3
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku siswa-siswi dari salah satu kelompok Biologi di kelas XI IPA 1, telah melaksanakan kegiatan penelitian ini dengan lancar dan sebagai mana mestinya.
Kegiatan penelitian ini merupakan salah satu tugas praktek di bidang mata pelajaran Biologi yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang kandungan nutrisi dalam makanan.
Kami menyadari bahwa laporan dan tugas kelompok kami jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Dengan terlaksananya kegiatan penelitian ini, maka kami berharap telah memenuhi tugas Biologi dan mendapatkan nilai yang baik. Serta bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Padang Panjang, 12 Januari 2015
Anggota Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Maksud dan Tujuan 3
1.3 Rumusan Masalah 3
1.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori 4
2.2 Kajian Pustaka 6
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat 8
3.2 Bahan 10
3.3 Cara Kerja 10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Hasil Penelitian 12
4.2 Analisis Data 13
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 16
5.2 Saran 16
KATA PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia memperoleh tenaga dan energi dari makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki jaringan yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus di pecah terlebih dahulu. Zat-zat makanan adalah substansi dalam makanan yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses-proses metabolisme. Makanan diubah menjadi nutrien melalui sistem pencernaan.
Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Makanan yang kita makan sehari-hari sangat di butuhkan tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung nutrisi lengkap.
Maksud dan Tujuan
Mengetahui kandungan nutrisi dalam makanan seperti karbohidrat, gula, protein dan lemak.
Mengetahui bahan apa saja yang di perlukan saat melakukan penelitian.
Mengetahui langkah apa saja yang harus di lakukan dalam penelitian.
Mengetahui perubahan apa yang terjadi dalam penelitian makanan.
Rumusan Masalah
Makanan apa saja yang mengandung Protein, glukosa, amilum dan lemak?
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian : laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Padang Panjang
Waktu Penelitian : 08.30 s/d 10.15
BAB II
KAJIAN TEORI
Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh.
Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh.Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
Gula (Glukosa)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Lemak
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
Kajian Pustaka
Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungannutrisi dalam makanan adalah:
Lugol / iyodium : Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
Benedict : Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
Biuret : Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein.
kertas buram : digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak
Larutan Iodida dapat digunakan sebagai katalisator untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C.
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat
Tabung reaksi dengan raknya
Corong gelas
Pipet
Mortar
Lampu Spiritus
Penjepit
Gelas Ukur
Kertas buram
Bahan
Glukosa
Jeruk
Pisang
Nasi
Putih Telur
Tahu
Ikan
Ayam
Minyak Goreng
Tepung
Kentang
Kertas buram
Larutan benedict (fehling A+B)
Larutan Iodin
Larutan Biuret
Cara Kerja
Uji Glukosa
Diambil larutan zat makanan yang sudah dihaluskan, masukkan kedalam tabung reaksi setinggi 1 cm.
Dimasukkan 3 tetes larutan benedict, kemudian di panaskan si ats lampu spritus
Diamati perubahan yang terjadi. Jika makanan mengandung glukosa maka larutan akan berubah warna menjadi kuning kehijauan dan terbentuk warna merah bata. Dilakukan hal yang sama untuk semua zat makanan.
Uji Karbohidrat
Diambil sedikit nasi, kemudian dihaluskan dengan mortar dan alu, ditambahkan air secukupnya.
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi setinggi 1 cm kemudian ditetesi dengan tiga tetes larutan lugol
Diamati perubahan yang terjadi. Jika larutan berubah warna menjadi hitam kebiruan, artinya makanan tersebut mengandung zat karbohidrat.
Dilakukan hal yang sama untuk semua zat makanan
Uji Protein
Dimasukkan putih telur kedalam tabung reaksi setinggi 1 cm
Ditambahkan 3 tetes larutan biuret pada tabung reaksi tersebut kemudian kocok secara perlahan. Diamkan beberapa saat.
Diamati perubahan yang terjadi, jika terbentuk warna ungu berarti ada protein dalam zat makanan.
Dilakukan hal yang sama untuk bahan makanan lain.
Uji Lemak
Disiapkan selembar kertas buram
Dibagi menjadi banyak bagian sesuai dengan bahan makanan yang diuji.
Dioleskan bagian pertama dengan minyak goreng dan dengan bahan makanan untuk bagian yang lain. Dikering anginkan, jika terbentuk bagian transparan maka bahan makanan itu mengandung lemak.
Dianginkan kertas tadi. Diamati perbedaan pada kedua bagian kertas tersebut.
Dilakukan hal yang sama untuk semua makanan.
BAB IV
BAHAN
FEHLING A+B
BENEDICT
LUGOL
BIURET
KERTAS
Telur
Berubah menjadi biru muda
Berubah menjadi warna kuning
Breubah menjadi warna putih
Berwarna putih keunguan
Tidak transparan
Tahu
Berubah menjadi agak biru
Berwarna abu-abu
Berwarna putih
Berwarna putih keruh
Tidak transparan
Minyak
Berwarna hijau
Menjadi hijau kebiru-biruan
Berubah menjadi kuning
Berubah menjadi kuning
transparan
Kentang
Berubah menjadi biru
Berubah menjadi hijau
Berwarna putih kebiru-biru an
Berwarna kuning
Tidak transparan
Jeruk
Berwarna hijau pekat
Menjadi kuning kehijauan
Berubah menjadi kuning keruh
Berwarna kuning
Tidak transparan
Nasi
Berwarna ungu
Menjadi biru muda
Berwarna hitam kebiruan
Menjadi warna putih
Tidak transparan
Ayam
Berwarna biru keunguan
Menjadi biru muda
Berubah menjadi putih
Menjadi berwarna putih
Tidak transparan
Ikan
Berwarna dongker
Menjadi warna biru muda
Berwarna keruh
Menjadi warna ungu
Tidak transparan
Pisang
Menjadi warna biru
Berwarna toska
Menjadi warna hitam kekuningan
Berwarna kuning
Tidak transparan
Tepung
Berubah menjadi coklat
Berwarna hijau
Menjadi warna ungu
Menjadi berwarna putih kekuningan
Tidak transparan
Test glukosa
Menjadi warna merah bata
Berwarna oranye
Menjadi warna bening
Berwara bening kebiruan
Tidak transparan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pembahasan
Telur setelah ditetesi benedict lalu dipanaskan berubah menjadi warna agak kekuningan, ini menunujukan bahwa telur mengandung glukosa. Setelah ditetesi fehling A+B dan dipanaskan putih telur berubah menjadi warna agak biru muda, ini menunjukan telur tidak mengandung glukosa. Pada saat ditetesi biuret dan dikocok perlahan berubah menjadi warna putih keunguan, ini berarti telur mengandung protein. Dan pada saat di tetesi lugol, telur berubah menjadi warna putih ini menunjukan putih telur tidak mengandung amilum.
Tahu setelah ditetesi benedict lalu dipanaskan, tahu berubah menjadi warna abu-abu, berarti tahu tidak mengandung glukosa. Setelahditetesi fehling A+B dan dipanaskan berwarna agak biru, ini menunjukan bahwa tahu tidak mengandung glukosa. Apabila ditetesi biuret tahu berubah warna menjadi putih keruh , ini menunjukan bahwa tahu mengandung protein. Dan ketika ditetesi lugol lalu di kocok perlahan warna tahu berubah menjadi putih, berarti tahu tidak mengandung amilum.
Minyak pada saat ditetesi fehling A+B ia menjadi warna hijau, berarti minyak mengandung glukosa. Saat diberi benedict dan dipanaskan, minyak menjadi hijau kebiru biruan, berarti minyak mengandung glukosa. Ketika ditetesi lugol minyak berwarna kuning, berarti tidak mengandung amilum. Apabila diberi biuret, maka minyak menjadi warna kuning dan ini menunjukan minyak tidak mengandung protein.
Kentang pada saat diberi fehling A+B, kentang berubah warna menjadi biru, berarti kentang tidak mengandung glukosa. Ketika ditetesi dengan benedict, kentang menunjukan warna hijau, berarti tidak mengandung glukosa. Apabila kentang ditetei lugol lalu dikocok perlahan maka kentang berwarna putih kebiruan dan berarti kentang mengandung amilum. Dan saat diberi biuret kentang berubah warna menjadi kuning, berarti kentang tidak mengandung protein.
Jeruk ketika ditetesi fehling A+B dan dipanaskan akan berubah warna menjadi hijau pekat, berarti ada kandungan glukosa di jeruk. Dan saat diberi benedict, lalu dipanaskan maka akan terbentuk warna kuning kehijauan dan mengandung glukosa. Ketika diberi tetesan lugol maka jeruk akan berwarna kuning keruh, berarti jeruk tidak mengandung amilum. Apabila jeruk ditetesi biuret akan berubah menjadi kuning , berarti ini tidak mengandung protein.
Nasi saat ditetes fehling A+B lalu dipanaskan akan menjadi warna ungu, berarti nasi tidak mengandung glukosa. Saat nasi ditetesi benedict maka berubah menjadi warna biru muda, ini juga menunjukan tidak adanya kandungan glukosa dalam nasi. Jika diberi lugol, maka nasi berwarna hitam kebiruan,jadi ini menunjukan bahwa nasi mengandung amilum. Dan saat ditetesi biuret maka nasi akan menjadi warna putih ini menunjukan nasi tidak mengandung protein. Dan ketika dioles di Kertas HVS lalu dikeringkan, nasi meninggalkan noda transparan sehingga dapat disimpulkan nasi sedikit mengandung lemak.
Ayam saat ditetesi fehling A+B dan dipanaskan maka akan berwarna biru keunguan ini menunjukan bahwa ayam tidak mengandung glukosa. Ketika ayam ditetesi benedict lalu dipanaskan maka akan berwarna biru muda, jadi tidak ada kandungan glukosa dalam ayam. Saat diberi lugol dan dikocok perlahan warna menunjukan putih, jadi ayam tidak mengandung amilum. Apabila ayam ditetesi biuret akan berwarna merah jambu jadi ayam mengandung protein. Saat dioles pada kertas meninggalkan sedikit noda sehingga sedikit mengandung lemak.
Ikan yang ditetesi fehling A+B dan dipanaskan berwarna dongker, maka ikan tidak ada glukosa. Saat diberi benedict akan berwarna biru muda, jadi ikan tidak mengandung glukosa. Apabila diberi lugol dan dikocok perlahan ikan akan berwarna keruh, ini menunjukan ikan tidak mengandung amilum. Dan jika ikan ditetesi biuret maka akan berwarna ungu, ini menunjukan ikan mengandung protein. Saat dioles pada kertas meninggalkan sedikit noda sehingga sedikit mengandung lemak.
Pisang diberi fehling A+B lalu dipanaskan akan berwarna biru, ini menunjukan pisang mengandung glukosa. Saat diberi benedict pisang menunjukan warna hijau kekuningan, maka akan mengandung glukosa. Apabila ditetesi dengan lugol, maka pisang berubah menjadi warna hitam kekuningan dan mengandung amilum. Ketika ditetesi dengan biuret maka akan berwarna kuning, jadi pisang tidak mengandung protein. Dan ketika dioles di Kertas HVS lalu dikeringkan, pisang tidak meninggalkan noda sehingga dapat disimpulkan pisang tidak mengandung lemak.
Tepung ditetesi Fehling A+B dan dipanaskan akan berwarna coklat, ini menunjukan tepung mengandung glukosa. Jika diberi benedict maka akan berwarna hijau, dan menunjukan bahwa tepung mengandung glukosa. Ketika diberi lugol maka akan berwarna ungu dan tidak mengandung amilum. Dan saat ditetesi biuret maka akan berwarna putih kekuningan dan berarti tepung tidak mengandung protein. Dan ketika dioles di Kertas HVS lalu dikeringkan, tepung tidak meninggalkan noda sehingga dapat disimpulkan tepung tidak mengandung lemak.
Pada saat test glukosa, jika ditetesi fehling A+B dan dipanaskan akan menjadiwarna merah bata, berarti mengandung glukosa. Saat diberi benedict akan berwarna oranye dan mengandung glukosa. Saat di beri lugol, maka glukosa berwarna bening, jadi tidak mengandung amilum. Ketika diberibiuret berwarna bening kebiruan , jadi glukosa tidak mengandung protein. Saat dioles pada kertas tidak meninggalkan noda sehingga tidak emngandung lemak.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Telur dominan mengandung protein
Tahu dominan mengandung protein
Minyak dominan mengandung lemak
Kentang dominan mengandung amilum
Jeruk dominan mengandung glukosa
nasi dominan mengandung amilum
Ayam dominan mengandung protein
Ikan dominan mengandung protein
Pisang dominan mengandung glukosa
Tepung dominan mengandung glukosa
Glukosa yang ditetesi benedict (fehling A+B) mengandung glukosa
Saran
Sebaiknya tempat yang dipakai untuk proses uji makanan dicuci dahulu sebelum digunakan kembali, karena jika belum dicuci akan merusak hasil pengamatan berikutnya.
Makanan yang dihaluskan harus benar-benar halus dan lembut supaya pada saa tuji makanan larutan yang dipakai untuk mengetahui kandungan zat dapat tercampur dengan sempurna.
KATA PENUTUP
Demikianlah laporan hasil kegiatan penelitian ini kami buat dengan yang sebenar-benarnya. Ucapan terima kasih tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan kepada kami sehingga terlaksananya kegiatan ini,pada guru yang telah membimbing kami, Serta kepada teman-teman yang ikut membantu dalam pembuatan laporan hasil penelitian ini.
Kami selaku anggota kelompok memohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan serta kekurangan dalam laporan hasil penelitian ini. Selain untuk memenuhi tugas Biologi, Semoga laporan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan, pertimbangan , serta motivasi dan koreksi bagi kegiatan penelitian selanjutnya.
Padang Panjang, 12 Januari 2015
Anggota Kelompok
DAFTAR PUSTAKA
http://pradnyaberry.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-biologi-uji-makanan.html
http://lpbujimakanan.blogspot.com/
http://abdulmalikf24.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-biologi-uji-bahan.html
http://intansaskara.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-biologi-uji-kandungan.html
http://heidarevable.wordpress.com/2012/05/24/dasar-teori-uji-makanan-lemak-protein-vitamin-c-karbohidrat/
http://obral-ilmu.blogspot.com/2012/05/laporan-uji-zat-makanan.html
http://herlambangtrapsilo13.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-biologi-uji-zat-pada.html