1
ENTOMOLOGI
PENDAHULUAN Entomologi berasal dari kata : entomon yang mempunyai arti arti serangga dan logos yang yang berarti ilmu / pengetahuan. Jadi entomologi ialah ilmu yang mempelajari tentang serangga dan binatang yang termasuk Phylum Arthropoda. Arthropoda adalah golongan binatang yang beruas-ruas / berbuku-buku. Sedangkan Arthropoda itu sendiri berasal dari kata : arthron yang berarti ruas-ruas dan podea yang berarti kaki. Menurut pengertian arti entomologi tersebut di atas sangat luas sekali, oleh karena itu di dalam hal ini untuk mempermudah cara mempelajari dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Entomologi Kedokteran
=
Medical Entomology
2. Entomologi Kehewanan
=
Vetarinary Entomologi
3. Entomologi Pertanian
=
Agricultural Entomology
Dari ketiga golongan tersebut yang paling penting bagi kita yaitu : Entomologi Kedokteran, karena mempunyai hubungan langsung dengan kesehatan manusia. Di dalam entomologi kedokteran ini ada beberapa pokok yang perlu dipelajari, yakni : I. Peranan Arthropoda dalam ilmu kedokteran. II. Arthropoda sebagai vektor / penular penyakit. III. Arthropoda hubungan dengan penyakit. I.
PERANAN ARTHROPODA DALAM ILMU KEDOKTERAN Arthropoda mempunyai peranan yang penting dalam ilmu kedokteran, karena: 1. Menularkan penyakit. 2. Menyebabkan gangguan sebagai parasit. 3. Mengandung zat-zat toksin/racun. 4. Menyebabkan alergi bagi mereka yang rentan. 5. Menimbulkan entomophobia.
2 1. Menularkan penyakit. Arthropoda dapat menularkan penyakit ada 2 macam cara, yakni : 1.1. Penularan mekanis. Penularan
ini
serangga
hanya
bertindak
sebagai
alat
pemindah
penyakit/mikro organisme yang pasif, dan adanya serangga tidak mempunyai arti yang paling penting dalam kelanjutan hidupnya mikro organis/parasit yang di tularkan. Jadi penularan ini melalui anggota badannya. Contoh : Penyakit yang yang di sebabkan sebabkan oleh golongan Amoeba dan
vektor
penularnya adalah golongan lalat rumah (musca) dan lalat lapangan (fildhflien). 1.2. Penularan Biologis. Penularan ini serangga bertindak sebagai tuan rumah/hospes, dan adanya serangga sangat diperlukan untuk kelanjutan hidupnya mikroorganisme/parasit yang ditularkan. Di dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi : 1.2.1. Cara propagatif. Penularan ini didahului oleh berkembang biaknya mikroorganisme di dalam serangga. Atau dapat dikatakan, di dalam serangga mikro organis berkembang biak sebelum ditularkan dan tidak mengalami perubahan bentuk. Contoh : - Penyakit pes dan serangga sebagai vektornya adalah golongan pinjal tikus (Xenopaylla spp) - Penyakit demam berdarah atah DHF (Dengue Haemorragio Fever) dan vektor penularnya adalah golongan nyamuk Aedes (A. aegypti, A. albopictus)
1.2.2. Cara cyclo propagatif. Penularan ini didahului oleh berkembang biaknya mikrorganisme dan perubahan bentuk di dalam serangga. Dalam arti kata lain, yaitu mikro organis di dalam tubuh serangga selain berkembang biak, juga mengalami perubahan bentuk. Contoh : - Penyakit malaria dan vektor penularnya adalah nyamuk Anopheles.
golongan
3 - Penyakit kala azar dan vektor penularnya yaitu golongan lalat penghisap darah (phlebotamus). 1.2.3. Cara cyclo developmental. Penularan ini didahului oleh pertumbuhan mikro organis di dalam tubuh serangga. Jadi mikro organis di dalam tubuh serangga hanya mengalami pertumbuhan saja/bertambah besar (berganti stadium). Contoh : - Penyakit filariasis dan vektor penularnya adalah golongan nyamuk Mansonia, Culex, Aedes dan Anopheles. - Penyakit Onchocarciasis dan Acanthocheilaneciasis dengan vektor penularnya adalah golongan lalat penghisap darah (Simulium, Culicoides).
1.2.4. Cara keturunan. Penularan ini melalui keturunannya. Jadi serangga yang pertama kali mengandung mikro organis/parasit tidak dapat menularkan, yang dapat menularkan adalah keturunannya. Contoh : -
Penyakit scrud scrud typhus typhus dengan vektor penularnya adalah golongan tungau/mites.
2. Menyebabkan gangguan sebagai parasit. 2.1. Sebagai endoparasit Parasit yang bersarang di dalam jaringan tubuh. Contoh : penyakit Myiasis yang disebabkan oleh golongan larva lalat. 2.2.
Sebagai ektoparasit Parasit hidup pada permukaan tubuh tuan rumah/hospes dan tidak pindah-pindah. Contoh : tungau, tuma, pinjal.
2.3. Sebagai parasit permanen Parasit pada umumnya hidup dari satu tuan rumah dan tidak pindah-pindah. Contoh : tuma dan pinjal. 2.4. Sebagai parasit tidak permanen Parasit yang hidupnya berpindah-pindah dalam satu tuan rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh : nyamuk, kutu busuk (Cimex sp.).
4
3. Mengandung zat-zat toksin/racun. Arthropoda mengeluarkan toksin yang berbahaya. Dan ada beberapa macam cara, toksin dapat dimasukkan dengan jalan : 3.1. Melalui gigitan – kelabang, laba-laba. 3.2. Melalui sengatan – lebah, kalajengking. 3.3. Melalui tusukan – nyamuk, kutu busuk. 3.4. Kontak langsung – ulat.
4. Menyebabkan alergi bagi mereka yang rentan. 4.1. Bulu sayap mayfly (Ephecerotera) dapat menimbulkan alergi, gangguan pernapasan, sesak napas. 4.2. Tusukan nyamuk dapat menyebabkan gatal-gatal yang mungkin diikuti dengan infeksi skunder.
5. Menimbulkan entomophobia. 5.1. Perubahan kebiasaan orang pada suatu tempat/daerah, karena gangguan serangga nyamuk. 5.2. Gangguan fikiran, karena mengkhayalkan penyakit yang mungkin timbul. 5.3. Perasaan ngeri, karena takut adanya bentuk serangga.
II. ANTHROPODA SEBAGAI VEKTOR PENULAR PENYAKIT. Phylum Arthropoda yang tersebar luas dan bermacam-macam ragam mempunyai spesies yang lebih banyak dari pada phylum lain yang termasuk alam binatang. Stadium dewasa dan stadium larva Arthropoda dapat merugikan/ menganggu kesehatan manusia dengan cara : menularkan penyakit, menimbulkan gangguan sebagai parasit, mengandung toksin, menimbulkan alergi bagi mereka yang rentan dan menimbulkan entemophobia.
5 Morfologi Arthropoda bersifat simetri bilateral, mempunyai badan beruas-ruas, mempunyai anggota badan yang beruas-ruas pula dan mempunyai lapisan kulit luar (exoscelet) yang keras dan kuat. Pernafasan pada golongan yang hidup dalam air dilakukan dengan insang dan yang hidup di darat dan udara dengan trachea, yaitu suatu tabung yang berasal dari lapisan luar yang masuk ke dalam. Phylum Arthropoda mempunyai ± 13 kelas, tetapi untuk entomologi kedokteran hanya 5 kelas yang di anggap penting, yakni : 1. Kelas Hexapoda (Insekta) 2. Kelas Arachnida 3. Kelas Crustacea 4. Kelas Diplopoda 5. Kelas Chilopoda
6 KELAS HEXAPODA (Insekta) Morfologi dan lingkaran hidup Mempunyai 1 pasang antena dan 3 pasang kaki. Dalam lingkaran hidupnya terjadi beberapa perubahan, yaitu : perubahan bentuk, perubahan sifat hidup dan perubahan struktur bagian dalam insekta atau dapat dikatakan metamorphosis (metamorphosis sempurna : telur – larva – pupa – dewasa dan metamorphosis tak sempurna : telur – nymph – dewasa). Kelas insekta ada 7 ordo yang dianggap penting dalam ilmu kedokteran, yakni : 1. Ordo Diptera 2. Ordo Siphonaptera 3. Ordo Anoplura 4. Ordo Hemiptera 5. Ordo Orthoptera 6. Ordo Celeoptera 7. Ordo Lepidoptera
1. Ordo Diptera Di dalam Ordo Diptera ini ada 2 golongan besar yang merupakan vektor penular penyakit, yaitu : golongan nyamuk dan lalat. 1.1.
Golongan Nyamuk : Family Culicidae : Morfologi dan lingkaran hidup. Mempunyai proboscis (bentuk mulut menusuk dan menghisap), 1 pasang antenna, satu pasang palpi, 1 pasang sayap, 1 pasang alat perimbangan (halter), 3 pasang kaki dan mempunyai bentuk badan yang simetris bilateral. Hidup di dataran tinggi, dataran rendah, daerah tropis maupun daerah kutub, dan tempat perindukannya (breeding place) di air tawar dan air payau (yang berkadar garam antara 5-20%). Metamorfosis sempurna : telur – larva – pupa – dewasa 1-3 hari 8-12 hari 2-3 hari
7
♀
♂
Genus : Anopheles, Aedes, Culex dan Mansonia , merupakan vektor penyakit yang disebabkan oleh penyakit : fever, dan Encephalitis.
Anopheles sp.
1.2.
Aedes sp
Culex sp
Mansonia sp
Golongan lalat : 1.2.1. Famili Psychodidae : Genus Phlebotanus (lalat pasir) : Morfologi dan lingkaran hidup.
♀
♂
8 -
Mempunyai bentuk badan yang langsing, bengkok, berwarna kuning tua, ukuran badan 2-3 mm, badan dan sayap berbulu lebat, pada posisi resting berdiri tegak menyerupai huruf V.
-
Mempunyai antena 1 pasang yang berbulu lebat dan masing-masing antena terdapat 16 segmen.
-
Bagian mulut mempunyai alat yang berupa pisau fungsinya untuk memotong.
-
Metamorfosis sempurna : telur – larva – pupa – dewasa 6-12 hari 25-35 hari 6-14 hari Telur sampai dewasa memerlukan waktu 5 – 9 minggu.
-
Tempat perindukannya pada celah-celah yang gelap, lembab dan dekat dengan sampah yang mengandung nitrogen.
Genus Phlebotanus merupakan vektor penyakit yang disebabkna oleh penyakit : Kala azar, Oriental sore, Pappataci fever, Verruga peruana, dan penyebarannya di daerah : Cina, India, S. Amerika, daerah tropis subtropis.
1.2.2. Famili Cerathopogonidae Genus : Culicoides (Midges, Biting Midges) Morfologi dan lingkaran hidup. -
Bentuk badan kecil 1-1,5 mm dan berwarna tengguli/ hitam.
-
Thorax sedikit bengkok dan menonjol ke atas kepala.
-
Sayap terdapat pada vena bercak-bercak hitam.
-
Tempat perindukannya di rawa-rawa dalam air tawar dan air payau, daerah hutan.
-
Bagian mulut mempunyai alat seperti pisau dan berfungsi untuk memotong. telur – larva – pupa – dewasa 2-3 hari 1-12 bl 3-5 hari
Genus
Culicoides
(Biting
Midges)
merupakan
vektor
penyakit
Acanthocheilanemiasis dan daerah penyebarannya, yaitu : Afrika dan Amerika Latin.
9 1.2.3. Famili Simulidae Genus Simulium (lalat hitam) Morfologi dan lingkaran hidup -
Mempunyai bentuk badan yang kecil 2-3 mm, punggung bengkok, kaki pendek, mata majemuk yang jelas, antena pendek polos.
-
Sayap pada vena tanpa bercak hitam.
-
Proboscis pendek mempunyai alat seperti pisau yang berfungsi untuk memotong.
-
Badan terdapat garis-garis yang berwarna emas atau perak.
-
Tempat perindukannya di sungai dengan aliran yang cukup deras yang terdapat di daerah hutan pegunungan.
-
Metamorfosis sempurna : telur – larva – pupa – dewasa 3-5 hari 12-13 hari 2-3 hari
-
Telur diletakkan dalam kelompok 300-500 butir.
Genus Simulium merupakan vektor penyakit yang disebabkan oleh Onchecerciasis dan daerah penyebarannya di : Afrika, Meksiko dan Amerika.
1.2.4. Famili Muscidae (lalat rumah, lalat lapangan) Genus Musca domestica (House flies). Morfologi dan lingkaran hidup. -
Mempunyai badan yang berukuran 5,5 – 7,5 mm, berwarna abuabu/hitam.
-
Punggung thorak terdapat 4 garis hitam, vena ke 4 dari pada sayap membentuk sudut.
-
Mempunyai alat mulut lekat hisap. Makanan yang padat dicairkan terlebih dahulu dengan memuntahkan isi perutnya yang mengandung enzim. Metamorfosis sempurna : telur – larva – pupa – dewasa
10
Genus Musca domestica adalah merupakan vektor penyakit secara mekanik, yakni : Cholera, Amoebic dysentri, Baccilary dysentri, Ascariasis, Typhoit feyer, Ywas, Poliomilitis dan penyebarannya di daerah Cosmopolitan.
1.2.5. Genus Hippelates (Eye flies) Genus ini sebagai vektor penyakit : Conjuctipitis, Yaws, dan daerah penyebarannya yaitu di daerah tropik.
1.2.6. Famili Tabanidae Genus Tabanus, Genus Chrysops : Morfologi dan lingkaran hidup. -
Bentuk badannya lebih besar dari pada famili-famili lain dan mempunyai ukuran 10-25 mm.
-
Antena terdiri dari 3 segmen dan segmen yang terakhir disebut : Flagellum (yang masih mempunyai segmen-segmen lagi)
Genus Tabanus : (Horse flies) -
Antena lebih pendek dari pada kepala.
-
Cutting lapping ada (kerat hisap).
-
Sayap membentuk huruf “Y” dan homogen.
Genus Chrysops : -
Antena lebih panjang dari pada kepala.
-
Cutting lapping ada (kerat hisap).
-
Sayap membentuk huruf “Y” dan tidak homogen.
11 Kedua genus tersebut yang betina menghisap darah pada siang hari dan telurnya berbentuk oval, diletakkan berkelompok 100-1000 butir pada tumbuh-tumbuhan air dan batu. Metamorfosis sempurna : telur – larva 2-3 hari
– pupa – dewasa 1 – 3 minggu
Setelah dewasa langsung mengadakan cepulasi (keluar dari pupa). Bertindak sebagai vektor penyakit : Anthrax, Tularemiasis, Leasis, dan Surra disease. Penyebarannya di daerah Eropa, Amerika, Jepang.
1.2.7. Famili Gasterophilidae : Genus Gasterophilus. Spesies G. intestinalis, G. nasalis, G. haemorrhoidalis. Bertindak sebagai vektor penyakit Myasis spesifik pada ternak kuda dan Creeping cutaneus myasis pada manusia. Famili Cuterebridae – spesies Dermatobia heminis, Dresephilus merupakan vektor penyakit Myasis dan penyebarannya di daerah cosmopolitan.
1.2.8. Famili Glossinidae : Genus Glossina /lalat tse-tse : Spesies G. palpalis, G. mersitans. Morfologi dan lingkaran hidup. -
Mempunyai badan yang berukuran sebesar lalat rumah dan berwarna coklat. Baik yang jantan maupun yang betina menghisap darah, terutama pada siang hari.
-
Genus ini termasuk golongan hewan yang vivipar (melahirkan larva).
-
Mempunyai mulut piercing – sucking.
12 G. palpalis : -
Tempat perindukannya di sungai-sungai, danau-danau yang
banyak
tumbuh-tumbuhannya. -
Bertindak sebagai vektor penular penyakit : sleeping sickness (Try panosoma gambiense) dan daerah penyebarannya di Afrika Barat, dan Kongo.
G. morsitan : -
Tempat perindukannya di daerah savanah.
-
Sebagai vektor penyakit : Sleeping sickness (T. rhodesiense), dan daerah penyebarannya di Afrika Timur.
2. Ordo Siphonaptera : (Flea = Pinjal) Morfologi dan lingkaran hidup. -
Badan berbentuk pipih laterolateral, dengan ukuran 1,5 – 4 mm dan jenis yang betina mempunyai ukuran yang lebih besar dari pada yang jantan.
-
Tidak mempunyai sayap.
-
Pada beberapa spesies mempunyai eccular bristle (bulu mata) dan letaknya berbeda beda tergantung dari spesies, ada yang di depan mata dan ada yang di bawah mata.
13 -
Ada yang mempunyai sisir (ctenidium) dan ada yang tidak mempunyai sisir. Metamorfosis sempurna : telur
– larva – pupa – dewasa
bentuk pupa ini terdapat di dalam cocoen.
♀
♂
3. Ordo Anoplura : Morfologi dan lingkaran hidup. -
Bentuk badan pipih (dorseventral).
-
Tidak mempunyai sayap.
-
Mempunyai 1 pasang antena yang terdiri dari 5 segmen.
-
Pada mulut terdapat Proboscis, bila tidak digunakan dapat dimasukkan (dilipat ke dalam).
-
Mempunyai 3 pasang kaki, pada ujungnya terdapat kuku yang digunakan untuk melekatkan diri pada serat-serat/ rambut.
14 -
Metamorfosis tidak sempurna : telur – nymph – dewasa dan tingkat nymph ada 3 stadium.
-
Merupakan ektoparasit (pada permukaan tubuh host).
Famili Pediculidae : Genus Pediculus humanus : a. Spesies Ph. Capitis (Head louse) b. Spesies Ph. Corporis (Body louse) -
Bentuk badannya berukuran 3 mm untuk yang betina dan 2 mm untuk yang jantan.
-
Berwarna abu-abu tergantung dari pada benda yang ditempatinya (rambut/ seratserat pakaian).
-
Bentuk alat kelamin untuk yang betina seperti huruf “W” terbalik, sedangkan un tuk
yang jantan seperti huruf “V”. -
Didapatkan pada orang-orang yang mempunyai hygiene yang jelek.
-
Sebagai vektor penyakit : Epidemic thypus (R. prowazekii), Trench fever (R. quintana) dan Relapsing fever (berrelia recurrentis).
-
Distribusi cosmopolitan.
c. Phthirus pubis (Pediculus crab = crab louse). -
Mempunyai ukuran badan 1,5 – 2 mm dan ukuran lebar sama dengan panjangnya.
-
Berwarna putih keabu-abuan.
-
Lokalisasi : pubis pada rambut, rambut alis, rambut janggut dan bulu mata.
-
Kelainan yang ditimbulkan adalah : karena gigitannya yang menimbulkan rasa gatal yang sangat, kadang-kadang menyebabkan pruritus.
Dari ketiga spesies tersebut di atas bersifat metamorfosis tidak sempurna: telur – nymph – dewasa.
15 4. Ordo Hemiptera : 4.1.
Famili Cimicidae (Bed bug). Morfologi dan lingkaran hidup -
Badan berbentuk pipih derseventral dan berukuran panjang 4-5 mm dan lebar 3 mm ( 4 : 3 mm = panjang : lebar).
-
Tidak mempunyai sayap.
-
Yang dewasa berwarna coklat kemerahan dan yang muda berwarna putih kekuningan dan yang khas adalah baunya.
-
Bentuk kepala pendek lebar seperti pyramid.
-
Mempunyai 1 pasang antena yang terdiri dari 4 segmen, dan probocis yang terdiri dari 3 segmen.
-
Peranan medis yaitu gigitannya yang akan menimbulkan rasa gatal-gatal dan dapat menimbulkan infeksi sekunder karena garukannya.
-
Metamorfosis tidak sempurna : telur – nymph – dewasa.
-
Telur diletakkan 200 – 500 butir.
-
Habitatnya di kayu-kayu/ tempat tidur.
-
Distribusinya di daerah cosmopolitan terutama di daerah tropis.
Genus Cimex : a. C. lecturarius merupakan human penyakit. b. C. retundatus = C. hemipterus merupakan parasit pada unggas, ayam dan kelelawar. Cimex merupakan vektor penular penyakit : Helapsing fever, Leprosy dan Kala azar. Tetapi pada manusia tidak merupakan vektor.
16
4.2.
Famili Reduviae (Assasin bug). Morfologi dan lingkaran hidup. -
Mempunyai bentuk badan yang besar 2 – 3 mm. berwarna coklat kehitamhitaman, sedangkan pada bagian lateral dan abdomen berwarna kuning merah.
-
Mempunyai 2 pasang sayap, bagian depan pada pangkal tebal dan pada ujungnya tipis, sedangkan bagian belakang tipis seluruhnya.
-
Mempunyai 1 pasang antena dan sebuah preboscis yang terdiri dari 3 segmen yang dapat dilipat ke bawah kepala.
-
Habitatnya : dalam rumah-rumah yang berlantai tanah dan kandang ternak.
-
Metamorfosis tidak sempurna : telur – nymph (5 x stadium)
-
Telur diletakkan sampai 600 butir.
Spesies yang paling penting dalam medis adalah : 4.2.1. Triatoma protacta.
4.2.2. T. infestans. 4.2.3. Panstrongilus megistus. 4.2.4. Rhodnius prolixus. -
Sebagai vektor penyakit : Chaga disease (Trypanosoma cruzzi).
-
Penyebarannya di daerah : Amerika dan Mexiko.
5. Ordo Orthoptera : Famili Blattidae : (Lipas, kecoa) Morfologi dan lingkaran hidup. -
Berwarna coklat hitam dan mengkilat.
17 -
Mempunyai 1 pasang antena dan bentuknya piriformis dan panjang.
-
Bentuk mulutnya chewing dan berfungsi untuk mengigit.
-
Mempunyai 2 pasang sayap, bagian depan tebal dan belakang tipis.
-
Metamorfosis tidak sempurna : telur – nymph – dewasa.
Spesies yang penting adalah : 5.1.
Blattela germanica (12-16 mm)
5.2.
Blatta oreintalis (12-16 mm)
5.3.
Periplaneta americana (30-40 mm)
5.4.
Periplaneta australasiae (30-40 mm)
5.1
5.2
5.3
5.4
Bertindak sebagai vektor mekanis selain itu juga sebagai vektor penyakit Hymenolepiasis dan penyebarannya di daerah cosmopolitan.
6. Ordo Celeoptera : (kumbang). Beberapa famili kumbang mengandung spesies yang menggangu menusia oleh karena kerjanya cairan yang menyebabkan gelembung atau karena menjadi hospes perantara cacing parasiter.Genus Beetles merupakan vektor penyakit Hymenolepsiasis dan penyebarannya di daerah cosmopolitan.
18
7. Ordo Lepideptera (kupu-kupu) Golongan kupu-kupu malam (Meth) dan golongan kupu-kupu siang hari (butterfly) merupakan vektor penyakit yang disebabkan oleh bulu larva, yang menimbulkan pembengkakan dan disertai dengan rasa ngeri.
19 KELAS ARACHNIDA
Ada beberapa ordo yang penting dalam kelas ini adalah : Ordo Acari, Ordo Scorpionida dan Ordo Araneae. Morfologi dan lingkaran hidup. Tubuh terdiri atas cephalotherax dan abdomen pada Scorpionida dan Aranea. Pada Acarina tubuh terdiri dari capitulum dan abdomen. Tidak mempunyai antena, dan mempunyai 4 pasang kaki. Metamorfosis tidak sempurna : telur – nymph – dewasa
1. Ordo Araneae : (laba-laba, spiders) Morfologi dan lingkaran hidup. -
Tubuh terdiri dari cephalotherax dan abdomen, berwarna kemerah-merahan atau tengguli mauni abdomen membentuk sebuah badan yang membulat panjang.
-
Mempunyai 4 pasang kaki, yang terdiri dari 6 segmen dari tiap kaki.
-
Kepala palsu atau capitulum terdapat pada ujung anterior pada sengkenit keras dan tidak tampak nyata, sedangkan masuk ke dalam pada sengkenit lunak.
-
Metamorfosis tidak sempurna : telur – nymph – dewasa.
- Nymph mempunyai 3 pasang kaki dan dewasa 4 pasang kaki.
20 2. Ordo Acari Genus Ticks : Spesiesnya Dermacentor sp, Amblyema, Ornithedoros, Ixodes persulcatus merupakan vektor penyakit : Tick fever, Q. fever, Spotted fever, Tularemiasis, Relapsing fever dan Encephalitis. Distribusinya di daerah : Asia, Amerika, Afrika, Eropa.
3. Ordo Scorpionida (Kalajengking). Morfologi dan lingkaran hidup. -
Tubuh terdiri dari cephalotherax dan abdomen.
-
Pada ujung segmen terakhir terdapat alat penyengat (telson) yang mengandung kelenjar toksin.
-
Pedipalpinya besar, ujungnya kuat dan merupakan gunting (sapit).
-
Ordo ini adalah vivipar (melahirkan larva).
-
Pada siang hari bersembunyi dan malam hari keluar mencari mangsa.
-
Makanannya insekta lain.
Spesimen yang penting dan berbahaya adalah : Buthus, dan Cantrureides. Sengatannya dapat menimbulkan gejala keracunan sistematic yang berakhir dengan kematian karena shok dan para lysis pernapasan.
21 KELAS CRUSTACEA
Dalam kelas ini ada beberapa ordo yang mempunyai peranan penting dalam medis, yakni : Ordo Gepepoda dan Ordo Dekapoda. Morfologi : mempunyai 2 pasang antena dan 5 pasang kaki.
1. Ordo Gopepoda : Genus Cyclops dan Diaptomus adalah merupakan vektor penyakit : Guinoa woea (Dracunculus medinensis) dan Diphyllobethrium latum. Hidup di dalam air tawar, telurnya terdapat di dalam kantong di kanan kiri atau sebelah ventral abdomen. Mempunyai 2 pasang antena dan 5 pasang kaki.
C clo s
Dia tomus
2. Ordo Decapoda Genus Crayfish dan Crabs mempunyai peranan penting dalam ilmu kedokteran, karena merupakan vektor penyakit : Paragonimus westermani dan penyebabnya di daerah ; Asia, Afrika dan Amerika.
Crayfish
Crabs
22 KELAS CHILOPODA ( Centipedes)
Morfologi dan lingkaran hidup. -
Bentuk badan panjang dan pipih derseventral. Terdiri atas kepala dan badan yang beruasruas. Tiap ruas mempunyai 1 pasang kaki.
-
Mempunyai 1 pasang antena.
-
Pada segmen yang pertama bagian tubuh terdapat 1 pasang kuku yang beracun yang berhubungan dengan kelenjar racun.
-
Hidupnya/ habitatnya di bawah batu-batu dan kayu-kayu.
-
Makan insekta dan binatang kecil.
-
Peranan dalam medis : gigitannya dapat menimbulkan rasa ngeri karena toksin yang keluar melalui kuku beracun.
Genus Scolopendra (25 cm) terdapat di daerah tropis dan subtropis. -
Dalam gigitannya belum pernah dilaporkan karena kematiannya, tetapi untuk anak lebih berat.
23 KELAS DIPLOPODA (Millipedes)
Morfologi dan lingkaran hidup. -
Badan berbentuk bulat panjang, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas.
-
Mempunyai 1 pasang antena.
-
Mempunyai 2 pasang kaki tiap segmen (ruas badan).
-
Habitat ; hidup di daerah yang lembab dan banyak mengandung bahan organik.
-
Metamorfosis tidak lengkap.
Genus Julus sp, dan Fentaria virginiensis merupakan hospes perantara penyakit Hyminolepsiasis (hyminolepis diminuta), dan penyebarannya di daerah tropis dan subtropis.
24 III. ARTHROPODA HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT Arthropoda selain mempunyai peranan yang penting dalam ilmu kedokteran, juga dalam dunia binatang menempati kedudukan yang lebih besar dalam hal jumlah spesies (± 81%) yang tersebar di dalam alam daratan dan lautan (Tabel 1). Di samping hal tersebut di atas Arthropoda mempunyai hubungan yang erat sekali dengan parasit/ mikro organis, naik langsung maupun yang tidak langsung merupakan vektor penular penyakit yang dapat merugikan kesehatan manusia. (Ikhtisar 1).
Tabel 1 : Jumlah spesies Arthropoda di banding dengan spesies yang lain. No.
Kelompok Binatang
Jumlah Spesies
1
Chordata
60.000
2
Insecta
3
Arthropoda yang lain
4
Mollusca
5
Achinodermata
5.000
6
Anellida
7.000
7
Molluscoidea
2.500
8
Plathelaintes
6.500
9
Nemathelminthes
3.500
10
Trechhelminthes
1.500
11
Coelontosata
9.000
12
Perifera
4.500
13
Protozoa
30.000
900.000
JUMLAH
73.000 104.000
1.206.500
25 Arthropoda mempunyai keragaman yang amat besar, yakni keragaman dalam halhal : morfologi, siklus hidup dan tingkah laku/ cara hidup. Arthropoda mempunyai potensi reproduksi yang tinggi, daya adaptasi tinggi dan ekologikal niche (ecological niche) yang luas.
Ikhtisar 1 : Ikhtisar Arthropoda Sebagai Vektor Penyakit. Vektor Penyakit
Penyakit
Mikroorganisme/kuman
Malaria (Tabel 2)
Plasmodium vivax
KLASS HEXAPODA ( INSECTA ) : Golongan Nyamuk : 1.
Anopheles sp.
P. falciparum P. malariae P. ovale
2.
Mansonia sp,
Filariasis (Tabel 3)
Wuchereria bancrofti
Culex sp,
W. malayi
Aedes sp,
Brugia timori
Anopheles sp
3.
Aedes aegypti,
Dengue Haemorragic
A. Albepictus, A. Simpseni, Mansonia sp,
Fever (DHF)
Culex tritaeniurhynchus
Virus
Yellow fever (urban)
Virus
Yellow fever (jungle)
Virus
Encephalitis
Virus
26 Golongan Lalat : 4.
Musca domestica
Cholera
Vibrio cholera
(House flies)
Amoebic dysentery
E. histelytica
Filth flies
Bacillary dysentery
Shigella sp
Typhoid fever
Salmonella typhoid
Ascariasis
A. lumbricpoiden Treponema pertenue
Yaws poliomilitis
5.
6.
Virus
Phlebotamus sp
Kala azar
Leismania donovani
(Sandflies)
Oreintal sore
L. tropica
Pappataci fever
Virus
Verruga peruana
Bartonella bacilliformis
Onchocerciasis
Onchocerca volvulus
Simulium sp (Blackflies)
7.
Culiceiden
Acanthoccheilonnemiasis Acantheccheilonema
(Biting midge)
Mansonelliasis
Perstans Mansonella ozzardi
8.
9.
10.
Hippelates
Conjunctivitis
Bacteria
(eye flies)
Yaws
Treponema pertenue
Tabanus sp
Anthrax
Bacillus anthacis
(Horse flies)
Tularemia
Pasteurella tularensis
Gasterophillus sp,
Myasis
Larva lalat
Dermatobia hominis, Drosophila sp
27
11.
12.
Glossina palpalis
Sleeping sickness
Trypanosoma gambiense
G. morsitans
Sleeping sickness
T. rhodesiense
Chrysop sp
Loiasis
Loa loa
Chagas disease
Trypanosoma cruzzi
Pediculus humanus
Typhus (epidemic)
Rickettsia prowazeki
corporis
Relapsing fever
Borrelia recurrentis
Trench fever
Rickettsia quintana
Xenepsylla cheopis,
Plague
Pasteurella pestis
X. astia
Typhus (endemic)
Rickettsia mooseri
Hymenolepiasis
Hymenolepis diminuta
Hymenolepiasis
Hymenolepis diminuta
Golongan Hemiptera : 13.
Triatoma sp (Assasin bugs)
Golongan kutu manusia : 14.
Golongan Pinjal : 15.
Golongan Orthoptera : 16.
cockroaches
Golongan Coleoptera : 17.
Beetles sp
28 KELAS ARACHNIDA : 18.
Tick fever
Rickettsia sp
Q. fever
R. burneti
Dermacenter sp
Spotted fever
R. rickettsi
Amblyoma sp
Tularemia
Pasteurella tularensis
20.
Ornithodoros sp
Relapsing fever
Borellia duttoni
21.
Ixodes persulcatus
Encephalitis
Virus
22.
Mites : Trombicula akamushi,
Scrub typhus
Rickettsia prowazeki
T. deliensis
Typhus (endemic)
R. mooseri
Sarcoptes scabie
Scabies
Sarcoptes scabie
Paragonimiasis
Paragonimus westermani
Guinea worm
Dracunculus medinensis
Hymenolepiasis
Hymenolepis diminota
19.
23.
Ticks
KLASS CRUSTACEA : 24.
Crabs
25.
Crayfish
26.
Cyclops
KLASS DIPLOPODA 27.
Millipedes
29 Nama-nama Vektor dan Mikro Organisme penyakit dapat digambarkan Tabel 2. Vektor Malaria yang Penting di Indonesia
Species An.sundaicus
Penyebaran
Tempat perindukan dan kebiasaan
Ja
Su
Kal
Sul
MI
NT
L. Lagson dan rawa sepanjang ++
++
-
++
-
++
++
-
-
-
++
-
++
++
-
++
pantai, dalam air payau yang ditumbuhi banyak lumut dan rumput-rumput. Juga dalam air
tawar
(Semarang,
Tapanuli, Bali). D. A, Z, M. setelah menghisap darah tetap tinggal dalam rumah dan ada di luar rumah (tebing2 batu karang/ lubang kepiting). Jt. ± 5 km.
An.aconitus
L. sawah, saluran irigasi dan ++ anak
sungai,
terutama
sumber di
air
daerah
pedalaman. Juga ditemukan pada tepi kolam atau rawa yang berair tawar dan jernih. D. Z, A, M. Tr. Tebing-tebing sungai/ parit, dalam rumah, kandang dan semak-semak yang lain. Jt. ± 1 km.
An.daculatus
L. di tepi sungai yang banyak ++ batunya dan airnya jernih,
30 tepi danau dan biasanya di daerah pegunungan. D. A, Z, M. jam 21.00 – 02.00 Tr. Di luar rumah, kandang. Jt. ± 2 km
An. farauti
L. rawa, tepi sungai, genangan
-
-
-
-
++
-
-
-
-
-
++
-
-
-
++
-
-
-
+
-
-
+
-
-
air hujan. Dalam air payau atau tawar. D. Z, A, M (senja dini hari). Tr. Di luar rumah/ dalam rumah. Jt. ± 1,6 km
An. functulatus
L. di berbagai tempat yang terbuka/
sinar
genangan
air
matahari, hujan,
tepi
sungai. D. A, Z, M. Tr. Di luar rumah.
An.balabacensis L. di berbagai tempat yang mengandung air seperti tanah bekas injakan binatang, di kali yang berbatu di hutan atau daerah pedalaman. D. A, Z, M. Tr. Di luar rumah, hutan lebat.
An.subpictus
L. seperti An.sundaicus Jt. ± 2 km.
31 Keterangan : L D A M Jt MI Tr Ja Kal Sul Su
: Larva : Dewasa : Anthropophilic : Aktif dan menghisap darah pada malam hari : Jarak terbang : Maluku dan Irian : Tempat resting : Jawa : Kalimantan : Sulawesi : Sumatra
Tabel 3. Vektor Filariasis di Indonesia Species An.barbirostris
Tempat perindukan dan kebiasaan
Penyebaran di
L. di berbagai macam tempat pada air Sulawesi yang
biasanya
terdapat
tumbuh- (Kaawara, Mamuju)
tumbuhan/ tanaman. Dan banyak diketemukan di sekitar sawah. D. A, Z, M. Tr. Siang hari di bawah daun tumbuhtumbuhan di tepi kolam/ selokan. Jt. 500 -700 m.
An.venhusi
L.
sawah,
rawa,
saluran
irigasi, Martapura.
empang dengan banyak tumbuh- Kalimantan tumbuhan air. Jarang di air yang payau/ keruh. D. A, Z, M. menggigit pada sore hari, terutama di luar rumah, merupakan nyamuk hutan. Tr. Siang di kandang. Jt. 1 – 3 km.
32 An.farauti
Lihat tabel 1
Irian Jaya
An.punctulatus
Lihat tabel 1
Irian Jaya
An.kochi
L. kumpulan air hujan di sekitar Indonesia Timur rumah. D. menghisap darah pada siang hari kadang-kadang masuk dalam rumah. Jt. ± 1 km.
An.bandrofti
L. danau dengan tumbuh-tumbuhan Irian Jaya (Digul) bakung air tawar yang tergenang, juga rawa yang bertumbuhan pakis. D. termasuk zoophilic, anthropophilic dan menggigit pada waktu siang hari. Jt. ±1,5 km.
Mansonia Uniformis
L. pada akar tanaman air (apu-apu) Kalimantan dalam rawa atau empang.
Selatan,
Sumatera
D. A, Z, M, menggigit di luar dan di dalam rumah. Pada waktu hujanpun aktif beterbangan. Tr. Kandang, luar rumah. Jt. ± 2 km.
M.indiana
L. ada
Daerah Banten
D. ada
M.dives
L. ada
Sumatra (Bengkulu)
D. ada
Sulawesi (Mamuju)
33
M.annulata
Culex faatigans Obannulilirostris C.bitaeniorhyncus
L. ada
Sumatra
D. ada
Sulawesi
L. dikecomberan dengan air keruh dan Jakarta kotor dan tidak jauh dari rumah. D. A, Z, M. Tr. Tempat-tempat bergantungan yang berwarna gelap. Jt. ± 4 – 6 km
Irian jaya