Contoh Penelitian Korelasional
1.1 Latar Belakang Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, membandingkan, mencari hubungan,dan menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki. Masalah yang ada di dalam sebuah penelitian dapat dipecahkan melalui sebuah alat. Alat atau instrumen yang digunakan adalah metodologi penelitian yang biasanya berisi tentang caracara menggunakan beberapa metode pendekatan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Pada prinsipnya metode penelitian itu digolongkan menjadi dua, yaitu metode non ilmiah dan metode ilmiah. Dibandingkan dengan sumber pengetahuan yang lain, seperti pengalaman, otoritas, penalaran induktif, dan penalaran deduktif, penerapan metode ilmiah tidak diragukan, paling efisien, dan paling terpercaya. Banyak metode penelitian atau model rancangan penelitian yang biasa digunakan dalam
berbagai penelitian terutama dalam bidang pendidikan, salah satunya adalah metode penelitian korelasional. enomena yang terjadi dalam dunia pendidikan terdapat hubungan antar unsur-unsurnya. !eperti hubungan antara guru dengan sis"a, guru dengan materi atau kuri ku riku kulu lum, m, ma mate teri ri de deng ngan an e# e#al alua uasi si pe pemb mbel elaja ajara ran, n, da dan n ma masi sih h ba bany nyak ak ya yang ng la lain inny nya. a. $ubungan-hubungan tersebut dapat diketahui tingkat korelasinya secara ilmiah dan secara statistik melalui metode penelitian korelasional.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kita akan membahas tentang %% &. Apa pengertian penelitian 'orelasional ( ). Apa tujuan penelitian korelasional ( *. Bagaimana ciri-ciri penelitian korelasional ( +. Apa saja langkah pokok Penelitian korelasional ( . Apa saja macam-macam penelitian korelasional ( 1.3 Tujuan Pembahasan
&.ntuk memahami pengertian penelitian korelasional ).ntuk mengetahui apa tujuan penelitian korelasional *.ntuk mengetahui bagaimana ciri-ciri penelitian korelasional
+.ntuk mengetahui apa saja langkah-langkah pokok penelitian korelasional .ntuk mengetahui apa saja macam-macam penelitian korelasional
BAB
II
PMBA!A"A#
2.1 Pengertian Penelitian Korelasional
Correlational research is a research study that involves collecting data in order to determine whether and to what degree a relationship exists between two or more quantifiable variables /ay, &01)%+*23 dalam !ukardi )221%&443. Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua #ariabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan, ketika kita ingin mengetahui tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya hubungan #ariabel yang terkait dalam suatu objek atau subjek yang diteliti. Adanya hubungan dan tingkat #ariabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut /ay dalam !ukardi, )221%&43 penelitian korelasional merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan #ariabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan #ariabel yang direfleksikan dalam koefesien korelasi. Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut, diantaranya adalah% &. penelitian korelasi tepat jika #ariabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol #ariabel seperti dalam penelitian eksperimen, ). memungkinkan #ariabel diukur secara intensif dalam setting lingkungan3 nyata, dan *. memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan. !ukardi, )221%&443 Disamping itu, penelitian korelasi dilakukan untuk menja"ab tiga pertanyaan penelitian tentang dua #ariabel atau lebih. Pertanyaan tersebut yaitu% &. Adakah hubungan diantara dua #ariabel( ). Bagaimanakah arah hubungan tersebut( *. Berapa besar5 jauh hubungan tersebut dapat diterangkan(
Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan, kearah mana hubungan tersebut positif5negatif3, dan seberapa jauh hubungan ada antara dua #ariabel atau lebih yang dapat diukur3. Misalnya hubungan antara kecerdasan dengan kreati#itas, semangat dengan pencapaian, tinggi badan dengan umur, nilai bahasa 6nggris dengan nilai statistika, dan sebagainya. Tujuan dari suatu penyelidikan korelasi adalah untuk menetapkan atau mengungkapkan suatu hubungan atau menggunakan hubungan-hubungan dalam membuat prediksi prakiraan3. Dalam penelitian korelasional, para peneliti biasanya hanya mendasarkan pada penampilan #ariabel sebagaimana adanya, tanpa mengatur kondisi atau memanipulasi #ariabel tersebut. 7leh karena itu, peneliti hendaknya mengetahui cukup banyak alasan yang kuat guna mempertahankan hasil hubungan yang ditemukan. Penelitian korelasi lebih tepat, jika dalam penelitian peneliti memfokuskan usahanya dalam mencapai informasi yang dapat menerangkan adanya fenomena yang kompleks melalui hubungan antar #ariabel. !ehingga, peneliti juga dapat melakukan eksplorasi studi melalui teknik korelasi parsial, di mana peneliti mengeliminasi salah satu pengaruh #ariabel agar dapat dilihat hubungan dua #ariabel yang dianggap penting. Dibidang pendidikan, studi korelasi biasanya digunakan untuk melakukan penelitian terhadap sejumlah #ariabel yang diperkirakan mempunyai peranan yang signifikan dalam mencapai proses pembelajaran. !ebagai contoh, misalnya tentang pencapaian hasil belajar dengan moti#asi internal, belajar strategi, intensitas kehadiran mengikuti kuliah, dan lain sebagainya. !eorang peneliti tepat menggunakan penelitian korelasi ketika peneliti mempunyai beberapa alasan penting, di antaranya sebagai berikut. a.
Ada kebutuhan informasi bah"a ada hubungan antar#ariabel dimana koefisien korelasi
dapat mencapainya. b. Penelitian korelasi perlu diperhitungkan kegunaannya apabila #ariabel yang muncul itu kompleks, dan peneliti tidak mungkin dapat melakukan kontrol dan memanipulasi #ariabel#ariabel tersebut. c.
Dalam penelitian memungkinkan dilakukan pengukuran beberapa #ariabel dan hubungan
yang ada dalam setting yang realistis. Alasan penting lain adalah bah"a penelitian korelasi tepat dilakukan, jika salah satu tujuan penelitian adalah mencapai formula prediksi, yaitu keadaan yang menunjukkan adanya asumsi hubungan antar#ariabel.
2.2 Proses $asar Penelitian Korelasional
Menurut /ay &01&3 sementara studi hubungan dan studi rediksi mempunyai karakteristik unik yang membedakan keduanya, proses dasar keduanya sama. 8ebih lanjut ia menjelaskan prosedur dasar penelitian korelasional sebagai berikut. &.Pemilihan Masalah !tudi korelasional dapat dirancang untuk menentukan #ariabel mana dari suatu daftar yang mungkin berhubungan maupun untuk menguji hipotesis mengenai hubungan yang diharapkan. 9ariabel yang dilibatkan harus diseleksi berdasarkan penalaran deduktif dan penalaran induktif. Dengan kata lain, hubungan yang akan duselidiki harus didukung oleh teori atau diturunkan dari pengalaman. ).!ampel dan Pemilihan 6nstrumen !ampel untuk studi korelasional dipilih dengan menggunakan metode sampling yang dapat diterima, dan *2 subjek dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang dapaat diterima. !ebagaimana suatu studi, adalah penting untuk memilih dan mengembangkan pengukuran yang #alid dan reliabel terhadap #ariabel yang akan diteliti. :ika #ariabel tidak memadai dikumpulkan, koefisien korelasi yang dihasilkan akan me"akili estimasi tingkat korelasi yang tidak akurat. !elanjutnya, jika pengukuran yang digunakan tidak secara nyata mengukur #ariabel yang diinginkan, koefisien yang dihasilkan tidak akan mengindikasikan hubungan yang diinginkan. !ebagai contoh,anda ingin menentukan hubungan antara hasil belajar matematika dengan hasil belajar fisika. :ika anda memilih dan menggunakan tes keterampilan berhitung yang #alid dan reliabel, koefisien korelasi yang dihasilkan tidak akan menjadi estimasi akurat dari hubungan yang diinginkan. 'eterampilan berhitung hanya merupakan satu jenis hasil belajar matematika; koefisien korelasi yang dihasilkan akan mengindikasikan hubungan antara hasil belajar fisika dan satu jenis dari hasil belajar matematika yaitu keterampilan berhitung. 7leh karena itu, kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakan instrumen yang #alid dan reliabel untuk tujuan penelitian kita. *.Desain dan Prosedur Desain korelasional dasar tidaklah rumit; dua atau lebih skor yang diperoleh dari setiap jumlah sampel yang dipilih,satu skor untuk setiap #ariabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian
dikorelasikan.
'oefisien
korelasi
yang
dihasilkan
mengindikasikan
tingkatan5derajat hubungan antara kedua #ariabel tersebut. !tudi yang berbeda menyelidiki
sejumlah #ariabel,dan beberapa penggunaan prosedur statistik yang kompleks, namun desin dasar tetap sama dalam semua studi korelasional +.Analisis Data dan 6nterpretasi Bila dua #ariabel dikorelasikan hasilnya adalah koefisien korelasi. !uatu koefisien korelasi angka desimal, antara 2,22 dan < &,22, atau 2,22 dan = &,22, yang mengindikasikan derajat hubungan dua #ariabel. :ika koefisien mendekati < &,22; kedua #ariabel tersebut mempunyai hubungan positif. $al ini berarti bah"a seseorang dengan skor yang tinggi pada suatu #ariabel akan memiliki skor yang tinggi pula pada #ariabel yang lain, suatu peningkatan pada suatu #ariabel berhubungan5diasosiasikan dengan peningkatan pada #ariabel lain. :ika koefisien korelasi tersebut mendekati 2,22 kedua #ariabel tidak berhubungan. $al ini berarti bah"a skor seseorang pada suatu #ariabel tidak mengindikasikan skor orang tersebut pada #ariabel lain. :ika koefisien tersebut mendekati -&,22, kedua #ariabel memiliki hubungan yang sebaliknyanegatif3. $al ini berarti bah"a seseorang dengan skor tinggi pada suatu #ariabel akan memiliki skor yang rendah pada #ariabel lain; peningkatan pada suatu akan diasosiasikan dengan penurunan pada #ariabel lain, dan sebaliknya /ay, &01& % &13. 6nterpretasi suatu koefisien korelasi tergantung pada bagaimana ia akan digunakan. Dengan kata lain, seberapa besar ia diperlukan agar bermanfaat tergantung pada tujuan perhitunganya. Dalam studi yang dirancang untuk menyelidiki atau hubungan yang dihipotesiskan, suatu koefisien korelasi diinterprestasikan dalam istilah signifikansi statistiknya. Dalam studi prediksi,signifikansi statistik merupakan nilai kedua dari koefisien dalam memudahkan prediksi yang akurat. !ignifikansi statistik mengacu pada apakah koefisiensi yang diperoleh berbeda secara nyata dari >ero 23 dan mencerminkan suatu hubungan yang benar,bukan suatu kemungkinan hubungan, keputusan berdasarkan signifikansi statistik dibuat pada suatu le#el kemungkinan probability3 yang diberikan. Dengan kata lain, berdasarkan ukuran sampel yang diberikan, anda tidak dapat menentukan secara positif apakah ada atau tidak ada hubungan yang benar antara dua #ariabel,tetapi anda dapat mengatakan secara probabilitas ada atau tidak ada hubungan. ntuk menentukan signifikansi statistik, anda hanya mengonsultasikanya pada tabel yang dapat mengatakan pada anda seberapa besar koefisiensi anda diperlukan untuk menjadi signifikan pada le#el probabilitas yang diberikan. ntuk le#el probabillitas yang sama, atau le#el signifikansi yang sama, koefisien yang besar diperlukan bila sampel yang lebih kecl dilibatkan. 'ita secara umum memiliki lebih banyak bukti dalam koefisien yang berdasarkan pada &22 subjek daripada &2 subjek. Dengan demikian, sebagai contoh, pada le#el bukti 0? dengan &2 kasus, anda akan memerlukan sekurangnya koefisien 2,4*&0 agar dapat menyimpulkan eksistensi suatu hubungan; di pihak lain, dengan &2) kasus
anda hanya memerlukan koefisiensi 2,&0+4. 'onsep ini berarti bah"a anda memerhatikan kasus tersebut ketika anda akan mengumpulkan data pada setiap anggoa populasi, bukan hanya sampel. Dalam kasus ini, tidak ada kesimpulan yang dilibatkan, dan tanpa memerhatikan seberapa kecil koefisiensi korelasi yang ada, itu akan me"akili derajat korelasi yang benar antara #ariabel untuk populasi tersebut. 'etika penginterprestasian suatu koefisien korelasi, anda harus selalu ingat bah"a anda hanya berbicara tentang suatu hubungan, bukan hubungan sebab-akibat. 'oefisiensi korelasi yang signifikan mungkn menyarankan hubungan sebab-akibat tetapi tidak menetapkanya. $anya ada satu cara untuk menetapkan hubnungan sebab-akibat, yaitu eksperimen. Bila seseorang menemukan hubungan yang dekat antara dua #ariabel, hal itu sering sekali menggoda untuk menyimpulkan bah"a satu menyebabkan lain. Dalam kenyataan, itu mungkin tidak saling memengaruhi; mungkin terdapat #ariabel ketiga yang memengaruhi kedua #ariabel. 2.3 Ma%am "tu&i Korelasional
&. !tudi $ubungan !tudi hubungan dilakukan dalam suatu usaha memperoleh pemahaman faktor-faktor atau #ariabel yang berhubungan dengan #ariabel yang kompleks, seperti hasil belajar akademik,moti#asi, dan konsep diri. 9ariabel yang diketahui tidak berhubungan dapar dieliminasi dari perhatian5pertimbangan selanjutnya. 6dentifikasi #ariabel berhungan membantu beberapa tujuan utama. Pertama, studi demikian memberikan arah untuk melanjutkan studi kausal-komparatif atau eksperimental. !tudi eksperimental mahal dalam lebih dari satu cara; studi korelasional merupakan cara yang efektif mengurangi studi eksperimental yang tidak menguntungkan dan menyarankan sesuatu yang secara potensial produktif. Dalam studi kausal- komparatif dan eksperimental, peneliti juga berkonsentrasi terhadap pengontrolan #ariabel selain #ariabel bebas, yang mungkin berhubungan dengan #ariabel terikat dan menyingkirkan pengaruhnya yang tidak akan bercampur dengan #ariabel bebas. !tudi hubungan membantu peneliti mengidentifkasi #ariabel-#ariabel seperti itu untuk mengontrol, dan selanjutnya menyelidiki pengaruh #ariabel yang sesungguhnya. :ika anda tertarik dalam membandingkan keefektifan metode yang berbeda dari pengajaran membaca untuk kelas &, misalnya, anda barangkali ingin mengontrol perbedaan a"al dalam kesiapan membaca. ).!tudi Prediksi :ika #ariabel mempunyai hubungan yang signifikan, skor pada satu #ariabel dapat digunakan untuk memprediksikan skor pada #ariabel yang lain. Peringkat !MA, sebagai contoh, dapat
digunakan untuk memprediksikan peringkat di perguruan tinggi. 9ariabel yang mendasar pembuatan diacu sebagai kriteria. !tudi prediksi sering ilakukan untuk memudahkan pengambilan kesimpulan mengenai indi#idu atau membantu pemilihan indi#idu. !tudi prediksi juga dilakukan untuk menguji hipotesis teoretis mengenai #ariabel yang dipercaya menjadi pediktor suatu kriteria, dan untuk menentukan #aliditas prediktif instrumen pengukuran indi#idual. !ebagai contoh,hasil studi prediksi digunakan untuk memprediksikan le#el kesuksesan yang mungkin dicapai indi#idu dalam mata pelajaran tertentu, seperti aljabar pada tahun pertama untuk memprediksikan indi#idu mana yang mungkin berhasil di perguruan tinggi atau dalam suatu program pelatihan kerja. Dan untuk memprediksikan dalam bidang studi mana seseorang indi#idu mungkin paling sukses. Dengan demikian, hasil studi prediksi digunakan oleh sejumlah kelompok disamping para peneliti, seperti konsultan dan personil peri>inan. :ika beberapa #ariabel prediktor masing-masing mempunyai hubungan dengan suatu #ariabel kriteria, prediksi yang didasarkan pada kombinasi dari #ariabel tersebut akan lebih akurat daripada didasarkan pada salah satu darinya. !ebagai contoh, prediksi keberhasilan di perguruan tinggi biasanya didasarkan pada kombinasi beberapa faktor, seperti peringkat !MA, rangking dalam peringkat kelas, dan skor pada ujian masuk perguruan tinggi. @alaupun terdapat beberapa perbedaan utama antara studi prediksi dan studi hubungan, keduanya melibatkan penentuan hubungan antara sejumlah #ariabel yang diidentifikasi dan #ariabel kompleks. *. 'orelasi dan 'ausalitas Penelitian korelasional mengacu pada studi yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar#ariabel melalui penggunaan statistik korelasional r3. 'uadrat dari koefisien korelasi menghasilkan #arians yang dijelaskan r-suare3. !uatu hubungan korelasional antara dua #ariabel kadang-kadang merupakan hasil dari sumber lain, jadi kita harus hati-hati dan ingat bah"a korelasi tidak harus menjelaskan sebab dan akibat. :ika suatu hubungan yang kuat ditemukan antara dua #ariabel, kausalitas dapat diuji melalui penggunaan pendekatan eksperimental 8aMar,)22+;&3. Berbagai rancangan penelitian korelasional didasarkan pada asumsi bah"a realitas lebih baik dideskripsikan sebagai suatu jaringan timbal balik dan penginteraksian daripada hubungan kausal. !esuatu memengaruhi =dan dipengaruhi oleh- sesuatu yang lain. :aringan hubungan ini tidak linier, seperti dalampenelitian eksperimental Da#is, &00%&3. Dengan demikian, dinamika suatu sistem-bagaimana setiap bagian yang lain-lebih penting kausalitas. !ebagai suatu kaidah, rancangan korelasional seperti analisis jalur path analysis3
dan rancangan panel lintas-akhir cross-lagged panel designs3 membolehkan pernyataan pernyataan kausal. Penelitian korelasional adalah kuantitatif ibid3. +.Manfaat Penggunaan Metode 'orelasional Metode korelasional memungkinkan para peneliti menganalisis hubungan antara sejumlah besar #ariabel dalam suatu studi tunggal. 'oefisien korelasi memberikan ukuran tingkat dan arah hubungan. Penggunaan metode korelasional ditujukan &3 untuk mengungkapkan hubungan antar#ariabel dan )3 untuk memprediksi skor subjek pada suatu #ariabel melalui skor pada #ariabel lain. 2.' Ran%angan Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional mempunyai bermacam jenis rancangan, yaitu &3 korelasi bi#ariat, )3 regresi dan prediksi *3 regresi jamak, +3 analisis faktor, dan 3 rancangan korelasi yang digunakan untuk membuat kesimpulan kausal. !haughnessy C echmeister,)222%)-3 &.'orelasi Bi#ariat Eancangan penelitian korelasi bi#ariat adalah suatu rancangan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua #ariabe;. $ubungan antara dua #ariabel diukur. $ubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah. Tingkat hubungan bagaimana kuatnya hubungan3 biasanya diungkapkan dalam angka antara -& dan <&, yang dinamakan koefisien korelasi. 'orelai >ero 23 mengindikasikan tidak ada hubungan. 'oefisiensi korelasi yang bergerak ke arah -& atau <&, merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem. Arah hubungan diindikasikan bah"a semakin tinggi skor pada suatu #ariabel, semakin tinggi pula skor pada #ariabel lain atau sebaliknya. $ubungan antara moti#asi dan prestasi belajar merupakan contoh korelasi positif. $ubungan antara sres dan sehat merupakan contoh korelasi negatif. ).Eegresi dan Prediksi :ika terdapat korelasi antara dua #ariabel, dan kita mengetahui skor pada salah satu #ariabel, skor pada #ariabel kedua dapat diprediksikan. Eegresi merujuk pada seberapa baik kita dapat membuat prediksi ini. !ebagaimana pendekatan koefisien korelasi baik -& maupun <&, prediksi kita dapat lebih baik. !ebagai contoh, terdapat hubungan antara stres dan kesehatan. :ika kita mengetahui skor stres kita, kita dapat memprediksikan skor kesehatan kita dimasa yang akan datang. *. Eegresi :amak Multiple Eegression3 Eegresi jamak merupakan perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan penambahan beberapa #ariabel. 'ombinasi beberapa #ariabel ini memberikan lebih banyak kekuatan
kepada kita untuk membuat prediksi yang akurat. Apa yang kita prediksikan disebut #ariabel kriteria criterion #ariabel3. Apa yang kita gunakan untuk membuat prediksi, #ariabel-#ariabel yang sudah diketahui, disebut #ariabel prediktor predictor #ariables3. :ika saya tidak hanya mengetahui skor stres, tetapi juga mengetahui skor perilaku kesehatanseberapa baik saya memperhatikan diri sendiri3 dan bagaimana kesehatan saya selama ini baik saya secara umum sehat atau sakit3, saya akan lebih dapat memprediksikan secara tepat status kesehatan saya. Dengan demikian, terdapat tiga #ariabel prediktor stres, perilaku kesehatan, dan status kesehatan sebelumnya, dan satu #ariabel kriteria, yaitu kesehatan di masa akan datang. +. Analisis faktor Prosedur statistik ini mengidentifikasi pola #ariabel yang ada. !ejumlah besar #ariabel dikorelasikan dan terdapatnya antarkorelasi yang tinggi mengindikasikan suatu faktor penting yang umum. !ebagai contoh, kita dapat mengukur sejumlah besar aspek kesehatan fisik, emosi, mental,dan spiritual. !etiap pertanyaan akan memberikan kepada kita suatu skor. 'orelasi yang tinggi baik positif maupun negatif3 antara beberapa skor ini akan mengindikasikan faktor penting yang bersifat umum. Banyak pertanyaan berbeda yang mungkin mengukur faktor kesehatan emosional. Dalam kasus ini akan terdapat korelasi yang tinggi antara pertanyaan tentang marah, cemas, depresi, danseterusnya. Atau di pihak lain, jika masingmasing pertanyaan merupakan faktor terpisah, akan terdapat korelasi yang kecil antara pertanyaan yang berhubungan dengan marah, cemas, depresi, dan seterusnya. . Eancangan 'orelasional yang Digunakan untuk Menarik 'esimpulan 'ausal Terdapat dua rancangan yang dapat digunakan untuk membuat pernyataan-pernyataan tentang sebab dan akibat menggunakan metode korelasional. Eancangan tersebut adalah rancangan analisis jalur path analysis design3 dan rancangan panel lintas-akhir cross-lagged panel design3. Analisis jalur digunakan untuk menentukan mana dari sejumlah jalur yang menghubungkan satu #ariabel dengan #ariabel lainnya. !ebagai contoh, kita mengetahui terdapat hubungan antara stres dan kesehatan. Analsis jalur digunakan untuk memperlihatkan bah"a terdapat jalur kecil melaluipsikologi, jalur utama yang berhubungan dengan stres dan kesehatan melalui perilaku sehat. Artinya kita mengetahui bah"a stres memengaruhi faktor-faktor psikologi seperti coronary dan fungsi-fungsi kekebalan. 'ita juga mengetahui bah"a kita stres, kita menghentikan kehati-hatian terhadap diri kita, kita kurang tidur, makan kurang baik,
gagal
memperoleh
latihan-latihan
yang
layak,
dan
seterusnya.
Penelitian
memperlihatkan bah"a terdapat hubungan yang lebih kuat antara stres, perilaku sehat, dan kesehatan daripada antara stres, psikologi, dan kesehatan. Penelitian ini menggunakan statistik korelasi untuk menggambarkan kesimpulan ini. Desain panel lintas-akhir mengukur dua #ariabel pada dua titik sekaligus. 6tu digunakan, sebagai contoh, untuk melihat bah"a menonton kekerasan di T9 lebih mengarah pada kekerasan perilaku daripada cara lain. 4. Analisis !istem !ystem Analysis3 Desin ini melibatkan penggunaan prosedur matemetik yang kompleks5rumit untuk menentukan proses dinamik, seperti perubahan sepanjang "aktu, jerat umpan balik, serta unsur
dan
aliran
hubungan.
!ebagai
contoh,
sistem
analisis
digunakan
untuk
menggambarkan5membuat diagram perbedaan antara !D yang berhasil dan !D yang tidak berhasil. Beberapa unsur dari sistem ini adalah harapan guru terhadap performasi sis"a, usaha pengajaran, dan performasi sis"a. Masing-masing unsur ini saling memengaruhi dan berubah sepanjang "aktu. 2.( Kesalahan &alam Penelitian Korelasional
'esalahan-kesalahan yang kadang-kadang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian korelasional adalah sebagai berikut.
Peneliti berasumsi bah"a korelasi merupakan bukti sebab akibat Peneliti bertumpu pada pendekatan sekali tembak shotgun approach3 Peneliti memilih statistik yang tidak tepat Peneliti menggunakan analisis bi#ariat ketika multi#ariat yang lebih tepat Peneliti tidak melakukan studi #aliditas silang Peneliti menggunakan analisis jalur atau 86!FE tanpa peninjauan asumsi-asumsi teori3 Peneliti gagal menentukan suatu #ariabel kausal penting dalam perencanaan suatu analisis jalur Peneliti salah tafsir terhadap signifikansi praktis atau statistik dalam suatu studi. 2.) Kelebihan &an Kelemahan Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional mengandung kelebihan-kelebihan antara lain% kemampuanya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa #ariabel secara bersama-sama simultan3; dan penelitian korelasional juga dapat memberikan informasi tentang derajat kekuatan hubungan antara #ariabel-#ariabel yang diteliti Abidin, )2&23. !elanjutnya, !ukardi menambahkan kelebihan penelitian ini adalah penelitian ini berguna untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan, ekonomi, sosial. Dengan penelitian ini juga memungkinkan untuk menyelidiki beberapa #ariabel untuk diselidiki secara intensif dan penelitian ini dapat melakukan analisis prediksi tanpa memerlukan sampel yang besar.
!edangkan, kelemahan penelitian korelasional, antara lain% hasilnya cuma mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal; jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional itu kurang tertib-ketat, karena kurang melakukan kontrol terhadap #ariabel-#ariabel bebas; pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur; sering merangsang penggunanya sebagai semacam short-gun approach, yaitu memasukan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna. Abidin,)2&23. 2.*. Contoh Penelitian Korelasional
Penelitian dilakukan oleh Eusmini, bidang Manajemen Pendidikan pada tahun )22*, sebagai berikut% :udul Penelitian % 'ualitas Pelayanan 'arya"an Administrasi Akademik, !ur#ey di Politeknik 'esehatan :akarta )22*3 Masalah Penelitian &.Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik dengan kualitas pelayaanan karya"an( ).Apakah terdapat hubungan komunikasi interpersonal dengan kualitas pelayanan karya"an( *.Apakah terdapat hubungan kemampuan berpikir mekanik dengan kualitas pelayanan karya"an( +.Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal, dan kemampuan berfikir mekanik dengan kualitas pelayanan karya"an( Eusmini,)22+%3 'ajian Teoristis Teori-teori yang dikemukakan dalam penelitian ini menyangkut #ariabel penelitian yang meliputi kualitas pelayanan, pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal, dan kemampuan berfikir mekanik. 'ualitas Pelayanan Berdasarkan teori-teori yang dideskripsikan, penelitian menyimpulkan bah"a kualitas pelayanan karya"an adalah Gkeseluruhan hasil kegiatan karya"an yang dilakukan dengan penuh tanggung ja"ab, sesuai dengan pedoman atau peraturan yang telah ditetapkan untuk memenuhi harapan pelanggan dengan indikator kepedulian karya"an dan kepuasan pelangganH Erusmini,)22+%03 Pengetahuan Administrasi Akademik Berdasarkan teori-teori yang dideskripsikan, peneliti menyimpulkan bah"a pengetahuan administrasi akademik adalah Gsegenap yang diketahui karya"an tentang konsep,fakta, dan prinsip-prinsip kegiatan dalam pelayanan yang berhubungan dengan administrasi akademik
yang meliputi bidang pengajaran, kemahasis"aan, media kependidikan, perpustakaan, laboratorium,dan perbengkelanH Eusmini, )22+%&3 'omunikasi 6nterpersonal 'omunikasi interpersonal disimpulkan penelitian berdasarkan teori-teori yang dideskripsikan sebagai Ginteraksi antara pemberi dan penerima informasi atau pesan baik menggunakan alat ataupun tanpa bantuan alat yang dapat menunjang kegiatan akademik dengan indikator penyampaian dan penerima pesan, kerja sama, dan umpan balikHEusmini, )22+%&13 'emampuan Berfikir 'emampuan berfikir mekanik disimpulkan peneliti berdasarkan kajian teoris sebagai Gkesanggupan seseorang dalam menuangkan gagasan yang berkaitan dengan masalah mekanik dengan indikator penyusun konsep tentang penggunaan alat-alat mekanik,penerapan prinsip-prinsip fisika mekanik, dan pemecahan masalah mekanikHEusmini, *22+%)&23 $ipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teoristis dan penyusunan kerangka berfikir tentang asumsi hubungan antara #ariabel bebas dengan #ariabel terikat baik secara terpisah maupun secara bersamasama, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut. a.Terdapat hubungan positif antara pengetahuan administrasi akademik dan kualitas pelayanan b.Terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal dan kualitas pelayanan c.Terdapat hubungan positif antara kemampuan berfkir mekanik dengan kualitas pelayanan d.Terdapat hubungan positif antara pengetahuan administrasi akademik,komunikasi interpersonal dan kemampuan berfikir mekanik secara bersama-sama dengan kualitas pelayananEusmini,)22+% ))3 Metodologi Penelitian Penelitian menggunakan metode sur#ei dengan pendekatan korelasional. 9ariabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan administrasi akademik I&3, komunikasi interpersonal I)3, dan kemampuan berpikir mekanik I *3. !ementara itu, #ariabel terikatnya adalah kualitas pelayanan J3. Penelitian ini dilakukan di politeknik 'esehatan :akarta 66 dengan unit analisis karya"an administrasi akademik. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan januari sampai dengan juli )22*. Pengambilan sampel sebanyak 42 karya"an dilakukan secara acak dari populasi karya"an administrasi akademik di Politeknik 'esehatan :akarta 66 yang berjumlah &)& orang dengan tingkat pendidikan !MA. 6nstrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dari keempat #ariabel adalah daftar pernyataan dan pertanyaan. 'ualitas pelayanan karya"an sebagai #ariabel terkait didasarkan
pada penilaian mahasis"a, dengan cara masing-masing karya"an dinilai oleh tiga orang mahasis"a rater3. Eater dipilih secara acak sederhana. !kor kualitas pelayanan karya"an diperoleh berdasarkan skor rata-rata dari ketiga penilai. Teknik analisis data korelasi parsial. !ebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratann analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas. $asil Penelitian Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian, maka temuan penelitian ini adalah sebagai berikut% a.Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara pengetahuan administrasi akademik dan kualitas pelayanan. b.Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara komunikasi interpersonal dan kualitas pelayanan. c.Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kemampuan berpikir mekanik dengan kualitas pelayanan. d.Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal, dan kemampuan berfikir mekanik secara bersama-sama dengan kualitas pelayanan Eusmini, )22+ %)-)03. Dengan demikian, penelitian menyimoulkan bah"a kualitas pelayanan karya"an di Politeknik 'esehatan :akarta 66 dapat ditingkatkan dengan mengembangkan pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal, dan berpikir mekanik Eusmini, )22+%*23.
BAB
III
P#+T+P
3.1 Kesim,ulan
Penelitian korelasi mencakup kegiatan pengumpulan data guna menentukan adakah hubungan antar#ariabel dalam subjek atau objek yang menjadi perhatian untuk diteliti. Adanya korelasi antara dua #ariabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab akibat dari suatu #ariabel terhadap #ariabel lainnya. Meskipun dari kenyataan ada hubungan yang erat antara dua #ariabel, seseorang tidak dapat menyimpulkan bah"a #ariabel yang satu adalah penyebab dari #ariabel yang lain. $al ini disebabkan mungkin ada faktor ketiga yang mempengaruhi #ariabel pertama, #ariabel kedua, atau mungkin mempengaruhi kedua-duanya. Dengan mengabaikan ada atau tidaknya suatu hubungan sebab akibat, adanya hubungan yang erat memungkinkan kita untuk membuat prakiraan.
3.2 "aran
Dalam Penelitian 'orelasional, !ering ditemukan kesalahan-kesalahan yang kadangkadang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian korelasional, yang mungkin perlu diperhatikan lebih jauh adalah sebagai berikut% a. Peneliti berasumsi bah"a korelasi merupakan bukti sebab akibat b. Peneliti bertumpu pada pendekatan sekali tembak shotgun approach3 c. Peneliti memilih statistik yang salah d. Peneliti menggunakan analisis bi#ariat ketika multi#ariat yang lebih tepat e. Peneliti tidak melakukan studi #asilitas silang f. Peneliti menggunakan analisis jalur tanpa peninjauan asumsi-asumsi teori3 g.Peneliti gagal menentukan suatu #ariabel kausal penting dalam perencanaan suatu analisis jalur h. Peneliti salah tafsir terhadapsignifikansi praktis atau statistik dalam suatu studi.
$A-TAR P+"TAKA
!uryabrata,
!umadi,&00+.
Metodologi
Penelitian.
:akarta%
Eaja
/rafindo
Persada!ugiyono. )220. Metode Penelitian 'uantitatif 'ualitatif dan ECD.Bandung% Alfabeta Merdeka"ati,
Bandung Fka.
)2&&.
Metode
Penelitian
'orelasional.
merdeka"ati.blogspot.com5)2&&5&&5metode-penelitian-korelasional.html http://jati-rinakriatmaja.blogspot.com/2013/02/contoh-penelitiankorelasional.html
http%55eka-