HIDDEN SUBSIDY PADA PENETAPAN TARIF PELAYANAN PEMERIKSAAN HEMATOLOGI DI INSTALASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KEBUMEN TAHUN 2002 *) Sutopo Patria Jati* Winarti **
ABSTRAK Laboratorium dapat menjadi pusat pendapatan sekaligus pusat biaya di Rumah Sakit. Di RSUD Kebumen Kebumen tarif pelayanan pelayanan laboratorium laboratorium diatur dengan dengan Peraturan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kebumen nomor 2 tahun 1994. Tarif Tarif tersebut dianggap sudah tidak sesuai lagi karena harga reagen makin meningkat sehingga pada tahun 2002 tarif dinaikkan oleh RS dan tahun 2004 ini akan dibuat dalam rancangan perda baru. Pemeriksaan hematologi mencapai sekitar 45% dari semua pemeriksaan laboratorium di RSUD. Sampai saat ini belum pernah ada studi tentang analisis biaya ( unit cost ) pelayanan laboratorium terutama pemeriksaan hematologi. Tujuan Tujuan penelitian penelitian adalah menghitun menghitung g unit cost pemeriksaan pemeriksaan hematologi hematologi sebagai sebagai alternatif dalam penentuan tarif yang lebih obyektif obyektif dan adil di RSUD Kebumen. Jenis penelitian berupa berupa observational untuk mendisain unit cost berdasarkan hasil analisis biaya pelayanan pemeriksaan hematologi di instalasi laboratorium RSUD Kebumen dengan menggunakan double distribution method . Hasil analisis analisis unit cost di kelas VIP: pemeriksaan hemoglobin Rp 4.775,79,-; hitung lekosit Rp 5.181,02,-; hitung eritrosit Rp 15.846,99,-; laju endap darah Rp5.788,87,- ; hitung jenis lekosit Rp 9.189,3,-; hitung trombosit Rp 7.235, 82,-; blooding time Rp 7.113,03,-; clooti 7.113,03, 03,-; -; hemato hematokri kritt Rp7.94 Rp7.944,9 4,97,7,-;; retikul retikulosi ositt clooting ng time time Rp 7.113, Rp11.905,48,-; Rp11.905,48,-; golongan darah Rp 7.618,14,- ; dan parasit darah Rp7.134,51,I I : pemeriksaan hemoglobin Rp 2.733,98,-; hitung lekosit Unit cost di kelas Utama, I, II Rp 2.476,74 2.476,74,-; ,-; hitung hitung eritrosit eritrosit Rp 7.893,24 7.893,24,-; ,-; laju endap darah Rp2.785,4 Rp2.785,42,-; 2,-; hitung jenis lekosit Rp 4.512,27,-; hitung trombosit Rp 3.468,78,-; blooding time Rp 2.994,85,-; clooting time Rp 2.994,85,-; hematokrit Rp4.549,17,-; retikulosit Rp 8.407,72,-; golongan darah Rp 5.000,- ; dan parasit darah Rp 3.983,25,Di kelas III unit cost pemeriksaan hemoglobin Rp 1.293,80,-; hitung lekosit Rp 1.880,63,-; hitung eritrosit Rp 5.602,77,-; laju endap darah Rp1.724,14,-; hitung jenis lekosit Rp 3.808,68,-; hitung trombosit Rp 3.411,93,-; 3.411,93,-; Rp blooding time 2.664,46,-; clooting time Rp2.664,46,-; hematokrit Rp 3.685,78,-; retikulosit Rp 5.993,99,-; golongan darah Rp 2,.59,79,-; dan parasit darah Rp3.411,93,Rp3.411,93,Dari Dari hasi hasill perh perhitu itung ngan an pene peneri rima maan an pemeri pemeriks ksaa aan n hema hematol tolog ogii kela kelass VIP VIP biay biayaa operasional terjadi defisit sebesar Rp 6.397.414,15,-, penerimaan kelas Utama, I, II dan kelas III mendapatkan surplus sebesar Rp 6.735.571,65,-, dan Rp13.440.885,36,-. Pemerik Pemeriksaa saan n hemato hematolog logii secara secara keselu keseluruh ruhan an mendap mendapatka atkan n surpl surplus us sebesa sebesarr Rp 13.779.042,95,-. Disini dibuktikan telah terjadi hidden subsidy bagi pasien mampu (kelas VIP) oleh pasien kelas III. Oleh karena itu untuk rancangan perda tahun 2004 perlu dilakukan penetapan tarif yang lebih bijaksana agar tidak terjadi ketidak adilan terutama bagi pasien dari kelas III. Kata Kunci : Analisis Biaya, Unit Cost, Tarif Pemeriksaan Hematologi, Hidden subsidy. PENDAHULUAN *
Artikel Ilmiah dari Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol Vol 3, Tahun 2006, FKM UNDIP Semarang **Staf Bagian AKK FKM UNDIP ** Mahasiswa Peminatan Bagian AKK FKM UNDIP
1
Penetapan tarif pelayanan rumah sakit akan sangat bervariasi tergantung dari sifat rumah sakit itu sendiri ( for profit atau not for profit ). Pada rumah sakit yang memiliki misi sosial khususnya RSU dan rumah sakit pemerintah lain, penetapan tarif tidak hanya tergantung pada revenue requirement. Pertimbangan kondisi komunitas disekitarnya atau komunitas yang menjadi target pelayanan seringkali sangat dominan. Hal ini terkait dengan fungsi sosial dan aspek komoditas umum (publik) pada berbagai pelayanan kesehatan. RSUD Kebumen merupakan rumah sakit umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen yang termasuk klasifikasi kelas C non pendidikan. Sejak tahun 2001 statusnya menjadi Badan Pengelolaan Rumah Sakit yang ditetapkan dengan SK Bupati Kepala Daerah Kabupaten Kebumen nomor 8 tahun 2001. Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dan sangat diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit serta pemulihan kesehatan. Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognosis sehingga hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya. Instalasi Laboratorium RSUD Kebumen memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik sebanyak 37 jenis pemeriksaan yang terbagi dalam 8 kelompok. Menurut rekapitulasi data laporan bulanan selama 5 tahun terakhir pemeriksaan hematologi merupakan jenis pemeriksaan yang paling banyak dilakukan (sekitar 45% dari semua pemeriksaan). Tarif pelayanan laboratorium diatur dengan Perda Kabupaten Kebumen nomor 2 tahun 1994 tentang Pengaturan Pola Tarif Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Kebumen, dimana besarnya tarif pada saat ini sudah tidak sesuai lagi oleh karena
2
harga reagen meningkat sehingga pada tahun 2002 tarif tersebut dinaikkan berdasarkan
keputusan Kepala Instalasi Laboratorium dan disetujui oleh Kepala
Badan Pengelola Rumah Sakit tentang daftar tarif pemeriksaan laboratorium yang besarnya tercantum pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1.Tarif Lama dan Tarif Baru Pemeriksaan Hematologi Instalasi Laboratorium RSUD Kebumen No
Jenis Pemeriksaan
KelasVIP Tarif baru
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Hemoglobin Jml lekosit Jml eritrosit Hitung jns lekosit Laju endap darah Hematokrit Blooding time Clooting time Jml trombosit Jml retikulosit Golongan darah Parasit darah
Kelas U, I, II
Kelas III
Tarif Lama
Tarif % naik/ Baru turun
Tarif Lama
Tarif Baru
% naik/ turun
1.950 1.950 7.750 9.750
3.600 3.600 3.600 3.600
1.800 1.800 7.000 9.000
(50) (50) 94.44 150
3.300 3.300 3.300 3.300
1.400 1.400 5.000 7.000
(57.58) (57.58) 51.52 112.12
3.150 7.750 3.000 3.000 7.750 7.750 3.000 7.750
3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600
2.900 7.000 2.700 2.700 7.000 7.000 2.700 5.000
(19.44) 94.44 (25) (25) 94.44 94.44 (25) 38.89
3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300
2.400 5.000 2.100 2.100 5.000 5.000 2.100 7.000
(27.27) 51.52 (36.36) (36.36) 51.52 51.52 (36.36) 112.12
Sebagai upaya lebih meningkatan kontribusi Pendapatan Aktual Daerah (PAD) maka pada tahun 2004 RSUD Kebumen akan mengadakan penyesuaian tarif untuk semua pelayanan, termasuk tarif pelayanan laboratorium. Agar diperoleh pendapatan seperti yang ditargetkan pihak manajemen RS atau pemerintah daerah setempat maka perlu dilakukan analisis biaya guna menentukan biaya satuan terutama untuk pemeriksanan hematologi yang selama ini paling banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian adalah penghitungan biaya satuan (unit cost) pemeriksaan hematologi pelayanan laboratorium dengan menggunakan metode distribusi ganda (double distribution methode ). Hasil analisis unit cost ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif penting dalam pengambilan keputusan tentang rencana
3
penyesuaian tarif terutama untuk pelayanan pemeriksaan hematologi secara lebih obyektif dan adil di laboratorium RSUD Kebumen tahun 2004. MATERI DAN METODE PENELITIAN
Metode yang akan digunakan untuk analisis biaya pemeriksaan hematologi di RSUD Kebumen seperti yang terlihat dalam Gambar 1 berikut ini: Gambar 1. Kerangka Konsep Double Distribution Method Biaya Tetap (FC) -
Gedung Gaji Alat medis Alat non medis Kendaraan
-
I
Pusat biaya produksi
Total Biaya
Jumlah Pemeriksaan hematologi
Instalasi laboratorium
II
Biaya Variabel (VC) o
o
-
Operasional Insentif Bahan habis pakai ATK Biaya umum Pemeliharaan Pemeliharaan gedung
Pusat biaya penunjang -
Kepala Poliklinik Kesekretariatan Keuangan Farmasi IPSRS
Biaya Satuan (Unit
Sensitivity Analysis
Berdasarkan Gambar 1 diatas maka prosedur kegiatan analisis biaya antara lain :
Pertama, menentukan satuan waktu analisis pada tahun anggaran yang sudah berlalu yaitu tahun 2002; Ke-dua, penentuan pusat biaya pada analisis biaya pelayanan pemeriksaan hematologi dibedakan menjadi dua yaitu: (a) pusat biaya produksi (instalasi laboratorium pemeriksaan hematologi) ; dan (b) pusat biaya penunjang meliputi : kepala poliklinik, kesekretariatan, keuangan, farmasi, IPSRS ( Instalasi Prasarana & Sarana Rumah Sakit); Ke-tiga, pembagian komponen biaya : (a) Biaya tetap: gedung, gaji, peralatan medis dan non medis, kendaraan; (b) Biaya variabel:
4 Unit Cost =
Total Cost Total Output
Operasional (insentif, bahan habis pakai, alat tulis kantor, biaya umum listrik, air dan telepon) dan Pemeliharaan gedung dan peralatan; Ke-empat, alokasi tahap I: menentukan alokasi biaya dari komponen biaya ke pusat biaya baik penunjang maupun produksi; Ke-lima, alokasi tahap II: alokasi biaya dari pusat biaya penunjang ke pusat biaya produksi (instalasi laboratorium); Ke-enam , identifikasi seluruh biaya untuk tiap unit produksi dan identifikasi
seluruh output produksi yaitu hitung
pemeriksaan Hb, hitung leukosit, hitung eritrosi, hitung jenis leukosit, laju endap darah, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu pembekuan, retikulosit, golongan darah, parasit darah.; dan Ke-tujuh, menghitung biaya satuan untuk tiap pemeriksaan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Faktor Penghambat Penelitian
1. Pada penelusuran data biaya investasi mengalami kesulitan karena petugas masih baru dan tidak tahu menahu data sebelumnya. Penentuan nilai penyusutan barang investasi belum ada standar baku masa hidup suatu barang investasi. Masa hidup barang ditentukan melalui informasi dari pegawai kesekretaiatan (bagian umum), pegawai IPSRS (Instalasi Pemeliharaan Sarana RS) yang menangani perbaikan dan pemeliharaan serta pegawai instalasi laboratorium. Luas ruangan harus menghitung sendiri karena data yang ada hanya luas gedung secara keseluruhan. 2. Penelusuran biaya
gaji mengalami
kesulitan karena
sebagian karyawan
mengambil gaji di Dinas Kesehatan terutama untuk karyawan yang semula bekerja di Puskesmas. Jalan keluar yang dilakukan adalah dengan membuat asumsi bahwa besar gaji adalah sama sesuai dengan golongan dan jabatan karena status karyawan semua adalah sebagai pegawai negeri sipil. 3. Data pemakaian BHP harus memilah karena digabung dengan pemakaian BHP untuk pemeriksaan lainnya.
5
Proses Kegiatan Pelayanan Instalasi Laboratorium
Pelayanan pemeriksaan instalasi laboratorium dilaksanakan atas permintaan dari dokter. Pasien rawat jalan
datang mendaftar di tempat pendaftaran dengan
membawa surat pengantar dari dokter. Kemudian petugas memberikan penjelasan pemeriksaan yang akan dilakukan dan perincian biaya. Pasien membayar biaya pemeriksaan di Instalasi Farmasi. Setelah itu pasien kembali ke Instalasi Laboratorium untuk diambil sampel spesimen yang diperlukan dan menunggu hasil pemeriksaan. Jika selesai , hasil pemeriksaan diberikan kepada pasien beserta surat pengantar dari dokter yang memeriksanya untuk mendapatkan kepastian diagnosis penyakitnya dan pengobatan. Pasien rawat inap maupun IGD prosedurnya sama, yaitu petugas bangsal membawa surat pengantar dokter ke instalasi laboratorium. Kemudian petugas laboratorium (petugas sampling) mengambil sampel spesimen yang dibutuhkan untuk pemeriksaan. Apabila selesai pemeriksaannya, petugas bangsal mengambil hasil untuk dikonsultasikan dengan dokter visit e atau dokter jaga. Sementara itu biaya pemeriksaan laboratorium dimasukkan dalam tagihan rawat inap dan tagihan UGD. Instalasi laboratorium juga memberikan pemeriksaan yang bersifat cito untuk pasien yang darurat dengan tarif satu tingkat lebih tinggi, misalnya pasien kelas tiga membayar pemeriksaan seperti tarif kelas II. Pengadaan Bahan Habis Pakai (BHP)
Permintaan BHP diajukan ke Instalasi Farmasi untuk kebutuhan pemakaian satu minggu atau lebih (tergantung banyak atau sedikitnya pemakaian dan isi BHP). Instalasi laboratorium tidak merencanakan anggaran maupun pembelian barang. Pemakaian BHP selama tahun 2002
untuk pembelian bahan dan alat mencapai
Rp.20.748.222,- .
6
Penetapan Tarif Instalasi Laboratorium
Sejak tahun 2002 tarif yang ditetapkan oleh Kepala Instalasi Laboratorium dan disetujui oleh Kepala Poliklinik RSUD Kebumen telah memperhitungkan biaya bahan, jasa medik dan jasa rumah sakit, yang dikelompokan menjadi tiga jenis berdasarkan kelas perawatan yaitu kelas VIP, kelas Utama, I, II serta kelas III. Pemeriksaan laboratorium pasien IGD sama dengan tarif kelas utama, pasien rawat jalan tarifnya sama dengan kelas III. Biaya bahan dan alat untuk semua kelas sama sementara untuk jasa medik dan jasa rumah sakit besarnya tergantung kelas perawatan yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 2.
Pembagian Kelompok Tarif Pemeriksaan Laboratorium RSUD Kebumen Tahun 2002 Kelas
Kelas VIP Kelas Utama, I, II dan IGD Kelas III dan rawat jalan
Jasa Medik 45% x biaya bahan dan alat 30% x bia ya bahan dan alat 15% x biaya bahan dan alat
Jasa RS 50% x biaya bahan dan alat 50% x biaya bahan dan alat 25% x biaya bahan dan alat
Selanjutnya pada tahun 2004 ini sedang dirancang sebuah peraturan daerah baru tentang tarif untuk semua jenis pelayanan yang diberikan RSUD Kebumen termasuk untuk pemeriksaan hematologi. Hasil Penelusuran Biaya
Biaya aktual yang ditelusuri disesuaikan dengan tahun anggaran yang sudah berjalan yaitu Tahun 2002 agar mendapatkan data yang lengkap. Biaya yang telah dikumpulkan dikelompokkan menurut besar kecilnya pengaruh biaya terhadap skala produksi yaitu: (a) Biaya Tetap ( Fixed Cost) meliputi biaya investasi baik gedung maupun peralatan medis dan non medis yang sudah dilakukan penyusutan dan biaya gaji.; dan (b) Biaya Variabel (Variable Cost) adalah biaya operasional dan pemeliharaan, yang dikeluarkan untuk biaya operasional kegiatan pelayanan pada unit penunjang maupun unit produksi. Biaya variabel ini meliputi biaya insentif, BHP, 7
pemakaian ATK, listrik, air, telepon, bahan bakar, biaya pemeliharaan gedung dan peralatan medis dan non medis. Di instalasi laboratorium RSUD Kebumen pada tahun 2002 ternyata tidak ada alokasi biaya pemeliharaan gedung. Rekapitulasi dari kedua biaya tersebut dinamakan biaya Aktual yang akan dipergunakan dalam penghitungan biaya satuan dengan menggunakan spread sheet. Hasil perhitungan pemeriksaan hematologi meliputi jumlah masing-masing komponen biaya di unit produksi maupun jumlah total biaya aktual terlihat dalam tabel berikut ini : Tabel 3.
No 1 2 3 4 5 6
Rekapitulasi Biaya Komponen Masing-masing Unit Produksi dan Unit Penunjang Komponen Biaya
Unit Produksi / Instalasi Laborat (Rp)
Investasi Gaji Insentif BHP Oprs+Pmlhrn Umum Hitung
20700866,41 97066776,01 23268950 20748222,40 2493450,00 7882860,80 172161125,62
Unit Penunjang (Rp)
Jumlah Total Biaya Aktual (Rp)
37705640,02 628165812,00 28300740,00 0 10964770,00 14389224,00 719526186,02
58406506,43 725232588,00 51569690,00 20748222,40 13458220,00 22272084,80 891687311,64
Porsi biaya terbesar menurut komponen biaya aktual adalah biaya aktual gaji (81,33%) dan terkecil adalah biaya aktual operasional dan pemeliharaan (1,51%). Komponen biaya tetap ( fixed cost) sebesar Rp.783.639.094,4,- dan biaya variabel
(variable cost) sebesar Rp.108.048.217,2,-. Selanjutnya berdasarkan kelas perawatan jumlah tiap komponen biaya aktual pemeriksaan hematologi yang membutuhkan biaya terbesar adalah kelas III sebesar (68,58%) disusul kelas Utama , I dan II sebesar (21,32%) , sedangkan kelas VIP adalah paling kecil (10,10%). Secara rinci terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4. Jumlah Biaya Aktual Pemeriksaan Hematologi Berdasarkan Kelas Perawatan No
Komponen Biaya
VIP
Kelas Perawatan U, I, II
Jumlah III
8
1
Investasi
2090022,49
4414250,68
1 4196593,24
20700866,41
2
Gaji
9800157,19
20698509,59
66568109,23
97066776,00
3
Insentif
2349304,03
4961868,57
15957777,41
23268950
4
BHP
2094803,69
4424348,865
14229069,84
20748222,40
5
Oprs + Pmlhrn
251746,30
531703,03
1710000,67
2493450,00
6
Umum
795877,62
1680940,45
5406042,73
7882861,00
17381911,33
36711621,18
118067593,12
172161126,00
Hitung =
Hasil Penelusuran Output Pemeriksaan Hematologi
Hasil pelayanan (output) pemeriksaan hematologi
berupa pemeriksaan
Hemoglobin (Hb), hitung lekosit (AL), hitung eritrosit (AE), hitung jenis lekosit (DIFF), laju endap darah (LED), hitung trombosit (AT), blooding time (BT) , clooting
time(CT), retikulosit (Reti), golongan darah (Gol D), dan parasit darah (Prst). Hasil pelayanan tersebut kemudian dikelompokkan menjadi tiga kelompok sesuai tarif seperti terlihat pada tabel 6 di bawah ini: Tabel 5.
Distribusi Jenis Pemeriksaan Hematologi Berdasarkan Kelas Perawatan Jenis Pemeriksaan
Kelas Hb AE
Jumlah Prst (kali)
AL
DIFF
LED
AT
Reti
HT
BT
CT
Gol D
2
78
42
42
24
157
2579
VIP
790
3
778
133
76
454
U, I, II
794
2
1337
696
441
1161
7 163 226
226
63
331
5447
III
4810
6
3359
2948
2236
1718
10 173 697
697
244
620
17518
Hitung =
6394
11
5474
3777
2753
3333
19 414 965
965
331
1108
25544
Menurut pembiayaan pasien yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan hematologi di instalasi laboratorium RSUD Kebumen tahun 2002 meliputi 20.670 (80.92%) pasien out of pocket , askes (13.89%) dan keluarga miskin (5.19%). Dasar Perhitungan Metode Distribusi Ganda (Double Distribution Method)
Perhitungan alokasi biaya dengan metode distribusi ganda menggunakan dasar pembobotan. Dasar pembobotan yang dipakai adalah: (a) Perhitungan alokasi biaya gaji dasar pembobotannya adalah hitung pegawai; (b) Perhitungan alokasi biaya investasi dasar pembobotannya adalah luas lantai; (c) Perhitungan alokasi biaya operasional
dan
pemeliharaan
dasar
pembobotannya
adalah
luas
lantai.;
9
(d) Perhitungan alokasi biaya insentif dasar pembobotannya adalah jumlah pegawai.; dan (e) Biaya BHP tidak didistribusikan karena unit penunjang tidak memakai obat. Rekapitulasi Total Cost Pemeriksaan Hematologi
Hasil perhitungan distribusi tahap kedua merupakan biaya total dari tiap-tiap komponen biaya yang digunakan untuk menghitung biaya total pemeriksaan hematologi dengan cara merekapitulasi semua komponen biaya. Tabel di bawah ini merupakan hasil rekapitulasi tersebut. Tabel 5.
Rekapitulasi Total Cost Pemeriksaaan Hematologi Berdasarkan Komponen Biaya dan Kelas Perawatan
Komponen Biaya
Unit Produksi (Pemeriksaan Hematologi) VIP U, I, II III
1. Biaya Investasi 2. Biaya Gaji 3. Biaya Bahan Habis Pakai 4. Insentif 5. Biaya Ops & Pmlhrn 6. Biaya Umum Total Cost (TC 3) TC tanpa AFC ( TC 2) TC tanpa Gaji & AFC (TC 1)
9426410,00 157041453,00 2094803,69 7075185,00 2584395,63 3597729,53 181819976,85 172393566,85 15352113,85
9426410,01 157041453,00 4424349,00 7075185,00 2584395,63 3597729,53 184149522,04 174723112,03 17681659,03
18852820,01 314082906 14229069,84 14150370,00 5168791,25 7195459,06 373679416,16 354826596,15 40743690,15
Total
37705640,02 628165812,00 20748222,40 28300740,00 10337583,00 14390918,12 739648915,05 701943275,03 73777463,03
Perhitungan Biaya Satuan (Unit Cost) Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan hematologi merupakan produk heterogen, sehingga perhitungan
unit cost menggunakan dasar perhitungan RVU (relative value unit) yang merupakan bobot relatif masing-masing jenis pemeriksaan berdasarkan biaya bahan (reagen) dan tenaga yang diperlukan untuk melakukan satu kali pelayanan pemeriksaan. Unit cost merupakan hasil perkalian bobot dengan total cost yang telah dibagi dengan output atau persamaannya adalah UC = bobot x TC / output . Perhitungan unit cost masingmasing jenis pemeriksaan hematologi di kelas VIP dapat dilihat pada tabel dibawah : Tabel 6. Unit Cost Tiap Jenis Pemeriksaan Hematologi Untuk Kelas VIP Jenis Px
Bobot
Jasa
BHP
RVU
Output ( ex f)
Bobot (g : Total)
UC TC1
TC2
TC3
10
7075185 a
b
c
d
Hb
4,7%
332533,70
AL
360834,44
AE
5,1% 15,6 %
1103728,86
LED
5,7%
403285,55
DIFF
9,0%
AT
7,1%
636766,65 502338,13 5
BT
7,0%
495262,95
CT
7,0%
495262,95
Ht
551864,43
Reti
7,8% 16,5 %
1167405,52
Gol.D
7,5%
530638,88
Prst
7,0%
495262,95
Total=
100%
1 000 1 000 3 000 1 000 5 000 3 000 1 500 1 500 3 000 3 000 1 400 3 000
e
f
h
15352113,82
17239356 7
18181997 7
i
j
k
333533,70
790
361834,44
778
g 263491619,1 0 281507190,4 0
1106728,90
3
3320186,58
0,0031
15846,99
177950,64
187680,91
404285,55
76
30725701,42
0,0287
5788,87
65004,97
68559,41
641766,65
133
0,0796
9189,30
103189,49
108831,85
505338,14
454
85354964,45 229423513,3 0
0,2140
7235,82
81253,19
85696,08
496762,95
42
20864043,90
0,0195
7113,03
79874,38
84241,88
496762,95
42
20864043,90
0,0195
7113,03
79874,38
84241,88
554864,43
78
43279425,54
0,0404
7944,97
89216,51
94094,83
1170405,52
2
2340811,05
0,0022
16758,76
188189,20
198479,31
532038,88
24
12768933,00
0,0120
7618,14
85546,39
90224,03
498262,95
157
78227283,15
0,0730
7134,51
80115,57
84496,26
2579
1072167716
0,2456
4775,79
53628,80
56561,20
0,2626
5181,02
58179,26
61360,48
Hasil perhitungan unit cost masing-masing pemeriksaan hematologi untuk kelas Utama, I dan II sepertti terlihat di tabel berikut ini : Tabel 7. Unit Cost Tiap Jenis Pemeriksaan Hematologi Untuk Kelas Utama, I dan II Jenis Px
Bobot
Jasa
BHP
RVU
Output ( ex f)
Bobot (g : Total)
7075185 a
b
c
Hb
5,30%
374984,81
AL AE
4,80% 15,30 %
339608,88 1082503,3 0
LED
5,40%
382059,99
DIFF
8,70%
615541,10
AT
6,70%
474037,40
BT
5,80%
410360,73
CT
5,80%
410360,73
Ht
622616,28
Reti
8,80% 16,30 %
1153255,20
Gol.D
9,70%
686292,95
d 1 000 1 000 3 000 1 000 5 000 3 000 1 500 1 500 3 000 3 000 1 400
e
f
g
h
UC TC1 15352113,82
TC2 17239356 7
TC3 18181997 7
i
j
k
375984,81
794
298531935,2
0,12277
2733,98
27016,06
28473,59
340608,88 1085503,3 0
1337
455394072,6
0,18728
2476,74
24474,15
25794,55
2
2171006,61
0,00089
7893,24
77997,88
82205,91
383059,99
441
168929455,6
0,06947
2785,42
27524,44
29009,40
620541,10
696
431896602,1
0,17762
4512,27
44588,43
46994,01
477037,40
1161
553840415,6
0,22776
3468,78
34277,10
36126,37
411860,73
226
93080524,98
0,03828
2994,85
29593,89
31190,50
411860,73
226
93080524,98
0,03828
2994,85
29593,89
31190,50
625616,28
163
101975453,6
0,04194
4549,17
44953,11
47378,35
1156255,20
7
8093786,085
0,00333
8407,72
83081,70
87564,00
687692,95
63
43324655,54
0,01782
5000,56
49413,57
52079,46
11
Prst
7,70%
Total=
100%
544789,25
3 000
547789,25
331
181318240,1
5447
2431636673
0,07457
3983,25
39360,91
41484,46
Sedangkan hasil perhitungan unit cost tiap jenis pemeriksaan hematologi untuk kelas III terlihat dalam tabel dibawah ini Tabel 8. Unit Cost Tiap Jenis Pemeriksaan Hematologi Untuk Kelas III Jenis Px
Bobot
Jasa
BHP
RVU
Bobot (g : Total)
Output ( ex f)
7075185 a
b
c
d
Hb
3,3%
466962,21
AL AE
4,8% 14,3 %
679217,76 2023502,9 1
LED
4,4%
DIFF
9,7%
AT
8,7%
622616,28 1372585,8 9 1231082,1 9
BT
6,8%
962225,16
CT
6,8%
Ht Reti
9,4% 15,3 %
Gol.D
7,3%
Prst
8,7%
962225,16 1330134,7 8 2165006,6 1 1032977,0 1 1231082,1 9
Total
100%
1 000 1 000 3 000 1 000 5 000 3 000 1 500 1 500 3 000 3 000 1 400 3 000
e 467962,2 1 680217,7 6 2026502, 9 623616,2 8 1377585, 9 1234082, 2 963725,1 6 963725,1 6 1333134, 8 2168006, 6 1034377 1234082, 2
f
g
h
UC TC1 15352113,82
TC2 17239356 7
TC3 18181997 7
i
j
k
4810
2250898230
0,1523
1293,80
11267,36
11866,02
3359
2284851456
0,1550
1880,63
16377,94
17248,14
6
12159017,46
0,0008
5602,77
48793,12
51385,62
2236
1394406002,00
0,0946
1724,14
15015,12
15812,91
2948
4061123204,00
0,2756
3808,68
33168,82
34931,16
1718
2120153202,00
0,1439
3411,93
29713,61
31292,37
697
671716436,50
0,0456
2664,46
23204,09
24436,98
697
671716436,50
0,0456
2664,46
23204,09
24436,98
173
230632316,94
0,0157
3685,78
32098,55
33804,03
10
21680066,10
0,0014
5993,99
52200,17
54973,70
244
252387990,44
0,0171
2859,79
24905,21
26228,49
620
765130957,80 14736855316,0 0
0,0519
3411,93
29713,61
31292,37
17518
Perhitungan CRR (Cost Recovery Rate) dari Total Cost Tanpa Gaji dan Investasi
Perhitungan CRR untuk mengetahui besar penerimaan pemeriksaan hematologi dapat menutupi biaya operasionalnya ( total cost tanpa investasi dan gaji) dari tiap jenis pemeriksaan. Hasil untuk kelas VIP seperti terlihat dalam tabel berikut ini : Tabel 9. Perhitungan CRR Pemeriksaan Hematologi Kelas VIP Jenis Px Hb
Tarif (Rp) 1
Outp u (unit) 790
Total Cost (Rp) 4702663,79
UC Aktual (Rp) 4775,79
TR I (Rp) 1540500
CRR I (%) 32,76
TR II (Rp) 3772874,0
CRR II (%) 80,23
TR II - TR I (Rp) 2232374,1
12
AL AE LED DIFF AT BT CT Ht Reti Gol. D Prst
950 1 950 7 750 3 150 9 750 7 750 3 000 3 000 7 750 7 750 3 000 7 750
778
4631230,92
1517100
17858,22
5181,02 15846,9 9
32,76 130,1 9
4030834,0
3 76
452408,16
5788,87
239400
439954,1 1222177,0
3518500
52,92 163,7 9 130,1 9
133
791714,28
9189,3
1296750
454
2702543,50
7235,82
42
250015,04
7113,03
126000
42
250015,04
7113,03
126000
78
464313,64
604500
2
11905,48
7944,97 16758,7 6
24
142865,74
7618,14
72000
157
934580,02
7134,51
2579
15352113,82
1216750 1029625 0
23250
15500
47540,9
87,04 266,2 1
0 2513733,5 6 24290,97 200554,12
3285062,0
97,25 154,3 7 121,5 5
50,40
298747,3
119,49
172747,26
50,40 130,1 9 130,1 9
298747,3
172747,26
50,40 130,1 9
182835,4
119,49 133,4 7 281,5 3 127,9 8
1120118,0
67,07
15352115,0
119,85 100,0 0
197475,00 6397414,0 5
619707,7 33517,52
184979,00 529142,00
40517,90 18017,52 110835,36
Berdasarkan tarif resmi kelas VIP ternyata jenis pemeriksaan Hb dan hitung lekosit memiliki CRR paling rendah (keduanya adalah 32,76%) dan CRR terbesar adalah hitung jenis lekosit yaitu 163,79%. Jika memakai UC aktual hasil CRR paling rendah adalah pemeriksaan Hb 80,23% sedangkan CRR terbesar pada pemeriksaan retikulosit 281,53%, dan Total Penerimaannya mencapai Rp 153.521.115,06,- (CRR 100%), sedangkan Total Penerimaan jika memakai
tarif resmi hanya sebesar
Rp.10.296.250,-, ( dengan CRR rata-rata hanya mencapai 67,07%), artinya RSUD harus menutupi defisit biaya operasional pemeriksaan hematologi kelas VIP sebesar Rp 6.397.414,05,- (32,93%). Tabel 10. Perhitungan CRR Pemeriksaan Hematologi Kelas Utama, I, II Jenis Px Hb AL AE
Tarif Output (Rp) (unit) 1 800 794 1 800 1337 7 000 2
Total Cost (Rp) 2577425,60 4340073,09 6492,26
UC Aktual (Rp) 2733,9 8 2476,7 4 7893,2 4
TR I (Rp)
CRR I (%)
1429200
55,45
2406600
55,45 215,6 4
14000
TR II (Rp)
CRR II (%)
TR II - TR I (Rp)
2170780,10
84,22
741580,12
3311401,40
76,30 243,1 6
904801,38
15786,48
1786,48
13
LED DIFF AT BT CT Ht Reti Gol. D Prst
2 900 9 000 7 000 2 700 2 700 7 000 7 000 2 700 7 000
441
1431542,43
696
2259305,06
1161
3768754,57
226
733624,92
226
733624,92
163
529118,86
7
22722,90
63
204506,06
331
1074468,36 17681659,0 3
5447
2785,4 2 4512,2 7 3468,7 8 2994,8 5 2994,8 5 4549,1 7 8407,7 2 5000,0 0 3983,2 5
1278900
1228370,20
8127000
89,34 277,2 5 215,6 4
4027253,60
85,81 139,0 0 106,8 6
610200
83,18
676836,10
92,26
66636,10
610200
83,18 215,6 4 215,6 4
676836,10
66636,10
83,18 215,6 4 138,0 9
315000,00
92,26 140,1 4 259,0 1 154,0 3 122,7 1
6264000
1141000 49000 170100 2317000 2441720 0
3140539,90
741514,71 58854,04
1318455,80 17681628,0 0
100
(50529,78) (3123460,08 ) (4099746,42 )
(399485,29) 9854,04 144900,00
(998544,25) (6735571,60 )
Di kelas Utama, I dan II berdasarkan tarif tahun 2002, maka jenis pemeriksaan Hb dan hitung lekosit nilai CRR-nya tetap paling rendah (55,45%) dan pemeriksaan hitung jenis lekosit memiliki CRR terbesar yaitu 277,25%. Jika menggunakan UC aktual maka CRR paling rendah adalah pemeriksaan hitung lekosit (76,3%) dan CRR terbesar adalah pemeriksaan retikulosit (259,01%) dengan
Total Penerimaannya
adalah Rp 17.681.628,4,- ( CRR = 100%). Sedangkan Total Penerimaan berdasarkan tarif
resmi mencapai Rp 24.417.200,- (CRR =138,09% ) artinya
pemeriksaan
hematologi kelas Utama, I, II dapat memberi keuntungan pada RSUD sebesar Rp 6.735.571,6,- (38,09%). Sedangkan di kelas III jika memakai tarif tahun 2002, ternyata jenis pemeriksaan dengan CRR terendah adalah pemeriksaan Hb dan hitung lekosit (CRR keduanya 60,19%) sedangkan pemeriksaan yang memiliki CRR terbesar yaitu pemeriksaan hitung jenis lekosit (CRR = 300,97%). Jika berdasarkan UC aktual terlihat CRR terkecil adalah pada pemeriksaan Hb (55,63%) dan yang terbesar adalah CRR pemeriksaan
retikulosit (257,72%) dengan
Total Revenue sebesar
Rp.40.743.714,65,- ( CRR = 100%), sedangkan Total Revenue berdasarkan tarif
14
resmi mencapai Rp.54.184.600,- (CRR = 132,99%) artinya pemeriksaan hematologi kelas III
justru memberikan keuntungan paling besar
pada RSUD sebesar
Rp.13.440.885,35,- (32,99%). Seperti yang terlihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 11. Perhitungan CRR Pemeriksaan Hematologi Kelas III Jenis Px Hb AL AE LED DIFF AT BT CT Ht Reti Gol. D Prst
Tarif Output (Rp) (unit) 1 400 4810 1 400 3359 5 000 6 2 700 2236 7 000 2948 5 000 1718 2 100 697 2 100 697 5 000 173 5 000 10 2 100 244 5 000 620 17518
Total Cost (Rp) 11187187,44 7812424,66 13954,91 5200530,38 6856513,22 3995756,35 1621095,56 1621095,56 402366,62 23258,19 567499,74 1442007,53 40743690,1 5
UC Aktual (Rp) 1293,8 0 1880,6 3 5602,7 7 1724,1 4 3808,6 8
TR I (Rp)
CRR I (%)
6734000
60,19
6223178,00
55,63
(510822,00)
4702600
60,19 214,9 8
6317036,20
80,86 240,8 9
1614436,17
3855177,00
(2182022,96)
11227989,00 5861695,70
74,13 163,7 6 146,7 0
30000 6037200 2063600 0
TR II -(Rp)
33616,62
CRR II (%)
TR II - TR I (Rp)
3616,62
3411,93 2664,4 6 2664,4 6 3685,7 8 5993,9 9 2859,7 9
8590000
116,09 300,9 7 214,9 8
1463700
90,29
1857128,60
114,56
393428,62
1463700
90,29 214,9 8 214,9 8
1857128,60
393428,62
697788,76
3411,93
3100000 5418460 0
90,29 214,9 8 132,9 9
114,56 158,4 7 257,7 2 122,9 6 146,7 0
865000 50000 512400
637639,94 59939,90
2115396,60 40743715,0 0
100
(9408011,36) (2728304,26)
(227360,06) 9939,90 185388,76
(984603,40) (13440885,35 )
Analisis Sensitivitas ( Sensitivity Analysist )
Analisis sensitivitas adalah membandingkan biaya satuan aktual ( unit cost
actual ) hasil analisis dengan tarif yang berlaku sekarang dan tarif yang diinginkan. Skenario yang dipilih ada tiga yaitu: (1) Skenario I: Tarif di kelas VIP dinaikkan sebesar 100 % diproyeksikan oleh peneliti akan menyebabkan penurunan output sebesar 10%; (2)
Skenario II : Tarif di kelas Utama, I dan II di turunkan 20%
diproyeksikan oleh peneliti akan ada kenaikan output sebesar 2%; dan (3) Skenario
15
III: Tarif di kelas III diturunkan 20% diproyeksikan ada kenaikan output sebesar 2%. Perincian hasil analisis sensitivitas masinf masing skenario sebagia berikut : Tabel 12. Tarif Pemeriksaan Hematologi Kelas VIP Naik 100% Jenis Px Hb AL AE LED DIFF AT BT CT Ht Reti Gol.D Prst Hitung
Tarif Naik 100% (Rp)
Output Turun 10% (unit)
Proyeksi TR (Rp)
Proyeksi TC (Rp)
Proyeksi CRR (%)
3900
711
2772900
4232397,41
65,52
3900 15500 6300 19500 15500 6000 6000 15500 15500 6000 15500
700 3 68 120 409 38 38 70 2 22 141 2321
2730780 41850 430920 2334150 6333300 226800 226800 1088100 27900 129600 2190150 18533250
4168107,83 16072,40 407167,35 712542,86 2432289,15 225013,53 225013,53 417882,28 10714,93 128579,16 841122,02 13816902,4 5
65,52 260,38 105,83 327,58 260,38 100,79 100,79 260,38 260,38 100,79 260,38
Selisih (Rp) (1459497,41 ) (1437327,83 ) 25777,60 23752,65 1621607,14 2432289,15 1786,47 1786,47 670217,72 17185,07 1020,84 1349027,98 4716347,55
134,13
Hasil analisis sensitivitas pemeriksaan hematologi kelas VIP jika tarif dinaikkan sebesar 100% sehingga mendekati biaya satuan aktual maka diperkirakan terjadi penurunan output 10% perkiraan keuntungan yang diperoleh Rp 4.716.347,56,-. Tabel 13. Tarif Pemeriksaan Hematologi Kelas Utama, I & II Turun 20% Jenis Px Hb
Tarif Turun 20% (Rp) 1440
Output Naik 2% (unit) 810
Proyeksi TR (Rp) 1166227,2
AL
1440
1364
1963785,6
AE
5600
2
11424,0
LED
2320
450
1043582,4
DIFF
7200
710
5111424
AT
5600
1184
6631632
BT
2160
231
497923,2
CT
2160
231
497923,2
Ht
5600
166
931056
Reti
5600
7
39984
Gol.D
2160
64
138801,6
Prst
5600
338
1890672
5556
19924435,2
Jumlah
Proyeksi TC (Rp) 2628974,1 2 4426874,5 5 6622,10 1460173,2 8 2304491,1 7 3844129,6 6 748297,41 9 748297,41 9 539701,23 6 23177,353 7 208596,18 3 1095957,7 2 18035292, 2
Proyeksi CRR (%) 44,36
172,51
Selisih (Rp) (1462746,92 ) (2463088,95 ) 4801,90
71,47
(416590,88)
221,80
2806932,83
172,51
2787502,34
66,54
(250374,22)
66,54
(250374,22)
172,51
391354,76
172,51
16806,65
66,54
(69794,58)
172,51
794714,28
110,4747
1889142,99
44,36
16
Tabel 14. Tarif Pemeriksaan Hematologi Kelas III Turun 20% Jenis Px
Tarif Turun 20% (Rp)
Output Naik 2% (unit)
Proyeksi TR (Rp)
Proyeksi TC (Rp)
Proyeksi CRR (%)
Hb
1120
4906
5494944
11410931
48,16
AL AE LED DIFF AT BT CT Ht Reti Gol.D Prst Hitung
1120 4000 2160 5600 4000 1680 1680 4000 4000 1680 4000
3426 6 2281 3007 1752 711 711 176 10 249 632 17868
3837120 24480 4926960 16838976 7009440 1194480 1194480 705840 40800 418320 2529600 44214634
7968673,2 14234,01 5304541 6993643,5 4075671,5 1653517,5 1653517,5 410413,95 23723,35 578849,73 1470847,7 41558564
48,16 171,98 92,87 240,78 171,98 72,23 72,23 171,98 171,98 72,23 171,98 106,39
Selisih (Rp) (5915987,19 ) (4131351,55 ) 10245,99 (378185,79) 9845332,52 2933768,53 (459138,27) (459138,27) 295426,05 17076,65 (160731,33) 1058752,32 2656069,65
Tabel diatas merupakan hasil analisis sensitivitas pemeriksaan hematologi kelas III dimana tarif diturunkan sebesar 20% agar mendekati biaya satuan aktual sehingga diperkirakan terjadi kenaikan output 2% dan perkiraan keuntungan yang diperoleh Rp 2.656.069,65,-.
SIMPULAN
1. Biaya satuan (unit cost ) untuk masing-masing jenis pemeriksaan kelas VIP adalah: Hemoglobin Rp 4.775,79,- hitung lekosit Rp 5.181,02,- hitung eritrosit Rp 15.846,99,- laju endap darah Rp 5.788,87,- hitung jenis lekosit Rp 9.189,3,hitung trombosit Rp 7.235,82,- blooding time Rp 7.113,03,- clooting time Rp 7.113,03,- hematokrit Rp 7.944,97,- retikulosit Rp11.905,48,- golongan darah Rp 7.618,14,- parasit darah Rp 7.134,51,2. Biaya satuan (unit cost ) untuk masing-masing jenis pemeriksaan kelas Utama, I, II adalah: Hemoglobin Rp 2.733,98,- hitung lekosit Rp 2.476,74,- hitung eritrosit Rp 7.893,24,- laju endap darah Rp 2.785, 42,- hitung jenis lekosit Rp 4.512,27,-
17
hitung trombosit Rp 3.468,78,- blooding time Rp2.994,85,- clooting time Rp 2.994,85,- hematokrit Rp 4.549,17,- retikulosit Rp 8.407,72,- golongan darah Rp 5.000,- parasit darah Rp 3.983,25,3. Biaya satuan (unit cost ) untuk masing-masing jenis pemeriksaan kelas III adalah: Hemoglobin Rp 1.293,80,- hitung lekosit Rp 1.880,63,- hitung eritrosit Rp 5.602,77,- laju endap darah Rp 1.724,14,- hitung jenis lekosit Rp3.808,68,- hitung trombosit Rp 3.411,93,- blooding time Rp 2.664,46,- clooting time Rp 2.664,46,hematokrit Rp 3.685,78,- retikulosit Rp5.993,99,- golongan darah Rp 2.859,79, parasit darah Rp 3.411,93,4.
Dari hasil perhitungan penerimaan pemeriksaan hematologi kelas VIP biaya operasional yang tidak tertutupi sebesar Rp 6.397.414,15,-, penerimaan kelas Utama, I, II mendapatkan keuntungan sebesar Rp 6.735.571,65,-, sedangkan penerimaan kelas III mendapatkan keuntungan Rp13.440.885,36,-. Meskipun pemeriksaan hematologi secara keseluruhan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 13.779.042,95,-. tetapi disini telah terjadi hidden subsidy bagi pasien mampu yaitu pasien kelas VIP oleh pasien kelas Utama, I, II dan terutama kelas III.
SARAN
1. Hidden subsidy yang terkesan tidak adil tersebut seharusnya dapat diminimalkan dengan cara: (1) meningkatkan tarif pemeriksaan hematologi di kelas VIP agar CRR rata-ratanya dari 67% menjadi minimal 100%; (2) menurunkan tarif pemeriksaan hematologi terutama di kelas III agar CRR rataratanya maksimal hanya 100%. 2. Bagi peneliti lain agar meneliti kemampuan masyarakat Kebumen membayar biaya pelayanan RS (ATP= Ability To Pay ) dan kemauan membayar (WTP=
Willingness To Pay ). 18
REFERENSI Perda No 6 Tahun 1994 tentang Pola Tarif Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan RSUD Kebumen . Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Mobilisasi Dana Kesehatan , Modul Pelatihan Perencanaan Kesehatan Terpadu (Integrated Health Planning And Budgeting), Jakarta, 1999 Thabrani, Hasbullah, Penetapan dan Simulasi Tarif Rumah Sakit, Jurnal MARSI, Volume 1, Tahun 1999 Gani, Ascobat, Analisis Biaya, Makalah Pelatihan Pemutakhiran Data Biaya Kesehatan, Jakarta 2002 Gani, Ascobat, Prinsip Analisis Biaya dan Perhitungan Kebutuhan Biaya Program, Modul Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Kesehatn Terpadu (Integrated Health Planning and Budgeting) , Biro Perencanaan Depkes RI, FKM UI, Jakarta, 2002
19