Anemia Pada Kehamilan
A. Definisi Anemia Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Anemia Anemia merupa merupakan kan kondis kondisii kurang kurangnya nya sel darah darah merah merah (eritro (eritrosit) sit) dalam dalam tubuh tubuh seseorang. Anemia dapat terjadi karena kurangnya haemoglobin yang berarti juga minimnya oksigen ke seluruh tubuh. Apabila oksigen dalam tubuh berkurang maka orang tersebut akan menjadi lemah, lesu dan tidak bergairah. Indikasinya penyakit ini bisa diketahui dengan memeriksa kelopak mata bawah bagian dalam, ujung kuku, tangan dan kaki, jari-jari tangan dan mukosa mukosa mulut. mulut.13 13 Menuru Menurutt !" !" (1##$) (1##$) seseora seseorang ng dinyat dinyataka akan n anemia anemia bila bila kadar kadar hemoglobin pada laki-laki dewasa % 13 g&dl, pada anak umur 1'-13 dan wanita dewasa tidak hamil % 1' g&dl, pada umur bulan sampai tahun dan wanita hamil % 11 g&dl. *ada anak umur -11 tahun dinyatakan anemia bila kadar hemoglobin % 11. g&dl.1+ Anemia dalam kehamilan paling sering dijumpai adalah anemia akibat kekurangan at besi (e). ekurangan ini dapat disebabkan karena kurang intake unsur at besi ke dalam tubuh melalui makanan, karena gangguan absorbsi, gangguan penggunaan atau terlalu banyak at besi yang keluar dari badan, misalnya pada perdarahan. eperluan at besi akan bertambah dalam kehamilan, terut terutam amaa dala dalam m trim trimest ester er II hal hal ini ini diseb disebab abka kan n meni mening ngka katny tnyaa kebu kebutu tuha han n jani janin n yang yang dika dikand ndun ung g oleh oleh ibu. ibu.1+ 1+ Anemi nemiaa gii gii adala adalah h kead keadaan aan dima dimana na kada kadarr hemog hemoglo lobi bin n (!b) (!b),, hematokrit, dan sel darah merah lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari de/isiensi salah salah satu satu atau atau beberap beberapaa unsur unsur makanan makanan yang yang esensial esensial.. Anemia Anemia gii gii diseba disebabka bkan n oleh oleh de/isiensi at besi, asam /olat, dan&atau 0itamin 1'. . Klasifikasi Anemia erdas erdasark arkan an penyeb penyebab ab terjadi terjadiny nyaa anemia anemia,, se2ara se2ara umum umum anemia anemia dapat dapat diklas diklasi/ik i/ikasik asikan an sebagai berikut a. Anem Anemia ia Def Defis isie iens nsii Besi Besi Anemia nemia de/is de/isie iensi nsi besi besi adal adalah ah anem anemia ia yang yang timbu timbull akib akibat at koso kosong ngny nyaa 2adangan 2adangan besi tubuh, tubuh, sehingga sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis eritropoesis berkurang yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin berkurang. Anemia de/isiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan absorpsi serta kehilangan besi akibat perdarahan perdarahan menahun. menahun. Anemia Anemia jenis ini merupakan merupakan anemia yang paling sering terjadi.1 terjadi.1 *erdarahan *erdarahan menahun menahun menyebabka menyebabkan n kehilangan kehilangan besi, sehingga sehingga 2adangan 2adangan besi makin menurun. Apabila 2adangan kosong, maka keadaan ini disebut iron depleted state depleted state.. 4ika 4ika kekura kekuranga ngan n besi berlan berlanjut jut terus terus maka maka penyedi penyediaan aan besi besi untuk untuk eritropoesis berkurang eritropoesis berkurang sehingga dapat menimbulkan anemia. *ada saat ini juga terjadi kekurangan besi pada epitel serta pada beberapa enim yang dapat menimbulkan gejala pada kuku, epitel mulut dan /aring serta berbagai gejala lainnya.1 5ejala yang khas pada anemia jenis ini adalah kuku menjadi rapuh dan menjadi 2ekung sehingga mirip seperti sendok, gejala seperti ini disebut koilorika. koilorika. 6elain itu, anemia jenis ini juga mengakibatkan permukaan lidah menjadi li2in, adanya peradangan pada sudut mulut dan nyeri pada saat menelan. 6elain gejala khas tersebut pada anemia de/isiensi besi juga terjadi gejala umum anemia seperti lesu, 2epat lelah serta mata berkunangkunang. kunang.
b. Anemia Hipoplastik Anemia hipoplastik disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru. *enyebabnya belum diketahui, ke2uali yang disebabkan oleh in/eksi berat (sepsis), kera2unan dan sinar rontgen atau radiasi. Mekanisme terjadinya anemia jenis ini adalah karena kerusakan sel induk dan kerusakan mekanisme imunologis. Anemia jenis ini biasanya ditandai dengan gejala perdarahan seperti petikie dan ekimosis (perdarahan kulit), perdarahan mukosa dapat berupa epistaksis, perdarahan sub konjungti0a, perdarahan gusi, hematemesis melena dan pada wanita dapat berupa menorhagia. *erdarahan organ dalam lebih jarang dijumpai , tetapi jika terjadi perdarahan pada otak sering bersi/at /atal. omplikasi yang dapat terjadi adalah gagal jantung akibat anemia berat dan kematian akibat in/eksi yang disertai perdarahan. 2. Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan de/isiensi 0itamin 1' dan asam /olat. Anemia jenis ini ditandai dengan adanya sel megaloblast dalam sumsum tulang belakang. 6el megaloblast adalah sel prekursor eritrosit dengan bentuk sel yang besar. 7imbulnya megaloblast adalah akibat gangguan maturasi inti sel karena terjadi gangguan sintesis 89A sel-sel eritoblast akibat de/iensi asam /olat dan 0itamin 1' dimana 0itamin 1' dan asam /olat ber/ungsi dalam pembentukan 89A inti sel dan se2ara khusus untuk 0itamin 1' penting dalam pembentukan myelin. Akibat gangguan sintesis 89A pada inti eritoblast ini maka maturasi inti lebih lambat, sehingga kromatin lebih longgar dan sel menjadi lebih besar karena pembelahan sel yang lambat. 6el eritoblast dengan ukuran yang lebih besar serta susunan kromatin yang lebih longgar disebut sebagai sel megaloblast. 6el megaloblast ini /ungsinya tidak normal, dihan2urkan saat masih dalam sumsum tulang sehingga terjadi eritropoesis ine/ekti/ dan masa hidup eritrosit lebih pendek yang berujung pada terjadinya anemia. ekurangan asam /olat berkaitan dengan berat lahir rendah, ablasio plasenta dan Neural Tube Defect (NTD). 978 yang terjadi bisa berupa anensefali, spina bifida (kelainan tulang belakang yang tidak menutup), meningoensefalokel (tidak menutupnya tulang kepala). elainan-kelainan tersebut disebabkan karena gagalnya tabung sara/ tulang belakang untuk tertutup. Anemia de/isiensi 0itamin 1' dan asam /olat mempunyai gejala yang sama seperti terjadinya ikterus ringan dan lidah berwarna merah. 7etapi pada de/isiensi 0itamin 1' disertai dengan gejala neurologik seperti mati rasa. d. Anemia Hemolitik Anemia hemolitik disebabkan oleh proses hemolisis. !emolisis adalah penghan2uran atau peme2ahan sel darah merah sebelum waktunya. !emolisis berbeda dengan proses penuaan yaitu peme2ahan eritrosit karena memang sudah 2ukup umurnya. *ada dasarnya anemia hemolitik dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu anemia hemolitik karena /aktor di dalam eritrosit sendiri (intrakorpuskular) yang sebagian besar bersi/at herediter dan anemia hemolitik karena /aktor di luar eritrosit (ekstrakorpuskular) yang sebagian besar bersi/at didapatkan
seperti malaria dan trans/usi darah. *roses hemolisis akan mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin yang akan mengakibatkan anemia. !emolisis dapat terjadi perlahan-lahan, sehingga dapat diatasi oleh mekanisme kompensasi tubuh tetapi dapat juga terjadi tiba-tiba sehingga segera menurunkan kadar hemoglobin. 6eperti pada anemia lainnya pada penderita anemia hemolitik juga mengalami lesu, 2epat lelah serta mata berkunang-kunang. *ada anemia hemolitik yang disebabkan oleh /aktor genetik gejala klinik yang timbul berupa ikterus, splenomegali, kelainan tulang dan ulkus pada kaki. :. Mekanisme terjadina Anemia Gizi Pada Ibu Hamil ebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh de/isiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. ebutuhan ibu selama kehamilan adalah ;<< mg besi, diantaranya 3<< mg untuk janin dan << mg untuk pertambahan eritrosit ibu. 8engan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar '-3 mg besi&hari.1$ =olume darah ibu bertambah lebih kurang <> yang menyebabkan konsentrasi sel darah merah mengalami penurunan. eadaan ini tidak normal bila konsentrasi turun terlalu rendah yang menyebabkan !b sampai %11 gr>. Meningkatnya 0olume darah berarti meningkat pula jumlah at besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah sebagai kompensasi tubuh untuk menormalkan konsentrasi hemoglobin. *ada kehamilan, /etus menggunakan sel darah merah ibu untuk pertumbuhan dan perkembangan terutama pada tiga bulan terakhir kehamilan. ila ibu telah mempunyai banyak 2adangan at besi dalam sumsum tulang sebelum hamil maka pada waktu kehamilan dapat digunakan untuk kebutuhan bayinya. Akan tetapi bila pembentukan sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengen2eran darah yang menyebabkan konsentrasi atau kadar hemoglobin tidak dapat men2apai normal sehingga akan terjadi anemia. eadaan ini dapat terjadi mulai sejak umur kehamilan 1< minggu dan men2apai pun2aknya dalam kehamilan umur 3' sampai 3 minggu. 8. Gejala Anemia Gizi Pada Ibu Hamil 5ejala yang khas pada anemia jenis ini adalah kuku menjadi rapuh dan menjadi 2ekung sehingga mirip seperti sendok, gejala seperti ini disebut koilorika. 6elain itu, anemia jenis ini juga mengakibatkan permukaan lidah menjadi li2in, adanya peradangan pada sudut mulut dan nyeri pada saat menelan. 5ejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh 2epat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, na/su makan turun, konsentrasi hilang, na/as pendek (pada anemia parah). eluhan anemia yang paling sering dijumpai dimasyarakat adalah yang lebih dikenal dengan ? yaitu lesu, lemah, letih, lel ah dan lalai. 8isamping itu penderita kekurangan at besi akan menurunkan daya tahan tubuh yang mengakibatkan mudah terkena in/eksi.
@. Dampak Anemia Gizi Pada Ibu Hamil dan !anin
Anemia selama kehamilan menyebabkan ibu tidak begitu mampu untuk menghadapi kehilangan darah dan membuatnya lebih rentan terhadap in/eksi. 4ika terjadi anemia kegagalan jantung 2enderung terjadi. Anemia juga dapat menimbulkan hipoksia /etal, persalinan premature dan berpengaruh terhadap kematian ibu. 6ekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya , tetapi dengan anemia akan mengurangi metabolisme tubuh sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibatnya bayi dapat lahir dengan 2a2at bawaan, lahir dengan anemia, gangguan&hambatan pada pertumbuhan sel tubuh maupun sel otak janin sehingga pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, ?, perdarahan sebelum dan waktu melahirkan serta pada anemia berat dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi. *enderita kekurangan besi akan turun daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terkena penyakit in/eksi.
. Penebab Anemia Gizi Pada Ibu Hamil 6e2ara umum ada tiga penyebab anemia pada ibu hamil yaitu a. Kehilangan Banak Darah anyaknya darah yang keluar berperan pada kejadian anemia karena wanita tidak mempunyai persediaan e yang 2ukup dan absorbsi e ke dalam tubuh tidak dapat menggantikan hilangnya e saat menstruasi. *erdarahan patologis akibat penyakit&in/eksi parasit dan saluran pen2ernaan berhubungan positi/ terhadap terjadinya anemia. b. "e ang #idak Memadai !anya sekitar '> B6 memenuhi kebutuhan e sesuai angka ke2ukupan gii yaitu ' mikogram&hari. 6e2ara rata-rata wanita mengonsumsi ,Cg per hari melalui diet makanan. e2ukupan intake e tidak hanya dipenuhi dari konsumsi makanan sumber e (daging sapi, ayam, ikan, telur dan lain-lain), tetapi dipengaruhi oleh 0ariasi penyerapan e. =ariasi ini disababkan oleh perubahan /isiologis tubuh seperti hamil dan menyusui sehingga meningkatkan kebutuhan e bagi tubuh, tipe e yang dikonsumsi. 4enis e yang dikonsumsi jauh lebih penting daripada jumlah e yang dimakan. Heme iron dari !b dan mioglobin hewan lebih mudah di2erna. Non heme iron yang membentuk #<> e dari makanan non daging tidak mudah diserap oleh tubuh. 2. Peningkatan Kebutuhan "isiologi *eningkatan kebutuhan akan at besi untuk pembentukan sel darah merah yang laim berlangsung pada masa pertumbuhan bayi, masa pubertas, masa kehamilan dan menyusui. ebutuhan e meningkat selama hamil untuk memenuhi kebutuhan e akibat peningkatan 0olume darah, untuk menyediakan e bagi janin dan plasenta, dan untuk menggantikan kehilangan darah saat persalinan. *eningkatan absorps e selama trimester II kehamilan membantu peningkatan kebutuhan. eberapa studi menggambarkan hubungan suplementasi e selama kehamilan dan peningkatan konsentrasi !b pada trimester III kehamilan dapat meningkatkan berat lahir bayi dan usia kehamilan. d. Kebutuhan $at Gizi Pada Ibu Hamil anita memerlukan at besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan sebanyak < sampai ;< 22 setiap bulan dan kehilangan at besi sebesar 3< sampai +< mgr. 8i samping itu kehamilan memerlukan tambahan at besi untuk meningkatkan jumlah sel darah
merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan at besi. 4umlah at besi yang dibutuhkan pada wanita hamil jauh lebih besar dari pada tidak hamil. *ada saat hamil trimester I kebutuhan at besi sedikit karena tidak terjadinya menstruasi dan pertumbuhan janin lambat. Menginjak kehamilan trimester II (dua) sampai trimester III (tiga) terjadi pertambahan sel darah merah sampai 3> yang ekui0alen dengan +< mg besi. *ertambahan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan oksigen oleh janin yang harus diangkut oleh sel darah merah. emudian saat melahirkan akan terjadi kehilangan darah dan diperlukan pertambahan besi 3<<3< mg. 8iperkiakan wanita hamil sampai melahirkan memerlukan at besi kurang lebih +< mg&&hari atau dua kali lipat kebutuhan daripada saat kondisi normal (tidak hamil). 7idak mengherankan bila banyak wanita hamil akhirnya menderita anemia gii besi karena kebutuhan meningkat, tetapi konsumsi makanannya tidak memenuhi syarat gii. ebutuhan at besi selama kehamilan akan meningkat, hal ini bertujuan untuk memasok tumbuh kembang janin selama dalam kandungan karena pertumbuhan janin memerlukan banyak sekali at besi selain itu untuk pertumbuhan plasenta dan peningkatan 0olume darah ibu, jumlah yang diperlukan sekitar 1<<< mg selama hamil.13 anita hamil biasanya tidak hanya diberi preparat besi tetapi juga asam /olat karena anemia pada kehamilan selain disebabkan oleh de/isiensi at besi juga oleh kekurangan asam /olat. *enelitian di Bni0ersitas :ali/ornia menyatakan bahwa asupan asam /olat sebanyak <,+ mg sehari dapat men2egah ke2a2atan.13 5. %pidemiologi Anemia Pada Ibu Hamil Distribusi dan "rekuensi a. Menurut &rang anita yang berumur kurang dari '< tahun atau lebih dari 3 tahun merupakan usia yang mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil. arena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia. Menurut World Health Organization (!") tahun '<<;, pre0alensi anemia pada tahun 1###-'<< di dunia masih tinggi dimana pre0alensi pada balita +$,+>, anak usia sekolah ',+>, wanita tidak hamil 3<,'>, wanita hamil +1,;>, pada lansia '3,#> dan terendah pada laki-laki 1',$>. erdasarkan hasil sur0ei yang dilakukan oleh 8inas esehatan ota Medan tahun '<< di + kabupaten&kota di 6umatera Btara yaitu Medan, injai, 8eli 6erdang dan ?angkat pre0alensi anemia pada pekerja wanita +<,>. !al ini di tegaskan kembali oleh Amiruddin dkk pada tahun '<<$ di altimurung 6ulawesi 6elatan menemukan hubungan umur ibu dengan kejadian anemia dan responden yang paling banyak menderita anemia adalah responden dengan umur % '< tahun dan D3 tahun sebanyak '< ($+,1>) orang dan pada umur '<-3 tahun sebanyak 1 (<.>) orang yang menderita anemia. !asil penelitian !endro di *uskesmas Medan 4ohor 7ahun '<< menemukan bahwa proporsi ibu hamil yang mengalami anemia adalah pada kelompok umur E ' tahun yaitu +3,>. b. Menurut #empat Anemia de/isiensi at besi lebih 2enderung berlangsung di 9egara sedang berkembang ketimbang 9egara yang sudah maju. *re0alensi anemia ibu hamil pada tahun '<< di beberapa 9egara terbelakang sangat tinggi seperti di ongo adalah
$,3<>, di 9igeria ,1> dan di @ithopia ',;>. *re0alensi ini mulai berkurang di 9egara berkembang seperti di India ++,33> dan Indonesia ++,33>. 6edangkan di 9egara maju pre0alensi anemia pada ibu hamil sangat rendah yaitu 11,+> di *ran2is dan ,$> di Bnited 6tates. erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan *7 Mer2k 7bk di 4awa 7imur, 4awa arat, dan 6umatera Btara pre0alensi anemia 2ukup tinggi. 8i 4awa 7imur dengan melibatkan .## peserta tes darah di tiga kota, ediri, 4ombang, dan Mojokerto, didapat 33> di antaranya anemia. 8i 4awa arat dengan peserta tes darah sebanyak $.+3# di tiga kota, 5arut, 7asikmalaya, dan :irebon, +1> di antaranya anemia. 6edangkan di 6umatera Btara dengan peserta tes darah sebanyak #.3$$ orang di tiga kota, Medan, *ematang 6iantar, dan isaran, didapati 33> di antaranya anemia. '. Menurut (aktu *ada suatu penelitian yang diadakan di beberapa praktek bidan swasta dalam kotamadya Medan, ditemukan bahwa terjadi peningkatan penderita anemia dengan makin tuanya usia kehamilan. esarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester I kehamilan adalah '<>, trimester II sebesar $<>, dan trimester III sebesar $<>. !al ini disebabkan karena pada trimester pertama kehamilan, at besi yang dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat. Menginjak trimester kedua hingga ketiga, 0olume darah dalam tubuh wanita akan meningkat sampai 3>, ini ekui0alen dengan +< mg at besi untuk memproduksi sel-sel darah merah. 6el darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin. 6edangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 3<< F 3< mg akibat kehilangan darah. 6ampai saat melahirkan, wanita hamil butuh at besi sekitar +< mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. erdasarkan hasil 6ur0ey esehatan umah 7angga (67) pada tahun 1#; proporsi ibu hamil yang menderita anemia adalah $3,3> menurun pada tahun 1##' menjadi 3,>, pada tahun 1## menurun menjadi <,#>, tahun '<<1 menurun lagi menjadi +<,1>. !asil iskesdas '<<$ proporsi ibu hamil yang anemia adalah '+,> . !al ini menunjukkan keberhasilan program pemerintah dalam hal penanggulangan anemia pada ibu hamil. !. Determinan eberapa /aktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil adalah a. )sia Bmur ideal untuk kehamilan yang risikonya rendah adalah pada kelompok umur '<-3 tahun. erdasarkan laporan iset esehatan 8asar (iskesdas) tahun '<1<, perempuan yang mengalami kehamilan pada usia berisiko tinggi (3 tahun ke atas) +,> tidak pernah memeriksakan kehamilan, dan yang berusia % '< tahun ,1> memeriksakan kehamilan pada dukun. '; ehamilan pada remaja putri sangat berisiko terhadap dirinya karena pertumbuhan linier (tinggi badan) pada umumnya baru selasai pada usia 1-1; tahun, dan dilanjutkan dengan pematangan rongga panggul beberapa tahun setelah pertumbuhan linier selesai. b. )mur Kehamilan ebutuhan akan berbagai at gii termasuk at besi pada trimester I meningkat se2ara minimal. 6etelah itu sepanjang trimester II dan III, kebutuhan akan terus membesar sampai pada akhir kehamilan. @nergi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu penambahan 0olume darah, pertumbuhan uterus dan payudara. Menurut 8oloksaribu ('<<) pers entase responden
2.
d.
e.
/.
yang menderita anemia tertinggi dijumpai pada umur kehamilan triwulan II (<>) dan triwulan ke III (3$,<>). !al ini disebabkan karena kebutuhan at besi pada triwulan II dan III meningkat dengan pesat untuk janin, plasenta dan penambahan 0olume darah ibu. !arak Kelahiran 4arak kelahiran dapat menyebabkan hasil kehamilan yang kurang baik. 4arak dua kehamilan yang terlalu pendek akan mempengaruhi daya tahan dan gii ibu yang selanjutnya akan mempengaruhi hasil produksi. Menurut 8epkes I ('<<+) jumlah kelahiran yang baik agar terwujudnya keluarga sejahtera dan sehat adalah berjumlah ' anak saja dengan jarak kelahiran sama dengan atau lebih dari 3 tahun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh !endro di medan ('<<) ibu hamil yang jarak kelahiran anaknya % ' tahun sebagian besar menderita anemia. 6eorang wanita yang melahirkan berturut-turut dalam jangka waktu pendek tidak sempat memulihkan kesehatannya serta harus membagi perhatian kepada kedua anak dalam waktu yang sama. Konsumsi #ablet "e epatuhan ibu hamil mengkonsumsi at besi dengan 2ara yang benar akan memnuhi kebutuhan at besi dalam tubuh yang bisa meningkatkan kualitas kehamilan. anyak hal yang membuat ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi at besi yang terdapat dalam tablet tambah darah yang diprogramkan pemerintah. 6alah satunya adalah gangguan pen2ernaan dapat berupa mual dan muntah. 6ehingga hal ini perlu mendapat perhatian khusus terutama dari pemberian pelayanan kesehatan misalnya bidan dan dokter. 4umlah tablet at besi yang dikonsumsi ibu hamil adalah minimal #< tablet dan dianjurkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet tambah darah dengan dosis satu kali sehari selama masa kehamilan dan +< hari setelah melahirkan. Penghasilan aktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah status ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga. emampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain tergantung pada besar ke2ilnya pendapatan keluarga dan harga bahan makanan itu sendiri. eluarga dengan pendapaan terbatas kemungkinan besar kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya, terutama memenuhi kebutuhan at gii dalam tubuhnya. 6ementara dari hasil penelitian !endro ('<<) menyatakan bahwa keluarga yang pendapatnya di atas BM dapat memenuhi kebutuhan gii keluarganya terutama ibu hamil sehingga diasumsikan dapat men2egah terjadinya anemia sedangkan keluarga dengan pendapatan di bawah BM dapat diasumsikan belum memenuhi kebutuhan hidup keluarganya termasuk gii ibu hamil. Pendidikan 7ingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku untuk hidup sehat. 7ingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang untuk menyerap in/ormasi-in/ormasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khusunya tingkat pendidikan wanita sangat mempengaruhi kesehatannya. 8ari hasil penelitian !endro ('<<), menyatakan ada hubungan yang signi/ikan antara pendidikan dengan status anemia, karena dengan tingkat pendidikan ibu yang rendah diasumsikan pengetahuannya tentang gii rendah, sehingga berpeluang untuk terjadinya anemia sebaliknya jika ibu hamil berpendidikan tinggi maka kemungkinan besar pengetahuannya tentang gii juga tinggi, sehingga diasumsikan ke2il peluang terjadinya anemia.
g. Pelaanan Antenatal *elayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan terhadap ibu hamil oleh petugas kesehatan untuk memelihara kehamilannya yang dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. 7ujuan pelayanan antenatal adalah mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan memperoleh bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini kelainan kehamilan dan deteksi serta antisipasi dini kelainan janin.3 *elayanan antenatal meliputi lima hal yang dikenal dengan istilah 7 yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi /undus uteri, nilai status imunisasi 77 dan pemberian tablet tambah darah.3 onsumsi at besi sangat diperlukan oleh Ibu hamil yang ditujukan untuk men2egah ibu dan janin dari anemia, dan /aktor risiko lainnya. 8iharapkan ibu hamil dapat mengonsumsi tablet e lebih dari #< tablet selama kehamilan. erdasarkan laporan iskesdas ('<1<) ;<,$> ibu hamil tablet&membeli tablet e, dengan jumlah hari minum <-3< hari (3,3>), #< hari atau lebih (1;>), <-;# hari (;,3>), dan 31-# hari (',;>). 8ijumpai 3;> ibu hamil di 6umatera Btara dan 3,> di 8I Gogyakarta yang tidak pernah minum tablet e. '; 1 adalah kunjungan pertama ibu hamil ke /asilitas pelayanan kesehatan untuk mendapat pelayanan antenatal yang dilakukan pada trimester pertama kehamilan. 6edangkan + adalah kunjungan ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan ante natal minimal + kali yaitu 1 kali pada trimester pertama kehamilan, 1 kali pada trimester kedua dan ' kali pada trimester ketiga.
I. Pen'egahan a. Pen'egahan Primer *en2egahan primer meliputi segala kegiatan yang dapat menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi. *romosi kesehatan, pendidikan kesehatan dan perlindungan kesehatan adalah tiga aspek utama di dalam pen2egahan primer. 8alam hal ini pen2egahan primer ditujukan kepada ibu hamil yang belum anemia. 7ujuan pen2egahan ini untuk men2egah atau menunda terjadinya kasus baru penyakit dan memodi/ikasi /aktor risiko atau men2egah berkembangnya /aktor risiko. *en2egahan primer meliputi a. @dukasi (*enyuluhan) *etugas kesehatan dapat berperan sebagai edukator seperti memberikan nutrition education berupa dorongan agar ibu hamil mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi e dan konsumsi tablet besi atau tablet tambah darah minimal selama #< hari. @dukasi tidak hanya diberikan pada saat ibu hamil, tetapi ketika belum hamil. *enanggulangannya, dimulai jauh sebelum peristiwa melahirkan. 6elain itu, petugas kesehatan juga dapat berperan sebagai konselor atau sebagai sumber berkonsultasi bagi ibu hamil mengenai 2ara men2egah anemia pada kehamilan.31 6uplementasi e adalah salah satu strategi untuk meningkatkan intake e yang berhasil hanya jika indi0idu mematuhi aturan konsumsinya. anyak /aktor yang mendukung rendahnya tingkat kepatuhan tersebut, salah satunya adalah e/ek
samping yang tidak nyaman dari mengkonsumsi e adalah melalui pendidikan tentang pentingnya suplementasi e dan e/ek samping akibat minum e. b. 6uplementasi e (7ablet esi) Anemia de/isiensi besi di2egah dengan memelihara keseimbangan antara asupan e dan kehilangan e. 4umlah e yang dibutuhkan untuk memelihara keseimbangan ini ber0ariasi antara satu wanita dengan yang lainnya tergantung pada riwayat reproduksi. 4ika kebutuhan e tidak 2ukup terpenuhi dari diet makanan, dapat ditambah dengan suplemen e terutama bagi wanita hamil dan masa ni/as. 6uplemen besi dosis rendah (3) harus dirujuk kepada dokter ahli yang berpengalaman untuk mendapat pertolongan medis. b. *emberian terapi dan 7ablet e 4ika ibu hamil terkena anemia, maka dapat ditangani dengan memberikan terapi oral dan parenteral berupa e dan memberikan rujukan kepada ibu hamil ke rumah sakit untuk diberikan trans/usi (jika anemia berat).
2. Pen'egahan #ersier *en2egahan tersier men2akup pembatasan terhadap segala ketidakmampuan dengan menyediakan rehabilitasi saat penyakit, 2edera atau ketidakmampuan sudah
terjadi dan menimbulkan kerusakan. 8alam hal ini pen2egahan tersier ditujukan kepada ibu hamil yang mengalami anemia yang 2ukup parah dilakukan untuk men2egah perkembangan penyakit ke arah yang lebih buruk untuk memperbaiki kualitas hidup klien seperti untuk mengurangi atau men2egah terjadinya kerusakan jaringan, keparahan dan komplikasi penyakit, men2egah serangan ulang dan memperpanjang hidup. :ontoh pen2egahan tersier pada anemia ibu hamil diantaranya yaitu a. memeriksa ulang se2ara teratur kadar hemoglobin b. mengeliminasi /aktor risiko seperti intake nutrisi yang tidak adekuat pada ibu hamil, tetap mengkonsumsi tablet e selama kehamilan dan tetap mengkonsumsi makanan yang adekuat setelah persalinan.