ISK karena Jamur
Candiduria
Invasi Invasi jamur jamur khusus khususny nyaa Candida spp. spp. bisa terjadi pada berbagai organ tubuh seperti kulit, saluran pencernaan, saluran pernafasan dan saluran kemih. Inva Invasi si Candida spp spp pada saluran kemih dapat diketahui dengan ditemukannya Candida spp pada spp pada urin atau yang disebut candiduria. Kriteria kandiduria dapat ditegakkan jika ditemukan Candida spp, ≥10 C!"#ml urin.
1. Candidas spp.
Candida spp. termasuk spp. termasuk dalam salah satu penyebab mikosis oportunistik. $asien dengan gangguan pertahanan penjamu rentan terhadap fungi yang terdapat dimana%mana, tetapi orang sehat yang terpajan biasanya resisten. $ada banyak kasus, tipe fungi dan perjalanan penyakit infeksi mikotik ditentukan oleh keadaan predisposisi penjamu. &ebagai anggota flora mikroba normal, Candida Candida dan ragi serumpun merupakan oportunistik endogen. Candida spp. juga spp. juga merupakan mikroorganisme eukariotik yang umumnya bersifat dimorfik, tumbuh sebagai yeast 'sel ragi bertunas(, pseudohifa, pseudohifa, dan#atau dan#atau hifa hifa seja sejati ti.. Yeast berben berbentuk tuk oval dengan dengan diameter diameter %) *m dan bereprodu bereproduksi ksi melalui tunas. +ila tunas tunas terus tumbuh tetapi tidak dapat melepaskan diri, mereka membentuk rantai sel%sel yang memanjang yang tertarik pada septasi% septasi septasi dianta diantara ra sel%sel sel%sel,, disebu disebutt dengan dengan pseudo pseudohif hifa. a. eskip eskipun un sebagia sebagian n besar besar Candida spp. spp. dapat tumbuh sebagai bentuk yeast dan filamen, tetapi beberapa spesies spesies Candida spp. mempunya spp. mempunyaii ciri khas tersendiri tersendiri antara lain C.albicans dan C.dubliniensis yang yang mamp mampu u memb memben entu tuk k hifa hifa seja sejati ti,, C.parapsilosis C.parapsilosis da dan C. tropicalis yang tumbuh sebagai bentuk yeast ataupun pseudohifa, serta C.glabrata yang sepanjang sepanjang hidupnya hidupnya berbentuk berbentuk yeast. -tiologi -tiologi terbanyak terbanyak dari candidiasis adalah C.albicans. C.albicans. $ada $ada tes tes morf morfol olog ogii sede sederh rhan anaa yang yang dilak dilakuk ukan an untu untuk k memb membed edak akan an C.albicans C.albicans den denga gan n Candida Candida spp yang yang lain lain yaitu yaitu dengan dengan menana menanamka mkan n bahan bahan kedalam agar detrosa glukosa sabouroud, kemudian disimpan dalam suhu kamar
/oC. Identifikasi untuk C.albicans dilakukan dengan membiakannya pada corn meal agar. $ada media ini, akan membentuk chlamydoconidia dan pada serumnya akan membentuk germ tube. +ila terbentuk germ tube maka kesimpulannya adalah C.albicans.
. Patogenesis $roses patogenesis terjadinya candiduria meliputi dua cara yaitu 1( Infeksi ascenderen Infeksi ascendens adalah infeksi saluran kemih yang paling sering terjadi. 2al ini lebih sering terjadi pada 3anita dari pada laki%laki karena 3anita memiliki urethra yang lebih pendek dan sering terjadi kolonisasi Candida spp pada vulvovestibuler. Kateterisasi dapat menyebabkan infeksi karena menyebabkan masuknya organisme selama proses kateterisasi atau karena perpindahan organisme kedalam saluran kemih disepanjang kateter yang berasal dari permukaan eksternal peri%urethra. Infeksi ascenderen yang berasal dari saluran kemih dapat menyebabkan infeksi saluran kemih bagian atas, terutama bila terjadi refluks vesikoureter atau terjadi sumbatan pada aliran urin. 2al ini dapat menyebabkan terjadinya pielonefritis akut dan candidemia. ( 2ematogen $enyebaran hematogen adalah rute penyebaran yang paling umum menyebabkan infeksi ginjal misalnya candidiasis ginjal. &uatu studi menunjukkan bah3a 405 pasien candidiasis yang meninggal, memiliki keterlibatan dengan ginjal saat diotopsi. Infeksi ginjal terisolasi hematogen setelah candidemia terjadi.
3. Diagnosis
6itemukannya Candida spp. dalam urin dapat menunjukkan adanya kontaminasi, kolonisasi, atau infeksi. Kontaminasi dalam spesimen urin merupakan hal yang umum, terutama jika spesimennya berasal dari pengumpulan urin yang suboptimal dari pasien yang dikateterisasi atau pada 3anita yang ada
kolonisasi jamur pada daerah vulvovestibular. 7umlah koloni yang tinggi menunjukkan adanya kontaminasi dari jamur. 8idak ada metode yang dapat dipercaya untuk membedakan antara kolonisasi dan infeksi.
9. Gejala :symptomatic
candiduria.
:symptomatic
candiduria
adalah
jenis
candiduria yang paling sering terjadi pada pasien ra3at inap dengan penggunaan kateter yang lama. $asien ini biasanya tidak menunjukkan adanya tanda%tanda atau gejala gejala yang menunjukkan infeksi saluran kemih. I&K traktus urinarius inferior 'sistitis(. ;ejala Infeksi saluran kemih traktus urinarius inferior hadir dengan tanda%tanda dan gejala dari iritasi kandung kemih yaitu dengan adanya disuria, hematuria, frekuensi, urgensi, dan nyeri suprapubik. &istoskopi dilakukan bila ada jamur yang diindikasikan sebagai infeksi. I&K bagian atas. $asien dengan infeksi pada saluran kencing bagian atas selalu hadir dengan demam, leukositosis, dan nyeri pada sudut costovertebral. :scending infeksi hampir selalu terjadi di daerah obstruksi kemih, terutama pada pasien dengan diabetes atau nefrolitiasis. &ebuah komplikasi utama dari keterlibatan saluran kemih atas adalah obstruksi yang
disebabkan
oleh
jamur
bola
'be
yang
dapat
juga
divisualisasikan pada "&;. $ada pasien yang menderita ginjal kandidiasis yang disebabkan oleh candidemia mungkin hadir dengan demam tinggi, ketidakstabilan hemodinamik dan insufficiency +lood ginjal.
5. Faktor Risiko a. Faktor ost
6iabetes ellitus 6iabetes mellitus
ini
menyebabkan
kolonisasi
Candida
spp.
di
vulvovestibuler 3anita. 2al ini disebabkan karena adanya glycosuria yang menyebabkan
peningkatan
pertumbuhan
dari
jamur
dengan
cara
menurunkan resistensi tubuh yang mengakibatkan terganggunya proses
fagositosis sehingga bisa menyebabkan statis urin. 8erjadinya statis urin mengindikasikan klinisi untuk pemasangan instrumentasi pada saluran kemih 'kateter( serta pemberian antibiotik yang semakin memperberat resiko untuk timbul candiduria. ekanisme yang tepat untuk terjadinya candiduria pada penderita diabetes selama ini masih kurang jelas. anifestasi klinis pasien diabetes dengan candiduria beragam mulai dari kolonisasi saluran kemih bagian ba3ah sampai infeksi yang asimtomatis, cystisis, emphysematous cystisis, pyelonephritis,dan abses perinefrik. Keganasan 2ematologi Keganasan tergolong immunocopromised, kerena disertai dengan gangguan daya imunitas tubuh penderita sehingga meningkatkan risiko infeksi Candida spp. 6ibandingkan dengan infeksi bakteri, infeksi sistemik akibat jamur kejadiannya lebih rendah, namun kejadiannya terus meningkat. "sia 8ua Infeksi Candida spp. lebih sering terjadi pada lansia karena daya tahan tubuh yang menurun, perubahan struktur anatomi dan fisiologi tubuh, pera3atan yang kurang baik dan juga karena penyakit yang mulai
berdatangan misalnya diabetes mellitus. 7enis Kelamin "retra pada 3anita lebih pendek di banding pria, sehingga bakteri maupun jamur lebih mudah masuk ke dalam kandung kemih. &elain itu lubang luar uretra 3anita berada dekat dengan vagina dan anus, daerah ini cenderung memiliki jumlah bakteri dan jamur yang lebih tinggi, sehingga bakteri maupun jamur dapat dengan mudah masuk ke vagina dan masuk
hingga kandung kemih. 8erapi Kortikosteroid -fek kortikosteroid dapat menghambat akumulasi makrofag dan neutrofil ditempat radang sehingga angka kejadian infeksi termasuk infeksi Candida
sp meningkat. 8erapi :ntibiotika $emakaian antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi yang menyebabkan kolonisasi Candida spp. melalui penekanan flora endogen. :pabila flora endogen lisis karena efek bakteriosidal dari bakteri,
Candida spp tumbuh semakin banyak karena berkurangnya kompetitor maka mempermudah Candida spp untuk berkembang biak dengan membentuk kolonisasi. Kolonisasi ini menyebabkan terganggunya fungsi fagositosis yang kemudian dapat mengganggu proses pertahanan tubuh untuk mela3an infeksi Candida.
!. Faktor "gen
!aktor virulensi dari Candida spp. yaitu berasal dari dinding sel dan sifat dimorfik dari Candida spp. 6inding sel mempunyai peranan penting dalam virulensi karena merupakan bagian yang berinteraksi dengan sel penjamu secara langsung. $ada dinding sel Candida spp. mengandung
c. Faktor en#ironment
$enggunaan kateter menetap Candida spp. memiliki proporsi /5 sebagai penyebab infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan pemakaian kateter menetap. $enggunaan kateter foley dihubungkan dengan /=5 kejadian candiduria meskipun alat lain seperti kateter suprapubik dan tabung nephrostomi juga ikut berpengaruh. $enggunaan kateter merupakan suatu port d>entre dari
mikroorganisme untuk masuk ke saluran kemih dengan melakukan
kolonisasi disepanjang kateter yang masuk./ $era3atan di IC" 6alam penelitian yang dilakukan 8oya &$ dkk. pada =0 pasien di IC", tingginya tingkat kolonisasi Candida spp. sebesar ?/,?5 ditemukan dalam sampel urin pasien IC" dengan C. tropicalis sebesar ?/,5 dan menjadi spesies dominan. +erbagai faktor risiko dapat mempengaruhi tingginya candiduria pada pasien di IC" antara lain kateterisasi urin, terapi antibiotic yang lama, dan pasien dengan immunocompromised.
$. %era&i
8erapi funguria berupa antifungal tidak selalu direkomendasikan. 8erapi antifungal dapat diberikan bila terdapat bukti klinis yang jelas dan didukung oleh pemeriksaan laboratorium, namun pengendalian atau penghentian faktor risiko merupakan koreksi dan terapi yang penting juga terhadap infeksi tersebut. !lucona