PROPOSAL SKRIPSI “PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4,5,6 MI NURUL ULUM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2010
Oleh :
ARENA HIDAYANI NPM:0956425
JURUSAN TARBIYAH PRODI PGMI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN JURAI SIWO) METRO 2010
PENGARUH PENERAPAN KTSP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 MIN GUMUKMAS KECAMTAN PAGELARAN Latar Belakang Masalah
Allah menciptakan manusia dengan dibekali berbagai macam perasaan ( feeling feeling ). ). Salah satunya adalah perasaan “Ingin Tahu ( idle
courocity)” dan
perasaan “Tidak Puas” terhadap sesuatu yang ia miliki. Dengan rasa keingintahuannya ia berusaha untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang banyak, dan dengan rasa ketidakpuasannya ia ingin memiliki sesuatu yang yang lebih. lebih. Manusi Manusiaa adalah adalah makhlu makhluk k yang yang dinami dinamis, s, dan bercit bercita-ci a-cita ta ingin ingin meraih kehidupan yang cemerlang, sejahtera, dan bahagia dalam arti yang luas, baik lahiriah maupun bathiniah, duniawi dan ukhrawi. Namun cita-cita tersebut tidak mungkin tercapai dan terwujud jika manusia itu sendiri tidak berusaha seoptimal mungkin dalam meningkatkan kemampuannya melalui proses kependidikan, karena proses kependidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau cita-cita tersebut. Pendidikan adalah yang utama dan terutama didalam kehidupan era masa sekarang ini. Sejauh kita memandang maka sejauh itu pulalah kita harus memperlengkapi diri kita dengan berbagai pendidikan. Pendidikan merupakan kebu kebutu tuha han n poko pokok k bahk bahkan an mutl mutlak ak bagi bagi manu manusi siaa dala dalam m rangk rangkaa meru meruba bah h keadaan hidupnya menjadi lebih baik dan terarah. Tanpa pendidikan sama
2
sekali mustahil mereka dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita) cita) untuk untuk maju, maju, sejahte sejahtera ra dan bahagi bahagiaa menuru menurutt konsep konsep pandan pandang g hidup hidup mereka. Dalam Dalam kait kaitan anny nyaa deng dengan an pend pendid idik ikan an,, Lodg Lodgee (dal (dalam am Zuha Zuhair irin ini, i, 2004:10) mengemukakan pengertian pendidikan dalam arti yang luas, yaitu
“life is education, education, and education is life“ , akan berarti bahwa seluruh proses hidup dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan. Jadi pendidikan bagi manusia merupakan kebutuhan sepanjang hidupnya yang dapat memberi memberikan kan pengar pengaruh uh baik baik dalam dalam menata menata masa masa depan depan yang yang cemerla cemerlang, ng, sejahtera dan bahagia. Selanju Selanjutny tnyaa dalam dalam arti arti yang yang sempit sempit Lodge Lodge menjela menjelaskan skan penger pengertia tian n pendidikan sebagai berikut :
“ in the the narr narrow ower er sens sense, e, educ educat atio ionn is rest restri rict cted ed to that that func functi tion ons, s, its its background, and its outlook to the member of the rising generations. In practice identical with schooling, i.e. formal instruction under controlled conditions “. Dalam arti yang sempit, pendidikan hanya mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu memberikan dasar-dasar dan pandangan hidup ke generasi yang sedang tumbuh, yang dalam prakteknya identik dengan pendidikan formal di sekolah dan dalam situasi dan kondisi serta lingkungan belajar yang serba terkontrol. Deng Dengan an peng penger ertia tian n pend pendid idik ikan an diat diatas, as, dapa dapatt kita kita paha pahami mi bahw bahwaa pendidikan formal di sekolah hanyalah bagian kecil saja dari pada pendidikan
3
informal informal secara umum, tapi pendidikan pendidikan formal merupakan pendidikan pendidikan inti yang sangat urgen dan tidak bisa lepas kaitannya dengan proses pendidikan secara secara kesel keselur uruh uhan an..
Pend Pendid idik ikan an
form formal al
memi memili liki ki
bebe bebera rapa pa
kele kelebi biha han n
diband dibanding ingkan kan dengan dengan pendid pendidika ikan n inform informal al dalam dalam lingk lingkung ungan an keluar keluarga. ga.
Pertama, pendidikan formal di sekolah memiliki lingkup isi pendidikan yang lebih luas, bukan hanya berkenaan dengan pembinaan segi-segi moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan keterampilan. Kedua, pendidikan di sekolah dapat memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas dan mendalam. Sejarah pendidikan sekolah diawali karena ketidakmampuan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih tinggi dan mendalam.
Ketiga,
kare karena na memi memili liki ki ranc rancan anga gan n atau atau kuri kuriku kulu lum m secara secara form formal al dan dan tertu tertulis lis,, pendidikan di sekolah dilaksanakan secara berencana, sistematis, dan lebih mendas mendasar. ar. (Sukma (Sukmadin dinata, ata, 2009:2 2009:2). ). Jadi Jadi pendid pendidika ikan n formal formal lebih lebih bersifa bersifatt sistema sistematis tis dan konsist konsisten en berdas berdasark arkan an berbag berbagai ai pandan pandangan gan teorit teoritika ikall dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga seca secara ra umum umum pend pendid idik ikan an dapa dapatt meng mengar arah ahka kan n pese pesert rtaa didi didik k terh terhad adap ap peningkatan
penguasaan
pengetahuan,
kemampuan,
keterampilan,
pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik tersebut, dan tujuan pendidikan yang melipu meliputi ti kepent kepenting ingan, an, kemasla kemaslahata hatan n dan kesejah kesejahter teraan aan pesert pesertaa didik didik dan masyarakat bahkan tuntutan lapangan kerjapun akan mudah tercapai. Pendidikan juga suatu proses pembelajaran. Sebab pada kenyataannya proses pendidikan yang dilaksanakan diberbagai lembaga pendidikan banyak
4
dilakukan bahkan tidak lepas dari apa yang namanya proses belajar mengajar. Dalam Dalam kesel keselur uruh uhan an pros proses es pend pendid idik ikan an,, kegi kegiat atan an belaj belajar ar dan dan meng mengaja ajar r meru merupa paka kan n kegi kegiata atan n yang yang pali paling ng poko pokok. k. Hal Hal ini ini berar berarti ti bahw bahwaa berh berhasi asill tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar yang dirancang dan dijalankan secara professional (Fathurrahman, 2007:8). Sehingga dapat dikatakan bahwa belajar mengajar tidak dapat disepelekan dan diabaikan dalam dunia pendidikan. Salah Salah satu satu usaha usaha untuk untuk menduk mendukung ung tercapa tercapainy inyaa tujuan tujuan pendid pendidika ikan n perlu dibuat sebuah kurikulum pendidikan yang nilai relevansinya tinggi, atau kese kesesu suai aian an
anta antara ra
pen pendid didikan ikan
den dengan gan
keb kebutu utuhan han
masy asyarak arakat at
dan
pembangunan nasional. Kurikulum ( curriculum) merupa merupakan kan suatu suatu rencan rencanaa yang memb memberi eri pedo pedoma man n atau atau pega pegang ngan an dalam dalam prose prosess kegi kegiat atan an bela belajar jar mengajar (Sukmadinata, 2009:5). Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam dalam seluruh seluruh proses proses pendid pendidika ikan. n. Kuriku Kurikulum lum juga juga merupa merupakan kan kompon komponen en pendidikan yang mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan dan sebagai acuan dalam setiap satuan pendidikan. Karena kurikulum ini sifatnya urgen maka dibutuhkan perhatian khusus khusus dalam dalam pelaksa pelaksanaa naan n dan pengem pengemban bangan ganny nyaa sesuai sesuai dengan dengan satuan satuan pendidikan, potensi sekolah, sosial budaya masyarakat dan karakteristik siswa. Upaya pengembangan kurikulum yang senantiasa dilakukan oleh pemerintah dari dari tahun tahun ke tahun tahun melahir melahirkan kan sebuah sebuah kuriku kurikulum lum baru baru yang yang merup merupaka akan n pengembangan kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
5
KTSP KTSP adal adalah ah suat suatu u ide ide tent tentan ang g peng pengem emba bang ngan an kuri kuriku kulu lum m yang yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan (Mulyasa, 2007:21). Paradigma baru ini memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Dalam kurikulum kurikulum tingkat tingkat satuan pendidikan pendidikan (KTSP) (KTSP) ini seorang guru dituntut untuk mampu mengubah sumber pembelajaran ( Learning menj menjad adii baha bahan n ajar ajar (Teaching Teaching
Resource)
Material Material ), ), sehingg sehinggaa materi materi yang yang diajark diajarkan an
kepada kepada peserta didik tidak monoto monoton n pada buku yang yang menjadi menjadi pegangan di sekolah tersebut serta hal ini akan mengurangi kejenuhan siswa saat belajar. Dengan demikian proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik, guru bisa memberikan pelajaran dengan bahan ajar dan metode yang variatif sehingga peserta didik merasa nyaman dan materi yang diajarkan menarik untu untuk k dipa dipaha hami mi yang ang pada pada akhi akhirn rny ya peser peserta ta didi didik k bisa bisa terhi terhind ndar ar dari dari kejenu kejenuhan han.. Jika hal ini terjadi terjadi disetia disetiap p proses proses belajar belajar mengaja mengajarr diberb diberbaga agaii lembag lembagaa pendid pendidika ikan n maka maka tujuan tujuan pembel pembelajar ajaran an bisa bisa tercapa tercapaii juga, juga, yakni yakni pemahaman optimal, penguasaan, aplikasi yang akurat sehingga tatanan kognitif, afektif dan psikomotorik akan stabil sebagaimana yang diharapkan tenaga edukatif pada umumnya. Ketiga ranah penilaian tersebut merupakan faktor determinan untuk menentukan sukses tidaknya prestasi belajar siswa dalam sebuah pembelajaran yang mengacu pada sistem pembelajaran KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendid Pendidika ikan n (KTSP) (KTSP) merupa merupakan kan strateg strategii pengem pengemban bangan gan kuriku kurikulum lum untuk untuk
6
mewuju mewujudka dkan n sekola sekolah h yang yang efekti efektif, f, produk produktif, tif, dan berpre berprestas stasi. i. (Muly (Mulyasa, asa, 2007:20). Presta Prestasi si merupa merupakan kan hasil hasil yang yang memuask memuaskan an dari dari segala segala usaha usaha yang yang dicapa dicapaii manusia manusia secara secara maksim maksimal. al. Sedang Sedangkan kan belajar belajar adalah adalah serangk serangkaian aian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Djamarah, 2008:13). Sementara yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu'u, 2004:75). Sedangkan menurut W.J.S Purwadarminto (1976:767) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya menu menuru rutt kema kemamp mpua uan n anak anak pada pada wakt waktu u terte tertent ntu u terh terhad adap ap hal-h hal-hal al yang yang dikerjakan atau dilakukan. Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini prestasi belajar siswa dapat diketahui dari nilai raport peserta didik yang melip meliput utii keti ketiga ga aspek aspek diat diatas as sebag sebagai ai hasi hasill dari dari sebua sebuah h pemb pembel elaja ajara ran n di sekolah. Jadi Jadi pening peningkat katan an prestas prestasii belajar belajar siswa siswa yang yang melipu meliputi ti ketiga ketiga ranah ranah tersebu tersebutt (kognitif, kognitif,
), merupakan orientasi yang diprioritaskan dalam afektif, afektif, psikomotor psikomotorik ik ),
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan diberbagai sekolah. Sehingga Sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam dengan mengangkat judul “Pengaruh Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
7
terh terhad adap ap Prest Prestasi asi Belaj Belajar ar Siswa Siswa Kelas Kelas 5 MI ALFA ALFALA LAH H GUNU GUNUNG NG KASI KASIH H KABUPATEN TANGGAMUS
A. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h
Meru Meruju juk k pada pada papa papara ran n diat diatas, as, maka maka diam diambi bill bebe beberap rapaa rumu rumusan san masalah guna pembahasan sebagai batasan penelitian, antara lain : Apakah Apakah penerapan penerapan kurikulum kurikulum tingkat tingkat satuan pendidikan pendidikan berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 MI ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANG TANGGA GAMU MUS S Sejau Sejauhm hman anaa peng pengaru aruh h pene penerap rapan an kuri kuriku kulum lum ting tingka katt satu satuan an pendidikan terhadap prestasi belajar siswa MI ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS 1. Tu Tuju juan an Pen Penel elit itia ian n
Tujuan Tujuan penelitian penelitian adalah rumusan rumusan tentang tentang hal yang akan dicapai oleh kegiatan penelitian (Dhofir, 2000:21). Berdasa Berdasarka rkan n permas permasalah alahan an diatas diatas maka maka tujuan tujuan yang yang ingin ingin dicapa dicapaii dalam penulisan skripsi ini adalah : Ingin mengetahui mengetahui ada tidaknya tidaknya pengaruh pengaruh penerapan penerapan kurikulum kurikulum tingkat satuan pendidikan terhadap prestasi belajar MI ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS Ingin Ingin mengeta mengetahui hui sejauhm sejauhmana ana pengar pengaruh uh penerap penerapan an kuriku kurikulum lum tingka tingkatt satuan satuan pendidikan terhadap prestasi belajar siswa kelas 5 MI ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS
8
B. Ke Kegun gunaan aan Penel Peneliti itian an
Kegunaan Kegunaan penelitian penelitian adalah follow
up penggunaan penggunaan informasi informasi yang
tertera dalam kesimpulan (Dhofir, 2000:21) Dari Dari setia setiap p pene peneli liti tian an yang dilak dilakuk ukan an dipa dipast stik ikan an dapa dapatt memb member erii manfaat manfaat baik baik bagi bagi objek, objek, atau peneliti peneliti khusus khususny nyaa dan juga juga bagi bagi seluru seluruh h kompon komponen en yang yang terlib terlibat at didalam didalamny nya. a. Manfaat Manfaat atau nilai nilai guna guna yang yang bisa bisa diambil dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Segi egi Teori eoriti tiss a. Untu Untuk k peng pengem emba bang ngan an ilmu ilmu peng pengeta etahu huan an khus khususn usnya ya dalam dalam disip disipli lin n pendidikan bahwa penerapan dan pengembangan kurikulum sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar yang efektif di lembaga pendidikan sesuai dengan kompetensi yang yang ingin dicapai. b. Untuk memperkuat teori bahwa penerapan dan pengembangan kurikulum yang baik dapat memicu kreatifitas siswa dalam berprestasi. 2. Segi egi Pr Praktis Deng Dengan an adan adany ya pene penera rapa pan n dan dan peng pengem emban banga gan n kuri kuriku kulu lum m yang yang baik baik dapa dapatt mewujudkan lembaga pendidikan yang efektif, produktif, dan berprestasi, serta dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an krea kreati tifit fitas as siswa siswa dala dalam m berp berpre resta stasi si khus khususn usnya ya di
MI
ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS 3. .Sebag .Sebagai ai bahan munaqo munaqosya syah h dan bahan bahan dokumen dokumen untuk untuk peneliti penelitian an lebih lanjut.
9
C. Alasan Alasan Pemili Pemilihan han Judul Judul
Alasan Alasan penuli penuliss mengan mengangka gkatt judul judul ini adalah adalah karena karena memilik memilikii dua alasan, yakni : 1. Seca Secara ra Subj Subjek ekti tif f a. Lokasi Lokasi peneli penelitian tian yang yang dapat dapat dijangk dijangkau au dengan dengan mudah mudah Pada tahun ini kurikulum tingkat satuan pendidikan pendidikan (KTSP) sudah diberlakuk diberlakukan an diseti disetiap ap satuan pendid pendidika ikan n termasuk termasuk di
MI ALFALAH ALFALAH GUNUNG GUNUNG KASIH KASIH
KABUPATEN TANGGAMUS b.
“.Judul penelitian sesuai dengan disiplin ilmu yang diambil oleh peneliti yaitu Jurusan Tarbiyah progam studi PGMI
2. Secar ecaraa Obje Objek ktif tif a. Sejauh pengamatan pengamatan penulis, penulis, judul judul ini belum belum pernah pernah ada ada yang meneliti meneliti b. Keberhasilan dalam belajar merupakan idaman setiap orang, karena itulah perlu kejelasan cara meraih sukses melalui penelitian Penelitian ini akan bermanfaat sekali untuk pengembangan penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan terhadap kreatifitas siswa berprestasi dalam belajar di MI ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS D. Asumsi Asumsi atau atau Postu Postulat lat
Asumsi Asumsi atau anggapan dasar disebut juga postulat. postulat. Menurut Prof. Dr. Wina Winarn rno o Surak Surakhm hmad ad M. Sc., Sc., Angg Anggap apan an dasar dasar adala adalah h sebua sebuah h titi titik k tola tolak k
10
pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik (Dhofir, 2000:23). Namun hal ini masih membutuhkan penelitian penelitian lebih lanjut. Sebelum penelitian ini dilakukan ada beberapa anggapan dasar yang muncul baik dari diri peneliti pribadi atau dari orang lain ataupun dari praktisi pendidikan. 1. Kurik Kurikul ulum um Ting Tingka katt Satu Satuan an Pend Pendid idik ikan an (KTS (KTSP) P) meru merupa paka kan n salah salah satu satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan dan kebutuhan kebutuhan masing-masing (Mulyasa, 2007:21). 2. Kuri Kuriku kulu lum m Ting Tingka katt Satu Satuan an Pend Pendid idik ikan an (KTS (KTSP) P) meru merupa paka kan n stra strate tegi gi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi (Mulyasa, 2007:20). 3. Prestas Prestasii belajar belajar merupa merupakan kan hal yang tidak tidak dapat dipisa dipisahka hkan n dari kegiatan kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan merupakan hasil dari proses belajar belajar (http://sun (http://sunartomb artombs.word s.wordpress.c press.com om / 2009/05/15/PAKEM Science fu). 4. Menuru Menurutt penuli penulis, s, penerap penerapan an kurikulu kurikulum m tingka tingkatt satuan satuan pendidik pendidikan an yang yang berdasarkan
pada
karakteristik
dan
potensi
siswa
di
sekolah,
memungkinkan dapat memicu dan memacu terhadap prestasi belajar siswa secara optimal.
E. Hipo ipotesi tesiss
11
Hipo Hipote tesis sis dapa dapatt diart diartik ikan an sebag sebagai ai suat suatu u gamb gambar aran an yang bersi bersifa fatt sementara sementara terhadap terhadap permasalahan permasalahan penelitian, penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1998:67). Karena masalah yang diteliti ini merupakan usaha untuk mencari ada tidaknya pengaruh, maka ada dua hipotesis yang muncul, yakni : 1. Hipo Hipote tesi siss Kerj Kerjaa (Ha) (Ha) Adany Adanyaa pengar pengaruh uh penera penerapan pan kuriku kurikulum lum tingka tingkatt satuan satuan pendid pendidika ikan n terhada terhadap p prestasi belajar siswa kelas MI ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS
2. Hipo Hipote tesi siss Nihi Nihill (Hi) (Hi) Tidak ada pengaruh pengaruh penerapan penerapan kurikulum kurikulum tingkat satuan pendidikan pendidikan terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas MI ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS c. .Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami isi skripsi ini, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut : 1.
Ruang Lingkup Materi
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah penerapan kurikulum kurikulum tingka tingkatt satuan pendid pendidikan ikan (KTSP) (KTSP) terhada terhadap p prestasi
MI ALFALAH ALFALAH
GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS pretasi belajar siswa kelas 5 Maka untuk mempermudah penulis dalam membahas penelitian ini, perlu kiranya penulis membuat batasan ruang lingkup materi.
12
Adapun permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini adalah terdiri dari dua variable, yakni : Variabel X : Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) No
Sub Variabel
Indikator
1. Prin Prinsip sip Pela Pelaks ksan anaan aan 01
Penerapan KTSP
2. Prinsi Prinsip p Pengem Pengemban bangan gan KTSP KTSP 3. Peng Pengem emba bang ngan an Prog Program ram 1. Pre Test
Pelaksanaan
2.
Pembentukan
Pembelajaran
Kompetensi
02
3.
Post Test
Variable Y : Prestasi Belajar No
Sub Variabel
01
Hasil raport
Indikator
-
Dicari angka dalam raport
2. Ruan Ruang g Ling Lingku kup p Sub Subjek jek Subjek penelitian adalah sesuatu yang menjadi kajian pokok penelitian. Maka dari dari ini yang menjadi menjadi subjek adalah adalah siswa siswa kelas kelas 5 MI ALFALA ALFALAH H GUNUNG GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS 3. Ruang Lingkup Lokasi Lokasi adalah tempat sesuatu berada. Maka dalam hal ini adalah tempat subjek berada. Jadi lokasi penelitian ini adalah di kecamatan gadingrejo 4. Ruang Lingkup Waktu
13
Wakt Wa ktu u adal adalah ah masa masa kapa kapan n terja terjadi diny nyaa sesua sesuatu tu.. Dala Dalam m hal hal ini ini wakt waktu u penelitian adalah pada tahun 2010 .
F. Batasa Batasan n Istil Istilah ah dala dalam m Judul Judul
Judul Judul peneli penelitian tian ini adalah adalah "Penga "Pengaruh ruh Penerap Penerapan an Kuriku Kurikulum lum Tingka Tingkatt Satuan Satuan Pendidikan Pendidikan terhadap terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 5 MI ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS MI ALFALAH GUNUNG KASIH KABUPATEN TANGGAMUS Sedangkan untuk memperjelas maksud dari judul tersebut dan dalam upaya untuk menghindari kesalahpahaman serta kekeliruan penafsiran tentang judul tersebut, tersebut, maka penulis penulis ketengahka ketengahkan n arti kata atau istilah yang terdapat terdapat dalam judul yang berdasarkan pada pengertian dalam kamus dan standar pengertian umum yang berlaku dengan batasan-batasan. Kata dan istilah yang perlu penulis ketengahkan sebagai berikut : 1. Peng Pengar aruh uh : Daya Daya yang ada atau yang yang timbu timbull dari dari sesuat sesuatu u (oran (orang, g, benda benda dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan (ghaib dsb). (Purwadarminto, 1976:731). 2. KTSP : Adalah kuriku kurikulum lum operasion operasional al yang disusun disusun oleh oleh dan dilaksan dilaksanakan akan dimasing-masing satuan pendidikan (BNSP, 2006:10). 3. Pres Presta tasi si : Adal Adalah ah hasi hasill yang yang telah telah dicap dicapai ai (dil (dilak akuk ukan an,, dike dikerja rjaka kan n dan dan sebagainya) (Purwadarminto, 1976:768).
14
4. Belajar Belajar : Adalah Adalah serangkai serangkaian an kegiatan kegiatan jiwa jiwa raga untuk untuk memperol memperoleh eh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi interaksi dengan dengan lingkunga lingkungannya nnya yang menyangkut menyangkut
kognitif, afektif, dan
psikomotor (Djamarah, 2008:13).
G. Kaji Kajian an Pus Pusta taka ka
1.
Tinja injaua uan n Teori eoriti tiss ten tentan tang Pene Penera rapa pan n Kuri Kuriku kulu lum m Tin Tingkat gkat Satu Satuan an
Pendidikan a.
Pengertian
Kurikulum
dan
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Pengertian Kurikulum Sebelum Sebelum penulis penulis memaparkan memaparkan pengertian pengertian kurikulum kurikulum tingkat tingkat satu satuan an
pen pendid didikan ikan
alan alangk gkah ah
leb lebih
baik aiknya nya
apab apabil ilaa
pen penulis ulis
mengut mengutarak arakan an penger pengertia tian n kuriku kurikulum lum yang yang dikemu dikemukak kakan an oleh oleh para para pakar pendidikan. Pada zaman yunani kuno, kurikulum dianggap sebagai kumpulan mata-mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa. Bahkan dalam ligkungan atau hubungan tertentu pandangan lama ini masih dipakai sampai sekarang. Banyak orang tua bahkan juga guru-guru kalau ditanya te ntang kurikulum akan memberikan jawaban sekitar bidang studi atau mata-mata pelajaran. Lebi Lebih h khus khusus us mung mungki kin n kuri kuriku kulu lum m diar diarti tika kan n hany hanyaa seba sebaga gaii isi isi pelajaran.
15
Pendapat-pen Pendapat-penadapat adapat yang yang
muncul muncul selanjutnya selanjutnya dari sebagian sebagian
ahli yang mengartikan kurikulum dalam pengertian yang lebih luas, yakni "Segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk memperoleh hasil yang diharapkan diharapkan dalam situasi didalam didalam maupun maupun diluar diluar sekolah", sekolah", atau sejumlah pengalaman yang potensial dapat diberikan oleh sekolah dengan dengan tujuan agar anak dan pemuda pemuda dibiasakan dibiasakan berpikir dan berbuat menurut menurut kelompok kelompok atau masyarakat masyarakat tempat tempat ia hidup", hidup", yang kemudian kemudian lebih lebih dipersi dipersingk ngkat at sebaga sebagaii "Suatu "Suatu cara cara mempers mempersiap iapkan kan anak-a anak-anak nak untu untuk k
berp berpar arti tisi sip pasi asi
seb sebagai agai
ang anggota gota
yang ang
prod rodukti uktiff
dalam alam
masyarakat", atau "segala kegiatan dibawah tanggung jawab sekolah yang ang
memp mempen enga garu ruhi hi
anak anak
dala dalam m
pend pendid idik ikan anny nya" a"
(Ali (Alipa pand ndie ie,,
1984:117). Penger Pengertian tian diatas diatas dapat dapat dipaha dipahami mi bahwa bahwa pendid pendidika ikan n tidak tidak hanya hanya terbat terbatas as pada pada dindin dinding-di g-dind nding ing kelas kelas belaka belaka,, melaink melainkan an lebih lebih diperluas lagi pada luar sekolah. Bahkan ada pula yang berpendapat bahwa segala sesuatu yang mempunyai dampak positif terhadap tingkah laku peserta didik baik yang datang dari sekolah, keluarga maupun masyarakat dapat dipandang bagian dari kurikulum. Hal Hal ini ini selara selarass deng dengan an pena penafsi fsira ran n Rona Ronald ld C. Doll Doll (Dal (Dalam am Sukmadinata, 2009:4) yang menyatakan :
The The comm common only ly acce accept pted ed defi defini nitio tionn of the the curr curric icul ulum um has has changed from content of courses of study and list of subjects and courses to all the experiences which are offered to learners under the auspices or direction of the school…
16
Definisi Doll ini tidak hanya menunjukkan adanya perubahan penekanan dari isi kepada proses atau lebih memberikan tekanan pada pengalaman, tetapi juga menunjukkan adanya perubahan lingkup dari kon konsep sep yang ang san sangat gat sem sempit pit kepa kepad da yang ang lebi lebih h luas luas.. Hal ini ini menunjukkan bahwa yang dimaksud pengalaman siswa dalam belajar yang diajarkan ataupun menjadi tanggug jawab sekolah mengandung makna yang cukup luas, yakni mencakup berbagai upaya guru dalam mendorong terjadinya pengalaman tersebut dan memfasilitasinya.
Dalam Dalam kaitan kaitanny nyaa konsep konsep kuriku kurikulum lum yang yang ditega ditegaska skan n oleh oleh Rona Ronald ld Doll Doll,, Maur Maurit itzz John Johnso son n masi masih h dala dalam m buku buku yang ang sam sama mengaj mengajuka ukan n kebera keberatan tan terhad terhadap ap apa yang yang dikemu dikemukak kakan an oleh oleh Doll. Doll. Kemudi Kemudian an Johnso Johnson n membed membedaka akan n dengan dengan tegas tegas antara antara kuriku kurikulum lum dengan pengajaran. Semua yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan, seperti perencanaan isi, kegiatan belajar-mengajar, evaluasi, termasuk pengajaran. Sedangkan kurikulum hanya berkenaan dengan hasil-hasil belajar yang diharapkan oleh siswa.
Berb Berbed edaa deng dengan an Hild Hildaa Taba Taba,, dia dia berp berpen enda dapa patt bahw bahwaa ada ada perbedaan antara kurikulum dan pengajaran, menurutnya bukan terleta terletak k pada pada implem implement entasin asinya ya tetapi tetapi pada pada keluas keluasan an cakupa cakupanny nnya. a. Kurikulum Kurikulum berkenaan berkenaan dengan dengan cakupan cakupan tujuan isi dan metode metode yang lebih luas atau lebih umum, sedangkan yang lebih sempit dan lebih khusus menjadi tugas pengajaran (Sukmadinata, 2009:6).
17
Bagaimanapun rumusan-rumusan pengertian kurikulum diatas, jelaslah bahwa kurikulum harus dipandang sebagai suatu program yang ang
dire direnc ncan anak akan an
dan dan
dila dilaks ksan anak akan an
untu untuk k
menc mencap apai ai
tuju tujuan an
pendidikan dan pengajaran.
Sed Sedangk angkan an
menur enurut ut
BSN BSNP
(Bad (Badan an
Stan Standa darr
Nasi Nasion onal al
Pendid Pendidika ikan), n), defini definisi si kuriku kurikulum lum adalah adalah seperan seperangka gkatt rencan rencanaa dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BNSP,2006:7). ( BNSP,2006:7). Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun tahun 2005 2005 tentan tentang g Standa Standarr Nasiona Nasionall Pendid Pendidika ikan n pasal pasal 1 ayat ayat 15, kurikulum kurikulum tingkat tingkat satuan pendidikan pendidikan adalah kurikulum kurikulum operasional operasional yang ang
disu disusu sun n
oleh oleh dan dan
dila dilaks ksan anak akan an dima dimasi sing ng-m -mas asin ing g
satu satuan an
pendidikan (Muslich, 2008:4). KTSP KTSP merupa merupakan kan singka singkatan tan dari dari kuriku kurikulum lum tingka tingkatt satuan satuan pendidikan yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. KTSP juga merupakan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan
untuk
mengembangkan
berbagai
ranah
pendidikan
(kognitif, psikomotorik, dan afektif) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah. Disamping itu
18
pengembangan kurikulum ini diupayakan dapat memberikan wawasan baru terhadap sistem yang berjalan selama ini, dan juga dapat membaw membawaa dampak dampak terhada terhadap p pening peningkat katan an efisien efisiensi si dan efekti efektivit vitas as kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran diberbagai sekolahan. Penerapan kurikulum 2006 (KTSP) ini menuntut aktivasi dan partisipasi para peserta didik yang lebih banyak dalam proses pembelajaran. Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan berbeda dengan dengan kuriku kurikulum lum sebelu sebelumny mnya, a, KTSP KTSP diranc dirancang ang sedemik sedemikian ian rupa, rupa, sehingga sehingga tidak ada lagi jam efektif efektif yang begitu mencolok banyaknya. banyaknya. Kurikulum sebelumnya, sebagian mata pelajaran memiliki waktu yang banyak, sebagian mata pelajaran yang lain memiliki waktu sedikit dengan alasan urgen dan padatnya materi. Penekanan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) bukan meng mengej ejar ar
targ target et
mate materi ri
teta tetapi pi
mema memaks ksim imal alka kan n
pros proses es
dala dalam m
pembelajaran dan mengembangkan kompetensi peserta didik, apalah arti bila materi tercapai dengan proses yang tidak maksimal akan tetapi dengan proses pembelajaran yang maksimal akan membuahkan hasil (out put) yang berkualitas. Kuri Kuriku kulu lum m ting tingka katt satua satuan n pend pendid idik ikan an (KTS (KTSP) P) ini ini senga sengaja ja disusun disusun oleh masing-masing masing-masing satuan pendidikan pendidikan supaya terasa lebih familia familiarr dengan dengan guru, guru, karena karena mereka mereka banya banyak k dilibat dilibatkan kan dan akan akan merasa memiliki tanggung jawab yang memadai.
19
Dalam Dalam KTSP KTSP pengem pengemban bangan gan kuriku kurikulum lum ini dilaku dilakukan kan oleh oleh guru, kepala sekolah, serta komite sekolah dan dewan pendidikan. Dan dalam pengembangannya harus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar standar kompet kompetens ensii lulusa lulusan n (SKL), (SKL), tanpa tanpa lepas lepas dari dari Superv Supervisi isi Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan tersebut. b.
Keterkaitan
antara
Kurikulum
Tingkat
Satuan Satuan Pendid Pendidika ikan n (KTSP) (KTSP) dan Kuriku Kurikulum lum Berbas Berbasis is Kompete Kompetensi nsi (KBK) Penyem Penyempur purnaa naan n kuriku kurikulum lum yang yang berkel berkelanju anjutan tan merupa merupakan kan keha keharu rusan san agar agar siste sistem m pend pendid idik ikan an nasio nasiona nall selal selalu u relev relevan an dan dan kompetitif (Mulyasa, 2007:9). Kurikulum
tingkat
satuan
pendidikan
merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yakni kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang diterapkan sejak tahun 2004, sehingga belum lama lama KBK KBK ditera diterapka pkan n sudah sudah digant digantii dengan dengan KTSP KTSP yang yang diangg dianggap ap sebaga sebagaii kuriku kurikulum lum baru baru tahun tahun 2006 2006 ini. ini. Karena Karena itu muncu muncull istilah istilah plesetan dikalangan pengelola dan pelaku pendidikan di sekolah, seperti seperti KBK singka singkatan tan dari dari kuriku kurikulum lum berbas berbasis is kebing kebingung ungan an dan lain lainny nya. a. Dan Dan terk terkai aitt deng dengan an kuri kuriku kulu lum m KTSP KTSP ini ini Bada Badan n Stan Standa dar r Nasional (BSNP) telah menyusun panduan penyusunannya penyusunannya tersebut. Sedang Sedangkan kan KBK merupa merupakan kan seperan seperangka gkatt rencan rencanaa dan pengat pengatura uran n tentang tentang kompetensi kompetensi dan hasil belajar, belajar, serta memberday memberdayakan akan sumber sumber
20
daya pendidikan. Kurikulum ini disebut KBK karena menggunakan pendekatan kompetensi, dan kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap tingkatan kelas dan pada akhir satuan pendidikan dirumuskan secara eksplisit. Disamping itu, dirumuskan pula materi standar untuk mendukung pencapaian kompetensi dan indikator sebagai tolak ukur terhadap pencapaian hasil pembelajaran. Berdasa Berdasarka rkan n pemapa pemaparan ran diatas, diatas, perbed perbedaan aan esensia esensiall antara antara KTSP KTSP dan KBK tidak tidak ada. ada. KeduaKedua-dua duany nyaa merup merupaka akan n seperan seperangka gkatt rencan rencanaa pendid pendidika ikan n yang yang berori berorient entasi asi pada pada kompete kompetensi nsi dan hasil hasil belajar peserta didik. Namun perbedaan nampak pada teknis pelaksanaannya saja. s aja. KBK disusun oleh pemerintah pusat yang dalam hal ini adalah Depdiknas, sedangkan KTSP disusun oleh tingkat satuan pendidikan
masing-masing,
yakni
sekolah
yang
bersangkutan
walaup walaupun un masih masih didasar didasarkan kan pada pada rambu-r rambu-ramb ambu u nasion nasional al pandua panduan n penyusunan KTSP yang disusun oleh Badan Independen, yakni Badan Standa Standarr Nasion Nasional al Pendid Pendidika ikan n (BSNP) (BSNP).. Dengan Dengan harapa harapan, n, jika jika pada pada tahuntahun-tah tahun un sebelum sebelumny nyaa masing masing-mas -masing ing satuan satuan sekola sekolah h terkes terkesan an terlalu didikte dari atas, maka dengan otonomi yang luas ini penerapan dan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada berbagai sekola sekolahan han mampu mampu member memberikan ikan nuansa nuansa-nu -nuansa ansa baru baru sesuai sesuai dengan dengan kara karakt kter eris isti tik k
seko sekola lah h
itu itu
send sendir iri, i,
sehi sehing ngga ga
keunggulan-keunggulan kompetitif dan komparatif.
21
dapa dapatt
mela melahi hirk rkan an
c.
Prinsip Pe P elaksanaan Ku K urikulum Ti T ingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) Dala Dalam m
Muly Mulyas asaa
(200 (2007: 7:2 247) 47)
dijel ijelas ask kan
bah bahwa
dala dalam m
pelaksanaannya, kurikulum tingkat satuan pendidikan sedikitnya memperhatikan tujuh prinsip, diantaranya : 1.
Pelaksanaan
kurikulum
didasarkan
pada
potensi,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus harus mendap mendapatk atkan an pelaya pelayanan nan pendid pendidika ikan n yang yang bermu bermutu, tu, serta serta memperoleh memperoleh kesempatan kesempatan untuk mengekspresikan mengekspresikan dirinya dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. menyenangkan. 2.
Kuri Kuriku kulu lum m dila dilaks ksan anak akan an den dengan gan men menegak egakka kan n kelim kelimaa pilar ilar
belajar, yaitu : a. Belaj Belajar ar untu untuk k beri berima man n dan dan berta bertakw kwaa kepa kepada da Tuha Tuhan n Yang Yang Maha Esa, b. Belajar untuk memahami dan menghayati, c. Belaj Belajar ar untu untuk k mamp mampu u melak melaksan sanak akan an dan dan berb berbua uatt secara secara efektif, d. Belajar untuk hidup hidup bersama bersama dan dan berguna berguna bagi orang lain, e. Bela Belaja jarr untu untuk k memba embang ngun un dan menem enemuk ukan an jati jati diri, iri, melalui melalui proses pembelajaran pembelajaran yang efektif, efektif, aktif, kreatif, dan menyenangkan.
22
3.
Pelaksanaan
kurikulum
memungkinkan
peserta
didik
mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi kondisi peserta didik dengan dengan tetap memperhatik memperhatikan an keterpaduan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. 4.
Kuri Kuriku kulu lum m dila dilak ksan sanakan akan dala dalam m suas suasan anaa hub hubunga ungan n pese pesert rtaa
didik dan pendidik pendidik yang saling menerima menerima dan menghargai, menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip
tut wuri handayani, ing madia
mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang belakang memberikan memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). 5.
Kuri Kuriku kulu lum m dil dilak aksa sana naka kan n den denga gan n men mengg ggun unak akan an pend pendek ekat atan an
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. 6.
Kuri Kuriku kulu lum m dila dilak ksana sanak kan den dengan gan mend endayag ayagu unaka nakan n kond kondis isii
alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7.
Kuri Kuriku kulu lum m yang yang men menca cak kup selu seluru ruh h kom komponen onen kom komp peten etensi si
mata ata
pelajar ajaraan,
disel iselen eng ggara garaka kan n
muatan dalam alam
23
lokal
dan
kesei eseim mban bangan gan,
pengemb embang angan
diri
kete keterk rkai aita tan, n,
dan dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan. d.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) Peng Pengem emba bang ngan an kurik kurikul ulum um meru merupa paka kan n suatu suatu pros proses es yang komp komplek leks, s, dan dan meli meliba batk tkan an berb berbag agai ai komp kompon onen en,, yang ang menu menunt ntut ut keterampilan teknis dari pihak pengembang terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum. Disamping itu dalam pengembangan KTSP KTSP ini ini
haru haruss memp memper erha hati tika kan n
tuju tujuh h prin prinsi sip p peng pengem emba bang ngan an,,
diantaranya (Dalam Muhaimin, 2008:21) : a.
Berpu rpusat pada potensi, perk erkemb embangan gan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. b.
Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan
memper memperhat hatikan ikan keraga keragaman man karakt karakteri eristik stik peserta peserta didik, didik, kondis kondisii daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak disk diskrim rimina inati tiff terh terhad adap ap perb perbed edaa aan n agam agama, a, suku suku,, buda buday ya, adat adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. c.
Tanggap
terhadap
perkembangan
ilmu
pengetahuan,
teknologi dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. d.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan
kurikulum kurikulum dilakukan dilakukan dengan dengan melibatkan melibatkan pemangku pemangku kepentinga kepentingan n
24
( stakeholders stakeholders) untu untuk k menj menjam amin in rele releva vans nsii pend pendid idik ikan an deng dengan an kebu ebutuh tuhan
keh kehidu idupan, pan,
term termas asu uk
did didalam alamny nyaa
kehid ehidup upan an
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. e.
Men Menyelur eluru uh dan berk berkes esin inam amb bunga ungan n. Subst ubstan ansi si kuri kurik kulu ulum
menc mencak akup up
kese keselu luru ruha han n
dime dimensi nsi
komp kompet eten ensi si,,
bida bidang ng
kajia kajian n
keilmu keilmuan an dan mata mata pelajar pelajaran an yang yang direnc direncana anakan kan dan disajik disajikan an secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. f.
Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada
proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung berlangsung sepanjang sepanjang hayat yang berkaitan berkaitan dengan dengan unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal. g.
Seimbang antara ara kepe epentingan nasio sional dan kepe epentingan
daer daerah ah..
Kuri Kuriku kulu lum m
dike dikemb mban angk gkan an
deng dengan an
meme memerh rhat atik ikan an
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. e.
Pengembangan Program Upaya Upaya pengembangan pengembangan kurikulum kurikulum tingka tingkatt satuan
pendidikan pendidikan
dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan berbag berbagai ai macam macam pengem pengemban bangan gan progra program. m. Dalam (Mulyasa, 2007:249) dijelaskan bahwa pengembangan KTSP menc mencak akup up peng pengem emba bang ngan an prog progra ram m tahu tahuna nan, n, prog program ram semest semester er,, program modul (pokok bahasan), program mingguan dan harian, pengayaan dan remedial, serta program bimbingan dan konseling. konseling. a.
Program Tahunan
25
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran di setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran tersebut. Program ini perlu disusun dan dipersiapkan serta serta dikemb dikembang angkan kan sebelum sebelum tahun tahun ajaran, ajaran, karena karena progra program m ini merupakan pedoman bagi pengembangan program berikutnya. b.
Program Semesteran Program semesteran berisikan garis-garis mengenai hal-hal
yang ang akan akan dila dilaksa ksana naka kan n dan dan dica dicapa paii dala dalam m setia setiap p seme semest ster. er. Program ini merupakan penjabaran dari program tahunan. c.
Program Mingguan dan Harian Pro Program ram
ini ini
meru erupaka pakan n
penj penjab abar aran an
dari dari
prog rogram ram
semeste semesteran ran.. Melalui Melalui progra program m ini kita kita dapat dapat menget mengetahu ahuii tujuan tujuan-tujuan tujuan yang telah telah dicapa dicapaii dan yang perlu perlu diulan diulang, g, serta serta dapat dapat meng mengid iden enti tifik fikasi asi kema kemaju juan an peser peserta ta didi didik k dalam dalam bela belajar jar dan dan kesuli kesulitan tanny nya. a. Sehing Sehingga ga nantin nantinya ya kita kita dapat dapat menemu menemukan kan solusi solusi pemecahannya dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dapat teratasi. d.
Program Pengayaan dan Remedia Progra Program m ini dilaks dilaksana anakan kan sebaga sebagaii media media tambah tambahan an dan
tindak tindak lanjut lanjut dari dari analisi analisiss yang yang dilaku dilakukan kan guru guru mata mata pelajar pelajaran an untuk peserta didik dalam proses pembelajaran sekolah dan guru perlu memberikan perlakuan khusus bagi peserta didik yang mengal mengalami ami kesuli kesulitan tan belajar belajar dengan dengan melalu melaluii kegiat kegiatan an remedi remedial. al.
26
Dengan ini peserta didik akan tetap mendapat kesempatan untuk memaham memahamii pelajar pelajaran an dengan dengan lebih lebih baik. baik. Sedang Sedangkan kan pengay pengayaan aan diberi diberikan kan kepada kepada siswa siswa yang yang memili memiliki ki kemamp kemampuan uan cemerl cemerlang ang dala dalam m
mena menang ngka kap p
pela pelaja jara ran n
sert sertaa
untu untuk k
mempe empert rtah ahan anka kan n
kecepatan belajarnya. e.
Program Bimbingan dan Konseling Progra Program m ini merupa merupakan kan suatu suatu progra program m yang yang disedia disediakan kan
sekolah sekolah untuk untuk membantu membantu mengoptim mengoptimalkan alkan perkembang perkembangan an siswa (Suk (Sukm madin adinat ata, a,
2004 2004:2 :233 33). ).
Prog Progra ram m
ini ini
meru merupa paka kan n
tekn teknik ik
bimbingan yang menjadi sasarannya bukan hanya terjadinya perubahan tingkah laku, tetapi hal yang lebih mendasar dari itu, yaitu perubahan sikap. Disamping itu bimbingan dan konseling ini berusaha membantu peserta didik dalam memahami dirinya, menge engena nall
dan dan
menu menunj njuk ukka kan n
arah arah
perk perkem emba bang ngan an
diri diriny nya, a,
menyesuaika menyesuaikan n diri dengan dengan tuntutan tuntutan lingkungan lingkungan serta mengatasi mengatasi problema-problema yang dihadapinya. dihadapinya. f.
Pelaksanaan Pembelajaran Dalam proses proses pendidika pendidikan, n, pembelajaran pembelajaran merupakan merupakan kegiatan kegiatan
yang sangat pokok. pokok. Sehingga dapat dikatakan dikatakan bahwa sukses tidaknya tidaknya tujuan tujuan pendid pendidika ikan n banyak banyak bergan bergantun tung g kepada kepada proses proses pembel pembelajar ajaran an yang dirancang dan dijalankan dijalankan secara profesional profesional.. Pembelajaran Pembelajaran pada hake hakeka katn tnya ya adal adalah ah pros proses es inte intera raks ksii anta antara ra peser peserta ta didi didik k deng dengan an lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih
27
baik (Mulyasa, 2007:255). Keberhasilan suatu proses sangat didukung oleh oleh faktor faktor-fak -faktor tor penun penunjang jang yang yang berada berada disekit disekitar ar (lingk (lingkung ungan) an) proses, demikian juga sebaliknya lingkungan sekitar proses yang tidak baik dapat mengganggu proses itu bekerja maksimal (Yamin, 2007:60). Proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik (guru), dan lingkungan sangat menentukan terhadap lancarnya pelaksanaan di sekol sekolah ah.. Dalam Dalam intera interaks ksii terseb tersebut ut bany banyak ak sekali sekali fakto faktorr memp mempen enga garu ruhi hiny nya. a. Guru Guru adal adalah ah komp kompon onen en
yang yang
utam utamaa yang yang sang sangat at
berpengaruh dalam mengkondisikan lingkungan pembelajaran yang nenunj nenunjang ang terjadi terjadiny nyaa peruba perubahan han perilak perilaku u bagi bagi peserta peserta didik. didik. Dan pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP mencakup tiga hal, yakni pre tes (tes awal), pembentukan kompetensi, dan post test. a.
Pre Tes (tes awal) Pre
tes
merupaka akan
kegi egiatan
pendahuluan
dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Pre tes ini memiliki banyak kegu keguna naan an sela selain in untu untuk k menge engeta tahu huii kada kadarr kema kemamp mpua uan n dan dan pemahaman peserta didik pada materi yang lalu. Dalam Mulyasa (2007:255), dikemukakan beberapa kegunaan dari pre tes tersebut, diantaranya: 1. Untu Untuk k meny enyiapk iapkan an pese pesert rtaa didi didik k dala dalam m pros proses es bela belaja jar, r, karena dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal yang harus mereka kerjakan.
28
2. Untuk
mengetah tahui
tingkat
kemaj emaju uan
peser serta
didik
sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini ini dapa dapatt dilak dilakuk ukan an deng dengan an memb memban andi ding ngka kan n hasil hasil pre pre tes tes dengan post test. 3. Untu Untuk k meng mengeta etahu huii kema kemamp mpua uan n awal awal yang yang tela telah h dimi dimili liki ki peserta didik mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran. 4. Untuk
mengetahui
dari
mana
seharusnya
proses
pembelajaran dimulai, kompetensi dasar mana yang telah dikuasai peserta didik, serta kompetensi dasar mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus. Untuk mencapai hasil yang ketiga dan yang keempat dari hasil pre tes, maka harus segera dilaksanakan pemeriksaan secara cepat dan cermat sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. b.
Pembentukan Kompetensi Pemben Pembentuk tukan an kompete kompetensi nsi merupa merupakan kan kegiat kegiatan an inti inti dari dari
pelaksanaan proses pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta didik, dan bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan (Mulyasa, 2007:256). Dalam Dalam pemb pemben entu tuka kan n komp kompete etens nsii ini ini haru haruss dila dilaku kuka kan n dengan tenang dan menyenangkan. Dan hal ini menuntut keaktifan dan kekreatifan guru dalam menciptakan suasana yang kondusif.
29
Kualitas pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dapat dikatakan berhasil dari segi proses apabil apabilaa seluruh seluruh atau atau sebagi sebagian an besar besar peserta peserta didik didik dapat dapat terlib terlibat at secar cara
aktif
baik
fisik sik,
mental
dan
sos sosial dalam prose rosess
pembentukan kompetensi dasar. Sedangkan dari segi hasil dapat dikata dikatakan kan berhas berhasil il apabil apabilaa terjadi terjadi peruba perubahan han perila perilaku ku pada pada diri diri peserta didik secara keseluruhan atau sebagian besar. Prose rosess
pembela elajara jaran n
disam isamp paika aikan n
den dengan gan
pembelajaran
yang
yang
dilaku akukan
meng engguna gunaka kan n kondusif,
meto etode
agar
peserta
hend endaknya dan didik
stra strate teg gi dapat
mengembangkan kompetensi dasar dan potensinya secara optimal. Sehing Sehingga ga akan akan dengan dengan mudah mudah pesert pesertaa didik didik menyes menyesuai uaikan kan diri diri dengan masyarakat setelah lulus dari jenjang pendidikan tertentu. c.
Post Test Setelah pembentukan kompetensi terwujud, maka langkah
yang yang harus harus dilaku dilakukan kan oleh oleh guru guru adalah adalah melaksa melaksanak nakan an post post test untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik dalam menyerap ilmu selama berlangsungnya suatu pembelajaran. Dala Dalam m melak elaksa sana naka kan n post post test test seor seoran ang g pend pendid idik ik/g /gur uru u bisa bisa memb memberi erika kan n
perta pertany nyaan aan-pe -perta rtany nyaan aan
secara secara
lang langsu sung ng
kepa kepada da
peserta didik atau dengan cara mempresentasikan kembali apa-apa apa-a pa yang ang
sud sudah
dijel jelaskan skan
pembelajaran berlangsung.
30
atau
ditera erangkan
sel selama
proses ses
Diba Dibawa wah h ini ini terd terdap apat at bebe beberap rapaa fung fungsi si post post test test yang yang dikemukakan oleh Mulyasa (2007:257) sebagai berikut : 1. Untu Untuk k menge engeta tah hui ting tingka katt peng pengu uasaa asaan n peser eserta ta didik idik terh terhad adap ap komp kompete etens nsii yang yang telah telah dite ditent ntuk ukan an,, baik baik seca secara ra individu individu maupun kelompok. kelompok. Hal ini dapat diketahui diketahui dengan membandingkan antara hasil pre tes dan post tes. 2. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui komp kompet eten ensi si dan dan tuju tujuan an-t -tuj ujua uan n yang ang dapat dikuasai oleh peserta didik, serta kompetensi dan tujuantuju tujuan an yang belu belum m diku dikuasa asainy inya. a. Sehu Sehubu bung ngan an deng dengan an ini, ini, apabila sebagian besar peserta didik belum menguasainya maka dilakukan pembelajaran kembali (remedial teaching ). ). 3. Untu Untuk k menge engeta tahu huii pese pesert rtaa didi didik k yang ang perl perlu u mengi engiku kuti ti kegi kegiat atan an rem remedia edial, l, dan dan
yang ang
perl perlu u
meng mengik ikut utii
kegi kegiat atan an
pengayaan, serta untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar yang dihadapi. 4. Sebaga Sebagaii bahan acuan acuan untuk untuk melakuka melakukan n perbaikan perbaikan terhad terhadap ap kegiat kegiatan an pembela pembelajara jaran n dan pemben pembentuk tukan an kompete kompetensi nsi yang yang telah dilaksanakan dilaksanakan,, baik terhadap terhadap perencanaan, perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. 2.
Tinja injaua uan n Teo Teoriti ritiss ten tentan tang Prest restas asii Bela Belaja jar r Sebaga Sebagaii landas landasan an untuk untuk memaha memahami mi tentan tentang g penger pengertia tian n prestas prestasii
belajar, disini perlu penulis paparkan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan prestasi, dan apa yang dimaksud dengan belajar, serta berbagai
31
defin definisi isi tent tentan ang g prest prestasi asi belaj belajar ar yang dike dikemu muka kaka kan n oleh oleh para para paka pakar r pendidikan (ilmuwan). a. Peng Penger erti tian an Pres Presta tasi si Kebutuhan untuk berprestasi adalah merupakan harapan dan cita-cita setiap peserta didik dalam sebuah pembelajaran. W.J. W.J.S S
Wink Winkel el
Purwa Purwada darm rmin into to
(197 (1976: 6:76 768) 8)
meng mengart artik ikan an,,
"Pre "Prest stasi asi adal adalah ah hasil hasil yang dica dicapa pai" i".. Seda Sedang ngka kan n sebag sebagia ian n ahli ahli mendef mendefini inisik sikan an prestas prestasii adalah adalah hasil hasil yang yang telah telah dicapa dicapaii seseora seseorang ng dalam melakukan kegiatan. Dari Dari pendef pendefini inisian sian prestas prestasii diatas, diatas, dapat dapat penuli penuliss simpul simpulkan kan bahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai seseorang secara maks maksim imal al dan dan memu memuask askan an sebag sebagai ai hasil hasil dala dalam m mela melaku kuka kan n suatu suatu kegiatan. b. Pengertian Belajar Terk Terkait ait deng dengan an peng pengert ertia ian n bela belajar jar,, bany banyak ak para para ahli ahli yang yang mendefinisikannya. Salah satunya adalah Cronbach dalam (Djamarah, 2008:1 2008:13) 3) berpendap berpendapat at bahwa bahwa belajar belajar ditu ditunj njuk ukka kan n
oleh oleh
peru peruba baha han n
sebaga sebagaii suatu suatu aktivitas aktivitas yang yang
ting tingka kah h
laku laku seba sebaga gaii
hasi hasill
dari dari
pengalaman. Sedangkan Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Dua pendapat tersebut serujuk dengan apa yang dikatakan oleh Ahmadi (2005:17), bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman
32
dan pelatihan. Sedangkan M. Sobry Sutikno (Dalam Fathurrohman, 2007:5) mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari beberapa penafsiran penafsiran tentang belajar yang dikemukaka dikemukakan n oleh oleh oleh oleh para para pakar pakar pendid pendidika ikan n diatas, diatas, dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa belajar merupakan proses usaha seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari pengalaman dan praktek (pelat (pelatiha ihan) n) didala didalam m berint berinterak eraksi si dengan dengan lingku lingkunga nganny nnya. a. Tentun Tentunya ya perubahan
tersebut
menyangkut
ranah
kognit kognitif, if, afektif afektif,, dan
psikomotorik . c. Peng Penger erti tian an Pre Presta stasi si bel belaja ajar r Sebelu Sebelum m penuli penuliss papark paparkan an defini definisi si prestas prestasii belajar belajar,, terleb terlebih ih dahulu akan dipaparkan definisi prestasi akademik. Prestasi akademik adalah adalah hasil hasil belajar belajar yang yang dipero diperoleh leh dari dari kegiata kegiatan n pembela pembelajara jaran n di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya dite ditent ntuk ukan an mela melalu luii peng penguk ukur uran an dan dan peni penila laian ian (Tu' (Tu'u, u, 2004 2004:7 :75) 5).. Seme Sement ntara ara masih masih dala dalam m buku buku yang ang sama, sama, prest prestasi asi bela belajar jar adal adalah ah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut W.J.S Purwadarminto (1976: (1976:767 767)) menya menyataka takan n bahwa bahwa prestas prestasii belajar belajar adalah adalah hasil hasil yang yang dicapai sebaik-baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu
33
terh terhad adap ap hal-h hal-hal al yang yang dike dikerja rjaka kan n atau atau dila dilaku kuka kan. n. Berd Berdasa asark rkan an pendapat tersebut, prestasi dalam dala m penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai peserta didik dalam proses pembelajaran. d. Maca Macamm-Ma Maca cam m Prest Prestas asii Prestasi belajar yang diperoleh peserta didik merupakan hasil belajar yang dicapai pada waktu-waktu tertentu dalam sebuah pembelajaran yang meliputi beberapa aspek yang berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik sendiri. Benyamin Benyamin Bloom dalam (Sudjana, (Sudjana, 2009:22) 2009:22) mengklasifik mengklasifikasi asi hasil hasil belajar belajar menjad menjadii tiga tiga ranah, ranah, yakni yakni ranah ranah
kognitif, kognitif, afektif, afektif, dan
psikomotoris. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
Ranah
psikomotoris,
berk berken enaa aan n
deng engan
hasi hasill
bela belaja jar r
keterampilan dan kemampuan bertindak, yang terdiri dari enam aspek, yakni akni gerak gerakan an refle refleks ks,, kete keteram rampi pila lan n gera geraka kan n dasar dasar,, kema kemamp mpua uan n perseptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. e. Upay Upayaa Mening Meningkat katkan kan Prestas Prestasii Bela Belajar jar
34
Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, perlu diperhatikan fak faktortor-fa fak ktor tor
yang ang
mempe empeng ngar aru uhiny hinya. a.
Fakto aktorr-fa fakt kto or
yang ang
mempen mempengar garuhi uhi prestas prestasii belajar belajar adalah adalah segala segala bentuk bentuk aktivi aktivitas tas yang yang dilakukan oleh seseorang baik berupa dorongan ataupun hambatan. Dalam Dalam Ahmadi Ahmadi (2005: (2005:105 105)) disebut disebutkan kan beberap beberapaa faktor faktor yang yang dapat dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, diantaranya : 1.
Faktor Intern Faktor Faktor intern intern adalah adalah faktor faktor yang yang timbul timbul dari dari dalam dalam diri diri
individu itu sendiri, hal ini meliputi : a. Kecer Kecerda dasa san n (in (intel teleg egen ensi si)) Kecerd Kecerdasan asan adalah adalah kemamp kemampuan uan belajar belajar diserta disertaii kecaka kecakapan pan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. b. Bakat Baka Bakatt
adal adalah ah kema kemamp mpua uan n
tert terten entu tu yang ang
tela telah h
dimi dimili liki ki
seseorang sebagai kecakapan pembawaan. c. Minat Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. d. Motivasi Moti Motiva vasi si meru merupak pakan an kond kondisi isi psik psikol olog ogis is yang yang mend mendor oron ong g seseorang untuk melakukan sesuatu (Sutikno, 2007:19). 2.
Faktor Ekstern
35
Faktor
ekst eksteern
adalah
faktor-f r-faktor
yang ang
dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya dari luar luar diri peserta didik (siswa), yang meliputi : a. Kead Keadaa aan n Kelu Keluar arg ga Keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pertama, sebab dalam dalam lingku lingkunga ngan n inilah inilah pertam pertama-ta a-tama ma anak anak mendap mendapatka atkan n pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan. Keluar Keluarga ga bukan bukan hanya hanya menjad menjadii tempat tempat anak anak dipeli dipelihar haraa dan dibesarkan tetapi juga tempat anak hidup dan dididik pertama kali (Sukmadinata, 2004:6) b. Keadaan Sekolah Seko Sekola lah h serin sering g diseb disebut ut sebag sebagai ai ling lingku kung ngan an kedu keduaa setel setelah ah kelu keluar arga ga..
Disa Disam mping ping
itu itu
seko sekola lah h
meru merupa paka kan n
lemb lembag agaa
pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Karena tidak seperti dalam lingkungan lingkungan keluarga, keluarga, di sekolah sekolah ada kurikulum sebagai rencana pendidikan dan pengajaran, ada guru-guru yang lebih profesional, ada sarana-prasarana dan fasilitas pendidikan khus khusus us sebag sebagai ai pend penduk ukun ung g pros proses es pend pendid idik ikan an,, serta serta ada ada pengelolaan pendidikan yang khusus pula yang semua itu dapat memacu dan memicu siswa untuk belajar yang lebih giat lagi. c. Ling Lingku kung ngan an Masy Masyara araka katt
36
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Sebab dala dalam m kehi kehidu dupa pan n sehari sehari-h -hari ari anak anak lebi lebih h domi domina nan n berg bergau aull dengan lingkungan alam sekitar dimana anak berada, sehingga hal ini sangat sangat berpen berpengar garuh uh terhada terhadap p perkem perkemban bangan gan pribad pribadii anak.
H. Metode Penelitian 1.
Rancangan Penelitian Dalam Dalam kegiat kegiatan an peneli penelitian tian,, kerang kerangka ka atau atau rancan rancangan gan peneli penelitian tian
meru merupa paka kan n unsu unsurr poko pokok k yang yang haru haruss ada ada sebe sebelu lum m pros proses es pene peneli liti tian an dilaksanakan. Karena dengan sebuah rancangan yang baik pelaksanaan penelitian menjadi terarah, jelas, dan maksimal. Terkait Terkait dengan dengan penelitian penelitian ini, maka penulis menggunak menggunakan an jenis penelitian
korelasional
kuantitatif,
yaitu
sebuah
penelitian
yang
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel (Arikunto, 2006:270). 2.
Teknik Penent entuan Subjek jek Peneli elitian Penelitian Penelitian ini adalah penelitian penelitian populasi, populasi, dimana seluruh populasi populasi
merupakan sample.
37
Popula Populasi si adalah adalah keselu keseluruh ruhan an subjek subjek peneli penelitian tian yang yang mencak mencakup up semua semua elemen elemen dan unsurunsur-uns unsur ur (Dhofi (Dhofir, r, 2000:3 2000:36). 6). Sedang Sedangkan kan sampel sampel masih masih dalam dalam buku buku yang yang sama, sama, adalah adalah sebagi sebagian an subjek subjek peneli penelitian tian yang yang memiliki kemampuan mewakili seluruh data (populasi).
2. Dalam hal hal ini yang yang menjadi menjadi subjek subjek penelitian penelitian adalah adalah siswa siswa kelas kelas 4,5,6 4,5,6 MI NURUL ULUM kecamatan gading rejo tahun 2010. No
Kelas
Populasi
Sampel
01 02 03 04 05 06
I II II IV V VI
8 16 11 14 13 16
14 13 16
3.
Teknik Pengumpulan data Tekn Teknik ik peng pengum umpu pula lan n data data adal adalah ah cara cara yang ang dipa dipaka kaii untu untuk k
mengum mengumpul pulkan kan data data dengan dengan menggu menggunak nakan an metode metode-met -metode ode tertent tertentu. u. Metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, antara lain : a.
Metode Angket
Angket adalah suatu teknik atau alat pengumpul data yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula
38
(Sukmadinata, 2004:271). Metode ini digunakan untuk mencari dan menyaring data yang bersumber dari responden. b.
Metode Wawancara
Wawancara atau interview merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan dan
jawa jawaba bann nny yapun apun dite diteri rima ma seca secara ra lisa lisan n
pula pula (Suk (Sukma madi dina nata ta,,
2004:222) 2004:222).. Dengan metode ini peneliti peneliti dapat langsung mengetahui mengetahui reaksi yang ada pada responden dalam waktu yang relatif singkat. c.
Metode Dokumentasi
Metode Metode dokument dokumentasi asi adalah “mencari “mencari data mengena mengenaii
hal-ha hal-hall atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 1998:236). Metode dokumenter ini digunakan untuk memperoleh data di SDN Aengto Aengtongt ngtong ong,, baik baik dari dari segi segi jumlah jumlah siswa, siswa, nilai nilai raport raport,, struktu struktur r sekola sekolah, h, denah denah sekolah sekolah,, yang yang kesemu kesemuany anyaa itu menunj menunjang ang terhada terhadap p proses penelitian ini. 4.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan pengelolaan data dari data-data
yang sudah terkumpul. Diharapkan dari pengelolaan data tersebut dapat diperoleh gambaran yang akurat dan konkrit dari subjek penelitian. Penulis juga menggunakan statistik guna membantu analisa data sebagai hasil dari penelitian ini.
39
3. Dalam penelitian penelitian ini yang menjadi menjadi Variabe Variabell X adalah Kurikulum Kurikulum Tingkat Tingkat Satuan Pendidikan, sedangkan Variabel Y adalah Prestasi Belajar Siswa Kelas Kelas 4,5,6 4,5,6 MI NURUL NURUL ULUM ULUM Kecama Kecamatan tan gading gadingrejo rejo Tahun Tahun 2010. 2010. Adapun Adapun rumus rumus korelasi korelasi yang digunakan digunakan adalah Product Moment, dengan alasan karena penelitian ini terdiri dari dua variabel yang interval. Rumus product momentnya adalah sebagai berikut :
∑xy π xy = √(∑x²) (∑y²) Keterangan : antara gejala X dan gejala Y xy = Kofisien korelasi antara
π
∑xy = Jumlah product X dan Y ∑x² = Jumlah gejala x kecil kuadrat ∑y² = Jumlah gejala y kecil kuadrat
40
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu; 2005.
Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia
Alipandie, Alipandie, Imansjah; Imansjah; 1984. 1984.
Didaktik Metodik Pendidikan Umum, Surabaya:
Usaha Nasional BNSP; 2006. Panduan Penyusunan Penyusunan KTSP Dhofir, Dhofir, Syarqowi; Syarqowi; 2000. 2000. Pengantar Metodologi Pengantar Metodologi
Riset Denagn Spektrum Islami,
Prenduan: Iman Bela Djamarah, Syaiful Bahri; 2008. Psikologi Belajar, Jakarta: Renika Cipta Fathur Fathurroh rohman man,, Pupuh Pupuh;; 2007. 2007.
Strate Strategi gi Belaja Belajarr Mengaj Mengajar, ar, Bandung: Bandung: Refika Refika
Aditama Http://sunartombs.wordpress.com /2009/05/15/PAKEM Science fu Muhaimin et. Al; 2008. Pengembangan Model KTSP Pada Sekolah &
Madrasah,
Jakarta: Rajawali Press Mulyasa, E; 2007. KTSP Suatu Panduan Panduan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya Muslich, Muslich, Masnur; Masnur; 2008. 2008. KTSP
Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta:
Bumi Aksara Purwadarminto, W.J.S Winkel; 1976. Kamus
Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka Sudjan Sudjana, a, Nana; Nana; 2009. 2009.
Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Rosdakarya Sukmad Sukmadina inata, ta, Nana Nana Syaod Syaodih; ih; 2004. 2004.
Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
Bandung: Remaja Rosdakarya Sukmadinata, Nana Syaodih; 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya Tu’u, Tulus;
Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT.
Grasindo Yamin, Martinis; 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Berbasis KTSP, Jakarta: GP Press Zuhairini; 2004. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara
41