GERUSAN DAN SEDIMEN A. GERUSAN I. Pengertian Gerusan Gerusan (scouring) merupakan suatu proses alamiah yang terjadi di sungai
sebaga sebagaii akibat akibat pengar pengaruh uh morfol morfologi ogi sungai sungai (dapat (dapat berupa berupa tikung tikungan an atau atau bagian bagian penyempitan aliran sungai) atau adanya bangunan air ( hydraulic structur) seperti: jembatan, bendung, pintu air, air, dan lain-lain. orfologi sungai merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam proses terjadinya gerusan, hal ini disebabkan aliran saluran terbuka mempunyai permukaan bebas (free surface). !ondisi aliran saluran terbuka berdasarkan pada kedudukan permukaan bebasnya cenderung berubah sesuai "aktu dan ruang, disamping itu ada hubungan ketergantungan antara kedalaman aliran, debit air, kemiringan dasar saluran dan permukaan saluran bebas itu sendiri. Laursen (1952) dalam Hanwar (1999:4) mendefinisik mendefinisikan an gerusan gerusan sebagai sebagai pembesaran dari suatu aliran yang disertai diserta i pemindahan material mater ial melalui aksi gerakan fluida. Gerusan lokal (local scouring) terjadi pada suatu kecepatan aliran di mana sedimen yang dingkut lebih besar dari sedimen yang disuplai. enu enuru rutt #aur #aursen sen ($%& ($%&') ') dalam dalam uci ucipt pto o (' ('*: *:+* +*), ), sifat sifat alam alamii geru gerusa san n mempunyai fenomena sebagai berikut : $. esar esar geru gerusan san akan sama sama selisi selisihn hnya ya anta antara ra juml jumlah ah mater material ial yang yang dian diangk gkut ut kelu keluar ar daerah daerah gerusan gerusan dengan dengan jumlah jumlah materia materiall yang yang diangk diangkut ut masuk masuk ke dalam dalam daerah daerah gerusan. '. esar gerusan gerusan akan akan berkurang berkurang apabila apabila penampang penampang basah basah di daerah daerah gerusan gerusan bertambah bertambah (misal karena erosi). ntuk kondisi aliran bergerak akan terjadi suatu keadaan gerusan yang disebut gerusan batas, besarnya akan asimtotik terhadap "aktu. II. II.
Tujuan juan Men Menge geta tahu huii Scou Scouri ring ng Pad Pada a Jemb Jembat atan an engan mengetahui fenomena scouring maka perencana dapat melakukan
in/estigasi terhadap saluran sehingga dapat ditentukan letak , posisi ,kedalaman dan tipe pilar maupun abutemen sehingga kecacatan dan kegagalan pada jembatan yang disebabkan scouring dapat dihindarkan. 0pabila bangunan sudah beridiri maka dapat dibuatkan pengaman untuk mereduksi efek scouring tersebut agar kekuatan struktur jembatan secara keseluruhan tetap mantap. III. II.
1en 1enis - 1eni enis couring
Gerusan adalah proses semakin dalamnya dasar sungai karena interaksi antara aliran dengan dasar sungai. couring dapat diklasifikasikan menjadi:
•
Gerusan umum (general scour) Gerusan umum ini merupakan suatu proses alami yang terjadi pada sungai sehingga akan menimbulkan degradasi dasar. Gerusan mum disebabkan oleh energi dari aliran air.Gerusan akibat penyempitan di alur sungai (contraction scour)
•
Gerusan lokal (local scour) Gerusan lokal ini pada umumnya diakibatkan oleh adanya bangunan air, misal, tiang atau pilar jembatan. Gerusan local disebabkan oleh sistem pusaran air (/orte2 system) karena adanya gangguan pola aliran akibat rintangan.
0da dua macam gerusan lokal, yaitu : 3lear "ater scour
Pergerakan sedimen hanya terjadi pada sekitar pilar. 0da dua macam: $. Gerusan lokal tidak terjadi dan proses transportasi sedimen tidak terjadi. '. Gerusan lokal terjadi menerus dan proses transportasi sedimen tidak terjadi.
#i/e bed scour
4erjadi karena adanya perpindahan sedimen. 5aitu jika: Gerusan terlokalisir terjadi karena adanya penyempitan penampang sungai oleh adanya penempatan bangunan hidraulika.
Gerusan 4otal (4otal cour)
erupakan kombinasi antara gerusan lokal (local scour) dan gerusan umum (general scour). isa juga kombinasi antara gerusan lokal, gerusan umum dan gerusan terlokalisir (locali6ed scour7 constriction scour). erdasarkan pengamatan tentang analisa ini, maka tipe scouring yang terjadi pada struktur ba"ah jembatan dapat dibedakan menjadi:
$. Gerusan yang terjadi pada pilar yang terletak pada saluran lurus adalah gerusan local. '. Gerusan yang terjadi pada pilar yang terletak pada bagian tikungan saluran adalah gerusan local ditambah dengan gerusan umum akibat tikungan saluran. +. Gerusan yang terjadi pada abutmen jembatan adalah gerusan total, yaitu kombinasi antara gerusan local, gerusan umum dan gerusan penyempitan I8.
Proses 4erjadinya couring Pada 0butemen dan Pilar Gerusan akibat aliran air menyebabkan erosi dan degradasi di sekitar bukaan jalan air ("ater "ay openning) suatu jembatan. egradasi ini berlangsung secara terus menerus hingga dicapai keseimbangan antara suplai dan angkutan sedimen yang saling memperbaiki. 0pabila suplai sedimen dari hulu berkurang atau jumlah angkutan sedimen lebih besar daripada suplai sedimen, maka bisa menyebabkan terjadinya kesenjangan yang begitu menyolok antara degradasi dan agradasi di lokasi dasar jalan air jembatan. ehingga lubang gerusan (scour hole) pada abutmen maupun pilar jembatan akan lebih dalam bila tidak terdapat atau kurangnya suplai sedimen. emikian juga apabila tidak terdapat bangunan pengendali gerusan di sekitar abutmen ataupun pilar, maka dalamnya gerusan tidak bisa direduksi, se-hingga kedalaman gerusan bisa mencapai maksimum. 9al ini bisa menyebabkan rusaknya abutmen maupun pilar jembatan. Pada 0butemen enurut 5ulistianto dkk. ($%%), Gerusan yang terjadi di sekitar abutmen jembatan adalah akibat sistem pusaran (/orte2 system) yang timbul karena aliran dirintangi oleh bangunan tersebut. istem pusaran yang menyebabkan lubang gerusan (scour hole), bera"al dari sebelah hulu abutmen yaitu pada saat mulai timbul komponen aliran dengan arah aliran ke ba"ah, karena aliran yang datang dari hulu dihalangi oleh abutmen, maka aliran akan berubah arah menjadi arah /ertikal menuju dasar saluran dan sebagian berbelok arah menuju depan abutmen selanjutnya diteruskan ke hilir. 0liran arah /ertikal ini akan terus menuju dasar yang selanjutnya akan membentuk pusaran. i dekat dasar saluran komponen aliran berbalik arah /ertikal ke atas, peristi"a ini diikuti dengan terba"anya material dasar sehingga terbentuk aliran spiral yang akan menyebabkan gerusan dasar. 9al ini akan terus berlanjut hingga tercapai keseimbangan.