KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat-Nyalah saya dapat melaksanakan praktek geologi fisik dasar 1 serta menyelesaikan laoparan akhir yang dituangkan dalam Laporan Praktikum Geologi Fisik Dasar 1. Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah agar penyusun atau praktikan dapat dapat menget mengetahu ahui, i, memaha memahami mi serta serta mempra mempraktek ktekkan kan ilmu ilmu teori teori yang yang didapa didapatt secara nyata. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rinita Fatmarani, S.T, dosen geol geolog ogii fisik fisik dasa dasarr 1, yang yang tela telah h memb memban antu tu dala dalam m pemb pember eria ian n mate materi ri dan dan membimbing secara langsung dalam pelaksanaan praktikum. Dan tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Saya Saya meng menguc ucap apka kan n moho mohon n maaf maaf apab apabil ilaa terda terdapa patt keke kekeli liru ruan an atau atau kesalahan dalam penulisan nama dan istilah geologi. Masih banyak sekali kekeliruan dan kekurangan dalam laporan praktikum ini karena segala segala kesalahan kesalahan datangnya datangnya agar dari manusia manusia dan segala kebenaran kebenaran datangnya pasti dari Allah. Penyusun sangat mengharapkan saran dari temanteman agar membantu memperbaiki laporan praktikum ini.
Balikpapan, 6 Desember 2011
Penyusun
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................2 DAFTAR GAMBAR....................................................................................3 DAFTAR TABEL.........................................................................................4
BAB
I
BATUAN SEDIMEN 3.1
TUJUAN PERCOBAAN..........................................5
3.2
TEORI DASAR.........................................................5
3.3
PERALATAN DAN BAHAN.................................10
3.4
WAKTU PELAKSANAAN...................................10
3.5
PROSEDUR KERJA...................... ............ ............10
3.6
PEMBAHASAN…………………………………..12
3.7
ESSAY.....................................................................18
3.8
KESIMPULAN........................................................20
3.9
LAMPIRAN
Page 2
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 batu lempung…….........................................................................5 Gambar 3.2 siltstone carbonate.......................................................................13 Gambar 3.3 batu gamping...............................................................................14 Gambar 3.4 batu gamping berfosil..................................................................15 Gambar 3.5 batu lempung...............................................................................16 Gambar 3.6 batu lempung...............................................................................17 Gambar 3.7 batu pasir.....................................................................................18
Page 3
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 ukuran butir batuan sedimen...........................................................7 Table 3.2 skala kekerasan wenworth..............................................................11
Page 4
BAB III
BATUAN SEDIMEN
3.1 TUJUAN PPERCOBAAN
1. Untuk membedakan tiap-tiap batuan sedimen 2. Untuk mengetahui perbedaan batuan sedimen 3. Bisa mengidentifikasi batuan sedimen secara langsung dan nyata 4. Dapat lebih mengenal unsur-unsur didalam batuan sedimen
3.2 TEORI DASAR
Batuan sediment adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi bahan rombakan batuan asal, maupun hasil denudasi atau dari hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Batuan sedimen hanya merupakan 5% dari seluruh batu-batuan yang terdapat di kerak bumi. Dari jumlah 5% ini, batulempung adalah 80%, batupasir 5%, dan gamping 5%.
Batu Bara
Gambar3.1 batulempung
1.2.1 Klasifikasi
Batuan sedimen dapat dikelompokan menjadi sebagai berikut:
Page 5
•
Batuan sedimen detrius klastik, batuan ini diendapkan dengan proses mekanisme, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirannya. Cara terbentuknya batuan tersebut pembagian ini berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk di lingkungan darat atau di lingkungan air.
•
Proses sedimen evaporit, proses terbentuknya adalah pada air yang memiliki larutan kima yangcukup pekat. Pada umumnya terbentuk di danau atau larutan tertutup.
•
Batuan sedimen batubara, batuan sedimen ini terbentuk dari unsurunsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh lapisan yang tebal di atasnya sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya pelapukan.
•
Batuan sedimen silika, batuan sedimen ini terdiri dari rijang (chert), radiolaria dan tanah diatom. Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organik seperti radiolaria atau diatom dan proses kimiawi untuk lebih menyempurnakannya.
•
Batuan
sedimen
karbonat,
batuan
ini
sudah
umum
sekali
terbentuknya dari kumpulan cangkang moluska alga, foraminifera atau lainnya yang bercangkang kapur. Atau proses pengendapan yang merupakan rombakan batuan yang terbentuk lebih dulu dan diendapkan di suatu tempat. Sedangkan
berdasarkan
genetisnya
batuan
sedimen
dapat
dikelompokan menjadi 2 golongan, yaitu: •
Batuan sedimen klastik, yaitu batuan yang terbentuk dari pengendapan kembali detrius atau pecahan batuan asal. Batuan asal berupa batuan beku, metamorf dan sedimen. Fragmentasi dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung , kemudian mengalami proses diagenesa,
Page 6
yakni perubahan-perubahan yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi terjadi. Litifikasi merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras. •
Batuan sedimen nonklastik, Batuan yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bias juga dari hasil kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organic.
3.2.2 Pemerian Batu Sedimen Klastik
Pemerian batuan sedimen klastik terutama didasarkan pada tekstur, komposisi mineral dan struktur. 3.2.2.1 Tekstur
Yaitu suatu kenampakkan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir serta susunannya. Pembahasan tekstur meliputi: •
Ukuran butir, Pemerian ukuran butir didasarkan pada skala Wntworth, 1992 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Ukuran Butir Batuan Sedimen
Nama butir Bongkah (boulder) Brangkal (couble) Krakal (pebble) Krikil (gravel) Pasir sgt kasar (very coarse sand) Pasir kasar (koarse sand) Pasir sedang (medium sand) Pasir halus (fine sand) Pasir sgt halus (very fine sand) Lanau (silt) Lempung (clay) •
Ukuran butir(mm) 256 256 – 64 64 – 4 4–2 2–1 1–½ ½-¼ ¼ - 1/8 1/8 – 1/64 1/64 – 1/256 1/256
Pemilahan, yaitu keseragaman dari ukuran besar butir penyusun batuan sedimen, artinya bila semakin seragam ukurannya dan besar butirnya maka pemilah semakin baik. Dalam pemilahan dipakai batasan-batasan sebagai berikut:
Page 7
Pemilahan baik (well sorted)
Pemilahan sedang (moderate sorted)
Pemilahan buruk (poorly sorted)
Kebundaran, yaitu nilai membulat atau meruncingnya butiran
•
dimana sifat ini hanya bisa diamati pada batuan sedimen klastik kasar. Kebundaran dapat dilihat dari bentuk yang terdapat dalam batuan tersebut. Tentunya terdapat banyak sekali variasi dari bentuk batuan, akan tetapi untuk mudahny dipakai perbandingan sebagai berikut:
•
Sangat membundar (well rounded)
Membundar (rounded)
Membundar tanggung (subrounded)
Menyudut tanggung (subangular)
Menyudut (Angular)
Kemas Didalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu:
Kemas
Terbuka,
apabila
butiran
tidak
saling
bersentuhan
Kemas Tertutup, apabila butiran saling bersentuhan
3.2.2.2 Struktur
Struktur sedimen diantaranya adalah perlapisan. Macam-macam perlapisan:
Masif, bila tidak menunjukkan struktur dalam.
Perlapisan sejajar, bila perlapisan saling sejajar.
Laminasi, perlapisan sejajar ukurannya lebih tipis dari lem.
Perlapisan philihan, bila perlapisan disusun oleh butiran yang berunbah dari kasar ke halus kearah vertcal.
Perlapisan silang siur, perlapisan yang membentuk sudut terhadap bidan perlapisan.
Page 8
3.2.2.3 Komposisi Mineral
Komposisi mineral dari batuan sedimen klastik terdiri dari: Fragmen, adalah butiran yang berukuran paling besar dapat • berupa pecahan batuan, mineral dan cangkang fosil. •
Matrik, adalah butiran yang lebih kecil dari fragmen dan terletak diantara fragmen sebagai masa dasar. Matrik dapat juga berupa batuan, mineral atau fosil.
•
Semen, adalah bahan pengikat antara butiran/fragmen dan matrik, bahan yang umum adalah:
•
Semen Karbonat (berwarna putih)
•
Semen Silica (berwarna putih)
•
Semen oksida besi (berwarna kemerahan)
3.2.3 Pemerian Batuan Sedimen Non Klastik 3.2.3.1 Tekstur
Tekstur dibedakan menjadi: Kristalin, terdiri dari kristal-kristal yang interlocking, kristal • saling mengunci satu sama lain •
Amorf, terdiri mineral yang tidak mempunyai system Kristal.
•
Oolitik (bundaran besar) 25-2mm
•
Pisolitik (<2m)
3.2.3.2 Stuktur Stuktur yang penting antara lain: Fosiliferous, stuktur yang ditujukkan oleh fosil atau komposis •
organic •
Geode, rongga yang tersi kristal dengan pertumbuhan konsentris.
•
Stylolit, merupakan struktur bergerigi akibat pelarutan.
3.2.3.3 Komposisi Mineral
Komposisi batuan sedimen non klastik umumnya menominera (satu macam mineral), contoh:
Page 9
Batu gamping Kristalin : Kalsit
3.3
3.4
3.5
•
Chert
: Kalsedon
•
Gipsum
: Mineral Gypsum
PERALATAN DAN BAHAN •
Batuan sedimen yang diidentifikasi
•
Kuku jari
•
Lup
•
Senter
•
Catatan
•
Penggaris
WAKTU PELAKSANAAN: •
3 Desember 2011 jam 12.30-14.00
•
4 Desember 2011 jam 13.00-14.30
PROSEDUR KERJA
1. Mempersiapkan bahan seperti: batuan sedimen yang akan di teliti, lup, penggaris, catatan dan kuku jari. 2. Mengambil salah satu batuan sedimen yang akan di teliti. 3. Menentukan jenis batuan tersebut 4. Tentukan
warna
apaka
warna
itu
lapuk
atau
segar
segar, brarti batuan itu memiliki warna yang belum terkontaminasi oleh pengotor lapuk, berarti warna batuan itu telah terkontaminasi oleh pengotor. 5.
Tentukan tekstur tentukan ukuran butir dengan melihat batuan tersebut melalui skala wentworth.
Page 10
Tabel 3,2 Skala Kekerasan wentworth Ukuran Butir (mm)
Nama Butir
>256
Bongkah
64-256 4-64
Berangkal Kerakal
2-4
Kerikil
1/16-2 1/256-1/16
Pasir Lanau
<1/256
Lempung
Tentukan bentuk butir dengan
melihat butir tersebut
mempunyai bentuk angular atau rounded. Sortasi ditentukan dengan melihat keseragamn butirnya. Apakah very well, well, moderately, poorly, very poorly sorted. Menentukan kemas, apakah kemas tertutup jika fragmen bersentuhan, ataupun kemas terbuka jika fragmen tidak saling bersentuhan. 6. Menentukan komposisi batuan sedimen, dari fragmen yaitu mineral yang besar, matriks yaitu mineral yang kecil, mineral aksesoris yaitu mineral tambahan, dan semen sebagai proses sementasinya, apakah batubara, karbonat, atau silika. 7. Menentukan struktur batuan sedimen, apakah berlapis atau berfosil.
Page 11
8. Tentukan ciri khusus dari batuan sedimen tersebut 9. Tentukan nama batuan sedimen tersebut. 10. Tentukan
genesanya
yaitu
cara
bagaimana
dan
dimana
pembentukannya. 11. Gambar sketsa batuan sedimen sesuai identifikasi serta beri keterangan dan penjelasan.
3.7
PEMBAHASAN •
Batu gamping 1 : terbentuk akibat proses sedimentasi. Memiliki ciri : berwarna segar putih bening, lapuk nya coklat. Ukuran butir 1/256-1/16 skala wentworth. Bentuk butir angular. Sortasi well sorted. Kemas tertutup. Komposisi batuan terdapat kuarsa, plagioklas, ortoklas. Sementasi karbonat.
. Gambar 3.6 Siltstone Carbonate
•
Batu gamping 2 : terbentuk akibat proses sedimentasi Memiliki cirri : berwarna segar abu abu keputihan, lapuknya coklat terang. Ukiran butir 1/256-1/16 lanau (skala wentworth). Bentuk butir rounded. Sortasi very well sorted. Kemas tertutup. Komposisi terdapat kuarsa, plagioklas, ortoklas. Sementasinya karbonat.
Page 12
Gambar 37 Claystone Silicate
•
Batu gamping berfosil : terbentuk akibat proses sedimentasi Memiliki cirri berwarna segar abu abu. Lapuknya abu abu kehitaman. Ukuran butir 1/256-1/16 lanau (skala wentworth). Bentuk butir sub-rounded. Sortasi moderately sorted. Kemas terbuka. Komposisi ada kuarsa dan plagioklas. Sementasinya karbonat. Struktur berfosil. Termasuk jenis batuan klastik.
Gambar 3.8 Siltstone Carbonate
•
Batu lempung 1 : terbentuk akibat proses sedimentasi. Memiliki warna segar hijau, dan lapuknya abu-abu kehitaman. Ukuran butir <1/256 lempung (skala wentworth). Bentuk butir well rounded. Sortasi very well sorted. Kemas tertutup. Komposisi terdapat
lempung.
Sementasinya
Termasuk jenis batuan klastik.
Page 13
silica.
Struktur
berlapis.
Gambar 3.9 Sandstone Silicate
•
Batu lempung 2 : terbentuk karena proses sedimentasi Memiliki warna segar putih, lapuknya abu-abu. Ukuran butir <1/256. Bentuk butir rounded. Sortasi very well sorted. Kemas tertutup. Komposisi lempung dan olivine. Sementasinya karbonat. Struktur berlapis.
Gambar 3.10 Batugamping Kalsirudit
Page 14
•
Batu pasir : terbentuk karena adanya proses sedimentasi Memiliki warna segar putih, lapuknya putih keabu-abuan. Ukuran butir 1/16-2 pasir (skala wentworth). Bentuk butir rounded. Sortasi well sorted. Kemas terbuka. Komposisi plagioklas, olivine, kuarsa, sementasinya karbonat. Struktur berlapis. Jenis batuan klastik.
Gambar 3.11 Siltstone Silicate
•
Untuk mengidentifikasi batuan sedimen dengan menentukan jenis batuan, warna, tekstur, komposisi mineral, struktur, cirri khusus, nama batuan dan genesa.
•
Hal yang didapat setelah praktikum tersebut adalah bahwa setiap jenis batuan sedimen memiliki unsure yang berbeda dan memiliki tekstur yang berbeda serta memilki kandungan mineral yang berbeda. Contohnya adalah batu gamping 1 dengan batu gamping 2 sudah berbeda.
3.7
KESI MPULAN
1. Bahwa yang kita amati selama ini, batuan sedimen memiliki keseregaman jenis dan bentuk. 2. Batuan sedimen yang kita amati tersebut belum tentu memiliki kesamaan, contohnya : batu gamping 1 dengan batu gamping 2 memiliki tekstur, komposisi mineral dari struktur yang berbeda.
Page 15
3. Batuan sedimen ternyata memiliki tekkstur tertentu, komposisi beragam, dan struktur yang berbeda dengan yang lain.
Page 16