Contoh - 01
Sistem pelat lantai tergambar menerima beban yang terdiri dari beban mati 1,20 kN/m2 (tidak termasuk berat sendiri pelat) dan beban hidup 4 kN/m2. Selain itu diatas balok A-A terdapat tembok dengan tebal ½ batu dan tinggi 3,00 meter.
Dipergunakan beton f'c = 25 MPa, digunakan baja-tulangan untuk pelat dengan fy = 240 MPa.
1. rencanakan pelat lantai tersebut
2. hitung besar beban yang bekerja pada balok menerus A-A
Solusi :
1. Pelat Lantai
Beton : f'c = 25 MPa < 30 MPa 1 = 0,85
Baja : fy = 240 MPa
dan
panjang bentang pendek : Lx = 3500 mm
panjang bentang panjang : Ly = 9000 mm
> 2,00 pelat satu-arah
Tebal pelat dengan fy = 240 MPa
satu tepi menerus
mm
kedua tepi menerus
mm
dipakai tebal pelat lantai h = 120 mm
Berat pelat = 0,12 . 23 = 2,76 kPa
Beban merata yang bekerja wu = 1,2 wD + 1,6 wL
= 1,2 ( 2,76 + 1,20 ) + 1,6 ( 4 )
= 10,7520 kPa
Untuk lebar 1 m, maka : wu = 10,7520 kN/m'
Ditaksir lebar balok 300 mm, maka bentang bersih pelat :
= 3500 – 300/2 – 300/2 = 3200 mm = 3,20 m
kNm
kNm
kNm
kNm
kNm
kN
kN
Periksa Kuat Geser (tanpa tulangan geser) :
N
= 47,50 kN > 19,7837 kN aman
Direncanakan dipakai tulangan pokok P10, penutup beton 20 mm,
maka : ds = 20 + ( 10/2 ) = 25 mm
dan tebal/tinggi efektif : d = 120 – 25 = 95 mm
Perhitungan tulangan lentur :
kNm
kNm ;
MPa
maka:
ternyata = 0,0036 < min = 0,0058
dipakai = min = 0,0058
Luas tulangan pokok :
As = b d = 0,0058 . 1000 . 95 = 551 mm2/m'
Luas tulangan susut :
Asst = 0,0020 b h = 0,0020 . 1000 . 120 = 240 mm2/m'
terlihat bahwa As = 551 mm2 > Asst = 240 mm2
Tulangan pokok : luas 1 batang P10 A1P = 78,50 mm2
mm
jarak tulangan maks. : 3 h = 3.120 = 360 mm < 500 mm
dipakai tulangan pokok : P10 - 140
Luas tulangan dipakai :
= 560,71 mm2 > 551 mm2
Tulangan susut : dipakai tulangan P8 A1P = 50,30 mm2
209,33 mm
jarak tulangan maks : 5 h = 5 . 120 = 600 mm > 500 mm
Dipakai tulangan susut : P8 - 200
Kebutuhan tulangan pelat akibat momen lainnya, secara keseluruhan seperti pada tabel berikut ini :
Mu ( kNm )
Rn
As ( mm2 )
Tul.Pokok
Tul. Susut
-1/24 4,5875
0,6354
0,0027
551,00
P10 - 140
P8 – 200
+1/14 7,8643
1,0892
0,0047
551,00
P10 - 140
P8 – 200
-1/10 11,0101
1,5253
0,0066
627,00
P10 - 125
P8 – 200
-1/11 10,0091
1,3863
0,0060
567,92
P10 - 135
P8 – 200
+1/16 6,0813
0,8423
0,0036
551,00
P10 - 140
P8 - 200
Bila ρ < ρmin maka digunakan ρ = ρmin = 0,0058 ; d = 95 mm
2. Beban yang bekerja pada balok A-A
Beban-beban yang dipikul balok menerus A-A (sesuai dengan dukungan pelat satu-arah) adalah selebar 3,50 m (separuh bagian kiri dan separuh bagian kanan balok). Dengan demikian beban yang diterima balok A-A adalah :
dari pelat :
karena pelat merupakan pelat satu arah, maka balok A-A memikul pelat ½ bentang sisi kiri dan ½ bentang sisi kanan balok, sehingga lebar pelat yang dipikul balok A-A :
= ( 3500/2 ) + ( 3500/2 ) = 3500 mm
beban hidup = 4 . 3,50 = 14,00 kN/m'
beban mati = 1,20 . 3,50 = 4,20 kN/m'
berat pelat = 2,76 . 3,50 = 9,66 kN/m'
tembok ½ batu, tinggi 3,00 meter
berat tembok = 2,5 . 3 = 7,50 kN/m'
berat balok : ditaksir ukuran balok 300/600
berat balok = ( 0,60 - 0,12 ) . 0,30 . 23 = 3,3120 kN/m'
Beban rencana terfaktor :
wu = 1,2 wD + 1,6 wL
wu = 1,2 ( 4,20 + 9,66 + 7,50 + 3,3120 ) + 1,6 ( 14 )
= 52,0064 kN/m'