Ada dua bacaan tasyahud awal dari beberapa bacaan tasyahud yang kami utarakan kali ini. Bacaan Tasyahud Awal
Pertama, bacaan tasyahud Ibnu ‘Abbas.
“At tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin. Asyhadu alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna a nna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh (artinya: Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan- Nya)” Nya)” (HR. Muslim no. 403). Kedua, bacaan tasyahud Ibnu Mas’ud.
“At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu wath tha yyibaat. Assalaamu’alaika ayyuhan Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wa barokaatuh. As salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu al laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh (artinya: Segala ucapan selamat, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan- Nya).” Nya).” (HR. Bukhari no. 6265). Ditambah Bacaan Shalawat pada Tasyahud Awal
Bacaan shalawat yang bisa dibaca setelah membaca salah satu dari tasyahud awal di atas,
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid (artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia).” (HR. Bukhari no. 4797 dan Muslim no. 406, dari Ka’ab bin ‘Ujroh). Minimal bacaan shalawat adalah,
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad (artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah pada Muhammad)”. (Roudhotuth Tholibin, 1: 187)
Bagaimanakah cara melakukan tasyahud akhir? Bagaimana bacaan di dalamnya? 35- Setelah itu melakukan gerakan shalat sama seperti rakaat sebelumnya hingga duduk tasyahud akhir. Cara duduk tasyahud adalah dengan duduk tawarruk, baik shalat tersebut terdapat dua kali tasyahud, atau shalat tersebut dua raka’at atau lebih. Hal ini sudah diterangkan sebelumnya pada Sifat Shalat Nabi (13): Cara Tasyahud Awal dan Akhir . Bacaan ketika tasyahud akhir sama dengan tasyahud awwal [Lihat: Sifat Shalat Nabi (20): Bacaan Tasyahud Awal].
“At tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan na biyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin. Asyhadu alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh.”
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.”
Lalu ditambah dengan doa meminta perlindungan dari empat perkara. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: (1) siksa neraka jahannam, (2) siksa kubur, (3) penyimpangan ketika hidup dan mati, (4) kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” (HR. Muslim no. 588). Do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan dalam riwayat lain,
“Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal [Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal].” (HR. Muslim no. 588) Setelah itu berdoa dengan doa apa saja yang diinginkan. Dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Jika salah seorang di antara kalian bertasyahud, maka mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara yaitu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari kejelekan Al Masih Ad Dajjal, kemudian hendaklah ia berdoa untuk dirinya sendiri dengan doa apa saja yang ia inginkan.” (HR . An Nasai no. 1310. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Dengan catatan, hendaklah dengan bahasa Arab atau yang lebih baik adalah dengan doa yang berasal dari Al Quran dan hadits. Doa yang berasal dari Al Quran dan hadits begitu banyak yang bisa diamalkan. Alasan berdoanya dengan bahasa Arab dikatakan oleh salah seorang ulama Syafi’iyah, Muhammad bin Al Khotib Asy Syarbini rahimahullah,
.
. “Perbedaan pendapat yang terjadi adalah pada doa ma’tsur. Adapun doa yang tidak ma’tsur (tidak berasal dalil dari Al Quran dan As Sun nah), maka tidak boleh doa atau dzikir tersebut dibuat-buat dengan selain bahasa Arab lalu dibaca di dalam shalat. Seperti itu tidak dibolehkan sebagaimana dinukilkan oleh Ar Rofi’i dari Imam S yafi’i sebagai penegasan dari yang pertama. Sedangkan dalam kitab Ar Roudhoh diringkas untuk yang kedua. Juga membaca doa seperti itu dengan selain bahasa Arab mengakibatkan shalatnya batal.” (Mughnil Muhtaj, 1: 273). Semoga bermanfaat. Insya Allah masih berlanjut pada permasalahan Sifat Shalat Nabi selanjutnya. Moga Allah mudahkan. — Selesai disusun di siang hari di Pesantren DS, 26 Syawal 1435 H Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Sumber : https://rumaysho.com/8684-sifat-shalat-nabi-23-bacaan-tasyahud-akhir.html 1. Niat
Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Umar bin Khattab dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya ia akan mendapatkan sesuatu yang diniatkannya.” 2. Takbirotul Ihram
Disunnahkan pada saat takbirotul ihram agar mengangkat kedua tangan sejajar pundak atau sejajar kedua telinga sambil mengucapkan : (ALLAHU AKBAR). Setelah itu disunnahkan baginya membaca doa istiftah. Ada beberapa macam doa-doa istiftah ini didalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya :
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Zu r’ah dari Abu Hurairah dia berkata; Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertakbir ketika shalat, maka beliau diam sejenak sebelum membaca Al Fatihah, lalu aku bertanya; “Wahai Rasulullah, demi ayah dan
ibuku, apa yang engkau baca saat engkau diam antara takbir dan membaca Al Fatihah?” beliau menjawab: “ALLAAHUMMA BAA’ID BAINII WABAINA KHATHAYAAYA KAMAA BAA’ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB, ALLAAHUMMA NAQQINII MIN KHOTHAAYAAYA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANASI, ALLAAHUMMAGH SIL NII MIN KHATHAAYAAYA BITSTSALJI WALMAA’I WALBARAD (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat, Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran, Ya Allah, cucilah aku dari kesalahanku dengan es, air dan embun).” 3. Berdiri bagi yang mampu
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Imran bin Hushain berkata: “Suatu kali aku menderita sakit wasir lalu aku tanyakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang cara shalat. Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup lakukanlah dengan duduk dan bila tidak sanggup juga lakukanlah dengan berbaring pada salah satu sisi badan”. 4. Membaca Al Fatihah
Diriwayatkan Oleh Imam Bukhari dari ‘Ubadah bin Ash Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Faatihatul Kitab (Al Fatihah).” Disunnahkan setelah itu membaca surat sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah dari Rasululah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Jika kalian tidak tambah selain Al Fatihah, maka itu sudah cukup. Namun bila kalian tambah setelahnya itu lebih baik.” 5. Ruku’
Diwajibkan mengucapkan tasbih disaat ruku’ sebanyak satu kali dan disunnahkan tiga kali. Ada beberapa macam tasbih ruku’ didalam sunnah-sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya ucapan :
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Hudzaifah, bah wa dia pernah shalat bersama Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika ruku’ beliau membaca: “SUBHAANA RABBIYAL ‘AZHIIM (Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung).” 6. I’tidal (Bangun dari Ruku)
Disunnahkan tatkala bangun dari ruku mengucapkan tasmi’ dan ketika berdiri tegak membaca tahmid. Ucapan tasmi‘ adalah
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Hurairah Setelah itu mengucapkan Allahu Akbar, kemudian ruku’ sampai tenang semua persendiannya, lalu mengucapkan ” SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH ” sampai berdiri lurus Sedangkan bacaan tahmid adalah Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah berkata, “Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca: ‘SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji- Nya) ‘, maka beliau melanjutkan dengan: ‘RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, bagi-Mu lah segala pujian) ‘. Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam rukuk dan mengangkat kepalanya (dari sujud), beliau bertakbir, dan jika bangkit dari dua sujud (dua rakaat), beliau mengucapkan ‘Allahu Akbar’.” Setelah membaca tahmid, disunnahkan untuk membaca dzikir :
Sebagaimana disebutkan didalam riwayat Abu Da ud dari Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila i’tidal maka beliau mengucapk an; “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANAA WALAKAL HAMDU MIL`US S AMAAWAATI WAL ARDLI WA MIL`U MAA BAINAHUMAA WAMIL`U MAA SYI`TA MIN SYAI`IN BA’DU (Maha Mendengar Allah terhadap siapa saja yang memuji-Nya, Wahai Rabb kami, hanya bagi Engkau jua segala pujian, sepenuh langit, bumi, dan sepenuh isi langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu).” 7. Sujud
Diwajibkan mengucapkan tasbih disaat sujud sebanyak satu kali dan disunnahkan tiga kali. Ada beberapa macam tasbih sujud didalam sunnah-sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya ucapan :
Diriwayatkan oleh Muslim dari Hudzaifah, bahwa ia pernah shalat bersama Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau membaca: “SUBHAANA RABBIYAL A’LAA (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi).” 8. Duduk di Antara Dua Sujud
Terdapat beberapa macam bacaan disaat duduk diantara dua sujud yang disebutkan didalam sunnah-sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa wallam, diantaranya :
Diriwayatkan Imam an Nasai dari Hudzaifah bahwa ia pernah shalat bersama Nabi ketika berada diantara dua sujud beliau membaca, ” ROBBIGHFIRLI, ROBBIGHFIRLI (Wahai Rabbku ampunilah aku, wahai Rabbku ampunilah aku).” Atau bisa juga ia membaca :
Diriwayatkan Abu Daud dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengucap kan diantara dua sujudnya “ALLAHUMMA GHFIR LI WARHAMNI WA’AFINI WAHDINI WARZUQNI” (ya Allah anugerahkanlah untukku ampunan, rahmat, kesejahteraan, petunjuk dan rizki).” Dan di rakaat kedua pada shalat yang empat atau tiga rakaat disunnahkan untuk duduk tasyahud awal dengan membaca bacaan tasyahud dan shalawat atas Nabi, diantara bacaan tasyahud yang disunnahkan adalah :
Kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat :
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari da ri Ibnu Mas’ud berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengajariku tasyahud -sambil menghamparkan kedua telapak tangannya- sebagaimana beliau mengajariku surat Al Qur’an, yaitu “’ATTAHIYYAATU LILLAHI WASHSHALAWAATU WATHTHAYYIBAAT. ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH. ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBAADILLAHISH SHAALIHIIN ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA RASULUHU.’ (Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada engkau wahai Nabi dan juga rahmat dan berkah-Nya. Dan juga semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih Aku bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan- Nya’) Yaitu ketika beliau masih hidup bersama kami, namun ketika beliau telah meninggal, kami mengucapkan; “Assalaamu maksudnya atas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.”
9. Duduk Pada Tasyahud Akhir 10. Tasyahud Akhir
11. Shalawat Atas Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam Setelah Tasyahud Akhir
Bacaan pada tasyahud akhir seperti pada tasyahud awal namun ditambah setelah itu dengan bershalawat atas Nabi atau dengan Shalawat Ibrahimiyah yang berbunyi :
Diriwayatkan oleh Bukhari dari ‘Abdur Rahman b i Abi Laila berkata : Ka’ab bin ‘Ujrah menemui aku lalu berkata; “Maukah kamu aku hadiahkan suatu hadiah yang aku mendengarnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam”. Aku jawab; “Ya, hadiahkanlah aku”. Lalu dia berkata; “Kami pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; “Wahai Rasulullah, bagaimana caranya kami bershalawat kepada tuan-tuan kalangan Ahlul Bait sementara Allah telah mengajarkan kami bagaimana cara menyampaikan salam kepada kalian?”. Maka Beliau bersabda: “Ucapkanlah; “ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA SHOLLAITA ‘ALLA IBRAHIM WA ‘ALAA AALI IBRAHIM INNAKA HAMIDUN MAJID. ALLAHUMAA BAARIK ‘ALAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA ‘ALAA IBRAHIM WA ‘ALAA AALI IBRAHIM INAAKA HAMIDUN MAJID” (Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahiim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah berilah barakah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi barakah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia) “. Ada juga riwayat Ibnu Hibban yang dishahihkan oleh al Albani berbunyi : ALLOOHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMAD, WA’ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA ‘ALAA IBROOHIIMA WA’ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK ‘ALAA MUHAMMAD WA’ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA ‘ALAA IBROOHIIMA WA’ALAA AALI IBROOHIIMA FIL’AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID Disunnahkan setelah bershalawat atas Nabi pada tasyahud kedua untuk berdoa :
Diriwayatakan oleh Imam Muslim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Jika salah seorang diantara k alian tasyahud, hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara dan berdoa “ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAMA WAMIN ‘ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT WAMIN SYARRI F ITNATIL MASIIHID
DAJJAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal).” 12. Salam
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau menutup shalat dengan salam. Ucapan salam yang biasa dilakukan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika menutup shalatnya adalah Diriwayatkan oleh Abu Daud dari ‘Alqamah bin Wa`il dari ayahnya dia berkata; “Aku shalat di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau memberi salam ke arah kanan dengan mengucapkan “ASSLAMU’ALAIKUM WA ROHMATULLAHI WA BARAOKAATUHU (Semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah tetap atas kalian), ” dan kearah kiri dengan mengucapkan “Assalamu ‘alaikum warahmatullah (Semoga keselamatan dan rahmat Allah tetap atas kalian).”
Bacaan Shalat Sesuai Sunnah (5) Tasyahud Awal & Tasyahud Akhir August 10, 2017 by Mau Hijrah
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Lanjutan artikel Bacaan Shalat Sesuai Sunnah, Tasyahud Awal & Tasyahud Akhir
Bacaan Tasyahud Awal & Akhir
Bacaan ketika tasyahud awal sama dengan tasyahud akhir Ada dua bacaan tasyahud dari beberapa bacaan tasyahud. (dibaca salah satu saja saat shalat) :
Pertama, bacaan tasyahud Ibnu ‘Abbas.
At tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish sholihiin. Asyhadu alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuul uh Artinya: Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya (HR. Muslim no. 403). Kedua, bacaan tasyahud Ibnu Mas’ud
At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu wath thayyibaat. Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wa barokaatuh. As salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu al laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh Artinya: Segala ucapan selamat, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya (HR. Bukhari no. 6265).
Kemudian, Ditambah Bacaan Shalawat.
*Ada dua pendapat tentang baca shalawat pada tasyahud awal https://konsultasisyariah.com/23215-hukum-membaca-shalawat-pada-tasyahud-awal.html Beberapa bacaan Shalawat, bisa dipilih salah satu saja : Bacaan Shalawat 1: Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka ha midun majiid Artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia (HR. Bukhari no. 4797 dan Muslim no. 406, dari Ka’ab bin ‘Ujroh) Bacaan Shalawat 2 (minimal bacaan shalawat): Allahumma sholli ‘ala Muh ammad Artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah pada Muhammad (Roudhotuth Tholibin, 1: 187)
Kemudian, khusus untuk Tasyahud Akhir,
ditambah dengan meminta perlindungan dari empat perkara Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: (1) siksa neraka jahannam, (2) siksa kubur, (3) penyimpangan ketika hidup dan mati, (4) kejelekan Al Masih Ad Dajjal.” (HR. Muslim no. 588). Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal
mamaat, wa syarri fi tnatil masihid dajjal Artinya : Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal (HR. Muslim no. 588)