Histologi Ureter
-
Diliputi oleh epitel peralihan seperti pada vesica urinaria.
-
Lumennya berbentuk bintang karena adanya longitudinal mukosal foid.
-
Lapisan muskularis masih bisa dibedakan satu dengan yang lain
-
Dindingnya terdiri dari 3 lapis, yaitu :
Lapisan mukosa Terdiri dari epitel peralihan (4-6 lapis sel), basal lamina dan lamina propria.
Lapisan muskularis Terdiri dari otot polos yang tebal dengan arah yang berbeda antara bagian atas, bagian bawah dan bagian akhir. -
Bagian atas : lapisan dalam arah ototnya longitudinal, sedang lapisan luarnya
sirkuler -
Bagian bawah: terdiri dari 3 lapisan otot yaitu bagian dalam longitudinal,
bagian tengah sirkuler dan bagian luarnya longitudinal. -
Bagian akhir : lapisan ini tidak mempunyai otot sirkuler, sedang otot
longitudinalnya bersatu kemudian masuk ke dalam vesica urinaria.
Lapisan adventitia
Lapisan adventitia bersatu dengan jaringan fibroelastik sekitarnya dan jaringan lemak, dimana di dalamnya banyak dijumpai pembuluh darah dan saraf kecil. Vesica Urinaria
-
Mukosa, memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri atas lima sampai sepuluh lapis sel pada yang kendor, apabila teregang (penuh urine) lapisan nya menjadi tiga atau empat lapis sel.
-
Propria mukosa terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat limfonodulus atau kelenjar. Pada sapi tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip muskularis mukosa.
-
Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri atas jaringan ikat yang lebih longgar.
-
Tunika muskularis cukup tebal, tersusun oleh lapisan otot longitudinal dan sirkuler (luar), lapis paling luar sering tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya pemisah yang jelas, sehingga sering tampak saling menjalin. Berkas otot polos di daerah trigonum vesike membentuk bangunan melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu disebut m.sphinter internus.
-
Lapisan paling luar atau tunika serosa, berupa jaringat ikat longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf
Uretra
URETRA WANITA
–
Panjang 4-5 cm, 5-6 mm.
–
Dilapisi oleh: •
Epitel transtitional di bagian dekat VU.
•
Dilanjutkan epitel berlapis pipih.
•
Pada beberapa tempat berderet/berlapis silindris.
•
Lamina propria: jaringan ikat kendor, banyak sinus venosus.
•
Lapisan muscular: 2 lapis otot polos diperkuat oleh sphincter otot bergaris.
•
Kadang bisa didapatkan kelenjar.
URETRA PRIA –
Panjang 15-20 cm.
–
Jalur yg dilalui semen & urin.
–
Dilapisi epitel.
–
Lamina propria: jaringan fibroelastik kendor.
–
Bisa didapatkan kelenjar Littre (mucous), penile uretra.
–
3 pars: •
Pars prostatika. –
Panjang 3-4 cm.
terutama di permukaan dorsal
–
Seluruhnya berada dalam prostat.
–
Dilapisi Epitel: •
Epitel transisional (proksimal duktus ejakulatorius).
•
Epitel berderet silindris berlapis silindris
(distal duktus
ejakulatorius) & mengandung sel Goblet (mukus). •
Dengan ME: •
dapat terlihat ada sel yang memiliki mikrovili pendek.
•
Pars membranasea. –
Panjang 1-2 cm.
–
Menembus membran perineal.
–
Dilapisi epitel berlapis silindris.
–
Otot rangka mengelilingi uretra di diafragma urogenital ~ sfingter uretra eksterna: –
dipersarafi oleh cabang nervus Pudendus, bekerja secara volunter.
•
Pars cavernosa (penile, pars spongiosa).
–
Bagian terpanjang (~ 15 cm ).
–
Berada di dalam the corpus cavernosus uretrae (CCU) atau corpus spongiosus uretrae.
–
Dilapisi epitel: –
Epitel berlapis silindris sampai ke fosa navikularis.
–
Kemudian beralih menjadi epitel berlapis pipih.