Berikut ini contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama bulan Mei tahun 2006 di perusahaan MAMAT TAILOR 1 Mei: Tn. MAMAT menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “MAMAT TAILOR” sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,4.000.000,- Analisis transaksi : •
Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 4.000.000,- (Debet)
•
Modal Tn. Ali Bertambah Rp 4.000.000,- (Kredit)
Tang Tangga gall Nama Nama Akun Akun Refe Refere rens nsii
1 Mei
Kas
Debe Debett
Kred Kredit it
4.000.000
Modal
4.000.000
2 Mei: Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp 1.200.000,- untuk 6 bulan. Analisis transaksi transaksi : •
Harta perusahaan dalam bentuk Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 1.200.000,- (Debet)
•
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.200.000,- (Kredit)
Tanggal
2 Mei
Nama Akun
Referensi
Sewa Dibayar Di Muka
Debet
Kredit
1.200.000
Kas
1.200.000
4 Mei: Dibeli tunai perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp 800.000,- Analisis transaksi : •
Harta perusahaan dalam bentuk Perlengkapan bertambah Rp 800.000,- (Debet)
•
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
Tang Tangga gall
4 Mei
Nama Nama Akun Akun Refe Refere rens nsii Debe Debett
Perlengkapan
Kas
Kred Kredit it
800.000
800.000
10 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung diterima pembayarannya. Analisis transaksi : •
Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- (Debet)
•
Pendapatan Jasa bertambah Rp 300.000,- (Kredit)
Tangg anggal al
10 Mei
Nam Nama Akun Akun
Refe Refere rens nsii Debe Debett
Kas
Kred Kredit it
300.000
Pendapatan Jasa
300.000
12 Mei: Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar Rp500.000, Analisis transaksi transaksi : •
Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)
•
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)
•
Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit)
Tanggal
12 Mei
Nama Akun
Referensi
Peralatan jahit
De Debet
Kredit
1.500.000
Kas
500.000
Utang perusahaan
1.000.000
18 Mei: Telah diselesa diselesaikan ikan jahitan pakaian Tn. Ahmad Ahmad seharga seharga Rp 1.700.00 1.700.000 0 sudah sudah dikirim dikirimkan kan tagihannya. tagihannya. Analisis transaksi : •
Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debet)
•
Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit)
Tanggal
18 Mei
Nama Akun
Piutang usaha
Referensi
D eb ebet
1.700.000
Kredit
10 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp 300.000 dan langsung diterima pembayarannya. Analisis transaksi : •
Harta perusahaan dalam bentuk Kas bertambah Rp 300.000,- (Debet)
•
Pendapatan Jasa bertambah Rp 300.000,- (Kredit)
Tangg anggal al
10 Mei
Nam Nama Akun Akun
Refe Refere rens nsii Debe Debett
Kas
Kred Kredit it
300.000
Pendapatan Jasa
300.000
12 Mei: Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp 1.500.000,- baru dibayar Rp500.000, Analisis transaksi transaksi : •
Harta perusahaan dalam bentuk Peralatan Jahit bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)
•
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)
•
Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) bertambah Rp 1.000.000,- (Kredit)
Tanggal
12 Mei
Nama Akun
Referensi
Peralatan jahit
De Debet
Kredit
1.500.000
Kas
500.000
Utang perusahaan
1.000.000
18 Mei: Telah diselesa diselesaikan ikan jahitan pakaian Tn. Ahmad Ahmad seharga seharga Rp 1.700.00 1.700.000 0 sudah sudah dikirim dikirimkan kan tagihannya. tagihannya. Analisis transaksi : •
Harta perusahaan dalam bentuk Piutang Usaha bertambah Rp 1.700.000,- (Debet)
•
Pendapatan perusahaan bertambah Rp 1.700.000,- (Kredit)
Tanggal
18 Mei
Nama Akun
Piutang usaha
Referensi
D eb ebet
1.700.000
Kredit
Pendapatan Jasa
1.700.000
19 Mei: Dibayar ke Toko Sekawan Rp 800.000,- atas pembelian peralatan jahit tanggal 12 Mei. Analisis transaksi transaksi : •
Utang perusahaan (ke Toko Sekawan) berkurang Rp 800.000,- (Debet)
•
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 800.000,- (Kredit)
Tang Tanggal gal Nama Nama Akun Akun Refere Referens nsii Debe Debett
19 Mei
Utang Usaha
Kredit Kredit
800.000
Kas
800.000
20 Mei: Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu kerja Rp 200.000,•
Beban Gaji bertambah Rp 200.000,- (Debet)
•
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 200.000,- (Kredit)
Tang Tanggal gal Nam Nama a Akun Akun Refer Referen ensi si Debet Debet
19 Mei
Beban Gaji
Kredit Kredit
200.000
Kas
200.000
21 Mei: Diterima pinjaman dari Bank Rp 2.000.000,- dikenakan biaya administrasi Rp 250.000. •
Kas bertambah Rp 1.750.000,-
•
Beban administrasi bertambah Rp 250.000,-
•
Utang bank bertambah Rp 2.000.000,-
Tanggal
21 Mei
Nama Akun
Kas
Referensi
Debet
1.750.000
Kredit
Beban administrasi
250.000
Utang bank
2.000.000
22 Mei: Tn. Ali mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 400.000,•
Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 400.000,- (Kredit)
•
Pengambilan pemilik (Prive) bertambah Rp 400.000,- (Debet)
Tang Tanggal gal Nam Nama a Akun Akun Refer Referen ensi si Debet Debet
22 Mei
Prive
Kredit Kredit
400.000
Kas
400.000
Contoh Soal: Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Rabu, April April 24, 2013 krisbandi No comments
Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:
Dari data di atas, buatlah: 1. Laporan laba rugi 2. Laporan Perubahan Modal 3. Neraca per 31 Desember 2010 Penyelesaian:
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Perubahan Modal
3. Neraca
Jurnal Penutup (1) Perusahaan Jasa Rabu, April 24, 2013 krisbandi No comments
Ayat Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk me-nol-kan akun-akun nominal dan dipindahkan ke akun ekuitas melalui ikhtisar laba rugi . Ayat Jurnal Penutup berfungsi mengikhtisarkan semua pos-pos yang mempengaruhi perubahan ekuitas selama periode akuntansi. Akun-akun yang ditutup pada jurnal penutup adalah pendapatan, beban, laba atau rugi usaha, dan prive. Berikut susunan dalam jurnal penutup: 1. Menutup akun pendapatan: debit akun pendapatan dan kredit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldo pendapatan. 2. Menutup akun-akun beban: kredit akun-akun beban sebesar masing-masing saldo akun beban, debit akun ikhtisar laba rugi sebesar jumlah seluruh beban. 3. Jika memperoleh laba: debit ikhtisar laba rugi dan kredit akun modal sebesar saldo laba. Jika memperoleh rugi: debit akun modal, kredit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldo rugi. 4. Menutup akun prive: debit akun modal, kredit akun prive sebesar saldo prive.
http://poppyindrilestari0821290068.blogspot.com
siklus akuntansi perusahaan jasa 00.22
Rumah Cerita Ibnu , Posted in NEW CREAT , 0 Comments
Tahap Pencatatan Akuntansi Perusahaan Jasa •
Sumber Pencatatan dan Analisis Bukti Transaksi SUMBER BUKTI PENCATATAN Pernahkah Anda belanja ke toko? Biasanya kalau ingin ada bukti bahwa Anda telah berbelanja, Anda akan meminta tanda bukti tersebut, baik berupa catatan biasa atau bentuk yang formal atau yang sebenarnya. Tanda bukti tersebut dipakai sebagai sumber pencatatan yang merupakan dokumen sumber dalam proses siklus akuntansi. Kalau digambarkan siklus akuntansi pada tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa adalah sebagai berikut
•
MACAM-MACAM BUKTI PENCATATAN
A. Bukti Transaksi Intern Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah sebagai berikut. 1. Bukti Kas Masuk Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai. Coba Anda perhatikan contoh bukti kas masuk berikut ini!
2. Bukti Kas Keluar Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya. Untuk lebih memahami, coba Anda perhatikan contoh di bawah ini.
3. Memo Apa yang dimaksud dengan memo? Memo adalah bukti pencatatan antar bagian
atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan. Coba Anda perhatikan contoh di bawah ini!
B. Bukti Transaksi Ekstern Setelah Anda mempelajari bukti transaksi intern barangkali telah memahaminya, mari kita lanjutkan materi kita yang berhubungan dengan bukti transaksi ekstern. Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek.
1. Faktur Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual faktur yang diterima disebut faktur penjualan. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk penjual dan lembaran ketiga untuk arsip. Perhatikan contoh faktur berikut ini:
2. Kuitansi Yang dimaksud dengan kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditanda tangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut. Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh di bawah ini:
Untuk lebih jelas lagi, coba Anda beli buku kuitansi, biasanya tersedia di tokotoko dan amati dengan sungguh-sungguh. Apabila Anda sudah memahami tentang bukti transaksi yang disebut kuitansi, baiklah kita lanjutkan ke bukti transaksi ekstern lainnya.
3. Nota Apa yang dimaksud dengan nota? Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran
kedua untuk penjual. Perhatikan contoh nota di bawah ini!
Setelah Anda mempelajari bukti pencatatan yang disebut nota, kita lanjutkan dengan bentuk yang lainnya yaitu:
4. Nota Debet Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya disebabkan karena berbagai hal.
Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya karena barang yang dibeli dikembalikan, bisa disebabkan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan dan penjual setuju barangnya diterima kembali atau harganya dikurangi. Perhatikan contoh Nota Debet berikut ini!
5. Nota Kredit Apa yang dimaksud dengan nota kredit? Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya. Perhatikan contoh Nota Kredit di bawah ini:
6. C e k Apakah Anda sudah pernah mendengar apa yang dimaksud dengan cek? Dan pernahkah Anda melihat bagaimana bentuknya? Yang dimaksud dengan cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah: - Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut. - Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan contoh di bawah ini.
ANALISIS BUKTI TRANSAKSI
Setelah Anda mempelajari bukti transaksi, kita lanjutkan untuk menganalisa bukti transaksi. Setiap bukti transaksi yang akan dicatat ke dalam jurnal perlu dianalisa atau diteliti terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa transaksi adalah sebagai berikut: 1. Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut. 2. Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta, utang, modal, pendapatan dan beban. 3. Tentukan debet/kredit dari akun yang bersangkutan. 4. Tentukan jumlah yang harus di debet atau di kredit. Dari setiap transaksi akan mempengaruhi paling sedikit dua akun/perkiraan, yaitu perkiraan di debet dan perkiraan di kredit.
Jurnal
•
A. Pengertian Jurnal
Jurnal berasal dari kata ‘journal’ (bahasa Perancis) yang artinya buku harian.
Jurnal adalah alat yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis, dengan menunjukkan akun yang harus di debet dan di kredit beserta jumlahnya masing-masing.
Jurnal disebut juga ‘book of original entry’ (buku catatan pertama), karena setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus dicatat dahulu dalam jurnal sebelum dibukukan dalam buku besar.
B. Fungsi Jurnal
Jurnal memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi mencatat
Jurnal merupakan alat untuk mencatat semua transaksi yang terjadi secara keseluruhan berdasarkan bukti dokumen yang ada.
2. Fungsi historis
Jurnal merupakan alat untuk mencatat semua transaksi yang terjadi sesuai dengan urutan waktunya (kronologis).
3. Fungsi analisis
Jurnal merupakan hasil analisis dari bukti-bukti transaksi sehingga jelas letak debet / kredit dari akun yang akan dicatatkan beserta jumlahnya.
4. Fungsi instruktif
Jurnal merupakan instruksi atau perintah untuk melakukan pemindahbukuan (posting) ke dalam buku besar.
5. Fungsi informatif
Jurnal memberikan informasi mengenai transaksi yang terjadi sehingga kegiatan perusahaan terlihat jelas.
C. Bentuk Jurnal
Secara umum bentuk jurnal dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Jurnal Umum
Apabila transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan dua kolom, debet dan kredit, sudah cukup sebagai pencatatan pertama akuntansi.
Jurnal umum merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi yang terjadi, dan apabila perusahaan menggunakan jurnal khusus maka jurnal umum digunakan mencatat transaksi yang tidak dapat dicatatkan ke dalam salah satu jurnal khusus yang ada.
2. Jurnal Khusus
Apabila transaksi perusahaan makin banyak dan berulang kali terjadi dengan frekuensi yang tinggi seperti pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas, diperlukan jurnal khusus untuk melakukan pencatatan transaksi demikian.
Jurnal khusus merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang sejenis dan berulang kali terjadi.
Bentuk Jurnal Umum
Keterangan:
( 1 ) Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi. ( 2 ) Kolom akun/keterangan digunakan untuk mencatat transaksi yang di debet dan di kredit, disertai keterangan singkat tentang transaksi tersebut. ( 3 ) Kolom ref. (referensi) digunakan untuk mencatat kode akun ketika ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum dipindahkan, kolom ref. tetap dalam keadaan kosong. ( 4 ) Kolom debet digunakan untuk mencatat nilai transaksi. ( 5 ) Kolom kredit digunakan untuk mencatat nilai transaksi. ( 6 ) Halaman digunakan sebagai ref. pada buku besar.
4. Langkah-langkah Menjurnal
Kolom tanggal, diisi sebagai berikut: a. Tahun terjadinya transaksi, ditulis di bagian atas pada setiap halaman. b. Bulan terjadinya transaksi, ditulis di bawah tahun pada setiap hlaman, c. Tanggal terjadinya transaksi, ditulis pada baris pertama yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi.
Kolom akun/keterangan, diisi sebagai berikut: a. Akun yang harus di debet, ditulis rapat ke garis kolom tanggal. b. Akun yang harus di kredit, ditulis di bawah akun yang di debet, penulisannya agak ke sebelah kanan. c. Penjelasan singkat tentang transaksi. Penjelasan ini dapat ditulis di bawah setiap ayat jurnal. Untuk setiap transaksi yang sifatnya sudah jelas, penjelasannya ini biasanya ditiadakan.
Kolom ref., diisi dengan kode akun yang bersangkutan. Lajur ini digunakan apabila jumlah debet dan kredit sudah dibukukan pada buku besar yang bersangkutan.
Kolom debet, diisi dengan jumlah hasil analisis transaksi yang harus dibukukan pada sisi kiri. Kata debet sering disingkat Dr. yang diambil dari bahasa Latin“Debere”.
Kolom kredit, diisi dengan jumlah hasil analisis transaksi yang harus dibukukan pada sisi kanan. Kata debet sering disingkat Cr. yang diambil dari bahasa Latin“Credere”.
Contoh:
Transaksi:
1 Januari 2009: Pemilik menyetor uang ke dalam perusahaan sebagai modal awal sebesar Rp500.000,00.
Analisis:
Akun Kas (Harta), bertambah ( debet ) Rp500.000,00 Akun Modal Pemilik (Modal), bertambah ( kredit ) Rp500.000,00
Penjurnalan:
Buku Besar A. Pengertian Buku Besar Buku besar adalah alat yang digunakan untuk untuk mencatat perubahanperubahan yang terjadi pada suatu perkiraan tertentu yang disebabkan oleh adanya transaksi keuangan. Istilah buku besar identik dengan akun, perbedaannya hanyalah dalam penyebutan. B. Bentuk Buku Besar Bentuk buku besar yang dipergunakan suatu perusahaan dapat berbeda-beda dan disesuaikan dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk buku besar terdiri dari:
1 .
Bentuk T Bentuk T adalah buku besar berbentuk huruf T. Buku besar ini merupakan buku besar yang paling sederhana dan paling banyak digunakan, biasaya untuk keperluan analisis transaksi dan keperluan menjelaskan
mekanisme penggunaan akun dalam pelajaran akuntansi. Contoh bentuk buku besar T adalah sebagai berikut:
2 .
Bentuk Skontro Bentuk Skontro adalah buku besar berbentuk sebelahmenyebelah atau disebut 2 kolom. Buku besar ini merupakan buku besar bentuk T yang lebih lengkap. Contoh bentuk buku besar 2 kolom adalah sebagai berikut:
Bentuk Staffel 3 . Bentuk Staffel adalah buku besar berbentuk halaman dan memiliki lajur saldo. Buku besar ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar 3 kolom (memiliki lajur saldo tunggal) dan buku besar 4 kolom (memiliki lajur saldo rangkap). Contoh bentuk buku besar 3 kolom adalah sebagai berikut:
C. Cara Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses posting adalah sebagai berikut: 1. Pindahkan tanggal kejadian yang ada dalam jurnal ke lajur tanggal pada buku besar yang bersangkutan. 2. Pindahkan jumlah debet atau jumlah kredit yang ada dalam jurnal ke lajur
debet atau kredit pada buku besar yang bersangkutan. Jika menggunakan buku besar yang ada lajur saldonya maka langsung dihitung saldonya. 3. Catat nomor kode akun ke dalam lajur referensi sebagai tanda jumlah jurnal telah dipindahkan ke buku besar. 4. Catat nomor halaman jurnal ke dalam lajur referensi buku besar setiap pemindahbukuan terjadi. 5. Penjelasan singkat dalam lajur "keterangan" di jurnal, dapat dipindahkan ke lajur yang sama di buku besar. Kebanyakan penjelasan ini dapat diabaikan. Proses posting dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan: Garis putus-putus bertanda panah adalah proses pemindahan.
Tahap Pengikhtisaran Akuntansi Perusahaan Jasa •
Neraca Saldo dan Kertas Kerja
A. Pengertian Neraca Saldo Neraca saldo (neraca sisa / daftar saldo / daftar sisa ) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan saldo-saldo akhir yang terdapat dalam masingmasing buku besar.
B. Fungsi Neraca Saldo
Neraca saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar dengan cara menjumlahkan saldo debetnya dan seluruh saldo kreditnya. Apabila jumlah debet sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan pencatatan telah benar, tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah.
C. Bentuk Neraca Saldo
D. Cara Menyusun Neraca Saldo
( 1 ) Lajur nomor akun diisi dengan nomor-nomor akun yang dicatat saldonya. ( 2 ) Lajur nama akun diisi dengan nama-nama akun yang terjadi pada periode tersebut. ( 3 ) Lajur debet dan kredit diisi dengan saldo-saldo akun. ( 4 ) Jumlahkan kolom debet dan juga kolom kredit.
Contoh:
Berikut ini adalah buku besar - buku besar yang terdapat pada usaha "Jujur Service" yang telah selesai di posting untuk bulan Desember 1999:
Jika data-data di atas disusun dalam bentuk neraca saldo akan tampak sebagai berikut:
•
Jurnal Penyesuaian
A. Pengertian Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai akunakun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya. Tujuan penyesuaian : - Setiap rekening riil, khususnya rekening aktiva dan rekening utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode - Setiap rekening nominal, khususnya rekening pendapatan dan beban menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui dalam suatu periode B. Akun-Akun yang Perlu Disesuaikan Pada Akhir Periode Akuntansi Tidak semua akun memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Akun-akun yang lazim disesuaikan pada akhir periode akuntansi untuk perusahaan jasa adalah sebagai berikut: 1. Beban dibayar di muka (prepaid expenses)
2. 3. 4. 5. 6.
Pendapatan diterima di muka (deferred revenue) Piutang pendapatan (accrued receivable) Beban yang masih harus dibayar (accrued expense) Pemakaian aktiva tetap (depreciation of fixed asset) Pemakaian perlengkapan
C. Pencatatan Jurnal Penyesuaian 1. Beban dibayar di muka Beban dibayar di muka adalah transaksi yang pada saat terjadinya dikelompokkan sebagai harta(aktiva), tetapi akan menjadi beban di kemudian hari. Beban ini merupakan harta perusahaan yang akan memberikan manfaat di masa yang akan datang. Contoh dari akun beban dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, iklan dibayar di muka, bunga dibayar di muka, dan sebagainya. Pencatatan beban dibayar di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: - dicatat sebagai harta - dicatat sebagai beban Ilustrasi pencatatan: Pada tanggal 1 Agustus 2008 perusahaan membayar sewa kantor untuk masa dua tahun sebesar Rp12.000.000,00. Jika dicatat sebagai harta, maka ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2008 adalah:
Misalnya akhir periode akuntansi ditetapkan tanggal 31 Desember 2008, sehingga bagian dari sewa kantor yang telah menjadi beban sampai dengan akhir periode akuntansi adalah 5 bulan (1 Agustus 2008 - 31 Desember 2008) dengan nilai sebesar Rp2.500.000,00 (5/24 x Rp12.000.000,00). Jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Jika dicatat sebagai beban, maka ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2008 adalah:
Misalnya akhir periode akuntansi ditetapkan tanggal 31 Desember 2008, sehingga bagian dari sewa kantor yang belum menjadi beban sampai dengan akhir periode akuntansi adalah 17 bulan (1 Januari 2009 - 31 Juli 2010) dengan nilai sebesar Rp9.500.000,00 (17/24 x Rp12.000.000,00). Jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
2. Pendapatan diterima di muka Pendapatan diterima di muka adalah transaksi yang sejak awalnya dicatat sebagai utang (kewajiban), tetapi akan menjadi pendapatan di kemudian hari. Pendapatan ini timbul karena perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan pekerjaan tersebut. Contoh dari akun pendapatan diterima di muka adalah sewa diterima di muka, bunga diterima di muka, asuransi diterima di muka, dan sebagainya. Pencatatan pendapatan diterima di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: - dicatat sebagai utang (kewajiban) - dicatat sebagai pendapatan Ilustrasi pencatatan: Tanggal 1 Agustus 2008 diterima sewa toko untuk masa dua tahun sebesar Rp12.000.000,00. Jika dicatat sebagai utang (kewajiban) , ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2008 adalah:
Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, bagian dari sewa yang telah menjadi pendapatan adalah 5 bulan (1 Agustus 2008 - 31 Desember 2008) sebesar Rp2.500.000,00 (5/24 x Rp12.000.000,00), ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Jika dicatat sebagai pendapatan , ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2008 adalah:
Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, bagian dari sewa yang belum menjadi pendapatan adalah 19 bulan (1 Januari 2009 - 31 Juli 2010) dengan nilai sebesar Rp9.500.000,00 (19/24 x Rp12.000.000,00), ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
3. Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau diterima pembayarannya. Contoh akun pendapatan yang masih harus diterima adalah bunga yang masih harus diterima (piutang bunga), sewa yang masih harus diterima (piutang sewa), dan sebagainya.
Ilustrasi pencatatan: Tanggal 1 November 2008 didepositokan uang ke bank sebesar Rp100.000.000,00 untuk tiga bulan dengan bunga 6% per tahun. Bunga deposito diterima secara bulanan setiap tanggal 1 bulan berikutnya.
Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, pendapatan bunga untuk bulan Desember 2008 sebesar Rp500.000,00 (=Rp100.000.000,00 x 0,5%) yang akan diterima tanggal 1 Januari 2009 harus dicatat sebagai pendapatan pada periode akuntansi tahun 2008, ayat jurnal
pen yesuaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
4. Utang beban / Beban yang masih harus dibayar Utang beban / Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang sudah menjadi kewajiban dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau dilakukan pembayarannya. Contoh akun beban yang masih harus dibayar adalah gaji yang masih harus dibayar, bunga yang masih harus dibayar, dan sebagainya. Ilustrasi pencatatan: Tanggal 1 Maret 2008 perusahaan meminjam uang ke Bank sebesar Rp20.000.000,00 dengan bunga 12% per tahun. Bunga dibayar di belakang setiap tanggal 1 September dan 1 Maret. Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, maka beban bunga yang dibebankan untuk periode akuntansi yang bersangkutan adalah selama empat bulan (1 September 2008 - 31 Desember 2008) sebesar Rp800.000,00 (=Rp20.000.000,00 x 4/12 x 12%), ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
5. Penyusutan aktiva tetap Penyusutan aktiva tetap adalah berkurangnya kemampuan suatu aktiva tetap untuk memberikan manfaat ekonomis secara berangsur-angsur sejalan dengan
perjalanan waktu. Contoh akun aktiva tetap adalah peralatan kantor, peralatan toko, kendaraan, mesin, gedung, tanah, dan sebagainya. Besarnya nilai penyusutan aktiva tetap dicatat sebagai beban penyusutan aktiva tetap (D), tetapi tidak langsung dicatat pada aktiva tetap yang bersangkutan karena aktiva tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya, akun yang dipakai adalah akumulasi penyusutan aktiva tetap (K) yang merupakan akun kontra aktiva tetap tersebut. Ilustrasi pencatatan: Tanggal 31 Desember 2008 dalam neraca saldo terdapat akun Gedung dengan saldo sebesar Rp350.000.000,00. Misalnya pada akhir periode akuntansi diputuskan untuk menyusutkan nilai gedung sebesar 10%, sehingga besarnya beban penyusutan gedung yang ditetapkan pada periode tersebut sebesar Rp35.000.000,00 (=Rp350.000.000,00 x 10%), ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
6. Pemakaian perlengkapan Perlengkapan adalah barang yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan yang habis terpakai dalam jangka waktu satu tahun. Pada akhir periode akuntansi harus dihitung berapa perlengkapan yang sudah terpakai dan berapa perlengkapan yang masih tersisa. Contoh akun perlengkapan adalah perlengkapan toko, perlengkapan kantor, dan sebagianya. Pencatatan pemakaian perlengkapan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. sebagai harta (aktiva) b. sebagai beban Ilustrasi pencatatan: Tanggal 15 Mei 2008 dibeli perlengkapan kantor seharga Rp2.500.000,00 secara tunai. Pada akhir periode akuntansi tanggal 31 Desember 2008, perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp750.000,00.
Jika dicatat sebagai harta (aktiva), ayat jurnal pada tanggal 15 Mei 2008 adalah:
Bagian perlengkapan yang sudah terpakai sebesar Rp1.750.000,00 (=Rp2.500.000,00 - Rp750.000,00) ditetapkan menjadi beban, ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Jika dicatat sebagai beban, ayat jurnal pada tanggal 15 Mei 2008 adalah:
Bagian perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp750.000,00 belum menjadi beban, ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
•
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
1. Jurnal Penutup Akun pendapatan dan beban merupakan akun nominal atau akun sementara yang dibuka untuk menghitung laba/rugi perusahaan selama satu periode. Akhirnya saldo laba/rugi dipindahkan (ditutup) ke akun modal, sehingga akun sementara itu bersaldo nol. Begitu juga dengan akun prive merupakan akun sementara yang digunakan untuk menampung (mencatat) penarikan modal selama satu periode akuntansi. Saldo prive ini juga dipindahkan (ditutup) ke akun modal.; Proses pemindahan akun sementara ke akun modal dicatat dalam jurnal umum yang disebut dengan jurnal penutup. Setelah selesai jurnal penutup kemudian diposting (dipindahbukukan) ke dalam buku besar yang sesuai. Sehingga akun buku besar nominal akan benar-benar bersaldo nol.
Dapatkah Anda mengambil kesimpulan dari uraian di atas? Jadi jurnal penutup adalah pencatatan pemindahan saldo akun nominal (sementara) berupa pendapatan dan beban ke akun modal melalui ikhtisar laba/rugi, serta pemindahan saldo akun prive ke akun modal. Dengan demikian fungsi jurnal penutup adalah: a. Menghitung jumlah laba/rugi dari akun pendapatan dan beban. b. Memindahkan (menolkan) saldo akun sementara ke akun modal untuk pencatatan periode berikutnya. c. Menghitung modal akhir periode. Akun mana saja yang perlu ditutup? Sebagaimana yang telah Anda ketahui sebelumnya bahwa ada beberapa akun yang biasanya perlu ditutup pada akhir periode, yaitu: a. Akun pendapatan. b. Akun beban. c. Akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi. d. Akun prive. Contohnya:
a.
Akun Pendapatan (bersaldo kredit) Bila ditutup ke akun Ikhtisar Laba/Rugi, maka akun Pendapatan dicatat sebagai berikut: Pendapatan Ikhtisar Laba/Rugi
b.
xxxx
Akun Beban (bersaldo debet) Bila ditutup ke akun Ikhtisar Laba/Rugi, maka dicatat sebagai berikut: Ikhtisar Laba/Rugi Beban
c.
xxxx
xxxx xxxx
Akun Ikhtisar Laba/Rugi atau Saldo Laba/Saldo Rugi Bila diketahui ada saldo rugi, maka dicatat sebagai berikut: Modal Saldo Rugi
xxxx xxxx
Sebaliknya bila diketahui terdapat saldo laba, maka dicatat: Saldo Laba Modal
d.
xxxx xxxx
Akun Prive (bersaldo debet) Akun Prive ditutup ke akun Modal dan dicatat sebagai berikut: Modal Prive
xxxx xxxx
2. Neraca Saldo Setelah Penutupan A. Pengertian Neraca Saldo Setelah Penutupan Neraca Saldo Setelah Penutupan adalah neraca saldo yang disusun dari akun buku besar setelah ayat jurnal penutup dicatat.
B. Fungsi Neraca Saldo Setelah Penutupan Untuk memastikan bahwa buku besar telah seimbang, sebelum melakukan pencatatan untuk periode akuntansi selanjutnya. Tetapi harus diperhatikan bahwa neraca saldo setelah penutupan hanya terdiri perkiraan neraca saja.
C. Cara Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan Bila digambarkan secara skematis terlihat sebagai berikut:
Tahap Pelaporan Akuntansi Perusahaan Jasa Laporan Laba-Rugi A. Pengertian Laporan Laba-Rugi Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu. Unsur-unsur laporan laba-rugi, yaitu: 1. Pendapatan 2. Beban B. Bentuk Laporan Laba-Rugi Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih. 2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.
C. Langkah-langkah Penyusunan Laporan Laba-Rugi Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Laporan Laba-Rugi:
1. Judul Laporan * Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
2. Isi Laporan Bentuk single step: * Menuliskan semua pendapatan * Menuliskan semua beban * Menghitung selisih pandapatan dan beban, jika pendapatan lebih besar dari pada beban maka selisihnya disebut laba bersih dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi bersih. Bentuk multiple step: * Menuliskan pendapatan usaha *Menuliskan beban usaha * Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha. * Menuliskan pendapatan usaha * Menuliskan beban usaha * Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha. * Menuliskan pendapatan di luar usaha * Menuliskan beban di luar usaha
* Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika pendapatan di luar usaha lebih besar dari pada beban di luar usaha maka selisihnya disebut laba di luar usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi di luar usaha. * Menghitung laba (rugi) usaha dengan laba (rugi) di luar usaha, hasilnya disebut laba (rugi) bersih sebelum pajak. * Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan yang dikenakan dan hasilnya disebut laba bersih setelah pajak.
D. Contoh Laporan Laba-Rug
Laporan Perubahan Modal A. Pengertian Laporan Perubahan Modal Laporan Perubahan Modal adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan yang tejadi pada modal suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu. Unsur-unsur laporan perubahan modal: 1. Modal awal 2. Laba (rugi) bersih 3. Setoran (penarikan) pemilik 4. Modal akhir B. Bentuk Laporan Perubahan Modal Laporan Perubahan Modal biasanya disusun dalam bentuk staffel.
C. Langkah-langkah Penyusunan Laporan Perubahan Modal 1. Judul Laporan * Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman 2. Isi Laporan * Menuliskan besar modal awal * Menambahkan dengan saldo laba dan tambahan investasi jika ada * Mengurangi dengan saldo rugi dan pengambilan prive jika ada * Menghitung dan menuliskan besar modal akhir D. Contoh Laporan Perubahan Modal
Neraca A. Pengertian Neraca Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca: 1. Harta (aktiva) 2. Utang (kewajiban) 3. Modal (ekuitas)
B. Bentuk Neraca Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu: 1. Bentuk skontro Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan. 2 Bentuk staffel Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
C. Langkah-langkah Penyusunan Neraca 1. Judul Laporan * Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman 2. Isi Laporan * Harta disusun berdasarkan tingkat likuiditas, artinya yang paling lancar ditulis terlebih dahulu, disusul oleh harta yang mudah dicairkan dan akhirnya harta tetap. * Utang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo, artinya utang yang lebih dahulu jatuh temponya ditulis lebih dahulu, sedangkan utang jangka panjang ditulis berikutnya. * Modal disusun berdasarkan lama tidaknya tertanam di perusahaan, artinya modal yang paling lama tertanam pada perusahaan ditulis paling akhir.
D. Contoh Neraca 1. Bentuk skontro (sebelah-menyebelah) 2.Bentuk staffel (laporan)
Jurnal Pembalik
Pengertian Apa yang dimaksud dengan jurnal pembalik? Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru.
Jurnal ini bukan merupakan keharusan meskipun tercantum dalam siklus akuntansi. Jurnal pembalik dibuat dengan tujuan agar pencatatan pada periode berikutnya dapat dilakukan secara wajar sesuai dengan sistem akuntansi yang dipakai.
Hal-hal yang memerlukan Jurnal Pembalik, antara lain: 1. Beban-beban yang masih harus dibayar. 2. Beban dibayar di muka (bila dicatat sebagai beban). 3. Pendapatan yang masih harus diterima. 4. Pendapatan diterima di muka (bila dicatat sebagai pendapatan).
Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu-persatu.
1. Beban yang masih harus dibayar Contoh: Sebuah perusahaan membayar upah mingguan kepada karyawan. Pembayaran upah senantiasa dilakukan pada hari Sabtu untuk 6 hari kerja @ Rp. 10.000,00 = Rp. 60.000,00.
Minggu ke I tgl. 06-12-1990 Rp. 60.000,00 Minggu ke II tgl. 13-12-1990 Rp. 60.000,00 Minggu ke III tgl. 20-12-1990 Rp. 60.000,00 Minggu ke IV tgl. 27-12-1990 Rp. 60.000,00
Pada tanggal 27-12-1990 jumlah rekening beban upah adalah Rp. 240.000,00. Pada tanggal 31-12-1990 waktu menutup buku masih terutang upah 3 hari @ Rp. 10.000,00 = Rp. 30.000,00
TAHAPAN PENCATATAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
3.1 Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya memberikan pelayanan kepada pihak ke tiga (sifatnya hanya melayani).
Ciri-ciri Perusahaan Jasa:
1. Menjual jasa; jasa yang dijual ini dapat dibeli dari perusahaan lain, dapat pula dibuat sendiri. 2. Perlu memiliki sarana (aktiva produksi); contoh perusahaan angkutan harus mempunyai kendaraan, salon harus mempunyai peralatan salon. 3. Memerlukan pengorbanan lain; contoh pemakai jasa tenaga kerja. 4. Mengeluarkan biaya untuk pengorbanan-pengorbanan; contohnya gaji tenaga kerja dll. 5. Menerima hasil penjualan jasa; dalam bentuk uang tunai, yang sebagian diputarkan kembali untuk menghasikan jasa, barang dan sebagainya kepada pemilik/ kreditor.
Pencatatan Transaksi Pada Perusahaan Jasa
Tahap pertama siklus akuntansi perusahaan jasa adalah tahap pencatatan, dimana tahap ini meliputi beberapa kegiatan yaitu: 1. Membuat atau menerima bukti transaksi/ kejadian 2. Mencatat bukti transaksi/ kejadian ke dalam jurnal 3. Memindahkan jurnal ke pencatatn akun yang lain Setiap transaksi maupun kejadian di dalam perusahaan harus dibuatkan bukti pencatatannya, baik bukti intern maupun bukti ekstern.
3.2 Macam-macan Bukti Transaksi
Bukti transaksi/ pencatatan dilihat dari asalnya dibedakan menjadi dua macam: 1.
Bukti Intern; yaitu pencatatan kejadian/transaksi dalam intern perusahaan itu sendiri,
biasanya berupa memo dari pimpinan atau orang yang ditunjuk. 2. Bukti Ekstren; yaitu bukti pencatatan transaksi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan, terdiri dari: 1. Faktur ; adalah perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit, dibuat
oleh pihak penjual dan diberikan kepada pembeli. Faktu ini biasanya dibuat rangkap, lembaran yang asli untuk pembeli dan lembaran tembusan untuk penjual. 2. Cek ; adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempercayai rekening di Bank, agar bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek tersebut. 3. Kuitansi; yaitu bukti pembayaran yang dibuat oleh si penerima uang. 4. Nota; adalah bukti penjualan atau pembelian barang secara tunai yang dikeluarkan
oleh pedagang eceran yang diberikan kepada konsumen/ pembeli. 5. Nota debet ; perhitungan yang dibuat oleh perusahaan badan usaha kepada
langganannya bahwa akunnya telah di debet dengan jumlah tertentu.
6. Nota kredit ; adalah perhitungan yang dikirim oleh perusahaan atau badan usaha kepada langganannya bahwa akunnya telah di kredit dengan jumlah tertentu. 7. Memo; adalah bukti pencatatan transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan untuk kejadian-kejadian yang berlangsung di dalam perusahaan itu sendiri.
3.3 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Bukti Transaksi
Neraca Saldo Setelah Penutup
Jurnal Umum
Buku Besar Setelah Penutupan
Buku Besar
Jurnal Penutup
Kertas Kerja
Laporan Keuangan (Neraca, L/R, Perubahan Modal)
Sistim akuntansi perusahaan dikatankan baik apabila semua bukti pendukung pencatatannya memadai dan pencatatannya dilakukan sebagaimana mestinya. Bukti transaksi harus disimpan dengan baik didalam lemari arsip. Agar memudahkan pencariannya kembali arsip tersebut disimpan dengan berbagai cara, antara lain menurut urutan tanggal dan urutan nomor. Jika suatu pencatatan tidak didukung dengan bukti transaksi yang sah dan kuat, maka kebenaran antar transaksi tersebut diragukan.
3.4 Jurnal
Jurnal berasal dari kata “Jour” (bahasa prancis) yang artinya hari jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yng dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut nama akun dalam jumlah yang harus didebet dan dikredit. Jurnal merupakan alat perekam pertama dalam pembukuan sebuah transaksi. Fungsi jurnal sebagai berikut: 1. Fungsi mencata; jurnal digunakan untuk menentukan rekening dan jumah transaksi yang dicatat.
2. Fungsi Historis; transaksi yang dicatat dalam jurnal di urutkan menurut tanggal terjadinya transaksi, sehingga suatu transaksi mudah ditelusuri dan dibuktikan. 3. Fungsi analisis; nama rekening dalam jumlah uang yang dicatat di dalam sebuah jurnal merupakan hasil analisis dari suatu transaksi. 4. Fungsi Instruktif ; catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebet dan mengkredit akun buku besar sesuai dengan catatnan dalam jurnal. 5. Fungsi Informatik ; catatn dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai transaksi yang terjadi
Bentuk Jurnal
Terdapat bermacam-macam bentuk buku jurnal. Tetapi secara umum dapat dibedakan menjadi dua., yaitu junal umum dan jurnal khusus. Jurnal mana yang akan dipakai oleh suatu perusahaan, tergantung besar kecil dan jenis usaha perusahaan. Pada buku ini, hanya akan menjelaskan jurnal umum dengan bentuk kolom sebagai berikut: “Nama Perusahaan” Jurnal Umum Periode Tanggal (b)
Bukti (c)
Halaman (a)
Keterangan (d)
Ref (h)
Debet (e)
Kredit (f)
(g) Keterangan: (a) : Diisi dengan nomor halaman buku jurnal (b) : Diisi dengan tahun, bulan, dan tanggal transaksi. Penulisan tahun cukup sekali saja tiap hlaman jurnal kecuai bila tahun atau bulan berganti. (c) : Diisi dengan nomor bukti pencatatan. (d) : Diisi dengan akun yang didebet dan dikredit. Penulisan akun debit dimulai dari kiri, sedangkan akun kredit dibawahnya agak kekanan. (e) : Diisi dengan jumlah akun debet. (f) : diisi dengan jumlah akun kredit. (g) : diisi dengan penjelasan singkat menenai transaksi penulisan ini tidak mutlak harus ada. (h) Diisi dengan nomor kode akun pada saat pencatatan jurnal ini dipindahkan ke akun buku besar.
Analisis Bukti Transaksi
Sebelum bukti pencatatn dicatat ke jurnal maka akan diadakan analisis-analisis terhadap bukti transaksi tersebut sehingg jelas pengaruhnya terhadap perubahan harta, utang, moda, pendapatan, dan beban. Kelompok akun Nama Akun Harta
Bertambah (+) Debet
Berkurang (-) Kredit
Kewajiban
Kredit
Debet
Modal
Kredit
Debet
Pendapatan
Kredit
Debet
Debet
Kredit
Beban Contoh soal:
Pada tanggal 1 januari 2012 tuan Rahmat mendirikan perusahaan yang diberi nama “Rahmat Elektronik Servis” transaksi yang terjadi selama bulan januari sebagai berikut: •
1/01/2012 tuan rahmat mengetorkan uang pribadinya dan kekayaannya sebagai modal awal, berupa uang tunai Rp 6.000.000,- peralatan kantor Rp 3.000.000,- gedung Rp 10.000.000,-
•
2/01/2012 dibeli peralatan servis dari toko garuda Rp 3.000.000,- baru dibayar tunai 1.000.000,- sisanya diangsur selama 3 bulan.
•
3/01/2012 dibeli perlengkapan servis secara tunai Rp 750.000,-
•
10/01/2012 diterima pendapatan servis tuni Rp 900.000,-
•
15/01/2012 dibayar gaji pegawai sebesar Rp 300.000,Catatlah transaksi diatas kedalam jurnal umum! Jawaban;
Rahmat Elektronik Servis Jurnal Umum Periode, Januari 2012 Tanggal 2012
Halaman 5
Keterangan 1
Januari
Ref
Kas
Debet Rp 6.000.000,-
Kredit -
Peralatan kantor
Rp 3.000.000,-
-
Gedung
Rp 10.000.000,-
-
Modal 2
-
(modal awal) Peralatan
Rp 3.000.000,-
Rp 19.000.000,-
Kas
-
Rp 1.000.000,-
Utang
-
Rp 2.000.000,-
(pembeian secara kredit)
perlatan
servis
Rp
3
Perlengkapan servis
Rp
Kas
-
(pembelian 10
secara tunai) Kas
(penerimaan
Rp
750.000,-
perlengkapan Rp
Pendapatan
15
740.000,-
900.000,-
Rp
900.000,-
pendapatan
servis) Beban gaji
Rp
Kas
500.000,-
Rp
300.000,-
(pempayaran gaji karyawan) Rp 23.950.000,Rp 23.950.000,-
Kesimpulan:
Apabila ada kalimat dibayar dan dibeli maka akan mengakibatkan as berkurang dimana kas (kredit)
Apabila ada kalimat diterima maka akan mengakibatkan kas bertambah di (debit) dan pendapatan bertambah di (kredit)
Apabila terjadi transaki seperti pembayaran beban (gaji, listrik, asuransi, dll) maka akan mengakibatkan beban bertambah di (debet) dan kas berkurang di (kredit)
3.5 Posting ke Buku Besar
Buku besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Bentuk-bentuk buku besar sebagai berikut: 1. Bentuk T Akun bentuk T disebut juga sebelah menyebelah. Karena bagian sebelah kiri disebut sisi debet dan sebelah kanan disebut sisi kredit. Nama akun
Debet Kredit
2. Bentuk 2 kolom Nama akun Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Tanggal
Keterangan
Ref
Kredit
3. Bentuk 3 kolom Nama akun Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
K redit
Saldo
4. Bentuk 4 kolom Nama akun Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo Debet
Contoh
“Rahmat Elektronik Servis” Buku Besar (bentuk T) Periode, Januari 2012
Kredit
“Rahmat Elektronik Servis” Buku Besar (bentuk 3 kolom) Periode, Januari 2012
KAS Tanggal 2012 Januari
Keterangan 1 2 3
Modal awal Pembelian secara kredit Pembelian secara tunai
Ref JU5 JU5 JU5
D K D Rp D Rp D Rp
SALDO Debet 6.000.000,5.000.000,4.250.000,-
Kredit -
1
Penerimaan pendapatan servis
JU5
D
Rp
5.150.000,-
-
0 1
Pembayaran gaji karyawan
JU5
D
Rp
4.850.000,-
-
5
PERALATAN KANTOR Tanggal 2012
Keterangan 1
Ref
Modal awal
D K D Rp
JU5
SALDO Debet
Kredit
3.000.000,-
-
Januari
GEDUNG Tanggal 2012
Keterangan 1
Ref
Modal awal
D
SALDO
Debet K D Rp 10.000.000,-
JU5
Kredit -
Januari
MODAL Tanggal 2012
Keterangan 1
Ref
Modal awal
D K K
JU5
SALDO Debet
Kredit
-
Rp 19.000.000,-
Januari
PERALATAN Tanggal 2012
Keterangan 2
Januari
Pembelian
peralatan
Ref secara
JU5
D K D Rp
SALDO Debet
Kredit
3.000.000,-
-
kredit
UTANG USAHA Tanggal 2012
Keterangan 2
Januari
Pembelian
peralatan
Ref secara
JU5
D K K
SALDO Debet
Kredit
-
Rp 2.000.000,-
kredit
PERLENGKAPAN Tanggal 2012 Januari
Keterangan 3
Pembelian secara tunai
perlengkapan
Ref JU5
D K D Rp
SALDO Debet 750.000,-
Kredit -
PENDAPATAN Tanggal 2012
Keterangan 10
Ref
Penerimaan pendapatan servis
D
SALDO
K K
JU5
Debet
Kredit
-
Rp
900.000,-
Januari
BEBAN GAJI Tanggal 2012
Keterangan 15
Ref
Pembayaran gaji karyawan
JU5
D
SALDO
K D Rp
Debet
Kredit
300.000,-
-
Januari
“Rahmat Elektronik Servis” Buku Besar (bentuk 4 kolom) Periode, Januari 2012
KAS Tanggal 2012 Januari
Keterangan 1 2 3 10 15
Modal awal Pembelian sec kredt Pemblian sec tunai Penerimaan pndptn Pembayaran gaji
Ref JU5 JU5 JU5 JU5 JU5
Debit Rp6.000.000 Rp 900.000 -
Kredit Rp1.000.000 Rp 750.000 Rp 300.000
SALDO Debet
Kredit
Rp6.000.000 Rp5.000.000 Rp4.250.000 Rp5.150.000 Rp4.850.000
-
PERALATAN KANTOR Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
SALDO
Debet 2012
1
Modal awal
JU5
Rp3.000.000
-
Kredit
Rp3.000.000
-
Januari
GEDUNG Tanggal 2012
Keterangan 1
Ref
Modal awal
JU5
Debit
Kredit
Rp10.000.000
-
SALDO Debet
Kredit
Rp10.000.000
-
Januari
MODAL Tanggal 2012
Keterangan 1
Ref
Modal awal
JU5
Debit -
Kredit Rp19.000.000
SALDO Debet
Kredit
-
Rp19.000.000
Januari
PERALATAN Tanggal
Keterangan
Ref
Pembelian peralatan
JU5
Debit
Kredit
SALDO Debet
2012
2
Januari
Rp3.000.000
-
Kredit
Rp3.000.000
-
secara kredit
UTANG USAHA Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
SALDO Debet
2012
2
Januari
Pembelian
secara
JU5
-
Rp2.000.000
Kredit
-
Rp2.000.000
kredit
PERLENGKAPAN Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
SALDO Debet
2012
3
Januari
Pembelian prlngkpn
JU5
Rp 750.000
-
Kredit
Rp 750.000
-
sec tunai
PENDAPATAN Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
JU5
-
Kredit
SALDO Debet
2012
10
Januari
Pemerimaan
Rp 900.000
Kredit
-
Rp 900.000
pendapatan servis
BEBAN GAJI Tanggal
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
SALDO Debet
2012 Januari
15
Pembayaran karyawan
gaji
JU5
Rp 300.000
-
Rp 300.000
Kredit -
Kesimpulan: 1. 2.
3. 4.
Pindahkan tanggal yang ada di jurnal ke dalam kolom tanggal buku besar. Pindahkan keterangan singkat yang ada di jurnal ke dalam kolom keterangan buku besar. Untuk kolom referensi di buku besar diisikan dengan hal jurnal. Pindahkan jurnal debet di jurnal ke kolom debet buku besar dan jurnal kredit jurnal ke kolom kredit buku besar.
A. Bukti Transaksi Intern Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh intern dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah sebagai berikut. 1.Bukti Kas Masuk Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa per usahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai. Coba Anda perhatikan contoh bukti kas masuk berikut ini!
2.Bukti Kas Keluar Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya. Untuk lebih memahami, coba Anda perhatikan contoh di bawah ini.
3.Memo Apa yang dimaksud dengan memo? Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan. Coba Anda perhatikan contoh di bawah ini!
B. Bukti Transaksi Ekstern Setelah Anda mempelajari bukti transaksi intern barangkali telah memahaminya, mari kita lanjutkan materi kita yang berhubungan dengan bukti transaksi ekstern. Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek. Baiklah akan kita bahas apa pengertian dari bukti transaksi ekstern tersebut dan akan saya berikan contoh-contohnya. 1.Faktur Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pe mbelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual faktur yang diterima disebut faktur penjualan. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk penjual dan lembaran ketiga untuk arsip. Saya berikan contoh dari faktur berikut ini:
2.Kuitansi Yang dimaksud dengan kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditanda tangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut. Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh di bawah ini.
Untuk lebih jelas lagi, coba Anda beli buku kuitansi, biasanya tersedia di toko-toko dan amati dengan sungguh-sungguh. Apabila Anda sudah memahami tentang bukti transaksi yang disebut kuitansi, baiklah kita lanjutkan ke bukti transaksi ekstern lainnya. 3.Nota Apa yang dimaksud dengan nota? Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual. Perhatikan contoh nota di bawah ini!
Setelah Anda mempelajari bukti pencatatan yang disebut nota, kita lanjutkan dengan bentuk yang lainnya yaitu: 4.Nota Debet Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya disebabkan karena berbagai hal. Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya karena barang yang dibeli dikembalikan, bisa disebabkan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan dan penjual setuju barangnya diterima kembali atau harganya dikurangi. Perhatikan contoh berikut ini!
5.Nota Kredit Apa yang dimaksud dengan nota kredit? Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya. Saya berikan contoh Nota Kredit di bawah ini.