TEKANAN
A. TEKANAN PADA ZAT PADAT 1. Persamaan matematik tekanan pada zat padat Dalam fisika yang dengan tekanan adalah besarnya gaya persatuan luas. Jadi J adi jika gaya besarnya besarn ya F, dan luas permukaan yang menerima gaya tersebut adalah A, maka tekanan (P) adalah : P
F
A
Keterangan : F =
Gaya dalam newton (N)
A =
Luas bidang tekan dalam (m2)
P =
tekanan dalam N/m2
Contoh : kita menjatuhkan balok logam di permukaan pasir yang rata dan susunan pasir tidak padat. Jika balok logam tersebut berukuran 5 cm x 10 cm x 15 cm dan kita menjatuhkan tiga kali dengan luas bidang sisi yang di bawah berlainan, yaitu A 1= (5x10)cm2 = 50 cm2, A2= (5x15)cm2 = 75 cm2, A3 = (10x15)cm2 = 150 cm2 maka akan menghasilkan tekanan tekanan yang berbeda pula, maka akan menghasilkan tekanan yang berbeda pula.
Gambar 1.1
Jika massa balok x gram, maka tekanan pada gambar 1.2 A adalah P=
x gram 50 cm
2
Gambar 1.2B adalah P=
x gram 75 cm
2
Gambar 1.2 C adalah P=
x gram gram
150 cm
2
Percobaan di atas membuktikan bahwa : 1). Makin besar luas yang dikenai gaya tersebut, makin kecil tekanannya, karena tekanan berbanding terbalik dengan luas permukaan 2). Makin besar gaya yang bekerja, makin besar pula tekanannya, karena tekanan berbanding lurus dengan gaya. Contohnya 2 benda berbentuk kubus yang terbuat dari logam yang berbeda, berarti kubus tersebut akan memiliki massa massa yang berbeda. 2. Contoh penerapan tekanan pada zat padat dalam kehidupan 2.1 Penggunaan hak tinggi dan hak biasa pada sepatu, jika kedua jenis sepatu itu dipakai di atas tanah lembek, akan terlihat perbedaan kedalamannya.
a. Hak tinggi
b. Hak biasa Gambar 1.2
2.2. Paku runcing dan tidak runcing
Gambar 1.3. Paku 2.3. Pisau tajam dan tumpul
Gambar 1.4. Pisau
Satuan tekanan:
Satuan tekanan adalah satuan gaya/ luas yaitu N/ m 2 (SI) dengan nama khusus: pascal (pa). Satuan dalam c.9.5 adalah dyne/ cm 2 Satuan praktis: atmosfer (atm), bar, miliar, torr. 1 atm = 76 cm Hg = 76x13,6x980 dyne/ cm 2 = 1,0113x106 dyne/ cm2 = 1,0113x105 N/ cm2
= 1,0113x105 pa = 102 Pa = kpa 1 bar = 1x106 dyne/ cm2 1 torr = mmHg Tekanan pada zat padat ini berlaku pada semua jenis bidang tekanan, contoh: 1). Bidang tekan berbentuk lingkaran
a. Ember volume 10 l
b. Baskom volume 10 l
Gambar 1.5
Kedua ember di atas penuh berisi air diletakkan di atas pasir yang tidak padat, ember a mempunyai jari-jari alas 15 cm sedang ember b mempunyai jari-jari alas 25 cm
2).
Bidang tekan berbentuk segi tiga
a. prisma logam berujung tumpul
b. prisma logam berujung tumpul
Gambar 1.6
Kedua gambar di atas merupakan prisma yang terbuat dari logam dengan luas bidang tekan yang berbda. Untuk prisma pada gambar a luas tekannya lebih besar daripada prisma pada gambar b
B. TEKANAN PADA ZAT CAIR
1. Persamaan matematik tekanan pada zat cair Persamaan matematik tekanan pada zat cair dapat diperoleh dengan melakukan percobaan menggunakan alat Hartl, seperti gambar:
Gambar 1.7 Alat Hartl Pada gambar di atas ujung pipa kita hubungkan dengan corong yang ditutup dengan karet tipis, sedangkan pipa U sebagian kita isi dengan air. Jika karet kita tekan dengan tangan, air di dalam pipa sebelah kanan akan naik. Semakin kuat kita menekannya, semakin tinggi naiknya air. Oleh sebab itu, tingginya kenaikan air dalam pipa tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk besarnya tekanan pada karet. Kemudian bejana kita isi dengan air dan corong kita masukkan ke dalamnya sampai mencapai kedalaman tertentu. Ambil posisi corong kita ubah-ubah arahnya, kita amati perbedaan tinggi air di dalam pipa U. Ternyata, Tern yata, selama posisi corong kita ubahubah perbedaan tinggi air di dalam pipa U. Ternyata, selama posisi corong kita ubah-ubah perbedaan tinggi air di dalam pipa U tetap ada.
Kejadian ini menunjukkan bahwa tekanan dalam zat cair bekerja ke semua arah. Corong kita masukkan lebih dalam lagi dan kita amati perbedaan tinggi air di dalam pipa U. Hasilnya menunjukkan bahwa tekanan akan semakin besar jika letaknya semakin dalam. Lalu, air di dalam bejana kita ganti dengan zat cair lain, misalnya alkohol. Masukkan corong ke dalam alkohol sampai kedalaman tertentu. Amati perbedaan tinggi airnya dan bandingkan hasilnya jika corong dimasukkan ke dalam air pada kedalaman yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa tekanan dalam zat cair bergatung pada jenis zat cairnya. Kesimpulannya, tekanan dalam zat cair berbanding lurus dengan : 1. Massa jenisnya 2. Kedalamannya. Dalam bentuk rumus dapat di nyatakan sebagai berikut: P = p x g x h Keterangan : p = Massa jenis zat cair (kg/m3) G = Percepatan gaya gerak H = Kedalaman zat cair (m) P = Tekanan zat cair (N/m 2) = Tekanan hidrostatik
Contoh soal: Sebuah bak berisi air, dengan ketinggian 5 m. Jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan percepatan gravitasi 9,8 m/5. berapa tekanan air terhadap dasar bak itu?
Penyelesaian: Dik: h: 5m P : 1000 kg/m3 g: 9,8 m/5 2 dit: p dit: p jawab: P = p = p x g x h P = 1000 x 9,8 x 5 P = 49.000 N/m2
Besarnya g bergantung pada tempat untuk daerah khatulistiwa rata-rata 9,8 m/52 dan di daerah kutub rata-rata 10 m/5 2. Jika besarnya tidak tidak di sebut, g besarnya 10 m/52. Tekanan dalam zat cair atau tekanan hidrostatis adalah tekanan yang di sebabkan oleh berat zat cair dalam keadaan diam (statis). 2. Hukum Pascal Perlu di ketahui bahwa tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair senantiasa bersifat radial yang artinya menekan ke segala arah. Berdasarkan hukum dasar hidrostatik inilah timbul hukum pascal yang dikemukakan oleh blarse pascal.
Hukum pascal dapat kita selidiki dengan menggunakan kantong plastik yang diisi air. Sebelumnya kantong kita tusuk beberapa tempat dengan jarum. Kemudian kita isi sebagian dengan air. Jika kantong kita peras perlahan-lahan, artinya kita kita memberikan tekanan pada air, maka tampak adanya perubahan mancurnya air dari lubang-lubang plastik.
Gambar 1.8 Tekanan akan diteruskan oleh zat cair di dalam ruang tertutup.
Dari hasil pengamatan, kita dapat menarik kesimpulan bahwa: “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah sama besar” (hukum pascal)
Hukum ini banyak digunakan sebagai dasar kerja mesin hidrolik.
Gambar 1.9. dasar kerja mesin hidrolik Seandainya F1 adalah gaya yang dikerjakan terhadap piston kecil A1, maka tekanan yang diterima oleh zat cair besarnya P 1 = FA1/A1. Besar tekanan ini diteruskan oleh zat cair ke segala arah sama besar.
Jadi, piston besar A2 menerima tekanan sebesar P1. oleh sebab itu, besarnya gaya terhadap piston A2 = tekanan luas piston F2 = P1 x A2 F2 = F1/ (A1 x A2) F 2
F 1
A2
A1
Persamaan ini menunjukkan bahwa jika kita berikan gaya yang kecil terhadap piston A1 akan menghasilkan gaya yang pada piton A2. Contoh soal: Luas A1 = 5 cm2 = 0,0005 m2 Luas A2 = 1000 cm2 = 0,1 m2 Jika besarnya gaya terhadap piston A1 = N, maka besarnya gaya yang diterima piston A 2 adalah F2 = (F1 / A1) x A2 = ( 10 N/ 0,0005 0,0005 m2) x 0,1 m2 = 2000 N
3.
Bejana Berhubungan Cairan homogen jika diisikan kedalam bejana berhubung selain pipa U, maka permukaan juga akan sama
Gambar 1.10 zat cair homogen diisikan ke dalam bejana berhubungan
MENISKUS CEMBUNG DAN MENISKUS CEKUNG
Air tidak dapat bercampur dengan minyak. Oleh karena itu tidak terjadi adhesi antara air dengan dinding tabung yang telah diolesi minyak. Karena air tidak melekat pada tabung, maka permukaan air dalam tabung reaksi tersebut melengkung ke atas (meniskus cembung).
Gambar 1.11 meniskus cembung Air diatas permukaan pelat kaca tidak berupa butir bulat, tetapi membasahi kaca. Partikel air ditarik kaca lebih kuat di banding dengan gaya tarik sesama partikel air (Adhesi air kaca > kohesi air). Jika air diteteskan keatas kaca yang telah di olesi minyak goreng. Maka air akan membentuk gelembung dengan permukaan cembung. Hal ini terjadi karena tidak ada ahhesi air dengan kaca sehingga kohesi air tetap lebih besar.
Gambar 1.12 meniskus cembung
Gambar 1.13. meniskus yang dibentuk raksa, air, dan minyak. Ada beberapa ketentuan yang tidak berlaku dalam bejana berhubungan: 1. Jika bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang berbeda, maka permukaan tidak sama (Gambar 1.14a) 2. Jika salah satu tabung atau dua penampang kecil (kapiler), maka walaupun diisi dengan zat cair yang sama permukaan akan tidak sama (Gambar 1.14b) -
Ini merupakan gejala kapiler/ kapilaritas, gejala ini dapat terjadi jika kita
-
Menggunakan bejana berhubungan, yang beberapa diantaranya adalah pipa.
-
Kapiler atau pipa rambut (pipa dengan diameter lubang degan sangat kecil).
Naiknya atau turunnya raksa di dalam pipa rambut itulah yang disebut gejala kapiler/ kapilaritas. Dari gejala ini kita dapat menemukan sifat air yang dapat membasahi dinding kapiler sedang raksa tidak, kesimpulannya zat-zat cair yang membasahi dinding pipa kapiler akan turun permukaanya.
a. Permukaan zat cair pada A dan B
b. Permukaan A dan D tidak sama
tidak sama karena A dan C
karena A dan D penampangnya
bukan air, sedangkan B dan D
kecil (kapiler), walaupun diisi
air.
dengan zat cair yang sama.
Gambar 1.14
Gambar 1.15
4. HUKUM ARCHIMEDES
Terjadi tiga kemungkinan jika suatu benda berada di dalam zat cair, A. Terapung
Suatu
benda
dikatakan
terapung
jika
sebagian benda masih muncul di atas permukaan zat cair. (gaya keatas > berat Gambar 1.16 Kayu terapung
B. Melayang
benda)
Benda melayang akan berada di dalam zat cair di sembarang tempat. (gaya ke atas = berat benda)
Gambar 1.17 kapal selam melayang C. Tenggelam Benda tenggelam selalu berusaha berada di dasar tempat zat cair berada. (gaya ke atas < berat benda) Gambar 1.18 besi tenggelam
Selanjutnya kita akan menyelidiki fakta ini dengan plastik
Untuk menyelidiki besar gaya yang di alami oleh perahu plastisin mari kita lakukan percobaan berikut :
Gambar 1.20 Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa “jika suatu benda tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesak oleh benda itu”. itu”. (hukum archimedes).
Hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Fa = V b x za X g Keterangan Fa
= gaya ke atas pada benda (N)
V b = Volum benda yang yang tercelup tercelup dalam zat cair (m3) za
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g
= percepatan gravitas bumi (m/s2)
Contoh soal: Di dalam suatu bak berisi air ( p ( p air = 1 gram/ cm 3) dan es yang terapung. Volume es yang berada di dalam air 100 cm3. Hitung gaya ke atas yang di terima es? F4 = V b x p x pza x g = 100 cm3 1 gr/ cm3 x 10 m/5 2 = 0,1 kg x 10 m/ 5 2 F4 = 1 newton
5. contoh penerapan tekanan pada zat cair dalam kehidupan hukum pascal 1. Alat untuk menyiram bunga 2. Rem hidrolik
Gambar 1.21
3. Lift hidrolik (alat pengangkat mobil)
4. Dongrak hidrolik
Gambar 1.22 lift hidrolik
Gambar 1.23 dongkrak hidrolik
Bejana Berhubungan 1. Cerek / teko
Gambar 1.24. Teko berisi air dituangkan ke gelas ke permukaan air ke dalam teko 2. selang diisi untuk membuat bangunan rata, di gunakan oleh pekerja bagunan degan menerapkan prinsip bejana berhubungan
Gambar 1.25 selang plastik diisi air, untuk mengukur ketinggian bagnan Kapilaritas
1. naiknya air melalui batang tumbuhan 2. naiknya minyak dalam sumbu lampu/ kompor. 3. terserapnya air oleh kain
Gambar 1.26
Gambar 1.27
Hukum Archimedes 1. Kapal Selam melayang
Gambar 1.28 kapal selam 2. Kapal dari besi mengapung
Kapal 1.29 kapal besi
3. Penerapan hukum archimedes yang lain adalah balon udara dan hidrometer. Hidrometer banyak digunakan untuk mengetahui terlalu banyak tidaknya kadar air yang terkandung di dalam minuman beer dan susu. C. Tekanan Udara
1. Percobaan Torricelli Buanglah toricelli (1608-1647) membuat suatu alat untuk mengukur tekanan udara luar (tekanan atmosfer), dengan berometer air raksa. Barometer air raksa tersebut dan tabung tersebut adalah sebuah tabung yang panjang yang telah diisi dengan air raksa dan tabung tersebut dibalikkan di dalam sepiring air raksa.
Ruang di atas kolom air raksa hanya mengandung uap air raksa, tekanannya kecil pada temperatur biasa, sehingga tekanan tersebut dapat diabadikan atau dianggap nol. Tekanan di suatu tempat akan berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat tersebut tekanan 1 atmosfer adalah tekanan udara di mana di mana tinggi air raksa pada tabung torricelli. torri celli.
Menunjukkan 76% cm air raksa pada OoC dengan gravitasi 32, 172 kaki/S2, 980,665 cm/S 2 , sehingga Po
=
gh
1atm = (13,5950 gram/cm) gram/cm) (980,665 cm/s2) (76 cm) = 1,013 x 105 N/M2 2. Persamaan gas dalam ruang tertutup Gas dalam ruang tertutup mengadakan tekanan pada dindingnya dan besarnya sama di semua tempat di dalam ruang itu. Alat untuk mengukur tekanan gas dalam ruang tertutup disebut manometer Manometer zat cair terbuka Manometer jenis ini terdiri atas sebuah pipa U yang berisi dengan zat cair
Gambar 1.31 Manometer zat cair terbuka Manometer kita isi dengan raksa dan salah satu kakinya kita hubungkan dengan kran gas. Jika raksa pada kaki yang lain naik sehingga perbedaan tinggi raksa pada kedua kakinya h cm dan tekanan udara luarnya BcmHg, maka tekanan gas dalam ruang tertutup adalah :
Manometer zat cair dapat juga diisi dengan air. Massa jenis air besarnya 1,13,6 x massa jenis raksa. Jika perbedaan tinggi air pada kedua kaki manometer h cm, maka besarnya tekanan gas di dalam ruang tetap adalah : Pgas = (h/13,6 + B ) cmHg 22. Manometer logam Untuk tekanan-tekanan gas yang besar, digunakan manometer logam. Bagian terpenting dari manometer ialah adanya pipa logam yang dibengkokkan. Pipa logam yang bengkok, jika dimasukkan ke dalamnya gas dengan tekanan yang besar, pipa itu akan berusaha mengambil bentuk lurus, perubahan-perubahan bentuk pipa logam inilah yang diteruskan kejaran skala yang telah ditera. Manometer logam banyak digunakan pada industri untuk mengukur tekanan gas dalam tabung gas maupun tangki uap.
Gambar 1.32 Manometer logam 3. Hukum Boyle Selanjutnya akan kita selidiki hubungan volum dan tekanan gas dalam ruang tertutup pada suhu tetap dengan menggunakan alat boyle.
Gambar 1.33 Alat boyle Volum udara mula-mula diperkecil sampai besarnya tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memompakan udara luar ke dalam servoir minyak. Pada keadaan ini, besarnya tekanan udara di dalam tabung kaca dapat dibaca pada manometer. Dengan mengubah-ubah besarnya tekanan udara, Maka volum udara di dalam tabung pun akan berubah. Perubahan tekanan dapat di lakukan melalui klep yang terpasang. Besar volum udara dapat di baca dari skala pada tabung dan besar tekanan dapat dibaca pada manometer logam dalam IV?m2. dari hasil pengamatan, kita peroleh data berikut:
1 Tekana
2
3
4
5
6
udara 100
111
125
143
167
250
50,0
45,0
40,0
35,0
30,0
20,0
udara 5000
4995
5000
5005
5010
5000
(p) Volum (V) PxV
Ternyata hasil P x V cenderung tetap! Kesimpulan: Pada suhu tetap, tekanan gas di dalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan volumnya.
Pernyataan di atas dikenal sebagai hukum Boyle. Dapat di tulis dalam rumus: P x V = C Artinya P 1 x V 1 = P 2 x V 2 Contoh soal: Di dalam ruang tetutup berisi gas dengan tekanan 2 atm volumnya 2 m 3. berapa tekanan gas itu, jika volum ruang diubah menjadi: a. 0,5 m3 b. 10 m3 Jawab: a. P 1 x V 1 = P 2 x V 2 2 atm x m 3 = P2 x 0,5 m3 P2 = 4/0,5 atm P2 = 8 atm b. P 1 x V 1 = P 3 x V 3 2 atm x 2 m 3 = P3 x 10 m3 P3 = 4/10 atm P3 = 0,4 atm Contoh penerapan tekanan udara dalam ruang tertutup Asas Bernoulli/ percobaan Torricelli: 1. sayap pesawat terbang, adanya gaya angkat pesawat mengakibatkan pesawat terbang dapat melayang melayang di udara.
Gambar 1.34. Pesawat 2. Karburator Motor
Gambar 1.35 Karburator 3. penyemprot
nyamuk,
udara yang
jika
pengisap
dari
pompa di tekan maka
melewati pipa sempit pada bagian A akan mempunyai kelajuan yang sangat besar. Jika kelajuannya besar berarti tekanan kecil sehingga cairan obat nyamuk yang ada pada tangki B akan naik dan ikut terdorong keluar bersama udara yang tertekan oleh pengisap pada pompa.
Hukum Boyle 1. Pompa sepeda, sebelum di letakkan, udara di dalam pompa memiliki volum terbesar. Tekanan udara di dalam pompa pada keadaan ini besarnya = tekanan
Udara luar. Oleh sebab itu udara tidak dapat masuk ke ban karena ada ventil (katup) dari karet. Jika pengisap di tekan, volum udara mengecil. Maka tekanan membesar. Sehingga udara mampu menembus ventil masuk ke ban.
Gambar 1.37 Pompa sepeda 2. Pompa air, pompa pada gambar di lengkapi katup A tertutup dan katup B terbuka. Udara dari pipa masuk ke silinder pompa melalui katup B. Volum udara di perbesar. Oleh sebab itu, tekanan udara di
dalam
pompa
di
perkecil
di
bandingkan udara luar, maka air akan naik ke pipa supaya seimbang. Jika pengisap kita gerakkan demikian terus menerus, maka air pun akan naik terus mengalir silinder pompa dan di naikkan oleh pengisap supaya keluar melalui pipa kecil. Air yang sudah berada
di atas
pengkap tidak dapat turun lagi sebab tidak dapat melewati katup A. Gambar 1.38 Pompa air
SOAL !
1. Dua buah benda luasnya masing-masing 16 cm2 dan 80 cm 2. Keduanya mempunyai tekanan yang sama. Jika gaya yang diberikan pada benda pertama adalah 160 N. Berapa gaya yang yang diberikan pada benda kedua? a. 160 N
c. 600 N
b. 320 N
d. 800 N
2. Di bawah ini merupakan aplikasi konsep tekanan pada zat padat dalam kehidupan sehari-hari, kecuali ... a. Panci
c. Paku
b. Pisau
d. Hak sepatu
3. Sebuah ember diisi air sehingga dasar ember tersebut mengalami tekanan hidrostatik 3.200 Pa. Berapa ketinggian air dalam ember jika massa jenis air 1 gr/cm3 dan percepatan gravitasi 10 m/s ? a. 0,032 m
c. 3,2 m
b. 0,32 m
d. 32 m
4. Air yang dimasukkan ke dalam gelas akan membentuk meniskus cekung, gaya tarik menarik antara molekul air dan molekul gelas disebut ... a. Adhesi
c. Kapilaritas
b. Kohesi
d. Meniskus
5. Apa yang terjadi pada benda yang gaya ke atasnya lebih besar daripada berat benda ? a. Tenggelam
c. Terapung
b. Melayang
d. Terbang
6. Sebatang besi dimasukkan ke dalam air ( air = = 1 gram/cm3), gaya ke atas yang dialami benda 0,1 N. Berapa volume besi tersebut jika percepatan gravitasi 10 m/s2 ?
a. 1 cm3
c. 100 cm3
b. 10 cm3
d. 1000 cm3
7. Berikut ini yang merupakan aplikasi bejana berhubungan adalah ... a. Rem hidrolit
c. Cerek
b. Alat pengangkut mobil
d. Alat untuk menyiram menyiram bunga
8. Terserapnya air oleh kain merupakan salah satu contoh gejala ... a. Kapilaritas
c. Meniskus cembung
b. Adhesi
d. Meniskus cekung
9. Di dalam ruang tertutup berisi gas dengan volume 50 cm3 dan tekanan 10 atm. Berapa volume ruang gas tersebut jika tekanannya tenyata b erubah menjadi 50 atm ? a. 50 m3
c. 5 m3
b. 10 m3
d. 1 m3
10. Berikut ini adalah penerapan tekanan udara dalam ruang tertutup untuk asas Bernoulli, kecuali ... a. Pompa air
c. Karburator motor
b. Penyemprot nyamuk
d. Sayap pesawat terbang
PENYELESAIAN
1. Dik : A1 = 16 cm2 A2 = 80 cm2 P1 = P2 F1 = 160 N Dit : F 2 = ...? Peny : P1 = P2 F 1 A1
F 2 A2
F 2
F 2
F2
F 1 x A2 A1 160 N x 80 cm
16 cm
2
2
800 80 0 N
2. Aplikasi konsep tekanan pada zat dalam kehidupan sehari-hari adalah:
Paku
Pisau
Hak sepatu
3. Dik : P = 3.200 Pa =
1 gram/cm3 = 1000 kg/cm3
g = 10 m/s Dit : h = ... ? Peny : P
h
h
h
x g x h
P
x g
3.200
1000 x 10
0,32 m
4. Adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang tidak sejenis. Contohnya gaya tarik menarik antara molekul air dan molekul gas ketika air di masukkan pada gelas. 5. Sebuah benda dikatakan terapung jika sebagian benda masih muncul di atas permukaan zat cair, gaya ke atas benda lebih besar daripada berat benda 6. Dik : besi tenggelam dalam air
1 gram/cm3 = 1000 kg/m3
= air =
Fa = 0,1 N g = 10 m/s2 Dit : V b = ....? Peny : F a
V b x air x g
V b
V b
F a air x g
0,1
V b
1000 x 10
10 cm
3
7. Contoh aplikasi bejana berhubungan:
Cerek / teko
Selang diisi untuk membuat bangunan rata, digunakan oleh pekerja bangunan
8. Contoh gejala kapilaritas:
Naiknya air melalui batang batang tumbuhan
Naiknya minyak melalui melalui sumbu kompor
Terserapnya air oleh kain
9. Dik : gas dalam ruang tertutup V1 = 50 m3 P1 = 10 atm P2 = 50 atm Dit : V 2 = .... ? Peny : P1 x V1 = P2 x V2 V 2
P 1 x V 1 P 2
V 2
10 x 50
50
V2 = 10 m3 10. Contoh penerapan tekanan udara dalam ruang tertutup untuk asas Bernoulli:
Sayap pesawat terbang
Karburator motor
Penyemprot nyamuk