Program Kegiatan Sub. Kegiatan Sub.Sub. Kegiatan Pekerjaan
: : : : :
Lokasi Sumber Dana Tahun Anggaran Waktu Pelaksanaan
: : : :
Peningkatan Pelayanan Pelayanan Kesehatan pada BLUD RSJ.GRHASIA DIY Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan (Pajak Rokok) Pelayanan Pelayanan Rawat Inap dan Penunjang Perencanaan: 1. Pembangunan Talud dan Gedung Gedun g Rumah Singgah Keluarga Pasien dan; 2. Renovasi Gedung/Pagar NAPZA dan Pemindahan Saluran Irigasi RS Jiwa Grhasia DIY APBD DIY 2017 45 hari
Setiap bangunan gedung Negara harus memenuhi asas dan prinsip : Kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan serta keserasian/keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya. a.
Hemat, tidak berlebihan, efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan teknis yang disyaratka di syaratkan. n. b. Terarah dan terkendali sesuai rencana, program/satuan kerja, serta fungsi setiap kementerian/lembaga/instansi kementerian/lembaga/instansi pemilik/penggun p emilik/pengguna a bangunan gedung. c. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan/potensi nasional
Untuk memenuhi asas dan prinsip bangunan gedung Negara di atas, maka setiap bangunan gedung Negara harus melalui proses perencanaan yang matang dan sehingga bangunan gedung Negara tersebut memenuhi persyaratan teknis bangunan gedung negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik dari segi tata bangunan dan lingkungan, bahan bangunan, struktur bangunan, utilitas bangunan, serta sarana penyelamatan. Setiap bangunan/gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, handal dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaikbaiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan waktu pelaksanaan. Perencanaan teknis konstruksi merupakan tahap penyusunan rencana teknis bangunan gedung Negara dengan menggunakan Penyedia Jasa perencanaan konstruksi. Agar diperoleh hasil karya perencanaan yang dapat memadai dan layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka penyedia jasa perencanaan konstruksi tersebut perlu diberikan arahan dan acuan melalui suatu dokumen yang telah disiapkan oleh satuan kerja dalam bentuk dokumen Kerangka Acuan Kerja. Rumah Sakit merupakan bangunan gedung atau sarana kesehatan yang memerlukan perhatian khusus dari segi keamanan, keselamatan, kesehatan kenyamanan dan kemudahan, termasuk bangunan pada pelayanan dan penunjangnya. Sebagai kelanjutan implementasi dari BLUD RSJ Grhasia, maka seiring dengan bertambahnya kapasitas dan jenis layanan yang ada menuntut RSJ Grhasia untuk melengkapi sarana termasuk standar gedungnya. Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen maka perlu perencanaan bangunan yang baik dan memenuhi persyaratan kesehatan yang berlaku. Menimbang peningkatan mutu yang berimbas pada memendeknya lama huni di Rumah Sakit yang tak jarang keluarga beelum siap menerima kembali kepulangan pasien ke rumah, yang dikarenakan mungkin trauma atau memang belum tahu cara merawat pasien, maka diperlukan suatu rumah antara yang memungkinkan keluarga beradaptasi dengan kehadiran kembali pasien sembari dekat dengan layanan konsultasi dengan RSJ grhasia DIY. Juga dengan banyaknya pasien yang berdomisili jauh sehingga terkadang karena angkutan umum yang terbatas sehingga keluarga harus susah mencari penginapan di sekitar RSJ Grhasia yang biasanya harganya mahal dan memberatkan keluarga pasien dan kembali pulang esok harinya. Secara Layanan dengan dibukanya layanan Jiwa Fisik, maka keluarga harus menunggu di Rumah Sakit untuk beberapa waktu. Dari sisi layanan pendidikan dan latihan, layanan RSJ Grhasia DIY dipercaya menjadi salah satu Rumah Sakit Tujuan pembelajaran dari beberapa daerah di Indonesia. Dari sekian daerah dalam beberapa tahun ini manyarankan dan mengeluhkan kurangnya fasilitas RSJ Grhasia DIY untuk pemondokan baik siswa maupun mahasiswa yang belajar pada RSJ Grhasia DIY. Untuk itu diperlukan sarana terpadu berupa Rumah Singgah. Di Sisi lain pelayanan NAPZA secara perlahan, namun pasti mendukung program presiden penjangkauan Pengguna korban penyalahgunaan NAPZA, jumlah korban dengan rawat inap meningkat, untuk itu secara evaluasi diperlukan sarana pendukung yang pastinya diharapkan aman, bermutu dan terjangkau. Mengingat hal tersebut diperlukan penyempurnaan gedung yang sudah ada. Di depan gedung napza melintas saluran Irigasi yang kadang juga masih digunakan masyarakat sekitar, namun karena posisi saluran ini dibawah gedung bertingkat yang secara pengawasan mutu tidak dibolehkan, maka diperlukan adanya perencanaan untuk pemindahan saluran ini.
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Penyedia Jasa Perencanaan dalam melaksanakan pekerjaan: a. Perencanaan teknis konstruksi Pembangunan Talud dan Gedung Rumah Singgah keluarga pasien Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY Tahun Anggaran 2017. b. Perencanaan teknis konstruksi Renovasi Gedung/Pagar NAPZA dan Pemindahan Saluran Irigasi Tujuan Pembangunan Talud dan Gedung Rumah Singgah keluarga pasien dan Renovasi Gedung/Pagar NAPZA serta Pemindahan Saluran Irigasi pada Lingkungan RSJ Grhasia adalah untuk mendukung visi Rumah Sakit Jiwa menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan jiwa dan Napza paripurna yang berkualitas dan beretika. Berdasarkan tujuan diatas, maka Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diharapkan Penyedia Jasa Perencanaan dapat melaksanakan kegiatan perencanaan teknis konstruksi sesuai dengan kaidah dan kriteria yang telah ditetapkan dan menghasilkan keluaran berupa hasil karya perencanaan yang dapat dipertanggungjawabkan. a. Pembangunan Talud dan Gedung Rumah Singgah Keluarga Pasien mempunyai tujuan : 1) Memfasilitasi kesiapan keluarga untuk menerima kembali pasien paska rawat inap bagi keluarga yang memerlukan pendidikan atau belum bisa merencanakan perawatan di rumah. 2) Memperkuat discharge planning bagi keluarga dan pasien paska perawatan rawat inap. 3) Memfasilitasi keluarga dengan domisili jauh dari RSJ sehingga harus menginap di lingkungan RSJ Grhasia 4) Memfasilitasi keluarga yang menunggui pasien rawat inap dengan gangguan psikiatri disertai gangguan fisik 5) Memfasilitasi kebutuhan institusi / siswa/mahasiswa/ umum terkait diklat dan pemanfaatan Rumah Sakit sebagai pusat pembelajaran dan penelitian. 6) Melengkapi sarana pendamping gedung diklat. b. Renovasi Gedung/Pagar NAPZA dan Pemindahan Saluran Irigasi: 1) Meningkatkan keamanan pelayanan penyalah gunaan NAPZA 2) Meningkatkan Mutu layanan penyalah gunaan NAPZA 3) Menyempurnakan sarana yang sudah ada pada gedung pelayanan NAPZA 4) Pemindahan Saluran Irigasi terkait pengawasan mutu eksternal RS. a. Perencanaan Pembangunan: 1) Pembangunan Talud dan Gedung Rumah Singgah Keluarga Pasien 2) Renovasi Gedung/Pagar NAPZA dan Pemindahan Saluran Irigasi b. Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal ( ME ) serta utilitas bangunan c. Perencanaan sarana keselamatan gedung d. Perencanaan landscape dan Interior e. Perencanaan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY Jl. Kaliurang Km. 17, Pakem, Sleman, Yogyakarta
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD (Pajak Rokok) yang ada pada DPA BLUD Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY Tahun Anggaran 2017, Nomor : 17/DPA/2017 tanggal 29 Desember 2016. Pagu Anggaran
: Rp. 135.800.000,00
Nilai Total HPS
:
Rp 135.630.000,00
Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta.
Data yang disediakan oleh Pengguna Anggaran yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa: - Data tentang Lahan yang akan dibangun (bila ada) - Hasil Evaluasi Laporan dan data Studi Pengembangan dan Penyusunan Master Plan Rumah Sakit Jiwa GrhasiaTahun 2012.
a. Standar Konstruksi dan Bangunan Dalam melaksanakan pekerjaan, bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (Dokumen Pemilihan), berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya : 1)
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2)
PUPI ( Peraturan Umum Pembebanan Indonesia ) Tahun 1987.
3)
PPBBG (Pedoman Perencanaan Bangunan Baja dan Gedung) Tahun 1987
4)
Standar Industri Indonesia (SII) yang berlaku.
5)
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982.
6)
SNI 03-1727-1989 - Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung. SNI Nomor: 03 – 1726 - 2002. Tentang: Pedoman Perencanaan Tahan Gempa untuk Rumah dan Gedung.
7) 8) 9)
Peta Hazard Gempa 2010.
SNI 03-2847-2002 - Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bangunan Gedung. 10) SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Bangunan Gedung.
untuk Untuk
11) SNI Nomor: 03 - 1734 - 1989. Tentang: Pedoman Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah & Gedung. 12) SNI 15-2049-2004 - Semen Portland. 13) SNI 15-7064-2004 Cement, PCC).
- Semen
Portland Komposit
14) SNI Nomor: 03 - 2834 - 1992. Tentang: Campuran Beton Normal.
(Portland
Composite
Tata cara pembuatan rencana
15) SNI 03-6815-2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Kekuatan Beton. 16) SNI 03-6916-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton. 17) SNI 07-2052-2002. Tentang: Baja Tulangan Beton. 18) SNI Nomor: 03 - 3527 - 1994. Tentang: Mutu kayu bangunan. 19) SNI Nomor: 03 - 0106 - 1987. Ubin lantai keramik/granittile, Mutu dan cara uji. 20) SNI Nomor: 03 - 2396 - 1991. Tentang: Tata cara dan Perancangan penerangan alami siang hari untuk Rumah dan Gedung. 21) SNI Nomor: 03 - 2407 - 1991. Tentang: Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung. 22) SNI Nomor: 03 – 2410 - 1994. Tentang: tembok dengan cat Emulsion.
Tata cara pengecatan dinding
23) Keputusan Menteri PU Nomor: 468/KPTS/1998 tanggal 1 Maret 1998 Tentang: Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan. 24) SNI Nomor: 03 - 1736 - 1989. Tentang: Struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung, Petunjuk perencanaan. 25) Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia ( PUIL ) Tahun 2000 dan ketentuan-ketentuan setempat. 26) Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang penggunaan Tenaga Kerja harian, Mingguan dan Bulanan/ Borongan ). 27) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007 Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
tentang
28) SK Gubernur atau peraturan dan ketentuan lain daerah yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan Gedung Pemerintah. 29) Perpres No.54 Tahun 2010 beserta perubahannya tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, beserta petunjuk teknisnya. a. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. b. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. c. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014tentang Kesehatan Jiwa.
d. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung e. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang pelaksanaan UU nomor 28 Tahun 2002. f. Peraturan Menteri PU Nomor 45 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Hasil Evaluasi Studi Pengembangan dan Penyusunan Master Plan Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012. a. Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya beserta petunjuk teknisnya, yang berisi instruksi dan/atau informasi yang diperlukan oleh peserta untuk menyiapkan penawarannya serta ketentuan teknis operasional pengadaan barang/jasa secara elektronik. b. DPA Nomor : 17/DPA/2017 tanggal 29 Desember 2016 tentang DPA BLUD Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY Anggaran Tahun 2017
Ketentuan khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari segi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan. 1. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain. 2. Untuk merencanakan pembangunan ini harus berpedoman pada Master Plan yang ada. 3. Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan khusus bangunan yang akan dibangun harus diusahakan penggunaan potensi alami (pencahayaan dan tata udara) untuk daerah dingin dan panas. 4. Pengelompokan fungsi bangunan hendaknya dilakukan sesuai dengan sifat dan hirarkhinya namun merupakan kesatuan yang utuh. 5. Dalam merencanakan pembangunan tersebut agar menyesuaikan dengan bangunan yang ada serta mampu menunjang kegiatan yang ada. 6. Jaringan sirkulasi Kendaraan, manusia atau baran g hendaknya disusun se-efisien mungkin sehingga terciptanya kelancaran dan mampu menunjang kegiatan yang ada serta tidak mengganggu fungsi dalam bangunan. 7. Jaringan Listrik hendaknya dibuat seefisien mungkin dengan tidak meninggalkan fungsi ataupun kemampuan daya listrik, perlu diperhatilan pula faktor keselamatan terhadap lingkungan baik manusia ataupun yang lainnya.
a. Jasa Konsultasi pekerjaan Perencanaan Pembangunan Talud dan Gedung Rumah Singgah Keluarga Pasien Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY Tahun 2017 dan b. Jasa Konsultasi pekerjaan Perencanaan Renovasi Gedung/Pagar NAPZA dan Pemindahan Saluran irigasi.
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan adalah : A. Perencanaan Pembangunan Talud dan Rumah Singgah Keluarga Pasien Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY dengan luas 800 M 2 terdiri dari 3 lantai: 1) Lantai 3 : Minimal 8 kamar dengan kebutuhan flexibel dapat digunakan twin(double bed tingkat) dan dapat digunakan single bed , kamar mandi dalam, teras untuk jemuran handuk dan duduk. 2) Lantai 2: Minimal 8 kamar dengan kebutuhan flexibel dapat digunakan twin(double bed tingkat ) dan dapat digunakan single bed , kamar mandi dalam, teras untuk jemuran handuk dan duduk. 3) Lantai dasar diisi sebagai lahan parkir, minimarket, mini cafe/kantin,2 (dua) Kamar Mandi/WC, Mini Musholla, atm centre, gudang, dan rumah satpam. 4) Halaman, 3 (tiga) Gazebo, Taman dan Landscape 5) Talud sebagai penguat pondasi dan embung multi fungsi 6) Prasasti***) B.
Perencanaan Renovasi Gedung/Pagar NAPZA dan Pemindahan Saluran Irigasi 1) Pembuatan Nurse Station Room 2) Perbaikan Ruang Isolasi untuk pasien sakaw (detoksifikasi) 3) Perbaikan/Perluasan Ruang Isolasi untuk pasien dengan Infeksi (airbone desease) 4) Perbaikan/Perluasan ruang pendisiplinan pasien 5) Perbaikan Saluran pembuangan untuk dapur kering/pantry dan limbah cuci 6) Peningkatan pengamanan pasien rawat inap 7) Penyempurnaan Pagar Keliling Napza 8) Pemindahan Saluran irigasi sepanjang ± 50 m
Pengguna Anggaran tidak menyediakan peralatan, material dan fasilitas.
Penyedia Jasa Konsultansi harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Penyedia Jasa Konsultan harus menjalankan semua perintah Pengguna Jasa dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan pada waktu diadakan pembahasan dokumen. 1) Jangka waktu pelaksanaan sampai dengan penyerahan dokumen pelelangan ditetapkan 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) 2) Jika Penyedia Jasa melalaikan tugasnya dan telah mendapat peringatan tertulis dari pengguna jasa, 3 (tiga) kali berturut-turut tetap tidak mengindahkan kewajibannya maka pihak kedua dikenakan denda kelalaian sebesr 1 o/oo (satu permil) dari biaya pekerjaan perencanaan dengan ketentuan Pihak Kedua tetap melaksanaan kewajibannya.
Posisi
Kualifikasi
Jumlah Orang Bulan1
Tenaga Ahli: 1. Ketua Tim
S1/S2 T. Sipil/ Arsitek Pengalaman 10/6 th SKA : ARSITEK – MADYA ( 101) / ATBG – MADYA ( 201)
1 orang
2. Ahli Arsitektur
S1/S2 Tek. Arsitektur Pengalaman 8/4 th SKA : ARSITEK – MUDA ( 101)
2 orang
3. Ahli Struktur
S1/S2 Teknik Struktur Pengalaman 8/4 th SKA : ATBG – MUDA ( 201)
2 orang
4. Ahli Mekanikal Elektrikal
S1/S2 Tek. Mesin/Elektro Pengalaman 8/4 th SKA : Ahli TEKNIK MEKANIKAL -MUDA ( 301) / Ahli TEKNIK TENAGA LISTRIK - MUDA ( 401)
1 orang
5. Ahli Estimasi Biaya
S1/S2 Tek.Sipil Pengalaman 8/4 th SKA : ATBG – MUDA ( 201)
1 orang
6. Ahli Interior
S1 T. Arsitektur/S1 Desain Interior Pengalaman 6 th SKA : Ahli Desain Interior ( 102)
1 orang
1. Draftman
S1 T. Sipil/Arsitektur Pengalaman 6 th
1 orang
2. Operator Autocad
D3/S1 Teknik Arsitek Pengalaman 6 th
2 orang
3. Surveyor
D3/S1 T. Sipil/Arsitektur Pengalaman 6 th
3 orang
4. Adm/Keuangan
SMK/D3 Pengalaman 5/3 th
1 orang
Tenaga Pendukung :
1.
Team Leader
Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan Perencanaan Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan bersama-sama dengan MK, User dan pihak – pihak terkait. Mengkoordinir usulan/perubahan dalam perencanaan dan memecahkan alternatif penyelesaian Mengadakan pertemuan berkala / konsultasi pada pemilik Kegiatan dalam hal yang menyangkut teknis maupun administrasi. Menghadiri rapat-rapat / pertemuan rutin dalam hal pengawasan berkala Merencanakan pola dan system konstruksi Mengadakan perhitungan struktur beton maupun baja konstruksi Mengadakan pengamatan dan penelitian tentang kondisi dan keadaan tanah dasar Mengkoordinir semua perencanaan yang menyangkut pekerjaan Sipil/struktur Menyelesaikan segala permasalahan yang timbul dilapangan dalam bidang konstruksi dan memberi petunjuk dan saran tentang cara dan sistim pelaksanaannya. Menyelesaikan masalah yang timbul dilapangan akibat adanya gambar/spesifikasi yang belum jelas tentang pekerjaan/struktur.
2.
Ahli Arsitektur
3.
Ahli Struktural
4.
Menganalisis perletakan masa bangunan , arah , o rganisasi ruang, bentuk dan kesesuaian bangunan. Mengolah dan menginterpretasikan data lapangan, menyangkut situasi & kondisi site serta lingkungan tempat / letak bangunan Merencanakan bentuk-bentuk Arsitektur bangunan, organisasi ruang penataan halaman parkir. Menginterprestasikan standar-standar dan karakteristik bangunan sesuai ketentuan / peraturan yang berlaku. Merencanakan bentuk-bentuk dan tata letak partisi , rencana titik lampu/ lighting. Menerjemahkan data lapangan dalam suatu bentuk existing. Merencanakan gambar arsitektur. Melakukan pendataan dan penelitian komponen Asritektur bangunan Menghadiri rapat rutin dan pertemuan berkala/evaluasi perencanaan pada saat pelaksanaan pekerjaan perencanaan. Memberikan petunjuk dan saran-saran dalam segi arsitektur kepada Pelaksana Menghadiri rapat-rapat/pertemuan rutin dalam hal pengawasan berkala pekerjaan fisik/konstruksi. Menyelesaikan masalah yang timbul dilapangan akibat adanya gambar spesifikasi yang belum jelas dalam bidang arsitektur atau perubahan atas permintaan User. Merencanakan pola dan system konstruksi Mengadakan perhitungan struktur beton maupun baja konstruksi Mengadakan pengamatan dan penelitian tentang kondisi dan keadaan tanah dasar Mengkoordinir semua perencanaan yang menyangkut pekerjaan Sipil/struktur Menyelesaikan segala permasalahan yang timbul dilapangan dalam bidang konstruksi dan memberi petunjuk dan saran tentang cara dan sistim pelaksanaannya. Menyelesaikan masalah yang timbul dilapangan akibat adanya gambar/spesifikasi yang belum jelas tentang pekerjaan/struktur.
Ahli Mekanikal Elektrikal : Mekanikal :
Merencanakan sistim instalasi listrik dan plumbing, system tata udara dan pengamanan kebakaran. Menentukan spesifikasi bahan material yang digunakan Memeriksa dan meneliti gambar shop drawing instalasi mekanikal yang diajukan oleh Kontraktor Mengadakan pemeriksaan tentang sistim pemasangan dan kualitas material yang digunakan oleh Kontraktor. Mengadakan pendataan dan penelitian komponen mekanikal dan elektrikal bangunan Merencanakan sistim jaringan luar bangunan dan dalam bangunan Merencanakan kapasitas dan desain kebutuhan air bersih dalam kaitannya dimensi dan ukuran ground reservoir Merencanakan sistim instalasi plumbing baik air kotor maupun air bersih Merencanakan sistim instalasi hydrant dan penentuan titik pilar hydrant luar bangunan dan dalam bangunan Mengadakan pengawasan berkala pada pelaksanaan pekerjaan instalasi plumbing, water treatmen dan fire hydrant Memeriksa gambar2 Shop Drawings pekerjaan mekanikal yang dibuat oleh kontraktor.
Elektrikal
Merencanakan sistim instalasi listrik. Menentukan spesifikasi bahan material yang digunakan Memeriksa dan meneliti gambar shop drawing instalasi listrik yang diajukan oleh Kontraktor Mengadakan pemeriksaan tentang sistim pemasangan dan kualitas material yang digunakan oleh Kontraktor. Ikut menyelesaikan pelaksanan keur listrik yang dilakukan oleh PLN. Mengadakan pendataan dan penelitian komponen elektrikal bangunan Merencanakan sistim jaringan luar bangunan dandalam bangunan Merencanakan kapasitas dan desain kebutuhan air bersih dalam kaitannya dimensi dan ukuran ground reservoir Mengadakan pengawasan berkala pada pelaksanaan pekerjaan listrik. Memeriksa gambar2 Shop Drawings pekerjaan elektrikal yang dibuat oleh kontraktor.
5.
Ahli Estimasi Biaya
6.
Ahli Interior
1.
Draftman
Melakukan survey/inventarisir spesifikasi material dan harga Menyusun spesifikasi teknis termasuk pembuatan RKS Melakukan penghitungan estmatasi biaya pekerjaan pelaksanaan berupa Rincian Anggaran Biaya (RAB) Memeriksa dan melakukan perhitungan bersama MK tentang pekerjaan tambah/kurang
Mengolah data sesuai informasi dari Kerangka Acuan Kerja serta membuat data tertulis untuk melengkapi data dalam melaksanakan pekerjaan desain interior. Membuat program ruang, skematik desain, dan penjelasan mengenai latar belakang, filosofi konseptual, serta sketsa gagasan. Perwujudan konsep seperti bagan organisasi ruang, denah, dan peletakan perabotan utama, citra ruang dalam bentuk 3 dimensi, skema warna, dan material, estimasi awal biaya pelaksanaan, proses pra desain bertujuan sebagai bahan diskusi serta pertimbangan untuk memberi tugas. Pembuatan RAB Pengembangan desain jika pradesain disetujui dngan kelengkapan gambar gambar denah existing yang diberikan oleh pemberi tugas. Memikirkan pengolahan ruang (material ceiling, material dinding, material lantai, finishing furniture) yang dituang dalam gambar kerja (tampak potongan interior, detail dsb) Melakukan pengawasan berkala dalam masa pelaksanaan agar pekerjaan sesuai dengan desain interior yang telah disetujui bersama dan dapat memberikan solusi langsung dilapangan apabila ada permasalahan yang muncul. Desain interior diharapkan mendukung konsep Green Hospital dan menjamin desain yang dibuat memenuhi ketentuan/persyaratan kesahatan yang berlaku, sehingga dapat meng hasilkan gedung yang nyaman, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung dan karyawan di rumah sakit.
Sebagai koordinator segala pekerjaan di studio gambar, mengatur
kelancaran jalannya penggambaran design dan memastikan kegiatannya sesuai dengan schedule.
2.
Surveyor
3. Operator Autocad
Mengkoordinir segala hal yang berkaitan dengan pengukuran lokasi lahan yang akan dibangun menyangkut batas-batas, luasan, kontur dan dipetakan dalam skala 1 : 500 dan 1 : 1000 melakukan penyelidikan daya dukung tanah (soil test).
4.
Administrasi Keuangan
Mengadakan koordinasi dengan Ahli Arsitek dan Struktur Menggambar detail Arsitektur dan Struktur Melakukan koreksi-koreksi bersama – sama dalam bidang penggambaran detail dan interprestasinya. Mengadakan koordinasi dengan, Ahli ME Menggambar detail ME Melakukan koreksi-koreksi bersama – sama dalam bidang penggambaran detail dan interprestasinya.
Menyusun dan mengadakan koordinasi dalam penyelesaian keuangan. Mengadakan kontak dan hubungan dengan Instansi-instansi yang terkait dalam hal keuangan Membantu segala urusan keuangan , dll
Pelaksanaan Pekerjaan selama 45 (empat puluh lima).hari kalender dimulai bulan Februari s.d. April 2017.
Biaya digunakan untuk membiaya komunikasi yang dilakukan oleh tenaga ahli dan pendukung selama proses perencanaan pembangunan Talud dan Gedung Rumah Singgah keluarga pasien dan Renovasi Gedung/Pagar Napza dan Pemindahan Saluran Irigasi Biaya peralatan kantor digunakan untuk membiaya peralatan kantor dan ATK yang digunakan selama proses perencanaan. Biaya Akomodasi adalah biaya digunakan oleh penyedia untuk perjalanan selama proses perencanaan.
Laporan Pendahuluan memuat: Hasil survey lapangan dan Rencana Desain Gambar Pendahuluan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya:10 (sepuluh belas) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) x 10 (sepuluh) buku laporan.
Laporan hasil kemajuan pekerjaan/laporan berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 45 (empat puluh lima) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2X10 buku laporan
Laporan Akhir memuat: a. Gambar rencana teknis (arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal serta tata lingkungan) Diserahkan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK dikeluarkan. Sebanyak 2 (dua) x 10 (sepuluh) bendel. b. Dokumen pelelangan termasuk di dalamnya : Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang meliputi persyaratan umum, administratif, dan teknis; Termasuk Rincian Volume Pekerjaan dan Dokumen Isian Kualifikasi Diserahkan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK dikeluarkan. Sebanyak 2(dua) x 10 (sepuluh) bendel. c. Rencana Anggaran dan Biaya (Enginer Estimate) dan Daftar Volume Pekerjaan (Bill O Quantity) Diserahkan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK dikeluarkan. Sebanyak masing-masing 2 (dua) x 3 (tiga) bendel. d. Laporan Akhir Tahap Perencanaan Diserahkan selambat-lambatnya 45(empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK dikeluarkan. Sebanyak masing-masing 2 (dua) x 3 (tiga) bendel. e. Soft Copy Gambar Gambar Autocad,Gambar Rencana Teknis, Dokumen Pelelangan, Rencana Anggaran dan Biaya dan Daftar Volume Pekerjaan dalam bentuk cakram padat ( Compac Disk ). Diserahkan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK dikeluarkan. Sebanyak masing-masing sejumlah 2 (dua) x 2 (dua) buah. f. Laporan Pengawasan Berkala Diserahkan setelah berakhirnya tugas pengawasan berkala oleh konsultan perencana, dan diserahkan pada saat Serah Terima Tahap I Pekerjaan Fisik Pembangunan, sebanyak 1 (satu) bendel. g. Dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari sebelum pengesahan dokumen pelelangan/penunjukan harus sudah dikirim ke Dinas PUP dan ESDM Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk diadakan Eksaminasi dengan disertai Surat Pengantar.
Dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan konsultan melakukan diskusi dan konsultasi dengan pemberi tugas yang meliputi : a. Unsur pengguna bangunan user. b. Unsur pemeliharaan dengan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
c. Unsur penunjang lainnya : Komite Pelayanan, Komite Keperawatan, Pokja Pencegahan Pengendalian Infeksi, Pokja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta bagian yang mendukung Akreditasi Rumah Sakit. Pertemuan diskusi dan konsultasi dilakukan minimal 1 minggu sekali secara berkala atau bisa lebih disesuaikan dengan kebutuhan konsultan untuk menyelesaikan tugas perencanaan
Konsultan Perencana melakukan seminar hasil perencanaan minimal 2 kali dengan mengundang pihak pemberi tugas manajemen, panitia penerima, maupun pihakpihak yang terkait dalam proses peremcanaan pembangunan Talud dan Rumah Singgah keluarga Pasien dan Renovasi Gedung/Pagar Napza dan Pemindahan Saluran Irigasi di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY tahun 2017.
Konsultan Perencana melakukan pengujian tanah meliputi : a. Soundeir bertujuan untuk mengetahui kekuatan tanah yang akan digunakan untuk pembangunan gedung bertingkat sebanyak 2 titik. b. Boring bertujuan untuk mengetahui lapisan tanah yang akan digunakan untuk pembangunan gedung bertingkat sebanyak 1 titik. Dengan dilakukan pengujian tanah ini maka akan diperoleh kelayakan lahan yang akan digunakan pembangunan gedung bertingkat sehingga dari segi keamanan terpenuhi. Yogyakarta, 14 Januari 2017 Direktur RS Jiwa Grhasia DIY
dr. ETTY KUMOLOWATI, M.Kes. NIP. 19640516 198912 2 002