Giardia lamblia I.
Sejarah
Parasit ini di temukan oleh Anatomi Van Ieuwenhoek (1681), sebagai mikro organisme yang bergerak-gerak didalam tinja, dan egellata ini !ertama kali dikenal serta dibahas oleh lambl (18"#), dan diberi nama $intestinal $intestinalis%& is%& 'tiles 'tiles (1#1") (1#1") memberi memberikan kan nama baru, iardia iardia lambia, lambia, untuk menghormati Pro& A& iard dari !aris dan *r& +ambl dari Prague&
II. Klasifkasi
III. III.
lass .lagelata .amily /e0amitidae enus iardia '!eies Giardia lamblia Mor orolog ologii Parasit Parasit ini mem!unyai 2 stadium yaitu 1& 3roo4oi roo4oit t 5kuran 5kuran 12-1" mikron mikron berbentuk berbentuk simetris simetris bilateral bilateral se!erti se!erti buah jambu
monyet
yang
bagian
anteriornya anteriornya
membulat
dan
bagian
!osteriornya meruning& Permukaan dorsal embung (kon7eks) dan !i!ih di sebelah 7entral dan terda!at batil isa! berbentuk se!erti akram yang ek ekung ung dan dan mene menem! m!at atii sete seteng ngah ah bagi bagian an ante anteri rior or bada badan n !ara !arasi sit& t& Ia mem!unyai mem!unyai se!asang se!asang inti yang letaknya letaknya di bagian bagian anterior anterior,, bentukny bentuknya a o7al o7al dengan dengan kario kariosom som di tengah tengah atau atau butir butir-bu -butir tir kroma kromatin tin terseb tersebar ar di !lasma inti& 3roo4oit ini mem!unyai !asang agel yang berasal dari !asang blearo!las& blearo!las& 3erda!at 2 !asang yang lengkung lengkung diangga! sebagai benda !arabasal, letaknya melintang di !osterior dari batil isa!& se!asang agel keluar dari 2 blearo!las blearo!las anteriol&se!asang anteriol&se!asang agel lateral berasal dari 2 blearo!las blearo!las lateral di antara dua inti dan dan kedua aksonema aksonema berjalan ke ke ante anteri riol ol&l &lal alu u sali saling ng meny menyil ilan ang g
di gari garis s teng tengah ah dan dan gari garis s leng lengku kung ng
di!ing di!inggi girr batil batil isa!,k isa!,kemu emudia dian n masing masing-ma -masi sing ng keluar eluar kanan anan
dan dan
kir kiri
&se!a e!asang ang
akso ksonema nema
yang yang
aga agak
dari dari sis sisii latera laterall teba ebal
(dis (diseb ebu ut
aksos aksostil til)be )beras rasal al dari dari 2 blear blearo!l o!las as median median berjalan berjalan ke !oster !osterior ior keduan keduanya ya keluar keluar dari ujung !osterior !osterior &dari se!asang se!asang blearo! blearo!las las
dan yang
letekn leteknya ya di tengah tengah-te -teng ngah ah dua batil batil isa! isa! ,kelu ,keluar ar se!asa se!asang ng akson aksonema ema !end !endek ek seba sebaga gaii
age agell
sent sentra ral& l&du dua a
bata batang ng yang yang agak agak mele meleng ngku kung ng
diangga! sebagai benda !arabasal ,leteknya melintang di !osterior dari batil isa!& 3roo4oit berukuran !anjang #-29 :m, lebar "-1" :m& ;erbentuk o7al o7al hingg hingga a ada yang yang berben berbentu tuk k buah buah !ear !ear atau atau bentu bentuk k hati& hati& ;entuk ;entuk troo4oit s!esies ini memiliki suking dis !ada ujung anteriornya, yaitu
area konka yang menutu!i setengah dari !ermukaan 7entral& *ua buah nulei yang terletak simetris bilateral& ista ;erbentuk o7al berukuran 8-12 mikron, mem!unyai dinding yang ti!is dan kuat& 'ito!lasmanya berbutir halus dan letaknya jelas ter!isah dari dinding kista& >ista yang baru terbentuk mem!unyai 2 inti yang matang mem!unyai inti, letaknya !ada satu kutub& waktu kista dibentuk ,troo4oit menarik kembali agel-agel
kedalam aksonema ,sehingga
tam!ak sebagai !asang benda sabit yaitu sisa dari ag&&lamblia hidu! di rongga usus keil,yaitu duodenum dan bagian !roksimal yeyenum dan kadang-kadang di saluran dan kandung em!edu dengan !ergeraka?n agel yang e!at troo4oit bergerak dari 'atu tem!at ke tem!at yang lain dengan batil isa! ,melekatkan diri !ada e!itel usus&troo4oit berkembang biak dengan belah !asang longitudinal dalam tinja air biasanya hanya ditemukan troo4oit&el&enkistasi terjadi dalam !erjalanan ke kolon,bila tinja mulai !adat&bila kista matang tertelan oleh hos!es maka terjadi eksistasi di duodenum ,kemudian sito!lasmanya membelah dan agel tumbuh dari aksonema sehingga terbentuklah 2 troo4oit&
IV.
Siklus Hidup @anusia adalah hos!es alamiah iardia lamblia, selanjutnya s!esies dan morologi yang sama ditemukan !ada berbagai hewan, !enyakit yang disebabkannya disebut iardiasis, +amblias, dengan distribusi geograk bersiat kosmolit dan lebih sering ditemukan di daerah beriklim !anas dari !ada di daerah beriklim dingin, dan !arasite ini juga ditemukan di Indonesia& *alam silkus hidu!nya, & +amblia mengalami 2 stadium, yaitu stadium troo4oit yang da!at hidu! bebas di dalam usus halus manusia dan kista stadium
inekti
yang
keluar
ke
lingkungan
melalui
eses
manusia&
3ertelannya kista dari air minum dan makanan yang terkontaminasi atau da!at juga melalui kontak indi7idu meru!akan awal dari ineksi& 'etelah melewati gaster, kista menuju usus halus& =kskistasi terjadi di duodenum, setelah itu multi!likasi terjadi melalui !embelahan biner dengan inter7al kurang lebih 8 jam& 3roo4oit menem!el !ada mukosa duodenum dengan menggunakan suking dis yang dimilikinya& =nkistasi terjadi saat troo4oit masuk ke usus besar& 'tadium troo4oit dan kista da!at ditemukan !ada eses !enderita
giardiasis&
>edua
hal
tersebur
da!at
dijadikan
alat
untuk
mendiagnosis !enyakit giardiasis& *i luar tubuh manusia, & +amblia lebih tahan dalam bentuk kista dan dalam lingkungan lembab da!at bertahan sam!ai B bulan&
@akanan, minuman, dan air yang terkontaminasi dengan Giardia lamblia tidak sengaja tertelan (menular melalui fecal-oral) ke dalam tubuh
Giardia lamblia masuk
stadium kista dari Giardia lamblia akan menetaskan 2
troo4oit, dan mem!erbanyak diri dengan !embelahan mitosis biner belah !asang
troo4oit tersebut akan menem!el di sel e!itel embungCdinding
mukosa usus halus dengan bantuan sucking disc (untuk melawan gerak !eristaltik usus)
troo4oit tersebut akan berkoloni dan tinggal di saluran
em!edu untuk menghindari keasaman dari duodenum
troo4oit yang tidak
menem!el di dinding mukosa usus halus akan mengalami enkistasi di kolon, karena lingkungan yang kurang baik
akan dieksresikan kolon yang
berbentuk !adat (jika Giardia lamblia berada dalam stadium bentuk kista)
atau air (yang membuktikan bahwa eses tersebut mengandung banyak Giardia lamblia dalam stadium troo4oit)&
V.
Patogenesis dan Gejala Klinis ;ila jumlah kista yang tertelan hanya sedikit, biasanya tidak akan menimbulkan gejala klinis& Ineksi !ada anak-anak dibanding dewasa sama dengan tiga dibanding satu (giardiasis banyak ditemukan !ada anak)& Parasit yang melekat !ada mukosa dinding usus serta adanya kegiatan mekanik dan to0in dari !arasit tersebut da!at menyebabkan !eradangan ringan dan gangguan !enyera!an lemak sehingga da!at terjadi diare yang mengandung banyak lemak (steatorrhoea)& 'elain itu juga terjadi gangguan absor!si glukosa, laktosa, silosa, karoten, olat, dan 7itamin ;12& Penyera!an bilirubin oleh iardia lamblia juga da!at menghambat akti7itas li!ase !ankreatik& =n4im-en4im disakarida dan !ankreas juga akan terganggu& angguan !enyera!an 7itamin serta bahan haemo!oeti juga da!at menyebabkan a7itaminosis& >eadaan diatas bisa disebut juga dengan sindrom malabsor!si& 'eara histologis, akan ditemukan 7ili usus memendek, kerusakan sel e!itel usus, inltrasi !lasma, dan kri!tum usus rusak& ejala klinis yang disebabkan giardiasis sangat ber7ariasi dan da!at berbeda di antara !enderitanya& /al ini tergantung berbagai aktor, se!erti jumlah kista yang tertelan, lamanya ineksi, aktor hos!es, dan !arasitnya itu sendiri& @asa inkubasi berlangsung #-1" hari& ejala akut dimulai dengan rasa tidak enak di !erut yang diikuti dengan mual dan tidak nasu makan&
*a!at juga disertai dengan demam ringan, dan kemudian diikuti dengan diare air yang berbau busuk, kram !erut, dan !erut terasa kembung karena ada gas di dalamnya& Pada tinja, biasanya jarang ditemukan lendir dan darah& ejala akut biasanya berlangsung selama B- hari dan da!at sembuh seara s!ontan (sel-limit)& 'ebaliknya, giardiasisClambliasis da!at berubah menjadi ase kronis beru!a diare yang hilang timbul selama 2 tahun atau lebih& Pada ase ini, !enderita merasa lemah, sakit ke!ala, myalgia, dan juga da!at disertai dengan !enurunan berat badan dan malabsor!si& Pada !enderita yang asimtomatik, seara histologi tidak ditemukan kelainan mukosa, duodenum, dan jejenum& ejala klinis 1& *emam& 2& Anemia& B& 3inja besar dan bau& & .latulen& "& *istensi abdomen, mual& 6& holeysto!athy& D& =nteritis kronis& 8& 'indrom malabsor!si&