Definisi Makanan
Makan Makanan an adal adalah ah kebu kebutu tuha han n poko pokok k manu manusia sia yang yang dibu dibutu tuhk hkan an seti setiap ap saat saat dan dan memerlukan memerlukan pengelolaan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. tubuh. Menurut Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : “ Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.” Batasan makanan tersebut tidak tidak termasuk termasuk air, air, obat-o obat-obat batan an dan substa substansinsi-sub substan stansi si yang yang diperlu diperlukan kan untuk untuk tujuan tujuan pengobatan. PENGUKURAN PERILAKU
r. !uparyanto, M."es
2.1 Konsep Perilaku 2.1.1 Pengertian Perilaku Perilaku adalah suatu hal yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat
diamati secara langsung atau secara tidak langsung. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yaitu yang disebut rangsangan. Dengan demikian, rangsangan maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Notoatmodjo, 21!. Perilaku adalah respon indi"idu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang yang dapat dapat diamati diamati dan mempun mempunya yaii #reku #rekuens ensii spesi# spesi#ik, ik, durasi durasi dan tujuan tujuan baik baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai #aktor yang saling berinteraksi ($awan, 21!. 2.1.2 %entuk Perilaku %entuk perilaku dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni & a. Perilaku 'ertutup (covert (covert behavior ! Perilaku Perilaku tertutup tertutup terjadi terjadi bila respon respon terhadap terhadap stimulus stimulus tersebut tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar! secara jelas. espon seseorang masih terbatas dalam dalam bentu bentuk k perhat perhatian ian,, peras perasaa aan, n, persep persepsi, si, penget pengetahu ahuan an dan dan sikap sikap terhad terhadap ap stimulus stimulus yang bersangkutan. bersangkutan. %entuk )unobservable behavior” yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap.
b. Perilaku 'erbuka (overt behavior ! Perilaku terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau praktik, ini dapat diamati orang lain dari luar atau )observable behavior *. (Notoatmodjo, 21! 2.1.+ %entukbentuk Perubahan Perilaku %entuk perubahan perilaku sangat ber"ariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku. Di bawah di uraikan bentukbentuk perubahan perilaku menurut $H-. enurut $H- perubahan perilaku itu dikelompokkan menjadi +, yakni & a. Perubahan /lamiah (natural change! Perilaku manusia selalu berubah, dimana sebagai perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. /pabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan #isik atau sosial budaya
dan ekonomi, maka
anggotaanggota
masyarakat didalamnya juga akan mengalami perubahan. b. Perubahan encana ( planned change! Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. c. 0esediaan untuk %erubah (readiness to change! /pabila terjadi suatu ino"asi atau programprogram pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagai orang sangat cepat untuk menerima ino"asi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya!. 'etapi sebagai orang lagi sangat lambat untuk menerima ino"asi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan karena ada pada setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah (readiness to change) yang berbedabeda (Notoatmodjo, 21!. 2.1. aktor#aktor yang mempengaruhi perilaku aktor#aktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi dua, yaitu & a. aktor Internal aktor internal yang berpengaruh dalam pembentukan perilaku dikelompokkan menjadi #aktor biologis dan psikologis. 1. aktor %iologis
Perilaku atau kegiatan manusia dalam masyarakatnya merupakan warisan struktur biologis dari orang tuanya atau yang menurunkannya. 2. aktor Psikologis aktor psikologis adalah #aktor internal yang sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya perilaku. aktor#aktor psikologis tersebut adalah sebagai berikut & a! 3ikap 3ikap merupakan konsep yang sangat penting dalam komponen sosiopsikologis karena merupakan kecenderungan bertindak dan berpersepsi b! 4mosi 4mosi menunjukkan keguncangan organisme yang disertai oleh gejalagejala kesadaran, keperilakuan dan proses #isiologis yang lain. c! 0epercayaan 0epercayaan disini diartikan sebagai keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah. 0epercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan dan keinginan. d! 0ebiasaan 0ebiasaan adalah aspek perilaku yang menetap, berlangsung secara otomatis dan tidak direncanakan. e! 0emauan 0emauan sebagai dorongan tindakan yang merupakan usaha orang untuk mencapai tujuan. #! Pengetahuan Hasil dari pengindraan yang diwujudkan melalui perilaku untuk mendapatkan suatu keinginan tujuan. b. aktor Eksternal aktor eksternal disebut juga #aktor situasional yang mencakup #aktor lingkungan dimana manusia itu berada atau bertempat tinggal, baik lingkungan #isik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. aktor#aktor situasional ini di kelompokkan menjadi & 1! aktor ekologis 0eadaan alam, geogra#is, iklim, cuaca dan sebagainya mempengaruhi perilaku orang. 2! aktor desain dan arsitektur 3truktur dan bentuk bangunan, pola pemukiman dapat mempengaruhi pola perilaku manusia yang tinggal didalamnya. +! aktor temporal
'erbukti adanya pengaruh waktu terhadap bioritme manusia,
yang akhirnya
mempengaruhi perilakunya. ! 3uasana perilaku (behavior setting ! 'empat keramaian, pasar, mal, tempat ibadah, sekolah5kampus, kerumunan massa akan membawa pola perilaku orang. 6! aktor teknologi Perkembangan teknologi, terutama teknologi in#ormasi akan berpengaruh pada pola perilaku orang. 7! aktor sosial Peranan #aktor sosial yang terdiri dari struktur umur, pendidikan, status, sosial, agama dan sebagainya akan berpengaruh pada perilaku seseorang. aktor sosial ini juga mencakup lingkungan sosial yang disebut iklim sosial (social climate!. (Notoatmodjo, 21! 2.1.6 Domain Perilaku 0esehatan enurut %enyamin %loom seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku ke dalam + domain, ranah atau kawasan yakni & ranah kogniti# ( cognitive domain!, ranah e#ekti# (affective domain!, ranah psikomotor ( psychomotor domain!. Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan pembagian domain oleh %loom ini, dan untuk kepentingan pendidikan praktis, dikembangkan menjadi + tingkat ranah perilaku sebagai berikut & a. Pengetauan (knowledge! Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya!. b. 3ikap (attitude! 3ikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan moti# tertentu. Dengan kata lain, #ungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka! atau akti"itas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan! atau reaksi tertutup. c. 'indakan atau praktik ( pracitice!
3ikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik!. 3ikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu #aktor lain antara lain adanya #asilitas atau sarana dan prasarana (Notoadmodjo, 21!. 2.1.7 Perilaku 0esehatan Perilaku kesehatan adalah semua akti"itas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati (observable! maupun yang tidak dapat diamati (unobservable! yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. %ecker (1889! membuat klasi#ikasi tentang perilaku kesehatan dan membedakan menjadi tiga, yaitu & a. Perilaku sehat (healthy behavior ! Perilaku sehat adalah perilakuperilaku atau kegiatankegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. b. Perilaku sakit (illness behavior ! Perilaku sakit adalah berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit dan atau mempunyai masalah kesehatan atau keluarganya, untuk mencari penyembuhan atau mengatasi masalah kesehatan yang lain. c. Perilaku peran orang sakit (the sick role behavior ! Hak dan kewajiban orang yang sedang sakit merupakan perilaku peran orang sakit (Notoadmodjo, 21!. 2.1.9 'ingkatan Perilaku & enurut Notoatmodjo, 29.'ingkatan perilaku dibagi menjadi & a. Persepsi ( perception! engenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama. isalnya, seorang ibu dapat memilih makanan yang bergi:i tinggi bagi anak balitanya. b. Perilaku terpimpin (guided response) /pabila 3ubyek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan. isalnya, seorang ibu memeriksa kehamilannya tetapi masih menunggu diingatkan oleh bidan atau
tetangganya. 3eorang anak kecil menggosok gigi namun masih selalu diingatkan oleh ibunya, adalah masih disebut perilaku terpimpin. c. Perilaku secara mekanisme (mechanism) /pabila subyek atau seseorang telah melakukan atau memprktikan sesuatu hal secara otomatis maka disebut perilaku atau tindakan mekanis. isalnya, seorang ibu selalu membawa anaknya ke posyandu untuk ditimbang, tanpa harus menunggu perintah dari kader atau petugas kesehatan. 3eorang anak secara otomatis menggosok gigi setelah makan, tanpa disuruh oleh ibunya. d. /dopsi (adoption! /dopsi adalah suatu perilaku atau praktik yang sudah berkembang. /rtinya apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan modi#ikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas. isalnya menggosok gigi, bukan sekedar gosok gigi, melainkan dengan teknikteknik yang benar. 3eorang ibu memasak memilih bahan masakan bergi:i meskipun bahan makanan tersebut murah harganya. Pengukuran perilaku sering digunakan adalah skala dengan skala ini akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu sering, selalu, kadangkadang dan jarang. Penelitian menggunakan skala likert dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang dinyatakan. 3kala ini dapat pula dibentuk checklist atau pilihan ganda. Pertanyaan yang bernilai positi#& sering diberi skor, selalu diberi skor+, jarang diberi skor2, dan tidak pernah diberi skor1 dan pernyataan yang bernilai negati#& sering diberi skor1, selalu diberi skor2, jarang diberi skor+, dan tidak pernah diberi skor. 2.1.;
' mean
3ubyek memberi respon dengan dengan empat kategori ketentuin, yaitu& selalu, sering, jarang, tidak pernah. Dengan skor jawaban & 1. ?awaban dari item pernyataan perilaku positi# a! 3elalu (3@! jika responden sangat setuju dengan pernyataan kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor b! 3ering (3! jika responden setuju dengan pernyataan kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor + c! ?arang (?! jika responden raguragu dengan pernyataan kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 2 d! 'idak Pernah ('P! jika responden tidak setuju dengan pernyataan kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 1 2. ?awaban dari item pernyataan untuk perilaku negati# a! 3elalu (3@! jika responden sangat setuju dengan pernyataan kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 1 b! 3ering (3! jika responden setuju dengan pernyataan kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor 2 c! ?arang (?! jika responden raguragu dengan pernyataan kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor + d! 'idak Pernah ('P! jika responden tidak setuju dengan pernyataan kuesioner dan diberikan melalui jawaban kuesioner skor Penilaian perilaku yang didapatkan jika & 1! Nilai = 6, berarti subjek berperilaku positi# 2! Nilai > 6 berarti subjek berperilaku negati#