawan menyiarkan suatu berita yang tanpa sengaja mencemarkan nama baik seseorang maka nama b aik orang itu sulit dikembalikan lagi ke posisi semula,
pegawainya dalam suatu rapat, maka pada detik
meskipun surat kabar, majalah, radio atau televisi itu
ketika manajer itu berbicara, sebenarnya para
telah meminta maaf dan memuat hak jawab sumber
pegawai itu menyampaikan pesan, misalnya dalam
berita secara lengkap, ada saja pihak yang tetap
bentuk anggukan kepala sebagai tanda mengerti atau
menaruh prasangka buruk terhadap orang tersebut.
setuju. 10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional. • Komunikasi merupakan proses yang sinambung (continous) • Dalam proses komunikasi para pesertanya saling bergantung dan saling mempengaruhi. 11.Komunikasi bersifat irreversible • Sekali anda mengrimkan suatu pesan anda tidak
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan masalah. • Komunikasi sendiri bukanlah panasea (obat mujarab)untuk menyelesaikan persoalan atau konflik. • Contoh meskipun pemerintah bersusah payah untuk menjalin komunikasi yang efektif antara warga Papua, tidak mungkin usaha itu akan berhasil bila pemerintah masih memperlakukan masyarakat di wilayah-wilayah itu secara tidak adil.
dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut pada komunikan, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut sama sekali.
11
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
Hambatan psikologis adalah hambatan yang berhubungan dengan kegiatan psikis manusia. Hambatan psikologis dibagi menjadi 4, yaitu: Perbedaan kepentingan atau interest Ini akan menyebabkan seseorang menjadi selektif terhadap pesan yang diperhatikannya.
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI 1. Hambatan Fisik Hambatan fisik adalah hambatan yang berupa gangguan fisik, biasanya terjadi pada penderita tuna rungu, tuna wicara, atau tuna netra. Dalam hal ini, komunikan dan komunikator harus memaksimalkan penggunaan panca inderanya agar tidak terjadi miskomunikasi. Misalnya, seorang penderita tuna rungu bisa menggunakan gerakan tangan dan gerakan mulut untuk berkomunikasi atau seorang penderita tuna wicara bisa menggunakan bahasa isyarat dan membawa seorang penerjemah untuk memudahkannya dalam berkomunikasi.
2. Hambatan Psikologis
12
Tentir Komkes
Prasangka Adanya prasangka bisa menimbulkan hambatan dalam komunikasi. Prasangka dalam komunikasi berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap orang lain. Motivasi Menurut Gerungan (1983:142), “Motif melingkupi semua penggerak, alasan -alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia melakukan sesuatu (why doing something)”.Semakin sesuai isi pesan komunikasi massa dengan motivasi komunikan, semakin besar kemungkinan pesan dapat diterima oleh komunikan, begitupun sebaliknya.
Stereotip Stereotip merupakan pemberian label pada seseorang mengenai wataknya berdasarkan keterangan-keterangan yang kurang lengkap, dan bersifat negatif serta subjektif.
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
3. Hambatan Sosiologi, Antropologi dan Budaya Hambatan budaya yang juga cukup besar pengaruhnya dan cukup sering terjadi dalam proses komunikasi adalah hambatan bahasa. Hambatan bahasa juga ditemukan dalam penafsiran simbol komunikasi non verbal seperti isyarat dan kode-kode tertentu. Hambatan sosiologi antropologi dan bahasa dapat terjadi karena diakibatkan oleh berbagai faktor. Faktor – faktor penghambat tersebut antara lain: a)
Pembicara tidak tahu pola komunikasi sebuah budaya. Sebelum kita mengoreksi sekitar kita, cobalah kita periksa diri kita sendiri melalui self concept , keterampilan mana yang paling dibutuhkan ketika kita melakukan komunikasi di desa dan di kota, terutama pada bidang kesehatan. Secara umum ada dua karakterisitik kebudayaan orang, yaitu low context culture dan high context culture. Low context culture adalah kebudayaan yang menampilkan semua perilaku secara terbuka sehingga mudah ditafsirkan orang lain. Sedangkan high context culture adalah kebudayaan yang tidak menampilkan semua perilaku secara terbuka sehingga untuk memaknai perilaku tersebut dibutuhkan penafsiran atas latar belakang nilai dan norma perilaku. Hal ini dipengaruhi juga oleh tingkat pendidikan, lingkungan geografis, usia, dan sebagainya. Jika kita
13
Tentir Komkes
berkomunikasi dengan orang dengan kebudayaan low context culture, kita tidak perlu menguraikan pesan secara terinci. Keterampilan kita justru sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita menyampaikan pesan secara ringkas, tidak bertele-tele sehingga maknanya mudah diterima dan dimengerti orang. Mereka yang berasal dari low context culture cenderung tidak menyukai penyampaian pesan yang terperinci, melainkan hanya garis-garis besarnya saja. Berkebalikan dengan orang-orang dengan high context culture yang lebih kritis dan terbuka pikirannya sehingga seringkali mereka akan menanyakan detail sebuah pesan untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya. b) Pembicara kurang memiliki pengetahuan tentang kebiasaan berkomunikasi lisan. Kebanyakan komunikasi antarpersonal yang terjadi merupakan komunikasi lisan. Ada beberapa hal yang harus dipelajari mengenai kebiasaan komunikasi lisan, di antaranya: a. Perhatikan status senioritas dalam komunikasi lisan, misalnya apakah dalam lingkup komunikasi saat itu ada orang tua, orang yang memiliki jabatan lebih tinggi atau orang yang dituakan di lingkungan. Perhatikan juga apakah di lingkungan tersebut memang orang tua lebih banyak diberi kesempatan berbicara dibandingkan orang muda. b. Perhatikan syarat tentang hal apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan.
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
c. Cara-cara kita dalam menyampaikan pesan, apakah langsung pada tujuan atau pembicaraan yang berputarputar. d. Perhatikan dengan siapa kita berkomunikasi, terutama apabila komunikasi yang terjadi adalah antarbudaya.
4. Hambatan Semantik Hambatan semantik adalah hambatan yang terjadi karena adanya perbedaan arti pesan antara pembicara (pengirim) dan pendengar (penerima) dalam berkomunikasi. Hambatan semantik ini biasanya terjadi karena perbedaan penafrsiran bahasa, perbedaan persepsi penggunaan kata yang kurang tepat, dan penggucapan kata yang terlalu berbelit ataupun terlalu cepat.
5. Hambatan dalam Komunikasi Kesehatan a. Pengetahuan masyarakat rendah tentang bahasa atau istilah kesehatan Pengetahuan masyarakat yang rendah tentang istilah kesehatan dapat menjadi penghalang bagi para praktisi kesehatan dalam menjalankan tugasnya di masyarakat. Itulah mengapa salah satu hambatan dalam komunikasi kesehatan ialah pengetahuan yang rendah dari masyarakat mengenai
14
Tentir Komkes
istilah kesehatan yang sebenarnya sudah umum diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. b. Akses internet yang terbatas Pada masyarakat pedesaan, biasanya tidak terdapat akses internet yang memadai sehingga informasi – informasi dari dunia kesehatan yang terbaru tidak sampai kepada masyarakat yang tinggal di pedesaan yang masih terpencil. Hal tersebut menyebabkan masyarakat kurang mengetahui perkembangan terbaru pada dunia medis. c. Kurangnya aktivitas penelitian Aktivitas penelitian yang kurang dapat mengakibatkan banyak penyakit – penyakit baru yang belum diteliti dan belum ditemukan cara pengobatannya, seperti penyakit – penyakit tropis. Karena belum ditemukan cara pengobatan disebabkan minimnya research tersebut, maka banyak penyakit – penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan dapat berujung kepada kematian pasien. d. Banyaknya informasi yang berkualitas rendah di internet Informasi – informasi yang terdapat di internet tidak semuanya terpecaya. Dalam mengambil informasi yang dicantumkan di internet kita harus mengetahui terlebih dahulu apakan sumber informasi tersebut terpecaya atau tidak. Apabila sumber informasinya ternyata meragukan maka kita harus menghindari untuk mengambil informasi tersebut dan mencari informasi lain yang sumbernya lebih terpecaya. Apabila kita
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
mengambil informasi dari sumber yang tidak terpecaya, maka dikhawatirkan apa yang kita sampaikan itu ternyata salah dan bahkan bisa mengakibatkan hal yang buruk bagi orang lain. Dengan demikian sebelum menyampaikan sesuatu kita harus jeli melihat sumber – sumber dari informasi yang ada. e. Ketidakmampuan berkomunikasi dengan pasien Seorang praktisi kesehatan tentunya harus mampu berkomunikasi dengan pasien. Contoh dari praktisi kesehatan adalah dokter. Dokter sebelum melakukan pemeriksaan fisik maka terlebih dahulu harus melakukan anamesis atau pembicaraan dengan pasien mengenai apa penyakitnya, keluhan yang dirasakan, penyebab keluhan dan lain – lain. Apabila dokter tidak mampu berkomunikasi dengan pasien maka dokter tidak dapat mengetahui apa penyakit dari pasien dan akan kesulitan dalam menentukan pengobatan yang diberikan kepada pasien. Dengan demikian, penting bagi seorang praktisi kesehatan untuk mengetahui bagaimana cara berkomunikasi secara baik dengan pasien.
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI Komunikasi ternyata memiliki bentuk-bentuk. Bentuk-bentuk komunikasi dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana
15
Tentir Komkes
suatu komunikasi harus dilakukan agar berjalan dengan efisien. Bentuk-bentuk komunikasi adalah: 1. Berdasarkan arah komunikasinya: a. Komunikasi Satu arah Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang terjadi dalam satu garis lurus. Dalam komunikasi jenis ini, informasi disampaikan dari pengirim menuju penerima. Komunikasi satu arah ini digunakan untuk tujuan penginformasian, pembujukan, atau pemberian perintah. Pada komunikasi satu arah ini tidak ada timbal balik dari penerima ke pengirim sehingga komunikasi satu arah ini sangat terbatas interaksinya. Pengirim
Pesan
Penerima
b. Komunikasi Dua arah Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang terjadi dengan adanya timbal balik atau feedback dari penerima ke pengirim. Tujuan dari timbal balik tersebut adalah untuk memberitahukan kepada pengirim bahwasannya pesan yang dikirimkannya telah diterima penerima secara akurat. Pada komunikasi dua arah, terjadi negosiasi. Pengirim dan penerima mendengarkan satu dan yang lainnya, serta saling mengumpulkan informasi. Pengirim
Timbal Balik
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa Penerima
Pesan
ABDI 2013
2. Berdasarkan cara komunikasinya: a. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata dalam penyampaiannya. Seseorang yang berkomunikasi verbal dengan orang lain akan memastikan orang lain itu mengerti apa yang dia sampaikan menggunakan kata-kata. Komunikasi Verbal dapat terjadi secara oral maupun tulisan. Komunikasi verbal secara oral dilakukan dengan berbicara. Komunikasi verbal dengan tulisan dilakukan dengan menuliskan pesan yang ingin disampaikan. Komunikasi verbal dalam bentuk tulisan antara lain pada koran, majalah, buku, iklan, dan lain-lain. b. Komunikasi Nonverbal Komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata dalam penyampaian atau pengiriman pesannya. Komunikasi non verbal menyangkut bahasa tubuh pelakunya. Komunikasi secara nonverbal dapat ditemui pada gesture, intonasi, mimik wajah, dan postur ketika berkomunikasi. 3. Bentuk Komunikasi Dilihat dari Partisipan a. Perorangan
16
Tentir Komkes
Komunikasi bisa dilakukan oleh individu perorangan. Individu bias berbicara dengan individu yang lain, bisa disebut hubungan personal. b. Kelompok Kelompok adalah kumpulan dari beberapa orang c. Massa Massa merupakan kumpulan dari orang yang sangat banyak, berlipat kali dari kelompok. 4. Berdasarkan Ruang Lingkup a. Komunikasi Internal Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi di dalam satu lingkup organisasi. Contoh dari komunikasi ini adalah dalam suatu organisasi, misalnya di Universitas ada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Di dalam BEM terdapat susunan keorganisasian yang saling mendukung dari ketua hingga anggota. Komunikasi antar anggota dalam satu organisasi ini yang disebut komunikasi internal. b. Komunikasi Eksternal Komunikasi eksternal adalah komunikasi antarorganisasi. Komunikasi ini disebut juga sebagai komunikasi publik luar. Terdapat dua jalur komunikasi eksternal, yaitu komunikasi publik ke organisasi dan organisasi ke public. Komunikasi organisasi ke publik biasanya bersifat
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
informative. Contoh dari komunikasi eksternal ini adalah komunikasi antarorganisasi kampus, misal BEM dan DPM.
dari satu orang yang kemudian diterima dan diterjemahkan oleh orang lain. Dalam komunikasi interpersonal, terdapat 5 elemen penting, yakni, 1. 2. 3. 4. 5.
Pengirim Pesan Pesan Penerima Pesan Umpan Balik Hambatan
Pesan yang dimaksud dapat berupa pesan secara verbal, seperti pikiran, ide, informasi, dan lainnya, maupun secara nonverbal seperti ekspresi wajah dan gestur. Penelitian menunjukkan bahwa 55% atau lebih makna suatu pesan disampaikan melalui komponen nonverbal tadi.
Komunikasi Interpersonal, Kelompok, Publik, dan Massa A. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses komunikasi dimana pesan yang ada dibuat dan disampaikan
17
Tentir Komkes
Umpan balik diperlukan untuk mengetahui pemahaman si penerima atas pesan yang telah dikirim. Di sini pengirim pesan dan penerima pesan akan bertukar peran, pengirim pesan menjadi penerima umpan balik dan begitu pula dengan penerima pesan. Hambatan komunikasi mempengaruhi seberapa akurat penyampaian suatu pesan.
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
Dalam menyampaikan pesan, aspek-aspek berikut penting untuk diperhatikan. Aspek-aspek tersebut adalah, 1. 2. 3. 4.
Pemilihan kata sesuai dengan konteks Kongruensi antara pesan verbal dan nonverbal Pencegahan perbedaan pemahaman pesan Penggunaan umpan balik
B. Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok adalah suatu interaksi tatap muka antara 3 orang atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik anggota lainnya. Terdapat 4 elemen penting dalam komunikasi kelompok, yakni, 1. 2. 3. 4.
Interaksi tatap muka Jumlah partisipan Maksud atau tujuan Kemampuan anggota kelompok untuk menumbuhkan karakteristik anggota lainnya
Yang dimaksud tatap muka adalah setiap anggota kelompok harus dapat melihat dan mendengar anggota
18
Tentir Komkes
lainnya dan juga harus dapat mengaur umpan balik secara verbal maupun nonverbal dari setiap anggota. Jumlah partisipan yang baik adalah antara 3 sampai 20 orang karena jika melebihi jumlah tersebut akan mengurangi interaksi yang ada. Maksud kemampuan anggota kelompok menumbuhkan karakter anggota lainnya adalah bahwa setiap anggota kelompok saling berhubungan satu sama lain. Karena itu, masing-masing anggota mengetahui dengan benar karakter anggota lainnya dan berusaha menumbuhkan karakter yang mendukung tercapainya tujuan kelompok tersebut. Maksud dan tujuan suatu kelompok akan mempengaruhi tipe dan identitas suatu kelompok. Terdapat 3 jenis atau tipe kelompok, yakni 1. Kelompok belajar 2. Kelompok pertumbuhan 3. Kelompok pemecahan masalah Kelompok belajar bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan atau kemampuan para anggotanya. Contoh kelompok yang termasuk dalam tipe kelompok belajar adalah kelompok diskusi. Ciri yang paling menonjol dari kelompok ini adalah adanya pertukaran informasi 2 arah yang berarti setiap anggota memberi dan juga menerima pengetahuan.
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
Kelompok pertumbuhan adalah kelompok yang memusatkan perhatiannya kepada permasalahan yang dihadapi para anggotanya. Contoh kelompok ini adalah kelompok bimbingan psikologi, kelompok terapi, dan kelompok bimbingan pernikahan. Ciri yang terlihat dari kelompok ini adalah kelompok ini tidak memiliki tujuan kolektif yang nyata, dalam arti bahwa seluruh tujuan kelompok diarahkan untuk membantu anggotanya. Kelompok pemecahan masalah bertujuan untuk bekerja bersama-sama untuk mengatasi persoalan bersama yang dihadapi. Ciri-ciri utama kelompok ini adalah sistem kerjanya dibagi menjadi 2 tahap utama, yakni pengumpulan informasi dan pembuatan keputusan atau kebijakan. Dalam komunikasi kelompok, terdapat 2 karakteristik utama, yakni norma dan peran. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang cara berperilaku dalam kelompok. Norma itu sendiri terbagi menjadi 3 kategori utama, yaitu norma sosial, prosedural, dan tugas. Sementara itu, peran berarti pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok. Fungsi komunikasi kelompok ada 5, yaitu
19
Tentir Komkes
1. 2. 3. 4. 5.
Hubungan sosial Pendidikan Persuasi Pemecahan masalah Terapi
Hubungan sosial berarti bagaimana kelompok tersebut memelihara dan memantapkan hubungan dan bersama-sama melakukan aktivitas yang menghibur. Pendidikan berarti kelompok tersebut bekerja untuk mendapat dan bertukar pengetahuan. Persuasi berarti anggota kelompok berusaha membujuk anggota lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Terapi berarti membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya. Sebagai contoh, seseorang introvert yang berusaha mengubah kepribadiannya dengan masuk ke kelompok yang membantunya untuk berubah. Dalam kelompok, sering kali terjadi suatu kondisi ketika keputusan penting harus dibuat. Karena itu, suatu metode pengambilan keputusan penting sangat menentukan. Metode pengambilan keputusan dalam kelompok secara umum ada 4, yakni, 1. Kewenangan tanpa diskusi
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
2. Kewenangan setelah diskusi 3. Pendapat ahli 4. Kesepakatan bersama Metode Kewenangan tanpa diskusi Kewenangan setelah diskusi Pendapat ahli
Kesepakatan bersama
Kelebihan Cepat
Kekurangan Muncul ketidakpercayaan dan perlawanan Kualitas dan Anggota bersaing kecepatan bagus mempengaruhi pengambil keputusan Pemecahan masalah Sulit menentukan orang bisa efektif karena yang dikategorikan “ahli” diputuskan oleh ahli Kualitas sangat Lambat bagus Anggota terlibat penuh
Dalam bentuk lain yang lebih khusus, komunikasi kelompok dapat disebut sebagai kelompok peer bila anggota yang tergabung dalam satu kelompok tersebut memiliki usia atau status sosial yang hampir sama. Dalam kelompok peer ini, hal yang paling penting adalah adanya kesetaraan. Tidak ada anggota yang lebih ditinggikan daripada anggota lainnya.
20
Tentir Komkes
Kelebihan kelompok peer adalah komunikasi yang terjalin akan lebih erat dan nyaman. Namun, secara umum komunikasi peer mirip dengan komunikasi kelompok. Selain itu, dalam dunia kesehatan ada pula komunikasi kelompok yang bernama komunikasi antarmitra kesehatan. Komunikasi ini terjadi di antara petugas kesehatan. Petugas kesehatan yang dimaksud bukanlah petugas kesehatan satu profesi saja. Tujuan utama komunikasi antarmitra kesehatan ini adalah untuk menciptakan kepuasan, kenyamanan, dan keselamatan klien. Komunikasi ini sangat penting karena dalam kenyataannya terdapat banyak sekali hambatan yang terjadi bila tidak ada komunikasi antar mitra kesehatan, seperti adanya instruksi yang kurang jelas, tidak adanya klarifikas, serta tidak adanya konfirmasi yang disampaikan kepada mitra kesehatan lain. Instruksi yang kurang jelas dapat dijumpai pada kasus dokter yang memberi resep kepada farmasi dan farmasi mengalami kebingungan dengan resep tersebut. Tidak adanya klarifikasi dicontohkan oleh farmasi yang tidak bertanya kembali kepada sang dokter mengenai resep tersebut. Sedangkan tidak adanya konfirmasi dicontohkan oleh dokter yang tidak bertanya kepada farmasi apakah resep yang dibuatnya dapat dimengerti oleh farmasi tersebut atau tidak.
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
C. Komunikasi Publik Komunikasi publik adalah komunikasi yang dilakukan oleh seseorang yang ditunjuk sebagai pembicara kepada orang banyak sebagai pendengar. Dalam komunikasi publik, terdapat 3 aspek penting, yaitu komunikasi publik dilakukan di tempat-tempat yang umum, komunikasi disampaikan berupa masalah-masalah sosial dan terstruktur, dan melibatkan norma-norma yang jelas. Tujuan komunikasi publik ada 3, yakni untuk menyampaikan informasi, untuk menghibur, dan untuk membujuk pendengar. Dalam menyampaikan komunikasi publik, semua unsur yang terlibat harus dianalisis dan dipelajari agar menghasilkan komunikasi yang efektif. Ketiga aspek yang dibahas adalah pembicara, pendengar, serta pesan. Pembicara harus memerhatikan beberapa faktor berikut, yakni, 1. Kredibilitas Sumber 2. Cara berpidato Kredibilitas berarti kesediaan pendengar untuk memercayai sesuatu yang disampaikan dan dilakukan oleh pembicara.
21
Tentir Komkes
Ada 3 dimensi utama kredibilitas, yakni
Keotoritatifan: bagaimana pendapat pendengar mengenai kemampuan pembicara, seperti pembicara berkompeten atau tidak dan memiliki informasi yang lengkap atau tidak. Perilaku: arti bagaimana perilaku pembicara, apakah pembicara dapat diandalkan, disukai, atau bermotivasi tinggi dalam menyampaikan pesan Kedinamisan: pembicara memiliki kemampuan untuk membuat suasana menjadi kondusif
Cara berpidato yang baik adalah dengan mempertimbangkan isyarat visual, isyarat vokal, dan cara penyampaian yang baik. Isyarat visual berarti kontak mata, ekspresi wajah dan gerak tubuh serta postur tubuh yang baik. Isyarat vokal mencakup volume, kefasihan, tinggi rendah suara, dan kualitas vokal. Cara penyampaian pidato secara umum ada 4, yakni dengan menghafal, menyampaikan secara spontan, membaca teks, dan menulis garis besar. Aspek berikutnya yang perlu dibahas adalah pendengar. Sebelum berkomunikasi, pendengar yang akan menerima informasi dari pembicara harus dianalisis terlebih dahulu. Analisis dapat dengan cara analisis demografis atau dengan analisis berorientasi tujuan. Analisis demografis berarti
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
pembicara menganalisis sifat-sifat umum khalayak, bagaimana umur, jenis kelamin, latar belakang geografis, tingkat sosial ekonomi, dan lainnya. Sedangkan analisis berorientasi tujuan adalah analisis mengenai informasi apa yang akan dianggap paling penting oleh pendengar sehingga dapat diserap dengan baik. Aspek terakhir adalah pesan yang akan disampaikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pesan adalah, 1. 2. 3. 4.
Pengaturan urutan penyampaian pesan Materi pendukung Alat bantu visual Bahasa
3. Pendekatan Psikologi-Sosial Formula Laswell adalah sebuah formula yang sangat sederhana yang dapat menggambarkan komunikasi massa. Formula Laswell adalah 1. 2. 3. 4. 5.
Siapa Berkata apa Melalui saluran apa Kepada siapa Dengan efek apa
Teori pendekatan transisional menjelaskan suatu proses komunikasi dengan melihat komponen-komponen yang terkandung di dalamnya. Dalam teori ini, komunikasi digambarkan sebagai sebuah proses yang linier dan searah. Model teori ini adalah,
D. Komunikasi Massa Komunikasi massa mengandung pengertian suatu proses ketika suatu organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas. Pusat studi mengenai komunikasi massa adalah media. Teori dasar mengenai komunikasi massa yang cukup berpengaruh adalah, 1. Formula Laswell 2. Pendekatan Transmisional
22
Tentir Komkes
Sumber informasi Transmitter Penerima Tujuan Di antara transmiter dan penerima sering kali terdapat faktor lain, yakni gangguan. Kelima komponen ini mirip dengan proses penyiaran radio. Dalam teori psikologi-sosial, komunikasi massa berlangsung secara interaktif dan 2 arah. Pendekatan ini memandang sumber, komunikator, dan penerima dalam
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
suatu situasi berhubungan.
komunikasi
yang
dinamis
dan
saling
Komunikasi massa dapat memiliki efek kepada individu baik secara langsung maupun tidak langsung, yakni media diterima oleh seseorang dan kemudian disampaikan kepada orang lain oleh orang yang menerima media tadi. Selain itu, efek komunikasi massa juga berpengaruh pada suatu masyarakat yang dampaknya bersifat jangka panjang. Pengaruh kepada masyarakat digambarkan dengan 4 teori berikut, 1. 2. 3. 4.
Masyarakat yang memiliki pendapat yang berbeda akan cenderung tidak mengungkapkannya. Dan efek ini akan semakin kuat, seakan-akan menuju suatu titik yang sama sehingga disebut spiral of silence. Information Gap memiliki arti bahwa perbedaan penyerapan informasi oleh seseorang menyebabkan sebagian orang memiliki informasi yang lebih kaya dibandingkan sebagian yang lain.
Agenda Setting Dependency Spiral of Silence Information Gaps
Agenda Setting menjelaskan bahwa penyusunan prioritas topik oleh media mempengaruhi perhatian pemirsa terhadap topik mana yang dianggap lebih penting daripada topik lainnya.
KOMUNIKASI PADA SITUASI KHUSUS TUNARUNGU
Gangguan pendengaran dapat berupa penurunan pendengaran hingga tuli. Bentuk tuli yang selama ini dikenal ialah tuli perspektif
Dependency memiliki arti bahwa masyarakat menjadi tergantung pada media massa sebagai sumber informasi.
dan tuli konduktif . Tuli perspektif adalah tuli yang terjadi akibat kerusakan sistem saraf, sedangkan tuli konduktif terjadi akibat
Spiral of Silence memiliki arti bahwa komunikasi massa akan membentuk pendapat dominan dalam masyarakat.
23
Tentir Komkes
kerusakan struktur panghantar rangsang suara. Pada klien dengan
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 gangguan pendengaran, media komunikasi yang paling sering
B.
Hal-hal yang Harus Dihindari
digunakan ialah media visual. Klien menangkap pesan bukan dari
dengan Pasien Tunarungu
suara yang di keluarkan orang lain, tetapi dengan mempelajari gerak bibir lawan bicaranya. A.
dalam Berkomunikasi
Mudah terpancing emosi dan marah-marah
Tidak menggunakan kata-kata lain melainkan menaikkan
Tips dan Trik Menghadapi Pasien Tunarungu
volume suara (maksudnya: seharusnya ketika pasien tidak
Jangan mengabaikan pasien
kunjung mengerti apa yang kita sampaikan, hendalknya
Jangan membuat asumsi mengenai apa yang ingin
kita memakai metode lain)
dikatakan oleh pasien
Menghindar hingga pasien merasa terasing
Gunakan alternatif lain dalam berkomunikasi, seperti
Berusaha
menggunakan gambar atau simbol
untuk
menyuruh
atau
Memakai bantuan orang lain (secara dominan) untuk
terdekat atau translator. Meskipun begitu, upayakan kita
mengerti yang dikatakan oleh pasien. Intinya jangan
tetap berkomunikasi dengan pasien tunarungu tersebut,
menggunakan bantuan yang tidak diperlukan karena akan
bukan malah berkomunikasi dengan translator yang
membuat pasien merasa diabaikan. C.
Hal-Hal yang Penting dalam Berkomunikasi dengan
Memeriksa pemahaman pasien dan memastikan tidak
Pasien Tunarungu
terjadi kesalahpahaman
Komunikasi harus berjalan 2 arah
Mengingatkan kembali hal yang perlu dilakukan
Buatlah
Lakukan pembicaraan secara konstan
24
untuk
melakukan sesuatu
Menggunakan bantuan orang lain, seperti gunakan orang
bersangkutan.
memaksa
Tentir Komkes
hubungan
dalam
berkomunikasi.
bersikap cuek dan dingin
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
Jangan
ABDI 2013
Gunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan
dengan menggunakan bahasa isyarat atau menggunakan
perlahan untuk memudahkan klien membaca gerak bibir
tulisan dan gambar.
Orientasikan kehadiran kita dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri di depan klien.
Langkah-langkah yang dapat kita lakukan dalam membangun
Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien
suatu komunikasi yang baik dengan pasien yang memiliki
dan pertahankan sikap tubuh dan mimik wajah yang
gangguan bicara antara lain:
lazim.
Mendengarkan dengan penuh perhatian
Menggunakan bahasa yang sederhana
Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
Klarifikasi:
Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan dalam bentuk tulisan atau gambar (simbol)
Gangguan wicara dapat terjadi akibat kerusakan organ
lingual, kerusakan pita suara, ataupun gangguan persarafan.
gangguan pendengaran. Berkomunikasi dengan klien dengan gangguan wicara memerlukan kesabaran supaya pesan dapat
PASIEN MARAH
A.
Penyebab Pasien Marah
Tentir Komkes
dengan
balik
25
klien
Menyampaikan hasil observasi dan memberikan umpan
dikirim dan ditangkap dengan benar. Klien yang mengalami gangguan wicara umumnya telah belajar berkomunikasi
ucapan
menggunakan kata-kata sendiri
TUNAWICARA
Gangguan bicara juga dapat dialami oleh orang yang memiliki
mengulang
Keadaan suasana hati pasien yang sedang tidak enak Ketidakstabilan emosi akibat stress
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
Adanya
salah
persepsi
dalam
komunikasi,
yang
menyebabkan pasien marah
B.
Tetap tenang, jangan panik
Bersikap sabar, sehingga mampu mendengar dengan
Merasa kurang puas dengan pelayanan kesehatan
baik dan mampu mengontrol diri agar tidak terpengaruh
Pasien merasa malu atau takut
dan terintimindasi sikap dan prilaku pasien yang marah.
Tanda-tanda Pasien Marah
Cara berbicara
menghindari
menjadi lebih keras dan cepat atau
Ekspresi wajah
berubah
dan hilangnya kontak mata
Perilaku menjadi tidak sabar atau resah
Bahasa
mendekati
dokter,
atau
Menanyakan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan
Jangan menyentuh pasien dalam keadaan marah, karena
membahayakan
Berempati, peduli, dan menunjukan perhatian. Hal ini akan membuat pasien merasa didengar dan dihargai
Jangan berdiri dibelakang orang yang sedang marah
sehingga mampu meredam konflik dan aksi-aksi agresif.
Selalu didampingi penjaga untuk menghindari situasi-
Memperlihatkan mendengarkan
bahwa dan
Tentir Komkes
kita
menyimak
disampaikan oleh pasien
26
Tidak menyela pembicaraan pasien ketika sedang bicara,
dapat memicu reaksi spontan yang mungkin dapat
marah
dapat
question)
Hal yang harus diperhatikan dalam menghadapi pasien
yang
tertutup (pertanyaan tertutup misalnya adalah yes/no
terjadi
pergerakan secara tiba-tiba C.
spontan
karena dapat membuat pasien merasa tidak dihargai
kepada dokter
tubuh
reaksi – reaksi
membahayakan
justru menjadi pelan
Menjaga jarak dengan pasien yang sedang marah, agar
(sebagai apa
yang
situasi yang dapat membahayakan
dokter) sedang
Tanyakan dengan baik dan temukan letak kesalahan yang mungkin menjadi pemicu kemarahan pasien.
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013 yang disarankan oleh medis, komplain tentang biaya pengobatan, dll.
GERIATRI
A.
Kemampuan Komunikasi Pasien Geriatri
Pendengaran
tidak
Generation gap
perbedaan
nilai yang dianut antara
pasien dan dokter (value and perceptual differences).
sensitif terhadap frekuensi suara
tertentu, perlu ruangan khusus
Geriatri biasanya memiliki kepercayaan dan persepsi
Pemahaman kemampuan menghapal, mengingat,
yang berbeda mengenai penanganan medis.
dan mencerna materi rendah
Penglihatan sudah tidak berfungsi baik, memerlukan kontras dan pencahayaan yang baik.
Gangguan berbicara
C.
Penanganan Pasien Geriatri
Perhatikan riwayat kesehatan pasien. Kita harus mengetahui kekurangan – kekurangan apa yang dimiliki
misalnya demensia, masalah
pasien sehingga kita dapat mempersiapkan diri untuk
pada gigi sehingga membuat pasien susah berbicara
menghadapi pasien B.
Psikologis Pasien Geriatri
jangan
Faktor psikososial kehilangan teman-teman sejawat,
sampai
ruangan
yang
tidak
mendukung
mengganggu komunikasi kita
kehilangan pekerjaan, diharuskannya mereka untuk mengurangi beberapa aktivitas tertentu karena alasan
Perhatikan juga lingkungan tempat berkomunikasi,
Bicara dengan jelas dan lakukan kontak mata.
usia. Faktor tersebut dapat membuat geriatri memiliki
Pemberian informasi yang jelas sangat dibutuhkan
reaksi yang berbeda terhadap tindakan yang dilakukan
pasien geriatri untuk menunjang proses memorinya.
oleh pihak medis, seperti: menolak anjuran pengobatan
Jangan terburu-buru memberikan instruksi kepada pasien. Selain itu b icara dengan jelas dapat membantu
27
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa
ABDI 2013
pasien yang memiliki gangguan pendengaran, sehingga
pasien geriatri membutuhkan waktu lebih untuk
pasien bisa membaca gerak bibir kita
berkomunikasi.
Sesuaikan volume suara. Sesuaikan suara anda dengan keadaan pasien
Gunakan kalimat dan pertanyaan yang jelas. Usahakan memberikan pertanyaan yang bisa dijawab dengan ya atau tidak dan juga kurangi kata – kata yang tidak perlu dalam komunikasi
Berikan
peragaan
visual
jika
mungkin.
Dengan
memberikan gerakan, pasien akan lebih mengerti
Sabar,
tenang,
dan
selalu
tersenyum.
Senyum
menunjukkan bahwa anda mengerti, selain itu juga membawa situasi yang menyenangkan, tidak terlalu terburu – buru juga membantu pasien untuk lebih mengerti
Memberikan Waktu Lebih. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan mereka untuk mendapatkan informasi dan minimnya kemampuan berkomunikasi yang buruk membuat pasien menjadi gugup. Sehingga
28
Tentir Komkes
Pengabdi Cita, Karya, dan Bangsa