e-Jip e-Jipbi biol ol Vol Vol.. 2 : 13-1 13-19, 9, Dese Desem mber ber 2013 2013 ISSN : 2338-1795 2338-1795
Keanekaragaman Gastropoda Air Tawar di Berbagai Macam Habitat di Kecamatan Tanambula Tanambulava va Kabupate Kabupaten n Sigi Diversity of Freshwater Gastropoda in a Variety of Habitats in the District Tanambulava Kabupaten Sigi Nur Fadhilah1, Hj. Masri Masriani anih h2, Hj. Sutrisn Sutrisnawat awatii2 ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Tadulako Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan P.MIPA, FKIP Universitas Tadulako Alamat : Jalan Sungai Manonda Kel. Duyu Kec. Palu Barat (94226), E-mail :
[email protected]
2
Abstract This This study study aims aims to det determ ermine ine the divers diversity ity of gastro gastropod podss on a wide wide range range of habitat habitatss in the the distri district ct tanamab tanamabula ulava va Kabupat Kabupaten en Sigi. Sigi. The method method used used in this rese researc arch h is descri descripti ptive ve quan quanti tita tati tive ve samp sampli ling ng tech techni niqu ques es name namely ly quad quadra rati tic/ c/pl plot ot's 's puz puzzl zlee by pla placi cing ng squa square ress system systemati atical cally ly accord according ing to to the ttran ransec sectt line. line. trans transect ect length length of 10 meter meterss with a size size of of 1m x 1m squa square ress at thre threee loca locati tion onss on ever every y kind kind of habi habita tatt is rice rice fiel fields ds,, irri irriga gati tion on ditc ditche hes, s, and and pond ponds. s. popu popula lati tion on in this this stud study y is that that ther theree are are all all kind kindss of gast gastro ropo pods ds in vari variou ouss habitats habitats in the three study sites. sites. Data from from identific identification ation is is later analyzed analyzed using using ShannonShannonwien wiener er of div diver ersi sity ty.. From From the resu results lts,, 7 spec specie iess of gas gastr trop opod od in the the thre threee stud study y sit sites es are are Sibow Sibowi, i, Siba Sibala laya ya Siba Sibala laya ya nort north h and and south south in a vari variet ety y of habita habitats ts that that Bellamnya javanica, Lymnaea rubiginosa, Melanoides tuberculata, Pomacea caniculata, Thiara scabra, Indoplanorbis exustus, and Gyraulus convexiusculus. convexiusculus. Gast Gastro ropo poda da dive divers rsit ity y in rice rice fie field ldss in the the vill village age of habi habitat tat dive divers rsity ity index index is obta obtain ined ed Sibow Sibowii sebe sebesa sar1 r1,, 214, 214, in the vill villag agee of North orth Siba Sibala laya ya dive divers rsit ity y index ndex of 1.27 1.275 5 is obta obtaiined, ned, in the the vill villag agee of Nort North h Siba Sibala lay ya obta obtain ined ed dive diverrsity ity inde index x of 1.23 1.235. 5. On irr irrigat igatio ion n in the the vill villag agee habi habita tatt Sibo Sibowi wi obta obtain ineed keanek anekar arag agaa aam man inde index x of 0.37 0.376 6 gastr astrop opod odss, in the the vill villag agee of Nor North Siba Sibala laya ya get get th thee diver versity index of 1.116 116, in the village of Sibalaya Sealat alata an diver versity index of 1.114 114 is obta obtain ined ed.. At the villag villagee pond pond habi habita tatt dive divers rsit ity y index index gastr gastrop opod odss Sibo Sibowi wi obta obtain ined ed by 1, 279, 279, in the the vil villa lage ge of of North orth Siba Sibala laya ya dive diverrsity ity index ndex obta obtain ineed for for 1,12 1,121 1 and and in the the Vi Villag llagee Siba Siballaya aya obta obtain ined ed Seala ealata tan n dive iversit rsity y inde index x of 1, 525. 525. Almos lmostt in all all the the study tudy site sitess were were classi classifie fied d in the catego category ry of divers diversity ity indice indicess were, were, only only the habitat habitat Sibowi Sibowi irriga irrigation tion in the village village which is class classified ified in the the low low categor category. y. Keywor Keywords: ds: Divers Diversity ity and freshw freshwate aterr gastro gastropod podss Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan jenis-jenis gastropoda pada berbagai macam habitat di kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi. Metode yang digunakan digunakan dalam penelitian penelitian ini adalah adalah metode metode deskriptif deskriptif kuantitatif kuantitatif dengan tehnik tehnik pengambilan pengambilan sampel sampel yaitu yaitu kuadrat/plot kuadrat/plot berpetak berpetak dengan menemp menempatkan atkan kuadrat kuadrat secara secara sistematis menurut garis transek. Panjang transek transek 10 meter dengan ukuran kuadrat 1 m x 1 m di tiga tiga lokasi lokasi pada pada seti setiap ap macam macam habita habitatt yaitu yaitu sawah, sawah, irigas irigasii dan kolam kolam.. Populas Populasii dalam penelitian ini adalah semua jenis gastropoda yang ada diberbagai habitat di tiga lokasi penelitian. Keanekaragaman gastropoda dianalisis dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner. Dari hasil penelitian didapatkan 7 jenis gastropoda pada tiga lokasi penelitian penelitian yaitu Sibowi, Sibalaya utara dan Sibalaya selatan di berbagai macam habitatnya yaitu Bellamnya yaitu Bellamnya javanica, Lymnaea rubiginosa, Melanoides tuberculata, Pomacea caniculata, Thiara scabra, Indoplanorbis exustus, dan dan Gyraulus convexiusculus. convexiusculus. Keanekaragaman gastropoda pada habitat sawah di Desa Sibowi diperoleh indeks keanek keanekara aragam gaman an yaitu yaitu sebe sebesar sar 1,214, 1,214, di Desa Desa Sibala Sibalaya ya Utar Utara a diper diperole oleh h indek indek keanekara keanekaragaman gaman sebesar sebesar 1,275, di Desa Sibalaya Sibalaya Utara diperoleh diperoleh indeks keanekaragaman sebesar 1,235. Pada habitat irigasi di Desa Sibowi diperoleh indeks keanekaragaaman gastropoda sebesar 0,376, di Desa Sibalaya Utara di dapatkan indeks keanekara keanekaragaman gaman sebesar sebesar 1,116, 1,116, di Desa Desa Sibalaya Sibalaya Sealatan Sealatan diperol diperoleh eh indek indek
Fadhilah et al.,
keanekaragaman sebesar 1,114. Pada habitat kolam di Desa Sibowi diperoleh indeks keanekaragaman gastropoda sebesar 1, 279, di Desa Sibalaya Utara diperoleh indeks keanekara keanekaragaman gaman sebesar sebesar 1,121 1,121 dan di Desa Desa Sibalaya Sibalaya Sealatan Sealatan diperoleh diperoleh indeks keanekaragaman sebesar 1, 525. Hampir di semua lokasi penelitian indeks keanekaragaman digolongkan dalam kategori sedang, hanya pada habitat irigasi di Desa Sibowi yang digolongkan dalam kategori rendah. Kata Kunci : Keanekaragaman, dan Gastropoda Air tawar
PENDAHULUAN
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam flora dan fauna, di antaranya ada yang spesifik, spesifik, bahka bahkan n ada yang bersifat bersifat endem endemik ik yang tidak di jumpai di daerah-daerah lain di Indonesia. Beberapa penelitian yang telah dilakukan para peneliti ternyata Sulawesi secara makro mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi (Interim Report dalam Sutrisnawati 2001). Provinsi Sulawesi Tengah memiliki banyak sumberdaya sumberdaya alam diantaranya sumberdaya perairan, Royce (1984) mengemukakan bahwa sumberdaya perairan merupakan salah satu sumberdaya alam yang bersifat dapat diperbaharui diperbaharui seperti halnya tumbuh-tumbuhan dan sumberdaya perairan. Sungai merupakan sumberdaya perairan yang mengalir secara terus-menerus pada arah tertentu, sumber air tersebut berasal dari tanah, air hujan dan air permukaan yang menjadi semakin besar, bergabung dan akhirnya bermuara ke laut atau ke perairan terbuka yang luas. Sungai juga merupakan habitat lotik, tempat aneka jenis ikan, mollusca, termasuk gastropoda dan pelecypoda dan sebagian vermes (cacing) yang hidup mencari makan, bereproduksi atau berkembangbiak berkembangbiak di perairan tersebut. Orga Organi nism smee pada pada ekosi ekosist stem em sung sungai ai tergantung pada kecepatan arus sebagai faktor pembatas. Kecepatan Kecepatan arus ditentukan oleh kecuraman sungai, yang disebabkan oleh tinggi renda rendah h dan halu haluss kasar kasar dasar dasar sung sungai ai dan kedalaman serta luas badan air. Sebagian besar organisme akuatik sungai hidup sebagai bentos dan makrobentos. Makrobentos merupakan salah satu kelompok terpenting dalam ekosistem perairan sehubungan dengan perannya sebagai sebagai organisme kunci dalam jaring makanan. Selain itu tingkat keanekaragaman yang terdapat terdapat di lingku lingkungan ngan perairan perairan dapat dapat digunakan sebagai indikator pencemaran (Probosuno dalam Zulaikha, 2012).
14
Organisme makrobentos terdiri dari mollusca dan crustacea. Mollusca yang banyak ditemukan di ekosistem sungai adalah gastropoda. Gastropoda adalah hewan bertubuh lunak, berjalan dengan perut (gaster). Gerakan gastropoda disebabkan oleh adanya kontraksikontraksi otot seperti gelombang dimulai dari belakang menjalar menjalar ke depan dan sebagian besar bercangkang, bercangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang bercangkang (Anonim dalam Zulaikha, 2012). Pada penelitian terdahulu telah ditemukan berbagai gastropoda air tawar di Sulawesi Tengah seperti Oncomelani huensis lindoensis, Anisus sarasinorum, Gyraulus convexiuculus, Bulinus sumatranus, Lymnae rubiginosa, Melanoides tuberculata, Plotia scabra, Melania granifera celebensis, Brotia testudinaria perconica, Brotia asperata celebicola, Pilla ampulacea, Viviparus javanicus dan Bulinus sarasinarum (Bonne dan Sandground dalam Hadidjaja, 1974). Beberapa daerah di Indonesia seperti daerah daerah Jawa Barat, Barat, ditemuk ditemukan an beberapa beberapa jenis jenis siput (Gastropoda) seperti Bellamnya javanica, Brotia testudinaria, Contradens contradens, Lymnaea rubiginosa, Melanoides tuberculata, Pila scutata, dan Pila ampulacea. ampulacea. Jenis-jenis ini tersebar dan berkembang di berbagai macam habitat seperti sawah, kolam, irigasi, sungai dan danau (Jutting, 1956). Kabupaten Sigi merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten ini terbentuk berdasarkan UndangUndang Nomor 27 Tahun 2008 dan merupakan pemekaran pemekaran dari Kabupaten Kabupaten Donggala. Donggala. Umumnya di daerah Sigi banyak terdapat perairan air tawar mulai saluran irigasi, sawah, sungai, rawa, danau dan kolam-kolam ikan buatan warga. semuanya ini merupakan habita habitatt dari dari Gastr Gastrop opoda oda air air tawar. tawar. Umumn Umumnya ya Gastropoda bersifat herbivora, herbivora, namun beberapa beberapa juga karnivora, sebagian besar adalah pemakan detritus, lumut dan aneka ganggang. Beberapa jenis Gastropoda air tawar juga biasa dikonsumsi oleh manusia juga sebagai pakan
e-Jipbiol Vol 2, Desember 2013
Keanekaragaman Gastropoda Air Tawar di Berbagai Macam Habitat di Kecamatan Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi
ternak itik dan hewan, seperti keong tutut ( Filopaludina Filopaludina sp.), keong gondang ( Pila sp.) dan keong mas ( Pomacea canaliculata canaliculata)) (Meria, 2010). Selain Selain itu, bebera beberapa pa jenis jenis Gastropod Gastropodaa air tawar dapat menjadi hospes perantara inang parasit cacing trermatoda seperti Fasciolopsis buski yang menyebabkan penyakit fasciolopsiasis, fasciola hepatica yang dapat menyebabkan penyakit fascioliasis, Paramphistomum sp yang menyebabkan penyakit paramphistomiasis, paramphistomiasis, Trichobilharzia brevis penyebab penyakit dermatitis schistosoma pada manusia dan Echinostoma revolutum yang menyebabkan penyakit echinostomiasis echinostomiasis (Murad (Murad dkk, 1993) Melihat Melihat banyaknya banyaknya habitat habitat Gastropod Gastropodaa air tawar tersebut di daerah Sigi khususnya di Kecamatan Tanambulava dan potensinya sebagai hospes perantara cacing trematoda serta masih kurangnya penelitian tentang jenis-jenis gastropoda air tawar di daerah tersebut, maka masalah yang timbul adalah belum diketa diketahui huinya nya tingka tingkatt keane keaneka karag ragam aman an jenis jenis gastropoda air tawar di berbagai macam habitat di Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi, Dengan de demikian, maka perlu ad adanya penelitian untuk mengkaji mengenai mengenai tingkat keanekaragaman gastropoda air tawar pada berbagai macam habitat di Kecamatan Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi. Ttujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat keanekaragaman gastropoda air tawar pada berbagai macam habitat di Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi. Penelitian ini diharapkan diharapkan dapat dapat menjadi masukan masukan kepada kepada pihak pemer pemerintah intah dalam dalam hal ini instansi yang terkait untuk dijadikan dijadikan sebagai sebagai pengembangan pengembangan dan pengelolaan daerah serta untuk menambah wawasan peneliti mengenai cara membuat membuat karya karya ilmiah ilmiah dan menge mengenai nai keanekaragaman gastropoda air tawar. Sebagai masukan kepada Universitas Tadulako khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai bahan ajar dalam mata kuliah Zoologi invertebrata dan Ekologi hewan. METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Yakni metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan mendeskripsikan dan menginterpretasikan suatu masalah tanpa 15
adanya perlakuan serta tidak ada uji hipotesis sebagaim sebagaimana ana yang terdapat terdapat pada peneliti penelitian an eksperimen eksperimen (Ardahna, 2008). Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sibalaya Utara, Desa Sibalaya Selatan, dan Desa Sibowi di Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi yang berada di daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2013. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini yaitu semua jenis-jenis gastropoda yang ada diberbagai habitat di Desa Sibalaya Utara, Desa Siba Sibala laya ya Sela Selata tan n dan dan Des Desaa Sib Sibow owii di Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi daerah Provinsi Sulawesi Tengah sedangkan menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu semua jenis-jenis gastropoda yang diperoleh pada setiap transek di Desa Sibalaya Utara, Desa Sibalaya Selatan dan Desa Sibowi di Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Alat dan bahan Adapun Adapun alat alat dan bahan bahan yang digunaka digunakan n dalam pengambilan sampel yaitu Termometer, Termometer, DO meter, Higrometer, pH meter, Ayakan kawat, Sarung tangan, Sepatu bot, Plastik bening yang besar, Patok transek, Meteran, Alat tulis, Kamera, label dan alkohol Prosedur dan tekhnik penelitian Penentuan Lokasi penelitian Sebelum penelitian maka terlebih dahulu dilakukan pembuatan peta topografi pada saat observasi pendahuluan serta penentuan letak garis-garis transek (metode line intercept = intercept = line transek) yang biasa digunakan para ahli ekologi untuk mempelajari suatu komunitas dengan cara menentukan terlebih dahulu dua titik sebagai pusat garis transek (Soegianto, 1994). Untuk menentukan lokasi penelitian, dilakukan pengamatan pengamatan di tiga desa yaitu Desa Sibalaya Utara, Desa Sibalaya Selatan, dan Desa Sibowi sebag sebagai ai lokasi lokasi penel peneliti itian an di Kecam Kecamata atan n Tanambulava, yang memiliki tiga macam habitat air tawar yaitu sawah, saluran irigasi dan kolam. Lokasi ini diambil sebagai daerah penelitian berdasarakan berdasarakan pertimbangan pertimbangan bahwa didaerah tersebut terdapat habitat dari
e-Jipbiol Vol 2, Desember 2013
Fadhilah et al.,
gastropoda air tawar tersebut yang menjadi sampel penelitian.
a.
Tekhnik Pengumpulan data Tekhnik Pengolahan data dalam penelitian ini, dilakukan dengan pend skripsian dan pengidentifikasian pengidentifikasian pada setiap sampel atau jenis-jenis gastropoda air awar yang ditemukan ditemukan di lapangan lapangan.. Diman Dimana pengambilan sampel gastropoda dilakukan engan metode kuadrat/plot berpetak (Michael, 1984), dengan menem menempat patka kan n kuad kuadrat rat seca secara sistematis menurut garis transek. Panjangn transe transek k adalah adalah 10 mete meterr denga dengan n ukura ukuran n kuadr kuadrat 1 m x 1 m. Bany Banyak akny nyaa plot plot yang yang digu diguna nak kan pada setiap transek adalah 3 plot. Jarak dari 1 plot ke plot yang lain ialah 3 meter. Jumlah transek dalam satu habitat adalah 3 transek, s hingga jumlah keseluruhan pl plot da dalam satu lokasi adalah 9 plot. Penentuan garis transe pada setiap habitat berbeda. Dan pengumpulan data dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan yaitu pada pagi hari hari dan sore hari. hari.
b.
Identifikasi dan Pendeskripsia n gastro gastropod poda a Peng Pengid iden enti tifi fika kasi sian an dan dan pendeskripsian gastropoda dilakukan di La Laboratorium Biologi FKIP FKIP UNTA UNTAD D deng dengan an menga engacu pada buku petunjuk identifikasi dari Van enthem Jutting (1956) (1956) dan Penna Pennak k (1989 (1989)) ser ser a Jurnal-jurnal penelitian sebelumnya sebelumnya mengenai gastropoda air tawar.
Nilai H’ > 3 enunjukkan keanekaragaman spesies melimpah melimpah tinggi. Nilai 1≤ H’ ≤ 3 enunjukkan keanekaragaman spesies adalah melimpah. Nilai H’ < 1 enunjukkan keanekaragaman spesies adalah atau rendah.
c.
bahwa adalah bahwa sedang bahwa sedikit
HASIL DAN PEMBAHA PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai keanek nekarag ragaman gastro strop poda air tawar di berbagai macam habi at di kecamatan tanambulava secara keseluruhan di wilayah ters terseb ebut ut dite ditem mukan ukan 7 spe spessies gastro gastropod podaa yaitu yaitu Bellamnya javanica, L mnaea rubiginosa, Melanoides tubercu ata, Pomacea canaliculata, Thiara sc bra, Indoplanorbis exustus, dan Gyraulus con exiusculus. Berda rdasarka rkan ana anali lisis data di dapatkan indeks keanekaragaman (H’) H’) pada pada tiga tiga desa desa dengan habitat berbeda- eda masing-masing dapat dapat dilihat berturutberturut-turu turut pada Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3. 1.5 1
1.27
1.214
0.5
0.376
0
Keanekaragaman Gastropoda
Sawah Sawah Irigasi Irigasi Kola Kolam
Tekhnik Tekh nik analisis analisis data data Keanekaragaman suatu biota air dapat ditentukan dengan mengg nakan teori informas informasii Shanon-W Shanon-Wiene ienerr (H’). Perhitungan indeks keanekaragaman dila ukan dengan menggunakan rum rumus Shanon non-Wiener (Ludwing and Reynolds dalam Meria 201 ), yaitu:
Gambar 4.1. Indeks Keanekaragaman Gastropoda di berbagai m cam habitat di Desa Sibowi. Pada sawah didapatkan indeks keanek nekarag ragaman gastro strop p da sebesar 1,214, irigasi se sebesar 0, 0,376, da dan kolam sebesar 1,279. 1.3
H′ = −
Pi l Pi
Dimana: Dimana: Pi = ni/N Keterangan : H’ : Indeks keragaman Ni : Jumlah individu setiap setiap jenis N : Total individu semua semua j nis Besarnya indeks keanek ragaman jenis menurut Shannon-Wienner didefinisikan sebagai berikut:
16
1.2 1.1
1.275
1.116 1.121
Keanekaragaman Gastropoda
1 Sawah Sawah Irigasi Irigasi Kola
Gambar 4.2. Indeks Keanekaragaman Gastropoda di berbagai m cam habitat di Desa Siba Sibala laya ya Utar Utara. a. Pada Pada saw saw h didapatkan indeks
e-Jipbiol Vol 2, Dese Desemb mber er 2013 2013
Keanekaragaman Gastropoda Air Tawar di Berbagai Macam Habitat di Kecamatan Ta ambulava ambulava Kabupaten Kabupaten Sigi
keanekaragaman gastropoda ebesar 1,275, irigasi sebesar 1,116, dan kolam sebesar 1,121. 2 1.5 1
1.525 1.235
0.5
1.114
Keanekaragaman Gastropoda
0 Sawa Sawah h Irig Irigas asii Kolam Kolam
Gambar Gambar 4.3. 4.3. Indeks K eanekaragaman Gastropoda di berbagai macam habitat di Desa Siba Sibala laya ya Sela Selata tan. n. Pad Padaa saw sawah didapatkan indeks ke keanekaragaman ga gastropoda sebesar 1,235, irigasi sebesar 1,114, dan kolam sebesar 1,525. Pembahasan
Gast Gastop opod odaa term termas asuk uk hew hewan yang sangat berhasil menyesuaikan menyesuaikan diri u tuk hidup di beberapa tempat dan cuaca. Gatropoda air tawar umumnya ditemukan tersebar dan berkembang berkembang pada berbagai acam habitat, seperti sawah, saluran irigasi, ungai, selokan dan danau/ danau/tel telag aga. a. Sigi Sigi meru merupak pakan daerah yang memiliki banyak lahan pertanian, hampir sebagian masyarakat Sigi b kerja sebagai petani, tidak hanya bertani, asyarakat asyarakat sigi juga banyak memanfaatkan memanfaatkan lahan mereka untuk dijadikan kolam-kolam ikan. Saat ini, Sigi sedang giat-giatnya melakukan pembangunan khususnya di bidang pertanian.. Dimana telah banyak dibuka wisata memanci g di Sigi. Dari banyaknya wisata memancing, memancing, maka dengan sendirinya banyak pula habitat dari dari gastr gastropo opoda da air tawar. Oleh leh karena itu itu penelitian mengenai keanekaragaman gastropoda air tawar di berbagai macam habitat ipusatkan di Kabupaten Sigi Khususnya di Kecamatan Tanambulava. Penelitian ini ilakukan di 3 desa dengan habitat yang berbeda-beda. Diantaranya di Desa Sibowi, Desa Sibalaya Utara dan Desa Sibalaya Selatan. Dan dilakukan di habitat yang ber eda-beda pula yaitu sawah, Saluran irigasi, dan kolam. Berd Berdas asar arka kan n pen penel elit itia ian n ya yang dilakukan di 3 desa tersebut, dengan masing-masing habitat, yaitu sawah, Saluran irigasi dan kolam di dapatkan 7 spesies Gastropoda. Adapun jenis jenis yang didapatkan pada penelitian ini yaitu Bellamya javanica, Lymnaea rubiginosa, Melanoides tuberculata, Pomacea canaliculata, Thiara scabra, Indoplanorbis 17
exustus dan Gyraulus c nvexiusculus. nvexiusculus . Jenis jenis gastropoda air tawar yang ditemukan tersebar pada beberapa lokasi dan macam habitat. Penyebaran jen jenis-jenis gastropoda air tawar tawar pada pada habi habitat tat yan yang berbeda tersebut ter tergantung da dari ke kemampuan adaptasi setiap jenis terhadap kondisi lingkungan habitatnya. Menurut Jutting (1 56), kebanyakan gast gastro ropo poda da dite ditemu muka kan n pada perairan dangkal dan beraliran beraliran tenang tenang seper seperti sawah, rawa, serta kolam. Lain halnya engan Melanoides tuberculata menyukai habitat air beraliran agak deras deras serta bagia bagian n dasar yang berlumpur, sehingga pada siput ini hampir semua habitat dapat dihuninya. Perhitungan keanekaragaman Gastropoda Gastropoda pada desa yan berbeda dan habitat yang berbeda pula. idapatkan jumlah keanek nekarag ragaman Gastro strop poda yang berbeda. Pada Pada perh perhit itun unga gan n inde inde s keanekaragaman gastropod gastropodaa di Desa Sibow Sibowi di dapatkan indeks keanekaragaman tertinggi pada habitat kolam yait yaitu u 1,2 1,279 79 dan dan ind indee s keanekaragaman terendah pada habitat saluran irigasi yaitu 0,376. Perhitungaan gastropoda di Desa Sibalaya utara didapatkan indeks keanekaragaman tertinggi pada habitat sawah yait yaitu u 1,2 1,275 75 dan dan ind indee s keanekaragaman terendah pada habitat irigasi yaitu 1,116 sedangkan pada Desa Sibalaya selatan indeks keanekaragaman keanekaragaman tertinggi didapatkan pada habitat kolam yaitu 1,525 dan indeks keanekaragaman terendah didapatkan juga pada habitat irigasi yaitu 1,114. Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa di kecamatan kecamatan Tanambulava indeks kean keanek ekar arag agam aman an gas gastro tropo po a air tawar rata-rata memiliki kategori sedang, dan kategori rendah didapatkan di Desa Sibowi pada habitat irigasi. Pada Pada 3 desa desa yan yang memiliki indeks keanekaragaman yang tinggi pada habitat sawah dan kolam. Hal ini dapat dipahami dipahami karen karenaa habita habitatt sawah sawah da kol kolam am meru merupa paka kan n tempat efektif berkembangnya jenis gastropoda, karena habitat ini mampu mampu menyo nyokong ong ke kebutu butuha han n bagi beberapa jenis gast gastro ropo poda da air taw tawar ar ya g berupa makanan. Menurut Menurut Budim Budiman an (1991 (1991) bahwa kekayaan jenis Mollusca disuatu habitat sangat bergantung pada kema puan jenis untuk beradaptasi beradaptasi terhadap kondisi lokal dan jumlah tipe habitat didalam ek sistem yang dapat mengakom mengakomodas odasii jenis jenis untuk hidup baik. Hal lain yang me pengaruhi tingginya indeks keanekaragaman adalah keadaan e-Jipbiol Vol 2, Dese Desemb mber er 2013 2013
Fadhilah et al.,
komunitas yang stabil. Odum (1993) mengemukakan bahwa suatu komunitas yang stabil diversitasnya (keanekaan) jenis hewannya lebih tinggi dibandingkan dengan komunitas yang telah mengalami gangguan. Rendahnya keanekaragaman jenis di saluran irigasi oleh adanya spesies yang mendominasi. Spesies yang mendominasi tersebut adalah Melanoides tuberculata. tuberculata. Spesies ini memiliki jumlah individu hasil tangkapan tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa suatu komunitas memiliki kompleksitas tinggi, karena dalam komunitas itu terjadi interaksi spesies yang tinggi pula (Begon dkk, 1986). Indoplanorbis exustus dan Gyraulus convexiusculus pada 3 lokasi penelitian hanya ditemukan dihabitat kolam dan tidak ditemukan pada habitat lain. Hal ini disebabkan karena ke 2 siput tersebut hanya bisa berkembang di habitat yang memiliki banyak tumbuhan air sebagaimana yang dikemukakan oleh Jutting (1956) bahwa siput Indoplanorbis exustus dan Gyraulus convexiusculus convexiusculus sering dijumpai pada habitat-h habitat-habita abitatt yang yang banyak banyak ditum ditumbuhi buhi oleh tumbuhan air, sebab jenis ini memanfaatkan tumbuhan air untuk meletakkan meletakkan telur-telurnya. Pada penelitian terdahulu, yang dilakukan di lembah Napu oleh Sutrisnawati (2001) tingkat keanekaragaman Gastropoda air tawar dalam Kategori sedang dan rendah dengan jenis spesies yang ditemukan antara lain Belamya javanica, Lymnaea rubiginosa , Melanoides tuberculata, Thiara. sp , Oncomelani Lindoensis, Indoplanorbis exustus dan Rehderiella. sp. Tingkat keaneakaragaman Rehderiella. sp. pada penelitian tersebut tersebut tidak mencapai tingkat keanekaragaman jenis yang tinggi, hal ini juga dikarenakan faktor adanya jenis yang lebih dominan dalam suatu habitat. Tingkat keanekaragaman gastropoda di Kecamatan Tanambulava tergolong dalam kategori rendah dan sedang. Karena menurut Odum (1993), jika nilai H’ H’ kurang dari 1 maka maka tergolong kategori rendah sedangkan jika nilai H’ antara 1 sampai 3 menunjukkan kategori sedang. Pada penelitian ini diukur faktor fisik dan kimia pada setiap habitat dimana faktor ini sangat mempengaruhi dari kehidupan gastropoda itu sendiri. Pada tabel 4.2 terlihat suhu lingkungan pada masing-masing habitat rata-rata 25-340C. Menurut Edward (1988) Gastropoda dapat melakukan proses metabolisme secara optimal pada kisaran suhu antara 25-320C. Ini menyatakan bahwa pada
18
suhu suhu diata iatass 32 320C proses metabolisme pada gastropoda itu akan terganggu. Ternyata untuk toleransi suhu pada setiap gastropoda berbeda beda, untuk Melanoides tuberculata dan Bellamnya javanica Jutting (1956) mengemukakan bahwa kedua siput ini dapat hidup di kisaran suhu 350C, bahkan kedua siput ini bisa hidup diperairan yang telah terpolusi. Hal ini menyatakan bahwa ada beberapa gastropoda yang memiliki batas toleransi yang tinggi terhadap suhu. suhu. Untuk pH perairan perairan Hynes (1987) mengemukakan hewan gastropoda air tawar umumnya dapat hidup secara optimal pada lingkungan dengan kisaran pH 5,0-9,0, dan dari pernyataan diatas jika kita melihat pH yang didapatkan pada masing-masing habitat yaitu berkisar antara 7-8, maka habitat-habitat ini masih sangat baik untuk menjadi tempat perkembangbiakan perkembangbiakan dari gastropoda gastropoda itu sendiri. sendiri. Pada penelitian ini DO (Oksigen terlarut) juga ikut di ukur karena oksigen terlarut merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan hewan maupun tumbuhan didalam air, untuk gastropoda memiliki kisaran toleransi lebar terhadap oksigen sehingga penyebaran dari gastropoda ini sangat luas. Kelarutan oksigen dipengaruhi oleh faktor suhu. Pada suhu tinggi kelarutan oksigen rendah dan pada suhu rendah kelarutan oksigen tinggi (Lee & Kuo, 1987). KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN SARAN Kesimpulan
Terdapat perbedaan keanekaragaman gastr gastrop opod odaa pada pada masin asingg-ma masi sing ng desa desa deng dengan an habitat yang berbeda-beda. berbeda-beda. Pada Pada Desa Desa Sibowi, Sibowi, indeks indeks keanekarag keanekaragama aman n tertinggi tertinggi pada habitat habitat kolam yaitu se sebesar 1,279 dan in indeks keanekaragaman terendah pada habitat irigasi yaitu sebes sebesar ar 0,367. 0,367. Pada Desa Sibala Sibalaya ya Utara, Utara, indeks indeks keanekarag keanekaragama aman n tertinggi tertinggi pada habitat habitat sawah yaitu se sebesar 1,275 dan in indeks keanekar keanekaraga agaman man terendah terendah pada habitat habitat irigasi yaitu sebesar sebesar 1,116. 1,116. Seda Sedangka ngkan n pada pada Dsa Sibala Sibalaya ya Sela Selatan tan,, indek indekss keane keaneka karag ragam aman an tertinggi tertinggi pada habitat habitat kola kolam m yaitu sebesar sebesar 1,525 1,525 dan indeks keanekaragaman terendah pada irigas irigasii yaitu yaitu sebes sebesar ar 1,114 1,114.. Hampir Hampir di semu semuaa habitat indeks keanekaragaman gastropoda digolongkan dalam kategori sedang, hanya pada Desa Sibowi habitat irigasi indeks keanekaragaman digolongkan dalam kategori rendah.
e-Jipbiol Vol 2, Desember 2013
Keanekaragaman Gastropoda Air Tawar di Berbagai Macam Habitat di Kecamatan Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi Australian Archipelago. V. Critical Revision on The javanese Fresh Water Gastropods. Gastropods. Treubia.
Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai keanekaragaman gastropoda di Kabupaten Sigi selain di Kecamatan Tan Tanambula ulava dan dan perl perlu u dig digalak lakkan pemanfaatan pemanfaatan siput air tawar sebagai makanan tambahan yang berprotein tinggi pada masyarakat setempat dengan syarat dimasak dengan benar. UCAPAN TERIMA KASIH
Terimah Terimah kasih kasih diucapkan diucapkan kepada kepada Ibu Dra. Hj. Masrianih M.P dan ibu Dra. H.j Sutrisnawati M.Kes selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak memberikan memberikan saran saran dalam penulisan karya Ilmiah ini. Tim penyunting Jurnal Ilmiah Biologi UNTAD yang telah membantu membantu dalam penerbitan Jurnal ilmiah il miah ini. DAFTAR PUSTAKA Arda Ardahn hna. a. (2008 (2008). ). Penelitian Deskriptif . [On [Onlin line]. e]. Tersedia http//ardhana12. wordpres.com/category/penelitiandeskriptif/. deskriptif/. [11 November November 2012].
Lee Lee & Kuo. Kuo. (1978 (1978). ). Benthic Makroinvertebrates and Fish as Biological Indicators Of Water Qualit Quality, y, With With Refere Reference nce to to Communit Communityy Diversity Index. Index. Thanh Asian Institudte Of Technology. Bangkok. Meri Meria. a. (201 (2010) 0).. Kerapatan, keanekaragaman, dan pola penyebaran gastropoda air tawar diperairan danau poso. poso. Litbang Sulteng. Palu Michae Michael, l, P. (1984) (1984).. Ecological Methods for Field and Laboratory Investigation . Investigation. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited, New Dehli. Murad, S., Nurhayati, J., Rosanto, R., dan Kasmara, H. (1993). Beberapa Aspek Ekologi Mollusca Air Tawar Terutama jenis jenisnya yang dapat di makan dan yang Berperan Sebagai Inang Perantara Cacing Trematoda di Daerah Saguling dan Cirata, Jawa Barat . Laporan Penelitian. Fakultas MIPA. Univ. Padjajaran. Padjajaran. Bandung. Bandung. Odum,
Begon, Begon, M., Haper, J.L., dan Towsend, Towsend, C.R. C.R. (1986). Ecology; Individuals Population and Communities. Communities. Blackwell Scientific Publication Publicationss Oxford. New York. Budiman, A.(1991). Penelaahan Beberapa Gatra Ekologi Molusca Bakau di Indonesia. Disertasi. Fakultas Pascasarjana UI. Jakarta. Edwar Edward. d. (1988 (1988). ). Kualitas Perairan Waisarisa dan Sumberdaya Perikanan. Perikanan . Biosmart. Hadidja Hadidjaja, ja, P. (1974) (1974).. Clinical Study of Indonesia Schi Schist stos osom omia iasi siss at Lindu Lindu Lake Lake Area, Area, Central Sulawesi. Sulawesi . The Southeast Asisan Journal of Tropical Medicine and Public Healt. Hyne Hynes, s, H.B. H.B.N. N. (197 (1978). 8). The biology of polluted waters. waters. Li L iverpool University press. London.
E. E.P. (1993). Dasar-Dasar Ekologi. Penerjemahan: Samingan, T dan B. Srigan Srigandon dono. o. Gajah Gajah Mada Mada Univer Universit sity y Press. Press. Yogyakarta.
Royce, Royce, W.F. W.F. (1984) (1984).. Introduction To The Practice Of Fishery Science. Science . Acad Acad Pres Presss Inc. Inc. New York. Soegia Soegianto nto,, A. (1994). (1994). Ekologi Kuantitatif, metode Analisis Populasi dan Komunitas. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya. Sutrisn Sutrisnawa awati. ti. (2001). (2001). Beber Beberapa apa Aspek Aspek Biolog Biologii Gastropoda Air Tawar Serta Potensinya Sebagai Inang Perantara Parasit Cacing Thrematoda Pada Manusia Didaerah Lembah Napu Sulawesi Tengah. UNPAD Press. Bandung. Zula Zulaik ikha ha.. (2012) (2012).. Estimas Populasi Gastropoda. Gastropoda. [Onl [Onlin ine] e].. Terse Tersedi diaa http http:/ ://y /yasi asint ntaz azul ulai aikh kha. a. blogspot.com/2012/06/jurnal-pertamasaya.html. saya.html. [11 November November 2012].
Jutting, W.S.S. (1956). Systematic Studies on The Non Marine Mollusca of the Indo
19
e-Jipbiol Vol 2, Desember 2013