DEFINISI FILANTROPI Istilah filantropi diartikan dengan rasa kecintaan kepada manusia yang terpatri dalam bentuk
pemberian derma kepada orang lain . Filantropi juga dimaknai sebagai konseptualisasi dari praktik pemberian sumbangan sukarela (voluntary giving ), penyediaan services ) dan asosiasi sukarela (voluntary layanan sukarela (voluntary services) association) association) secara suka rela untuk membantu pihak lain yang membutuhkan. Perilaku filantropi merupakan salah satu yang berkenaan dengan sosial. Dalam kamus ensiklopedia inggris filantropi diartikan affection for mankind yang yang artinya kasih sayang untuk umat manusia. Jadi pengertian perilaku filantropi adalah tindakan sukarela untuk
kepentingan publik . dapun istilah filantropi yang dikaitkan dengan Islam menunjukkan adanya praktik filantropi dalam tradisi Islam melalui akat!
infak! sedeka"! dan #akaf . Istilah ini dapat membantu memba!a !acana kederma!anan Islam ke dalam sebuah diskursus yang dapat menjangkau isu"isu yang lebih luas. #idak hanya melihat masalahnya dari segi !acana tradisional saja, seperti fikih dan e tika Islam, melainkan juga dapat mengkaitkan dengan isu"isu keadilan sosial, kesejahteraan umat, masyarakat madani, kebijakan publik, tata kelola yang baik dan manajemen yang profesional. Islam menganjurkan seorang Muslim untuk untuk berfilantropi berfilantropi agar harta harta kekayaan tidak tidak
hanya berputar di antara orang-orang kaya ($%. al"&asyr' ). etika menerangkan filantropi, l"$ur*an sering menggunakan istilah +akat, infak dan sedekah yang mengandung pengertian berderma. ederma!anan ederma!anan dalam
Islam, yang mencakup dimensi"dimensi
kebaikan secara luas seperti +akat, infak, sedekah, dan !akaf merupakan istilah"istilah yang menunjukkan bentuk
resmi filantropi Islam. %istem filantropi Islam ini kemudian
dirumuskan oleh para fuaha dengan banyak bersandar pada l"$ur*an dan hadits -abi mengenai ketentuan terperinci, seperti jenis"jenis harta, kadar minimal, jumlah, serta aturan yang lainnya.
l"$ur*an tidak mengintrodusir istilah +akat , tetapi sedeka". -amun, pada tatanan diskursus penggunaan istilah +akat, infak dan sedekah terkadang juga mengandung makna yang khusus dan juga digunakan secara berbeda ($%. at"#aubah' at"#aubah' /). $akat sering diartikan sebagai pengeluaran
"arta yang sifatnya #a%ib dan salah satu dari tertentu. Infak sering rukun Islam serta berdasarkan pada perhitungan tertentu sering merujuk kepada pemberian yang bukan akat , yang kadangkala jumlahnya lebih besar atau lebih kecil dari +akat dan biasanya untuk kepentingan umum . 0isalnya bantuan untuk mushalla, masjid, madrasah dan pondok pesantren. Sedeka" biasanya menga&u pada derma yang ke&il'ke&il %umla"nya yang disera"kan kepada orang miskin! pengemis! pengamen! dan lain'lain . %edangkan #akaf hampir sama dengan infak, tetapi mempunyai
unsur kekekalan manfaatnya! tidak bole" diper%ualbelikan diper%ualbelikan dan tidak bole" di#ariskan .
1
(R)ENSITAS FILANTROPI *+ SE,ARA- FILANTROPI SE.ARA INST(SIONAL
0asa 2eformasi (1334" ) merupakan puncak dari institusionalisasi filantropi
Islam dengan banyak dikeluarkannya undang"undang dan peraturan mengenai pelaksanaan filantropi Islam. Dua undang"undang yang cukup menentukan adalah (ndang'undang akat /*0001 dan (ndang'undang 2akaf /34451 yang mengatur pelaksanaan +akat dan !akaf. %elain itu, pemerintah memfasilitasi dengan dibentuknya direktorat 5akat dan 6akaf di Departemen gama dan 75-% (7adan mil 5akat -asional), serta 75D (7adan mil 5akat Daerah) di tingkat propinsi. Dalam pelaksanaann ya, 85 (8embaga mil 5akat) yang dikelola oleh -9: lebih maju dan mendapat kepercayaan dari masyarakat dibandingkan dengan 75 (7adan mil 5akat) yang dikelola oleh pemerintah. Dengan demikian, maka terlihat bah!a praktek filantropi Islam berkembang dipengaruhi oleh faktor sosial, politik, dan budaya masyarakat. Perkembangan filantropi Islam bertransformasi
dari praktek yang tradisional ke praktek
yang modern melalui proses yang panjang dan bertahap. arenanya tidak heran jika sekarang ini praktek filantropi Islam tradisional masih banyak ditemukan disamping adan ya praktek filantropi Islam modern dengan akti;itas dan bentuk yang beragam.
3+ ,ENIS FILANTROPI
0enurut sifatnya filantropi ini dikenal dengan dua bentuk , yakni filantropi
tradisional dan filantropi untuk keadilan sosial. Filantropi tradisional adalah filantropi yang berbasis karitas (charity) . Praktrek filatropi tradisional pada umumnya berbentuk pemberian para derma!an kepada kaum miskin untuk memenuhi kebutuhan makanan, tempat tinggal, pakaian dan lain"lain. Dilihat dari orientasinya, filantropi tradisional lebih bersifat indi;idual. %edangkan filantropi untuk keadilan sosial merupakan bentuk
kederma#anan sosial yang dimaksudkan untuk men%embatani %urang antara si kaya dan si miskin. 6+ PER7E89AN)AN FILANTROPI ISLA8
berakar kuat dalam tradisi masyarakat Indonesia yakni dalam bentuk zakat, infaq, dan sedekah. Apalagi dengan situasi krisis moneter yang sampai kini masih Di Indonesia, praktek filantropi Islam telah
terasa dan berbagai bencana alam yang datang silih berganti telah menggairahkan dunia filantropi di Indonesia. Aktifitas lembaga-lembaga sosial marak luar biasa, aliran bantuan uang dan barang pun tercatat mencapai triliunan rupiah. Kh usus untuk filantropi Islam, lembaga-lembaga Filantropi Islam selama h ampir tiga dekade terakhir, hadir untuk mena!ab masalah kemiskinan. "amun demikian,
hanya sedikit yang mencoba mengatasi masalah ini dari akarnya. #erdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh $%&$ 'I" (akarta, dana filantropi yang disumbangkan oleh masyarakat )uslim Indonesia mencapai angka
<
*+, rilyuntahun. "amun, dana itu ternyata tidak mampu digunakan untuk mengentaskan kemiskinan. Alih-alih, ustru menciptakan ketergantungan dan melestarikan kemiskinan itu sendiri. #ahkan asset !akaf yang bernilai /+0 trilyun ternyata 102 hanya digunakan untuk masid dan pekuburan.
pemahaman masyarakat terhadap filantropi islam masih tradisional dan berorientasi karitatif . 3enelitian $%&$ telah mengkonfirmasi bah!a Akar masalahnya ada dua. Pertama,
penerima tujuan-tujuan
+02 lebih dana zakat dan sedekah dberikan secara langsung kepada
(mustahik) . Dimana sebagian besar diperuntukkan bagi konsumtif dan berjangka pendek .
Kedua, lembaga filantropi yang ada 45embaga Amil 6akat atau 5A6#adan
tidak bersinergi dengan baik dan kurang menekankan pemberdayaan komunitas yang terintegrasi dan berkelanjutan. Kita bisa bayangkan ika seluruh lembaga filantropi di Amil 6akat atau #A67
tanah air ini bersatu dan bersinergi dalam bentuk program pengumpulan dan penyaluran dengan menetapkan skala prioritas bersama. %ungguh akan prestisius dan menakubkan dampak yang akan diterima masyarakat.
5+ PEL(AN) FILANTROPI DI INDONESIA Dalam kurun !aktu dua dekade belakangan ini, aktifitas Filantropi islam di Indonesia patut dibanggakan karena mengalami perkembangan yang signifikan. 3erkembangan ini ditandai dengan beberapa hal8 Pertama,
meningkatnya antusiasme ummat dalam
berfilantropi . Indikator utamanya
adalah
lahirnya sejumlah
organisasi filantropi , bila dulu kita hanya mengenal #adan Amil 6akat, kini akti9itas itu menadi terstruktur dalam banyak lembaga intermediari baru yang profesional. )isal Dompet Dhuafa 4DD7, 3os Keadilan peduli 'mat 43K3'7, &umah 6akat, abung :akaf, dan sebagainya.
indikasi filantropisasi juga tampak jelas dalam meningkatnya kualitas dan kapasitas lembaga-lembaga yang mengelola dana ZIS . Dengan tenaga muda terampil dan terdidik sebagai pengelola dana 6I%, disertai dengan pemanfaatan teknologi Kedua,
maka dapat meningkatkan kemampuan penggalangan maupun distribusi dana kepada para penerima. #elum lagi, belakangan ini pula, filantropi Islam uga disokong oleh dana sosial perusahaan atau corporate social responsibility . Dimana perusahaan itu tidak hanya bertanggung a!ab pada pemegang saham perusahaan saa atau shareholder tetapi uga bertanggunga!ab uga pada masyarakat sekelilingnya melalui
kegiatan-kegiatan sosial yang
dilakukannya . Aktifitas filantropi
ini secara perlahan namun pasti mulai menemui
momentumnya untuk bergerak menuu
filantropi yang berkeadilan =
sosial. ;ang dimaksud dengan keadilan sosial disini adalah pemberian sumbangan kepada organisasi-organisasi non profit yang bekera untuk melakukan perubahan-perubahan struktural meningkatkan peluang bagi semua orang, terutama bagi mereka yang kurang beruntung secara ekonomi, sosial dan politik. Ke depan, seluruh akti9itas filantropi Islam harus lebih diarahkan kepada pengarusutamaan filantropi untuk pemberdayaan masyarakat yang integral dan berkelanutan dalam rangka upaya pengentasan kemiskinan. Filantropi untuk karitas seyogyanya mulai dikurangi porsinya, !alau sama sekali tidak bisa ditinggalkan.
cukup efektif dalam mengugah dan menyadarkan masyarakat yang memiliki kemampuan untuk berderma . ini dipandang
Kedua,
membangun citra lembaga
melalui peningkatan sumber
daya manusia dan pengelolaan dana yang dapat dipertangguna!aban, transparan dan accountable serta dana filantropi berdaya guna
bagi penerima manfaat
4beneficiaries7. )asyarakat yang sudah berderma akan merasa puas dan berkesan bah!a niat untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung sudah tercapai. Ketiga, membangun Konsistensi sebagai lembaga yang independen, objektif dan netralitas serta profesional dalam menalankan program-programnya. #iasanya si penderma atau masyarakat akan melihat lembaga konsistensi dalam menalankan 9isi dan misi, lembaga dianggap opportunies akan ditinggalkan.
5. C!"# $%!"&' '%IA"A! I*A!"+,I
Dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia, tradisi filantropi terdapat dalam kegiatan !akaf dan sedekah untuk lembaga pendidikan. >ntuk itu Dompet Dhuafa mendirikan 8embaga Pengembangan Insan, 2umah 5akat Indonesia merancang %ekolah Juara dan Program Pembibitan Penghafal l"$ur an memiliki ‟
?
program 7%I$ (7easis!a %tudi %antri $ur an), @%P:2 (@konomi Pesantren Produktif) dan DaquSchool ( Darul Qur’an School ). ‟
A