Module 1 : Manajemen Logistik √²
H. ARI WIBOWO,SH.MH
LATAR BELAKANG • Liberalisasi Perdagangan Internasional; • Persaingan Global; • Kemajuan Teknologi Transportasi dan Informasi; • Sumber-sumber Penawaran Berlimpah dalam Kuantitas dan Kualitas; • Selera dan Permintaan Masyarakat Dunia yang semakin Meningkat dan Beragam; • Faktor-faktor di atas telah mempercepat proses Perlunya Jasa Logistik dan SCM yang efisien dan efektif. DT.Jkt. 07/08/08
SEJARAH KUNO ILMU LOGISTIK 1. Ilmu dan penerapan tentang Logistik dan Rantai Pasok telah dikenal ribuan tahun sebelum Masehi, sejak zaman Raja Fir’aun di Mesir. Saat itu Raja Fir’aun bermimpi tentang malapetaka yang akan menimpa Mesir, yaitu akan terjadi masa panen raya selama 7 tahun berturut-turut dan masa paceklik tanpa panen selama 7 tahun tanpa berhenti. Raja Fir’aun menugasi Nabi Yusuf sebagai ahli penafsir mimpi Raja, sekaligus memecahkan masalah tersebut sebelum benar2 terjadi. 2. Kemudian Nabi Yusuf menyusun rencana, program pelaksanaan dan monitoring. Langkah awal adalah membebaskan 1/5 wilayah Mesir menjadi ladang produksi dan penyimpanan beberapa bahan makanan pokok di berbagai kota di Mesir. 3. Penguasaan dan pengendalian bahan pokok diatur sedemikian rupa, supaya tidak lapuk, tidak dimakan hama, dan tidak dirampas oleh orang yang tidak berhak. 4. Pengaturan persediaan, penyimpanan, penumpukan dan penyaluran semacam itu sebenarnya merupakan awal dari ilmu logistik, walaupun masih konservatif. 5. Nabi Yusuf telah menerapkan strategi yang akurat dan taktik yang tepat mengenai praktek logistik dan distribusi pada zaman yang masih buta teknologi canggih dan jauh dari kemajuan ilmu pengetahuan.
Mengapa Perlu Mengatur Jasa Logistik? • Pertumbuhan ekonomi dan industri negara2 AsiaPasifik yang spetakuler; • Meningkatnya permintaan angkutan barang baik Intra-Regional, Inter-Regional, maupun Internasional; • Meningkatnya peran fasilitas sarana/prasarana angkutan yang dapat mengefisienkan logistik; • Kemajuan Physical Distribution Management dan Logistics Management; • Revolusi tehnologi angkutan barang melalui Kontainer sejak 30 tahun yang lalu.
Definisi Logistik adalah suatu proses yang strategis didalam mengendalikan pengadaan, pergerakan dan penyimpanan bahan baku, suku cadang dan inventori barang jadi, termasuk arus informasi, melalui organisasi dan komponen pemasaran, sedemikian rupa agar keuntungan sekarang dan akan datang dapat dimaksimumkan secara efisien dan efektif sesuai permintaan pelanggan. (Martin Christopher, 1998, Logistics and Supply Chain Management, London, Prentice Hall).
DEFINISI 1.
2.
3.
1998: UNESCAP mendefinisikan logistik adalah bagian dari proses mata rantai penawaran yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara efisien dan efektif dari arus pengadaan dan penyimpanan, jasa-jasa dan informasi yang diperlukan, dari titik asal bahan baku sampai dengan titik barang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. 2004: The Coalition of Service Industries (CSI) mendefinisikan logistik sebagai sebuah proses perencanaan, pelaksanaan, pengurusan, pengendalian arus barang dan penyediaan barang, jasa dan informasi yang terkait dari titik asal barang di produksi sampai titik tujuan konsumen. WIKIPEDIA mendefinisikan logistik merupakan ilmu dan seni yang mengatur dan mengontrol arus barang melalui darat, laut, udara, dan juga informasi, serta sumber daya lainnya, seperti produk jasa dan manusia, dari sumber produksi ke pasar yang mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan dan pengepakan. DT.Jkt. 07/08/08
TUJUAN LOGISTIK Adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi yang membutuhkan, dan dengan biaya yang terendah. Melalui proses logistik, material mengalir ke kompleks manufacturing yang sangat luas dari suatu lingkungan industri dan produkproduk di distribusikan melalui saluran-saluran distribusi untuk
ADA DUA JENIS BARANG DALAM MANAJEMEN LOGISTIK 1. BARANG KONSUMEN adalah barang yang dihasilkan perusahaan untuk kepentingan konsumen akhir. Contoh : perusahaan Diamond yang menghasilkan ice cream. Bic memproduksi ballpoint untuk mahasiswa, pelajar, pegawai. Lacoste industri pakaian jdi, Max Factor kosmetik, dan sebagainya. 2. BARANG INDUSTRI Adalah barang yang dihasilkan perusahaan untuk kepentingan industri, biasanya bahan baku/penolong untuk proses produksi berikutnya. Contoh : industri karet mentah untuk bahan baku industri ban, kasur. Industri tembakau untuk bahan baku industri, rokok, dan lain-lain.
Mata Rantai Barang Konsumsi dan Barang Industri No.
Barang Konsumsi
1 Produsen-Konsumen 2 Produsen-Pengecer-Konsumen Produsen-Pedagang Besar3 Pengecer-Konsumen Produsen-Agen-Pengecer4 Konsumen Produsen-Agen-Pedagang Besar5 Pengecer-Konsumen
No.
Barang Industri
1 Produsen-Pemakai Industri Produsen-Distributor Industri2 Pemakai Industri Produsen-Agen-Pemakai 3 Industri Produsen-Agen-Distributor 4 Industri-Pemakai Industri
LINGKUP KEGIATAN LOGISTIK 1.
Pemilihan lokasi, penempatan bahan baku, suku cadang dan barang jadi. 2. Penggunaan fasilitas yang tersedia dari organisasi/ perusahaan yang bersangkutan, seperti gudang, lahan, dan lain-lain.
3.
Penyiapan transportasi beserta alat angkut barang, seperti trailer, truk, forklift, kapal laut, kapal terbang. 4. Masalah administrasi, pembukuan dan pencatatan. 5. Pelaksanaan komunikasi yang persuasif untuk penyampaian informasi, gagasan, konsep antar dan intra unit kerja terkait dengan organisasi /perusahaan. Dewasa ini telah banyak dimanfaatkan
6. 7. 8.
Kegiatan pengurusan yang berkaitan dengan pengelolaan bahan baku, suku cadang, barang jadi, sesuai dengan jenis dan spesifikasi barang. Kegiatan penyimpanan untuk menampung bahan baku, suku cadang dan barang jadi sampai batas waktu tertentu, tanpa mengurangi kualitas barang tersebut. Mengatur dan melaksanakan kegiatan pergerakan barang, baik untuk penyimpanan maupun pengiriman.
Dari 8 unsur diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan logistik adalah perpaduan antara sistem distribusi fisik, manajemen material dan transfer persediaan internal. Karena mencakup berbagai aspek gerakan dari, ke dan diantara lokasi, serta fasilitas yang merupakan struktur operasi dari organisasi
Business Model: Courier, Freight Forwarder, Shipping, Trucking, Warehouse, Carrier, Distributor, etc DT.Jkt. 07/08/08
JASA LOGISTIK • Tier 1 : Core Logistics meliputi cargo, cargo handling, storage, and warehousing, transport agency and supporting and auxiliary transport service. • Tier 2: Related Freight Logistics mencakup subsektor (maritime, inland waterways, air, and road transport and services. • Tier 3 : Non-core logistics service termasuk packaging, management consulting, real estate, data and message transmission, leasing and rental of logistics related equipments services, and computer and related services. Source: World Bank Presentation, Bangkok 2007.
DT.Jkt. 07/08/08
SIAPA PELAKU JASA LOGISTIK ? • SARANA atau CARRIER: Pemilik kapal (Hanjin, Maersk, Evergreen, Cosco, APL, NOL, dll.) , pengelola angkutan darat (Greyhound, Hertz, dll.), penerbangan (Fedex, JAL, Northwest, dll), dan kereta api (Santa Fe, Trans Siberian, PT.KAI, dll.;
• PRASARANA atau NON-CARRIER: Pelabuhan laut (PSA, Port Klang, Laem Chabang, HK Port, Rotterdam, Hamburg, New York,dll), penyeberangan, bandar udara (CIAS, Schipol, Suwarnabhumi, Sepang Airport, dll. , terminal, pergudangan (YCH, BGR, dll), CFS (Incheon Port IFT/ICD) , depo konsolidasi (Yeonhwa IFT), PPJK, IT (Oracle), jasa pengurusan dokumentasi, dll; • FREIGHT FORWARDER: FF sbg.arsitek angkutan barang atau sbg. Prinsipal, dapat bertindak a/n shipper, consignee, atau a/n sendiri. (Panalpina, Danzas, Schenker, Hellman, Exel, MOL, dll.) Yang lahir dari kiriman ekspres: DHL, UPS, TNT, Nippon Express, dll. DT.Jkt. 07/08/08
Catatan: siapapun yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan logistik secara terpadu, mulai dari pengadaan, penyimpanan, transportasi, distribusi, dsb.nya.
JENIS KEAHLIAN BISNIS JASA LOGISTIK • SHIPPING, AIRCRAFT and TRUCKING MANAGEMENT • PORT and AIRPORT MANAGEMENT • PACKAGING • CUSTOMS CLEARANCE • WAREHOUSING • INLAND TRANSPORT • MULTIMODAL TRANSPORT OPERATION • IMPORT and EXPORT PROCEDURES • STORAGE • STUFFING • OCEAN TRANSPORT • DOCUMENTATION DT.Jkt. 07/08/08 • INSURANCE
• INSPECTION • INCOTERMS (THE INTERNATIONAL CHAMBER OF COMMERCE COMMISSION ON INTERNATIONAL TRADE PRACTICE) • COST CALCULATION • PRICING • CONTAINER • MARKET FORECASTING • INVENTORY CONTROL • STEVEDORING • SURVEILLANCE • WEIGHING • MARKING / LABELLING • CARGO HANDLING • CONTRACTING • OTHERS
Infrastruktur Logistik 1)
Infrastruktur Fasilitas : Phisik (Pelabuhan, Jalan, KA, Gudang, Bandara, Yard), Perangkat Lunak (Traffic Control, Navigasi). 2) Infrastruktur Tehnologi : Jaringan Informasi (RFID, EDI, Cargo Tracing System) 3) Infrastruktur Institusi : Peraturan, Pembiayaan, Subsidi, Pajak, Asuransi, Jaminan Sosial. 4) Infrastruktur SDM : Ketrampilan, Pendidikan, Karakter/Budaya Bangsa, Bahasa,
Perkembangan dari Logistik Pre-physical distribution: transport, penyimpanan, pengepakan, cargo handling, perakitan, physical Level 0 distribution informasi distribusi phisik terpisah dan independen Physical distribution: Penyusunan Sistem Distribusi Level 1 Phisik yang diatur secara rapi Business logistics: Koordinasi pengadaan (pasokan Level 2 distribusi), manajemen produksi dan sistem distribusi produk Supply chain logistics: Pembentukan kemitraan antar Level 3 perusahaan dalam logistik Social logistics: Perimbangan kegiatan bisnis dan Level 4 kepentingan umum dalam rangka harmonisasi lingkungan
1. 2. 3. 4. 5.
FAKTOR-FAKTOR SISTEM LOGISTIK PENGUMPULAN; PENYIMPANAN; TRANSFER; PENYEBARAN; PEMBIAYAAN dan KOMUNIKASI; UNSUR SISTEM MANAJEMEN LOGISTIK
1. 2.
STRUKTUR FASILITAS KEGIATAN TRANSPORTASI :
a. SARANA b. PRASARANA
3. KEBIJAKAN PERDAGANGAN 4. JARINGAN KOMUNIKASI 5. PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN
TOLOK UKUR KEGIATAN LOGISTIK YANG EFISIEN & EFEKTIF 1. TEPAT JUMLAH; 2. TEPAT MUTU; 3. TEPAT ONGKOS; 4. TEPAT WAKTU; 5. TEPAT TEMPAT. CIRI UTAMA KEGIATAN LOGISTIK Adalah tercapainya sistem yang integral dari berbagai dimensi dan tujuan kegiatan, terhadap pemindahan (movement), serta penyimpanan (storage) secara strategis di dalam pengelolaan organisasi perusahaan. LOGISTIK memberikan kegunaan (utility) : 1. WAKTU; 2. TEMPAT;
APA KUNCI SUKSES KINERJA LOGISTIK ? • • • • •
TEPAT WAKTU; UTUH BENTUK/WUJUD; UTUH JUMLAH; EFISIENSI BIAYA; KUALITAS PELAYANAN PRIMA; • KEPERCAYAAN. • IMAGE/CITRA
Logistics Costs adalah biaya untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan semua persediaan inbound dalam proses produksi dan outbound dalam proses distribusi, dari point of origin sampai point of consumption. Logistik terdiri atas integrasi dari berbagai fungsi a.l. pembelian, transportasi, pergudangan, dll., untuk menyediakan arus material dan produk, yang paling efisien dengan keadaan yang paling cost effective untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Management of All Logistics Pengelolaan yang efektif dari semua biaya yang berhubungan dengan fungsi dan kegiatan logistik, agar dapat meminimalisasi jumlah biaya tersebut sepanjang supply chain produk.
Pihak-pihak yang terlibat didlm Kegiatan Logistik dan Rantai Pasok • • • • •
Produsen/Producers; – Produsen atau pabrikan adalah organisasi yang membuat produk. Distributors; – Distributors adalah perusahaan yang menyimpan dan mendistribusikan barang secara grosir dari produsen sesuai permintaan konsumen. Pengecer/Retailers; – Pengecer/Retailers melakukan penyimpanan barang dan penjualannya dengan jumlah yang lebih sedikit ke masyarakat/konsumen. Pelanggan/Customers; – Pelangan/Customers atau konsumen adalah setiap organisasi yang membeli dan menggunakan “Barang/Produk” ; Penyedia Jasa/Service Providers; – Adalah organisasi yang menyediakan jasa-jasa kepada produser, distributor, pengecer dan pelanggan; Pemerintah, yang menyiapkan peraturan perundangan dan infrastruktur yang diperlukan untuk proses logistik sebagai suatu sistem.
DT.Jkt. 07/08/08
INSTITUSI NON DEP./ASOSIASI yang TERKAIT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
KADIN: sebagai Koordinator; GAFEKSI/INFA: Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Seluruh Indonesia; ASPERINDO: Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia; INSA: Indonesian National Shipowners’ Association; ORGANDA: Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan; APBMI: Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia; APTESINDO: Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia; ASDEKI: Asosiasi Depo Kontainer Indonesia; INACA: Indonesian National Air Carriers Association; ALI: Asosiasi Logistik Indonesia, sebagai Asosiasi Kelompok Ahli; DT.Jkt. 07/08/08
Institusi Pemerintah yang Terkait • •
•
• • • • • •
Menteri Koordinator Perekonomian sebagai Koordinator; Departemen Perhubungan: Bagian besar dari kegiatan logistik adalah pergerakan barang, yang mempergunakan fasilitas transportasi; Departemen Perdagangan: Yang mengatur perdagangan barang, baik impor/ekspor maupun domestik; BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), yang mengatur investasi nasional, termasuk jasa logistik; Kementerian KOMINFO, yang mengendalikan sistem informasi dan jasa pos atau courier; BULOG: yang mengatur logistik dan distribusi bahan pangan nasional; Dep. Pertahanan, Dep. Pertanian, Dep. Koperasi, dll. Dep. Keuangan dan Perbankan untuk back up pendanaan; BAPPENAS: yang mempersiapkan Roadmap/Master Plan Logistik Nasional.
DT.Jkt. 07/08/08
KRONOLOGIS PERKEMBANGAN USAHA PENGIRIMAN BARANG
VEEM
Ekspedisi d.a Sempit
Ekspedisi d.a Luas
Fowarder
Logistics Provider
Architect Cargo Movement
GUDANG : * Ruang * Waktu
EMKL : Domestik
EMKL : International
Domestik
Multimoda
Perencanaan
EMKU : Domestik
EMKU : Internasional
Internasional
Door to door
Pelaksanaan
PERGUDANGAN : * Ruang * Waktu * Bongkar * Muat * Penumpukan * Pengepakan * Pelabelan * Perataan * Inventory * dll
One Stop Shopping
Pengendalian
Supply Chain Management
1. Forwarder 2. Logistics Provider 3. Architect Cargo Mov
SARANA : 1. Pelayaran 2. Penerbangan 3. Angkatan Darat
PRASARANA : 1. Pelabuhan 2. Bandara 3. Terminal
• Logistics System and Logistics Infrastructure Logistics system Finance Information
Finance System
Trade Information
Trade System
Freight InformationFreight Management System Truck Information
Truck Operation System
Road Information Road Management System Facility
Technology
Institution, Human, Industry
Logistics infrastructure
•
Three Types of Logistics
1) Supply chain logistics
2) Lead-time logistics
3) Logistics of procurement, production and selling
PERCEPTION of CARGO MOVEMENT FLOWS • PREVIOUS CONCEPT LOGISTICS focusing solution within internal organization; • CURRENT CONCEPT SUPPLY CHAIN is a broader and a long process from supply of materials up to distribution of finished products.
Hirarki dari Jasa Logistik •
Hirarki Jasa Logistik berkembang terus sesuai dengan kebutuhan Pelanggan dan tingkat persaingan “Produk” dipasar yang terus berkompetisi, sehingga model ”Evolusi” Jasa Logistik bergerak dari model Basic Services menjadi Third Party Logistics (3PL) providers, menjadi Lead Logistics Providers (LLP), dan akhirnya menjadi 4PL providers.
(Freight Forwarders),
MATERIAL MANAGEMENT STAGE - 2 Outbound Logistics Manufacturing
Finished Goods
Plant
Warehouse
Markets
A
Physical Distribution / Outbound Logistics
Source: Adapted from Management of Business Logistics, John Coyle, Edward Bardi & John Langley
INTEGRATED LOGISTICS SYSTEM Raw Material Supply Point
Raw Material Storage
Movement/ Transportation
Supply
Manufacturing
Movement/ Transportation
Storage
Material Management Inbound Logistics
Finished Goods Storage
Movement/ Transportation
Plant 1
Markets
Movement/ Transportation
Warehouse
Material Management Outbound Logistics
Source: Adapted from Management of Business Logistics – John Coyle, Edward Bardi & John Langley
A
Activity Integration of Logistics Management Production/Operation (Manufacturing) Mgt.
Marketing
Purchasing
Physical Distribution Mgt.
Source: Novack et al. 1992
Transportation Management
Three Stages in the Development of Logistics
Stage 1 Physical Distribution
Stage 3 Supply Chain Management
Stage 2 Logistics System
Source: UNESCAP Training Manual on Logistics and SCM, 2002
Evolution of Integrated Logistics Fragmentation (1940s – 1960s) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Inbound Traffic Carrier Selection Mode Selection Public and Private Carriage Purchasing Raw Material Inventory Demand Forecasts Production Scheduling
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Warehouse Planning Warehouse Management Distribution Center Planning Distribution Center Management Plant Site Selection Work-in Process Inventory Salvage/Scrap Disposal Material Handling Packaging
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Outbound Traffic International Traffic Finished Goods Inventory Parts/Service Support Return Goods Handling Order Processing Source: Bloomberg, David.J. Logisticsd, 2002
Logistics (1970s)
Materials Management
Integrated Logistics (1980s)
Inbound Logistics
Conversion Operations
Physical Distribution
Total Channel Integration (1990s)
Outbound Logistics
Supply Chain Management
The five “RIGHT” of Logistics Items (for Consumption) Place
RIGHT
Time Condition Cost
Source: ESCAP Secretariat
Doctrine of Competitiveness Making things right
…. The quality advantage
Making things fast
…. The speed advantage
Making things on time
…. The dependability advantage
Changing what is made
…. The flexibility advantage
Making things cheap
…. The cost advantage
Source: ESCAP Secretariat
Functional Grouping of Logistics Activities Activities
Functional Groups
• • • • • •
Inbound Traffic Outbound Traffic International Traffic Carrier Selection Mode Selection Public versus private carriage
• • • • •
Warehouse Management Warehouse Planning Distribution Centre Management Distribution Centre Planning Plant Side Selection
• • • • • •
Purchasing Raw Material Inventory Work-in Progress Inventory Finished Goods Inventory Parts/Service support Return Goods handling
Inventory
• • • • • •
Salvage/Scrap disposal Material Handling Packaging Order Processing Demand Forecasting Production Scheduling
Communication & Information
Transportation
Facility Structure
Source: Williamson et al. 1990
Activities included in Logistics Organizations ACTIVITIES 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Outbound traffic Inbound traffic Finished goods warehousing Proprietary transportation Plant warehousing Finished goods inventory management Order processing Customer service Purchasing Production planning Sales forecasting Packaging Raw material in-process inventory management
Note: percentage indicates the proportion of study respondents who included each activity in their firms’ logistics functions. Source: Adapted from Langley & Holcomb, 1992.
% of respondents indicating Inclusion of each activity 93 90 84 75 73 68 65 60 52 50 41 40 36
MANAJEMEN PIPELINE LOGISTIK • Kunci keberhasilan mengendalikan lead times logistik adalah apa yang dinamakan manajemen pipeline. • Manajemen pipeline adalah suatu proses di mana lead time pembuatan barang (manufacturing lead time) dikaitkan dengan lead time pengadaan barang (procurement lead time) sedemikian rupa untuk memenuhi pasar. • Manajemen lead time memenuhi tantangan kompetisi, yaitu kecepatan menanggapi kebutuhan pasar.
TUJUAN MANAJEMEN PIPELINE 1. Biaya yang lebih rendah; 2. Mutu yang lebih tinggi; 3. Lebih fleksibel; 4. Waktu tanggapan yang lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA 1. Bloomberg, J. David & Lemay, Stephen & Hanna, B.Joe, Logistics, Upper Saddle River, New Jersey, 2002. 2. Bowersox, J.Donald, Logistical Management, Macmillan Publishing Co.Inc., USA, 2000. 3. Direktori Logistik Indonesia, Manajemen Logistik, PPMPI (Pusat Pengembangan Manajemen Pengadaan Indonesia, Jakarta, 2005. 4. Gitosudarmo, H.Indriyo & Mulyono, Agus, Manajemen Bisnis Logistik, BPFE, Yogyakarta, 1998. 5. Harrison, Alan & Remko van Hoek, Logistics Management and Strategy, Prentice Hall, Essex England, 2002. 6. Istopo, Capt. Master Mariner, Freight Forwarder as Architect of Transport & Multimodal Transport, INFA Institute, 2005. 7. Ministry of Transport, Thailand, The Development of Multimodal Transport and Logistics Supply Chain Management for Implementation of Action Plan, 2006. 8. Ministry of Transport, Malaysia, Chapter 25 on Logistics, 2006. 9. Miranda, ST & Tunggal, Amin Widjaja, Drs.Ak,MBA, Manajemen Logistik dan Supply Chain Management, Harvarindo, 2007. 10. Operational Aspects on Multimodal Transport Operations, UN-ESCAP, 2006. 11. The Practitioner’s Definitive Guide, Multimodal Transport, Singapore Logistics Association & International Publishing Pte.Ltd., 2006. 12. UN-ESCAP Training Manual on Logistics and Supply Chain Management, UNO, 2007. 13. UN-ESCAP, Commercial and Legal Aspects of Multimodal Transports, UNO, 2006.